Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN

CASE MANAGER
PRAKTIK MANAJEMEN KEPERAWATAN
DI RUANG BI’R ALI 1 RUMAH SAKIT AISYIYAH BOJONEGORO

Disusun Oleh :

1. Ade Ayu Agustini 21113029001


2. Amiliya 21113029009
3. Dina Meydi Larasati 21113029025
4. Eka Vivit Setyorahayu 21113029029
5. Elista Nur Safitri 21113029030
6. Gesia Dewi Nurul Huda 21113029037
7. Purwiyanti 21113029076
8. Indriani Sahara Nura Zenina 21113029044
9. Moch. Sofiyudin 21113029058
10. Oktzalina Sonnia 21113029074

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN NAHDHATUL ULAMA TUBAN
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN
CASE MANAGER
PRAKTIK MANAJEMEN KEPERAWATAN
DI RUANG BIR’ALI 1 RUMAH SAKIT AISYIYAH BOJONEGORO

Laporan praktik Manajemen Keperawatan ini telah direvisi dan disetujui oleh
Pendidik Klinik dan Akademik, pada :

Hari :

Tanggal :

Menyetujui,

Pendidik Klinik 1 Pendidik Klinik 2

Sri Wahyuni, S.Kep., Ns Annis Rakhmawati, S.Kep., Ns


NIK. 19720719 NIK. 197207191998

Pendidik Akademik

Mengetahui,

Kepala Program Studi Kepala Bidang Keperawatan


Profesi Ners RS Aisyiyah Bojonegoro
Tiara Putri R, S.Kep., Ns., M.Kep
NIDN. 0730129203

Lukman Hakim, S.Kep., Ns., M.Kep Siti Kalimah, S.Kep., Ns


NIDN. 0718098201 NIK. 02010083
DAFTAR ISI
Cover ................................................................................................................i
Lembar pengesahan .........................................................................................ii
Daftar Isi ..........................................................................................................iii
Kata Pengantar .................................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN ..............................................................................1
1.1 Latar Belakang .....................................................................................1
1.2 Tujuan ..................................................................................................2

ii
1.2.1 Tujuan Umum ......................................................................................2
1.2.2 Tujuan Khusus .....................................................................................2
1.3 Manfaat ................................................................................................2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................3
2.1 Case Manajer ........................................................................................3
2.1.1 Definisi .................................................................................................3
2.1.2 Tujuan Case Manajer ............................................................................4
2.1.3 Prinsip-prinsip Case Manajer ...............................................................4
2.1.4 Tugas Case Manajer .............................................................................4
2.1.5 Peran Case Manajer ..............................................................................5
2.1.6 Diagram Koordinasi Kontinuitas Pelayanan ........................................6
2.1.7 Fungsi Case Manajer ............................................................................7
2.1.8 Tanggung Jawab Case Manajer ............................................................8
2.1.9 Karakter Case Manajer..........................................................................9
2.1.10 Peran Case Manajer dalam Patiend Centered Care ..............................10
BAB 3 PERENCANAAN KEGIATAN .......................................................11
3.1 Pengorganisasian ...................................................................................11
3.2 Mekanisme Kegiatan .............................................................................12
3.3 Metode ...................................................................................................12
3.4 Pelaksanaan Kegiatan ............................................................................12
BAB 4 RESUME HASIL KEGIATAN ........................................................13
4.1 Presensi ...................................................................................................13
4.2 Evaluasi ...................................................................................................13
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ..........................................................15
5.1 Kesimpulan .............................................................................................15
5.2 Saran .......................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................16
LAMPIRAN ...................................................................................................17

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang maha esa atas segala
rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
keperawatan manajemen “Metode Asuhan Keperawatan Profesional
(MAKP) Case Manager”
Dalam penyusunananya kami mendapatkan banyak pengarahan dan
bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis tidak lupa mengucapkan

iii
terima kasih kepada yang terhormat Bapak / Ibu :
1. Bapak Dr. H. Miftahul Munir, S.KM., M.Kes., DIE., selaku rektor Institut
Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama Tuban.
2. Bapak Kusno Ferianto, S.Kep.,Ns., M.Kep., MM selaku Dekan Fakultas
Keperawatan dan Kebidanan Institut Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama
Tuban.
3. Bapak Lukman Hakim, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Kaprodi Pendidikan
Profesi Ners Institut Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama Tuban.
4. Bapak Dr.Tommy Oeky Prasiska, selaku direktur RS Aisyiyah Bojonegoro.
5. Ibu Annis R, S.Kep., Ns selaku Kepala Ruang Bir’ali 1 RS Aisyiyah
Bojonegoro yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama praktik
Managemen Keperawatan
6. Ibu Sri Wahyuni, S.Kep., Ns selaku pendidik klinik yang telah memberikan
bimbingan dan arahan selama praktik Managemen Keperawatan.
7. Ibu Annis R, S.Kep., Ns, selaku Pendidik Klinik yang telah memberikan
bimbingan dan arahan selama praktik Managemen Keperawatan.
8. Ibu Tiara Putri Ryandini, S.Kep., Ns, selaku Pendidik Akademik yang telah
memberikan bimbingan dan arahan selama praktik manajemen
Keperawatan.
9. Semua Staff ruang Bir’Ali 1 yang telah membantu terselesaikannya
proposal ini.
10. Dan semua pihak yang sudah membantu sehingga terselesaikannya proposal
ini.
Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas semua amal
kebaikan yang diberikan. Kami menyadari laporan ini masih banyak
kekurangan, untuk itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat kami harapkan, akhirnya kami berharap agar laporan ini bermanfaat
bagi kami pada khususnya dan bagi semua pembaca pada umumnya.

Bojonegoro, 22 Juni 2022

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rumah sakit sebagai institusi tempat memberikan pelayanan keshatan
kepada masyarakat dengan tujuan penyembuhan penyakit serta terhindar dari
Case manager kematian dan kecacatan, dalam melaksanakan fungsinya rumah

iv
sakit harus meminimalkan resiko baik klinis maupun non klinis yang terjadi
selama proses pelayanan kesehatan berlangsung sehingga terlaksana pelayanan
yang aman bagi pasien. Untuk mencapai kondisi pelayanan yang efektif, efesien
dan aman bagi pasien diperlukan komitmen dan tanggung jawab dari seluruh
personil pemberi pelayanan dirumah sakit.
Salah satu standar akreditas rumah sakit tentang akses pelayanan dan
kontinuitas pelayanan diantaranya adalah case manager /manager pelayanan
pasien. adalah suatu model klinis untuk manajemen stategi kendali mutu dan
biaya, dibuat untuk memfasilitasi hasil pasien yang diharapkan dalam lama
perawatan yang layak/patut dan dengan manjemen sumber daya yang sesuai
(cesta, 2009). Case manager dapat hadir di pelayanan kesehatan di komunitas,
runah sakit, di perusahaan seperti asuransi dan perusahaan besar. Case manager
berkoordinasi dan kolaborasi dengan DPJP (dokter penanggung jawab pasien) dan
tim PPA (profesional pemberi asuhan) , manajemen rumah sakit, pasien dan
keluarganya untuk secara proaktif mendukung kontinuitas proses asuhan pasien
selama dirawat inap dan sampai kembali kekomunitas atau rumah.
Berbicara mengenai pelayanan di rumah sakit, tidak bisa lepas dari
berbaga bagian di Rumah Sakit yang saling berhubungan antara lain : Admission,
Gawat Darurat, Rawat Jalan, Rawat Inap, Kamar Bedah, Keperawatan, Dokter,
Keuangan, Laboratorium, Radiologi, Farmasi, Gizi, Linen, Kebersihan,
Keamanan, Kantin parkir. Saat ini pasien semakin menyadari
hakhaknya ,hubungan dengan dokter dan pasien merupakan pelayanan secara utuh
dengan interaksi personal bukan melulu pengobatan. Paradigma yang berkembang
adalah Customer Focus, Dokter di Rumah Sakit bekerja sebagai satu tim dengan
pasien. Pasien dan keluarga membutuhkan informasi dan berharap dapat
berkonsultasi dengan dokter sewaktu waktu. Dengan perubahan sikap pasien ini
maka mutu layanan RS perlu ditingkatkan dan kepuasan pasien perlu diutamakan.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah dilakukan manajemen keperawatan diharapkan Ruang Bi’r Ali 1
mampu menerapkan case manager
1.2.2 Tujuan Khusus

v
1. Melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan DPJP Tim PPA serta
manajemen Rumah Sakit.
2. Membangun dan memiliki relasi yang kondusif dengan pasien yang dapat
menjadi “Laison” antara Rumah Sakit. Tim PPA, pasien keluarga dan
pembayaran.
3. Melakukan skrining pasien
1.3 Manfaat
1. Bagi Perawat
1) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan perawat agar Case manager
berkoordinasi dan kolaborasi dengan DPJP (dokter penanggung jawab
pasien) dan tim PPA (profesional pemberi asuhan).
2) Meningkatkan kemampuan pelayanan dalam menerapkan asuhan
keperawatan dan mengurangi adanya kesalahan yang dilakukan perawat.
2. Bagi Institusi
Membantu menyusun pedoman atau petunjuk tentang pelaksanaan tindakan
keperawatan sehingga tercipta pelayanan keperawatan profesional.
3. Bagi Pasien Pasien mendapat pelayanan keperawatan yang berkualitas dan
sesuai dengan tuntutan pasien.
4. Bagi Penulis hasil dari proposal ini diharapkan dapat memberikan masukan
dan bahan untuk mengetahui dan menambah wawasan bagi ilmu
keperawatan

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Case Manager
2.1.1 Definisi

vi
Case Manager Definisi menurut American Case Manager Association
(AMCA), berbunyi sebagai berikut yaitu suatu model praktek kolaboratif antar
interdisplin pelayanan yang meliputi dari dokter, perawat, pasien, pekerja sosial,
dan tenaga kesehatan lain, komunitas dan pemberi pelayanan. Pengelolaan Case
Manager ini meliputi komunikasi antar interdisiplin layanan serta memfasilitasi
pelayanan menjadi satu bagian atau satau wadah melalui koordinasi sumber daya
yang lebih efektif dan efisien.
Tujuan dari pengelolaan Case Manager ini meliputi pencapaian derajat
kesehatan yang optimal pada pasien, serta akses pelayanan kesehatan, dan juga
utilisasi sumber daya yang tepat dan kompeten, seimbang dengan 20 selalu
memperhatikan hak-hak pasien untuk menentukan pilihan dan nasibnya
sendirisendiri. (Powers et al., 2015) Definisi yang kedua ini diambil dari Case
Manager Society of American (CMSA), sebagai berikut : Suatu bentuk proses
kolaboratif antar interdisiplin profesi yang mencakup pelaksanaan mulai dari
penulisan assesmen, menntukan perencanaan pelayanan, penyediaan fasilitasi dan
melakukan koordinasi asuhan pelayanan melalui evaluasi dan bimbingan terhadap
pilihan-pilihan dan pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan yang secara
menyeluruh bagi pasien maupun keluarganya melalui komunikasi yang efektif
dan pemanfaatan sumber daya-sumber daya yang telah tersedia secara efektif,
sehingga akan memberikan hasil atau outcome yang berkualitas serta dengan
pembiayaan yang efisien. (CMSA, 2010).
Kesimpulan dari kedua definisi diatas bahwa Case Manager merupakan
bagian dari manajemen pelayanan pasien yang mana definisi keduanya adalah
suatu proses koordinasi pelayanan kolaboratif untuk mempergunakan sumber
daya yang tersedia dengan efektif dan efisien guna mencapai tingkat kesehatan
yang optimal lewat komunikasi, penggunaan sumber daya, dan akses ke
pelayanan kesehatan dengan memperhatikan hak pasien dalam menentukan
nasibnya sendiri. Case Manager merupakan bagian dari Manajer Pelayanan Pasien
(MPP), pengertiannya adalah seorang professional di rumah sakit yang
melaksanakan manajemen pelayanan pasien.
Case Manager bertanggung jawab terhadap pemberian pelayanan
kesehatan kepada pasien secara efektif dan efisien. Case Manager berperan aktif

vii
sebagai penghubung antara pasien dengan dokter atau tenaga kesehatan lain yang
dibutuhkan dalam mendapatkan perawatan. Tugas Case Manager yang sangat
kompleks itu mengharuskan Case Manager untuk bisa berkolaborasi dengan tim
pelayanan kesehatan lain. Dengan demikian seorang Case Manager memiliki
peran yang penting dalam pelaksanaan kolaborasi interdisiplin dalam pelayanan
kesehatan yang diberikan kepada pasien. (Sutoto,2016, n.d.).
2.1.2 Tujuan Case Manager
Tujuan Case Manager yaitu untuk melibatkan pasien didalam asuhan yang
didapatkannya. Bilamana pasien merasa menjadi bagian dalam keputusan
pengobatan dan rencana asuhan, maka mereka akan memperoleh manfaat. Hal
yang sama juga berlaku bagi keluarganya, bila keluarga yang mempunyai relasi
erat, suatu kemitraan dengan rumah sakit yang melayani orang yang mereka
kasihi, mereka akan kurang dan merasa khawatir tentang logistik dan akan lebih
banyak fokus terhadap kesehatan pasien. (Sutoto,2016, n.d).
2.1.3 Prinsip Prinsip Case Manager
1. Communication (komunikasi)
2. Control How treatment is progressing (kontrol)
3. Cost effectiveness (efektifitas biaya)
2.1.4 Tugas Case Manager
1. Memonitor permasalahan yang potensial terjadi
2. Melakukan evaluasi permasalahan dan mencari serta mengusulkan solusi.
3.Mengkomunikasikan solusi-solusi dan alternative-alternative dari pemecahan
masalah pelayanan kepada pasien yang telah didapat.
4. Case Manager dapat melakukan tidakan emergensi bila diperlukan.
5. Mengkoordinir pelaksnaan program
6. Penghubung pasien/keluarga dengan dokter utama atau bidang lain di
Rumah Sakit
7. Case Manager sebagai penghubung antar dokter spesialis, pasien dan tim
kesehatan lainnya
8. Case Manager dapat membantu pertolongan gawat darurat
9. Case Manager memberikan pelayanan kepada pasien sesuai standar yang
telah ditentukan

viii
10. Meningkatkan kepuasan pasien dengan menjaga mutu serta kualitas
pelayanan kepada pasien.
11. Melakukan koordinasi dalam pemberian pelayanan yang berkualitas
12. Mengkomunikasikan serta memonitor dan mengevaluasi pelayanan kepada
pasien sejak pasie masuk ke rumah sakit sampai dengan keluar dari rumah
Sakit
2.1.5 Peran Case Manager
di Pelayanan Kesehatan Case Manager mempunyai beberpa peran yang
dimilikinya dan peran itu antara lain:
1. Case Manager dapat berperan dalam melakukan Koordinasi pelayanan
perawatan kesehatan yang akan diperoleh pasien.
2. Peran Case Manager kedua adalah dapat memfasilitasi Komunikasi antara
anggota tim pelayanan kesehatan dengan pasien.
3. Case Manager berperan Mengawasi tindak lanjut perawatan kesehatan pasien
yang sudah lama di rumah sakit.
4. Case Manager dapat mengantisipasi serta mencegah tindak lanjut perawatan
kesehatan pasien yang melebihi waktu yang telah ditentukan dalam perawatan.
5. Case Manager dapat mencegah terjadinya duplikasi intervensi dalam pemberian
perawatan kepada pasien.
6. Case Manager memastikan pelaksanaan rencana perawatan dan tindak lanjut
perawatan selanjutnya.

2.1.6 Diagram Koordinasi Integrasi Kontinuitas Pelayanan

ix
Gambar 2.1 Diagram koordinasi integrasi kontinuitas pelayanan pada tim
asuhan interdisiplin

Gambar 2.2 Diagram koordinasi integrasi kontinuitas pelayanan pada


manajemen pelayanan pasien

2.1.7 Fungsi Case Manager

x
Fungsi Case Manager secara garis besar adalah fungsi dari manajemen
pelayanan kepada pasien, yang berfungsi menjembatani permasalahan
pelayanan pasien dengan interdisplin antar profesi dan beberapa fungsinya
menurut (Sutoto,2016, n.d.) adalah:
1. Fungsi Asessmen Utilitas
Seorang Case Manager mampu mengakses dan menyerap semua informasi
dari data yang selanjutnya akan digunakan untuk mengevaluasi manfaat
dan kegunaan bagi kebutuhan dari manajemen asuhan pelayanan kepada
pasien. Segala informasi dan data akurat yang lengkap dari pasien mulai
kebutuhan kondisi pasien, keuangan dan data sosial lainya dapat mudah
untuk dapat diakses.
2. Fungsi Perencanaan.
Adanya asessmen yang lengkap, maka seorang Case Manager mampu
untuk menyusun perencanaan dan pelaksanaan dari manajemen pelayanan
kepada pasien. Perencanaan yang telah dibuat mencerminkan kepatutan
atau kelayakan serta efektivitas dari biaya pengobatan, pelayanan medis
dan klinis sesuai dengan kebutuhan dan mampu mengambil keputusan yang
tepat.
3. Fungsi Fasilitasi
Case Manager mampu memfasilitasi tugas yang mencakup interaksi antara
Manajer Pelayanan Pasien (MPP) dan setiap anggota tim akan memberikan
pelayanan kesehatan yang lain, pihak dari asuransi misalnya, pasien dan
keluarga yang menghendaki pembebasan, yang kemungkinan akan
mempengaruhi dari kinerja ataupun hasil, dan untuk selalu menjaga
kelanjutan pelayanan.
4. Fungsi Pembelaan (Advokasi)
Fungsi sebagai advokasi disini maksudnya adalah mewakili kepentingan
pasien yang merupakan inti dari peran Manajer Pelayanan Pasien (MPP).
Tetapi fungsi peran ini juga mempunya kepentingan lainnya, maka seorang
Case Manager diharapkan dapat melakukan pendampingan untuk pilihan
pengobatan yang bisa diterima oleh semua pihak setelah melakukan
konsultasi dengan DPJP, termasuk merencanakan pemulangan pasien yang

xi
aman. Advokasi atau pembelaan disini sangat perlu dipertimbangkan
sistem nilai dari pasien, kemampuan keuangan termasuk dari jaminan
pembiayaan, pilihan-pilihan pembiayaan, serta jenis pelayanan kesehatan
yang dibutuhkannya.
5. Fungsi Negosiasi
Case Manager harus mempunyai kemampuan dalam berkomunikasi, yang
mana digunakan untuk bernegosiasi, karena salah satu fungsi dari strategi
seorang Case Manager adalah mampu melakukan pembelaan dan
bernegosiasi, hal itu dimaksudkan untuk memperlancar proses dari
pelayanan, pengobatan yang sesuai dan tepat serta fasilitas yang memadai
sesuai dengan yang diperlukan. Sebab hal ini pasien dan keluarga tidak
dapat melakukannya sendiri dan butuh seorang Case Manager untuk dapat
mendampinginya. Tindakan negosiasi yang dapat dilakukan antara lain
dengan cara mengumpulkan data atau informasi, melakukan koordinasi,
serta kemudian memilih alternatife yang paling baik
6. Fungsi Empowerment
Fungsi Empowerment ini intinya adalah sebagai proses dalam pemberian
kekuatan dan dorongan yang akhirnya membentuk suatu hubungan atau
interaksi serta dapat diterima oleh masyarakat. Adanya dukungan dan
pemberdayaan serta kekuatan ide-ide baru, serta kekuatan sendiri yang
akan membentuk knowledge baru serta dapat mendorong karyawan untuk
bertanggung jawab dengan penuh kesadarannya dan mendapatkan
kepuasan dalam bekerja.
2.1.8 Tanggung jawab Case Manager
Manajer Pelayanan Pasien (MPP) bertanggung jawab kepada Direktur
Pelayanan Medis. Bertanggung jawab atas pelaksanaan dari program pemeriksaan
penunjang dan pelaksanaan terapi yang telah ditentukan agar pelayanan kepada
pasien diberikan dengan baik dan sesuai standar sehingga kepuasan pasien
meningkat. Manajer Pelayanan Pasien (MPP) bertanggung jawab kepada Direktur
Pelayanan Medis Case Manager mempunyai beberapa wewenang dalam
menjalankan tugasnya, wewenang tersebut adalah seperti :
1. Case Manager berwenang untuk menghubungi dokter penanggung jawab

xii
pelayanan kepada pasien yang dibawah pelayanannya.
2. Case Manager dapat menjadwalkan pertemuan dokter dan bidang pelayanan
kesehatan lain di rumah sakit apabila ada hal yang perlu untuk
dikoordinasikan.
3. Case Manager juga dapat memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi
( KIE ) tentang hal-hal umum yang berkaitan dengan kondisi pasien dan
bisa masuk kesetiap tindakan pelayanan kesehatan.
4. Case Manager dapat melakukan tindakan emergensi bila mana perlu untuk
keselamatan pasien serta kepuasan pasien dengan tidak melebihi batas
kewenangannya.
5. Case Manager juga mampu melakukan komuniksai pelayanan setiap saat
kepada petugas dan tim kesehatan yang lainnya.
6. Case Manager dapat melakukan komunikasi setiap waktu dengan Direksi
rumah sakit apabila dirasa perlu.
2.1.9 Karakter Case Manager
Seorang Case Manager harus memiliki karakter :
1. Komunikatif
2. Sabar
3. Ramah
4. Dapat bekerjasama
5. Case Manager harus mempunyai jiwa pemimpin
6. Managerial skill yang baik
7. Berwawasan luas sebagi solusi pengambilan keputusan
8. Memahami visi dan misi yang di punyai Rumah Sakit
9. Customer Oriented 10. Minimal dokter atau perawat senior.
11. Mampu berkomunikasi dengan baik kepada pasien dan caring terhadap
pasien.
12. Seorang Case Manager mempunyai pengalaman bekerja minimal 5 tahun di
pelayanan.
13. Mampu memahami akan system pelayanan kesehatan yang ada di rumah
sakit.
14. Case Manager mampu juga memahami tentang apa itu marketing Rumah

xiii
Sakit
2.1.10 Peran Case Manager dalam Mengimplementasikan Patient Centered Care
Manajer Pelayanan Pasien atau yang biasa disebut sebagai Case Manager
adalah seorang profesional petugas kesehatan yang bekerja di dalam Rumah Sakit,
yang mana mereka bekerja secara kolaboratif dengan para Profesional Pemberi
Asuhan (PPA) dan memastikan bahwa pasien dilakukan perawatan secara benar
sesuai dengan kondisi keadaannya. Dalam melakukan perencanaan asuhan
pelayanan kepada pasien secara efektif dan mendapatkan pengobatan yang telah
ditetapkan, serta juga pelayanan penunjang lain yang mendukung perencanaan.
Perencanaan ini dibuat dan dibutuhkan pasien selama pasien masih
dirawat maupun pasien yang telah dalam perawatan di ruamah sakit (Sutoto,2016,
n.d.) Mempertahankan pelayanan berkesinambungan yang dilakukan selama
pasien tinggal di rumah sakit, petugas kesehatan ini bertanggung jawab penuh
terhadap koordinasi dan kesinambungan pelayanan kepada pasien. Pada tahap
awal pelayanan tertentu dapat terlihat jelas melalui pengkajian tentang
permasalahnnya. Petugas kesehatan yang dimaksud dalam gambaran diatas adalah
Manajer Pelayanan Pasien (MPP) atau lebih dikenal dengan Case Manager yang
dapat di laksanakan oleh seorang dokter,dan perawat yang berkompeten.
Nama petugas Case Manager ini atau manajer pelayanan pasien dapat
dicantumkan didalam rekam medis pasien sebagi orang yang bertanggung jawab
dalam pelayanan atau bisa dilakukan dengan cara memperkenalkan kepada semua
karyawan rumah sakit., dan sangat diperlukan bagi pasien- pasien tertentu yang
dirawat dengan permasalahan yang kompleks dan bisa juga pasien-pasien lain
yang sudah ditetapkan rumah sakit (Lumenta N, 2016, n.d.) Seorang Case
Manager perlu melakukan kerjasama dan berkomunikasi dengan para profesional
pemberi asuhan pelayanan dan tim kesehatan lain, sehingga akan mendapatkan
pelayanan kepada pasien yang berkualitas.

xiv
BAB 3
PERENCANAAN KEGIATAN
3.1 Pengorganisasian
Pembimbing akademik : Tiara Putri Ryandini, S.Kep.,Ns.,M.Kep
Supervisor : Sri Wahyuni, S.Kep., Ns
Pembimbing klinik : Annis R, S.Kep., Ns
PJ Case Manajer : Elista Nur Safitri, S.Kep
Indriani Sahara Nura Zenina, S.Kep
Kepala Ruangan : Dina Meidi Larasati, S.Kep
Perawat Primer : Gesia Dewi N.H, S.Kep
Manager Kasus (case Manager) : Oktzalina Sonnia, S.Kep
Keluarga pasien : Amiliya, S.Kep
Pasien : Ade Ayu, S.Kep
Dokter Spesialis : Moch Shofiyudin, S.Kep
Supervisor : Sri Wahyuni, S.Kep., Ns
Pembimbing akademik : Tiara Putri Ryandini, S.Kep.,Ns.,M.Kep
Pembimbing klinik : Annis R, S.Kep., Ns

3.2 Mekanisme Kegiatan

xv
3.3 Metode
Role play
3.4 Pelaksanaan Kegiatan
Hari/ Tanggal : Rabu, 6 Juli 2022
Pukul : 12.30- selesai
Pelaksana : mahasiswa profesi
Topik : case manager / MPP
Tempat : Ruang Bi’r Ali 1

BAB 4

xvi
RESUME HASIL KEGIATAN
Hari/ Tanggal : Rabu, 6 Juli 2022
Jam : 12.10- selesai
Tempat : Bi’r Ali 1
Acara : Case Manajer
4.1 Presensi
1. Supervisor sebanyak 1 orang
2. Pembimbing ruang Bi’r Ali 1 sebanyak 2 orang
3. Pembimbing dari pendidik 1 orang
4. Mahasiswa Profesi Ners IIK NU Tuban sebanyak 10 orang
4.2 Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Persiapan dilakukan 2 hari sebelum acara dimulai.
Acara sesuai dengan jadwal gannt chart yang telah dibuat
2. Evaluasi Proses
No Waktu Kegiatan
1. 13.30 – 14.00 Pelaksanaan Case Manajer
2. 14.00 – 14.30 Diskusi dan klarifikasi dari supervisor
Sri Wahyuni, S.Kep., Ns
1. Pelaksanaan Role Play Case Manajer sudah
terlaksana sesuai dengan rencana
2. Alur penyampaian sudah sesuai dengan
skenario
3. Waktu pelaksanaan sudah sesuai dengan
rencana

3. Hasil Evaluasi
a. Selama kegiatan, masing – masing mahasiswa bekerja sesuai dengan
tugasnya.
b. Acara dimulai sesuai waktu yang telah ditentukan.
c. Kegiatan berjalan lancar dan tujuan mahasiswa tercapai dengan baik.
4. Hambatan
Penentuan kasus pasien yang waktunya terlalu singkat.
5. Dukungan

xvii
a. Pengorganisasian role play case manajer terstruktur
b. Proses bimbingan pelaksanaan roleplay case manajer oleh supervisor dari
pihak MPP
c. Adanya kerja sama dan kesempatan yang seluas luasnya antara pihak
ruangan dengan mahasiswa pelaksana
d. Tersedianya fasilitas pendukung untuk kelancaran proses case manajer
yang baik diruang Bi’r Ali 1

BAB 5

xviii
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Case manajer bertujuan untuk menciptakan rasa nyaman dan aman pada
pasien untuk menyelesaikan masalahnya serta memberikan dukungan sepenuhnya
sehingga memberikan kepuasan kepada klien yang nantinya mampu
meningkatkan mutu pelayanan keperawatan.
5.2 Saran
Diharapkan di institusi Rumah Sakit sendiri dapat terlaksananya case manajer
untuk meningkatkan kepuasan pasien sehingga meningkatkan income Rumah
Sakit.

xix
DAFTAR PUSTAKA

Achjar, K.A. (2010). Aplikasi Praktis Asuhan Keperawatan Manajemen. Jakarta:


Sagung Seto.

Ali, Z. (2009). Pengantar Keperawatan Manajemen. Jakarta: EGC

Depkes RI. (2009).Manajemen: Jakarta.

Friedman,M.M.(1998).Family Nursing Research Theory and Practice,4th


Edition.Connecticut: Aplenton.

Julita. (2008). Determinan Kinerja Perawat Manajemen Yang Dibayar Kapitasi.


Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan. Vol.11. No.02.. Yogyakarta:
Universitas Gajah Mada.

Herdmand, T. (2015) Diagnosis Keperawatan Definisi & Klasifikasi. Jakarta:


EGG.

Iqbal,Wahit dkk. (2008). Ilmu Keerawatan Manajemen Teori dan Aplikasi dalam
Praktek Pendekatan Asuhan Keperawatan Manajemen. Jakarta: EGC.

Jhonson, R & Leni, R. (2010). Keperawatan Manajemen. Jogjakarta: Nuha


Medika.

Mubarak, W, I, Santoso, B, A, Rosikin, K & Patonah, S. (2006). Buku Ajar Ilmu


Keperawatan Manajemen Teori & Aplikasi Dalam Praktik Dengan
Pendekatan Asuhan Keperawatan Manajemen. Jogjakarta: Sagung Seto.
Padila. (2012). Buku Ajar Keperawatan Manajemen. Jogjakarta : Nuha
Medika.

xx
LAMPIRAN
SKENARIO
Pada hari minggu tanggal 3 Juli pukul 22.00 ada pasien baru diruang Bi’r Ali 1
datang dari IGD. Pasien di diagnosa Diabetes mellitus (DM) dengan luka
ganggren di kaki, pasien mengalami penurunan kesadaran. Pada hari ke-4
perawatan pasien belum kunjung membaik, kemudian perawat primer
menghubungi pihak MPP.
PP : Mohon izin bu ini saya akan menghubungi MPP terkait pasien atas
nama Ny.K yang kemarin sudah kita diskusikan.
KARU : Iya Ns, silahkan menghubungi pihak MPP.
PP : Assalamualaikum, bisa bicara dengan MPP
MPP : Iya ini dengan MPP
PP : Saya ingin melaporkan ini ada pasien yang dapat dikelola dengan MPP
atas nama Ny.K datang dengan diagnosa DM dengan luka ganggren
dikaki. Ini pasien risiko dirawat lama. Jadi mohon MPP keruangan untuk
melihat kondisi pasien
(Sewaktu MPP diruangan perawat untuk berkomunikasi dengan PP terkait pasien
kelolaan MPP)
MPP : Bagaimana Ns?
PP : Ini ada pasien atas nama Ny.K datang dengan diagnosa DM dengan
luka ganggren dikaki dan bau, DPJP nya dr. Eka. Pasien menggunakan
BPJS PBI, menurut kami pasiennya beresiko di rawat lama di ruang
rawat inap (HCU). Kemungkinan membutuhkan rawat Bersama dengan
dokter Bedah untuk luka ganggrennya yang kurang baik.
MPP : Ini masuknya kapan Ns ?
PP : Ini masuknya tanggal 3 juli 2022 jam 22.00
MPP : Boleh saya lihat RM nya dulu (kemudian MPP mempelajari status
pasien kelolaannya)
MPP : (Keruangan pasien) Selamat pagi bu
KP : Selamat pagi
MPP : Perkenalkan saya Ns Sonnia, kalau boleh tau bagaimana awalnya bu?
KP : Jadi ceritanya ibu saya gula darahnya tinggi dan terdapat luka di kaki

xxi
sudah 1 bulan kemudian dilakukan perawatan luka dirumah dengan
perawat terdekat, karena ibu saya takut di bawa ke rumah sakit.
MPP : Karena melihat kondisi luka Ny.K yang semakin parah, kami akan
koordinasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis penyakit dalam.
KP : Baik kalau begitu terima kasih bu.
(MPP berkoordinasi dengan PP dan dokter spesialis penyakit dalam)
MPP : Selamat pagi dok saya Ns. sonnia MPP Rawat Inap ingin bicara
dengan dokter mengenai pasien atas nama Ny.K yang masuk diruang
bir ali 1 dengan diagnosa DM dg luka ganggren dikaki dan kesadaran
menurun. Gimana dokter kira – memungkinkan tidak untuk dilakukan
ops Debridement ?
DSD : Sebelumnya kondisi pasiennya seperti apa Ns?
MPP : Kondisi Ny.K mengalami penurunan kesadaran dok, kemungkinan ada
sepsisnya dari luka kaki kirinya yang kurang baik dan bau. Ny.K juga
resiko membutuhkan perawatan HCU dan membutuhkan rawat gabung
dengan dokter bedah, karena kemungkinan dibutuhkan tindakan operasi
debridemen untuk luka ganggrennya. Serta memerlukan perawatan
yang lama dengan biaya tinggi akan tetapi pembiayaan pasien
menggunakan BPJS PBI.
DSD : Baik Ns saya akan kolaborasi dengan dokter spesialis bedah untuk
dilakukan operasi debridemen untuk luka ganggrennya bila kondisinya
memungkinkan.
MPP : Baik dok terimakasih
DSD : Iya Ns sama-sama
(MPP memberikan edukasi terkait kondisi pasien dan lama waktu perawatan
yang diperlukan untuk proses penyembuhan pasien)
MPP : Selamat pagi bu, saya Ns sonnia yang tadi kesini. Bu, sebelumnya saya
sudah koordinasi dengan dokter spesialis dalam dan dokter spesialis
bedah dianjurkan untuk dilakukan operasi debridemen pada luka
ganggren Ny.K. dikarenakan kondisi Ny.K masih penurunan kesadaran
jadi untuk tindakan operasi dilakukan setelah Ny.K kondisinya membaik.
KP : baik Ns

xxii
MPP : sambil menunggu pasien sadar, jadi nanti Ny.K akan di pegang dengan
tiga dokter yaitu dokter penanggung jawab ruangan dan dokter spesialis
penyakit dalam serta dokter spesialis bedah. Jadi kemungkinan nanti ibu
membutuhkan perawatan yang lama disini. Oleh karena itu saya akan
mendampingi ibu selama disini, jadi apabila ibu ada yang belum faham
bisa langsung berkoordinasi dengan saya.
KP : Baik Ns terimakasih banyak.
MPP : Baik bu sama – sama.
(MPP melaporkan kepada karu dan PP karena telah selesai memberikan edukasi
kepada pasien)

xxiii
DOKUMENTASI

PP melaporkan pada KARU tentang kasus komplek yang membutuhkan


pihak MPP

PP berkomunikasi dengan MPP terkait pasien kelolaan MPP

Pihak Case Manajer berkoordinasi dengan PP dan dokter

xxiv
spesialis penyakit dalam

Dokter melihat kondisi pasien

Dokter menyampaikan kepada keluarga pasien mengenai rencana tindakan


operasi debridemen

MPP memberikan edukasi kepada keluarga pasien terkait kondisi pasien dan lama
waktu perawatan yang diperlukan untuk proses penyembuhan pasien

xxv
MPP melaporkan kepada KARU dan PP karena telah selesai memberikan edukasi
kepada pasien

Evaluasi dari supervisor ruang Bi’r Ali 1

xxvi

Anda mungkin juga menyukai