Anda di halaman 1dari 25

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN BEBAN KERJA TERHADAP

KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA KANTOR WALIKOTA


DEPOK

PROPOSAL SKRIPSI

Ditulis Oleh
JIHAN SAL SABELLA SUHARDI
NIM. 181010505089

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian
yang berjudul “PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN BEBAN KERJA
TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA KANTOR
WALIKOTA DEPOK”

Adapun tujuan dari penulisan proposal penelitian ini adalah untuk


mempelajari cara pembuatan skripsi pada Universitas Pamulang dan untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi jurusan Manajemen.

Pada kesempatan ini, penulis hendak menyampaikan terima kasih yang telah
memberikan motivasi secara internal maupun eksternal sehingga proposal
penelitian ini dapat selesai. saya ucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :

1. Kedua Orang Tua yang selalu memberi masukan dan mendukung kepada
penulis dalam setiap kegiatan, kelancaran, dan doa untuk penulis. Sehingga,
penulis mampu dan semangat selama menyusun Seminar Proposal Skripsi dengan
baik.
2. Bapak Jamaludin S.E.I., M.Ec.Dev. selaku Dosen Mata Kuliah Metode
Penelitian yang ilmu nya sangat membantu dalam pembuatan Seminar Proposal
Skripsi.
3. Bapak Drs. Ahmad Ubaidillah selaku bagian dari Pegawai Negeri Sipil di
Kantor Walikota Depok.
4. Dan semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu yang telah
membantu penulis dalam pembuatan Seminar Proposal Skripsi ini.

1
penulis menyadari bahwa Proposal Penelitian ini masih ada kekurangan. penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna
menyempurnakan segala kekurangan dalam penyusunan proposal penelitian ini.
Demikian, penulis berharap semoga proposal penelitian ini berguna bagi para
pembaca dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.

Depok, 16 Maret 2022


Penulis,

JIHAN SAL SA BELLA SUHARDI


NIM. 181010505089

2
DAFTAR ISI

xajHXIIIIIIIIIIIIIIIIIII

3
DAFTAR TABEL

dvjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjh

4
DAFTAR GAMBAR

NSBJJSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS

5
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian


Pengertian Pegawai Negeri menurut Undang-Undang Pokok-Pokok Kepegawaian nomor
43 tahun 1999 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-
pokok kepegawaian adalah sebagai berikut: “Pegawai Negeri adalah setiap warga negara
Republik Indonesia yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang
berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri, atau diserahi tugas negara lainnya,
dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku”.
Tentunya setiap organisasi berharap agar karyawannya dapat menyelesaikan tugas yang
diberikan dengan lebih baik, tujuannya adalah untuk menyelesaikan setiap tugas tepat waktu.
Sumber Daya Manusia adalah suatu strategi perencanaan, pelaksanaan dan pemeliharaan
yang bertujuan dalam mengelola manusia (karyawan) agar memiliki kinerja usaha yang
maksimal termasuk pada kebijakan pengembangan serta proses untuk mendukung strategi
(The Chartered Institute of Personnel and Development dalam Mullins (2005)).
Sumber daya manusia menjadi faktor yang tidak terlepaskan dalam sebuah perusahaan maupun
organisasi. Ketika sumber daya manusia dapat dikelola dengan baik dan tepat maka kinerja dari SDM
tersebut akan menjadi lebih maksimal yang berujung pada pencapaian tujuan atau target organisasi
yang sudah ditetapkan. Apabila perusahaan dapat mengelola kinerja karyawannya dengan baik dan
tepat, maka karyawan tersebut akan membawa keuntungan tersendiri untuk perusahaan itu (Aditya,
2011).

Salah satu hambatan bagi seseorang untuk memaksimalkan kinerjanya adalah perubahan dan
pergantian posisi kerja yang kerap terjadi di suatu organisasi tidak terkecuali di organisasi
pemerintahan. Salah satu hambatan bagi karyawan untuk memaksimalkan kinerja nya dalam bekerja
adalah perubahan dan pergantian posisi kerja yang kerap terjadi di suatu organisasi tidak terkecuali di
organisasi pemerintahan yaitu Pegawai Negeri Sipil (PNS) maka, Hal ini menuntut PNS untuk dapat
beradaptasi secara cepat dan tepat sehingga tidak mengganggu kinerja kerja PNS itu sendiri dalam
memaksimalkan kinerja mereka.

1
1.2 Rumusan Masalah
Dengan berdasarkan latar belakang diatas yang telah dikemukakan oleh penulis, maka dapat
dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah Kepuasan Kerja berpengaruh langsung terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil di
Kantor Walikota Depok?
2. Apakah Beban Kerja berpengaruh langsung terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil di
Kantor Walikota Depok?
3. Apakah Kepuasan Kerja berpengaruh tidak langsung terhadap Kinerja Pegawai Negeri
Sipil di Kantor Walikota Depok?
4. Apakah Beban Kerja berpengaruh tidak langsung terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil di
Kantor Walikota Depok?

1.3 Tujuan Penelitian


Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah yang ada maka penelitian ini memiliki
tujuan yaitu:

1. Untuk mengetahui pengaruh Kepuasan Kerja terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil di
Kantor Walikota Depok
2. Untuk mengetahui pengaruh Beban Kerja terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis


Hasil dari penelitian ini dapat menjadi landasan dalam memberikan pengetahuan mengenai
hubungan antara persepsi terhadap beban kerja dengan kepuasan kerja pada PegawaI Negeri
Sipil sehingga dapat dijadikan pedoman dalam mengambil kebijakan untuk meningkatkan
kinerja Pegawai Negeri Sipil.

2
1.4.2 Manfaat Praktis
1.4.2.1 Manfaat Bagi PNS
Manfaat penelitian bagi PNS adalah agar kualitas dari pekerjaan tersebut menjadi lebih baik
dari sebelumnya. Kepuasan yang dirasakan oleh Pegawai Negeri Sipil harus tetap
dipertahankan oleh Wali Kota Depok untuk menunjang kualitas yang dihasilkan, ada banyak
hal yang mempengaruhi dalam kepuasan kerja salah satunya adalah faktor lingkungan kerja
yang mendukung dan membuat nyaman para karyawan.

1.4.2.2 Manfaat penelitian bagi pembaca


penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam memberikan informasi bermanfaat bagi
pembaca dan Hasil penelitian yang diperoleh dapat berguna sebagai referensi atau bahan
pembanding bagi peneliti-peneliti yang ingin mengkaji masalah yang berkaitan dengan
motivasi kerja, beban kerja, dan kepuasan kerja.

1.5 SISTEMATIKA PENULISAN


Sistematika penulisan dalam penelitian terbagi menjadi tiga bab yaitu:

BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan proposal.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Bab ini menguraikan tentang landasan teori yang menjadi dasar setiap
variabel, kerangka pemikiran, ringkasan hasil penelitian tedahulu yang
memiliki variabel sama dan rumusan hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN


Bab ini menguraikan tentang jenis penelitian, definisi operasional dan
pengukuran variabel penelitian, data dan sumber data penelitian, metode
pengumpulan data, desain pengambilan sample dan metode analisis data

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 LANDASAN TEORI

2.1.1 Beban Kerja


2.1.1.1 Definisi Beban Kerja

Beban kerja menurut Meshkati dalam Astianto dan Suprihhadi (2014)


mengatakan bahwa Beban Kerja sebagai suatu perbedaan antara kapasitas atau
kemampuan pekerja dengan tuntutan pekerjaan yang harus dihadapi. Mengingat kerja
manusia bersifat mental dan fisik, maka masingmasing mempunyai tingkat
pembebanan yang berbeda-beda. Tingkat pembebanan yang terlalu tinggi
memungkinkan pemakaian energi yang berlebihan dan terjadi overstress, sebaliknya
intensitas pembebanan yang terlalu rendah memungkinkan rasa bosan dan kejenuhan
atau understress. Oleh karena itu perlu diupayakan tingkat intensitas pembebanan
yang optimum yang ada di antara kedua batas yang ekstrim tadi dan tentunya berbeda
antara individu yang satu dengan yang lainnya.
Menurut Moekijat (2010, p.28) beban kerja adalah volume dari hasil kerja atau
catatan tentang hasil pekerjaan yang dapat menunjukan volume yang dihasilkan oleh
sejumlah pegawai dalam suatu bagian tertentu. Jumlah pekerjaan yang harus
diselesaikan oleh sekelompok atau seseorang dalam waktu tertentu atau beban kerja
dapat dilihat pada sudut pandang obyektif dan subyektif. Secara objektif adalah
keseluruhan waktu yang dipakai atau jumlah aktivitas yang dilakukan. Sedangkan
beban kerja secara subyektif adalah ukuran yang dipakai seseorang terhadap
pernyataan tentang perasaan kelebihan beban kerja, ukuran dari tekanan pekerjaan
dan kepuasan kerja. Beban kerja sebagai sumber ketidakpuasan disebabkan oleh
kelebihan beban kerja.
Dengan demikian pengertian dari beban kerja adalah tuntutan tugas yang diberikan
kepada karyawan yang harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu pada suatu
perusahaan.

15
2.1.1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi beban kerja

Menurut Soleman (2011:85), Faktor yang mempengaruhi beban kerja yaitu:


a. Faktor internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh akibat dari reaksi
beban kerja eksternal yang berpotensi sebagai stresor, ini meliputi faktor
somatis (jenis kelamin, umur, ukuran tubuh, status gizi, kondisi kesehatan dan
lain sebagainya), dan faktor psikis (motivasi, persepsi, kepercayaan,
keinginan, kepuasan dan lain sebagainya).
b. Faktor eksternal Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar tubuh
pekerja, diantaranya yaitu:
- Tugas (Task)
Tugas bersifat diantaranya seperti stasiun kerja, tata ruang tempat kerja,
kondisi ruang kerja, kondisi lingkungan kerja, sikap kerja, cara angkut,
beban yang diangkat. Sedangkan, tugas yang bersifat mental meliputi
tanggung jawab, kompleksitas pekerjaan, emosi pekerjaan dan lain
sebagainya.
- Organisasi kerja Ini meliputi lamanya waktu kerja, waktu istirahat, shift
kerja, sistem kerja dan lain-lain.
- Lingkungan kerja Lingkungan kerja dapat memberikan beban tambahan,
ini meliputi lingkungan kerja fisik, lingkungan kerja biologis dan
lingkungan kerja psikologis.

2.1.1.3 Indikator Beban Kerja


Menurut Putra (2012) ada 4 indikator dalam beban kerja yaitu:
- Target yang Harus Dicapai : Pandangan individu mengenai besarnya target
kerja yang diberikan untuk menyelesaikan pekerjaannya. Pandangan
mengenai hasil kerja yang harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu.
- Kondisi Pekerjaan : Mencakup tentang bagaimana pandangan yang
dimiliki oleh individu mengenai kondisi pekerjaannya, misalnya
mengambil keputusan dengan cepat pada saat pengerjaan barang, serta
mengatasi kejadian yang tak terduga seperti melakukan pekerjaan ekstra
diluar waktu yang telah ditentukan.

16
- Penggunaan Waktu : Kerja Waktu yang digunakan dalam kegiatan-
kegiatan yang langsung berhubungan dengan produksi (waktu lingkaran,
atau waktu baku atau dasar).
- Standar Pekerjaan : Kesan yang dimiliki oleh individu mengenai
pekerjaannya, misalnya perasaan yang timbul mengenai beban kerja yang
harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu.

Pengukuran beban kerja memberikan beberapa keuntungan bagi organisasi. Cain (2007)
menjelaskan bahwa alasan yang sangat mendasar dalam mengukur beban kerja adalah untuk
mengkuatifikasi biaya mental (mental cost) yang harus dikeluarkan dalam melakukan suatu
pekerjaan agar dapat memprediksi kinerja sistem dan pekerja.
Tujuan akhir dari langkah-langkah tersebut adalah untuk meningkatkan kodisi kerja,
memperbaiki Jurnal Administrasi Bisnis ISSN : 2338 - 9605 Vol. 6 No. 4 Tahun 2018 22
desain lingkungan kerja ataupun menghasilkan prosedur kerja yang lebih efektif.

2.1.2 Kepuasan kerja


2.1.2.1 Definisi Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja merupakan sikap karyawan terhadap pekerjaan yang berhubungan
dengan situasi kerja, kerja sama antar karyawan, imbalan yang diterima dalam
kerja,dan hal-hal yang menyangkut faktor fisik dan psikologis. Sikap terhadap
pekerjaan ini merupakan hasil dari sejumlah sikap khusus individu terhadap faktor-
faktor dalam pekerjaan, penyesuaian diri individu, dan hubungan sosial individu di
luar pekerjaan sehingga menimbulkan sikap umum individu terhadap pekerjaan yang
dihadapinya.
Terdapat berbagai macam pengertian tentang kepuasan kerja. Istilah “kepuasan”
merujuk pada sikap umum seorang individu terhadap pekerjaannya (Sutrisno, 2017).
Seseorang yang memiliki tingkat kepuasan kerja tinggi memiliki perasaan positif
terhadap pekerjaannya, begitu juga sebaliknya seseorang yang memiliki tingkat
kepuasan kerja yang rendah memiliki perasaan negative terhadap pekerjaannya
(Robbins & Judge, 2012). Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sutrisno (2017),
seseorang yang memiliki tingkat kepuasan kerja yang tinggi menunjukkan sikap
positif pada pekerjaanya.

17
Berdasarkan pengertian dari para ahli tersebut maka kepuasan kerja dapat diartikan
sebagai seseorang yg mempunyai perasaan menyenangkan atau tidak menyenangkan
terhadap pekerjaan yang dikerjakan. Kepuasan kerja juga menyangkut sikap
seseorang terhadap lingkungan internal maupun eksternal yang bersifat positif
mengenai pekerjaan dengan penilaian masing-masing pekerja.

2.1.2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja


Kepuasan kerja menjadi masalah yang cukup penting, karena kepuasan yang tinggi
merupakan ciri suatu organisasi yang dikelola dengan baik dan pada dasarnya merupakan
hasil kepemimpinan yang efektif dan efisien. Setiap individu memiliki tingkat kepuasan yang
berbeda-beda. Dalam mempengaruhi kepuasan kerja karyawan, banyak faktor-faktor yang
memberikan kepuasan kepada karyawan bergantung pada pribadi masing-masing karyawan

Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja menurut Sutrisno (2017) yaitu :


a. Faktor psikologis Faktor ini berhubungan dengan kondisi kejiwaan karyawan yang meliputi
minat, ketenteraman dalam bekerja, sikap terhadap pekerjaan, bakat dan keterampilan.
Seseorang yang memiliki ketenteraman dalam bekerja akan bekerja dengan perasaan yang
positif sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan kinerja yang dapat berpengaruh pada
kepuasan kerja.
b. Faktor sosial Faktor ini berhubungan dengan interaksi sosial antara karyawan dengan rekan
kerja maupun karyawan dengan atasan.
c. Faktor fisik Faktor ini berhubungan dengan kondisi fisik karyawan meliputi jenis
pekerjaan, pengaturan waktu kerja dan istirahat, perlengkapan kerja, keadaan ruang, suhu,
penerangan, sirkulasi udara, kondisi kesehatan karyawan, umur dan sebagainya.
d. Faktor finansial Faktor ini berhubungan dengan jaminan serta kesejahteraan karyawan yang
meliputi sistem dan besarnya gaji, tunjangan, promosi, jaminan sosial, fasilitas yang diberikan
dan sebagainya.

Teori kepuasan kerja dapat membuat para karyawan merasa puas apabila ia mendapatkan apa
yang dibutuhkannya. Oleh sebab itu, karyawan diminta menceritakan kejadian yang dialami
oleh karyawan baik yang memberikan kepuasan maupun yang tidak memberi kepuasan. Teori
ini juga menjelaskan bahwa karyawan bisa mengukur kepuasan dengan cara menghitung
selisih antara apa yang seharusnya dengan kenyataan yang dirasakan pegawai.

18
2.1.2.3 Indikator Kepuasan Kerja
Indikator kepuasan kerja berperan sangat penting bagi karyawan. Karena indikator
kepuasan kerja merupakan salah satu aspek yang diketahui karyawan dari segi apa
karyawan merasakan puas atau tidaknya dalam bekerja.
Indikator-indikator itu sendiri dalam peranannya memberikan kepuasan kepada
karyawan tergantung pada pribadi masing-masing karyawan.

Menurut Blum 1956 dalam As’ad, 2001 dalam Sutrisno 2009:77 faktor- faktor yang
mempengaruhi kepuasan kerja adalah :
- faktor individual, meliputi umur: kesehatan, watak dan harapan.
- faktor sosial, meliputi: hubungan kekeluargaan, pandangan pekerja,
kebebasan berpolitik, dan hubungan kemasyarakatan.
- faktor utama dalam pekerjaan, meliputi upah: pengawasan, ketenteraman
kerja, kondisi kerja, dan kesempatan untuk maju.

Berdasarkan indikator yang menimbulkan kepuasan kerja tersebut dapat dipahami sikap
individu terhadap pekerjaan yang dilakukan. Karena setiap individu akan memiliki kepuasan
yang berbeda-beda sesuai penilaian masing-masing dalam dirinya. Maka disebabkan adanya
perbedaan persepsi pada masing-masing individu. Semakin banyak aspek dalam pekerjaan
yang sesuai dengan keinginan individu tersebut maka semakin tinggi tingkat kepuasan yang
dirasakan. Oleh karenanya, sumber kepuasan karyawan secara subyektif menentukan
bagaimana pekerjaan yang dilakukan itu telah memuaskan menurut mereka.

19
2.2 Penelitian Terdahulu

Tabel Penelitian Terdahulu

No Nama Nama Jurnal Volume dan Halaman Judul Penelitian Metode Hasil
Peneliti Nomor jurnal Artikel Penelitian Penelitian

1 Purbaningrat Jurnal Vol. 4 No. 17 Halaman Pengaruh Beban Metode Beban kerja
Yo, Putu Manajemen 5 Kerja terhadap Kuantitatif tidak
Melati, dan Kepuasan Kerja berpengaruh
Ida Bagus signifikan
dengan Stress
Ketut Surya terhadap
Kerja sebagai
kepuasan kerja,
Variabel Mediasi
sedangkan
kompensasi
berpengaruh
negatif
signifikan
terhadap
kepuasan kerja.
Pengujian peran
moderasi dari
motivasi kerja
terhadap
pengaruh beban
kerja terhadap
kepuasan kerja
tidak
berpengaruh
signifikan.
Pengujian peran
moderasi dari
motivasi kerja
menunjukkan
bahwa motivasi
kerja
memoderasi
pengaruh

20
kompensasi
terhadap
kepuasan kerja
secara negatif
dan signifikan,
dimana motivasi
kerja
memperlemah
pengaruh
kompensasi
terhadap
kepuasan kerja. 

2 Jeky K R Jurnal Vol. 6 No. 4 27 Halaman Pengaruh Beban Metode Hasil penelitian
Rolos, Sofia Administrasi Tahun 2018 Kerja Terhadap kuantitatif adalah beban
A P Sambul, Bisnis Kinerja Karyawan kerja
dan Pada PT. Asuransi berpengaruh
Wehelmina Jiwasraya Cabang negative dan
Rumawas Manado Kota signifikan
terhadap kinerja
karyawan pada
PT. Asuransi
Jiwasraya
Cabang Manado
Kota, hal ini
menjelaskan
bahwa jika
beban kerja
meningkat maka
akan
mengurangi
potensi kinerja
karyawan dan
jika sebaliknya
beban kerja
menurun maka
akan

21
meningkatkan
potensi kinerja
karyawan.

2.3 Kerangka Berpikir


Berdasarkan pada latar belakang dan tujuannya dilakukan penelitian ini serta analisis data yang
akan digunakan maka dapat digambarkan kerangka pikir dalam penelitian ini adalah:

Kepuasan Kerja
(X1)

Kinerja Pegawai
(Y)

Beban Kerja
(X2)

22
2.4 Pengembangan Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan
masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk pernyataan. Dikatakan sementara, karena
jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada
fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data (Sugiyono,2012:64).

Berdasarkan kerangka berpikir tersebut, maka hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Terdapat pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai negeri sipil pada kantor
walikota depok
2. Terdapat pengaruh beban kerja terhadap kinerja pegawai negeri sipil pada kantor walikota
depok

BAB III
23
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif.
penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik
pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan dan
menggunakan instrumen penelitian.
analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yg telah
digunakan .
Berdasarkan tingkat eksplanasinya atau tingkat penjelasan, maka penelitian ini adalah jenis
penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha menggambarkan
kegiatan penelitian dengan tujuan menerangkan secara sistematis terhadap bagian-bagian dan
fenomena serta hubungannya dengan menggunakan model matematis, teori, dan hipotesis
yang berkaitan dengan penelitian, (Sugiyono, 2012).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian
kuantitatif karena data yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa kata-kata tertulis atau
lisan. Pendekatan kualitatif diharapkan bisa menghasilkan suatu uraian yang mendalam
tentang ucapan, tulisan, dan atau perilaku yang sedang diamati dari suatu individu, kelompok,
masyarakat, dan atau sebuah organisasi tertentu dalam kehidupan sehari-hari yang diaji dari
sudut pandang yang utuh , komprehensif, dan holistic (Basrowi dan Suwandi, 2008:23).

Berdasarkan jenis dan metode penelitian tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui Kepuasan Kerja pegawai negeri sipil pada Kantor Walikota Depok serta untuk
mengetahui hambatan-hambatan apa saja yang mempengaruhi beban kerja oleh pegawai
negeri sipil dalam memaksimalkan kinerja untuk pencapaian tujuan dan target yang sudah
ditentukan

3.3 Operasional Variabel Penelitian

24
Pengertian variabel penelitian menurut Sugiono ( 1999 ) adalah sesuatu hal yang berbentuk
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang
hal tersebut, dan kemudian ditarik kesimpulannya. Menurut Hatch dan Fardahany (1987,
dalam Sugiono, 1999), secara teoritis variabel sendiri dapat didefinisikan sebagai atribut
seseorang atau objek yang mempunyai variasi satu orang dengan yang lain atau satu objek
dengan objek yang lain.
Sesuai dengan judul penelitian yang dipilih penulis yaitu Pengaruh Kepuasan Kerja dan Beban Kerja
Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Pada Kantor Walikota Depok maka penulis mengelompokan
variabel yang digunakan dalam penelitian ini menjadi variabel independen (X) dan variabel
dependen (Y).
Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu :

1. Variable bebas (independent variable) Variable bebas (X1) variable ini sering disebut sebagai
variable stimulus, predictor, abtecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut variable bebas.
Variable bebas adalah variable yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variable dependen (terikat). (Sugiyono, 2016 :39). Dalam penelitian ini variabel
independen yang diteliti adalah Kepuasan Kerja.
Pengertian Kepuasan Kerja menurut Robbins dan Judge (2013:108) secara spesifik
mendeskripsikan kepuasan kerja sebagai perasaan positif seseorang atas pekerjaannya yang
diperoleh dari suatu evaluasi terhadap karakteriskik kepuasan itu sendiri

Tabel 3.1
Tabel Variabel Penelitian 1

No Nama Variabel Definisi Indikator


1. Brand Image Brand image merupakan a. Citra pembuat
serangkaian asosiasi (persepsi) (Corporate Image), yaitu
yang ada dalam benak sekumpulan asosiasi yang
konsumen terhadap suatu dipersepsikan konsumen
merek, biasanya terorganisasi terhadap perusahaan yang
menjadi suatu makna. membuat suatu barang atau
Hubungan terhadap suatu jasa. Meliputi: popularitas,
merek akan semakin kuat jika kredibilitas, jaringan
didasarkan pada pengalaman perusahaan, serta pemakai
dan mendapat banyak itu sendiri.

25
informasi. Citra atau asosiasi b. Citra produk / konsumen
merepresentasikan persepsi (product Image), yaitu
yang bisa merefleksikan sekumpulan asosiasi yang
kenyataan yang objektif dipersepsikan konsumen
ataupun tidak. Citra yang terhadap suatu barang atau
terbentuk dari asosiasi jasa. Meliputi: atribut dari
(persepsi) inilah yang produk, manfaat bagi
mendasari keputusan membeli konsumen, serta jaminan.
bahkanloyalitas merek (brand c. Citra pemakai (User
loyality) dari konsumen. Image), yaitu sekumpulan
asosiasi yang dipersepsikan
konsumen terhadap
pemakai yang
menggunakan suatu barang
atau jasa. Meliputi:
pemakai itu sendiri, serta
status sosialnya.
2. Harga Harga adalah nilai suatu barang a. Keterjangkauan harga
atau jasa yang diukur dengan b. Kesesuaian harga
jumlah uang. Dikeluarkan oleh dengan kualitas produk
pembeli untuk mendapatkan c. Daya saing harga
sejumlah kombinasi dan barang
atau jasa berikut pelayanannya.
3. Promosi Promosi adalah arus informasi 1. Periklanan Merupakan
atau persuasi satu arah yang salah satu bentuk promosi
dibuat untuk mengarahkan yang menggunakan media
seseorang atau organisasi cetak untuk menyampaikan
kepada tindakan yang komunikasi kepada
menciptakan pertukaran dalam konsumen, biasanya
pemasaran. melalui media seperti
banner, poster, dan lain
sebagainya.
2. Penjualan personal
Penjualan personal adalah
interaksi langsung,
komunikasi tatap muka
antara penjual dengan
pembeli untuk
memperkenalkan
produknya.
3. Promosi penjualan
Promosi penjualan adalah
promosi untuk menambah
dan mengkoordinasikan
kegiatan pengambilan
keputusan pembelian,
tujuannya untuk menarik
pelanggan.
4. Hubungan masyarakat
Hubungan masyarakat

26
yaitu upaya komunikasi
menyeluruh untuk
mempengaruhi opini,
keyakinan dan sikap
konsumen terhadap
perusahaan.

3.4 Populasi dan Sampel

a. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2001)

b. Sampel merupakan sekelompok bagian atau posisi tertentu yang diambil dari populasi
(Sekarang, 1992). Dalam penelitian ini teknik penarikan atau pengambilan sampel diambil
dengan menggunakan teknik Non Probability Sampling. Teknik Non Probability Sampling
yaitu semua elemen dalam populasi tidak memilki kesempatan yang sama untuk dipilih
menjadi sampel. Pemilihan sampel ini dilakukan karena peneliti memahami informasi yang
dibutuhkan dan dapat diperoleh dari satu kelompok sasaran tertentu yang mampu
memberikan informasi yang diperlukan dan mereka memenuhi criteria yang ditentukan
peneliti (Ferdinand, 2006).

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Data dikumpulkan menggunakan metode survei melalui kuesioner kepada Pegawai Negeri
Sipil pada Kantor Walikota Depok. Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang mencakup
semua pernyataan dan pertanyaan yang akan digunakan untuk mendapatkan data, baik yang
dilakukan melalui telepon, surat atau bertatap muka (Ferdinand, 2006:28).
Pertanyaan-pertanyaan yang ada pada kuesioner bersifat terbuka dan tertutup. Pertanyaan
terbuka yaitu pertanyaan yang bersifat bebas dan digunakan untuk menyatakan alasan dan

27
tanggapan atas pertanyaan yang digunakan untuk mendapatkan data dari responden dalam
objek penelitian dengan alternatifalternatif jawaban yang disediakan oleh peneliti. Skala yang
digunakan untuk mengukur yaitu skala dengan interval 1-10, dari sangat tidak setuju sampai
sangat setuju. Penggunaan skala 1-10 (skala genap) dimaksudkan untuk menghindari jawaban
responden yang cenderung memilih jawaban tengah sehingga akan menghasilkan respon
yang mengumpul di tengah (grey area).

3.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data kuantitatif adalah bersifat deskriptif, yaitu mempunyai tugas
mengorganisasi dan menganalisa data angka, agar dapat memberikan gambaran secara
teratur, ringkas dan jelas mengenai suatau gejala, peristiwa atau suatu keadaan, sehingga
dapat ditarik pengertian atau makna tertentu. (Sugiyono, 2014: 245).
Adapun teknik analisis yang digunakan peneliti yaitu:

28
1. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuisioner. Suatu kusioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuisioner mampu
untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut (Ghazali,
2011:52). Dalam melakukan pengujian validitas, digunakan alat ukur berupa program
computer yaitu SPSS for Windows dan jika suatu alat ukur mempunyai korelasi yang
signifikan antara skor item terhadap skor totalnya maka dikatakan alat skor tersebut
adalah valid.
2. Uji Reliabilitas Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner
yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuisioner dikatakan
reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau
stabil dari waktu ke waktu (Ghazali, 2011:47) .
3. Uji Asumsi Klasik Pengujian asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui apakah data
mengalami penyimpangan atau tidak. Uji ini dilakukan setelah melakukan analisa
regresi dan koefisien determinasi. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi
data normal atau mendekati normal. Salah satu cara menguji dengan melihat normal
probability plot, jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2011:160)

29
Daftar Pustaka

Andres Prijaya, C. d. (2019). Pengaruh brand image, kualitas produk dan harga terhadap
keputusan pembelian di outlet mini melts surabaya. Jurnal Agora, 5.
Friani Gloria, I. J. (2018). Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan
Pembelian Mobil Daihatsu Grand Max Pick Up. Jurnal Administrasi Bisnis, 11.
Pengaruh brand image, kualitas produk dan harga terhadap keputusan pembeli di outlet mini
melts surabaya. (2019). Jurnal Agora, 5.
Subianto, T. (2007). Studi tentang perilaku konsumen beserta implikasinya . Jurnal Ekonomi
Moderenisasi, 18.

21

Anda mungkin juga menyukai