Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MAKALAH

KEKUATAN POLITIK DI INDONESIA

“Kekuatan Politik Partai Golkar”

OLEH :

RAHMADITA (1901111958)

SUCI ANANDA PUTRI (190 )

AMANDA (190)

M. FADIL SAPUTRA (190)

ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS RIAU

PEKANBARU

2021

I. PENDAHULUAN
Partai politik pada hakikatnya adalah sebuah suprastruktur yang harus dimiliki
sebuah sistem pemerintahan agar dapat dikatakan sebagai sistem pemerintahan
yang demokratis. Untuk memaksimalkan fungsinya sebagai bangunan yang
mendukung pemerintahan yang demokratis, sebuah partai haruslah
terlembagakan. Pelembagaan partai politik yang dimaksud adalah, merupakan
proses pemantapan sikap dan perilaku partai politik yang terpola atau sistematik
sehingga terbentuk suatu budaya politik yang mendukung prinsip-prinsip dasar
demokrasi. Peran partai politik sangat berperan besar dalam mewujudkan salah
satu aspek penting yang harus ada dalam sebuah sistem demokrasi, yakni
menyelenggarakan pemilihan berkala untuk menciptakan sebuah sistem
perwakilan yang dapat membawa pendalaman bagi demokrasi.(Ridha, 2017)

Pendalaman demokrasi membutuhkan langkah lebih lanjut untuk memperkuat


kewarganegaraan dan demokratisasi negara. Penguatan kewarganegaraan berarti
mengubah warga dari subyek pasif dalam hubungan tergantung dengan politisi
tertentu atau pihak menjadi warga negara yang aktif yang tahu bahwa mereka
memiliki hak dan sah dapat mengajukan tuntutan pada pemerintah. Salah satu cara
untuk membedakan kewarganegaraan diperkuat dalam praktik adalah untuk
melihat apakah jumlah warga yang secara teratur dan langsung berpartisipasi
dalam pengambilan keputusan meningkat pemerintah.

II. PEMBAHASAN
Dalam materi makalah ini kita akan membahas tekait tentang salah satu partai
nasionalis dan merupakan partai besar di indonesia, dan juga partai golkar Sebagai
kekuatan politik yang pernah menjadi bagian penting kekuasaan rezim Orde Baru,
pada awal Era Reformasi Golkar yang kemudian bermetamorfose menjadi Partai
Golkar mengalami banyak tekanan dan hujatan dari masyarakat.

Sejarah singkat terkait tentang dengan partai Golongan Karya (Golkar)


muncul dari kolaborasi gagasan tiga tokoh, Soekarno, Soepomo, dan Ki Hadjar
Dewantara. Ketiganya, mengajukan gagasan integralistik-kolektivitis sejak 1940.
Saat itu, gagasan tiga tokoh ini mewujud dengan adanya Golongan Fungsional.
Dari nama ini, kemudian diubah dalam bahasa Sansekerta sehingga menjadi
Golongan Karya pada 1959. Hingga kini, Golongan Karya dikenal dalam dunia
politik nasional sebagai Golkar.

Pada awal berdiri, Golkar bukan mewujud sebuah partai, melainkan


perwakilan golongan melalui Golongan Karya. Ide awal Golkar yaitu sebagai
sistem perwakilan (alternatif) dan dasar perwakilan lembaga-lembaga
representatif. Tahun 1957 adalah masa awal berdirinya organisasi Golkar. Pada
waktu itu sistem multipartai mulai berkembang di Indonesia. Golkar sebagai
sebuah alternatif merupakan organisasi yang terdiri dari golongan-golongan
fungsional. Golkar juga memiliki tujuan untuk membangun organisasi masyarakat
atau ormas. Golkar beralih menjadi sebuah partai politik ketika Bung Karno yang
bertindak sebagai konseptor dan Jenderal TNI (Purn) Abdul Haris Nasution yang
berfungsi sebagai penggerak, bersama dengan Angkatan Darat, mengubah Golkar
sebagai sebuah partai politik untuk melawan PKI.

Golkar dicitrakan sebagai “partai politik” yang identik dengan Orde Baru,
bahkan sebagai kekuatan utama yang paling bertanggungjawab atas krisis
multidimensi di Indonesia pasca Orde Baru. Karena itu Partai Golkar perlu
mengambil langkah- langkah penting dalam rangka memulihkan citranya dimata
publik. Dalam rangka memperolih dukungan rakyat ditengah mengutnya gerakan
reformasi yang dimotori mahasiswa pada tahun 1997-1998 dengan puncaknya
ditandai dengan pengunduran diri Jenderal Besar Soeharto sebagai Presiden RI,
mendorong Golongan Karya (Golkar) melakukan langkah-langkah reformasi atau
pembaruan dalam tubuh organisasinya.

Langkah strategis yang diambil Partai Golkar agar tetap eksis dan survive
adalah melakukan reformasi internal dengan melakukan reformasi struktur dan
kultur politik dalam tubuh Golkar (Thohari, 2004). Langkah strategis yang
diambil Partai Golkar menbangun citra sebagai partai modern, terbuka dan
demokratis adalah dengan mengadakan konvensi partai Golkar. Setidaknya
terdapat tiga langkah strategis yang dilakukan Golkar mereformasi
dirinya yakni melakukan konversi politik, melakukan reformasi struktur dan
kultur politik dalam tubuh Golkar serta menyelenggarakan konvensi partai Golkar.
Dengan begitu salah satu kebijakan internal Partai Golkar yang terkait dengan
peningkatan citra organisasi adalah penyelenggaraan Konvensi Nasional
Penjaringan Calon Presiden dan Wakil Presiden Partai Golkar yang kemudian
disebut Konvensi Nasional Partai Golkar (Ridha, 2017)

Kita akan membahas satu persatu terkait tentang kekuatan partai golkar dalam
pemenangan pemilu dan kekuatan eksistentsinya sehingga memengaruhi banyak
lembaga.

DAFTAR PUSTAKA

Ridha, M. (2017). Dilema Pelembagaan Partai Golongan Karya (Golkar) Di Tingkat Lokal:
Fenomena Politik Klan. CosmoGov, 2(1), 160.
https://doi.org/10.24198/cosmogov.v2i1.11855

Anda mungkin juga menyukai