Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II DENGAN PEMELIHARAAN


KESEHATAN TIDAK EFEKTIF
DI WILAYAH KERJA UPTD BLUD PUSKESMAS PRAYA
TAHUN 2022
A. Judul : Gambaran Asuhan Keperawatam Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 dengan
pemeliharaan kesehatan tidak efektif di wilayah kerja UPTD BLUD Puskesmas
Praya Tahun 2022
B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti penyuluhan mengenai diabetes mellitus dengan pemeliharaan kesehatan
tifdak efektif selama 1 x 40 menit, responden dapat mengetahui dan memahami tentang
program diet yang sehat bagi penderita diabetes mellitus (DM) tipe 2
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti proses penyuluhan 1 x 40 menit responden dapat:
a. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan DM tipe 2.
b. Menyebutkan faktor risiko DM tipe 2.
c. Menyebutkan tanda dan gejala dari DM tipe 2
d. Menjelaskan Cara pencegahan DM
e. Menjelaskan Komplikasi DM
f. Menjelaskan Cara Pencegahan DM
g. Menjelaskan bagaimana diet Dm
C. Tempat : UPTD BLUD Puskesmas Praya
D. Waktu : ……s/d.…..WITA
E. Sasaran : Responden yang mengalami diabetes mellitus dengan pemeliharaan kesehatan tidak
efektif
F. Metode : 1. Ceramah
2. Diskusi
G. Media : Leaflet
H. Penyuluh kelompok : 1. Mohamad Ichsan Efendi.
2. Dewa Ayu Indra Purwanti
3. Baiq Dalia Mardiyanti
4. Herry Tania
5. Dewi Muji Astuti
6. Azrul Wirasaputra
I. Rencana Pelaksanaan
No Waktu Rencana Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 5 Menit Persiapan
 Menjawab salam
- Memberikan salam
 Mendengarkan
- Perkenalan
dan
- Menjelaskan TIU dan TIK
memperhatikan
-Menyebutkan materi yang akan
diberikan
- Kontrak waktu

2 25 Menit Proses
 Menanyakan (review) kepada  Menjawab
responden mengenai pengertian pertanyaan penyuluh
DM tipe 2, faktor risiko DM tipe  Mendengarkan dan
2, tanda dan gejala DM tipe 2. memperhatikan.
 Memberikan reward jika jawaban  Bertanya
benar.  Menjawab
 Menjelaskan materi : pertanyaan
a. Menjelaskan pengertian DM
tipe 2.
b. Menjelaskan faktor risiko
DM tipe 2.
c. Menjelaskan tanda dan gejala
DM tipe 2
d. Menyebutkan tanda dan gejala
dari DM tipe 2
e. Menjelaskan Cara pencegahan
DM
f. Menjelaskan Komplikasi DM
g. Menjelaskan Cara Pencegahan
DM
h. Menjelaskan bagaimana diet
Dm
 Memberi kesempatan kepada
responden untuk menanyakan
materi yang belum jelas.
 Menyimpulkan materi yang
sudah disampaikan

3 5 Menit Evaluasi
 Menyebutkan dan
Meminta responden untuk menjawab
menjelaskan
pertanyaan penyuluh
a. Apa yang dimaksud dengan DM tipe 2 ?
b. Apa saja faktor risiko DM tipe 2?
c. Apa saja tanda dan gejala dari DM tipe 2 ?

4 5 Menit Penutup
 Mengucapkan salam penutup  Memperhatika.
 Menjawab salam
MATERI PENYULUHAN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II DENGAN
PEMELIHARAAN KESEHATAN TIDAK EFEKTIF
DI WILAYAH KERJA UPTD BLUD PUSKESMAS PRAYA
TAHUN 2022

A. Pengertian Diabetes Mellitus Tipe 2


Diabetes Mellitus atau kencing manis adalah penyakit kencing manis, merupakan penyakit
yang ditandai dengan kadar glukosa darah (gula darah melebihi normal) >140 mh/dl
B. Faktor Risiko Diabetes Mellitus Tipe 2
1 Usia
2 Obesitas
3 Riwayat keluarga
4 Pola makan yang salah
5 Minimnya aktivitas fisik
C. Tanda dan Gejala DM Tipe 2
Banyak pengidap tidak menyadari jika mereka terkena penyakit. Umumnya penyakit baru
disadari ketika sejumlah gejala berikut ini muncul:

 Peningkatan frekuensi buang air kecil, terutama di malam hari.


 Merasa haus sepanjang waktu.

 Merasa sangat lelah.


 Sering merasa lapar.
 Penurunan berat badan secara tiba-tiba.
 Gatal di sekitar kelamin.
 Sariawan berulang kali.
 Luka yang sulit sembuh.
 Penglihatan kabur.
 Mudah terserang infeksi.

 Nyeri atau mati rasa pada kaki dan tangan.


 Kesemutan.

D. Cara Pencegahan DM tipe 2

1. Mengonsumsi Makan sehat


Pusatkan diet untuk mengatasi diabetes melitus dengan melakukan beberapa langkah
berikut ini:
 Menjadwalkan makan dan camilan sehat yang teratur.
 Makan dengan porsi yang lebih kecil.
 Konsumsi makanan berserat tinggi, seperti buah-buahan, sayuran tanpa tepung, dan
biji-bijian.
 Hindari konsumsi biji-bijian olahan, sayuran mengandung tepung, dan permen.
 Konsumsi susu rendah lemak, daging, dan ikan rendah lemak.
 Gunakan minyak goreng sehat, seperti minyak zaitun atau minyak canola.
 Kurangi asupan kalori.
2. Rutin Melakukan Olahraga
Olahraga penting untuk menurunkan dan mempertahankan berat badan yang sehat.
Langkah ini juga membantu mengatur kadar gula darah. Jika kesulitan atau belum
menemukan aktivitas fisik yang cocok, tanya dokter sebelum memulainya. Berikut ini
aktivitas fisik yang disarankan:
 Latihan aerobik. Pilih latihan aerobik yang disukai, seperti berjalan,
berenang, bersepeda, atau berlari. Setidaknya lakukan selama 30 menit perhari
atau 150 menit seminggu.
 Latihan ketahanan. Latihan ketahanan meliputi angkat besi, yoga, dan
senam. Setidaknya lakukan dua hingga tiga sesi latihan ketahanan setiap
minggu untuk membangun kekuatan dan fleksibilitas.
 Hindari gaya hidup sedentari. Jangan duduk terlalu lama. Luangkan waktu
beberapa menit untuk berdiri, berjalan-jalan, atau melakukan aktivitas ringan
setiap 30 menit sekali
3. Menurunkan Berat Badan
Penurunan berat badan menghasilkan kontrol yang lebih baik terhadap kadar gula
darah, kolesterol, trigliserida dan tekanan darah. Jika kesulitan untuk memilih diet
yang cocok, kamu bisa diskusikan dengan dokter terlebih dulu.
4. Berhenti merokok
Merokok telah terbukti menyebabkan atau berkontribusi pada banyak kondisi kesehatan yang
serius, termasuk penyakit jantung, emfisema, dan kanker paru-paru, payudara, prostat, dan
saluran pencernaan. Ada juga penelitian yang menghubungkan merokok dan paparan perokok
pasif dengan diabetes tipe 2.
5. Minum air putih
sebagai minuman utama Air putih sejauh ini merupakan minuman paling baik yang
dapat diminum. Terlebih lagi, bertahan dengan air putuh di sebagian besar waktu bisa
membantu Anda menghindari minuman yang tinggi gula, pengawet, dan bahan-bahan lain
yang meragukan.
6. Gunakan alas kaki yang lembut
untuk menghindari terjadinya luka dikaki yg akan mengakibatkan luka infeksi
7. Periksa ke Puskesmas/ RS terdekat
1. Kontrol gula darah
2. Kontrol berat badan
3. Kontrol tekanan darah
8. Rutin Mengkonsumsi obat Diabetes
Jika tidak dapat mempertahankan kadar gula darah dengan diet dan olahraga, dokter
mungkin akan meresepkan obat diabetes yang membantu menurunkan kadar insulin.
E. Komplikasi Diabetes
Diabetes tipe 2 mempengaruhi banyak organ utama, termasuk jantung, pembuluh darah,
saraf, mata dan ginjal. Mengelola diabetes dengan mengendalikan gula darah dapat
menurunkan risiko komplikasi atau kondisi yang menyertai (komorbiditas). Berikut ini
beberapa komplikasi yang bisa saja dialami:

 Penyakit jantung dan pembuluh darah. Diabetes dikaitkan dengan peningkatan


risiko penyakit jantung, stroke, tekanan darah tinggi, dan penyempitan pembuluh
darah (aterosklerosis).

 Kerusakan saraf (neuropati) pada anggota badan. Gula darah tinggi dapat
merusak atau menghancurkan saraf. Kondisi tersebut mengakibatkan kesemutan,
sensasi rasa terbakar, bahkan kelumpuhan yang biasanya dimulai dari ujung jari kaki
atau jari tangan dan secara bertahap menyebar ke seluruh tubuh.

 Kerusakan saraf lainnya. Kerusakan saraf jantung dapat berkontribusi pada irama
jantung yang tidak teratur. Kerusakan saraf pada sistem pencernaan dapat
menyebabkan mual, muntah, diare atau sembelit. Pada pria, kerusakan saraf dapat
menyebabkan disfungsi ereksi.

 Penyakit ginjal. Diabetes dapat menyebabkan penyakit ginjal kronis atau penyakit
ginjal stadium akhir, yang mungkin memerlukan dialisis atau transplantasi ginjal.
 Kerusakan mata. Diabetes meningkatkan risiko penyakit mata yang serius, seperti
katarak dan glaukoma. Penyakit ini dapat merusak pembuluh darah retina, yang
berpotensi menyebabkan kebutaan.

 Kondisi kulit. Diabetes dapat membuat pengidap lebih rentan terhadap masalah kulit,
termasuk infeksi bakteri dan jamur.

 Risiko amputasi. Jika tidak diobati, luka dan lecet bisa menjadi infeksi serius.
Kerusakan parah akibat luka yang tidak kunjung membaik dapat berujung pada
amputasi.

 Gangguan pendengaran. Masalah pendengaran lebih sering terjadi pada penderita


diabetes.

 Apnea tidur. Apnea tidur obstruktif umum terjadi pada pengidap. Obesitas menjadi
faktor utama yang berkontribusi terhadap kondisi tersebut.

 Demensia. Diabetes tipe 2 meningkatkan risiko penyakit Alzheimer dan gangguan


lain yang menyebabkan demensia
G. Diet DM tipe 2

1. Makanlah sumber karbohidrat kompleks seperti nasi, kentang, roti, singkong, jagung,
dll dan harus dibatasi
2. Makan sumber protein rendah lemak seperti ikan, ayam tanpa kulit, susu skim, tempe,
tahu, dan kacang-kacangan.
3. Sember lemak dalam jumlah terbatas, yang bentuk makan mudah dicerna, makanan
terutama diolah dengan cara dipanggang, dikukus atau dibakar.
4. Hindari makanan yang mengandung gula sederhana seperti gula putih dan gula jawa,
madu, dodol, cakes, limun, dan kue-kue manis lainnya.
5. Batasi asupan natrium, anjurkan makan garam dapur sehari tidak lebih dari 6-7 gram (
1 sendok the ).

Anda mungkin juga menyukai