Anda di halaman 1dari 2

Nama : Peri Setiawan

NIM : 19210064

Kelas : A1 2019

Jawaban UTS TelKur SMA

1. Prinsip diversifikasi dalam pengembangan kurikulum dimaksudkan untuk memungkinkan


penyesuaian program pendidikan dengan kondisi dan ciri khas sesuai potensi yang ada di daerah
tersebut. Keragaman setiap wilayah inilah yang menjadi latar belakang bagi pemerintah untuk
melakukan diversifikasi kurikulum guna mendukung terselenggaranya pembelajaran yang
bersifat personal. Terdapat tiga faktor yang dapat menyebabkan diversifikasi perlu dilakukan.
Ketiga faktor itu adalah perbedaan potensi daerah, perbedaan satuan pendidikan, dan juga
perbedaan peserta didik.
1) Perbedaan potensi daerah
Dari sisi potensi daerah, tidak dapat dipungkiri bahwa sekolah-sekolah di daerah yang
berbeda tidak dapat menerapkan kurikulum yang sama. Misalnya, sekolah di daerah
pegunungan yang dekat dengan pertanian dianggap kurang tepat jika memberikan tema
kompetensi dasar yang berkaitan dengan potensi kelautan.
2) Perbedaan satuan pendidikan
Selain potensi daerah, satuan pendidikan tidak sama antara satu dengan yang lainnya.
Tentu ada perbedaan seperti jenis pendidikan, jenjang sekolah, lokasi, potensi daerah,
serta arah pengembangan ke depan.
3) Perbedaan peserta didik
Perbedaan siswa juga menjadi salah satu faktor mengapa diversifikasi kurikulum perlu
dilakukan. Keberagaman peserta didik dapat dilihat dari bakat, minat, kemampuan
berpikir, latar belakang sosial ekonomi, dan latar belakang budayanya.
2. Pengaruh pembaharuan kurikulum memiliki banyak penyebab, dengan Perubahan kurikulum ini
diharapkan mampu mencapai tujuan pendidikan itu sendiri, faktor pertama yang menyebabkan
perubahan kurikulum, bisa berubah karena sistem pemerintahannya juga berubah, perubahan
kemajuan informasi, Penyebab selanjutnya adalah adanya ide-ide baru dari para pakar
pendidikan yang di mana ada kebutuhan untuk pembaruan kurikulum, yang mungkin memiliki
sebuah ide yang telah lama dipikirkan dan dirancang, dan diketahui ada gaya belajar baru yang
lebih bagus dan yang pasti sangat efisien jika di atur di era sekarang, misalnya pada kurikulum
2013, muncul ide baru tentang pembelajaran aktif penekanannya pada siswa disini siswa dapat
menyalurkan lebih banyak pendapat mereka dan dapat dilakukan melalui diskusi dan bertukar
pikiran atau pengalaman.
3. Faktor pertama yang menyebabkan perubahan kurikulum, bisa berubah karena sistem
pemerintahannya juga berubah, misalnya adanya pergantian presiden baru, juga harus ada
reformasi yang yang dilaksanakan di mana semua aspek sosial, politik, ekonomi, ideologi, dan
pendidikan sistemnya juga bisa berubah. Pergantian menteri juga termasuk kedalam
permasalahan politik yang dapat merubah sistem pendidikan, dimana pemerintahan yang
berkuasa saat itu, bisa dan sangat mampu merubah kurikulum sesuai yang pemerintah saat itu
inginkan.
4. Kurikulum 1947 adalah kurikulum pertama sejak Indonesia merdeka. Perubahan arah
pendidikan lebih bersifat politis, dari orientasi pendidikan Belanda ke kepentingan nasional.
Pada saat itu, Pancasila ditetapkan sebagai asas pendidikan. Kurikulum ini disebut juga RPP
1947, tetapi baru dilaksanakan tahun 1950.
Karena kurikulum ini lahir ketika Indonesia baru merdeka, maka pendidikan yang diajarkan lebih
menekankan pada pembentukan karakter manusia Indonesia yang mandiri, berdaulat, dan
setara dengan bangsa lain di muka bumi ini. Fokus RPP 1947 tidak menekankan pada pendidikan
akal, melainkan hanya pendidikan karakter, kesadaran bernegara dan bermasyarakat.
5. Kekurangan dari lurikulum 2006 :
1) Kurangnnya SDM yang diharapkan mampu menjabarkan KTSP pada kebanyakan
satuanpendidikan yang ada. Minimnya kualitas guru dan sekolah.
2) Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukung sebagai kelengkapan
daripelaksanaan KTSP.
3) Masih banyak guru yang belum memahami KTSP secara komprehensif baik
kosepnya,penyusunannya,maupun prakteknya di lapangan.
4) Penerapan KTSP yang merekomendasikan pengurangan jam pelajaran akan
berdampakberkurangnya pendapatan guru. Sulit untuk memenuhi kewajiban mengajar
24 jam, sebagaisyarat sertifikasi guru untukmendapatkan tunjangan profesi.
6. Fungsi kurikulum dapat dibagi menjadi beberapa kelompok tergantung dari pihak yang
menerimanya. Hal ini karena kurikulum merupakan suatu sistem yang berhubungan dengan
banyak orang. Kurikulum adalah seperangkat atau sistem rencana dan pengaturan mengenai
bahan pelajaran yang dapat dijadikan pedoman dalam kegiatan belajar mengajar. Pada
hakikatnya, kurikulum adalah rencana pembelajaran. Oleh karena itu, semua pihak yang terlibat
dan terkait langsung dengan fungsi kurikulum harus memahaminya. Pihak-pihak seperti siswa
atau siswa yang menjalankan kurikulum, orang tua siswa, guru atau pendidik, serta pemerintah
melalui sekolah dan dinas pendidikan harus memahami kurikulum yang diterapkan.
7. Kelompok saya menjelaskan mengenai kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) 2006.

Anda mungkin juga menyukai