Anda di halaman 1dari 10

STUDI TOKOH PENDIDIKAN ISLAM

Dosen Pengampu: Dr. M. Sugeng Solehuddin, M.Ag

KELOMPOK 4

Nama Anggota Kelompok:


1. Alamiah Qudroti (2119134)
2. Wilda Hanifah (2119139)
3. Rizki Nazilatul Ainiyah (2119141)
4. Ashabu Ruhama (2119148)

KELAS D
Kyai Khambali bin Kurtubi

 
A. Biografi Kyai Khambali

Kyai Khambali lahir di Pekalongan pada tahun 1930-an. Beliau


merupakan putra penjual buah-buahan yang bernama mbah Kurtubi. Kyai
Khambali wafat pada tanggal 6 Ramadhan 1421 H/ 2 Desember 2000.
beliau merupakan pendiri Madrasah Diniyah Raudlatul Muta’allimin yang
berdiri pada tahun 1951 M, yang menjadi Madrasah Diniyah tertua dan
pertama di Pekalongan pada saat itu.
Kyai Khambali memiliki 7 istri. Istri yang pertama bernama De Piah,
istri yang kedua Bernama De Jinah yang dikaruniai seorang putra Bernama
Fathurrohman. Istri ketiga Bernama Musaroh dan dikaruniai 3 anak yaitu
Masruha, Rozak dan Najib. Istri yang keempat Bernama De Pah.
B. Pendidikan Kyai Khambali

Kyai Khambali pernah menimba ilmu di Pondok Pesantren di Kaliwungu, Kendal. Pendidikan

formal beliau menimba ilmu di SR (Sekolah Rakyat) yang ada di Kuripan Lor. Sekitar tahun 1949-1950

Kyai Khambali pulang dari Pondok Pesantrennya. Saat keberadaannya di rumah, banyak kedatangan

santri yang ingin mengaji dengan beliau. Umumnya mereka datang ba’da dhuhur kemudian dilanjut

ba’da ashar. Santri tersebut datang dari berbagai daerah terutama dari desa Kuripan Lor. Beliau juga

membantu Kyai Nahrawi di Landungsari yang merupakan murid dari Kyai Hasyim As’ari dan Kyai

Dimyati Termas.
C. Setting Sosial

Kyai Khambali terlahir dari keluarga yang sederhana. Beliau merupakan seorang

yang tegas, dan disiplin. Jika ada salah satu muridnya yang tidak berangkat mengaji beliau

tidak segan-segan mendatangi rumah murid yang tidak berangkat dan menanyakan kepada

orang tuanya. Kyai Khambali merupakan ulama’ yang kharismatik, tak heran ketika beliau

wafat banyak para pelayat dari kalangan kyai, santri dari berbagai daerah yang ikut

memakamkan beliau. Dan disetiap tahunnya diadakan khaul Kyai Khambali setiap bulan

Sya’ban yang dihadiri para kyai, santri dan masyarakat umum.


D. Pendekatan dan Teori

Sebagai seorang guru Mbah Kyai Khambali menggunakan pendekatan kurikulum

klasikal, yang mana beliau berpikiran bahwa “kalau kita mengaji menggunakan metode

sorogan saja maka kita tidak dapat mengetahui hasil akhirnya apakah kita paham dengan

materi yang kita pelajari atau tidak. Maka dari itu perlu adanya evaluasi berupa test untuk

mengukur atau mengetahui tingkat kepahaman para santri.


E. Ide Pokok

Mengaji adalah salah satu kegiatan yang sangat ditekankan oleh Kyai Khambali. Beliau sangat

mengutamakan pendidikan. Jika beliau diundang mengikuti tahlilan beliau tetap memilih untuk tetap

mengajar para santrinya. Walaupun jika beliau memilih menghadiri undangan tahlilan tersebut akan

mendapatkan bisyaroh tetapi lebih mengutamakan mengajar para santrinya dengan ikhlas. Walaupun

sebenarnya kyai Khambali termasuk orang yang fakir dan membutuhkan.


F. Analisa Pemikiran Kyai Khambali dan Perannya dalam Bidang Pendidikan Islam

Kyai Khambali menganggap bahwa mempelajari ilmu agama sangatlah penting. Sampai-sampai
beliau mengucapkan “nek mboten ngaji mh dados nopo le” yang dalam bahasa Indonesia yaitu “kalau
tidak ngaji mau jadi apa?” Dulu pertama kali beliau mengajar para santrinya untuk membaca al-
Qur’an dan diselingi ngaji fiqih alasannya karena supaya para santrinya bisa mengerti dan memahami
tata cara wudhu dan sholat. Selain itu juga mengaji kitab-kitab kuning seperti nahwu, shorof, tarikh,
akhlak, qowaidul i’lal dan lain sebagainya.
Pada tahun 1951 karena santri yang ingin berguru dengan Kyai Khambali semakin banyak, maka
pada tahun didirikanlah sebuah Madrasah Diniyah (Madin) yang dibantu oleh masyarakat sekitar.
Madin tersebut berupa bangunan sederhana dengan pagar memakai bambu antar ruang serta lantai
yang masih alami berupa tanah. Madin sederhana tersebut dinamai Madrasah Diniyah Roudlotul
Muta’allimin yang sampai sekarang masih aktif menjadi tempat mengaji, dan bangunanya pun kini
sudah baik.
G. Peran Kyai Khambali dalam Masyarakat

Pada tahun 1953 Kyai Khambali dan Kyai Bukhori yang saat itu usinya masih relatif muda mulai

mendirikan Badan Otonom Nahdlatul Ulama (Banom NU) di Kuripan Lor yaitu Pandu Anshor atau

yang lebih kita kenal sebagai Gerakan Pemuda Anshor (GP Anshor). Kyai Bukhori waktu itu menjabat

sebagai ketua GP Anshor untuk periode awal terbentuk. Sekitar tahun 1955 berdirilah Pimpinan

Ranting NU Kuripan Lor yang diketuai oleh Kyai Khambali sebagai Rais Suriah. Berdirinya Ranting

NU Kuripan Lor menjadi keunikan tersendiri pasalnya tahun berdirinya lebih akhir dari tahun

terbentuknya badan otonom Gerakan Pemuda Anshor Ranting Kuripan Lor.


TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai