Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

PENDAHULUAN

Profil dokter masa depan (The Future Doctor) menurut WHO yaitu

mencakup Care provider, Decision Maker, Educator, Manager dan Community

Leader. Seorang dokter harus memiliki lima prinsip utama yang digagas WHO,

yaitu: 1. Care Provider: Memberikan pelayanan medis yang bermutu,

menyeluruh, berkelanjutan, dan manusiawi terhadap pasien. 2. Decision Maker :

Memiliki kemampuan untuk menentukan tindakan yang harus diambil, memilih

dan menerapkan teknologi kedokteran dan kesehatan secara efektif. 3. Manager :

Menjalin kerjasama yang baik dengan teman sejawat, mitra kerja, maupun bidang

lain diluar institusi demi kepentingan pasien dan masyarakat luas. 4.

Communicator : Memotivasi, mengarahkan, dan memberikan edukasi kepada

orang lain mengenai pentingnya gaya hidup sehat. 5. Community Leader :

Menempatkan diri sebagai teladan dan pemimpin yang baik untuk menumbuhkan

kepercayaan masyarakat dalam pelaksanaan program yang sesuai dan dibutuhkan

masyarakat (Budiningsih, 2014).

Salah satu posisi yang akan dijalani dokter adalah memimpin suatu

fasilitas kesehatan diantaranya Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang

bertanggung jawab terhadap masyarakat di area kerjanya, yaitu kecamatan atau

kelurahan. Fungsi puskesmas sebagai berikut 1. Pusat penggerak pembangunan

berwawasan kesehatan, 2. Pusat pemberdayaan masyarakat, 3. Pusat pelayanan

kesehatan strata pertama sebagai pusat pengembangan program kesehatan, maka

fasilitas kesehatan perlu melakukan Diagnosis Komunitas (Community

Diagnosis), sehingga program kesehatan yang dilakukan sesuai dengan masalah

1
terutama dihadapi oleh komunitas/masyarakat di area tersebut (Budiningsih,

2014). Upaya pelayanan yang diselenggarakan meliputi: a) Pelayanan kesehatan

masyarakat yang lebih mengutamakan pelayanan promotif dan preventif, dengan

pendekatan kelompok masyarakat serta sebagian besar dielenggarakan bersama

masyarakat melalui upaya pelayanan dalam dan luar gedung di wilayah kerja

Puskesmas, b) Pelayanan medik dasar yang lebih mengutamakan pelayanan

kuratif dan rehabilitatif dengan pendekatan individu dan keluarga pada umumnya

melalui upaya rawat jalan dan rujukan.

Diagnosis Komunitas adalah upaya yang sistematis yang meliputi upaya

pemecahan masalah kesehatan keluarga sebagai unit primer komunitas adalah

masyarakat sebagai lokus penegakkan diagnosis komunitas Menurut definisi

WHO, diagnosis komunitas adalah penjelasan secara kuantitatif dan kualitatif

mengenai kondisi kesehatan di komunitas serta faktor faktor yang mempengaruhi

kondisi kesehatannya (Budiningsih, 2014, Bhandari, 2013).

Diagnosis komunitas diselenggarakan untuk mengetahui sampai sejauh

mana tingkat kesakitan masyarakat terhadap suatu penyakit tertentu dan faktor-

faktor apa saja yang ikut mempengaruhi atau variabel yang ikut berperan dalam

menularankan penyakit kepada masyarakat dan tindakan apa yang harus diakukan

agar penyakit tersebut tidak menyebar luas menjadi endemis (Chandra, 2007)

Tujuan Diagnosa Komunitas ialah mampu memahami dan

mengaplikasikan konsep-konsep epidemiologi terapan untuk melakukan diagnosis

komunitas di suatu wilayah kerja tertentu, sehingga teridentifikasi permasalahan

yang mendasar dan solusi pemecahan permasalahan disusun secara sistematis dan

terstruktur secara utuh dan benar

2
Puskesmas adalah unit pelayanan teknis dinas kesehatan kabupaten/kota

yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu

wilayah kerja (Depkes RI, 2004). UPTD Puskesmas Mrican berada di Kecamatan

Mojoroto Kota Kediri memiliki 4 kelurahan yang merupakan lingkup wilayah

kerjanya, salah satunya adalah kelurahan Ngampel. UPTD Puskesmas Mrican

memiliki kewajiban untuk menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan

upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan

upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang

setinggi-tingginya sesuai dengan Permenkes No 75 tahun 2014 (Permenkes No

75, 2014). Oleh karena itu, untuk menentukan apakah di dalam sekelompok

masyarakat terdapat masalah kesehatan atau tidak dapat dilakukan dengan

menggunakan metode diagnosis komunitas (Chandra, 2007).

Dokter muda FK UMM dalam menjalankan kepaniteraan klinik ilmu

kesehatan masyarakat ini diharapkan memiliki wawasan ilmu kedokteran yang

seimbang serta mampu menyelaraskan kegiatan promotif, preventif, kuratif dan

rehabilitatif dengan terjun langsung ke masyarakat untuk mempraktekkan ilmu

klinik yang telah dimiliki dan belajar berinteraksi dengan masyarakat sekitar.

Selain itu dokter muda FK UMM juga diharapkan mampu memahami masalah

kesehatan serta memecahkan permasalahan yang ada di masyarakat dalam

lingkungan kerjanya dan mendorong masyarakat secara aktif untuk mencapai

derajat kesehatan yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai