Anda di halaman 1dari 24

Aspek Program terkait

Pemeriksaan EKG pada TB RO


Dr. Retno Kusuma Dewi, MPH
Pengobatan TB RO (Juknis 2020)

Paduan jangka • 4-6 Bdq – Eto – INHHD – Lfx (Mfx) – Cfz


pendek tanpa – E – Z / 5 Lfx (Mfx) – Cfz – E – Z
injeksi (STR all oral) • Paduan obat tidak dapat dimodifikasi

Paduan jangka • Dimulai dengan 5 jenis OAT, lalu min. 3


OAT setelah Bdq dihentikan
panjang • Dapat menggunakan obat injeksi
(individual) (Amikasin) bila opsi lain tidak tersedia
Pemanjangan Interval QT
Prevalensi (pada pasien TB RO) 10%
Penyebab tersering OAT: Mfx, Bdq, Cfz, Dlm, Lfx
Obat lain:
- Eritromisin, azitromisin, clarithromycin, quinidine,
ketokonazole, fluconazole
- Antipsikotik: haloperidol, klorpromazin,
risperidone
- Antidepresan trisiklik
- Antinausea: ondansetron, domperidone
- Metadone
- Antivirus tertentu
Faktor risiko meningkat pada Gangguan elektrolit, gizi buruk, hipotiroid,
(kondisi penyerta) penyakit jantung kongestif, riwayat aritmia
Pelaporan Efek Samping Pasien TB RO
Jan-Des 2020
Efek Samping Jumlah Pasien %
Tidak ada Efek Samping 42 0,96
Ada Efek Samping 1.202 27,50
Tidak mengisi MESO 3.127 71,54
Harian
Total 4.371 100,00

Jumlah merupakan per pasien


Distribusi Kejadian Efek Samping Obat TB RO Selama
Pengobatan (Periode Jan-Des 2020)
No. Efek Samping Jumlah (perkejadian) % No. Efek Samping Jumlah (perkejadian) %
1. Reaksi alergi kulit (ringan) 152 3,87
14. Pendengaran berkurang 142 3,61
2. Reaksi alergi kulit sedang 29 0,74
dengan/tanpa demam
15. Stres / depresi 37 0,94

3. Rasa kebas/kesemutan 135 3,43 16. Perubahan perilaku 24 0,61


pada tangan atau kaki
4. Mual 885 22,51 17. Nyeri kepala 294 7,48

5. Muntah ringan 537 13,66 18. Vertigo 127 3,23

6. Muntah sedang-berat 94 2,39 19. Nyeri persendian 298 7,58


(terdapat tanda dehidrasi) 20. Kejang 10 0,25
7. Nafsu makan berkurang 302 7,68
21. Nyeri di tempat suntikan 88 2,24
8. Diare 33 0,84
22. Perubahan warna kulit 111 2,82
9. Perut kembung 72 1,83
23. Nyeri pada pergelangan 77 1,96
10. Nyeri perut ringan-sedang 78 1,98 kaki
24. Bengkak atau kemerahan 35 0,89
11. Jantung berdebar 71 1,81 pada sendi
12. Nyeri dada 103 2,62 Total 3.931 100,00
13. Sesak napas 197 5,01 Keluhan terkait kelainan jantung
Akhir Setiap 6 bulan
Jenis Pemeriksaan Awal Setiap Bulan
Pengobatan pasca pengobatanh

Pemeriksaan Klinis

Pemeriksaan fisik V V V V

Konseling dan evaluasi kondisi


V V V V
psikososial

Pemeriksaan awal Berat badan (IMT) V V V V

dan monitoring Skrining neuropati perifer V V V

pengobatan TB RO Skrining fungsi penglihatan a V V V

Skrining psikiatri b V
jangka pendek Pemantauan efek samping obat V V

Konsultasi hasil pengobatan V V

Pemeriksaan Mikrobiologi
BTA sputum c V V V V

Biakan sputum c V V V V

LPA lini kedua V Diulang bila BTA/kultur positif pada bulan ke-4f

Uji kepekaan obat fenotipik V Diulang bila BTA/kultur positif pada bulan ke-4f
Subdit TB Ditjen P2P - 2020
Pemeriksaan Laboratorium, Radiologi dan EKG
Biakan sputum c V V V V

LPA lini kedua V Diulang bila BTA/kultur positif pada bulan ke-4f

Uji kepekaan obat fenotipik V Diulang bila BTA/kultur positif pada bulan ke-4f
Pemeriksaan Laboratorium, Radiologi dan EKG
Rontgen dada d V V V

EKG e V V V

Pemeriksaan awal Darah perifer lengkap (DPL) V V V

dan monitoring Fungsi hati:


SGOT, SGPT, Bilirubin total
V V V

pengobatan TB RO Elektrolit: Na, K, Ca, Mg V V

jangka pendek Fungsi ginjal:


Ureum, kreatinin serum
V V

Pemeriksaan asam urat V V

Gula darah puasa dan 2 jam PPg V

TSH/TSHsg V

Tes kehamilang V

Tes HIVg V

Subdit TB Ditjen P2P - 2020


Akhir Pasca
Jenis Pemeriksaan Awal Setiap Bulan
Pengobatan Pengobatang

Pemeriksaan Klinis
Pemeriksaan fisik V V V V
Konseling dan evaluasi
V V V V
kondisi psikososial
Pemeriksaan awal Berat badan (IMT) V V V V
dan monitoring Skrining neuropati perifer V V V
pengobatan TB RO Skrining fungsi penglihatan a V V V
jangka panjang Skrining psikiatri V
Pemantauan efek samping
V V
obat
Konsultasi hasil pengobatan V V
Pemeriksaan Bakteriologis
BTA sputum b V V V V
Kultur sputum V V V V
LPA lini kedua V Diulang bila BTA/kultur bulan ke-6h positif
Subdit TB Ditjen P2P - 2020
Uji kepekaan fenotipik V Diulang bila BTA/kultur bulan ke-6h positif
Kultur sputum V V V V
LPA lini kedua V Akhir
Diulang bila BTA/kultur Pasca
bulan ke-6h positif
Jenis Pemeriksaan Awal Setiap Bulan g
Pengobatan Pengobatan
Uji kepekaan fenotipik V h
Diulang bila BTA/kultur bulan ke-6 positif
Pemeriksaan Laboratorium, Radiologi dan EKG
Pemeriksaan Klinis
Pemeriksaan c
Rontgen dadafisik V V V V
Konseling
EKG d dan evaluasi V V V
V V V V
kondisi psikososial
Darah perifer lengkap (DPL) e V V V
Pemeriksaan awal Berat badan (IMT)
Audiometri f
V
V
V V V

dan monitoring Skrining neuropati perifer


Fungsi hati:
V V V
V V V
pengobatan TB RO Skrining fungsi
SGOT, SGPT, penglihatan
Bilirubin total
a

jangka panjang Skrining


Elektrolit:psikiatri
Na, K, Ca, Mg V
V V
Pemantauan efek samping
Ureum, kreatinin serum V V V
obat
Albumin i hasil pengobatan
Konsultasi V V V
Asam urat V
Pemeriksaan V
Bakteriologis
Gulasputum
BTA darah puasa
b dan 2 jam V V V V
PP
Kultur sputum V V V V
TSH/TSHs V
LPA lini kedua V Diulang bila BTA/kultur bulan ke-6h positif
Tes kehamilan V
Subdit TB Ditjen P2P - 2020 Uji kepekaan fenotipik V Diulang bila BTA/kultur bulan ke-6h positif
Tes HIV V
Pemeriksaan EKG pada Pasien TB RO
• Semua pasien TB RO perlu melakukan pemeriksaan awal dan
pemantauan rutin selama pengobatan.
• Jadwal pemeriksaan EKG:
• Sebelum pasien memulai pengobatan TB RO (baseline): pemeriksaan EKG
wajib tersedia untuk memulai pengobatan pasien
• Selama pengobatan: minggu ke-2 pengobatan, bulan ke-1 pengobatan, lalu
rutin setiap bulan dan atau bila terdapat keluhan terkait jantung
• Bila terjadi pemanjangan interval QT (>450 ms pada laki-laki, >470 ms
pada perempuan), ulangi pemeriksaan EKG untuk mengkonfirmasi
dan lakukan penghitungan interval QTcF secara manual.
• Bila interval QTcF >500 ms, pengobatan TB RO harus dihentikan dan
pasien dirujuk ke spesialis terkait (SpPD, SpJP).
Jadwal Pemeriksaan EKG pada Pasien TB RO
Pemeriksaan EKG Jadwal Tempat

Sebelum memulai Fasyankes pengobatan TB RO


Pemeriksaan awal (baseline) - wajib
pengobatan (Rumah sakit / Balkes)

Pemantauan • Minggu ke-2


Fasyankes pengobatan TB RO
pengobatan • Bulan ke-1
(bolehkah
(monitoring rutin) • Setiap bulan selama pengobatan TB RO

Untuk pemantauan Kapan pun bila pasien mengalami keluhan


efek samping/KTD jantung
Contoh Alur Pemeriksaan EKG
Tindak lanjut menunggu hasil
interpretasi/konsultasi dari dokter
SpPD/SpJP

EKG tidak tersedia di Pasien dirujuk ke Poli


Poliklinik TB RO IPD atau Jantung
Memerlukan pemeriksaan
Pasien di IRJ
baseline/rutin EKG atau
(Poliklinik) TB RO terdapat keluhan jantung EKG tersedia di Pemeriksaan EKG di Poli
Poliklinik TB RO TB RO

Tindak lanjut oleh Hasil EKG normal Hasil interpretasi mesin


dokter di Poli TB RO EKG dikaji oleh dokter
poli TB RO
Hasil EKG pasien Hasil EKG abnormal
dikonsultasikan ke
SpPD/SpJP di fasyankes
Pencatatan dan Pelaporan Hasil EKG (1)
• Pemanjangan interval QTc merupakan salah satu Kejadian Tidak
Diharapkan (KTD) yang perlu dilaporkan ke Program TB Nasional.
• Hasil pemeriksaan EKG dicatatkan di:
• Buku TB 01 pasien
• SITB: modul “Informasi Tambahan” – “Pemeriksaan Penunjang”
Pencatatan:
Buku Pengobatan
TB RO (TB 01)

Hal. 9
Monitoring rutin pengobatan.
Tulis interval QTcF di kolom per bulan.
Catatan terkait efek samping/hasil
pemeriksaan terkait dicatat pada bagain
“Catatan Perkembangan”
Pencatatan:
Buku Pengobatan
TB RO (TB 01) Form MESO-aktif Harian

Hal. 20
Tampilan Modul “Informasi Tambahan”
Pilih tujuan
pemeriksaan :
Baseline/follow up
Pencatatan dan Pelaporan Hasil EKG (2)
• Salah satu KTD Serius pada pasien TB RO adalah pasien di rawat inap.
• Apabila pasien di rawat inap, dan mengalami aritmia jantung, maka
hal ini termasuk KTD serius sehingga perlu dilaporkan melalui SITB
pada modul “Laporan KTD Serius”
• Masukkan interpretasi semua hasil EKG (interval QTcF) yang relevan
pada bagian “Hasil Pemeriksaan Penunjang”.
• Laporan tsb juga harus dikirimkan ke e-MESO Badan POM melalui
bridging SITB.
Tampilan Menu “Laporan KTD Serius”
Terisi otomatis dari modul
“Menu Pengobatan”
Terisi otomatis dari modul “Informasi
Tambahan → Pemeriksaan penunjang”
Untuk mengirimkan ke E-MESO Badan POM
dengan mengklik “Update Status” (Bridging BPOM)

Tampilan menjadi “Final” tandanya sudah terkirim


ke BPOM
Status Kepemilikan Alat EKG
• Kepemilikan alat : Pinjam – Pakai.
• Garansi : 1 Tahun (terhitung per 10 Desember 2020)
• Maintanance : Penyediaan kertas menjadi tanggung jawab
masing-masing faskes.
• Perbaikan selama garansi : Spare part yang ditanggung –> all part,
kecuali kabel ECG, Lead wire, Bulb dan Limb
clamp.
• Perbaikan di luar masa garansi: masa layanan purna jual 3 tahun.
• Kontak troubleshooting : hotline - 0800-1-780-780 (gratis 24 jam
seluruh Indonesia)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai