Anda di halaman 1dari 11

Panduan Praktikum Patologi Anatomi

Blok 1.6
Jejas dan Regenerasi Sel
Semester Genap 2020/2021

Program Studi
Pendidikan Kedokteran
Fakultas Kedokteran Universitas
Andalas
2021
1
1. PEMBELAJARAN:

A. Tujuan Instruksional Umum:


Setelah mengikuti praktikum ini diharapkan mahasiswa mampu memahami
berbagai macam sediaan histopatologi pada sel yang mengalami jejas serta
regenerasi.

B. Tujuan Instruksional Khusus:


Mahasiswa diharapkan mampu:
1. Mengenal karakteristik degenerasi bengkak pada sediaan ginjal.
2. Mengenal karakteristik sel yang mengalami nekrosis pada sediaan
ginjal.
3. Mengenal karakteristik degenerasi hidropik pada sediaan villi
chorialis.
4. Mengenal karakteristik perlemakan pada sediaan hepar.
5. Mengenal karakteristik sel radang akut dan radang kronik pada
sediaan appendiks.
6. Mengenal karakteristik jaringan granulasi.
7. Mengenal karakteristik keloid.

2. TATA TERTIB SAAT ZOOM PRAKTIKUM BERLANGSUNG:

- Mahasiswa wajib menghidupkan kamera zoom tanpa virtual background,


serta mute sound selama zoom praktikum berlangsung.

2
PRAKTIKUM
1. DEGENERASI BENGKAK

Gambar 1. Mikroskopik penampang korteks ginjal: glomerolus ( ) dan


tubulus ginjal ( ) (HE, 40x).

Gambar 2. Mikroskopik penampang korteks ginjal: tubulus ginjal normal


dilapisi epitel kuboid selapis ( ) serta tubulus ginjal mengalami degenerasi:
sitoplasma sel menjadi bengkak, inti sel utuh ( ) (HE, 200x).

3
2. NEKROSIS SEL

Gambar 3. Mikroskopik penampang korteks ginjal: tubulus ginjal yang


mengalami proses nekrosis ( ) (HE, 100x).

Gambar 4. Mikroskopik penampang korteks ginjal: tubulus ginjal normal


( ) serta tubulus ginjal yang mengalami proses nekrosis: arsitektur sel
masih terlihat dengan inti sel yang telah hilang ( ) (HE, 400x).

4
3. DEGENERASI HIDROPIK

Gambar 5. Makroskopik villi chorialis yang mengalami degenerasi hidropik


pada kehamilan anggur (mola hidatidosa).

Gambar 6. Mikroskopik villi chorialis normal: stroma jaringan ikat longgar


dan mengandung pembuluh darah ( ) (HE, 100x).

5
Gambar 7. Mikroskopik villi chorialis yang mengalami degenerasi hidropik:
stroma villi menjadi oedem, kavitasi dan avaskuler ( ) (HE, 400x).

4. PERLEMAKAN

Gambar 8. Mikroskopik hepar normal ( ) serta hepar yang mengalami


perlemakan ( ) (HE, 200x).

6
Gambar 9. Mikroskopik hepar normal ( ) serta hepar yang mengalami
perlemakan: sejumlah vakuol lemak menekan serta menggeser inti sel ke
bagian pinggir ( ) (HE, 400x).

5. RADANG AKUT dan RADANG KRONIK

Gambar 10. Mikroskopik mukosa appendiks normal (HE, 100x).

7
Gambar 11. Mikroskopik mukosa appendiks yang mengalami radang akut :
mukosa nekrotik ( ), sebukan sel leukosit PMN pada mukosa ( ) (HE,
100x).

Gambar 12. Mikroskopik sel radang akut: sebukan sel-sel leukosit PMN
( ) (HE, 400x).

8
Gambar 13. Mikroskopik sel radang kronik: sebukan sel MN: sel plasma
dengan inti eksentrik ( ) serta sel limfosit ( ) (HE, 400x).

6. JARINGAN GRANULASI

Gambar 14. Makroskopik jaringan granulasi pada proses penyembuhan luka.

9
Gambar 15. Mikroskopik jaringan granulasi; stroma longgar ( ), sebukan sel
radang kronik ( ), proliferasi kapiler ( ) (HE, 40x).

Gambar 16. Mikroskopik jaringan granulasi; stroma longgar ( ), sebukan sel


radang kronik ( ), proliferasi kapiler ( ) (HE, 200x).

1
0
7. KELOID

Gambar 17. Makroskopik jaringan keloid.

Gambar 18. Mikroskopik jaringan keloid; serat kolagen berwarna eosinofilik


pada lapisan dermis ( ) (HE, 200x).

1
1

Anda mungkin juga menyukai