Hemoglobin
Definisi
Hemoglobin adalah metaloprotein (protein yang mengandung zat besi) di dalam sel darah merah.
Fungsi
1. Mengangkut oksigen.
2. Mengangkut karbondioksida dari sel jaringan kembali ke paru-paru. Karbondioksida yang
terangkut dengan cara ini hanya sekitar 30%.
3. Hemoglobin dapat menyangga ion-ion asam karbonat yang terionisasi sehingga asam ini
tidak banyak mengubah pH darah.
Struktur
Sebuah molekul hemoglobin memiliki dua bagian: (1) bagian globin, suatu protein yang
terbentuk dari empat rantai polipeptida yang sangat berlipat-lipat; dan (2) empat gugus non-
protein yang mengandung besi yang dikenal sebagai gugus hem, dengan masing-masing terikat
ke salah satu polipeptida.
Biosintesis
Suksinil CoA berikatan dengan glisin (asam amino) dan dibantu oleh vit. B6 dan akan
berkondensasi, kemudian akan dibantu oleh enzim ALA sintase yang berasal dari
mitokondria, menjadi delta-aminolevuinate dan dikatalis oleh enzim profobilinogen synthase
menjadi profobilinogen di sitosol, kemudian akan diubah menjadi uroprofirinogen, menjadi
koproporfirinogen lalu di bantu dengan enzim koproporfirinogen oxidase dan akan masuk ke
dalam mitokondria dan menjadi protoporfirin dan akan bergabung dengan Fe yang berasal
dari metabolism Fe. Fe pecah dan berikatan dengan albumin dan menjadi transferrin dan
masuk ke mitokondria (transferrin hanya pembawa, tetapi ada juga beberapa Fe yang di
simpan dalam bentuk ferritin di hepar, jika dibutuhkan bisa langsung diubah jadi transferrin
dan masuk ke mitokondria), kemudian Fe dan protoporfirin ini di ubah menjadi heme dan
akan keluar dari mitokondria menuju sitosol dan bergabung dengan globin (berasal dari
sintesis rantai globin di ribosom).
II.2 Leukosit
II.2.1 Definisi
Adalah sel darah putih yang berfungsi dalam sistem pertahanan imun tubuh.
II.2.2 Sifat
1. Diapedesis, yaitu mampu keluar menembus pori-pori membran kapiler
menuju jaringan.
2. Bergerak ameboid, yaitu mampu bergerak seperti amoeba sehingga sel
menjadi lebih panjang hingga mencapai tiga kali panjang awal
3. Kemotaksis, yaitu pelepasan zat oleh jaringan yang rusak yang menyebabkan
leukosit bergerak mendekati atau menjauhi sumber zat.
4. Fagositosis, yaitu mampu menelan mikroorganisme dan agen asing.
II.2.3 Klasifikasi
1. Granulosit
a. Neutrofil
Berjumlah 60-70% dari jumlah sel darah putih dan bersikulasi dalam
darah sekitar 6-10 jam. Neutrofil berdiameter 12-15 µm, memiliki
sitoplasma luas berwarna pink pucat, inti berwarna ungu kebiruan, dan
granula halus berwarna ungu. Neutrofil terdiri dari neutrofil segmen dan
neutrofil batang. Neutrofil segmen intinya berlobus 2-5, dihubingkan
dengan filamen, dan neutrofil batang inti berbentuk U. Neutrofil berfungsi
dalam fagositosis/menelan agen infeksi secara intraseluler.
b. Eosinofil
Berujumlah 1-4% dari jumlah sel darah putih dan bersirkulasi dalam
darah sekitar 8-12 jam. Eosinofil berdiameter 12-15 µm, granula
sitoplasma lebih kasar dan berwarna jingga kemerahan. Eosinofil
berfungsi dalam pertahanan terhadap parasit.
c. Basofil
Berjumlah <1% dari jumlah sel darah putih dan bersirkulasi dalam
darah hanya beberapa hari. Basofil berdiameter 12-15 µm, memiliki
granula kasar berwarna ungu atau biru tua dan menutupi inti sel serta
mengandung histamin dan heparin. Histamin pada basofil berfungsi dalam
respon alergi dan heparin berfungsi membantu mencegah penggumpalan
darah.
2. Agranulosit
a. Monosit
Hoffbrand, Victor et al. 2015. Hoffbrand’s Essential Haematology 7th Edition. UK: Wiley-
Blackwell.