Nomor :
SOP C-VII/…/II/20
18
DinKes Kab. Terbit ke :1
Halmahera No.Revisi :
Selatan
Tgl : 1 Februari
Dibelakukan 2018
Halaman :1/3
Kepala UPTD Puskesmas
ttd
UPTD Puskesmas
Loleojaya
Suprianto Andartomo, S. Kep
NIP. 19870310 201001 1 001
4.Patofisiologi Asam urat adalah produk sisa metabolisme purin. Pada keadaan
normal terjadi keseimbangan antara produksi dan ekskresi. Sekitar dua
pertiga (2/3) Jumlah yang, diproduksi setiap hari diekskresikan melalui
ginjal dan sisanya melalui feses. Serum asam urat normal
dipertahankan antara 3,4 – 7,0 mg/dl pada pria dan 2,4 – 6,0 pada
wanita, pada level lebih dari 7,0 mg/dl akan terbentuk kristal
monosodium urat.
Faktor-faktor yang merupakan presipitasi pembentukan kristal dan
deposit di jaringan antara lain :
a) Penurunan PH cairan ekstraseluler
b) Penurunan protein plasma pengikat kristal-kristal urat
c) Trauma jaringan
d) Peningkatan kadar asam urat dari diet
Gout terjadi dalam empat tahapan, yaitu :
a) Hiperuricemia asimptomatik
Pada keadaan ini terjadi kadar asam urat mencapai 9 – 10 mg/dl
tanpa menunjukan gejala. Banyak pasien dengan hiperuncemia
tidak berkembang ketingkat selanjutnya, dimana hanya sekitar 5 –
20% kasus berkembang ketahap serangan gout akut. Resiko
semakin meningkat dengan semakin meninghkatnya serum asam
urat (price & wilson, 1992)
b) Gout arthritis akut
Biasanya menyerang satu persendian, terjadi secara tak terduga,
terjadi pada malam hari yang dapat dipicu oleh trauma, konsumsi
alkohol dan pembelahan. Pada level ini asam urat di dalam
persendian menimbulkan respon inflamasi, selanjutnya leukosit
Poli Morfo nuklear (PMN) menginfiltrasi persendian dan
memfagosit kristal-kristal urat yang menyebabkan kematian
leukosit PMN, pengeluaran enzim-enzim lisosom serta mediator-
mediator inflamasi lainnya kedalam jaringan. Hal ini
menyebabkan sendi yang terserang terlihat kemerahan, papas,
bengkak dan terasa nyeri.
c) Gout kronik (terbentuknya tofi)
Jika hiperuricemia terjadi secara terus menerus dan tidak diatasi
maka kumpulan asam urat meluas dan kristal monosodium urat
mengalami deposit yang disebut tofi. Tofi terlihat seperti nodul
yang berwarna kemerahan yang, dapat digerakkan. Tofi ini
berkembang didalam kartilago, membran sinovial. tendon dan
jaringan lunak. Sering terjadi pada helik daun telinga, jaringan
disekeliling sendi dan bursae, terutama mengelilingi siku dan lutut,
disepanjang tendon jari, tumit, ankle dan pergelangan tangan,
dipermukaan ulnar tangan, disepanjang kaki serta pada dearah-
daerah tertekan. Kulit pada area tofi mengalami ulserasi,
pengeluaran eksudat yang berisi sel inflamasi dan kristal urat.
Tofi juga dapat berkembang dalam otot jantung dan epidural spinal.
Tofi tidak menimbulkan nyeri, tetapi dapat menghambat dan
menurunkan pergerakan sendi dan menyebakan deformitas tangan
dan kaki.
d) Nephropati
Peningkatan kadar asam urat yang berlangsung lama dan tidak
diobati menyebabkan deposit kristal urat pada jaringan interstisial
ginjal. Selain itu kristal urat juga terbentuk di dalam duktus
kolektivus, pelvis renal dan ureter yang dapat membentuk batu.
Batu asam urat dapat menyebabkan obstruksi aliran urin, sehingga
terjadi gagal ginjal akut.