KELOMPOK I
OLEH
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................
KATA PENGANTAR................................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................
B. Rumusan Masalah......................................................................................
C. Tujuan Praktikum......................................................................................
D. Manfaat Praktikum....................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Karbohidrat................................................................................................
B. Protrein......................................................................................................
C. Lipid..........................................................................................................
BAB III METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat...................................................................................
B. Alat dan Bahan........................................................................................
C. Prosedur Kerja.........................................................................................
BAB IV HASIL DAN PENGAMATAN
A. Hasil............................................................................................................
B. Pengamatan................................................................................................
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................
B. Saran...........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karbohidrat merupakan polihidroksi aldehida atau keton dengan rumus
empirik (CH2O)n, dapat diubah menjadi aldehida dan keton dengan cara
hidrolisis, disusun oleh dua sampai delapan monosakarida yang dirujuk sebagai
oligosakarida. Karbohidrat tersebar luas baik dalam jaringan hewan maupun
jaringan tumbuhan. Pada umumunya, karbohidrat merupakan zat padat
berwarna putih yang sukar larut dalam pelarut organik tetapi larut dalam air
(kecuali beberapa polisakarida).
Protein merupakan makromolekul yang kompleks secara fisik dan
fungsional yang melakukan peran yang sangat penting dan banyak. Misalnya,
suatu jaringan internal sitoskeleton mempertahankan bentuk sel dan integritas
fisik. Protein mengandung banyak nitrogen, belerang, dan fosfor. Semua
molekul protein mengandung nitrogen gabungan dengan karbon, hidrogen, dan
oksigen. Akan tetapi juga mengandung belerang dan fosfor. Protein terdiri dari
bermacam-macam golongan makromolekul yang heterogen.
Lipid merupakan senyawa organik berminyak atau berlemak yang tidak
dapat larut dalam air, dapt diekstrak dari sel dan jaringan oleh pelarut nonpolar
seperti kloroform dan eter. Asam lemak adalah komponen unit pembangun
pada hampir semua lipid dan berantai panjang yang mempunyai rantai karbon
dari 4 sampai 24. Asam lemak memiliki gugus karboksil tunggal dan ekor
hidrokarbon nonpolar yang panjang. Hal ini membuat kebanyakan membuat
lipid bersifat tidak larut dalam air.
Untuk menguji ketiga makromolekul tersebut dapat dilakukan melalui
berbagai cara, diantaranya karbohidrat dapat diuji melalui uji benedict, uji
Molisch, uji Seliwanoff, uji Barfoed, dan uji amilum dengan iodium. Pada
protein dapat diuji melalui uji biuret, uji Ninhidrin, dan uji pengendapan
protein dengan logam berat dan pereaksi alkaloid. Sedangkan pada lemak dapat
diuji melalui uji daya larut lemak dan uji menyatakan kejenuhan.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari laporan ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana hasil praktikum yang diperoleh pada uji kandungan
karbohidrat melalui uji benedict, uji Molisch, uji seliwanoff, uji barfoed,
dan uji amilum dengan iodium?
2. Bagaimana hasil praktikum yang diperoleh pada uji kandungan protein
melalui uji biuret, uji ninhidrin, dan uji pengendapan protein dengan logam
berat dan pereaksi alkaloid?
3. Bagaimana hasil praktikum yang diperoleh pada uji kandungan lipid
melalui uji daya larut lemak dan uji menyatakan kejenuhan?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari laporan ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui hasil praktikum yang diperoleh pada uji kandungan
karbohidrat melalui uji benedict, uji Molisch, uji Seliwanoff, uji Barfoed,
dan uji amilum dengan iodium.
2. Untuk mengetahui hasil praktikum yang diperoleh pada uji kandungan
protein melalui uji biuret, uji Ninhidrin, dan uji pengendapan protein
dengan logam berat dan pereaksi alkaloid.
3. Untuk mengetahui hasil praktikum yang diperoleh pada uji kandungan uji
daya larut lemak dan uji menyatakan kejenuhan.
D. Manfaat Penelitian
Mampu membantu mahasiswa dalam mengidentifikasi adanya kandungan
protein, karbohidrat, dan lipid pada suatu reagen melalui beberapa jenis uji
yang telah ditentukan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Karbohidrat
3. Sakarida
Contoh:
Glikogen
Merupakan polisakarida utama pada sel hewan, terdiri D. glukosa
bercabang dengan ikatan a. 1-4, seperti struktur amilopektin, tetapi
percabangan lebih banyak dan struktur lebih kompak.
Selulosa
Merupakan unsur strukturan ekstra sel pada dinding sel tumbuhan.
Sifat: seperti serabut, liat, tidak larut dalam air. Merupakan
homopolisakarida linear tidak bercabang. Terdiri 10 000/lebih unit D.
glukosa dengan ikatan b 1-4.
B. Protein
Protein merupakan polipeptida dengan berat molekul besar (paling kecil 8 000-
10000).
Protein dibagi menjadi 2 golongan:
- Protein sederhana, hanya mengandung asam amino saja.
Contoh: kolagen,protein kontraktil.
- Protein kompleks, terdiri asam amino dan non asam amino.
Contoh: hem, glikoprotein, lipoprotein.
II. Bentuk
Berdasarkan bentuknya protein terdiri:
1. Protein fiber/fibrous/fibrosa.
Molekul bentuk fiber (serat) yang panjang/spiral panjang yang terikat satu
dengan yang lain. Banyak terdapat dalam protein hewan, tidak larut dalam
air, tahan terhadap enzim proteolitik.
a. Kolagen
Merupakan protein jaringan tubuh, tidak larut dalam air,
tahan terhadap pemecahan enzim. Bila dipanaskan dalam air
mendidih/asam encer/alkali encer akan menjadi gelatin yang
lebih mudah larut dalam air dan mudah dipecah enzim.
Kurang lebih 30% dari protein total dalam hewan mamalia
adalah kolagen. Kolagen mengandung hidroksi prolin, hidroksi
lisin. Tidak terdapat unsur S, sehingga tidak mempunyai sistein,
sistin, triptofan.
b. Elastin
Adalah protein yang terdapat dalam urat darah, jaringan
elastis (jaringan penghubung).
c. Keratin
Adalah protein yang terdapat dalam rambut, kuku, bulu.
Banyak mengandung belerang (sistin) sekitar 14%.
2. Protein globular.
Molekul yang berbentuk bulat/lonjong. Rantai polipeptida lipatan dan
berbelit. Mudah larut dalam air dan larutan garam dan asam dan basa dan
alkohol.
a. Albumin
Terdapat dalam telur, serum darah.
Mudah larut dalam air, muda dikoagulasi bila dipanaskan, dapat
diendapkan dengan penambahan (NH4)2 SO4 jenuh.
b. Globulin
Terdapat dalam protein hewani, nabati, terdiri atas glisin yang
terkandung di dalamnya dan mudah larut dalam garam netral (Nacl).
Dapat dikoagulasi dengan panas dan dapat diendapkan dengan
(NH4)2SO4 jenuh. Ovoglobulin dalam kuning telur diekstraksi dengan
larutan. Nacl 5-10% dan diendapkan.
c. Histon
Larut dalam air, asam, alkali, garam. Dengan tidak segera koagulasi
III. Struktur
1. Primer
Menunjukan sekwensi residu-residu asam amino dalam rantai polipeptida yang
saling diikat secara kovalen oleh ikatan peptida, dan posisi serta jumlah
ikatan disulfida yang membentuk ikatan-ikatan silang di dalam rantai
polipeptida/antara 2 rantai polipeptida.
Protein yang pertama kali diteliti dengan lengkap tentang struktur
primernya adalah insulin-sapi (oleh F. Sanger 1950). Insulin adalah hormon
hasil dari pankreas. Merupakan protein kecil dengan BM = 14 000 terdiri atas 2
rantai. Sanger dapat memisahkan 2 rantai tersebut, dimana rantai A: terdiri atas
21 residu asam amino, rantai B: terdiri atas 30 residu asam amino.
Antara 2 ikatan peptida terdapat 2 ikatan interpeptida di-sulfida, dan 1 ikatan
intrapeptida di-sulfida.
2. Sekunder
Ditandai dengan adanya putaran-putaran/belokan dari rantai peptida.
C. Lipid
1. Alat
2. Bahan
Eter
Alkohol 96%
Larutan benedict
Larutan glukosa 0,5%, 1%, 2%
Larutan Sukrosa
Larutan Amilum/pati
Larutan NaOH
Larutan lugol (1 gr Iodium dengan 2 gr Kl 100 ml aquades)
Pereaksi Molisch (alfa naftol 5%)
Larutan CuSO4
Larutan anhidrin
Larutan H2SO4
Larutan KMnO4
Larutan protein ( larutan putih telur )
Minyak kelapa murni
Minyak jelantah
Asam sulfosalisilat
Pereaksi Seliwanoff
Pereaksi Barfoed
C. Prosedur Kerja
1. Tes Benedict
2. Tes Molisch
3. Tes Seliwanoff
Siapkan 2 buah tabung reaksi yang bersih dan kering. Masukkan ke dalam
2 tabung reaksi tersebut sebanyak 2,5 ml pereaksi seliwanoff yang baru
dibuat secara berturut-turut. Masing-masing tambahkan 5 tetes larutan
yang dibuat secara berturut-turut. Masing-masing tambahkan 5 tetes
larutan yang hendak diperiksa (sampel sukrosa dan glukosa)
Kemudian dialihkan keduanya diatas api selama 30 detik atau dalam
pemanas air mendidih selama 30 detik.
4. Tes Barfoed
Siapkan 2 buah tabung reaksi bersih & kering. Masukkan 2 ml pereaksi
barfoed masing-masing ke dalam 2 tabung tersebut. Tambahkan 1 ml
larutan yang akan diperiksa (sampel sukrosa & glukosa) secara berturut-
turut.
Siapkan stopwatch/pengukur waktu kemudian panaskan sampai mendidih
diatas pemanas air mendidih higga 1 menit. Bila tidak terlihat endapan
didihkan terus pada pemanas air panas hingga 15 menit sambil tetap
memperlihatkan endapan yang terbentuk
Disakarida positif dengan terjadinya endapan pada pemanasan setelah 5
menit sedangkan monosakarida dengan terjadinya endapan pada
pemanasan sebelum 5 menit.
7. Menyatakan Kejenuhan
Siapkan sebuah tabung reaksi bersih. Masukkan 3 ml minyak kelapa
murni. Tambahkan 2 tetes larutan KMnO4 0,1 N. Kocok beberapa saat.
8. Reaksi Biuret
Siapkan sebuah tabung reaksi bersih. Masukkan 2 ml larutan protein
(sampel albumin/larutan putih telur) ke dalam tabung reaksi. Tambahkan
2 ml NaOH 10%. Setelah kedua larutan ini bercampur lalu teteskan secara
perlahan-lahan CuSO4 0,5% hingga timbul warna tertentu.
9. Reaksi Ninhidrin
Siapkan sebuah tabung reaksi bersih dan kering. Masukkan 3 ml larutan
protein/asam amino yang tersedia (larutan putih telur). Dan 10 tetes larutan
anhidrin 0,1 %. Letakkan tabung pada pemanas air mendidih selama 10
menit..
A. Hasil
1. Uji Benedict
GAMBAR KETERANGAN
Bahan Uji yang digunakan saat
praktikum Uji Benedict yakni larutan
Benedict, Glukosa 0,5%, Glukosa
1% dan Glukosa 2%
Dari ketiga larutan yang sama dengan konsentrasi yang berbeda yakni 0,5%, 1%,
2% direaksikan dengan larutan Benedict menunjukan hasil positif menandakan
teridentifikasi+nya gula pereduksi.
Kesimpulan
2. Uji Molisch
Gambar Keterangan
Amilum
Dari ketiga jenis larutan yang diuji menggunakan pereaksi molish yaitu
sukrosa, glukosa, dan amilum. Amilum menunjukkan hasil positif sedangkan
glukosa dan sukrosa menunjukan hasil negatif.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dalam praktikum untuk menguji atau
mengidentifikasi adanya karbohidrat di suatu bahan dengan menggunakan teknik
uji molisch, dapat disimpulkan bahwa larutan amilum/pati mengandung
karbohidrat. Selain amilum larutan glukosa dan sukrosa pun mengandung
karbohidrat. Tetapi hasil uji yang kami lakukan. terhadap larutan glukosa, dan
sukrosa hasilnya negatif atau tidak menunjukkan bahwa glukosa dan sukrosa
mengandung karbohidrat. Adapun alasan kami pada larutan glukosa dan sukrosa
menunjukan hasil negatif dikarenakan kurang teliti pada saat mengukur banyaknya
larutan yang di gunakan baik larutan glukosa, sukrosa, pereaksi molisch dan H2SO4.
3. Tes Seliwanoff
a. Hasil pengamatan :
b. Pembahasan
4. Tes Barfoed
Gambar Keterangan
Glukosa Bening -
Larutan
Barfoed -
Sukrosa Bening
Dari kedua jenis larutan yang diuji menggunakan pereaksi barfoed yaitu 1
ml sukrosa dan 1 ml glukosa. Glukosa dan sukrosa menunjukkan hasil negatif .
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dalam praktikum untuk menguji atau
mengidentifikasi adanya monosakarida dan disakarida di suatu bahan dengan
menggunakan teknik uji barfoed, dapat disimpulkan bahwa disakarida positif
ditandai dengan terjadinya endapan pada pemanasan setelah 5 menit sedangkan
monosakarida ditandai dengan terjadinya endapan pada pemanasan sebelum 5
menit. Larutan glukosa mengandung monosakarida dan sukrosa pun mengandung
disakarida. Tetapi hasil uji yang kami lakukan terhadap larutan glukosa, dan
sukrosa hasilnya negatif atau tak menunjukkan bahwa glukosa mengandung
monosakarida dan sukrosa mengandung disakarida . Adapun alasan kami pada
larutan glukosa dan sukrosa menunjukkan hasil negatif dikarenakan kurang teliti
pada saat mengukur banyaknya larutan yang di gunakan dalam larutan glukosa dan
sukrosa.
5. Tes Amilum dengan Iodim
Gambar Keterangan
Dari larutan yang di uji pada tes amilum dan iodin, Bahwa pada percobaan ini
amilum menunjukkan hasil positif.Sewaktu amilum yang telah ditetesi iodin
kemudian dipanaskan, warna yang hasil reaksi positif akan menghilang . dan
sewaktu di dinginkan warna biru akan muncul kembali.
KESIMPULAN :
Berdasarkan hasil tes amilum dan iodin pada ptraktikum, yang bertujuan
untuk memisahkan amilum atau pati didalam larutan . kami dapat mengambil
kesimpulan bahwa ,larutan amilum mengandung karbohidrat yang di tandai dengan
perubahan warna larutan yang bening menjadi warna biru, setelah tetesi dengan
lugol . Warna biru terjadi karena adanya ikatan kompleks antara amilum dan iodin
, setelah itu hasil larutan tersebut di reaksikan lagi dengan NaOH ,warna yang di
hasilkan sebagai hasil positif akan menghilang( bening ) karena sifat NaOH yang
apabila dilarutkan dengan air akan melepaskan panas .
Hasil pengamatan
Gambar Keterangan
Kesimpulan :
Hasil pengamatan dalam praktikum untuk menguji atau mengidentifikasi
adanya daya larut lemak tidak ditemukan hasil yang positif. Adapun alasan kami
terhadap percobaan atau praktikum kali ini yang menunjukkan hasil negatif
dikarenakan kurangnya ketelitian kami pada saat membaca prosedur kerja uji daya
larut lemak.
Hasil pengamatan
NO GAMBAR KETERANGAN
.
1.
BahanUji :minyak kelapa murni,
lartan KMnO40,1N.
Larut
Minyak kelapa murni + Larutan KMnO4
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil pengamatan dalam praktikum untuk menguji atau
mengidentifikasi adanya kejenuhan terhadap lipid dapat di simpulkan bahwa
minyak mengandung asam lemak tak jenuh karena reaksi positif yang di dapatkan
dari ketidakjenuhan asam lemak yang ditandai dengan timbulnya warna merah
asam lemak lalu warna kembali lagi pada warna awal yaitu warna kuning karena
tetesan lartan KMnO40,1 N telah larut dalam minyak.
8. Reaksi Biuret
Gambar Keterangan
Kesimpulan
Berdasarkan hasil tes Biuret kami pada peraktikum dimna tujuan tes ini untuk
mengetahui adanya peptie ilkage (ikatan protein) di dalam larutan, yang di tandai
dengan perubahan warna larutan menjadi ungu (violet) setelah ditetesi CuSO4.
Warna ungu terjadi karena terbentuk senyawa kompleks antara Cu2+ dan N dari
molekul ikatan peptida.
9. Uji Reaksi Ninhidrin
GAMBAR KETERANGAN
Dari percobaan larutan protein yang diuji menggunakan pereaksi larutan ninhidrin
menunjukkan hasil yang negatif.
Kesimpulan
10. Uji Pengendapan Protein dengan Logam Berat dan Pereaksi Alkaloid
Gambar Keterangan
CuSO4 5%
Dari kedua jenis larutan yang diuji menggunakan larutan protein yaitu
CuSO4 5% dan Asam Sulfosalisilat 10%. Kedua hasil ini menunjukkan hasil
positif.
Kesimpulan
A. KESIMPULAN
- Pada tes benedict, larutan Glukosa mulai konsentrasi 0,5% hingga
konsentrasi 2% terdapat gula pereduksi. Konsetrasi larutan Glukosa
mempengaruhi perubahan warna yang terjadi, semakin tinggi konsentrasi
larutan membuat larutan semakin berwarna merah bata menandakan
semakin banyaknya gula pereduksi didalamnya. Kebalikannya semakin
oranye/kuning perubahan warna yang terjadi, menandakan gula pereduksi
semakin sedikit dan konsentrasi larutannya rendah.
- Pada tes amilum dan iodium hasil menunjukkan bahwa larutan amilum
mengandung karbohidrat yang di tandai dengan perubahan warna larutan
menjadi biru setelah tetesi dengan lugol . Warna biru terjadi karena adanya
ikatan kompleks antara amilum dan iodin , setelah itu hasil larutan tersebut
menjadi bening karena di reaksikan lagi dengan NaOH .
- Pada tes Biuret kami pada praktikum dimana tujuan tes ini untuk
mengetahui adanya peptie ilkage (ikatan protein) di dalam larutan, yang di
tandai dengan perubahan warna larutan menjadi ungu (violet) setelah
ditetesi CuSO4. Warna ungu terjadi karena terbentuk senyawa kompleks
antara Cu2+ dan N dari molekul ikatan peptida.
- Pada uji ninhidrin hasil pengamatan dalam praktikum untuk menguji atau
untuk melihat reaksi asam α-amino dengan pereaksi ninhidrin, dimana pada
uji ninhidrin itu, semua asam amino atau peptide yang mengandung asam
α-amino bebas akan bereaksi dengan ninhidrin akan membentuk senyawa
yang berwarna biru. Kompleks warna biru tersebut dihasilkan dari reaksi
ninhidrin dengan hasil reduksinya yaitu hidrindantin dan ammonia. Tetapi
hasil uji yang kami lakukan terhadap larutan protein tersebut menunjukkan
hasil yang negatif.
- Berdasarkan hasil pengamatan dalam praktikum untuk menguji atau
mengidentifikasi adanya protein di suatu bahan dengan menggunakan
teknik pengendapan protein dengan logam berat dan pereaksi alkaloid,
dapat disimpulkan bahwa larutan CuSO4 5% dan Asam Sulfosalisilat 10%
mengandung protein. Hasil uji yang kami lakukan terhadap larutan protein
hasilnya positif dan menunjukkan bahwa CuSO4 5% dan Asam
Sulfosalisilat 10 % mengandung protein yang ditandai dengan adanya
perubahan warna pada larutan protein setelah mendapat pengaruh dari
tetesan CuSO4 5% dan Asam Sulfosalisilat 10% .
B. SARAN
Ketika melakukan praktikum untuk menguji karbohidrat, protein, dan lipid
diharapkan kepada mahasiswa untuk lebih teliti dalam melaksanakan segala
prosedur yang ada untuk meminimalisir terjadinya kegagalan dalam percobaan.
Dengan begitu tujuan yang ingin didapatkan di dalam praktikum dapat tercapai.
DAFTAR PUSTAKA
Azhar, Minda. Biomolekul Sel : Karbohidrat Protein dan Enzim. Cet, I; Padang:
UNP Press, 2016