Anda di halaman 1dari 8

Tugas PJOK

“Olahraga Panahan”

Nama: Indi Wahyuni


Kelas : XI IPS

Sekolah Menengah Atas Al Bidayah Cangkorah


Olahraga Panahan

Panahan ialah olahraga yang mengkhususkan ketenangan serta penguasaan busur


dan panah. Terdapat dua jenis busur yang dilombakan di Asia Games: Busur Recurve dan
Compuond. Panahan dilombakan dalam nomor perorangan dan rombongan untuk lelaki dan
wanita. Olahraga ini kesatu kali dimasukkan dalam Asia Games VIII di Bangkok tahun 1978.
Korea Selatan menjadi negara terkuat di cabang ini, dengan kemenangan di Asia Games IX
New Delhi tahun 1982 dan belum tergeser sampai saat ini.

 Pengertian Panahan
Panahan ialah kegiatan memakai busur panah guna menembakkan panah-panah. Bukti-
bukti mengindikasikan panahan dibuka sejak 5.000 tahun lalu. Awalnya, panahan dipakai
dalam berburu sebelum berkembang sebagai senjata dalam peperangan dan lantas jadi
olahraga ketepatan.
 Sejarah Panahan
Berbagai literatur mencerminkan bahwa orang purbakala telah mengerjakan panahan
yaitu memakai busur dan panah guna berburu dan untuk menjaga hidup. Bahkan dari
sejumlah buku melukiskan bahwa lebih dari 100.000 tahun yang kemudian suku
Neanderathal telah memakai busur dan panah. Ahli-ahli purbakala dalam ekskavasi di
Mesir pun telah mengejar tubuh seorang prajurit Mesir Kuno yang mendatangi ajalnya
karena dimasuki anak panah.
Data mengindikasikan bahwa kejadian tersebut terjadi kira-kira 2100 tahun sebelum
masehi. Dari sejumlah buku pun mengemukan bahwa hingga kira-kira tahun 1600
setelah Masehi, busur dan panah adalahsenjata utama masing-masing negara dan
bangsa guna berperang.
Hingga kinipun masih terdapat suku-suku bangsa yang mempergunakan busur dan
panah dalam penghidupan keseharian mereka. Dari daftar sejarah dapat disalin bahwa
baru pada tahun 1676, atas prakarsa Raja Charles II dari Inggris, panahan mulai di
anggap sebagai sebuah cabang olahraga. Dan kemudian tidak sedikit negara-negara
beda yang pun memandang panahan sebagai olahraga dan tidak lagi sebagai senjata
guna berperang.
Pada tahun 1844 di Inggris diadakan perlombaan panahan kejuaraan nasional yang
kesatu dibawah nama GNAS (Grand National Archery Society), berada di Amerika Seirkat
mengadakan kejuaraan nasionalnya yang kesatu pada tahun 1879 di kota Chicago.
Perkembangan Panahan di Indonesia tak berbeda dengan sejarah panahan di dunia,
begitu pula tidak seorangpun yang bisa meyakinkan semenjak kapan insan di Indonesia
memakai panahan dan busur dalam kehidupannya
Dengan terbentuknya Organisasi Induk Perpani, maka tahapan kesatu yang dilakukan
ialah menjadi anggota FITA (Federation Internationale de Tir A L’arc).
Organisasi Federasi Panahan Internasional yang berdiri semenjak tahun 1931. Indonesia
diterima sebagai anggota FITA pada tahun 1959 pada konggresnya di Oslo, Norwegia.
Sejak saat tersebut Panahan di Indonesia maju pesat, walaupun pada tahun-tahun
kesatu pekerjaan Panahan melulu ada di sejumlah kota di pulau Jawa saja. Kini boleh
disebutkan bahwa nyaris di masing-masing penjuru tanah air, Panahan telah mulai
dikenal.
Dengan diterimanya sebagai anggota FITA pada tahun 1959, maka pada waktu tersebut
di Indonesia di samping dikenal jenis Panahan tradisional dengan ciri-ciri menembak
dengan gaya duduk dan instinctive, maka dikenal pula jenis ronde FITA yang adalahjenis
ronde Internasional, yang memakai alat-alat pertolongan luar negeri yang lebih canggih
dengan gaya menembak berdiri. Dan dengan demikian tersingkap pulalah kesempatan
untuk pemanah Indonesia untuk memungut bagian dalam pertandingan-pertandingan
Internasional.

Selanjutnya sejumlah kejadian urgen yang dapat diajukan mengenai dunia Panahan
Indonesia, antara beda :
1.Tahun 1959 : Kejuaraan Nasional I di Surabaya.
2.Tahun 1961 : Kejuaraan Nasional II di Yogyakarta.
3.Tahun 1962 : Kejuaraan Nasional III di Jakarta.
4.Asian Games IV di Jakarta, dimana rombongan Panahan Indonesia menempati tempat
kedua di bawah Jepang.
5.Tahun 1963 : Kejuaraan Nasinal IV di Jakarta.
6.Genefo I di Jakarta, dimana rombongan Indonesia (Putera) menempati tempat
keempat dan rombongan puterinya kedua.
7.Tahun 1964 : Perlawatan rombongan Nasional ke RRC dan Phlipina. Selama di RRC
pemanah-penahan lelaki kita dalam tiga pertandingan menempati tempat teratas.
Sedangkan puteri anda tetap harus mengakui kelebihan pemanah-pemanah puteri RRC.
Di Philipiina kebalikannya pemanah-pemanah tuan rumah, sedang pemanah puteri anda
unggul dari pemanah-pemanah Philipina.
8.Tahun 1965 : Kejuaraan Dunia di Vesteras, Swedia, dimana rombongan puteri
Indonesia ketiga belas dan rombongan puteri kesembilan terbaik di dunia.
9.Tahun 1966 : Ganefo Asia I di Phnom Penh, Kamboja. Regu putera menduduki urutan
teratas, dan dua orang jago kita sukses merebut medali emas dan perak guna kejuaraan
perorangan. Regu puteri kita menempati tempat kedua di bawah RRC.
Untuk selanjutnya, pertumbuhan dan prestasi Panahan Indonesia tidak mengecewakan.
Kejuaraan Nasional selalu diadakan setiap tahun, yakni tahun genap guna Ronde Perpani
dan Ronde Tradisional, sedang pada tahun aneh untuk Ronde FITA (sejak tahun 1982
Kejuaraan Nasional diadakan setiap tahun guna ketiga ronde Panahan yakni Ronde FITA,
Ronde Perpani dan Ronde Tradisional sekaligus).
 Teknik Dasar Panahan
1.Standing (posisi berdiri)
Posisi berdiri selebar bahu dengan badan tegak. Rileks n nyaman. Terdapat 3 macam
posisi berdiri, yakni open stance, square dan close stance. Untuk pemula sangat
dianjurkan menggunakan square (sejajar). Urusan ini untuk menyusun tehnik yang
baik dan benar terlebih dahulu.

2.Memasang anak panah pada string panah


Pasang n kaitin nock ato nyit-nyit panah pada string unsur nocking point.

3.Posisi hock (jari penarik string)


Jari yang dipakai untuk unik string ialah jari telunjuk, jari tengah dan jari manis. Posisi
string pada jari ini ialah pada ruas kesatu. Pembagian kekuatan tarikan pada jari
telunjuk sebesar 15-20%, jari tengah 60-70% dan jari manis 25-35%. Nyit-nyit jangan
diapit oleh jari telunjuk maupun jari tengah. Tetap rileks selama mengerjakan
tarikan.

4.Grip (tumpuan pada pegangan busur)


Tumpuan /grip yang nyaman. Terbagi menjadi 3 bagian, yakni grip tinggi, sedang dan
rendah. Setiap pemanah dapat menyesuaikan dengan style masing-masing. Desakan
pada grip terletak pada tapak tangan antara jempol dan jari telunjuk. Handle busur
tidak boleh digenggam, selalu pakai sling untuk mengerjakan tembakan.

5.Pre-draw (posisi awalan tarikan)


Tangan yang memegang busur diluruskan kedepan bersamaan dengan tersebut siku
tangan yang satunya diusung hingga setinggi telinga. Tangan kiri (pemegang busur)
lurus tidak boleh ditekuk guna menghindari sabetan string busur dan laju panah
supaya lurus cocok dengan bidikan.

6.Draw (tarikan)
Lakukan tarikan sepanjang barangkali sesuai dengan panjang lengan.

7.Posisi angker
Posisi seram string lurus dari hidung, celah bibir atas dan bawah sampai dagu
masing-masing. Unsur atas telunjuk kanan (hock) menyentuh pada unsur dasar
rahang kanan.

8.Bidikan
Bidikkan fisir (alat bidik) ke arah target tembakan. Tetap simaklah line up sebagai
patokan tembakan yang terbaik. Line up dapat menggunakan patokan tepi daun
busur unsur atas, tepi handle unsur atas, atau tepi fisir. Patokan diciptakan dengan
menyaksikan string pada posisi draw dan siap tembak.

9.Release (melepaskan panah)


Saat release seluruh jari-jari hock rileks. Secara tidak langsung string bakal lepas
dengan sendirinya. Badan dan semua anggotanya tetap diam sampai panah
mengenahi sasaran.

10.Gerak Lanjutan
Gerakan ini secara otomatis terjadi sesat sesudah relesae. Tapak tangan kanan (jari-
jarai hock) bergerak kebelakang sepanjang rahang sampai leher.

 Manfaat Olahraga Panahan


1. Meningkatkan konsentrasi
Satu detik sebelum tali busur panah ditarik, pemanah masuk ke dalam ruang hening. Yang
terdapat hanyalah dirinya sendiri, busur, anak panah, dan sasaran.
Ia berkonsentrasi penuh, berjuang fokus untuk titik merah di tengah papan sasaran. Ia
hendak menggapai ruang di tengah papan sasaran itu. Titik merah yang bakal memberinya
poin sangat tinggi. Sebuah pencapaian paripurna dari seorang pemanah. Bagi menggapai
pusat sasaran itu, ia bergulat dengan dirinya sendiri. Mematian seluruh suara yang
mengusik dirinya.
Seorang pemanah, lagipula yang profesional, mesti punya “ruang hening” ini. Ia
berkonsentrasi penuh, yang mana sebuah kegiatan berat dan dapat membuat pemanah
mandi keringat. Yang butuh ia lakukan ialah fokus.
2. Membangun kesabaran
Ketika tali busur panah telah terentang sempurna, seorang pemanah tak bakal langsung
melepas anak panah. Ia hirup udara satu per satu, kemudian menghembuskannya dengan
perlahan, merasakan udara yang masuk dan keluar.
Ketika seorang pemanah terburu-buru melepas anak panah, ia malah akan tidak berhasil
menggapai titik merah di pusat papan sasaran.
3. Baik guna mata
Dari konsentrasi, lalu konsentrasi dengan satu titik pada sasaran, seorang pemanah dapat
melatih otot-otot matanya. Fokus dan fokus pada satu titik dengan jarak yang lumayan jauh,
yang dilaksanakan berulang-ulang, bakal memperkuat otot mata.
4. Menambah kecerdasan
Olahraga panahan menuntut si pemanah untuk beranggapan lebih. Misalnya, si pemanah
mesti memperkirakan arah berhembusnya angin. Tak melulu soal arah, namun pun kuat dan
lembutnya hembusan angin tersebut.
5. Olahraga sosial
Olahraga panahan pasti saja diikui oleh tidak sedikit orang. Dari pelatih, anak didik, sampai
orang tua yang tengah menunggui anak-anak mereka. Oleh karena itu, terbuka tidak sedikit
peluang guna bersosialisasi. Akibatnya, seorang pemanah, seringkali punya keyakinan diri
yang tinggi dan gampang bergaul sebab komunikasi yang intens, kecuali saat ia tengah
mengincar sasaran.

 Peralatan Panahan
1. Arrow ( Anak panah )
Ada 3 jenis arrow yang biasa digunakan dalam olahraga panahan, yakni yang terbuat dari
kayu, fiberglass, dan alumunium. Tiap jenis arrow memiliki karakteristik tersendiri dan
menghasilkan penampilan yang berbeda dengan bow yang sama. Dalam membeli arrow,
ukuran shaft dan bow harus dipertimbangkan. Panjang draw dari shooter menentukan yang
mana ukuran shaft yang terbaik karena panjang arrow dapat mengubah rusuk dari ukuran
shaft tertentu. Jenis- jenis anak panah :

 Arrow dari Kayu


Arrow yang paling mudah didapat adalah yang terbuat dari kayu. Namun, arrow ini tidak
tahan lama karena dapat diserang rayap, terutama jika disimpan di tempat lembap. Arrow
dari kayu biasanya dipakai untuk nomor tradisional dan jemparingan . harga untuk anak
panah bambu berkisar dari harga 300 ribu-500 ribu.
 Arrow Carbon
Anak panah jenis carbon digunakan dalam nomor FITA recurve dan FITA compound. Harga
untuk anak panah jenis ini lebih mahal dari pada anak panah bambu dan anak panah
alumunium . satu lusin anak panah carbon seharga 6 juta rupiah.

 Arrow Alumunium
Anak panah jenis ini digunakan untuk nomor nasional dengan busur standart bow. Harga
untuk anak panah alumunium berkisar 1 juta 400 ribu rupiah.
2. Bow (Busur)
Busur terdiri dari beberapa komponen , diantaranya adalah :
a. Handle Section/riser : merupakan bagian yang berguna sebagai pegangan grip saat
memegang busur.
b. Dahan busur ( Limbs) : adalah sebuah sayap atas pada busur yang berguna menghasilkan
kekuatan lecutan pada anak panah saat ditarik oleh pemanah.
c. Tali Busur ( BowString ) : terdapat bagian-bagian dari tali busur yaitu mata tali (loop) yang
dimasukkan pada ujung sayap atas dan bawah , nocking point yang digunakan sebagai
tempat anak panah di tali dan balutan tali ( serving ).
d. Alat Pembidik ( visir ) : Penggunaan alat pembidik ini sangat penting karena dalam
pertandingan panahan jarak yang digunakan setiap ronde berbeda-beda setiap jaraknya,
maka dari itu setiap pemanah akan selalu mengubah alat pembidik dalam setiap jarak
apabila pemanah dalam bertanding lupa dalam mengubah alat tersebut ketika terjadi
perpindahan jarak, maka akibatnya fatal dalam perolehan point.
e. Klicker : Klik anak panah biasanya dipakai oleh pemanah yang sudah menguasai tehnik-
tehnik dasar panahan . klicker berfungi sebagai penanda saat anak panah ditari maksimal,
setelah aanak panah ditarik maksimal, maka klicker akan berbunyi dan anaak panah harus
segera dilepaskan.
f. Sandaran Anak panah ( Arrow rest ) : Sandaran anak panah berungsi sebagai tempat/
menyandarkan batang anak panah sebelum anak panaah melesat. Tempat arrow rest
terletak menempel dibagian handle.
g. Peredam Getaran ( Stabilisator ) : Peredam getaran yang terbuat dari campuran
alumunium ataupun fiber berfungsi meredam getaran, getaran yang terjadi setelah
pemanah melesatkan anak panah. Peredam getaran yang bentuknya panjang disebut
dengan long stabilisator, dan peredam getaran yang berbentu pendek disebut dengan short
stabilisator.
3. Aksesoris Pelindung Pemanah
a. Pelindung tangan penarik ( Finger Tab ) : pelindung tangan penarik
berfungsi melindungi tangan khususnya di 3 jari penarik yaitu jari
telunjuk, jari tengah, dan jari manis. Pemanah dalam menarik tali pada
saat bertanding dilakukan secara berulang-ulang, sehingga kekuatan daya
tahan terutama pada ketiga jari tersebut penting, maka finger tab
diperlukan untuk melindungi tangan saat menarik tali busur agar tidak
sakit. Bahan untuk finger tab ini terbuat dari kulit.
b. Pelindung lengan (Arm Guard) : Bahan yang terbuat dari campuran
plastik, pelindung lengan dipakai dibagian lengan depan kiri. Pelindung
lengan berfungsi melindungi lengan dari gesekan tali ke lengan, sehingga
pemanah yang sudah mahir selalu menggunakan alat tersebut, terlebih
sebagai pemanah pemula.
c. Kantong Panah (Quiver) : Kantong panah berfungsi untuk menempatkan
anak panah. Anak panah apabila ditempatkan sembarangan tempat akan
mudah rusak terutama bulunya. Bahan yang digunakan ada yang terbuat
dari kulit, tetapi ada juga yang terbuat dari campuan plastik. Panjang
kantong anak panah yang bagus disesuaikan dengan panjang anak panah
yang dimiliki masing-masing anak pemanah.
d. Pelindung dada (Chest Guard) : berfungsi sebagai peindung dada agar tali
saat dilepaskan tidak mengenai dada/kaos yang dipakai seorang
pemanah. Jika tali selalu mengenai kaos maka lesatan anak anah tidak
akan bisa berjalan dengan baik dan sempurna.
e. Penopang Busur (Ground) : Ground berfungsi sebagai tempat penopang /
meletakkan busur saat latihan maupun bertanding. Selain itu fungsinya
agar posisi busur maupun tali tidak akan berubah-ubah karena sudah
diletakkan pada ground. Bagian busur yang diletakkan pada ground yaitu
bagian handle.
f. Penarik Anak Panah (Puller) : Puller berfungsi sebagai penarik anak anah
yang menancap di target . karena ada saat anak panah menancap
kedalamannya berbeda-beda. Anak panah yang sangat dalam menancap
akan sulit ditarik, apabila tidak menggunakan bantuan puller. Maka
dengan menggunakan puller akan mempermudah pemanah dalam
mengambil anak panah.

Terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai