Anda di halaman 1dari 14

KARYA TULIS ILMIAH

PERANAN PEMUDA DALAM SEJARAH PERJUANGAN


BANGSA

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk mengumpulkan Tugas Bahasa Indonesia

DISUSUN OLEH :
RAYZALDI DWI PUTRA
XI MIPA 2/29

PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA


UPT SMA NEGERI 1 NGADILUWIH
Jl. Puskesmas Branggahan-Kediri Telp/Fax (0354) 477494 Kode Pos 64171
Website Kab. Kediri :www.kedirikab.go.id Website : www.sma1ngadiluwih.sch.id,
email : admin@sman1ngadiluwih.sch.id

2021
LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul Karya Tulis : Peranan Pemuda dalam Sejarah Perjuangan Bangsa


2. Biodata Penulis
a. Nama Lengkap : Rayzaldi Dwi Putra
b. NIS : 3884
c. Jurusan : IPA
d. Sekolah : SMA Negeri 1 Ngadiluwih
e. Alamat Rumah : Jl. Sarworini RT 02 RW 03, Ngadiluwih-Kediri
f. Email : rayzaldidwi662@gmail.com
3. Guru Pembimbing
a. Nama Lengkap : Mimin Yuwonowati, S.Pd
b. NIP : 19670405 199602 2 001

Mengetahui, Kediri, 4 Maret 2021


Guru Pembimbing Penulis,

Mimin Yuwonowati S . Pd Rayzaldi Dwi Putra


NIP . 19670405 1996022 001 NIS .3884

ii
KATA PENGANTAR

Puji hanya kepada Allah SWT yang telah memberi petunjuk dan hidayahNya sehingga

penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul ” Peranan Pemuda dalam Sejarah
Perjuangan Bangsa”. Dengan selesainya Karya Tulis ini, penulis mengucapkan terimakasih yang
tak terhingga kepada guru pembimbing saya, dan semua pihak yang terlibat dalam permbuatan
karya tulis ilmiah ini.

Penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang membangun guna perbaikan di
masa yang akan datang. Semoga karya tulis ilmiah ini dapat memberikan manfaat dan kontribusi
bagi semua orang.

Kediri, 4 Maret 2021

Penulis

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN............................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR....................................................................................................................................iii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................iv
BAB I...............................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian...........................................................................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian..........................................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................................................3
KERANGKA TEORETIS.............................................................................................................................3
2.1 Landasan Teori...............................................................................................................................3
a) Definisi Pemuda...............................................................................................................................3
b) Pengertian Perjuangan.....................................................................................................................4
BAB III............................................................................................................................................................5
METODE PENELITIAN...............................................................................................................................5
3.1 Jenis Penulisan................................................................................................................................5
3.2 Sumber Data...................................................................................................................................5
3.3 Analisis Data...................................................................................................................................5
BAB IV............................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN..............................................................................................................................................6
4.1 Potensi Pemuda Sebagai Modal Dasar Pembangunan Bangsa...................................................6
4.2 Faktor Penunjang Peran Pemuda pada Pembangunan Bangsa..................................................7
4.2.1 Peranan Pemuda Dalam Masyarakat..............................................................................................7
4.2.2 Peran Pemuda dalam Pembangunan Kelautan dan Perikanan.......................................................7
4.3 Faktor Kendala Peran Pemuda pada Pembangunan Bangsa......................................................8
4.3.1 Masalah-Masalah yang Dihadapi Pemuda Indonesia.....................................................................8
BAB V..............................................................................................................................................................9
PENUTUP.......................................................................................................................................................9
5.1 Simpulan..........................................................................................................................................9
5.2 Saran................................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................................10

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pemuda merupakan aset terbesar bangsa sekaligus tumpuan harapan yang akan menegakkan
kembali cita-cita bangsa, selain itu pemuda juga merupakan bagian dari roda perputaran zaman
yang diharapkan kembali dapat menjadi agent of change. Sejarah telah membuktikan
bahwasanya pemuda adalah salah satu pilar yang memiliki peran besar dalam perjalanan
kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga maju mundurnya suatu negara sedikit banyak
ditentukan oleh pemikiran dan kontribusi aktif dari pemuda di negara tersebut. Begitu juga
dalam lingkup kehidupan bermasyarakat, pemuda merupakan satu identitas yang potensial
dalam tatanan masyarakat sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi
pembangunan bangsa, karena pemuda sebagai harapan bangsa dapat diartikan bahwa siapa yang
menguasai pemuda akan menguasai masa depan. Ada beberapa alasan mengapa pemuda
memiliki tanggung jawab besar dalam tatanan masyarakat, antara lain :
1. Kemurnian idealismenya
2. Keberanian dan keterbukaannya dalam menyerap nilai-nilai dan gagasan-gagasan baru
3. Semangat pengabdiannya
4. Spontanitas dan pengabdiannya
5. Inovasi dan kreativitasnya
6. Keinginan untuk segera mewujudkan gagasan-gagasan baru
7. Keteguhan janjinya dan keinginan untuk menampilkan sikap dan kepribadiannya yang
mandiri
8. Masih langkanya pengalaman pengalaman yang dapat merelevansikakan pendapat, sikap,
dan tindakannya dengan kenyataan yang ada.

Banyak pahlawan yang telah berjuang untuk kemerdekaan Indonesia, dan kemerdekaan
Indonesia ini pun juga tak terlepas dari peran para pemuda pada masanya. Seperti peran pemuda
Angkatan 28 yang memelopori persatuan nasional melalui Sumpah Pemuda, Angkatan 45 yang
memelopori Perjuangan Kemerdekaan, Angkatan 66 yang berhasil mengakhiri Orde Lama dan
Angkatan 98 yang pada saat itu mampu menumbangkan Orde Baru.
Pada saat pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, pada saat itu peran pemuda
adalah mengamankan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia dengan tujuan agar tidak
diperalat atau dipengaruhi oleh pihak Jepang dan Sekutu dalam memproklamasikan Indonesia.
Selain itu, ada juga peristiwa Rengasdengklok yang terjadi karena adanya perbedaan pendapat
antara golongan tua dan golongan muda.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan
suatu permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana potensi pemuda sebagai modal dasar pembangunan bangsa ?
2. Apa saja faktor penunjang peran pemuda pada pembangunan bangsa ?
3. Apakah faktor kendala peran pemuda pada pembangunan bangsa ?

1.3 Tujuan Penelitian


Penelitian ini memiliki suatu tujuan yang ingin dicapai, tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui peranan pemuda Indonesia dalam perjuangan bangsa untuk mencapai suatu
kemerdekaan.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat, baik secara teoretis maupun secara praktis.
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Manfaat Teoretis :
1. Hasil penelitian ini memberikan sumbangan bagi ilmu pengetahuan khususnya bidang
studi yang sesuai dengan penelitian ini.
2. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pembanding bagi siapa saja yang ingin
mengkaji lebih dalam lagi tentang peranan pemuda dalam sejarah perjuangan bangsa.
b. Manfaat Praktis :
1. Bagi pemuda agar dapat dijadikan saran untuk selalu mengingat bagaimana perjuangan
orang zaman dahulu untuk memperjuangkan bangsa Indonesia,sehingga dapat
memberikan kontribusi positif bagi bangsa.
2. Bagi para pembaca penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
penelitian lanjutan yang relevan.

2
BAB II

KERANGKA TEORETIS

2.1 Landasan Teori


Dalam sejarah perjuangan bangsa, kepeloporan pemuda selalu tampil sebagai kekuatan
penentu. Mereka adalah kelompok intelektual yang karena usia dan tingkat perkembangannya,
memiliki idealisme yang tinggi, semangat pengabdian tanpa pamrih, dan rela berkorban demi
kepentingan bangsa. Meskipun berasal dari latar belakang sosial, budaya, organisasi, bahkan
ideologi yang berbeda, namun karena persamaan nasib sebagai bangsa yang dijajah, mereka
menyatukan diri sebagai satu bangsa dan dalam kesatuan itu mereka berjuang bersama-sama
melawan penjajah.
Para pemudalah yang mempelopori bangkitnya pergerakan nasional. Buktinya, organisasi-
organisasi yang dapat dikatakan pelopor pergerakan nasional semuanya didirikan oleh pemuda.
Haji Samanhudi mendirikan Sarekat Dagang Islan (SDI) pada tanggal 16 Oktober 1905 ketika
ia baru berusia 27 tahun. Ia lahir pada tahun 1878. Sutomo baru berusia 20 tahun (lahir 30 Juli
1888) ketika mendirikan Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908.
Merekalah yang pertama menemukan konsep persatuan sebagai satu bangsa, pada awal abad
ke-20. Peristiwa itu dapat disebut sebagai lahirnya bangsa Indonesia dalam bentuk idea.
Dengan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, bangsa Indonesia tidak lagi berupa idea, melainkan
telah menjelma menjadi konsep, karena telah memiliki batasan yang jelas. Konsep bangsa
Indonesia menjadi aktual dengan proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945.
Proklamasi kemerdekaan merupakan saat lahirnya bangsa Indonesia secara aktual, juga karena
peranan pemuda yang waktu itu bergabung dalam berbagai kelompok, seperti kelompok
pelajar, kelompok Peta, kelompok mahasiswa maupun kelompok pemuda lainnya.
Berikut penulis tuliskan mengenai definisi pemuda dan perjuangan :
a) Definisi Pemuda
Definisi yang pertama, Pemuda adalah individu yang bila dilihat secara fisik sedang
mengalami perkembangan dan secara psikis sedang mengalami perkembangan emosional,
sehingga pemuda merupakan sumber daya manusia pembangunan baik saat ini maupun
masa datang. Sebagai calon generasi penerus yang akan menggantikan generasi sebelumnya.
Secara internasional, WHO menyebut sebagai” young people” dengan batas usia 10-24
tahun, sedangkan usia 10-19 tahun disebut ”adolescenea” atau remaja. International Youth
Year yang diselenggarakan tahun 1985, mendefinisikan penduduk berusia 15-24 tahun
sebagai kelompok pemuda.
Definisi yang kedua, pemuda adalah individu dengan karakter yang dinamis, bahkan
bergejolak dan optimis namun belum memiliki pengendalian emosi yang stabil. Pemuda
menghadapi masa perubahan sosial maupun kultural.
Sedangkan menurut draft RUU Kepemudaan, Pemuda adalah mereka yang berusia antara 18
hingga 35 tahun. Menilik dari sisi usia maka pemuda merupakan masa perkembangan secara
biologis dan psikologis. Oleh karenanya pemuda selalu memiliki aspirasi yang berbeda
dengan aspirasi masyarakat secara umum. Dalam makna yang positif aspirasi yang berbeda
ini disebut dengan semangat pembaharu.
Dalam kosakata bahasa Indonesia, pemuda juga dikenal dengan sebutan generasi
muda dan kaum muda. Seringkali terminologi pemuda, generasi muda, atau kaum muda
3
memiliki definisi beragam. Definisi tentang pemuda di atas lebih pada definisi teknis
berdasarkan kategori usia sedangkan definisi lainnya lebih fleksibel. Dimana pemuda/
generasi muda/kaum muda adalah mereka yang memiliki semangat pembaharu dan
progresif.

b) Pengertian Perjuangan
Pengertian perjuangan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( Sugono, 2008 :
1152) perjuangan adalah “perkelahian merebut sesuatu dengan peperangan ”. Sedangkan
menurut Soekanto (2009 :212) dalam bukunya Sosiologi Suatu Pengantar, menyatakan
bahwa perjuangan adalah “ aspek dinamis dari kedudukan (status)”. Seseorang menduduki
suatu posisi dalam masyarakat perlu menjalankan perjuangannya, sebagaimana yang
dijelaskan oleh Soekanto (2009 : 213) perjuangan dapat mencakup hal-hal sebagai berikut:
1) Perjuangan yang meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat
seseorang dalam masyarakat. Perjuangan dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan-
peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan kemasyarakatan. 2) Perjuangan
merupakan suatu konsep tentang apa yang dilakukan oleh individu dalam masyarakat
sebagai organisasi. 3) Perjuangan juga dapat dikatakan sebagai prilaku individu yang
penting bagi struktur sosial masyarakat.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa perjuangan adalah suatu
usaha yang dilakukan atau diperbuat atau konstribusi oleh seseorang atau kelompok yang
dapat berpengaruh pada suatu peristiwa dengan kerja keras yang penuh tantangan untuk
meraih suatu yang ingin dicapai.

4
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penulisan


Dalam penulisan karya ilmiah ini, penulis menggunakan jenis penulisan deskriptif kualitatif
yaitu memberikan gambaran menyeluruh tentang suatu masalah yang berkembang dengan
suatu gagasan kreatif yang akan dijadikan sebagi solusi yang inovatif melalui suatu kebijakan
yang inovatif.
3.2 Sumber Data
Data-data yang diperlukan dalam sebuah penulisan ini adalah hal-hal yang berkaitan dengan
sebuah pemikiran tentang peran pemuda dalam perjuangan bangsa, kemudian dalam penulisan
ini penulis menggunakan metode penulisan Internet Searching sebagai metode pengumpulan
data dengan membaca dan menelaah literatur-literatur yang berhubungan dengan
permasalahan-permasalahan yang dikemukakan. Bahan-bahan itu dijadikan sebagai bahan yang
melengkapi, agar penulisan karya ini lebih dalam dan obyektif.
3.3 Analisis Data
Analisis data dalam penulisan karya ini adalah dengan menggunakan metode deskriptif
kualitatif. Metode deskriptif merupakan suatu metode yang digunakan untuk membuat
gambaran secara sistematis mengenai hubungan antara fenomena yang diselidiki dan hasilnya
tidak dinyatakan dengan angka dan kualitatif yang merupakan pemadukan analisis data-data
dengan analisis kualitatif.

5
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Potensi Pemuda Sebagai Modal Dasar Pembangunan Bangsa


Generasi muda adalah generasi yang harus didorong dan dibina, Karena potensi pemuda 
sebagai modal dasar pembangunan bangsa dan kedepannya sebagai penerima estafet
kepemimpinan generasi terdahulu untuk melestarikan nilai-nilai yang terdapat pada Proklamasi
kemerdekaan Republik Indonesia, UUD 1945 dan Pancasila. Pada masa itu, pemuda Indonesia
tetap bersemangat untuk bisa memberikan kontribusi bagi tercapainya kemerdekaan walaupun
tanpa dibekali modal harta kekayaan, bahkan tanpa fasilitas apapun. Semestinya kita, pemuda
yang hidup di era modern saat ini, di mana kita sudah merdeka dan segala fasilitas telah
tersedia, lebih mampu memberikan kontribusi yang lebih besar demi meneruskan cita-cita para
pendahulu kita terhadap bangsa dan negara ini.
Mereka yang digolongkan sebagai pemuda adalah tenaga yang produktif. Tenaga produktif
inilah yang berperan sebagai "mesin" penggerak lajunya roda pembangunan bangsa dan negara.
Tenaga produktif inilah yang mempunyai potensi energi yang sangat besar untuk menciptakan
sesuatu yang baru dan mengembangkan sesuatu yang sudah ada. Pemuda perlu dididik dan
dibina, agar potensi yang dimilikinya dapat menghasilkan kontribusi yang positif bagi
pembangunan nasional. Oleh sebab itu, pemuda merupakan aset yang paling berharga dari
suatu bangsa.
Apalah artinya sumber daya alam atau kekayaan negara yang berlimpah-limpah apabila di
kemudian hari tidak ada generasi penerus yang dapat mengelolanya. Kita sebagai pemuda,
generasi penerus bangsa harus menyadari hal ini. Semakin cepat kita sadari, semakin baik.
Semakin banyak pemuda berkarya sejak dini, semakin baik.
Pemuda indonesia sebagai generasi penerus bangsa untuk memiliki kemampuan potensial
yang bisa menjadi kemampuan aktual. Selain dari itu pemuda harus mempunyai kecerdasan
yang intelekual, memiliki emosi dan sosial, berbahasa dan kecerdasan salah satu jenis senis
yang bisa dapat diolah kecerdasan aktual untuk dapat mendapatkan prestasi tinggi dan
kesuksesan kemajuan bangsa dan negara. Jadi pemuda yang memiliki potensi moral yang baik
dapat diolah, dikembangkan mampu berpartisipasi secara aktif untuk pembangunan bangsa dan
negara dengan kejujuran, yang tidak korup dan semangat tinggi dalam bertanggung jawab.
Potensi pemuda untuk membangun negeri ini sangat besar. Dengan betambahnya kesadaran
pentingnya pendidikan di masyarakat Indonesia, mendorong pertumbuhan pemuda Indonesia
sebagai kelompok manusia yang teredukasi untuk kreatif dalam meningkatkan kesejateraan
dirinya. Dorongan ini, kemudian menjadikan pemuda sebagai kelas menengah atau akrab
disebut dengan istilah middle class. Keberadaan middle class di Indonesia dapat menjadi angin
segar bagi pembangun Indonesia, karena middle class memiliki pendidikan yang lebih baik,
kondisi ekonomi yang lebih mapan, dan menjadi potensi perubahan.
Potensi para pemuda tersebut menjadi pekerjaan rumah bagi pemuda Indonesia untuk dapat
dikembangkan. Pemuda Indonesia, terutama yang berada di level middle class, memiliki posisi
strategis untuk bisa mengakselerasi diri sendiri dan lingkungan sekitarnya. Dengan kemampuan
kreatifitas dan finansial, pemuda middle class akan sangat mudah untuk mendorong terjadinya
pembangunan di Indonesia. Pembangunan ini dapat diawali dengan penciptaan ekonomi sektor
riil. Pemuda Indonesia saat ini sudah bukan saatnya lagi untuk berpikir mengenai kebutuhan
6
diri sendiri. Pemuda Indonesia sekarang harus menjadi pionir solusi bagi masalah negeri.
Karena pada dasarnya semangat masa depan suatu bangsa terletak pada generasi pemuda dari
bangsa tersebut.
Selain semangat untuk membangun negeri ini, pemuda Indonesia tidak boleh melupakan
kompentesi dan integritas pribadi. Kedua unsur tersebut, kompetensi dan integritas, akan
mempermudah bagi pemuda untuk dapat membangun Indonesia. Tanpa kompetensi dan
integritas, semangat untuk membangun Indonesia dari pemuda hanya semangat berapi-api yang
akan mudah dipadamkan, dan tidak memiliki arah membangun yang jelas. Selain untuk
memudahkan dalam membangun negeri ini, kompetensi dan integritas juga akan menempatkan
pemuda Indonesia yang memiliki daya saing global. Kemampuan pemuda Indonesia untuk
dapat bersaing secara global pada akhirnya akan mendorong sumber daya manusia Indonesia
untuk menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
4.2 Faktor Penunjang Peran Pemuda pada Pembangunan Bangsa
4.2.1 Peranan Pemuda Dalam Masyarakat
Sejarah telah membuktikan bahwasanya pemuda adalah salah satu pilar yang memiliki
peran besar dalam perjalanan kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga maju
mundurnya suatu negara sedikit banyak ditentukan oleh pemikiran dan kontribusi aktif dari
pemuda di negara tersebut. Begitu juga dalam lingkup kehidupan bermasyarakat, pemuda
merupakan satu identitas yang potensial dalam tatanan masyarakat sebagai penerus cita-
cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan bangsa, karena pemuda
sebagai harapan bangsa dapat diartikan bahwa siapa yang menguasai pemuda akan
menguasai masa depan.
Ada beberapa alasan mengapa pemuda memiliki tanggung jawab besar dalam tatanan
masyarakat, antara lain :
1. Kemurnian idealismenya
2. Keberanian dan keterbukaannya dalam menyerap nilai-nilai dan gagasan-gagasan
baru
3. Semangat pengabdiannya
4. Spontanitas dan pengabdiannya
5. Inovasi dan kreativitasnya
6. Keinginan untuk segera mewujudkan gagasan-gagasan baru
7. Keteguhan janjinya dan keinginan untuk menampilkan sikap dan kepribadiannya yang
mandiri
8. Masih langkanya pengalaman pengalaman yang dapat merelevansikakan pendapat,
sikap, dan tindakannya dengan kenyataan yang ada.

Alasan-alasan tersebut pada dasarnya melekat pada diri pemuda yang jika
dikembangkan dan dibangkitkan kesadarannya, maka pemuda dapat berperan secara
alamiah dalam kepeloporan dan kepemimpinan untuk menggerakkan potensi-potensi dan
sumber daya yang ada dalam masyarakat serta untuk kemajuan bangsa.
4.2.2 Peran Pemuda dalam Pembangunan Kelautan dan Perikanan
Pembangunan kelautan dan perikanan memberikan sumbangan terhadap pendapatan
nasionaI, menyediakan dan menyerap lapangan kerja, menyumbangkan devisa, serta
mempercepat dan mendorong pembangunan puIaupulau terpencil. Secara politik,
pembangunan kelautan dan perikanan merupakan wujud dari pembangunan negara
7
Indonesia dalam bingkai negara kesatuan. Kendala sumberdaya manusia merupakan
masalah utama dalam pemanfaatan sumberdaya laut dan perikanan secara optimal.
Peran pemuda paling banyak dalam hal produksi perikanan terutama sebagai tenaga
kerja karen a kegiatan ini relatif paling mudah dibanding peran dalam bentuk lainnya.
Walaupun demikian peran pemuda dalam bentuk Iainnya perlu terus ditingkatkan agar
peran mereka secara keseluruhan bisa lebih optimal. Penyediaan lapangan kerja lebih luas
memang merupakan prioritas, tetapi pemerintah juga perlu mendorong peran pemuda
dalam hal perencanaan, monitoring dan evaluasi, maupun kelembagaan perikanan. Faktor-
faktor yang mempengaruhi peran pemuda dalam pembangunan kelautan dan perikanan
adalah kebijakan publik, kewirausahaan pemuda,pentilikan kapital sosial, dan penguasaan
surnberdaya. Variabel dalam kebijakan publik yang relatif paling berpengaruh adalah
intensitas penyuluhan dan pemberian kredit. Terdapat korelasi antar faktor yang
mempengaruhi peran pemuda dan mengindikasikan bahwa kebijakan publik akan bisa
efektif jika didukung kebijakan yang terkait dengan faktor-faktor lainnya secara simultan.
4.3 Faktor Kendala Peran Pemuda pada Pembangunan Bangsa
4.3.1 Masalah-Masalah yang Dihadapi Pemuda Indonesia
Dewasa ini, permasalahan akut yang dihadapi pemuda Indonesia dalam konteks
character building meliputi:
1. Adanya arus materialisme dan hedonisme mengakibatkan redupnya nasionalisme para
pemuda sehingga menurunkan rasa persaudaraan dan semakin tajamnya
individualisme.
2. Ketidakmampuan para pemuda dalam menyesuaikan dengan peluang partisipasi politik
yang makin terbuka di era reformasi, sehingga menimbulkan anarkhisme, tindak
kekerasan, dan liberalisme.
3. Banyaknya rintangan untuk menjadi pelaku ekonomi yang mandiri sehingga
menurunkan etos kerja pemuda.(Sakhyan, 2008).

Hal senada juga disampaikan oleh Lickona (1992) yang mengemukakan bahwa
permasalahan umum yang dihadapi oleh para pemuda adalah:
1. Meningkatnya kekerasan di kalangan remaja,
2. Ketidakjujuran yang merajalela
3. Menurunnya rasa hormat kepada orang tua, guru dan pemimpin
4. Tindakan kekerasan
5. Meningkatnya rasa saling curiga dan kebencian
6. Penurunan etos kerja
7. Menurunkan rasa tanggungjawab sebagai individu dan warga Negara
8. Perilaku merusak diri dengan narkoba, dan seks bebas, dan semakin kaburnya pedoman
moral.

Sedangkan dari perspektif ekonomi, permasalah pemuda sekarang ini adalah:


1. Adanya ledakan jumlah penduduk yang tidak seimbang dengan lapangan kerja,
sehingga angka pengangguran tinggi, dan
2. Meningkatnya angka kemiskinan yang mencapai angka hingga 40% dari jumlah
penduduk.

8
BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan
Berdasarkan dari tema yang telah dibahas, penulis dapat menyimpulkan bahwa pemuda
merupakan aktor intelektual yang kehadirannya diharapkan mampu membawa suatu perubahan
bangsa menuju arah yang lebih baik. Sejarah telah membuktikan bahwasanya pemuda adalah
salah satu pilar yang memiliki peran besar dalam perjalanan kehidupan berbangsa dan
bernegara sehingga maju mundurnya suatu negara sedikit banyak ditentukan oleh pemikiran
dan kontribusi aktif dari pemuda di negara tersebut.
Para pemudalah yang mempelopori bangkitnya pergerakan nasional. Buktinya, organisasi-
organisasi yang dapat dikatakan pelopor pergerakan nasional semuanya didirikan oleh pemuda.
Haji Samanhudi mendirikan Sarekat Dagang Islan (SDI) pada tanggal 16 Oktober 1905 ketika
ia baru berusia 27 tahun. Ia lahir pada tahun 1878. Sutomo baru berusia 20 tahun (lahir 30 Juli
1888) ketika mendirikan Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908. Suwardi Suryaningrat yang
kemudian dikenal dengan nama Ki Hajar Dewantara baru berusia 20 tahun ketika mendirikan
Indische Partij pada tahun 1912 bersama-sama Douwes Dekker dan Cipto Mangunkusumo.
Selain semangat untuk membangun negeri ini, pemuda Indonesia tidak boleh melupakan
kompentesi dan integritas pribadi. Kedua unsur tersebut, kompetensi dan integritas, akan
mempermudah bagi pemuda untuk dapat membangun Indonesia. Tanpa kompetensi dan
integritas, semangat untuk membangun Indonesia dari pemuda hanya semangat berapi-api yang
akan mudah dipadamkan, dan tidak memiliki arah membangun yang jelas. Selain untuk
memudahkan dalam membangun negeri ini, kompetensi dan integritas juga akan menempatkan
pemuda Indonesia yang memiliki daya saing global. Kemampuan pemuda Indonesia untuk
dapat bersaing secara global pada akhirnya akan mendorong sumber daya manusia Indonesia
untuk menjadi tuan rumah di negeri sendiri
5.2 Saran
Penulis dengan rendah hati masih banyak kekurangan dan belum mencapai target yang
diinginkan. Sehingga penulis akan menyempurnakan makalah ini dengan beberapa panduan.
Selain itu ada saran untuk pemuda masa kini yaitu jadilah pemuda yang berguna untuk diri
sendiri, orang tua, orang lain, dan nagara NKRI. Dimulai dari hal kecil kita jadikan bangsa
indonesia menjadi negara maju. Untuk itu mari bersama-sama untuk mengamalkan nilai-nilai
Pancasila, memandang perbedaan sebagai keberagaman yang indah, saling menghargai antar-
umat manusia, dan hidup berbahagia dalam persatuan Indonesia.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://digilib.uinsgd.ac.id/19169/4/4_Bab%20I.pdf
http://repository.umpalembang.ac.id/id/eprint/4765/2/352015001_BAB%20II_SAMPAI_BAB
%20TERAKHIR.pdf
http://www.knpikotasemarang.org/2017/01/potensi-kaum-muda-dalam-pembangunan.html
https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/peran-pemuda-dalam-pembangunan-38
https://kesrasetda.bulelengkab.go.id/artikel/pemuda-potensi-masalah-peran-dan-harapan-untuk-
bangsa-25
https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/42049
https://republika.co.id/berita/nwx2h5359/pemuda-berperan-penting-dalam-sejarah-perjuangan-
bangsa
https://sh0likhin.wordpress.com/2010/03/24/definisi-pemuda/
https://www.kompasiana.com/nurfadila1364/5caf79293ba7f73b8e327052/pemuda-sangat-
berperan-penting-dalam-suatu-negara
http://www.knpikotasemarang.org/2017/06/peranan-pemuda-dalam-sejarah-perjuangan.html
https://medanbisnisdaily.com/news/read/2017/08/20/315466/
peran_pemuda_dalam_kemerdekaan_indonesia/

10

Anda mungkin juga menyukai