Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH ANALISIS MAKANAN DAN MINUMAN

PENENTUAN GULA REDUSI DENGAN METODE LANE-EYNON


Doseen Pengampu: Robby Candra P., S.Farm., Apt., M.Kes

DISUSUN OLEH :
NYOMAN YOUPITA 17380066
RAHAYU SEPTIA AYUNI 17380068
RAHMA PUSPITA SARI 17380069
RAHMAWATI 17380071
RERY TRI BERLIANTI 17380073
REZA ALZANANDO 17380074
REZA PEBRIYANI 17380075
RIZKY NOVELA INDRALAYA 17380078

PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN


UNIVERSITAS MALAHAYATI
2018
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa
sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan pembuatan
makalah sebagai tugas dari mata kuliah Analisis Makanan Dan Minuman dengan judul
“ PENENTUAN GULA REDUSI DENGAN METODE LANE-EYNON”

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang
lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf
yang sebesar-besarnya.

Bandar Lampung, 26 Maret 2020

Penyusun

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................I
DAFTAR ISI.................................................................................................................................II
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................2
1.3 Tujuan..............................................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................................3
ISI....................................................................................................................................................3
2.1 Definisi Metode Lane-Eynon..............................................................................................3
2.2 Prinsip..................................................................................................................................3
2.3 Reagen yang digunakan.......................................................................................................4
2. 4 Prosedur...........................................................................................................................4
2.5 Perhitungan..........................................................................................................................4
BAB III...........................................................................................................................................6
PENUTUP......................................................................................................................................6
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................7

II
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Penentuan kadar zat gizi pada bahan pangan salah satunya adalah penentuan kadar
karbohidrat (gula pereduksi) pada bahan pangan. Kandungan karbohidrat (gula
pereduksi) dalam bahan pangan dapat ditentukan dengan berbagai metode, yaitu secara
kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif ada beberapa uji seperti test molish, moore,
bennedict, barfood, Iodium dan selliwanoof. Metode kuantitatif ada Luff Schoorl dan
Lane Eynon (Winarno, 2004).

Karbohidrat merupakan senyawa polihidroksiketon atau polihidroksialdehid yang


mengandung unsur karbon, hidrogen, dan oksigen. Karbohidrat sangatlah beragam
sifatnya. Salah satu perbedaan utama antara berbagai tipe karbohidrat adalah tipe
molekulnya. Berbagai senyawa yang termasuk karbohidrat mempunyai berat molekul
yang berbeda yaitu dari senyawa yang sederhana yang mempunyai berat molekul 90
hingga 50.000 bahkan lebih.  Berbagai senyawa tersebut digolongkan menjadi tiga
golongan yaitu golongan monosakarida, disakarida dan polisakarida. Sebagian
karbohidrat  bersifat gula pereduksi. Gula pereduksi adalah golongan gula (karbohidrat)
yang dapat mereduksi senyawa-senyawa penerima elektron. Contohnya adalah glukosa
dan fruktosa. Semua monosakarida (glukosa, fruktosa, galaktosa) dan disakarida
(laktosa,maltosa), kecuali sukrosa dan pati (polisakarida), termasuk sebagai gula
pereduksi.

Umumnya gula pereduksi yang dihasilkan berhubungan erat dengan aktivitas enzim,
di mana semakin tinggi aktifitas enzim maka semakin tinggi pula gula pereduksi yang
dihasilkan. Jumlah gula pereduksi yang dihasilkan selama reaksi diukur dengan
menggunakan pereaksi asam dinitro salisilat/dinitrosalycilic acid (DNS) pada panjang
gelombang 540 nm. Semakin tinggi nilai absorbansi yang dihasilkan, semakin banyak
pula gula pereduksi yang terkandung.

Beberapa metode kimia untuk penentuan monosakarida dan oligosakarida dipisahkan


berdasarkan banyaknya agen perduksi yang dapat bereaksi dengan senyawa lain untuk
diendapkan atau membentuk warna secara kuantitatif . Konsentrasi dari karbohidrat dapat
ditentukan dengan metode gravimetri , spektrofometri, dan titrasi volumetric

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan metode Lane-Eynon?
2. Apa prinsip dari metode Lane-Eynon?
3. Bagaimana prosedur kerja dari metode Lane-Eynon?
4. Bagaimana cara menghitung gula preduksi dengan metode Lane-Eynon?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari metode Lane-Eynon
2. Untuk mengetahui prinsip dari metode Lane-Eynon
3. Untuk mengetahui prosedur kerja dari metode Lane-Eynon
4. Untuk mengetahui bagaimana cara menghitung gula pereduksi dengan metode
Lane-Eynon

2
BAB II
ISI

2.1 Definisi Metode Lane-Eynon


Gula pereduksi dalam bahan pangan dapat ditentukan konsentrasinya berdasarkan
pada kemampuannya untuk mereduksi pereaksi lain. Analisis gula pereduksi dengan
metode Lane-Eynon dilakukan secara volumetri dengan titrasi / titrimetri. Metode ini
digunakan untuk penentuan gula pereduksi dalam bahan padat atau cair seperti glukosa,
laktosa, fruktosa dan maltosa.
Metode Lane-Eynon merupakan metode penentuan secara volumetric dengan
pereaksi Fehling A dan Fehling B yang merupakan campuran garam saitgnette
(C4H4KnaO6.4H2O) dan NaOH. Titrasi lane-eynon digunakan untuk menghitung kadar
gula tereduksi. Melalui metode ini dapat diketahui sisa gula reduksi yang terdapat dalam
larutan, sehingga dapat dihitung berapa konversi yang diperoleh.
Metode Lane-eynon adalah metode titrasi (volumetri) untuk penentuan gula
pereduksi. Penentuan gula reduksi dengan metode ini didasarkan atas pengukuran standar
yang dibutuhkan untuk mereduksi preaksi tembaga basa yang diketahui volumenya. Titik
akhir titrasi ditunjukkan dengan hilangnya warna indikator metilen biru. Titik akhir titrasi
merupakan jumlah yang dibutuhkan untuk mereduksi semua tembaga. (Apriyanto, 1989).
Titrasi ini menggunakan indikator metilen biru. Perubahan warna yang terjadi
adalah dari biru hingga semua warna biru hilang berganti menjadi kemerahan yang
menandakan adanya endapan tembaga oksida. Warna dapat kembali menjadi biru karena
teroksidasi oleh udara. Untuk mencegah hal tersebut, titrasi dilangsungkan dengan
mendidihkan larutan yang dititrasi sehingga uap dapat mencegah kontak dengan udara
dan mencegah terjadinya oksidasi kembali.

2.2 Prinsip
Metode Lane-Eynon didasarkan pada reaksi reduksi pereaksi Fehling oleh gula-
gula pereduksi. Penetapan gula pereduksi dengan melakukan pengukuran volume larutan
gula pereduksi standar yang dibutuhkan untuk mereduksi pereaksi tembaga (II) basa
menjadi tembaga (II) oksida (Cu2O). Udara yang mempengaruhi reaksi dikeluarkan dari
campuran reaktan dengan cara mendidihkan larutan selama titrasi. Titik akhir titrasi
ditunjukkan dengan metilen blue yang warnanya akan hilang karena kelebihan gula
pereduksi di atas jumlah yang dibutuhkan untuk mereduksi semua tembaga.

3
2.3 Reagen yang digunakan
1. Larutan Fehling I (timbang 6,93 gram CuSO4 dilarutkan dalam 100ml
H2O)
2. Larutan Fehling II (timbang 125 gram KOH dan 173 gram KNa Tartarat,
campurkan dan larutkan dalam 500ml H2O
3. Larutan Na2CO3 10%
4. Indikator Methylen Blue 2%
5. Indikator Brom Thymol Blue 2%
6. HCl (p)

2. 4 Prosedur
1. Standarisasi larutan Fehling :
a) Masukkan 10 ml larutan campuran Fehling A dan B kedalam
Erlenmeyer dan tambahkan 2-4 tetes metilen blue 0,2%
b) Kemudian lakukan tahapan seperti pada analisis contoh

2. Analisis Contoh :
a) Campurkan larutan Fehlin A dan B dengan volume yang sama
b) Pipet 10 ml larutan dari hasil persiapan contoh kedalam
Erlenmeyer
c) Tambahkan kedalam Erlenmeyer 10 ml larutan campuran serta 2-4
tetes metilen blue 0,2%
d) Panaskan campuran larutan di atas hot plate magnetic stirrer
e) Setelah mendidih, lakukan titrasi dengan larutan gula standart
sampai warna biru hilang
f) Titrasi dilakukan dengan cepat, maka perlu ditambahkan larutan
glukosa standart dengan volume tertentu

2.5 Perhitungan

[(V0 – Vs) x G x Ts x F x 100]

Gula Pereduksi (%) =

TxW

4
Dimana :
Vo = Volume larutan glukosa standar untuk titrasi larutan Fehling (ml)
Vs = Volume larutan glukosa standar untuk titrasi contoh (ml)
G = Konsentrasi larutan glukosa standar (g/ml)
Ts = Volume contoh total dari persiapan contoh (ml)
T = Volume contoh yang diperlukan untuk titrasi (ml)
W = Berat contoh (g)
F = Faktor pengenceran

5
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Metode Lane-eynon adalah metode titrasi (volumetri) untuk penentuan gula
pereduksi. Penentuan gula reduksi dengan metode ini didasarkan atas pengukuran standar
yang dibutuhkan untuk mereduksi preaksi tembaga basa yang diketahui volumenya. Titik
akhir titrasi ditunjukkan dengan hilangnya warna indikator metilen biru

6
DAFTAR PUSTAKA

http://www.artikelkimia.info/kuantitatif-karbohidrat-51011402092011
http://www.docstoc.com/docs/26657917/Analisam-Kuantitatif-Karbohidrat
http://www.scribd.com/doc/41354286/Karbohidrat-Analisa-Bahan-1
http://www.scribd.com/doc/53186452/Analisis-Kualitatif-Dan-Kuantitatif-Karbohidrat

Anda mungkin juga menyukai