a) Bunuh diri
Pada pemeriksaan luka dengan teliti sering didapatkan satu atau lebih luka
lebih dangkal dan berjalan sejajar disekitar luka utama, luka tersebut adalah luka
percobaan. Selain dada dalam hal ini daerah jantung maka pada daerah perut
yang biasanya di daerah lambung, adalah merupakan daerah-daerah yang sering
dipilih korban untuk kasus-kasus bunuh diri. Dengan adanya senjata yang
tergenggam erat “cadaveric spasm” hampir dapat ditentukan dengan pastikan
bahwa korban telah melakukan bunuh diri.18
b) Pembunuhan
Jumlah luka umumnya lebih dari satu, tidak mempunyai lokasi atau tempat
khusus, seringkali didapati luka-luka yang didapat sewaktu korban mengadakan
perlawanan – “luka perlawanan”.18
Hal ini perlu dipahami oleh dokter karena ini merupakan jembatan untuk
menyampaikan derajat kualifikasi luka dari sudut pandang medik untuk penegak
hukum. Penerapan penyampaian pendapat dokter dalam VeR tentang luka yang
menimbulkan bahaya maut, misalnya bila seorang korban mendapat luka di perut
yang mengenai hati, yang menyebabkan perdarahan hebat sehingga dapat mengacam
jiwa. Walaupun pasien akhirnya sembuh tetapi di dalam VeR dokter dapat
menggambarkan keadaan ini dalam kata – kata, “korban mengalami luka tusuk di
perut mengenai jaringan hati yang menyebabkan perdarahan banyak yang dapat
mengancam jiwa pasien”. Ungkapan ini akan mengingatkan para penegak hukum
bahwa korban telah mengalami luka berat.
DAFTAR PUSTAKA