Anda di halaman 1dari 10

Pendahuluan

Dahulu pengajian KH.Nur Hasan memang sudah mengajarkan ilmu Al-


quran dan Al-hadist,dimana kondisi bangsa Indonesia saat itu memang sedang
kacau-kacaunya tentang ideologi/pemahaman.akibat terjadinya peristiwa
G30SPKI pada tahun 1965.pada masa itu pemerintah berusaha mngemblikan
agar indonesia benar-benar memiliki ideologi yang pancasilais,disisi lain
KH.Nurhasan tidak pernah berhenti dalam menyampaikan kebenaran agama
sampai beliau memiliki (JPID) jajasan pendidikan islam djamaah,pada masa
inilah banyak tudingan dan stigma negatif masyarakat mengenai jpid lantaran
ajaran yang diajarkan oleh KH.Nur Hasan tidak seperti ajaran-ajaran agama
islam pada umumnya yang wktu itu belum ada ajaran/ajakan seorang kyai
untuk langsung memaknai AL-QURAN & AL-HADIST .sehingga istilah PKI
putih/dajjal ucul dll sering sekali di lontarkan oleh masyarakat kepada
pengikut-pengikut KH.Nur Hasan.

BAGIAN 1

Awal mula Jamaah di Provinsi Lampung


Saat jamaah sudah mulai memiliki beberapa daerah di pulau jawa akhirnya
Bapak KH.Nur hasan mengirimkan 5 mubaligh ke Provinsi lampung pada tahun
1958,namun dikarnakan saat itu masih sangat minim komunikasi dan akses
membuat beberapa utusan tersebut tidak di ketahui keberadaannya .

Sehingga baru pada tahun 1980-an beberapa utusan tersebut menceritakan


keberadaannya.diantaranya

1.Bapak Dul Ghon i(Natar)

2.Bapak Nurdi (Gaya Baru)

3.dilupakan

Adapun beberapa utusan yang lain keberadaannya belum diketahui hingga


saat ini
BAGIAN 2

Awal mula Jamaah di Lampung-Utara


Pada awalnya dulu ada seseorang yang bernama Bapak Sulaiman Hadi (orang
palembang) yang merupakan tokoh Agama,diceritakan bahwa beliau juga
memiliki murid yang banyak dan beliau juga memiliki YAPAOH(yayasan quran-
hadist)..dan suatu saat karna Bapak sulaiman hadi memasang plang yapaqoh
di pinggir jalan sehingga membuat seorang dari jawa yang bernama Jamaludin
bertanya “Siapa yang membuat ini?(maksudnya beliau ingin mengetahui siapa
yang mempunyai YAPAQOH).

Setelah beliau mengetahui hal tersebut beliau menemui Bapak Sulaiman


Hadi & pertemuan itupun berujung pada perdebatan perihal agama sampai
akhirnya Bapak Jamaludin berkata “disana ada guru hebat (Kediri-Jatim) kalau
mau ayo kita kesana,kita kalahkan”.Akhirnya keduanya pun mendatangi Bapak
KH.Nur Hasan,sesampainya disana keduanya ditanya oleh Bapak KH.Nur Hasan
“kamu ada baiat apa tidak?” ,”apa itu baiat?”. Dan keduanya pun tidak bisa
menjawab apa-apa yang kemudian oleh Bapak KH.Nur Hasan keduanya
dinasehati.dan keduanya pun kembali ke Talang Jerambah karna muridnya
banyak di Talang Jerambah.sesampainya di Talang Jerambah Bapak Sulaiman
Hadi mengumpulkan semua murid-muridnya dan berkata “Agama yang saya
ajarkan ini ngambang,tidak ada artinya,kalau kamu mau sekarang ini yang
bener (Netepi Q-H-J),kalau kalian tidak mau silahkan”.

Setelah itu orang Talang Jerambah banyak yang insyaf bahkan


diantaranya banyak yang ingin membuktikan kebenaran tersebut dengan pergi
kekediri langsung untuk menemui Bapak KH.Nur Hasan,Diantaranya

1.H.Zulian

2.H.Basal

3.Bapak Bani

4.Bapak Umrah

5.Bapak Sayidi
6.H.Harun

7.H.Darmawi

Setelah mengenal jamaah Bapak Bani dan keluarganya pun tetap tinggal
di Talang Jerambah beserta istrinya yang bernama dan anak-
anaknya diantaranya

1.nur minun

2.Nur Kati

3.Nur Ningsih

4.Nur Timah

Setelah ada beberapa orang yang insyaf dalam jamaah,jamaah pun


mulai mengadakan berbagai pengajian dan kegiatan-kegiatan agama lainnya di
kediaman Bapak Bani .yang membuat lingkungan sekitar tidak terima akan hal
tersebut karna dinilai menyelisihi ajaran islam saat itu,bahkan di tahun 1968
saat mengadakan pengajian ditengah-tengah berlangsungnya acara tiba-tiba
ada penggerebekan yang membuat jamaah saat itu panik dan ketakutan.dan
penggerebekan ini bukan pertama kalinya dan pasca kejadian tersebut banyak
terjadi penggerebekan kembali.

Pada tahun 1969 putri Bapak Bani yang bernama Nur Minun dipondokan
oleh ayahnya di Pondok Pesantren Gadingmangu-perak Jombang-Jawa Timur
selama 11 bulan.sepulangnya Nur Minun dari pondok pun ternyata gegeran
masih sangat banyak sekali dijumpai,sehingga membuat keluarga Bapak Bani
dan jamaah saat itu banyak yang hijrah mencari tempat agar ibadahnya bisa
lancar termasuk putri Bapak bani yang bernama Nur Kati dan Nur ningsih saat
usia keduanya belum genap 10 tahun sudah diajak hijrah ke kota Gajah-Bangun
Rejo lampung tengah yang merupakan salah satu tempat awal pertamanya
jamaah di provinsi lampung yang saat itu pengajiannya di pimpin oleh bapak
Musair(sekarang namanya Bapak Dul Ghoni) yang ternyata disana juga
mengalami berbgai rintangan dan penangkapan,termasuk Bapak Bani yang
mengalami banyak penangkapan dan pemanggilan dikarnakan ikut serta dalam
pengajian.bahkan Bapak Dul Ghoni semua hartanya mulai dari kebun dan
tanah disita oleh kejaksaan dan di ambil oleh masyarakat sehingga membuat
beliau tidak memiliki harta lagi termasuk hal itupun dialami oleh Bapak Bani.

Pada tahun 1970 putri Bapak Bani Yang pertama Menikah dengan
seorang mubaligh bernama yusuf yang berasal dari Kota Tulung Agung-Jawa
timur yang ditugaskan oleh Bapak KH.Nurhasan tugas kelampung.pada
awalnya Bapak yusuf masih belum tau tujuan dan arah kemana beliau harus
menetap,hal itu membuat kedua orang tuanya datang langsung pada Bapak
KH.Nur Hasan dan mengatakan” bah,anak kulo yo ojo di tugasne adoh-
adoh”/(dalam bahasa Indonesia berarti)”bah anak saya janga di tugasakn jauh-
jauh” tapi jawaban beliau Bapak KH.Nur Hasan “sampean sabar! anakmu mesti
di tolong Gusti Allah”/(dalam bahasa Indonesia)”kamu yang sabar anak kamu
pasti di tolong oleh allah” dan pada akhirnya bapak yusuf pun tetap berangkat
ke Lampung.sampai pada akhirnya menikah dengan putri Bapak Bani yang
pertama.setelah menikah satu minggu Ibu Nur Minun pun menjalankan
tugasnya sampe kedaerah Banjit dan Belitang,namun kurang dari 3 bulan
setelah menikah terjadi penggerebekan di kediaman Bapak Bani yang
mengakibatkan 7 orang masuk kedalam penjara selama 12 bulan Diantaranya

1.Bapak Bani

2.Bapak Yusuf

3.H.Zaki

4.Bapak umrah

5.Bapak Husen(orang padang)

6.Bapak Mukmin (orang padang)

7.namanya dilupakan

Pada saat itu Ibu Nur Minun dan keluarganya,berusaha untuk


membebaskan dan sudah sering sidang atas kasus ke-7 orang tersebut namun
belum membuahkan hasil sehingga berdampak pada kesemuanya tetap dalam
penjara,bahkan Ibu Nur Minun sudah memberikan dana sebesar RP,800.000;
dari hasil panen lada yang saat itu jumlahnya sudah sangat bernilai besar
namun demikian belum juga membuahkan hasil dan ternyata uang tersebut
belum tersampaikan pada pihak yang menangani kasus ini,kepada pihak yang
berwenang saat itu,kendati demikian Ibu Nur Minun tetap berusaha untuk
membebaskan dengan menghadap Kepala Jaksa dan Hakim pada saat itu
sampai akhirnya sidang pun dijalankan dan setelah selesai pukul 13:00 Ibu
Nur Minun dipanggil oleh kejaksaan yang di temani oleh Ibu Zuriah yang
ternyata masih harus mengelurkan uang RP.800.000 .

pada masa-masa itu jamaah yang masih sangat sedikit pengikutnya


mengalami masa-masa yang sangat sulit. Sehingga banyak mengalami trauma
dan ketakutan akibat prilaku orang-orang yang merintangi jamaah. Bahkan Ibu
Nur Minun sangat ketakutan samai-ampai beliau tidak berani untuk shalat
berjamaah dimasjid karna rasa trauma yang mendalam akibat banyaknya
penggerebekan.berkat idzin dan pertolongan ALLAH 12 bulan kemudian semua
yang ada dalam penjara di bebaskan.sekeluarnya dari penjara akhirnya Bapak
yusuf dan Ibu Nur Minun memutuskan untuk tinggal di Jawa.

Gegeran sampai pada tahun itu belum juga usai bahkan semakin tahun
mengalami cobaan yang lebih berat,hingga pada tahun 1971 selang waktu
kurang dari 3 bulan setelah pesta rakyat,Jaksa Agung mengeluarkan surat
keputusan Nomor 089 Tertanggal 29 Oktober 1971 yang menyatakan
Organisasi Jajasan pendidikan djamaah (JPID) yang menaungi kegiatan
pengajian KH.Nur Hasan dan pengikutnya DILARANG.Otomatis dengan
keluarnya surat keputusan ini KH.Nur Hasan dilarang melakukan kegiatan
apapun termasuk pengajian.

Hal tersebut bedampak sangat besar bagi semua pengikut pengajian


KH.Nur Hasan,baik pengikut yang ada di pulau Jawa,Sulawesi,Kalimantan juga
termasuk pulau Sumatra dan provinsi Lampung.hal tersebut membuat terjadi
banyak kericuhan masyarakat,dan pihak swasta lainnya yang juga ikut
merintangi jamaah,mulai dari aparat pusat,provinsi,kab/kota bahkan sampai
perangkat Desa pun terus merintangi jamaah tidak henti-hentinya.

Setelah berbagai kejadian dialami akhirnya Bapak Yusuf dan Ibu Nur
Minun memutuskan untuk menetap di Jawa dan ternyata oleh Bapak KH.
Nurhasan,Bapak Yusuf diamalsolehi untuk menjadi Imam Deerah Lampung
utara pada tahun 1972,hal itupun beliau kerjakan dan pada akhirnya Bapak
Yusuf dan Ibu Nur Minun pun memutuskan untuk kembali ke Talang
Jerambah dan di beri ongkos oleh Bapak Bani dari hasil karet sebanyak RP,
300.000 Namun demikian Bapak Bani Tidak lupa dengan orang yang sedang
mebutuhkan bantuan yang akhirnya Ibu Nur Minun mendapat RP,200.000 dan
RP, 100.000 Diberikan untuk bapak Dul Ghoni.

Setelah Lampung utara dijadikan daerah saat itu ada beberapa tempat
yang sambung ke lampung utara diantaranya:

1.Panaragan

2.Daya Murni

3.Tulang Bawang

4.simpang munawar

5.Mulya Asri

6.Baradatu

7.simpang empat

8.belitang

Yang mana daerah-daerah tersebut dulu sambungnya ke daerah lampung


utara yang saat itu pengajian daerahan /pembacaan hasil text dari keimaman
dilaksanakan di belitang yang hanya diikuti oleh 4/5 orang dan saat ini daerah
tersebut sudah menjadi daerah sendiri dan sudah disapih dari Daerah
Lampung utara.

BAGIAN 3

Kelahiran Lemkari
Bersamaan dengan keluarnya surat keputusan kejaksaan Agung itu,KH Nur
Hasan menyatakan mengundurkan diri atau menarik diridari segala aktivitas
pengajaran di Pesantren Burengan Kediri.apalagi setelah penahanan di malang
oleh Polisi Militer,kesehatan KH. Nur haan merosot dratis,kondisi KH.Nur hasan
yang tak sanggup lagi memimpin Pesantren dan pengikutnya di seluruh
Indonesia,serta adanya golongan generasi muda yang ingin melakukan
moderenisasi dalam dakwah islam mendorong Drs.Nurhasjim, R.Eddy Masiadi,
Drs. Bahroni Hartanto, Soetojo Wirjoatmojo B.A, dan Wijono B.A, membentuk
organisasi untuk menampung dan membina pengikut KH. Nur Hasan
kemudian secara ikhlas menyerahkan pengelolaaan sekaligus mewakafkan
pesantrennya kepada pengurus organisasi yang akan di bentuk.

Kelompok pemuda inilah yang kemudian membentuk Yayasan Lembaga


Karyawan Islam (LEMKARI) Pada 3 Januari 1972dengan akta notaries Mudijomo
tertanggal 3 Januari 1972 Nomor 1,yang kemudian di perbarui dengan Akta
Notaris Mudijomo tanggal 27 Juli 1972 tentang pembetulan akta tanggal 3
Januari 1972 berisi pembetulan tanggal pendirian LEMKARI,menjadi 1 Juli
1972.Tujuan organisasi ini adalah membina para murid dan pengikut KH.Nur
Hasan untuk kembali menjalankan syariat islam seperti yang dihimbau oleh
Kejaksaan Agung.Nama ini merupakan usulan Meyjen TNI Widjodjo Sujono
kebetulan menjadi ketua Umum Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia
(FORKI) yang membawahi lembaga Karate-Do Indonesia (lemkari).para mantan
murid KH.Nu hasan sempat menyatakan kebimbangan dengan Nama
Lemkari.Meyjen TNI Widjodjo Sujono menyatakan “agar orang tahu
juga,bahwa LEMKARI itu saya yang mendirikan yaitu Lembaga Karate-Do
Indonesia yang juga di singkat Lemkari.

BAGIAN 4

Perkembangan Jamaah di lampung –utara


Dengan adanya keorganisasian yang di bentuk oleh pusat maka daerah-daerah
atau tempat-tempat jamaah juga di haruskan membuat organisasi dengan
tujuan melindungi berbagai akttivitas jamaah,hal tersebut jugalah yang
mendorong jamaah untuk mendirikan organisasi yang serupa.hal ini di
buktikan pada tahun 1982 berdirilah lemkari di kabupaten Lampung utara yang
saat itu di resmikan di Gedung wanita Kota Bumi,yang menghasilkan
kepengurusan diantaranya

Ketua umum = Bani Abdillah

Ketua 1 = H.Laizin
Ketua 2 = zulkifli

Sekretaris 1 = M.Sokeh

Sekretaris 2 = M.Sukidi

Dengan idzin allah juga saat itu juga bisa mendirikan organisasi di tingkat
kecamatan (komisaris) diantaranya

NAMA TEMPAT KETUA


KOTA BUMI-PROKIMAL HADI
ABUNG KUNANG ZAKI UDIN
SIMPANG 4 TUAN POKOK
KEC.KASUI BADUK
SUNGKAI UTARA + SINAR HARAPAN NAWI
NEGARA RATU MUKADIS
PAKUAN RATU AMIRUDIN
MENGGALA IMAM MARTAB

Dengan pertolongan Dari ALLAH,Jamaah yang ada di lampung utara bisa


semakin tersebar dan berkembang hal ini di buktikan dengan semakin banyak
Desa dan Kelompok yang ada di Daerah LAMPUNG UTARA diantaranya

DESA KOTA BUMI


KElOMPOK
1 TRIMODADI
2 KARANG JAWA
3 SUKAJADI
4 SINAR OGAN
5 SRIMULYO UTARA
6 SIDOREJO
7 KEBUN LIMA BAWAH
8 KEBUN LIMA ATAS
9 SRIMULYO SELATAN
10 KOTA BUMI 1
11 KOTA BUMI 2
DESA PROKIMAL
KELOMPOK
1 SUKAJAYA
2 KARANG SARI
3 TEGAL SARI 1
4 TEGAL SARI 2
5 WONO ASRI
6 WONOKITRI
7 PENAGAN
8 ISOREJO
DESA LIWA
KELOMPOK
1 LIWA
2 WAY TENONG
3 WAY MENGAKU
4 SUOH
DESA PTP
KELOMPOK
1 PTP 1
2 PTP 2
DESA TALANG
KELOMOK
1 TALANG 1
2 TALANG 2
3 GENDOT
4 BANGI
5 SINAR 1
6 SINAR 2
7 BONGLAI
BAGIAN 5

KESIMPULAN
kita sebaagai Jamaah Kita harus mengerti perjuangan para
pendahulu dan pejuang-pejuang/mubaligh mubalighot yang sudah
berjuang untuk menyampaikan kebenaran QHJ,hal ini juga harus bisa
menjadi kebanggan dan kesyukuran kita atas jasa dan amal solih para
perantara agama sebab berkatnya jugalah kita bisa memahami
QHJ,dengan demikian kita bisa meneladani sifat dan daya juang para
perantara agama yang akan menjadikan kita tambah lama dalam
jamaah tambah yakin,faham dan mantap bahwa jamaah dulu harus
di perjuangkan,begitupun dengan sekarang jamaah harus tetap di
perjuangkan dan di lestarikan hingga akhir zaman.

Dan penulisan ini berdasarkan wawancara dari berbagai sumber


khususnya anak-anak alm.Bapak Bani dan kerabat yang juga
menjumpai zaman pada masa itu ,juga dari makalah CAI 2014,oleh
karna itu apabila menemui kekeliruan atau kesalahan dalam
penulisan naskah ini amal solehnya supaya bisa segera di perbaiki

ALHAMDULILLAHIJAZKUMULLHUKHOIRO

MUDAH-MUDAHAN ALLAH MEMBERI AMAN SELAMAT LANCAR DAN


BAROKAH

Anda mungkin juga menyukai