Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENATALAKSANAAN RUJUKAN

DOSEN PENGAMPU: Sussy Suzane Oktavianie,S.ST.Bd

Disusun oleh:

Ai Nuni NIM : 21110A006

Akmila NIM : 21120A001

Artha NIM : 21110A043

Dewi Sinta NIM : 21120A008

Ira Seftiyanti NIM : 21120A014

Salma NIM : 21120A076

Siti Nurkholisa NIM : 21120A037

Siti Sarah NIM : 21120A079

Siti Urfiyah NIM : 21120A039

Teti Nurhayati NIM : 21110A206

Wella NIM : 21120A079

YAYASAN PENDIDIKAN KESEHATAN BAKTI INDONESIA BOGOR

PROGRAM STUDI KEBIDANAN JENJANG D.III

JL. Benteng no.32,Benteng kecamatan ciampea bogor

TAHUN AJARAN 2021-2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT. yang mana atas berkat,
rahmat, dan karunia-Nya penulis dapat menyusun makalah yang berjudul
“PENATALAKSANAAN RUJUKAN” untuk menyelesaikan tugas mata kuliah
Asuhan Kebidanan Neonatus.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak lepas dari hambatan yang penulis hadapi,
namun penulis menyadari kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak lain berkat
dorongan, bantuan, dan bimbingan semua pihak, sehingga kendala-kendala yang
penulis hadapi dapat teratasi. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Sussy Suzane Oktavianie,S.ST.Bd, selaku dosen mata kuliah Asuhan Kebidanan
Neonatus
2. Rekan kelompok yang telah bekerjasama dalam penyusunan makalah ini
Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini tentunya masih banyak
kekurangan, mengingat akan keterbatasan kemampuan yang dimiliki oleh penulis.
Untuk itu kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan penyusunan
makalah yang akan datang.

Sukabumi, 11 Januari 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

MAKALAH ................................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI .............................................................................................................................. 3
BAB I ......................................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 4
1.3 Tujuan Penulisan .............................................................................................................. 4
BAB II ........................................................................................................................................ 5
2.1 Definisi Sistem Pelayanan Kesehatan .............................................................................. 5
2.2 Sistem Pelayanan Rujukan (Referal System) ................................................................... 6
2.3 Macam-macam Sistem Rujukan....................................................................................... 6
2.4 Pelaksanaan Sistem Rujukan Di Indonesia ...................................................................... 7
2.5 Penanganan Sebelum dan Selama Rujukan ..................................................................... 9
2.6 Contoh kasus yang harus di rujuk .................................................................................... 9
BAB III .................................................................................................................................... 11
3.2 Kesimpulan..................................................................................................................... 11
3.2 Saran ............................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 12

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pelaksanaan sistem rujukan di Indonesia telah diatur dengan bentuk bertingkat atau
berjenjang, yaitu pelayanan kesehatan tingkat pertama, kedua dan ketiga, di mana dalam
pelaksanaannya tidak berdiri sendiri-sendiri namun berada di suatu sistem dan saling
berhubungan. Apabila pelayanan kesehatan primer tidak dapat melakukan tindakan medis
tingkat primer maka ia menyerahkan tanggung jawab tersebut ke tingkat pelayanan di
atasnya, demikian seterusnya.
Apabila seluruh faktor pendukung (pemerintah, teknologi, transportasi)
terpenuhi maka proses ini akan berjalan dengan baik dan masyarakat awam akan segera
tertangani dengan tepat. Sebuah penelitian yang meneliti tentang sistem rujukan
menyatakan bahwa beberapa hal yang dapat menyebabkan kegagalan proses rujukan yaitu
tidak ada keterlibatan pihak tertentu yang seharusnya terkait, keterbatasan sarana, tidak
ada dukungan peraturan
1.2 Rumusan Masalah
A. Apa itu Bentuk Pelayanan Kesehatan?
B. Apa saja Macam-macam Rujukan?
C. Apa saja Sistem Rujukan?
D. Bagaimana Proses Rujukan?
E. Bagaimana Tindakan sebelum dan selma di rujuk?
F. Contoh Kasus Rujukan?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Bentuk Pelayanan Kesehatan?
2. Untuk Mengetahui Macam-macam Rujukan?
3. Untuk Mengetahui Sistem Rujukan?
4. Untuk Mengetahui Bagaimana Proses Rujukan?
5. Untuk Mengetahui Bagaimana Tindakan sebelum dan selma di rujuk?
6. Untuk Mengetahui Contoh Kasus Rujukan?

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Sistem Pelayanan Kesehatan


Menurut Prof. Dr. Soekidjo Notoatmojo Pelayanan kesehatan adalah sub sistem
pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya adalah pelayanan preventif (pencegahan) dan
promotif (peningkatan kesehatan) dengan sasaran masyarakat.
Menurut Dubois & Miley (2005 : 317), Sistem Pelayanan Kesehatan adalah upaya
yang diselenggarakan sendiri/secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah, dan menyembuhkan penyakit serta
memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok, atau masyarakat.
Menurut Depkes RI (2009) pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang
diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta
memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan ataupun masyarakat.
Jadi, sesuai pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pelayanan kesehatan adalah
sub sistem pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya adalah promotif (memelihara dan
meningkatkan kesehatan), preventif (pencegahan), kuratif (penyembuhan), dan rehabilitasi
(pemulihan) kesehatan perorangan, keluarga, kelompok atau masyarakat.
Bentuk pelayanan kesehatan berdasarkan tingkatannya

1) Pelayanan kesehatan tingkat pertama (primer)


Diperlukan untuk masyarakat yang sakit ringan dan masyarakat yang sehat untuk
meningkatkan kesehatan mereka atau promosi kesehatan.
Contohnya : Puskesmas,Puskesmas keliling, klinik.
2) Pelayanan kesehatan tingkat kedua ( sekunder)
Diperlukan untuk kelompok masyarakat yang memerlukan perawatan inap, yang sudah
tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan primer.
Contoh : Rumah Sakit tipe C dan Rumah Sakit tipe D.
3) Pelayanan kesehatan tingkat ketiga ( tersier)

5
Diperlukan untuk kelompok masyarakat atau pasien yang sudah tidak dapat ditangani
oleh pelayanan kesehatan sekunder.
Contohnya: Rumah Sakit tipe A dan Rumah sakit tipe B.

2.2 Sistem Pelayanan Rujukan (Referal System)


Definisi Sistem Rujukan
Sistem rujukan adalah suatu sistem penyelenggaraan pelayanan kesehata yang
melaksanakan pelimpahan tanggung jawab timbal balik terhadap satu kasus penyakit
atau masalah kesehatan secara vertikal (dari unit yang lebih mampu menangani) atau
secara horizontal (antar unit-unit yang setingkat kemampuanya).
Sistem rujukan adalah suatu sistem penyelenggaraan pelayanan yang
melaksanakan pelimpahan wewenang atau tanggung jawab timbal balik, terhadap
suatu kasus penyakit atau masalah kesehatan, secara vertikal dalam arti dari unit yang
terkecil atau berkemampuan kurang kepada unit yang lebih mampu atau secara
horisontal atau secara horizontal dalam arti antar unit-unit yang setingkat
kemampuannya.
Salah satu bentuk pelaksanaan dan pengembangan upaya kesehatan dalam
Sistem Kesehatan Nasional (SKN) adalah rujukan upaya kesehatan. Untuk
mendapatkan mutu pelayanan yang lebih terjamin, berhasil guna (efektif) dan berdaya
guna (efesien), perlu adanya jenjang pembagian tugas diantara unit-unit pelayanan
kesehatan melalui suatu tatanan sistem rujukan.
2.3 Macam-macam Sistem Rujukan
Menurut tata hubungannya, sistem rujukan terdiri dari : rujukan internal dan rujukan
eksternal.
1. Rujukan internal adalah rujukan horizontal yang terjadi antar unit pelayanan di
dalaminstitusi tersebut. Misalnya dari jejaring puskesmas (puskesmas
pembantu) kepuskesmas induk
2. Rujukan eksternal adalah rujukan yang terjadi antar unit-unit dalam jenjang
pelayanan kesehatan, baik horizontal (dari puskesmas ke puskesmas rawat inap)
maupun vertikal (dari puskesmas ke rumah sakit umum daerah)
Menurut lingkup pelayanannya, sistem rujukan terdiri dari : rujukan medik dan
rujukan kesehatan
a) Rujukan kesehatan
1. Rujukan kesehatan meliputi pencegahan dan peningkatan kesehatan

6
2. Rujukan kesehatan dilaksanakan secara bertahap yaitu pada tingkat dasar di
masyarakat melalui Puskesmas dari Dinas Kesehatan
Kabupaten/KotaProvinsi, misalnya :
• Penanganan wabah
• Bantuan sarana, misalnya, obat-obatan dan vaksin
• Bantuan teknologi, misalnya, pemeriksaan limbah rujukan medis
b) Rujukan medik
Rujukan medis meliputi pelayanan kesehatan untuk meningkatkan pemulihan dan
pengobatan
• Konsultasi penderita, untuk keperluan diagnostik, pengobatan dan tindakan
• Pengiriman bahan (spesimen) pemeriksaan laboratorium yang lebih lengkap
• Mendatangkan atau mengirimkan tenaga yang lebih kompeten atau ahli
untuk meningkatkan pelayanan pengobatan setempat.
2.4 Pelaksanaan Sistem Rujukan Di Indonesia
Pelaksanaan sistem rujukan di Indonesia telah diatur dengan bentuk bertingkat atau
berjenjang, yaitu pelayanan kesehatan tingkat pertama, kedua dan ketiga, dimana dalam
pelaksanaannya tidak berdiri sendiri-sendiri namun berada di suatu sistem dan saling
berhubungan.
Tingkat perawatan pelayanan kesehatan :
(1) Pelayanan dasar termasuk didalamnya adalah RS kelas D, Puskesmas, Rumah Bersalin
(2) Pelayan spesialistik didalamnya termasuk RS kelas C, RS Kabupaten, RS Swasta, RS
Provinsi
(3) Pelayanan subspesialistis ialah RS kelas A, RS kelas B pendidikan / non pendidikan
pemerintah atau swasta.
MEKANISME RUJUKAN
Mekanisme rujukan terkait dengan kondisi neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah.
Bidan dapat membuat suatu keputusan kemana anak akan dilakukan rujukan sesuai dengan
jenis penyakitnya.
1. Penemuan masalah pada tingkat kader atau dukun bayi terlatih Penemuan neonatus, bayi
dan balita yang tidak dapat ditangani oleh kader / dukun bayi, maka segera dirujuk ke
fasilitas pelayanan kesehatan.
2. Penentuan tingkat kegawatdaruratan pada tingkat bidan desa, puskesmas Penentuan tingkat
kegawatdaruratan kasus sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab tenaga kesehatan

7
pada tingkatannya serta penentuan kasus yang dapat ditangani sendiri dan kasus yang harus
dirujuk.
3. Pemberikan informasi kepada penderita dan keluarga Pemberian informasi mengenai
kondisi atau masalah bayi yang akan dirujuk kepada orangtua atau keluarga bayi, sehingga
orangtua atau keluarga memahami kondisi bayi
4. Pengiriman informasi pada tempat rujukan yang dituju
a. Memberitahukan kepada petugas di tempat rujukan bahwa akan ada penderita yang
dirujuk
b. Meminta petunjuk pelayanan yang perlu dilakukan dalam rangka persiapan dan selama
dalam perjalanan ke tempat rujukan
c. Meminta petunjuk dan cara penanganan untuk menolong penderita bila penderita tidak
mungkin dikirim
5. Persiapan penderita (BAKSOKUDA)
1) B (Bidan) Pastikan ibu / bayi / klien didampingi oleh tenaga kesehatan yang kompeten
dan memiliki kemampuan untuk melaksanakan kegawatdaruratan
2) A (Alat) Bawa perlengkapan dan bahan-bahan yang diperlukan seperti spuit, infus set,
tensimeter dan stetoskop
3) K (keluarga) Beritahu keluarga tentang kondisi terakhir ibu (klien) dan alasan mengapa
ia dirujuk. Suami dan anggota keluarga yang lain harus menerima ibu (klien) ke tempat
rujukan.
4) S (Surat) Beri surat ke tempat rujukan yang berisi identifikasi ibu (klien), alasan
rujukan, uraian hasil rujukan, asuhan atau obat-obat yang telah diterima ibu
5) O (Obat) Bawa obat-obat esensial yang diperlukan selama perjalanan merujuk
6) K (Kendaraan) Siapkan kendaraan yang cukup baik untuk memungkinkan ibu (klien)
dalam kondisi yang nyaman dan dapat mencapai tempat rujukan dalam waktu cepat.
7) U (Uang) Ingatkan keluarga untuk membawa uang dalam jumlah yang cukup untuk
membeli obat dan bahan kesehatan yang diperlukan di tempat rujukan
8) DA (Darah dan do’a) Siapkan darah untuk sewaktu-waktu membutuhkan transfusi
darah apabila terjadi perdarahan
6. Pengiriman Penderita (Ketersediaan sarana kendaraan) Untuk mempercepat pengiriman
penderita sampai ke tujuan, perlu diupayakan kendaraan / sarana transportasi yang tersedia
untuk mengangkut penderita
7. Tindak lanjut penderita

8
 Penderita yang telah dikembalikan melaporkan pada instansi rujukan terkait jika
memerlukan tindak lanjut
 Lakukan kunjungan rumah bila penderita yang memerlukan tindakan lanjut tidak
melapor
2.5 Penanganan Sebelum dan Selama Rujukan
PENANGANAN AWAL RUJUKAN
a) Jelaskan kondisi / masalah bayi kepada ibu
b) Jaga bayi tetap hangat. Bungkus bayi dengan kain lunak dan kering, selimuti dan
pakaikan topi
c) Rujuk dengan digendong petugas, jika memungkinkan. Gunakan inkubator atau basinet
jika diperlukan tindakan khusus, misal pemberian O2.
d) Mulai menyusui dini
e) Ajari memeras payudara dan ASI yang akan diberikan kepada bayi jika menyusui dini
tidak memungkinkan oleh kondisi ibu dan bayi
f) Pastikan kamar bayi NICU (neonatal intensive care unit) atau tempat pelayanan yang
dituju menerima formulir riwayat peralinan, kelahiran dan tindakan yang diberikan
kepada bayi.
KONTRAINDIKASI RUJUKAN
a) Kondisi ibu tidak stabil untuk dipindahkan
b) Kondisi janin tidak stabil dan terancam terus memburuk
c) Persalinan sudah akan terjadi
d) Tidak ada tenaga kesehatan terampil yang dapat menemani
e) Kondisi cuaca atau modalitas transportasi membahayakan
2.6 Contoh kasus yang harus di rujuk
Contoh Kasus : Ibu bersalin yang melahirkan di Rumah Praktik Bidan, akan tetapi Bidan
merasa tidak mampu untuk menolong pasien yang melahirkan dengan normal, yang harus
diwenangi oleh dokter untuk SOG, seperti persalinan dengan bayi yang letaknya tidak
normal(sungsang) dan ibu bersalin dengan eksklamsia.
Tanggung jawab Kebidanan Rujukan meliputi :
• Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai dengan fungsi
keterlibatan klien dan keluarga.
• Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada hamil dengan resiko
tinggi dan kegawat daruratan
• Memberikan asuhan kebidanann melalui konsultasi dan rujukan pada masa persalinan dengan
penyulit.

9
• Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada masa nifas.
• Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan kelainan tertentu dan
kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi dan rujukan dengan melibatkan keluarga.
• Memberikan asuhan kebidanan pada anak balita dengan kelainan tertentu.

10
BAB III
PENUTUP
3.2 Kesimpulan
Sistem rujukan upaya kesehatan adalah suatu sistem jaringan fasilitas pelayanan
kesehatan yang memungkinkan terjadinya penyerahan tanggung jawab secara timbalbalik atas
masalah yang timbul, baik secara vertikal maupun horizontal ke fasilitas pelayanan yang lebih
kompeten, terjangkau, rasional, dan tidak dibatasi oleh wilayah administrasi. Hal ini bertujuan
agar pasien mendapatkan pertolongan pada fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih mampu
sehingga jiwanya dapat terselamatkan, dengan demikian dapat menurunkan AKI (Angka
kematian Ibu) dan AKB (Angka kematian Bayi). Jenis sistem rujukan ada 2 macam yaitu
rujukan medis dan rujukan kesehatan. Hal-hal yang harus dipersiapkan dalam rujukan yaitu
“BAKSOKUDA”
3.2 Saran
Dengan adanya sistem rujukan yang sudah diberlakukan hendaknya Pemerintah
mengupayakan fasilitas pendukung dan kebutuhan yang benar-benar terpenuhi dalam setiap
lapisan daerah baik tingkat kabupaten, propinsi dan kota.

11
DAFTAR PUSTAKA

Ali H.Z. 2002. Dasar-Dasar Keperawatan Profesional. Jakarta : Widya Medika


Alimul, Aziz H. 2003. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta :
Salemba Medika
Asmadi. 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : EGC
Aziz Alimul H. 2008. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Penerbit
Salemba Medika
Potter & Perry. 2005. Keperawatan Fundamental Vol. 1 Edisi terjemahan. Jakarta :
EGC
Dubois & Miley. 2005. Pelayanan Kesehatan Edisi terjemahan. Jakarta : EGC

12

Anda mungkin juga menyukai