Anda di halaman 1dari 14

a) Indikator Nasional Mutu

1. Kepatuhan kebersihan tangan


a) Judul indicator Kepatuhan kebersihan tangan
b) Dasar pemikiran/ alasan 1. Standar Nasional Akreditasi RS
pemilihan indikator 2. Keselamatan Pasien
c) Dimensi mutu Efektivitas, kesinambungan pelayanan dan
keselamatan
d) Tujuan Tergambarnya keberhasilan perawatan intensif
e) Definisi operasional Kebersihan tangan (Hand hygiene) adalah
segala usaha yang dilakukan untuk
membersihkan kotoran yang secara kasat mata
terlihat dan pengangkatan mikroorganisme
yang tinggal sementara di tangan dengan
menggunakan sabun dan air mengalir atau
dengan cairan berbasis alcohol dalam 6
langkah.
f) Jenis Indikator Proses-Outcome
g) Satuan Pengukuran Prosentase
h) Numerator Jumlah kepatuhan petugas pada 6 langkah dan
5 momen cuci tangan
i) Denuminator Jumlah seluruh peluang kebersihan tangan
j) Target Pencapaian 85 %
k) Kriteria
Semua peluang kebersihan tangan
- Inklusi
-
- Eksklusi
l) Formula pengukuran Jumlah kepatuhan petugas pada 6 langkah dan
5 momen cuci tangan dibagi Jumlah seluruh
peluang kebersihan tangan dikali 100%
m) Metodologi pengumpulan
Retrospektif
data
n) Sumber data Catatan data dan pengamatan kebersihan
tangan di semua unit pelayanan pasien
o) Instrumen Pengambilan data Ceklist Kepatuhan harian
p) Populasi / Sampel Seluruh tenaga kesehatan dan karyawan yang
masuk ruang perinatologi
q) Cara pengambilan sampel Non Probability Sampling
r) Periode pengumpulan data Harian
s) Periode analisis dan Bulanan, triwulan
pelaporan data
t) Penyajian data Table, run chart
u) Penanggung jawab Kepala Instalasi

2. Kepatuhan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD )


a) Judul indicator Kepatuhan penggunaan alat pelindung diri
(APD)
b) Dasar pemikiran/ alasan 1. Standar Nasional Akreditasi RS
pemilihan indikator 2. Keselamatan Pasien
c) Dimensi mutu Efektivitas, kesinambungan pelayanan dan
keselamatan
d) Tujuan Tergambarnya keberhasilan perawatan intensif
e) Definisi operasional Alat terstandar yang berguna untuk melindungi
tubuh, tenaga kesehatan, pasien atau
pengunjung dari penularan penyakit di RS
seperti masker, sarung tangan karet, penutup
kepala, sepatu boots dan gaun

f) Jenis Indikator Proses


g) Satuan Pengukuran Prosentase
h) Numerator Jumlah Petugas yang menggunakan APD
sesuai indikasi dan standart
i) Denuminator Jumlah Seluruh petugas yang teindikasi
menggunakan APD
j) Target Pencapaian 85 %
k) Kriteria Seluruh petugas yg teindikasi menggunakan
- Inklusi APD
- Eksklusi -
l) Formula pengukuran Jumlah Petugas yang menggunakan APD
sesuai indikasi dan standart dibagi Jumlah
Seluruh petugas yg teindikasi menggunakan
APD dikali 100%
m) Metodologi pengumpulan
Retrospektif
data
n) Sumber data Sumber data primer yaitu melalui observasi
o) Instrumen Pengambilan data Ceklist Kepatuhan harian
p) Populasi / Sampel Seluruh tenaga kesehatan dan karyawan yang
masuk ruang perinatologi
q) Cara pengambilan sampel Non Probability Sampling
r) Periode pengumpulan data Harian
s) Periode analisis dan Bulanan, triwulan
pelaporan data
t) Penyajian data Table, run chart
u) Penanggung jawab Kepala Instalasi

3. Kepatuhan waktu visite dokter


a) Judul indicator Kepatuhan waktu visite dokter
b) Dasar pemikiran/ alasan 1. Standar Nasional Akreditasi RS
pemilihan indikator 2. Keselamatan Pasien
c) Dimensi mutu Efektivitas, kesinambungan pelayanan dan
keselamatan
d) Tujuan Tergambarnya keberhasilan perawatan intensif
e) Definisi operasional Kunjungan dokter spesialis untuk melihat
perkembangan yang menjadi tanggung
jawabnya setiap hari sebelum jam 14.00
termasuk hari libur

f) Jenis Indikator Proses-Outcome


g) Satuan Pengukuran Prosentase
h) Numerator Jumlah pasien yang di visite sebelum jam
14.00
i) Denuminator Jumlah seluruh pasien rawat inap
j) Target Pencapaian 80 %
k) Kriteria
Seluruh pasien rawat inap
- Inklusi
-
- Eksklusi
l) Formula pengukuran Jumlah pasien yang di visite sebelum jam
14.00 dibagi Jumlah seluruh pasien rawat inap
dikali 100%
m) Metodologi pengumpulan
Retrospektif
data
n) Sumber data Laporan visite rawat inap dalam rekam medik
o) Instrumen Pengambilan data Ceklist Kepatuhan harian
p) Populasi / Sampel Seluruh pasien rawat inap
q) Cara pengambilan sampel Non Probability Sampling
r) Periode pengumpulan data Bulanan
s) Periode analisis dan Bulanan, triwulan
pelaporan data
t) Penyajian data Table, run chart
u) Penanggung jawab Kepala Instalasi

4. Pelaporan hasil kritis laboratorium


a) Judul indicator Pelaporan hasil kritis laboratorium
b) Dasar pemikiran/ alasan 1. Standar Nasional Akreditasi RS
pemilihan indikator 2. Keselamatan Pasien
c) Dimensi mutu Efektivitas, kesinambungan pelayanan dan
keselamatan
d) Tujuan Tergambarnya keberhasilan perawatan intensif
e) Definisi operasional Waktu yang diperlukan untuk memberikan
jawaban kepada dokter yang mengirim setelah
keluar hasil pemeriksaan dan mulai dibaca oleh
dokter / analis laboratorium sampai hasilnya
diterima oleh dokter yang mengirim dalam
waktu kurang dari 30 menit baik secara lisan
maupun tulisan
Yang dimaksud dengan kritis adalah hasil
pemeriksaan yang termasuk dalam kategori
kritis yang ditetapkan dengan kebijakan RS.
Red Category Condition adalah keadaan yang
masuk dalam kondisi kategori kritis atau yang
memerlukan penatalaksaan segera

f) Jenis Indikator Outcome


g) Satuan Pengukuran Prosentase
h) Numerator Jumlah pelaporan hasil kritis kurang dari 30
menit
i) Denuminator Jumlah seluruh pelaporan hasil kritis
j) Target Pencapaian 100 %
k) Kriteria -
- Inklusi Semua pemeriksaan dan hasil pemeriksaan
- Eksklusi laboratorium yang bukan kritis dan tidak
termasuk Red Category Condition
l) Formula pengukuran Jumlah pelaporan hasil kritis kurang dari 30
menit dibagi Jumlah seluruh pelaporan hasil
kritis dikali 100%
m) Metodologi pengumpulan
Retrospektif
data
n) Sumber data Catatan data instalasi laboratorium, Rekam
Medik
o) Instrumen Pengambilan data Ceklist Kepatuhan harian
p) Populasi / Sampel Seluruh pelaporan hasil kritis laboratorium
q) Cara pengambilan sampel Non Probability Sampling
r) Periode pengumpulan data Bulanan
s) Periode analisis dan Bulanan, triwulan
pelaporan data
t) Penyajian data Table, run chart
u) Penanggung jawab Kepala Instalasi

5. Kepatuhan terhadap Alur Klinis (Clinical Pathway)


a) Judul indicator Kepatuhan terhadap Alur Klinis (Clinical
Pathway)
b) Dasar pemikiran/ alasan 1. Standar Nasional Akreditasi RS
pemilihan indikator 2. Keselamatan Pasien
c) Dimensi mutu Efektivitas, kesinambungan pelayanan dan
keselamatan
d) Tujuan Tergambarnya keberhasilan perawatan intensif
e) Definisi operasional Kepatuhan para staf medis / DPJP dalam
menggunakan clinical pathway untuk memberi
asuhan klinis pasien secara terstandarisasi dan
terintegrasi sehingga dapat meminimalkan
adanya varisasi proses asuhan klinis
Setiap RS menetapkan 5 clinical pathway
untuk penyakit atau kondisi yang memenuhi
satu atau lebih kriteria yang berlaku di RS
tersebut berdasarkan :
i. Penyakit atau kondisi yang paling sering atau
banyak terjadi
ii. Penyakit atau kondisi yang memiliki resiko
tinggi
iii. Penyakit atau kondisi yang memerlukan
biaya tinggi
iv. Penyakit atau kondisi yang terdapat variasi /
keragaman dalam pengelolahannya

f) Jenis Indikator Proses-Outcome


g) Satuan Pengukuran Prosentase
h) Numerator Jumlah pasien yang menderita penyakit yang
ditetapkan dalam CP dan patuh
i) Denuminator Jumlah seluruh pasien yang menderita penyakit
yang ditetapkan dalam CP
j) Target Pencapaian 80 %
k) Kriteria Semua pasien yang menderita penyakit yang
- Inklusi ditetapkan dalam CP
Pasien yang pulang atas permintaan sendiri
- Eksklusi selama perawatan, paien meninggal
l) Formula pengukuran Jumlah pasien yang menderita penyakit yang
ditetapkan dalam CP dan patuh dibagi Jumlah
seluruh pasien yang menderita penyakit yang
ditetapkan dalam CP dikali 100%
m) Metodologi pengumpulan
Retrospektif
data
n) Sumber data Formay clinical pathway yang telah terisi
o) Instrumen Pengambilan data Ceklist Kepatuhan harian
p) Populasi / Sampel Seluruh pasien yang menderita penyakit yang
ditetapkan dalam CP
q) Cara pengambilan sampel Non Probability Sampling

r) Periode pengumpulan data Bulanan


s) Periode analisis dan Bulanan, triwulan
pelaporan data
t) Penyajian data Table, run chart
u) Penanggung jawab Kepala Instalasi

6. Kepatuhan Upaya Pencegahan Resiko Pasien Jatuh


a) Judul indicator Kepatuhan Upaya Pencegahan Resiko Pasien
Jatuh
b) Dasar pemikiran/ alasan 1. Standar Nasional Akreditasi RS
pemilihan indikator 2. Keselamatan Pasien
c) Dimensi mutu Efektivitas, kesinambungan pelayanan dan
keselamatan
d) Tujuan Tergambarnya keberhasilan perawatan intensif
e) Definisi operasional Upaya yang dilakukan untuk mencegah risiko
pasien jatuh sesuai dengan standart yang
ditetapkan oleh RS
f) Jenis Indikator Proses-Outcome
g) Satuan Pengukuran Prosentase
h) Numerator Jumlah upaya pencegahan risiko jatuh yang
dilakukan
i) Denuminator Jumlah seluruh pasien risiko jatuh
j) Target Pencapaian 100 %
k) Kriteria Seluruh pasien risiko jatuh
- Inklusi
Pasien meninggal, pasien gangguan jiwa yang
- Eksklusi sudah melewati fase akut
l) Formula pengukuran Jumlah upaya pencegahan risiko jatuh yang
dilakukan dibagi Jumlah Seluruh pasien risiko
jatuh dikali 100%
m) Metodologi pengumpulan
Retrospektif
data
n) Sumber data Rekam medis pasien rawat inap
o) Instrumen Pengambilan data Ceklist Kepatuhan harian
p) Populasi / Sampel Seluruh pasien risiko jatuh
q) Cara pengambilan sampel Non Probability Sampling
r) Periode pengumpulan data Bulanan
s) Periode analisis dan Bulanan, triwulan
pelaporan data
t) Penyajian data Table, run chart
u) Penanggung jawab Kepala Instalasi

7. Kepatuhan Identifikasi Pasien


a) Judul indicator Kepatuhan identifikasi pasien
b) Dasar pemikiran/ alasan 1. Standar Nasional Akreditasi RS
pemilihan indikator 2. Keselamatan Pasien
c) Dimensi mutu Efektivitas, kesinambungan pelayanan dan
keselamatan
d) Tujuan Tergambarnya keberhasilan perawatan intensif
e) Definisi operasional Ketidaktepatan identifikasi pasien adalah
kesalahan penentuan identitas pasien sejak
awal pasien masuk sampai dengan pasien
keluar terhadap semua pelayanan yang
diterima pasien, yang meliputi :
 Ketidaktepatan penulisan identitas ( nama,
tanggal lahir, alamat, nomor RM)
 Ketidaktepatan penulisan gelang identitas
Ketidaktepatan prosedur konfirmasi identitas
pasien (antara lain konfirmasi dengan
pertanyaan terbuka)

f) Jenis Indikator Proses


g) Satuan Pengukuran Prosentase
h) Numerator Jumlah kepatuhan identifikasi pasien
i) Denuminator Jumlah seluruh peluang identifikasi pasien
j) Target Pencapaian 100 %
k) Kriteria Seluruh pasien yang mendapat perawatan
- Inklusi kesehatan
- Eksklusi -
l) Formula pengukuran Jumlah kepatuhan identifikasi pasien dibagi
Jumlah seluruh peluang identifikasi pasien
dikali 100%
m) Metodologi pengumpulan
Retrospektif
data
n) Sumber data Sensus pada saat pengambilan data/observasi
o) Instrumen Pengambilan data Ceklist Kepatuhan harian
p) Populasi / Sampel Seluruh pasien yang mendapat perawatan
kesehatan
q) Cara pengambilan sampel Non Probability Sampling
r) Periode pengumpulan data Bulanan
s) Periode analisis dan Bulanan, triwulan
pelaporan data
t) Penyajian data Table, run chart
u) Penanggung jawab Kepala Instalasi
b) Indikator Mutu Prioritas Rumah Sakit
1. Insiden Komunikasi yang kurang efektif
a) Judul indicator Insiden komunikasi yang kurang efektif
b) Dasar pemikiran/ alasan 1. Standar Nasional Akreditasi RS
pemilihan indikator 2. Keselamatan Pasien
c) Dimensi mutu Efektivitas, kesinambungan pelayanan dan
keselamatan
d) Tujuan Tergambarnya keberhasilan perawatan intensif
e) Definisi operasional Komunikasi yang kurang efektif adalah
komunikasi lisan yang tidak menggunakan
prosedur SBAR, Tulbakon (Tulis, Baca,
Konfirmasi kembali) dengan benar

f) Jenis Indikator Proses-Outcome


g) Satuan Pengukuran Prosentase
h) Numerator Jumlah insiden komunikasi yang kurang efektif
i) Denuminator Jumlah komunikasi efektif yang dilakukan
j) Target Pencapaian 0%
k) Kriteria Seluruh pasien yang mendapat perawatan
- Inklusi kesehatan
- Eksklusi -
l) Formula pengukuran Jumlah insiden komunikasi yang kurang efektif
dibagi Jumlah komunikasi efektif yang
dilakukan dikali 100%
m) Metodologi pengumpulan
Retrospektif
data
n) Sumber data Sensus SKP
o) Instrumen Pengambilan data Ceklist Kepatuhan harian
p) Populasi / Sampel Seluruh pasien yang mendapat perawatan
kesehatan
q) Cara pengambilan sampel Non Probability Sampling
r) Periode pengumpulan data Bulanan
s) Periode analisis dan Bulanan, triwulan
pelaporan data
t) Penyajian data Table, run chart
u) Penanggung jawab Kepala Instalasi
2. Insiden keamanan obat yang perlu diwaspadai
a) Judul indicator Insiden keamanan obat yang perlu diwaspadai
b) Dasar pemikiran/ alasan 1. Standar Nasional Akreditasi RS
pemilihan indikator 2. Keselamatan Pasien
c) Dimensi mutu Efektivitas, kesinambungan pelayanan dan
keselamatan
d) Tujuan Tergambarnya keberhasilan perawatan intensif
e) Definisi operasional Obat yang perlu diwaspadai (high alert) adalah
obat yang memiliki resiko lebih tinggi untuk
menimbulkan adanya komplikasi atau
membahayakan pasien secara signifikan jika
terdapat kesalahan penggunaan
Obat yang perlu diwaspadai terdiri :
a. Obat risiko tinggi yaitu obat yang bila
terjadi kesalahan (error) dapat
menimbulkan kematian atau kecacatan,
seperti insulin, heparin, atau
kemoterapeutik
b. Obat yang namanya, kemasannya, dan
labelnya, penggunaan kliniknya,
tampak/kelihatan sama (look/alike), bunyi
ucapan sama (sound alike)
Elektrolit konsentrat seperti kalium/potassium
klorida (sama dengan 2 mEq/ml atau yang
lebih pekat), kalium/potassium fosfat (sama
dengan atau lebih besar dari 3 mmol/ml),
natrium/ sodium klorida (lebih pekat dari
0,9%) dan magnesium sulfat (sama dengan
50% atau lebih pekat)

f) Jenis Indikator Proses-Outcome


g) Satuan Pengukuran Prosentase
h) Numerator Jumlah insiden keamanan obat
i) Denuminator Jumlah kewaspadaan keamanan obat yang
dilakukan
j) Target Pencapaian 0%
k) Kriteria
1. Penyimpanan obat high alert tidak
- Inklusi
dilakukan secara benar
2. Pemberian obat high alert tidak
menggunakan prosedur 5 benar
3. Tidak ada daftar obat high alert pada
masing-masing unit
4. Prosedur ejaan tidak digunakan untuk obat
yang bersifat LASA/NORUM
- Eksklusi
Obat-obatan yang tidak tergolong high alert

l) Formula pengukuran Jumlah insiden keamanan obat dibagi Jumlah


kewaspadaan keamanan obat yang dilakukan
dikali 100%
m) Metodologi pengumpulan
Retrospektif
data
n) Sumber data Sensus harian
o) Instrumen Pengambilan data Ceklist Kepatuhan harian
p) Populasi / Sampel Seluruh pasien yang mendapat terapi obat high
alert
q) Cara pengambilan sampel Non Probability Sampling
r) Periode pengumpulan data Bulanan
s) Periode analisis dan Bulanan, triwulan
pelaporan data
t) Penyajian data Table, run chart
u) Penanggung jawab Kepala Instalasi
c) Indikator Mutu Unit
1. Ketidakmampuan menangani BBLR 1500-2500 gram
a) Judul indicator Ketidakmampuan menangani BBLR 1500-
2500 gram
b) Dasar pemikiran/ alasan 1. Standar Nasional Akreditasi RS
pemilihan indikator 2. Keselamatan Pasien
c) Dimensi mutu Efektivitas, kesinambungan pelayanan dan
keselamatan
d) Tujuan Tergambarnya keberhasilan perawatan intensif
e) Definisi operasional BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat
badan 1500-2500 gram

f) Jenis Indikator Outcome


g) Satuan Pengukuran Prosentase
h) Numerator Jumlah ketidakmampuan dalam merawat bayi
yang lahir dengan berat badan 1500-2500 gram
i) Denominator Jumlah seluruh bayi yang lahir dengan berat
badan 1500-2500 gram
j) Target Pencapaian 0.5 %
k) Kriteria
Bayi dengan berat badan <2500 gram, dengan
- Inklusi
usia kehamilan < 32 minggu
Bayi dengan berat badan <1500gram, dengan
usia kehamilan < 32 minggu
- Eksklusi
l) Formula pengukuran Jumlah ketidakmampuan dalam merawat bayi
yang lahir dengan berat badan 1500-2500 gram
dibagi Jumlah seluruh bayi yang lahir dengan
berat badan 1500-2500 gram dikali 100%
m) Metodologi pengumpulan
Retrospektif
data
n) Sumber data Rekam medis pasien
o) Instrumen Pengambilan data Ceklist Kepatuhan harian
p) Populasi / Sampel Semua pasien BBLR dalam 1 bulan
q) Cara pengambilan sampel Non Probability Sampling
r) Periode pengumpulan data Bulanan
s) Periode analisis dan Bulanan, triwulan
pelaporan data
t) Penyajian data Table, run chart
u) Penanggung jawab Kepala Instalasi

2. Kejadian tidak dilakukan inisiasi menyusui dini (IMD) pada bayi baru lahir
a) Judul indicator Kejadian tidak dilakukan inisiasi menyusui
dini (IMD) pada bayi baru lahir
b) Dasar pemikiran/ alasan 1. Standar Nasional Akreditasi RS
pemilihan indikator 2. Keselamatan Pasien
c) Dimensi mutu Efektivitas, kesinambungan pelayanan dan
keselamatan
d) Tujuan Tergambarnya keberhasilan perawatan intensif
e) Definisi operasional Inisiasi menyusui dini adalah beyi baru lahir
diberi kesempatan untuk memulai atau inisiasi
menyusu sendiri segera setelah lahir dengan
membiarkan kontak kulit bayi dan ibu
setidaknya 1 jam atau sampai menyusu
pertama selesai

f) Jenis Indikator Proses-Outcome


g) Satuan Pengukuran Prosentase
h) Numerator Jumlah bayi baru lahir yang tidak dilakukan
inisiasi menyusui dini (IMD)
i) Denominator Jumlah seluruh bayi baru lahir
j) Target Pencapaian 0.5 %
k) Kriteria Bayi baru lahir yang tidak bermasalah
- Inklusi Bayi lahir dengan permasalah kesehatan seperti
- Eksklusi BBLR, Asfiksia dan kelainan kongenital
l) Formula pengukuran Tidak dilakukan inisiasi menyusui dini (IMD)
dibagi Jumlah seluruh bayi baru lahir dikali
100%
m) Metodologi pengumpulan
Retrospektif
data
n) Sumber data Rekam medis pasien
o) Instrumen Pengambilan data Ceklist Kepatuhan harian
p) Populasi / Sampel Semua bayi baru lahir dalam 1 bulan
q) Cara pengambilan sampel Non Probability Sampling
r) Periode pengumpulan data Bulanan
s) Periode analisis dan Bulanan, triwulan
pelaporan data
t) Penyajian data Table, run chart
u) Penanggung jawab Kepala Instalasi

Anda mungkin juga menyukai