Anda di halaman 1dari 15

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by Jurnal Online Universitas Pekalongan

PENGARUH PIJAT KAKI TERHADAP PENURUNAN FOOT OEDEM PADA


PENDERITA CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF): PILOT PROJECT

Kasron, M.Kep; Engkartini, M.Kep


STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap
Jln. Cerme No 24 Sidanegara Cilacap 53222
kasron@stikesalirsyadclp.ac.id

INFO ARTIKEL :
Diterima Oktober 2018
Disetujui November 2018
Dipublikasikan Desember 2018

ABSTRAK
Oedema kaki merupakan salah satu gejala pada pasien CHF. Oedema kaki dapat
menyebabkan penurunan kualitas hidup, ketidaknyamanan, perubahan postur tubuh,
menurunkan mobilitas dan meningkatkan resiko jatuh, gangguan sensasi di kaki dan
menyebabkan perlukaan di kulit. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pijat kaki
terhadap penurunan oedema kaki pada pasien CHF. Metode penelitian menggunakan
quasi-experiment dengan pendekatan pre-post test without control group. Responden
penelitian adalah pasien CHF yang mengalami oedema kaki, pemilihan responden
menggunakan non-probability sampling dengan metode accidental sampling. Responden
diukur lingkar oedema pada lingkar angkle, instep dan MP-Joint menggunakan metline
pada sebelum intervensi, hari pertama, kedua dan ketiga. Analisis statistik menggunakan
dependent t test. Sejumlah 13 responden memenuhi kriteria penelitian. Pada kaki kanan
lingkar angkle pre: 27,7±1,8, post 1: 27,6±1,8, post 2 27,5±1,7, post 3: 27,2±1,7, lingkar instep
pre: 27,6±1,7, post 1: 27,6±1,8, post 2: 27,2±1,7, post 3: 26,9±1,7, lingkar MP-joint pre: 27,0±1,6,
post 1: 27,0±1,6, post 1: 27,0±1,6, post 2: 26,7±1,7, post 3: 26,3±1,7. Kaki kiri lingkar angkle
pre: 27,6±1,8, post 1: 27,6±1,8, post 2: 27,3±1,8, post 3: 27,0±1,8, lingkar instep pre: 27,6±1,7,
post 1: 27,5±1,7, post 2: 27,2±1,7, post 3: 26,8±1,7, lingkar MP-joint pre: 27,0±1,6, post 1:
26,9±1,8, post 2: 26,5±1,8, post 3: 26,2±1,8. Hasil analisis menunjukan bahwa terdapat
perbedaan yang bermakna lingkar oedema pada kaki kanan setelah hari kedua dan ketiga
dengan p-value <0,001. Kesimpulan penelitian adalah terdapat perbedaan lingkar oedema
angkle, instep, dan MP-joint pada hari kedua dan ketiga setelah pemijatan kaki pada
pasien CHF yang mengalami oedema kaki. Perlu evaluasi penelitian lanjutan untuk
penatalaksanaan oedema kaki pada pasien CHF yang mengalami oedema kaki.

Kata kunci: CHF, foot oedema, kaki pijat

51
PENDAHULUAN CHF di dunia sekitar 1% pada orang
yang berusia 50-59 tahun, 10% pada usia
Congestive Heart Failure (CHF)
lebih dari 65 tahun, dan 50% pada usia
adalah ketidakmampuan otot jantung
lebih dari 85 tahun. (Collier et al. 2011).
memompakan sejumlah darah untuk
Pada negara berkembang prevalensi
memenuhi kebutuhan metabolik tubuh.
CHF sekitar 1-2% dari populasi dewasa.
CHF adalah sebuah kondisi dari
Prevalensi meningkat lebih dari 10%
kardiovaskuler dimana jantung tidak
pada usia lebih dari 70 tahun (Murberg
bisa memompa darah secara adekuat
& Bru 2001).
untuk memenuhi kebutuhan
Prevalensi CHF di Indonesia
metabolisme dari jaringan tubuh (Desai
adalah 0,13%, tertinggi di Yogyakarta
et al. 2012). Beberapa faktor resiko gagal
0,25%, disusul Jawa Timur 0,19%, dan
jantung adalah kebiasaan merokok,
ketiga di Jawa Tengah 0,18%.
kurang aktivitas fisik, perubahan pola
Berdasarkan jenis kelamin kejadian CHF
diet, kelebihan berat badan,
pada laki-laki adalah 0,1% dan
hiperlipidemia, diabetes, hipertensi, usia,
perempuan 0,2%. Berdasarkan usia
jenis kelamin dan keturunan.
pasien kejadian CHF pada usia 15-34
Berdasarkan penelitian diketahui
tahun adalah 0,07%, usia 35-54 tahun
penyebab utama CHF adalah hipertensi
0,28%, 55-74 tahun 0,87%, lebih dari 75
dan penyakit arteri koronaria (Savage et
tahun 0,41%. (Dinas Kesehatan
al. 1998). CHF merupakan tahap akhir
Republik Indonesia 2013).
dari seluruh penyakit jantung dan
Gejala penyakit CHF yang biasa
merupakan penyebab peningkatan
muncul adalah extertional dyspnoea,
morbiditas dan mortalitas pasien
orthopnoea, paroxysmal nocturnal
jantung. Berdasarkan data World Health
dyspnoea, batuk kering, kelelahan dan
Organisations (WHO) risiko kematian
kelemahan, pusing atau palpitasi. Gejala
akibat gagal jantung berkisar antara 5-
penyakit CHF yang berkaitan dengan
10% pertahun pada gagal jantung ringan
retensi cairan adalah nyeri epigastrik,
yang akan meningkat menjadi 30-40%
distensi abdomen, ascites, oedem sakral
pada gagal jantung berat(World Health
dan oedem peripheral. (Panel et al.
Organization (WHO) 2015).
2011). Persentase gejala pada CHF
Penyakit CHF meningkat sesuai
adalah dispnoea (52%), orthopnoea
dengan perkembangan usia, prevalensi

52
(81%), paroxysmal nocturnal dyspnoea hamil yang mengalami oedem kaki
(76%), oedema (80%). (Remme & dengan dilakukan pijat kaki dapat
Swedberg 2001). menurunkan oedema kaki (Çoban & Şirin
Oedem kaki didefinisikan sebagai 2010). Berdasarkan penelitian Wei- Ling
akumulasi cairan di kaki dan tungkai Chen dkk (2013) dengan efek pijat
yang di akibatkan oleh ekspansi volume punggung pada pasien CHF dapat
interstisial atau peningkatan volume diperoleh hasil bahwa efek pijat
ekstraseluler (Cho & Atwood 2002). punggung dapat menurunkan
Oedem kaki akan menyebabkan kecemasan, meningkatkan kenyamanan
penurunan fungsi kesehatan dan kualitas dan meningkatkan respon fisiologis
hidup (HR-QOL), ketidaknyamanan, tubuh (menurunkan tekanan darah
perubahan postur tubuh, menurunkan sistolik dan diastolik, menurunkan
mobilitas dan meningkatkan resiko denyut jantung, menurunkan respiratory
jatuh, gangguan sensasi di kaki dan rate, meningkatkan saturasi oksigen)
menyebabkan perlukaan di kulit. (Chen et al. 2013).
(Rahnavard et al. 2014) Pijat adalah sentuhan secara
Oedem kaki dapat dikurangi sistematis yang memanipulasi jaringan
dengan melakukan penatalaksanaan lunak dari tubuh untuk meningkatkan
pemijatan pada kaki, dimana dengan kenyamanan dan penyembuhan (Patient
pijat kaki akan menstimulasi 2010). Berdasarkan penelitian bahwa
pengeluaran cairan melalui saluran limfe keuntungan utama pemijatan adalah
ke bagian yang lebih proksimal, meningkatkan relaksasi, meningkatkan
sehingga menurunkan kejadian oedema aliran darah, meningkatkan
kaki (Ely et al. 2006; Ciocon et al. 1995). penyembuhan otot, mengurangi spasme
Beberapa penelitian menjelaskan bahwa otot, dan menurunkan kecemasan
pijat kaki dapat menurunkan oedem pada (Ragsdale n.d.; AQTN 2013; Bayrakci
kaki, hasil penelitian pada perawat Tunay et al. 2010; Gazillo & Middlemas
setelah bekerja shift menunjukan pijat 2001). Pijat kaki adalah gerakan
kaki mandiri dapat menurunkan tingkat sederhana yang berirama memijat kulit
nyeri dan oedema kaki perawat yang bagian telapak kaki untuk menstimulasi
bekerja setelah shift dinas (Soran et al. aliran getah bening ke sistem sirkulasi
2013). Hasil penelitian pada wanita darah, dengan serangkain tekhnik,

53
metode dan alat pijat tertentu(Hulme et (metatarsal-phalangs-joint).
al. 1999; Çoban & Şirin 2010; Akahane Pengambilan data dengan mengukur
& Shimizu 2009). lingkar FO setelah tindakan pada hari ke-
Hasil Survei awal yang dilakukan 1,2 dan 3. Intervensi pemijatan selama 3
di RSUD Cilacap pada tahun 2013 hari dengan durasi ± 20 menit.
(Januari-Nopember) diketahui jumlah Pengambilan sample dengan metode
kasus CHF yaitu pada pasien usia 30-60 accidental sampling dengan cara memilih
tahun sebanyak 62 pasien (29,41%) dan semua individu yang ditemui selama 1
usia lebih dari 60 tahun sebanyak 125 bulan berjalan dan sesuai dengan kriteria
(70,59%). (Rekam Medis RSUDC, yang sudah ditetapkan yaitu: 1). Pasien
2013). Penyebab CHF sebagian besar gagal jantung stabil yang ditandai
adalah diabetes, hipertensi dan penyakit dengan: tidak ada nyeri dada, tidak
arteri koronaria. Gejala yang muncul sesak nafas saat istirahat, denyut nadi
pada pasien CHF adalah sesak nafas, istirahat 50-90x/menit dan reguler,
kelelahan, kelemahan, pusing dan oedem tekanan darah sistolik 100-150 mmHg,
kaki. dan tekanan darah diastolik 60-
Pada pasien CHF yang mengalami 90 mmHg, 2). Tidak ada kontraindikasi
oedem kaki di RSUD Cilacap belum pemijatan, memar, radang, luka, demam,
dilakukan penatalaksanaan untuk infeksi kulit, 3). Bersedia menjadi
mengurangi gejala oedem kaki tersebut. responden. Sedangkan kriteria eksklusi
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui sampel dalam penelitian ini adalah: 1).
pengaruh pijat kaki terhadap penurunan NYHA fungsional kelas IV, 2). Aritmia
oedem kaki pada pasien CHF. pada saat istirahat, 3). Denyut jantung
saat istirahat lebih dari 100x/menit.
METODE PENELITIAN Analisis menggunakan Wilcoxon test.
Penelitian dilakukan di RSUD
Cilacap, ruang penyakit dalam. Jenis
penelitian quasi experimental, dengan
pendekatan pre-posttest without control
group design. Metline digunakan untuk
mengukur lingkar FO yaitu pada lingkar
Ankle, lingkar Instep, lingkar sendi MP

54
HASIL Data lingkar oedema dilakukan uji
normalitas menggunakan Uji Shapiro
Penelitian dilakukan pada
Wilk menunjukan semua data tidak
sejumlah 13 pasien CHF yang
berdistribusi normal. Sehingga analisis
mengalami oedem kaki dan sesuai
bivariat antar pengukuran dapat
dengan kriteria inklusi.
menggunakan uji wilcoxon.
Berikut deskripsi karakteristik
responden penelitian.

Tabel 1
Deskripsi Karakteristik Pasien
CHF Yang Mengalami Oedem Kaki
(n=13)
No Variabel Deskripsi
1 Umur (tahun) 54,23 ± 5,8
2 Jenis kelamin
Laki-laki 8 (61,5%)
Perempuan 5 (38,5%)
3 Pendidikan
Tidak lulus 1 (7,7%)
SD
SD 1 (7,7%)
SMP 6 (46,2%)
SMA 5 (38,5%)
4 Grade CHF
II 4 (30,8%)
III 9 (69,2%)

Dari tabel 1 diketahui umur


responden rata-rata 54,23 tahun dengan
standar deviasi 5,8 tahun, jenis kelamin
sebagian besar laki-laki 8 orang (61,5%),
pendidikan sebagian besar SMP 6 orang
(46,2%), dan sebagian besar pada grade
NYHA III 9 orang (69,2%).

55
56
Untuk mengatasi gangguan pintasan
PEMBAHASAN
cairan dalam kedua kompartemen
Penatalaksanaan pada pasien CHF
tersebut perlu perbaikan keseimbangan
sangat kompleks, semakin banyak
yang melibatkan tekanan hidrostatik,
komplikasi yang muncul pada pasien
onkotik, plasma, permeabilitas dan
maka akan semakin banyak intervensi
dinding pembuluh. (Cho & Atwood
yang perlu diberikan (Chatterjee 2002).
2002)
Oedema kaki merupakan komplikasi
Oedem kaki secara umum dapat
yang sering terjadi pada pasien CHF.
dikurangi dengan melakukan
(AuCoin 2011) Oedema kaki sendiri
penatalaksanaan pemijatan pada kaki,
merupakan salah satu tanda bahwa
dimana dengan pijat kaki akan
penyakit CHF yang diderita oleh pasien
menstimulasi pengeluaran cairan melalui
sudah dalam kondisi komplikasi lanjut
saluran limfe ke bagian yang lebih
dan berlangsung lebih lama sehingga
proksimal, sehingga menurunkan
sistem pompa jantung mengalami
kejadian oedema kaki (Ely et al. 2006;
penurunan (Trayes et al. 2013;
Ciocon et al. 1995). Teknik pijat yang
Rahnavard et al. 2014).
dilakukan dalam penelitian ini sesuai
Oedema kaki pada pasien CHF lebih
prosedur yang dilakukan oleh Akahane
sering terjadi pada pasien dengan
& Shimizu (2009), dimana Akahane &
kelemahan jantung akibat adanya
Shimizu melakukan teknik pijat tersebut
akumulasi cairan di kaki dan tungkai
dalam penelitian yang digunakan pada
yang di akibatkan oleh ekspansi volume
wanita hamil yang mengalami oedema
interstisial atau peningkatan volume
kaki fisiologis. Hasil penelitian tersebut
ekstraseluler (Cho & Atwood 2002).
menunjukan terdapat pengaruh pijat kaki
Cairan tubuh yang berada di
dengan penurunan oedema kaki pada
ekstraseluler mengalami peningkatan
wanita hamil (Akahane & Shimizu
jumlahnya, yang diakibatkan oleh
2009).
perubahan dalam keseimbangan tekanan
Hasil penelitian ini menunjukan
hidrostatik dan tekanan onkotik. Akibat
bahwa saat hari pertama tidak terdapat
ketidakseimbangan tersebut
perbedaan lingkar oedema pada kaki
menyebabkan kedua kompartemen
kanan dan kiri untuk lingkar instep
cairan tubuh terganggu dalam lintasan
(kanan: p-value: 0,082; kiri: p-value:
cairan antar kompartemen tersebut.

57
0,082 ) dan MP joint (kanan: p-value pada hari pertama menunjukan terdapat
:0,165; kiri: p-value: 0,249) saat hari perbedaan lingkar oedema baik pada
pertama proses pemijatan. Namun hasil lingkar ankle, instep maupun MP joint,
berbeda pada lingkar ankle hari pertama baik pada kaki kanan maupun pada kaki
yaitu untuk kaki kanan menunjukan kiri dengan p-value <0,001.
tidak ada perbedaan yang bermakna Hasil penelitian menunjukan
dengan p-value 0,790, sedangkan pada persamaan dengan beberapa penelitian
kaki kiri menunjukan perbedaan yang sejenis tentang penggunaan pijat untuk
bermakna dengan p-value 0,018. menurunkan oedema, seperti pada kasus
Pada kaki kiri pada area lingkar oedema fisiologis pada ibu hamil dapat
ankle lebih cepat mengalami penurunan dilakukan intervensi pijat kaki seperti
oedema kaki dimungkinkan terjadi penelitian yang dilakukan oleh (Çoban &
karena pada saluran pembuluh limfe pada Şirin 2010), dimana pijat kaki dapat
area distal lebih mudah untuk menurunkan oedema fisiologis pada ibu
mengembang atau dilatasi karena proses hamil (Çoban & Şirin 2010). Pada kasus
pemijatan. Serta disebabkan secara oedema kaki akibat limfadema juga
umum pada responden ekstremitas dapat dilakukan proses pemijatan seperti
bawah kiri kurang dominan dalam penelitian yang dilakukan oleh
melakukan aktivitas keseharian, (Kriederman et al. 2002) tentang
sehingga ektremitas bawah kiri secara efektifitas penggunaan pijat dan atau
anatomi lebih kecil dibandingakan juga penggunaan penekan
ekstremitas bawah kanan. (bandage/compression) mampu
Hasil penelitian saat hari kedua mengurangi jumlah cairan pada kondisi
menunjukan bahwa semua lingkar limfedema. (Kriederman et al. 2002)
oedema dibandingkan pada hari pertama Pada kasus oedema kaki akibat post-
menunjukan terdapat perbedaan lingkar operasi pasien gangguan sistem
oedema baik pada lingkar ankle, instep kardiovaskuler yang dilakukan
maupun MP joint, baik pada kaki kanan penelitian oleh (Hattan et al. 2002)
maupun pada kaki kiri dengan p-value dengan melakukan pijat kaki dan
<0,001. Demikian juga pada hari ketiga, imajinasi terbimbing menunjukan bahwa
hasil penelitian menunjukan bahwa intervensi tersebut dapat menurunkan
semua lingkar oedema dibandingkan oedema dan kecemasan pasien

58
postoperasi sistem cardiovaskuler pijat limfatik atau limph drainage (Ekici
(Hattan et al. 2002). Pada kasus oedema et al. 2009).
akibat postoperasi juga dapat dilakukan Sama dengan penelitian oleh Goats
proses pemijatan seperti penelitian yang (1994), hasil studi literatur oleh
dilakukan oleh (Haren et al. 2000), Weerapong et al. (2005) menunjukan
dimana proses intervensi pijat dapat bahwa manfaat pijat sangat banyak salah
digunakan untuk menurunkan oedema satu diantaranya adalah meningkatkan
akibat post-operasi (Haren et al. 2000) kecepatan aliran darah, dimana dengan
Proses pemijatan dapat proses pijat dengan mekanisme
meningkatkan alitan darah sekaligus penekanan (pressure) akan menekan
meningkatkan aliran sirkulasi limfatik pembuluh darah di sekitar area pemijatan
pada jaringan tersebut. Proses pemijatan tersebut sehingga pembuluh darah dapat
dengan penekanan akan mengenai berdilatasi dan konstriksi sehingga
pembuluh darah, pada pembuluh darah melemaskan otot polos pada pembuluh
tersebut akan tertekan dan terdorong darah tersebut yang pada akhirnya
dengan proses pemijatan, sehingga aliran meningkatkan aliran darah di area
darah akan menuju ke bagian yang lebih tersebut. Proses pemijatan selain berefek
proksimal, demikian juga akan terjadi pada pembuluh darah juga berefek pada
permeabilitas dinding pembuluh darah darah, sehingga dengan proses pijat akan
(Goats 1994). Demikian juga pada mengalirkan darah dari area distal tubuh
pembuluh limfe, dengan proses ke arah proksimal tubuh, sehingga akan
penekanan pada pemijitan tersebut akan berefek juga dalam memperlancar aliran
merangsang aliran cairan dari bagian darah (Weerapong et al. 2005).
interstisial sel akan menuju ke bagian Dalam penelitian ini, secara statistik
dalam pembuluh limfe yang selanjutnya dan secara klinis menunjukan ada
akan di alirkan ke bagian proskimal pada penurunan dalam lingkar oedema,
pembuluh limfe tersebut. Selanjutnya namun peneliti belum dapat memastikan
cairan akan dibawa kembali ke sistem keefektifan intervensi pijat kaki tersebut,
vaskuler di muara saluran limfe di atrium karena pasien menerima terapi medikasi
dextra jantung. Mekanisme yang terjadi diuretik lasix dan atau furosemide dalam
pada pembuluh limfe tersebut yang terapi yang diberikannya, bisa
menjadikan pijat sering disebut sebagai dimungkinkan penurunan oedema

59
tersebut akibat efek dari pemberian SIMPULAN DAN SARAN
medikasi tersebut, seperti penelitian Berdasarkan hasil penelitian dan
Fogari (2005), menunjukan bahwa pembahasan tentang pijat kaki untuk
pasien yang mengalami eodema dapat menurunkan oedema kaki pada pasien
diberikan terapi diuretik untuk Congestive Heart Failure (CHF) dapat
menurunkan oedema tersebut (Fogari disimpulkan bahwa pijat kaki efektif
2005), sehingga peneliti akan untuk menurunkan oedema kaki pada
merencanakan penelitian lanjutan pasien CHF setelah hari kedua dan hari
dengan prosedur pijat kaki tersebut ketiga dengan p-value <0,001. Perlu
dengan membandingkan dengan adanya penelitian lanjutan tentang pijat kaki
kelompok kontrol yang tidak diberikan yang menggunakan kelompok kontrol
terapi pijat kaki sekaligus mengontrol yang tidak diberikan terapi pijat kaki
penggunaan obat diuretik. sekaligus mengontrol penggunaan obat
Banyak hasil literatur menunjukan diuretik.
banyak manfaat penggunaan pijat yang
lain diantaranya adalah menurunkan UCAPAN TERIMA KASIH
kecemasan, sterss, nyeri, mual, muntah, Alhamdulillahirobbilalamin,
dapat meningkatkan kenyamanan dan segala puji bagi Allah SWT Tuhan
meningkatkan respon fisiologis tubuh semesta alam; semoga shalawat dan
(menurunkan tekanan darah sistolik dan salam selalu tercurah pada junjungan
diastolik, menurunkan denyut jantung, kita Nabi Besar Rasulullah SAW, para
menurunkan respiratory rate, keluarga dan sahabatnya. Kami tidak
meningkatkan saturasi oksigen) (Quinn mungkin dapat menyelesaikan Penelitian
et al. 2002; Li et al. 2014; Munk et al. ini, tanpa pertolongan dan kasih sayang
2011; Ågren & Berg 2006; Ware 2003). dari Allah SWT. Terimakasih kami
Hasil penelitian menunjukan terdapat sampaikan kepada semua pihak yang
perubahan lingkar oedema pada pasien telah membantu terlaksananya penelitian
CHF yang mengalami oedema kaki ini. Serta terimakasih kepada Direktorat
setelah diberikan intervensi pijat kaki Riset dan Pengabdian Masyarakat,
setelah intervensi pemijatan pada hari Direktur Jenderal Penguatan Riset dan
kedua dan ketiga dengan p-value <0,001. Pengembangan, Kementerian Riset,
Teknologi dan Pendidikan Tinggi, yang

60
telah membiayai proses penelitian ini edema - A case study. Canadian
Journal of Respiratory Therapy,
dalam skema Penelitian Dosen Pemula 47(1), pp.12–17. Available at:
tahun 2018, sesuai dengan Kontrak http://www.embase.com/search/r
esults?subaction=viewrecord&fr
Penelitian Tahun Anggaran 2018. om=export&id=L362161649\nht
Akhirnya kami memohon kepada Allah tp://www.csrt.com/en/publicatio
ns/files/CJRT/Spring_2011/Case
SWT semoga membalaskan jasa dan _Study.pdf\nhttp://sfx.library.uu.
budi baik kepada semua pihak yang telah nl/utrecht?sid=EMBASE&issn=
12059838&id=doi:&atitle=Man
membantu. Semoga hasil kegiatan agement+of+a+patien.
penelitian ini dapat memberikan manfaat
Babaee, S. et al., 2012. Effectiveness of
yang sebesar-besarnya bagi dunia massage therapy on the mood of
keperawatan indonesia yang tercinta. patients after open-heart surgery.
Iranian journal of nursing and
Aamiin. midwifery research, 17(2),
pp.S120–4. Available at: <Go to
DAFTAR PUSTAKA ISI>://MEDLINE:23833593.
Ågren, A. & Berg, M., 2006. Tactile
massage and severe nausea and
vomiting during pregnancy - Bayrakci Tunay, V. et al., 2010. Effects
Women’s experiences. of mechanical massage, manual
Scandinavian Journal of Caring lymphatic drainage and
Sciences, 20, pp.169–176. connective tissue manipulation
techniques on fat mass in
AHA, 2013. Heart Failure, Available women with cellulite. Journal of
at: the European Academy of
www.heart.org/conditions/heartfailure. Dermatology and Venereology,
24(2), pp.138–142. Available at:
Akahane, H. & Shimizu, Y., 2009. 妊婦 http://doi.wiley.com/10.1111/j.1
468-3083.2009.03355.x.
を対象としたフットケアの検
討と効果の検証 The effect of
foot care for pregnant women. Black, M. & Hawk, J., 2009. Medical
J.Jpn.Acad.Midwif., 23(2), Surgical Nursing, Clinical
pp.171–181. Management for Positive
Outcomes 8 Vol 2., Singapore:
AQTN, 2013. Literary review Elsevier Pte Ltd.
compilation on massage
Compiled by AQTN , 2013 Chatterjee, K., 2002. Congestive Heart
including both benefits and Failure What Should Be the
limitations of massage. Initial Therapy and Why ?
Medscape, pp.1–132. American Journal
Cardiovascular Drugs, 2(1),
AuCoin, A., 2011. Management of a pp.1–6.
patient with congestive heart
failure and acute pulmonary

61
Chen, W.-L. et al., 2013. Effect of Back 1095.
Massage Intervention on
Anxiety, Comfort, and Desai, A.S. et al., 2012. Rationale and
Physiologic Responses in design of the Treatment of
Patients with Congestive Heart Preserved Cardiac Function
Failure. The Journal of Heart Failure with an
Alternative and Complementary Aldosterone Antagonist Trial : A
Medicine, 19(5), pp.464–470. randomized , controlled study of
Available at: spironolactone in patients with
http://online.liebertpub.com/doi/ symptomatic heart failure and
abs/10.1089/acm.2011.0873. preserved ejection fraction.
American Heart Journal,
Cho, S. & Atwood, J.E., 2002. 162(6), pp.966–972.e10.
Available at:
Peripheral edema. American
http://dx.doi.org/10.1016/j.ahj.2
Journal of Medicine, 113(7), 011.09.007.
pp.580–586.

Ciocon, J.O., Galindo-Ciocon, D. & Dharma, K.K., 2011. Metodologi


Galindo, D.J., 1995. Raised leg Penelitian Keperawatan:
exercises for leg edema in the Panduan Melaksanakan dan
elderly. Angiology, 46(1), Menerapkan Hasil Penelitian,
pp.19–25. Jakarta: CV Trans Info Media.
Çoban, A. & Ahsen, Ş., 2009. Alt Dinas Kesehatan Republik Indonesia,
ekstremitelerde fizyolojik ödemi 2013. Riset Kesehatan Dasar
olan gebelere 5 gün süre ile 2013. Riset Kesahatan Dasar,
uygulanan ayak masaj ı n ı n pp.111–116.
ödem derecesi , a ğ r ı ,
yorgunluk ve uykusuzluk Ekici, G. et al., 2009. Comparison of
üzerine etkisi *. , 19(2), pp.51– Manual Lymph Drainage
57. Therapy and Connective Tissue
Massage in Women With
Çoban, A. & Şirin, A., 2010. Effect of Fibromyalgia: A Randomized
foot massage to decrease Controlled Trial. Journal of
physiological lower leg oedema Manipulative and Physiological
in late pregnancy: A randomized Therapeutics, 32(2), pp.127–
controlled trial in Turkey. 133. Available at:
International Journal of Nursing http://dx.doi.org/10.1016/j.jmpt.
Practice, 16(5), pp.454–460. 2008.12.001.
Collier, P. et al., 2011. Can emerging Ely, J.W. et al., 2006. Approach to Leg
biomarkers of myocardial Edema of Unclear Etiology. The
remodelling identify Journal of the American Board
asymptomatic hypertensive of Family Medicine, 19(2),
patients at risk for diastolic pp.148–160. Available at:
dysfunction and diastolic heart http://www.jabfm.org/content/19
failure ? European Journal of /2/148.full.pdf+html\nhttp://ww
Heart Failure, 13, pp.1087–

62
w.jabfm.org/content/19/2/148.full. 30(2), pp.460–8. Available at:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/1
Fogari, R., 2005. Ankle oedema and 0457249.
sympathetic activation. Drugs,
65 Suppl 2, pp.21–7. Available Kasron, 2016. Buku Ajar Keperawatan
at: Sistem kardiovaskuler 1st ed.,
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pu Jakarta: Trans Info Media.
bmed/16398059.
Kriederman, B. et al., 2002. LIMB
Gazillo, L.M. & Middlemas, D. a., VOLUME REDUCTION
2001. Therapeutic massage AFTER PHYSICAL
techniques. Aquatic Therapy TREATMENT BY
Today, 6(3), pp.5–9. COMPRESSION AND / OR
MASSAGE IN A RODENT
Goats, G., 1994. Massage - the MODEL OF PERIPHERAL
scientific basis of an ancient art : LYMPHEDEMA. Lymphology,
part 2 . Physiological and 35, pp.23–27.
therapeutic effects. BJSM:
Britain Journal Specials Lainscak, M. et al., 2011. Self-care
Medicine, 2(28), pp.153–156. management of heart failure:
practical recommendations from
Haren, K., Backman, C. & Wiberg, M., the Patient Care Committee of
2000. EFFECT OF MANUAL the Heart Failure Association of
LYMPH DRAINAGE AS the European Society of
DESCRIBED BY VODDER Cardiology. European Journal
ON OEDEMA OF THE HAND of Heart Failure, 13(2), pp.115–
AFTER FRACTURE OF THE 126. Available at:
DISTAL RADIUS : A http://doi.wiley.com/10.1093/eur
PROSPECTIVE CLINICAL jhf/hfq219.
STUDY. Scandinavian Journal
Plastic Reconstruction Hands Li, Y. et al., 2014. Massage Therapy for
Surgery, 34(2), pp.367–372. Fibromyalgia: A Systematic
Review and Meta-Analysis of
Hattan, J., King, L. & Griffiths, P., Randomized Controlled Trials.
2002. The impact of foot PLoS ONE, 9(2), p.e89304.
massage and guided relaxation Available at:
following cardiac surgery : a http://dx.plos.org/10.1371/journ
randomized controlled trial. al.pone.0089304.
Journal of Advanced Nursing,
37(2), pp.199–207. McMurray, J.J. V. et al., 2012. ESC
Guidelines for the diagnosis and
treatment of acute and chronic
Hulme, J., Waterman, H. & Hillier, heart failure 2012: The Task
V.F., 1999. The effect of foot Force for the Diagnosis and
massage on patients’ perception Treatment of Acute and Chronic
of care following laparoscopic Heart Failure 2012 of the
sterilization as day case patients. European Society of Cardiology.
Journal of advanced nursing, Developed in collaboration with

63
the Heart. European Heart
Journal, 33(14), pp.1787–1847. Patient, T., 2010. X-Plain
Available at: Massage Therapy. , pp.1–10.
http://eurheartj.oxfordjournals.or
g/cgi/doi/10.1093/eurheartj/ehs1 Pozehl, B. et al., 2011. Heart Failure
04. Exercise And Training Camp:
Effects of a multicomponent
Mosalpuria, K. et al., 2014. Outpatient exercise training intervention in
management of heart failure in patients with heart failure. Heart
the United States, 2006-2008. & Lung: The Journal of Acute
Texas Heart Institute journal / and Critical Care, 39(6), pp.S1–
from the Texas Heart Institute of S13. Available at:
St. Luke’s Episcopal Hospital, http://linkinghub.elsevier.com/re
Texas Children's Hospital, trieve/pii/S0147956310001366.
41(3), pp.253–61. Available at:
http://www.pubmedcentral.nih.g Quinn, C., Chandler, C. & Moraska, A.,
ov/articlerender.fcgi?artid=4060 2002. Massage therapy and
338&tool=pmcentrez&rendertyp frequency of chronic tension
e=abstract. headaches. American Journal of
Public Health, 92(10), pp.1657–
Munk, N., Kruger, T. & Zanjani, F., 1661.
2011. Massage Therapy Usage
and Reported Health in Older Ragsdale, B.L., A Massage a Day Could
Adults Experiencing Persistent Keep Stress Away.
Pain. The Journal of Alternative
and Complementary Medicine, Rahnavard, Z., Nodeh, Z.H. &
17(7), pp.609–616. Available at: Hatamipour, K., 2014.
http://www.liebertonline.com/do Congestive heart failure:
i/abs/10.1089/acm.2010.0151. Predictors of health-related
quality of life in Iranian women.
Murberg, T.A. & Bru, E., 2001. Social Contemporary Nurse, 47(1-2),
relationships and mortality in pp.159–167.
patients with congestive heart http://search.ebscohost.com.prox
failure. Journal of y-
Psychosomatic Research, 51, ub.rug.nl/login.aspx?direct=true
pp.521–527. &db=psyh&AN=2014-40006-
018&site=ehost-
Panel, P. et al., 2011. The 2011 live&scope=site.
Canadian Cardiovascular
Society Heart Failure Remme, W. & Swedberg, K., 2001.
Management Guidelines Task Force Report Guidelines
Update : Focus on Sleep Apnea , for the diagnosis and treatment
Renal Dysfunction , Mechanical of chronic heart failure Task
Circulatory Support , and Force for the Diagnosis and
Palliative Care. CJCA, 27(3), Treatment of Chronic Heart
pp.319–338. Available at: Failure ,. European Heart
http://dx.doi.org/10.1016/j.cjca.2 Journal, 22, pp.1527–1560.
011.03.011.

64
Savage, M.P. et al., 1998. Acute
Myocardial Infartion in Diabetes
Mellitus and Significance of
Congestive Heart Failure as a
Prognostic Factor. The American
Journal of Cardiology,
62(October), pp.665–669.

Soran, O.Z. et al., 2013. A Randomized


Clinical Trial of the Clinical
Effects of Enhanced Heart
Failure Monitoring Using a
Computer-Based Telephonic
Monitoring System in Older
Minorities and Women. Journal
of Cardiac Failure, 14(9),
pp.711–717. Available at:
http://linkinghub.elsevier.com/re
trieve/pii/S1071916408005940.

Trayes, K.P. et al., 2013. Edema:


Diagnosis and Management.

Vesely, J., Quinn, T. & Pine, D., 2013.


Pedal Edema in Older Adults.
Arizona Center On Aging,
(July), pp.45–46.

Ware, M.W., 2003. Massage and the


Original Swedish Movements.
Annals of surgery, 37, pp.639–
640.

Weerapong, P., Hume, P. a. & Kolt,


G.S., 2005. The mechanisms of
massage and effects on
performance, muscle recovery
and injury prevention. Sports
Medicine, 35(3), pp.235–256.

World Health Organization (WHO),


2015. Indonesia: WHO
statistical profile. Country
statistics and global health
estimates. Available at:
http://who.int/gho/mortality_bur
den_disease/en/.

65

Anda mungkin juga menyukai