Anda di halaman 1dari 3

1.

kriteria-kriteria kompensasi yang efektif menurut Ivancevich

 Layak

Kompensasi harus memenuhi persyaratan minimum menurut pemerintah, serikat kerja,


dan manajer.

 Adil

Setiap orang harus dibayar secara adil sesuai dengan usaha, kemampuan, dan keahlian
mereka.

 Seimbang

Upah, tunjangan dan penghargaan lain harus memberikan suatu paket penghargaan
total yang masuk akal.

 Efektif

Upah tidak boleh berlebihan, sesuai dengan kesanggupan organisasi untuk


membayarnya.

 Aman

Upah harus cukup membantu karyawan merasa aman dan membantunya untuk
memuaskan kebutuhan kebutuhan dasarnya.

 Memberikan Insentif

Upah harus dapat memotivasi keefektifan dan produktivitas kerja.

 Mudah Dipahami oleh Karyawan

Karyawan harus paham terhadap system pengupahan dan menganggap system


tersebut masuk akal baik bagi perusahaan maupun bagi diri mereka sendiri.

2. Kelemahan-kelemahan dari sistim upah berdasarkan jabatan

 Pendekatan tersebut kearah birokrasi


 Sifat dasar hierarki structural menguatkan suatu pengambilan keputusan dan arus
informasi atas-bawah
 Birokrsi perlu mengadakan dan memperbaiki deskripsi evaluasi jabatan dengan tujuan
menghambat perubahan
 Struktur upah berdasarkan jabatan yang cenderung statis, kurang menghargai keinginan
berprilaku
 Struktur upah yang mendorong prilaku mengejar promosi, sehingga hal ini tidak
mendorong perpindahan karyawan secara lateral
3. Persyaratan yang harus dipenuhi agar pendekatan manajemen berdasarkan sasaran
dapat berhasil dengan baik

a. Tunjukkan kesepakatan yang berkesinambungan dari pimipinan tingkat tinggi.

Penerimaan pertama dan antusiasme dari para pegawai untuk program MBO dapat
hilang dengan cepat kecuali jika pimpinan tertinggi melakukan usaha bersama untuk
mempertahankan agar sistem itu tetap hidup dan berfungsi dengan sepenuhnya. Para manajer
yang menemukan kesulitan untuk menetapkan dan menkaji ulang tujuan-tujuan, mungkin akan
kembali pada pendekatan-pendekatan yang lebih tradisional dan otoriter. Para pimpinan puncak
harus menyadari kecenderungan ini tetap menjadi bagian penting dari prosedur pelaksanaan
organisasi.

b. Didik dan latih para manajer.

Agar MBO berhasil para manajer harus memahami MBO tersebut dan mempunyai
kecakapan yang memadai. Mereka harus dididik mengenai prosedur dan keuntungan dari
sistem itu dan kecakapan yang diperlukan, dan harus dibantu untuk mengerti tentang manafaat
yang diberikan oleh MBO kepada organisasi dan pada karir mereka sendiri. Bila para manajer
tetap mempunyai rasa enggan, maka program MBO tidak akan berhasil.

c. Rumuskan tujuan-tujuan dengan jelas.

Para manajer dan bawahan harus merasa puas bahwa itu realistis dan dimengerti
dengan jelas, dan bahwa tujuan-tujuan tersebut akan digunakan untuk mengevaluasi prestasi.
Mungkin perlu untuk melatih para manajer dalam kecakapan untuk menyusun sasaran yang
berguna dan dapat diukur serta menyampaikannya secara efektif.

d. Laksanakan umpan-balik secara efektif.

Suatu sistem MBO tergantung pada para peserta yang mengetahui di mana mereka
berdiri dalam hubungannya dengan tujuan mereka. Penetapan tujuan bukan merupakan
perangsang yang memadai. Tinjauan terhadap prestasi yang teratur dan umpan-balik dari hasil-
hasil juga diperlukan.

e. Anjurkan adanya peranserta.

Para manajer harus menyadari bahwa peranserta oleh para bawahan dalam penetapan
sasaran bersama dapat mengandung suatu pengalokasian kembali kekuasaan. Para manajer
harus mau melepaskan pengendalian langsung tertentu atas bawahannya dan mendorong
bawahanya itu untuk mengambil peranan lebih aktif dalam penetapan dan pencapaian tujuan
mereka sendiri. Beberapa manajer merasa tidak senang dengan hilangnya kekuasaan ini, tetapi
program MBO akan menjadi efektif bila mereka melepaskan pengendalian tertentu.

4. Faktor apa saja yang mempengaruhi individu untuk merencanakan kariernya

a) Penilaian Individu tentang kemampuan, minat, kebutuhan karir dan tujuan


b) Penilainan organisasi tentang kemampuan dan kesanggupan pegawai
c) Komunikasi informasi mengenai kebebasan memilih dan kesempatan karir pada
organisasi
d) Penyuluhan karir untuk menentukan tujuan-tujuan realistic dan rencana untuk
pencapaiannya.
Cara Individu menilai kemampuan diri :

a) Ketahui Apa Aktivitas yang Kamu Cintai

Jika kamu mencintai apa yang kamu lakukan, maka kesuksesan hanyalah satu langkah
lagi. Kamu akan merasa bahwa hari demi hari terlewatkan dengan penuh arti dan kamu
menikmati jalan menuju kesuksesan tersebut.

b) Ketahui Apa Bidang yang Kamu Kuasai

Selain mencintai suatu aktivitas, tentunya kamu pun harus menguasainya. Dengan
demikian, kamu bisa memperoleh hasil yang sepadan dari aktivitas tersebut.

c) Kenalilah Impianmu Selama Ini

Umumnya apa yang kamu cintai dan kamu kuasai sudah berada di alam bawah
sadarmu sejak lama. Kenali impianmu sehingga kamu tahu ke arah mana kamu harus
berjalan.

d) Kenali Kecerdasanmu

Tentu kita sudah mengenal 8 kecerdasan yang sering didengung-dengungkan Profesor


Howard Gardner. Kecerdasan linguistic, visual-spasial, intrapersonal, interpersonal,
logic-matematik, bodi-kinestetik, musical, dan naturalis. Dari situlah kita bisa mengenal
potensi kita yang sesungguhnya.

e) Kelompokan Aktivitas-aktivitas

Dalam melakukan aktivitas, ada baiknya kamu mengelompokkan aktivitas-aktivitas


tersebut tiga kelompok, yaitu:

 Kelompok pertama, aktivitas yang sesuai potensi.


 Kelompok kedua, aktivitas yang meragukan.
 Kelompok ketiga, aktivitas yang tidak sesuai dengan potensi.

Setelah itu, carilah dari kelompok pertama, mana aktivitas yang paling sering dilakukan
dan yang kita sukai.

Anda mungkin juga menyukai