Anda di halaman 1dari 5

NASKAH DRAMA KONFLIK SOSIOLOGI

SMA MUHAMMADIYAH SAWANGAN

KELOMPOK 1
Anggota :

- Abdullah Azzam
- Adhinda Ravika
- Bani Adli Dzil Ikram
- Najwa Nur Aulia
- Salsabila Hilmania

XI MIPA
Perpecahan 3 Sahabat

Nama dan karakter


 Salsa
Perempuan, baik hati, sabar, jujur dan suka menolong.
 Dhinda
Perempuan, baik hati, tidak pilih-pilih, mudah percaya, dan suka
merendahkan.
 Najwa
Perempuan, baik hati, tidah pilih-pilih, dan mudah percaya kepada orang lain.
 Azzam
Laki-laki, suka memfitnah, iri hati, dan suka merendahkan orang lain.
 Papa Bani
Laki-laki, ayahanda dhinda, dan mempunyai suatu perusahaan besar di luar
negeri.

Kisah ini terjadi disebuah sekolah yang sangat terkenal bernama SMA Muhammadiyah
Sawangan. Disana ada suatu persahabatan yang sangat erat yang bisa mereka sebut dengan
3BG.
Di ruangan kelas yang terdapat berbagai kursi dan meja yang tertata rapi terjadi suatu
keributan, yang disebabkan salah satu anggota 3BG.

Azzam : “Kenapa ya...., persahabatan 3BG kok sangat erat ? aku ingin persahabatan
mereka jadi putus, tapi bagaimana caranya?” (diam sambil memikir sesuatu)
Azzam : “Ah…., aku curi saja dompetnya Dhinda, dan setelah itu aku taruh saja di
tasnya Salsa, Dhinda dan Najwa pasti akan Akan menuduh Salsa.”

Terlihat anggota 3BG masuk kedalam kelas tertawa-tawa.

Dhinda : ( sambil membuka tasnya dan terlihat sedang mencari sesuatu dan wajahnya
sangat gelisah )
Najwa : “Ada apa Dhin, kok kayaknya gelisah banget ?”
Dhinda : “Aduh gimana nih, dompetku hilang.”
Salsa : “Kok bisa hilang, mungkin ada di rumah kamu.”
Dhinda : “Nggak mungkin, tadi aku inget kok dompetku udah aku masukkan kedalam
tasku.”

(Tiba-tiba Azzam memotong pembicaraan mereka dengan lagak sok tahu)

Azzam : “Aku tahu siapa yang mencuri dompet kamu.”


Dhinda : “Emangnya siapa Zam?”
Azzam : “Dia adalah sahabatmu sendiri yang bernama Salsa.”
Dhinda : “Nggak mungkinlah dia yang mencuri dompetku, kamu kok sok tahu banget
sih.”
Azzam : “Ya sudah kalau kamu nggak percaya, kamu geledah aja tasnya Salsa.”
Dhinda : “Maafkan aku Sal, aku harus menggeledah tasmu untuk membuktikan
omong kosongnya Azzam.”
Salsa : “Ya sudahlah gapapa.”

Dhinda dan Najwa menggeledah tasnya Salsa dan beberapa lama kemudian dompet Dhinda
ditemukan ditasnya Salsa.

Azzam : “Tuhkan bener kataku, Salsa si miskin itu yang mencurinya.”


Dhinda : “Kamu kok tega sih Salsa, kalau kamu butuh uang kamu tinggal bilang sama
kami, bukan begini caranya, selama ini kami selalu membantu kamu, tapi
kamu kok tega banget.”
Salsa : “Tapi bukan aku yang mencurinya.”
Azzam : “Terus kamu tuduh aku yang mencurinya? Jelas-jelas dompet Dhinda ada
ditas kamukan?”
Najwa : “Dasar, sudah dikasih hati malah minta jantung.”
Dhinda : “Mulai sekarang kamu ga akan jadi sahabat aku lagi.”
Najwa : “Dasar kau anak miskin. (sambil menampar pipi Salsa) ”

Mereka kemudian duduk ditempat mereka masing-masing

Salsa : “Ya Allah, cobaan apa yang kau berikan pada persahabatan kami, apa salah
kami sehingga kau memberi cobaan ini, Ya Allah kembalikan persahabatan
kami seperti dulu lagi.”

Beberapa lama kemudian bel pulang berbunyi, Dhinda dan Najwa pulang bersama tanpa
Salsa.
Diperjalanan pulang Dhinda menerima telpon dari Papanya yang berada diluar negeri.
Kring………kring……kring….

Dhinda : “Hallo assalamualaikum, ada apa Pa, kok tumben telpon aku?”
Papa Bani : “Waalaikum salam, Dhin Papa mau kasih kabar ke kamu, sebelumnya
maafkan Papa, perusahaan Papa Disini bangkrut.”
Dhinda : “Apa Pa? Bangkrut?! kok bisa begitu?”
Papa Bani : “Proyek yang Papa buat mengalami rugi yang sangat besar, jadi Papa harus
menjual perusahaan Papa untuk membayar ganti rugi.”
Dhinda : “Jadi kita jatuh miskin Pa?”
Papa Bani : “Begitulah, besok Papa dan Mama akan pulang ke Indonesia, dan kita harus
cari kontrakan rumah, karena rumah kita akan di sita oleh bank.”

Tiba-tiba Dhinda memutuskan telpon dengan rasa tidak percaya.

Dhinda : “Ini nggak mungkin.” ( sambil membanting HP nya)


Najwa : “Kenapa Dhin ?”
Dhinda : “Perusahaan Papaku bangkrut dan sekarang aku jatuh miskin.”
Najwa : “Sabar ya.. Dhin, ini pasti bisa kamu lewati kok.”
Dhinda : “Najwa kamu sahabat aku yang paling setia denganku, tolong jangan
tinggalkan aku.”
Najwa : “Ya… nggak mungkinlah aku ninggalin kamu, tidak seperti Salsa yang
menghianati sahabatnya sendiri.”
Dhinda : “Terima kasih Najwa.”

Tiba-tiba ada sepeda yang melaju kencang hingga menambrak Najwa, untungnya saja Salsa
menolong Najwa.

Salsa : “Awas Najwa.” ( sambil berteriak dan mendorong Najwa )


Salsa : “Kamu gapapakan Najwa?”
Najwa : “Nggak, aku gapapa kok.”

Pengendara sepeda itu kemudian turun dari sepeda.

Azzam : “Kamu gapapakan Najwa?”


Najwa, Dhinda, Salsa : “Azzam….”
Azzam : “Maafkan aku ya, aku nggak sengaja.”
Najwa : “Makanya kalau naik sepeda itu jangan kencang-kencang.”
Azzam : “Iya… maafkan aku.”
Najwa : “Sudahlah, gapapa.”
Azzam : “Dhin aku mau ngomong sesuatu sama kamu, tentang masalah tadi di
kelas.”
Dhinda : “Emangnya ada apa Zam?”
Azzam : “Sebenarnya yang mencuri dompet kamu itu bukan Salsa, melainkan aku.”
Dhinda : “Apa? Kamu Zam?! Kenapa?”
Azzam : “Aku iri dengan persahabatan kalian yang sangat erat, makanya itu aku
mencoba untuk merusak persahabatan kalian, sekali lagi maafkan aku.”
Dhinda : “Jadi bukan Salsa yang mencurinya ?”
Najwa : “Jadi persahabatan kita bersatu lagi dong.”
Dhinda : “Bersahabatan kita akan selalu abadi sepanjang masa.”
Salsa : “Sampai akhir hayat menjemput kita, persahabatan ini akan tetap bersatu.”
Dhinda : “3BG.”
Najwa : “Three.”
Salsa : “Beautiful.”
Dhinda : “Girl.”
( Sambil membuat tos tangan bertiga)
Azzam : Oke deh.
( Sambil mengacungkan jempol )

Akhirnya persahabatan mereka bersatu kembali, dan tidak ada yang memisahkan mereka
sampai akhir hayat menjemput.
Kesimpulan :
Kesimpulan yang dapat kita ketahui dari drama diatas ialah kesalahpahaman dan
penuduhan terhadap sesama teman. Hal tersebut di lakukan oleh Azzam karena adanya rasa
iri dan dengki terhadap pertemanan 3BG. Karena munculnya rasa iri dan dengki yang
dirasakan oleh Azzam menyebabkan terjadinya konflik atas perbuatannya yaitu, mencuri
dompet Dhinda dan menaruhnya di tas Salsa kemudian menuduh Salsa yang tidak bersalah.
Lalu terjadilah kesalahpahaman oleh Dhinda dan Najwa yang kaget akan perbuatan Salsa dan
memandang rendah Salsa serta menjauhinya.

Pesan Moral :
Pesan moral yang dapat kita ambil janganlah mengadu domba pertemanan orang lain
dan jangan merasa iri dengki serta menuduh orang lain yang tidak bersalah yang dimana itu
dapat menyebabkan hubungan orang lain putus/tererai.

Anda mungkin juga menyukai