Anda di halaman 1dari 3

DINAMIKA POPULASI DAN LAJU PERTUMBUHAN KUMBANG

BERAS (Sitophilus oryzae) TERHADAP JENIS BAHAN MAKANAN

Sri Wahyuningsih
Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP
Universitas Riau Pekanbaru 28293
Email: sriw3976@gmail.com

ABSTRAK
Pratikum dilaksanakan di Laboratorium PMIPA Univeristas Riau pada tanggal 27 September - 27 November
2018 atau selama 2 bulan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dinamika populasi dan laju
pertumbuhan Sitophilus oryzae terhadap jenis bahan makanan. Alat yang digunakan pada pratikum ini adalah
gelas cup 9 buah, lakban, thermometer, alat tulis dan laptop untuk mengolah data. Bahan yang digunakan
adalah Sitophilus oryzae, jagung dengan 3 perlakuan, kacang hijau dengan 3 perlakuan, dan beras dengan 3
perlakuan yaitu kasar (kontrol), agak kasar, dan halus . Pada analisis dinamika populasi dan laju pertumbuhan
Sitophilus oryzae menggunakan pengukuran langsung dengan cara menghitung langsung seluruh individu
yang ada di dalam jenis bahan makanan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dinamika
populasi dan laju pertumbuhan Sitophilus oryzae adalah……

Kata kunci: Anakan, pohon, semai, vegetasi.

PENDAHULUAN
Populasi adalah sekelompok individu sejenis yang terdapat di suatu daerah tertentu.
Populasi dapat didefinisikan pada berbagai skalaruang. Bahkan seluruh individu sejenis
dapat di pandang sebagai sebuah populasi. Beberapa populasi lokal atau deme yang
dihubungkan oleh individu-individu yang menyebar disebut metapopulasi. Populasi
sementara yang terdiri atas tahap tertentu dari daur hidup suatu organisme membentuk
hemipopulasi. Beberapa karakteristik populasi diantaranya adalah kehidupan, ukuran,
dispersi, rasio kelamin, struktur atau komposisi umur, dan dinamika (Campbell, 2010).
Sitophilus oryzae ukurannya lebih kecil dari bulir beras. Panjangnya sekitar 3mm.
Tubuhnya berwarna abu - abu kehitaman dengan bintik - bintik hitam di atasnya. Kutu
beras berasal dari Asia. Namun, kini telah menjadi hama bahan pangan di seluruh dunia
(Harianto, 2001). Sitophilus oryzae hidup di tumpukan bahan pangan, seperti beras, jagung
dan kacang hijau. Kutu beras merupakan hama perusak bahan pangan. Kutu ini
berkembang biak sangat cepat. Bedasarkan penelitian, kutu betina dapat bertelur 2 - 6 butir
setiap harinya. Untuk menyimpan telurnya, kutu betina melubangi bulir beras dengan
rahangnya. Satu lubang hanya untuk satu butir telur (Harianto, 2001).
Kepadatan populasi suatu spesies disuatu tempat tidak pernah tetap, selalu ada yang
datang (lahir dan imigrasi), dan pergi (mati dan emigrasi). Kelahiran menyebabkan
bertambahna anggota populasi, sedangkan kematian menyebabkan berkurangnya anggota
populasi. Kelahiran ditentukan oleh kapasitas organisme secara genetik untuk
menghasilkan keturunan, yang terkait dengan fekundits dan fertilitas.Faktor lain yang
menentukan adalah lingkungan biotis (parasit dan predator) dan ketersediaan bahan
makanan serta tempat berlindung dan kemampuan bertemunya jantan dan betina
(Suin, 2003).
Dinamika poulasi dapat juga disebabkan imigrasi dan emigrasi. Hal ini khususnya
untuk organisme yang dapat bergerak, misalnya hewan dan manusia hewan dan manusia.
Imigrasi adalah perpindahan satu atau lebih organisme kedaerah lain atau peristiwa yang
didatanginya. Imigrasi ini akan meningkatkan populasi (Waluya, 2011).
Mortalitas menunjukkan kematian individu dalam populasi. Mortalitas dibedakan
dalam dua jenis yaitu mortalitas ekologik yang merupakan mortalitas yang direalisasikan,
artinya matinya sebuah individu dibawah kondisi lingkungan tertentu.Mortalitas
minimum(teoritis), yakni matinya individu dalam kondisi lingkungan yang ideal, optimum
dan mati semata- mata karena usia tua (Zulkifli,1996).
Emigrasi, imigrasi dan migrasi merupakan istilah bersangkut paut dengan perpindahan.
Emigrasi merupakan perpindahan keluar dari area suatu populasi. Imigrasi merupakan
perpindahan masuk ke dalam suatu area populasi dan mengakibatkan meningkatkan
kerapatan. Serta Migrasi menyangkut perpindahan (gerakan) periodik berangkat dan
kembali dari populasi(Susanto, 2000).
Suatu populasi akan mengalami pertumbuhan, apabila laju kelahiran di dalam populasi
itu lebih besar dar laju kematian, dengan mengasumsikan bahwa laju emigrasi. Dikenal dua
macam bentuk pertumbuhan populasi, yakni bentuk pertumbuhan eksponensial (dengan
bentuk kurva J) dan bentuk pertumbuhan sigmoid (dengan bentuk kurva S). Pertumbuhan
dapat digambarkan menjadi dua bagian yakni pertumbuhan eksponensial dan pertumbuhan
sigmoid. Pertumbuhan populasi bentuk eksponensial ini terjadi bilamana populasi ada
dalam sesuatu lingkungan ideal baik, yaitu ketersediaan makanan, ruang dan kondisi
lingkungan lainnya tidak beroperasi membatasi, tanpa da persaingan dan lain
sebagainya.Pada pertumbuhan populasi yang demikian kelimpahan bertambah dengan
cepat secara eksponensial dan kemudian berhenti mendadak saat berbagai faktor pembatas
mulai berlaku mendadak (Zulkifli, 1996).

METODE PENELITIAN
Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium PMIPA Universitas Riau pada tanggal 27
September - 27 November 2018. Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu
gelas cup 9 buah, lakban, thermometer, alat tulis, laptop untuk mengolah data, Sitophilus
oryzae, jagung dengan 3 perlakuan, kacang hijau dengan 3 perlakuan, dan beras dengan 3
perlakuan yaitu kasar (kontrol), agak kasar, dan halus.
Prosedur kerja dalam pratikum ini adalah menyiapkan 9 gelas cup dengan
masing-masing gelas cup diisi dengan jenis bahan makanan yaitu beras, jagung, dan
kacang hijau dengan menggunakan 3 perlakuan kasar (kontrol), agak kasar, dan halus.
Pada masing-masing gelas cup tersebut diisi dengan 20 ekor kumbang beras kemudian
amati jumlah natalis dan mortalitasnya serta suhunya dari tiap sampelnya setiap satu kali
dalam seminggu selama 2 bulan. Prosedur pengukuran yang digunakan adalah pengukuran
langsung dengan cara menghitung langsung seluruh individu yang ada di dalam jenis
bahan makanan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

KESIMPULAN

Laju pertumbuhan populasi Sitophylus oryzaae terhadap jenis bahan makanan


memiliki pertumbuhan yang sangat bervariasi. Pertumbuhan populasi Sitophylus oryzaae
pada media kacang hijau mengalami mortalitas yang sangat signifikan karena disebabkan
oleh faktor sumber nutrisi dan keadaan media (biji) seperti bentuk biji, kekerasan kulit,
warna dan adanya kandungan zat kimia tertentu yang berpengaruh pada preferensi
Sitophylus oryzaae. Sedangkan pada media jagung dan beras laju pertumbuhan populasi
Sitophylus oryzaae mengalami natalitas dikarenakan jagung dan beras memiliki sumber
nutrisi yang banyak. Faktor lain yang mempengaruhi laju pertumbuhan populasi adalah
siklus hidup, sex ratio, keperidian, kondisi lingkungan eksternal seperti suhu, kelembaban,
intensitas cahaya, tekanan udara, sirkulasi. Dinamika populasi mengamati pertahanan
hidup pada berbagai jenis bahan makanan terhadap Sitophylus oryzaae.

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil A. 2010.Biologi. Edisi Kedelapan. Jilid 3. Jakarta.: Erlangga.


Nursal dan Suwondo. 2018. Panduan Praktikum Ekologi. Pekanbaru: Jurusan Pendidikan
Biologi Universitas Riau.
Suin, N. M. 2003. Ekologi Populasi. Padang : Andalas University Press.
Suin, N. M. 2004. Metoda Ekologi. Padang : Andalas University Press.
Susanto, Pudyo. 2000. Ekologi Hewan. Jakarta :Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan
Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.
Zulkifli, Hilda. 1996. Biologi Lingkungan. Jakarta : Departemen Pendidikan Dan
Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi

Anda mungkin juga menyukai