Puji syukur selalu dipanjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat dan hidayahnya makalah dapat dibuat. Makalah ini dibuat dengan
tujuan untuk memenuhi Tugas Pendidikan Agama Islam oleh Ibu Teti Sunanti
Sawalita S.PD.I Kami berharap dengan selesainya makalah dengan judul Bab
pergaulan bebas, haji, dan iman kepada malaikat dapat bermanfaat.
DAFTAR ISI
Halaman Judul.................................................................................................... i
Kata Pengantar................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang......................................................................................... 1
Rumusan Masalah................................................................................... 1
Tujuan Pembelajaran.............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pergaulan........................................................................... 3
C. Pengertian Haji……………………………………………………………………………….. 4
D. Syarat-syarat Haji……………………………………………………………………………. 5
Kesimpulan............................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………… 10
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dalam era globalisasi saat ini, lompatan perubahan mental dan sikap remaja saat
ini begitu dahsyat . Hal ini dipotret oleh seorang Pakar Psikologis dan Kesehatan
Anthony Giddens bahwa dunia kita saat ini bagai truk besar yang menggelinding
tanpa bisa dikendalikan. Adapun salah satu ciri dari globalisasi adalah dengan adanya
pergaulan bebas diantara remaja yang nyaris tidak dapat dibendung dengan hanya
memberikan nasehat dan larangan.
Haji dan Umrah, adalah kewajiban bagi setiap muslim yang berakal dan memiliki
kemampuan, namun dari kalangan umum seperti petani, pedagang, pegawai negeri
bahkan para pengusaha sukses pun masih ada yang belum mengerti tentang Haji dan
Umrah. Sehingga dengan penjelasan makalah ini. Semoga pembaca bisa mengerti
lebih banyak tentang Haji dan Umrah.
2. Rumusan Masalah
Pengertian Pergaulan Bebas?
Akibat yang di timbulkan Pergaulan Bebas?
Apakah Pengertian Haji?
Apa saja syarat syarat rukun haji?
Bagaimana perilaku beriman kepada Malaikat?
Apa hikmah beriman kepada Malaikat?
3. Tujuan Pembelajaran
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas Pendidikan Agama
Islam dan untuk memperluas ilmu Pengetahuan tentang Pergaulan Bebas, Haji, Iman
Kepada Malaikat
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PERGAULAN
Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan
individu, dapat juga oleh individu dengan kelompok. Seperti yang dikemukakan oleh
Aristoteles bahwa manusia sebagai makhluk sosial (zoon-politicon), yang artinya
manusia sebagai makhluk sosial yang tak lepas dari kebersamaan dengan manusia
lain. Pergaulan bebas adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang, yang mana
“bebas” yang dimaksud adalah melewati batas-batas norma ketimuran yang ada.
Masalah pergaulan bebas ini sering kita dengar baik di lingkungan maupun dari
media massa.
3. Ketergantungan Obat
Indonesia sekarang semakin buruk, karena banyak kasus obat obatan terlarang yang
menjadikan berita di televisi. Bila kita sudah terkontaminasi dengan obat, bila tidak
membeli akan sakit dan itu menguras uang akibatnya bila tidak punya uang, kita akan
mencuri atau melakukan tindakan kriminal untuk mendapatkan obat tersebut. Dan
akibat paling buruk adalah overdosis, atau kelebihan kita menggunakan obat
sehingga membuat kita meninggal.
4. Tawuran Remaja
Mungkin kita tiap hari melihat di televisi tentang berita tawuran antar pelajar yang
meresahkan masyarakat. Sampai diadakan sweeping oleh pihak kepolisian kepada
pelajar. Semua itu akibat pergaulan bebas yang membuat emosi tinggi dan berakibat
pada tawuran. Bagaimana nasib negara kita bila para pelajar salah dalam bergaul.
Tingkat kriminalitas akan meningkat diakibatkan pergaulan yang salah tersebut.
Untuk itu kita harus sadar bila semua itu salah. Semua itu tergantung pada diri kita
sendiri bagaimana menyikapi hal tersebut, bila kita bisa menjaga dan bergaul dengan
benar maka kejadian diatas tidak akan terjadi.
C. Pengertian Haji
Secara bahasa Haji adalah menuju ke suatu tempat secara berulang-ulang, atau
menuju ke suatu tempat yang dimuliakan atau diagungkan oleh suatu kaum
peradaban. Ibadah umat Islam ke mekkah (Baitullah) inilah yang disebut Haji. Sebab
Baitullah adalah tempat yang diagungkan dan tempat yang suci bagi umat
Islam. Adapun menurut istilah, kalangan ahli fiqh mengartikan bahwa Haji adalah
niatan datang ke Baitullah untuk menunaikan ritual ibadah tertentu. Ibnu Al-Humam
mengartikan bahwa Haji adalah pergi menuju Baitul Haram untuk menunaikan
aktivitas tertentu pada waktu tertentu. Para ahli fiqh lainnyajuga berpendapat bahwa
Haji adalah mengunjungi tempat-tempat tertentu dengan perilaku tertentu pada
waktu tertentu.
Penetapan waktu Haji sendiri ada kalangan yang berpendapat bahwa Haji diwajibkan
pada tahun 5H, namun ada yang mengungkapkan lain yaitu tahun 8H, 9H bahkan ada
yang berpendapat jauh sebelum tahun Hijriah. Namun Nabi Muhammad SAW baru
menunaikan ibadah Haji pada tahun 10H sebab pada tahun 7H beliau keluar ke
Mekkah untuk menunaikan dan tidak berhaji.
D. Syarat–syarat Haji
Para ulama berpendapat bahwa haji adalah wajib bagi mereka yang beragama islam,
berakal, merdeka, baligh, sehat, dan mampu, sekali dalam seumur hidup. Dalam hal
ini baik laki-laki ataupun perempuan syarat-syaratnya sama, jika salah satu syarat ini
ada yang hilang, jelas kewajiban Haji seseorang tersebut menjadi hilang.
Islam dan berakal adalah syarat sah dan wajib untuk ibadah Haji, sebab itu
orang yang kafir dan murtad tidak wajib Haji, seluruh ulama sependapat atas hal ini.
Sedangkan seseorang yang tidak berakal(gila) tidak diwajibkan atas Haji, sebab orang
gila tidak memiliki orientasi, karena orientasi adalah salah satu syarat sah dalam
beribadah (termasuk Haji), kecuali orang gila tersebut sadar kembali.
Sebenarnya Baligh adalah salah satu syarat yang harus dicukupi bagi seseorang
yang akan pergi Haji, bukan syarat sah. Karena itu bagi anak-anak dibawah umur
baligh tidaklah di wajibkan untuk berhaji. Hal ini disepakati oleh para ulama
berdasarkan sabda Nabi:
“Diangkatlah pena dari tiga orang: Anak kecil hingga ia baligh, orang gila hingga ia
sadar, dan orang tidur hingga ia terbangun.”
Haji sangat membutuhkan pengorbanan harta dan badan. Selain itu juga anak kecil
terkadang memiliki niatan yang kurang untuk pergi Haji, meskipun demikian Hajinya
seorang anak kecil tetaplah sah berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari Ibnu
Abbas bahwa ada seorang ibu mengangkat seorang bocah ke hadapan Nabi dari
dalam tandu kendaraanya, seraya berseru,“Wahai Rasulullah, apakah ini boleh haji?”
beliau menjawab,”Ya, dan bagimu pahala(nya).”
Jika seorang anak kecil sudah bisa membedakan sesuatu, kemudian ia
berihram dengan izin orangtuanya, maka ihramnya dianggap sah.
Jika Haji dilaksanakan sebelum sempurnanya atas batas wajibnya (masih kecil
dan budak), lalu mereka mencapai kesempurnaan (baligh dan merdeka sepenuhnya)
sebelum wukuf di arafah atau ditengah-tengahnya, maka Haji nya sudah mencukupi
dari Haji Islam (Mereka tidak mengulangi Haji nya), namun wajib mengulang Sa’i
setelah thawaf ifadhah jika mereka melakukan sa’i setelah thawaf qudum.
Syarat wajib haji adalah mampu, jika seseorang melaksanakan haji dalam
keadaan sakit, sudah tua, bahkan miskin maka hajinya adalah sah dan mencukupi.
Hal ini dikarenakan pada saat zaman Rasulullah menunaikan Hajinya, Rasulullah
bersama dengan mereka (kaum fakir), dan Rasulullah tidak memintanya untuk
berhaji lagi.
Dari hal ini timbul pertanyaan, kriteria-kriteria apa yang dianggap mampu?
Kemampuan yang dimaksud adalah sebagai berikut:
َت َم ِن ٱ ْستَطَا َع ِإلَ ْي ِه َسبِياًۭل ۚ َو َمن َكفَ َر فَِإ َّن ٱهَّلل َ َغنِ ٌّى َع ِن ْٱل ٰ َعلَ ِمين
ِ اس ِحجُّ ْٱلبَ ْي
ِ ََّو َمن َدخَ لَهۥُ َكانَ َءا ِم ۭنًا ۗ َوهَّلِل ِ َعلَى ٱلن
Artinya : “...Mengerjakan Haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah; yaitu
(bagi) orang yang sanggupmengadakan perjalanan ke Baitullah. Barang siapa
mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak
memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” (QS. Ali Imran: 97)
Maka orang yang sudah mampu diwajibkan untuk berhaji, yaitu mampu secara harta
dan kesehatan.
.
E. Perilaku Beriman Kepada Malaikat
Sesungguhnya malaikat memenuhi alam semesta ini, sampai tak ada satu
jengkalpun didunia ini kecuali mereka ada disana. Sebab itulah, iman kepada
malaikat hukumnya wajib.
Contoh- contoh perilaku beriman kepada malaikat
• Berkata jujur, menepati janji, dan menjaga amanah.
• Sabar, syukur, ikhlas, tawakal.
• Selalu mengerjakan perintahnya dan menjahui larangannya.
3.Suka mendo’akan kebaikan dan ampunan bagi orang lain, sesuai degan sifat
malaikat.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Kesimpulannya pergaulan bebas harus dihindari orang sekitar terutama yang
dibawah umur karena tidakan ini sangat berbahaya kalau terjadi maka untuk itu tidak
terjadi kita harus sadar masing masing dan atur pola hidup sosial.
DAFTAR PUSTAKA
Buku paket Pendidikan Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016
https://kulonprogokab.go.id/v31/detil/5256/pergaulan-bebas-pada-
kehidupan-remaja-saat-ini#:~:text=Pergaulan%20bebas%20adalah%20salah
%20satu,dilingkungan%20maupu%20dari%20media%20masa.
https://www.popbela.com/relationship/single/amalia-azizah/akibat-penyebab-
dan-cara-menghindari-pergaulan-bebas/4
https://yayasanalbarokahmadani.com/pengertian-haji-syarat-rukun-jenis-tata-
cara-manfaatnya/#:~:text=Secara%20Umum%2C%20Pengertian%20Haji
%20adalah,salah%20satu%20dari%20rukun%20Islam.&text=Menunaikan
%20ibadah%20haji%20diwajibkan%20atas,mengerjakannya%20dan
%20seumur%20hidup%20sekali.
http://www.habibullahurl.com/2018/05/perilaku-yang-mencerminkan-iman-
kepada-malaikat-allah-swt.html
http://www.habibullahurl.com/2018/05/hikmah-beriman-kepada-malaikat-
allah.html#:~:text=Hikmah%20Beriman%20kepada%20Malaikat%20Allah
%20SWT&text=Memperkuat%20keimanan%20kepada%20Allah
%20SWT,memberi%20ampunan%20untuk%20orang%20lain.&text=Yakin
%20akan%20pertolongan%20Allah%20SWT,untuk%20tetap%20senantiasa
%20berbuat%20baik.