Anda di halaman 1dari 8

Q&A

Konsultasi Publik Rancangan Peraturan Badan POM tentang Perubahan atas Peraturan BPOM Nomor 23 Tahun 2019
tentang Persyaratan Teknis Bahan Kosmetika pada tanggal 8 Desember 2021

No Pertanyaan Jawaban
1 Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk penerbitan rekomendasi Timeline penerbitan rekomendasi kebijakan keamanan, kemanfaatan dan/atau mutu paling lama 85 HK,
kebijakan keamanan, kemanfaatan dan/atau mutu? ketentuan ini akan diatur dalam revisi PerBPOM tentang Standar Pelayanan Publik. Evaluasi sesuai dengan
tingkat kesulitan. Jika data dukungnya sudah cukup lengkap, biasanya dapat diselesaikan lebih cepat. Rata-rata
waktu yang dibutuhkan adalah 40-60 hari kerja.

2 Mohon penjelasan mengenai Pasal 1 no. 8 pada bagian "berbentuk Pasal 1 nomor 8 adalah definisi untuk Pelaku Usaha. Dalam pasal tersebut, pelaku usaha terdiri dari usaha
badan hukum maupun bukan badan hukum" perorangan/badan usaha yang berbentuk badan hukum (contohnya PT, yayasan atau koperasi) dan pelaku
usaha yang bukan berbentuk badan hukum, yaitu pelaku usaha lainnya yang tidak berbentuk PT, yayasan atau
koperasi, seperti CV dan Firma.

3 Untuk pengujian kadar formaldehyde dalam produk, apakah Jika tidak ada perubahan pada formula, maka dapat dilakukan 1 kali pengujian saja. Tidak perlu dilakukan pada
dilakukan setiap batch pada setiap produk, atau bisa menggunakan setiap batch.
trend pengujian?

4 Jika bahan terdapat persyaratan pada kolom d (KADAR Tidak ada kewajiban bagi pelaku usaha untuk melakukan pengujian. Namun pada saat sampling, BPOM akan
MAKSIMUM DALAM KOSMETIKA SIAP PAKAI), apakah artinya melakukan pengujian untuk memastikan apakah kandungan bahan dalam suatu produk telah memenuhi
produk jadi kosmetik yang mengandung bahan tersebut harus persyaratan, dan dilihat sesuai dengan spesifikasi produk jadi nya.
diujikan kandungan bahan tersebut? Jika pada saat pengujian ditemukan kadar bahan tidak sesuai persyaratan, maka akan menjadi temuan.

5 Pada perubahan peraturan, formaldehyde masuk dalam lampiran V Formaldehyde tidak boleh ditambahkan secara sengaja ke dalam kosmetika. Tetapi ada beberapa bahan
(bahan dilarang), tetapi pada preambul bahan pengawet pengawet yang diizinkan yang dapat melepaskan formaldehyde (formaldehyde releaser). Untuk kosmetika yang
dicantumkan "Seluruh Kosmetika yang mengandung mengandung bahan-bahan formaldehyde releaser tersebut, harus mencantumkan label peringatan “mengandung
formaldehyde..." seolah-olah Formaldehyde masih boleh digunakan formaldehyde" jika kadar formaldehyde dalam kosmetika lebih dari 0,05%
sbg bahan baku kosmetik, mohon penjelasan masukan ini menjadi catatan untuk pembahasan internal dan juga di ASEAN
6 Untuk Formaldehyde tadi disampaikan diawal bahwa yang awalnya Hal ini sudah disampaikan sebelumnya pada sosialisasi hasil sidang ASEAN.
boleh dengan batasan namun menjadi masuk lampiran 5 artinya
DILARANG. Namun dalam lampiran 3 ada penjelasan bahwa untuk Formaldehyde dimasukkan dalam bahan dilarang (lampiran V), pada lampiran III preamble disebutkan untuk
bahan yang mengandung formaldehyde atau bahan yang kosmetika yang mengandung bahan-bahan (ada 10 bahan) yang dapat melepaskan formaldehyde apabila
melepasakan formaldehyde dengan kadar 0.05% harus mengandung kadar formaldehide lebih dari 0,05% harus dicantumkan pada penandaan "mengandung
mencantumkan label informasi mengandung formaldehyde. formladehyde"

Dalam perubahan ini sedikit membingungkan apakah formaldehyde Hal tersebut merupakan terjemahan dan menyesuaikan dari ACD. Terkait hal ini Indonesia juga sudah
masih ijinkan, atau yang diizinkan adalah bahan yang melepaskan menyampaikan hal tersebut pada Sidang ACSB.
formaldehyde ? Mohon penjelasannya. Terimakasih atas masukannya, masukan Saudara menjadi catatan untuk pembahasan internal dan juga di
Diusulkan kalimatnya diubah sehingga tidak menimbulkan ASEANn.
anggapan bahwa bahan formaldehyde bukan sengaja ditambahkan.

7 1. Untuk mengetahui kadar Formaldehyde yang diterima Oleh 1. Pelaku usaha harus dapat membuktikan bahwa kandungan 0,05% bukan hanya perhitungan teoritis, karena
BPOM apakah perlu dilakukan uji atau bisa berdasarkan pada saat sampling petugas BPOM akan melakukan pengujian. Jika ada temuan bahwa produk tersebut
perhitungan teoritis? mengandung formaldehyde lebih dari 0,05%, maka dengan perhitungan teoritis pelaku usaha tidak dapat
menunjukkan buktinya. Oleh karena itu perlu dilakukan pengujian dan datanya disimpan dalam DIP.

2. Untuk bahan ZnO pada sediaan masker serbuk yang 2. Untuk masker serbuk yang penggunaannya dilarutkan dalam air. Berdasarkan cara pemakaiannya, memang
penggunaannya dilarutkan dengan air telebih dahulu apakah kemungkinannya kecil terinhalasi ketika penggunannya dilarutkan dengan air, namun belum diketahui apakah
diperbolehkan? ketika sudah kering akan ada kemungkinan terinhalasi.
Saat ini masih dalam tahap pengkajian, nantinya akan dibahas dengan tenaga ahli agar hasilnya lebih
komprehensif.

8 Terkait adanya perubahan bahan baku formaldehyde, untuk bahan Pengujian boleh dilakukan pada bahan baku namun harus dapat dipastikan bahwa kadar formaldehide pada
baku yang dapat melepaskan senyawa formaldehyde harus produk jadi masih tetap sama karena pada saat dilakukan sampling oleh Dit Pengawasan akan dilakukan uji
mencantumkan peringatan mengandung formaldehyde (> 0,05%), terhadap produk tersebut. Hasil pengujian disimpan dalam DIP. Jika tidak ada perubahan pada formula, maka
pertanyaannya, untuk mengetahui presentase kadar tersebut dapat dilakukan 1 kali pengujian saja. Tidak perlu dilakukan pada setiap batch.
bolehkan diambil dari data COA bahan baku, dan bila tidak ada ini
artinya kami harus melakukan pemeriksaan kadar formaldehyde?
dan untuk pengecekan ini apakah hanya boleh kami lakukan satu
kali saja untuk bahan baku yang dapat melepaskan formaldehyde

9 Apakah pengujian SPF bisa menggunakan data hasil uji in vitro? Pengujian SPF harus dilakukan menggunakan metode in vivo

10 Jika data bahan baku (dokumen) dari supplier menyebutkan free Kadar bahan harus disebutkan dengan jelas persentasenya
formaldehida less than 1%, apakah bisa digunakan?
11 Terima kasih atas pemaparan yang diberikan. Yang ingin saya Untuk penerbitan Rekomendasi Kebijakan dapat mengajukan permohonan kepada Direktur Standardisasi Obat
tanyakan mengenai penerbitan "Rekomendasi Kebijakan": Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik dengan melampirkan data dukung terkait keamanan,
1) Pengajuan permohonan rekomendasi kebijakan tersebut dapat kemanfaatan dan mutu dari bahan tersebut.
kami ajukan melalui apa? Adakah sistem khusus mengenai 1. Permohonan secara resmi beserta data dukung tersebut dapat dikirimkan melalui Layanan SiPeKa pada
permohonan ini? tautan bit.ly/SiPeKa.
2) Apakah berarti persetujuan Rekomendasi Kebijakan harus kami 2. Apabila bahan tersebut tidak ada dalam database NOTIFKOS maka pelaku usaha harus memiliki
miliki terlebih dahulu sebelum produk kosmetika terkait rekomendasi kebijakan tersebut terlebih dahulu sebelum kosmetika dinotifikasikan ke BPOM
dinotifikasikan ke BPOM?

12 Apa saja persyaratan rekomendasi bahan kosmetika? Apakah Persyaratan rekomendasi kebijakan berupa data keamanan, kemanfaatan dan mutu terkait bahan dan produk
Pelaku Usaha harus menunggu terlebih dahulu sampai surat (untuk yang berbentuk nano). Pelaku usaha harus menunggu hasil rekomendasi sebelum melakukan notifikasi
rekomendasi keluar untuk melakukan Notifikasi Kosmetika atau bisa kosmetika karena bahan tidak akan muncul di database Notifkos apabila belum mendapat rekomendasi.
dilakukan secara paralel? Mengingat timeline yang disebutkan 45-
60 HK cukup lama. Semakin data lengkap, maka kami akan semakin cepat melakukan evaluasi. Namun juga tergantung pada
tingkat kesulitan, jika memang kesulitannya tinggi perlu dilakukan pembahasan dengan tenaga ahli.

13 Terkait Rekomendasi Bahan Alami. Di peraturan disebutkan bahan Ketentuan tentang bahan alam yang dapat digunakan sebagai pewarna, pengawet dan tabir surya tersebut
alam yang di indonesia, apabila kami punya produk impor (bahan HANYA diperbolehkan untuk bahan alam dan produk yang diproduksi di Indonesia.
baku juga impor) apakah dapat mendapatkan rekomendasi?
Namun apabila bahan alam tersebut ditujukan untuk fungsi selain pewarna, pengawet dan tabir surya, maka
dapat diajukan permohonan rekomendasi kebijakan (untuk produk dalam negeri maupun impor).

14 Terkait rekomendasi kebijakan manfaat mutu dari bahan alam. Pengajuan rekomendasi kebijakan dapat disampaikan melalui http://bit.ly/SiPeKa yang disampaikan kepada
Berarti pelaku usaha mengajukan terlebih dahulu, mohon info teknis Direktur Standardisasi OTSKK. Untuk data yang perlu disampaikan adalah data terkait keamanan, manfaat dan
pengajuannya berupa data apa ibu? Apa cukup flowchart, data mutu bahan.
literature, dan pengajuannya ke bagian apa?

15 Untuk produk yg menggunakan bahan yg bisa melepas formaldehid, Jika hasil pengujian produk menunjukkan kadar formaldehyde < 0,05% maka tidak perlu mencantumkan
apakah jika kita melakukan pengujian pada produk akhir yang bisa peringatan tersebut dalam penandaan. Tapi agar diperhatikan juga untuk memperhitungkan bahwa dalam
memastikan kadar formalin kurang dari 0,05 % atau bebas formalin, penyimpanan dan peredaran kadarnya juga harus tetap < 0,05%.
tidak perlu mencantumkan perhatian produk mengandung
formaldehid ?
16 1. Untuk fungsi Titanium Dioxide sebagai coloring apakah masih 1. Terkait dengan Titanium Oxide, peraturan di Indonesia saat ini masih sesuai dengan ACD. Terdapat
belum ada persyaratan khusus yang dipersyaratkan? Mengingat di perubahan persyaratan Titanium Dioxide sebagai coloring di EU, namun perubahan tersebut masih dibahas di
Annex IV ACD sudah ada persyaratan lainnya ASEAN dan belum diputuskan apakah akan diadopsi atau tidak.
2. Apakah ada minimum dosis ekstrak ekstrak Centella asiatica ? 2. Tidak ada minimum dosis untuk centella asiatica. Untuk pembuktian klaim efikasi dari suatu bahan dapat
apakah kami dapat klaim Natural antibakteri pada bahan ini berupa hasil penelitian bahan tersebut dengan fungsi yang diinginkan ataupun dari jurnal-jurnal terpublish. Data
sedangkan di Cosing fungsi antibakteri tidak ada, mohon infonya dukung yang diberikan haruslah valid dan terkini. Evaluasi terkait klaim kosmetika dilakukan saat produk sudah
juga syarat klaim antibacterial itu apa aja ? beredar (post marke t) dan dilihat secara keseluruhan dari kalimat pada penandaan

17 Dalam lampiran 1 perihal bahan yang diizinkan dengan Sediaan kulit bermakna kosmetika ditujukan untuk digunakan di kulit. Sediaan sabun termasuk sebagai sediaan
pembatasan, terdapat beberapa bahan yang disebutkan kulit.
kegunaannya untuk sediaan kulit. Kami ingin konfirmasi kembali
saja, apakah "sediaan kulit" tersebut termasuk dengan sediaan
wash-off (seperti sabun)?

18 Apabila kadar bahan yang melepas formaldehid lebih dari 0,05 Perlu dilakukan pengujian untuk memastikan kadar formaldehyde yang dilepaskan dalam produk, dan hasil
maka apakah benar hanya mencantumkan label peringatan pengujian didokumentasikan dalam Dokumen Informasi Produk (DIP).
"mengandung formaldehid" tanpa perlu melakukan uji lab ?

19 Apabila produksi kami ada yang menggunakan bahan yang sudah Untuk kosmetika yang sudah mendapatkan nomor notifikasi dan ada di peredaran, maka grace period selama
dilarang sekarang, apa kita harus tarik lagi atau untuk produksi 12 bulan. Namun untuk kosmetika yang belum ternotifiikasi, maka harus langsung menyesuaikan dengan
selanjutnya saja ya? ketentuan yang terbaru.

20 Bagaimana perlakuan terhadap kosmetika terkait perubahan Grace period sesuai dengan yang sudah disampaikan, saat ini 12 bulan namun akan kami pertimbangkan
Peraturan BPOM No. 23 tahun 2019 ? kembali. Tetapi untuk kosmetika yang akan dinotifikasi saat peraturan ini diundangkan maka harus sudah
mengikuti peraturan ini.

21 Apakah bahan baku Lyral Dalam perubahan peraturan ini Lyral menjadi bahan yang dilarang dalam Lampiran V
(Hydroxymethylpentylcyclohexenecarboxaldehyde) yang biasa
digunakan sebagai komponen parfum masih diperbolehkan untuk
digunakan?

22 Batas penggunaan formaldehide yg sdh beredar mohon Akan kami diskusikan lagi, bahan-bahan apa saja yang harus segera dilarang dan bahan-bahan mana yang
diperpanjang dapat diperpanjang grace periodenya. Hasil dari konsultasi publik ini akan dilaporkan kepada atasan untuk
meminta arahan terkait grace periode.

23 Persyaratan spesifik terkait penentuan produk yang ada Terkait kosmetika mengandung benzene belum ada persyaratan spesifik untuk menentukan apakah kosmetika
kemungkinannya mengandung benzena. Hal ini sebagai filter tersebut mengandung benzene.
perusahaan dalam menentukan sample uji.
24 Untuk bahan turunan silikon seperti cyclotetrasiloxane dan Saat ini untuk cyclotetrasiloxane telah dilarang di EU dan masih menjadi pembahasan di ASEAN. Sementara
cyclopentasiloxan apakah ada pembatasan ? di EU sudah mulai untuk cyclopentaxiloxane belum dibahas isunya dalam sidang ACSB
diberlakukan pembatasan tidak boleh lebih dari 0.1%. Mohon
tanggapannya.

25 Apakah bisa diberi keterangan bahan-bahan apa saja yg melepas Keterangan tentang bahan-bahan tersebut telah tercantum dalam preamble lampiran III yaitu: bahan dengan
forlmaldehyde? Agar jelas nomor urut: 9, 11, 12, 13, 14, 29, 34, 37, 42, 51. Bahan-bahan tersebut adalah:
1.5-Bromo-5-nitro-1,3 dioxane (INCI)
2.Bronopol (INN)
3.Imidazolidinyl urea (INCI)
4.Methenamine (INCI)
5.Quaternium-15 (INCI)
6.DMDM hydantoin (INCI)
7.Diazolidinyl urea (INCI)
8.7-Ethylbicyclooxazolidine (INCI)
9.Sodium hydroxymethylglycinate (INCI)
10.Benzylhemiformal (INCI)

26 Terkait dengan bahan-bahan yang dapat melepas Formaldehid, Perlu dilakukan pengujian produk untuk mengetahui kandungan formaldehyde yang dilepaskan pada suatu
misalnya DMDM Hydantoin, apakah persyaratan kadar maksimal sediaan/produk kosmetika tersebut, dan didokumentasikan dalam DIP. Formaldehyde sebagai cemaran yang
dalam lampiran III tetap berlaku (kadar 0,6%)? Jika dalam dilepaskan oleh bahan baku tidak perlu dicantumkan ke dalam template notifikasi.
breakdown komposisi dari supplier dinyatakan mengandung 2%
Formaldehid, dan dalam formula kami masukkan 0,6% DMDM
Hydantoin, maka total dalam sediaan mengandung Formaldehid
0,012%. Apakah diijinkan tanpa peringatan (karena masih kurang
dari 0.05%)? Kemudian, apakah dalam upload formula, komposisi
Formaldehid ini akan di acc, mengingat adanya lampiran V. Ataukah
formaldehid tidak perlu dimasukkan dalam upload formulanya?

27 Untuk produk Kosmetik yang menggunakan preservative yaitu Perlu dilakukan pengujian produk untuk mengetahui kandungan formaldehyde yang dilepaskan pada suatu
DMDM Hydantoin apakah kandungan turunan formaldehide cukup sediaan dan didokumentasikan dalam DIP.
mengacu di Coa atau Seperti apa ?
28 Terkait dengan kami dari industri Fragrance, terkait rancangan dari Bila bahan sudah ada dalam database NOTIFKOS, bisa dapat digunakan tanpa harus mengajukan permohonan
PerBPOM No. 23/2019 ini, terkait pasal 9A dan merefer ke pasal 5 rekomendasi kebijakan.
(dari PerBPOM No. 23/2019), maka apakah benar pemahaman
kami bahwa untuk 'Fragrance' dari industri kami tidak perlu
mengajukan 'rekomendasi ' lagi ke Badan POM ?
Karena kami merefer ke regulasi yang lain PerBPOM No. 14/2017
tentang Pedoman DIP (Dokumen Informasi Obat), pada Lampiran
hal. 13 Pedoman DIP, Bagian B. Bagian II Data Mutu dan
Kemanaan Bahan Kosmetika, bagian C. Untuk bahan pewangi =>
Pernyataan harus memenuhi pedoman IFRA & juga hal. 14 Bagian
C. Bagian III Data Mutu Kosmetika, point No. 2 terkait IFRA dan
juga merefer ke PerBPOM 14/2020 Pengawasan Pemasukan
Bahan Obat dan Makanan ke dalam wilayah Indonesia (dimana saat
ini peraturan ini juga sedang dalam proses akan
diupdate/rancangan, psl 18 bagian a. terkait persyaratan SKI Post
Border juga untuk bahan parfum harus dilengkapi dokumen IFRA
dari produsen parfum/ fragrance. Hal ini berarti untuk 'Fragrance'
yang sudah dilengkapi dengan IFRA dokumen, sudah ada
didatabase Badan POM terkait saat pengajuan SKI dan notifikasi
produk, sehingga tidak perlu mengajukan lagi 'rekomendasi
kebijakan' ke Badan POM.

29 Batas waktu implementasi peraturan (grace periode) untuk bahan Sesuai dengan yang sudah disampaikan akan berlaku 12 bulan sejak peraturan diundangkan. Pada bagian
yang dilarang. Mohon ada penyesuaian karena produk kami cukup bawah peraturan akan tertera tanggal diundangkan, maka 12 bulan kemudian untuk kosmetika yang
banyak mengandung bahan dilarang harus sudah tidak ada di peredaran. Ada 12 bulan waktu untuk mereformulasi atau
menyesuaikan formula kosmetika.
Terkait bahan-bahan CMR sebaiknya memang tidak digunakan lagi, namun jika bahan-bahan lain yang bukan
terkait CMR akan dipertimbangkan lagi. Kami juga memahami membutuhkan waktu yang cukup panjang untuk
reformulasi karena perlu ada pengujian-pengujian. Diharapkan perusahaan juga dapat memberikan masukan
terkait estimasi waktu yang dibutuhkan.

30 Apakah bisa untuk grace periode perubahan bahan baku yang Akan kami diskusikan lagi, bahan-bahan apa saja yang harus segera dilarang dan bahan-bahan mana yang
dibatasi maupun dilarang diperpanjang minimal menjadi 24 bulan dapat diperpanjang grace periodnya. Hasil dari konsultasi publik ini akan dilaporkan kepada pimpinan dan
dengan catatan bahan baku tersebut tidak masuk kedalam kategori meminta arahan terkait grace period.
CMR ?
31 Mohon bantuan ibu untuk mempertimbangkan grace period bahan- Akan kami diskusikan lagi, bahan-bahan apa saja yang harus segera dilarang dan bahan-bahan mana yang
bahan yang dilarang untuk produk yang di pasaran lebih dari 12 dapat diperpanjang grace periodenya. Hasil dari konsultasi publik ini akan dilaporkan kepada atasan untuk
bulan. Sehubungan dengan waktu yang diperlukan untuk meminta arahan terkait grace periode.
reformulasi

32 Untuk DMDM Hydantoin, dimana harus dicantumkan kata Perlu dilakukan pengujian produk untuk mengetahui kandungan formaldehyde yang dilepaskan pada suatu
mengandung formaldehyde bila kadar formaldehyde di atas 0.05%, sediaan.
apakah ada contoh perhitungannya? Misalkan DMDM Hydantoin
dengan kadar 55% dan mengandung 1.5% formaldehyde bebas

33 1. Untuk pasal 9, terkait pembuatan rekomendasi penggunaan 1. Apabila bahan belum diatur dalam Peraturan dan belum terdapat dalam database notifikasi, maka harus
bahan baku tertulis untuk bahan baku : Pewarna, pengawet dan dilakukan permohonan rekomendasi kebijakan melalui bit.ly/SiPeKa
tabir surya. Apakah untuk bahan baku selain yang disebutkan, tetap
membutuhkan rekomendasi untuk digunakan pada sediaan
kosmetika? Jika bahan baku tersebut tidak diatur dalam PerKa yang
sudah ada.
2. Kami baru saja melakukan pendaftaran produk untuk 2. DMDM Hydantoin merupakan formaldehyde releaser yang saat ini masih diizinkan digunakan sebagai bahan
keseluruhan produk kami karena adanya perpindahan pabrik. Dan pengawet dalam kosmetika. Produk harus mencantumkan label peringatan “mengandung formaldehyde" jika
ternyata ada beberapa produk kami yang menggunakan bahan kadar formaldehyde yang dilepaskan dalam kosmetika lebih dari 0,05% ”. Toleransinya sama dengan yang telah
baku: DMDM Hydantoin (ada dilampiran V). Apakah ada toleransi disebutkan, grace period nya adalah 12 bulan setelah diundangkan. Maka pelaku usaha dapat mengantisipasi
terkait hal ini? Nomor notifikasi produk kami baru keluar di dengan tidak memproduksi ataupun mengimpor produk mengandung bahan-bahan yang dilarang. Terutama
November 2021. untuk bahan-bahan yang CMR, maka akan segera dilarang.

34 Pada saat Registrasi produk yang mengandung bahan yg Hasil pengujian produk akan diminta pada saat audit DIP
melepaskan Formaldehyde apakah bagian Registrasi BPOM akan
meminta hasil uji Formaldehyde terhadap produk jadi di awal
Registrasi produk ? Mohon penjelasannya.

35 Untuk bahan triethanolamine, apakah ada kemungkinan bahan Triethanolamine merupakan bahan yang dibatasi digunakan dalam kosmetika. Dalam Peraturan (Lampiran I),
triethanolamine dibatasin di Indonesia? karena produk kami yg di dapat dilihat bahan Trialkylamines, trialkanolamines dan garamnya, untuk sediaan non bilas kadar maksimum
daftar di Malaysia ada batasan untuk bahan ini yaitu maksimal 2,5%, sedangkan untuk sediaan bilas, tidak dibatasi kadar maksimumnya.
6.2%?
Persyaratan ini sama seperti di ACD, artinya Malaysia juga memiliki ketentuan yang sama.

36 Apakah setelah mengajukan permohonan rekomendasi kebijakan Apabila hasil rekomendasi kebijakan telah keluar, maka Direktorat Standardisasi OTSKK akan
tersebut masih perlu ke LOKET B: untuk update bahan baku? menginformasikan ke DitReg agar melakukan update database
37 Untuk produk turunan silikon seperti cyclotetrasiloxane dan Cyclotetraxyloxane merupakan bahan yang dilarang di EU berdasarkan EU Cosmetic Regulation dan akan
cyclopentasiloxane apakah ada pembatasan? karena di EU sudah dibahas pada sidang ACSB mendatang. Aturan kadar maksimal 0,1% untuk cyclopentasiloxane bukan pada EU
mulai dibatasi maksimal 0.1%. Cosmetic Regulation tetapi pada aturan EU REACH sehingga bahan ini belum dibahas dalam sidang ACSB.

38 1. Titanium Dioxide 1. Terkait dengan Titanium Oxide, peraturan di Indonesia saat ini masih sesuai dengan ACD. Terdapat
Untuk fungsi sebagai coloring apakah masih belum ada persyaratan perubahan persyaratan Titanium Dioxide sebagai coloring di EU, namun perubahan tersebut masih dibahas di
khusus yang dipersyaratkan? ASEAN dan belum diputuskan apakah akan diadopsi atau tidak.
Mengingat di Annex IV EU sudah tertera persyaratan lain
( — Purity criteria as set out in Commission Directive 95/45/E (E
171) — Titanium dioxide in powder form containing 1 % or more of
particles with aerodynamic diameter # 10 µm, to be used in
compliance with Annex III, No 321 (For use as a UV filter, see
Annex VI, No 27)

2. CI 77266 2. Terkait CI 77266, Terima kasih atas masukannya, draft akan disesuaikan menjadi ≤ 1 ppm.
Untuk CI 77266 yang nano untuk persyaratan Hg di draft tertulis Hg
≤ 10 ppm, tetapi di slide show Hg ≤ 1 ppm. Apakah tetap menjadi ≤
1 ppm?

Anda mungkin juga menyukai