Anda di halaman 1dari 96

LAPORAN INTERNSHIP

BIDANG TRAINING DAN KONSULTASI PADA LEMBAGA SWADAYA

MASYARAKAT (LSM) SATUNAMA DAERAH ISTIMEWA

YOGYAKARTA

Diajukan sebagai persyaratan memenuhi Program Internship yang diwajibkan

bagi mahasiswa Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Disusun oleh:

CHRISTIAN ADI NUGROHO

161006128

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

2020
HALAMAN PERSETUJUAN
BIDANG TRAINING DAN KONSULTASI PADA LEMBAGA SWADAYA

MASYARAKAT (LSM) SATUNAMA DAERAH ISTIMEWA

YOGYAKARTA

DISUSUN OLEH:

CHRISTIAN ADI NUGROHO

161006128

MENYETUJUI

DOSEN PEMBIMBING

Andreas A. Susanto, PhD


DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN..............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1
Latar Belakang.........................................................................................................1
BAB II DESKRIPSI ORGANISASI.......................................................................................4
2.1 Sejarah Organisasi Yayasan SATUNAMA Yogyakarta..............................4
2.2 Bidang Usaha dan Produk Yayasan SATUNAMA Yogyakarta..................6
2.3 Visi dan Misi Yayasan SATUNAMA..........................................................12
2.3.1 Visi.......................................................................................................12
2.3.2 Misi......................................................................................................12
2.4 Struktur Organisasi....................................................................................13
2.5 Profil Departemen / Divisi...........................................................................13
2.5.1 Penguatan Masyarakat........................................................................13
2.5.2 Politik Demokrasi dan KBBIS (Kebebasan Beragama Berkeyakinan-
Inklusi Sosial)......................................................................................................14
2.5.3 Riset Pengembangan Pengetahuan dan Media...................................15
2.5.4 Kesehatan Jiwa & Disabilitas..............................................................16
2.5.5 Training & Konsultasi.........................................................................17
2.5.6 HRD.....................................................................................................18
2.5.7 Keuangan.............................................................................................18
2.5.8 Pengelolaan Aset & Kerumahtanggaan..............................................19
BAB III DESKRIPSI TUGAS DAN PELAKSANAAN.............................................................19
3.1 Deskripsi Pekerjaan....................................................................................19
3.2 Tugas Utama...............................................................................................20
3.3 Tugas Tambahan.........................................................................................26
BAB IV REFLEKSI DAN REKOMENDASI..........................................................................30
4.1 Pengetahuan dan Kemampuan...................................................................30
4.2 Hambatan Pribadi.......................................................................................31
4.3 Masalah Organisasi.....................................................................................33
4.4 Relevansi Mata Kuliah................................................................................33
4.5 Rekomendasi...............................................................................................34
1. Untuk Mahasiswa................................................................................34
2. Untuk Prodi.........................................................................................35
Daftar Pustaka.............................................................................................................36
LAMPIRAN...................................................................................................................38
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam rangka penerapan ilmu dan juga pengetahuan yang didapatkan

selama kuliah, Program Studi Sosiologi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

mengadakan program magang atau internship. Program ini juga mendukung

mahasiswa dalam melakukan pembelajaran diluar kelas dengan pengetahuan

ataupun ketrampilan yang baru bagi mahasiswa. Selain itu mahasiswa juga dapat

belajar untuk melakukan adaptasi dan juga mendapatkan gambaran akan dunia

kerja.

Maka dari itu penulis memilih Yayasan SATUNAMA Yogyakarta sebagai

lokasi pelaksanaan internship atau magang. Penulis memilih Yayasan

SATUNAMA dengan alasan latar belakang dan histori organisasinya yang

mumpuni untuk sebuah organisasi nirlaba yang bergerak di bidang pemberdayaan

masyarakat melalui pendampingan, advokasi, dan pelatihan. Hal lainnya juga

karena di Yayasan SATUNAMA ini merupakan tempat yang sangat efektif untuk

menerapkan dan lebih mendalami pelajaran yang sudah didapatkan selama kuliah.

Divisi yang terdapat di Yayasan SATUNAMA yaitu divisi Penguatan Masyarakat,

Politik Demokrasi dan KBBIS, Riset Pengembangan Pengetahuan dan Kesehatan

Jiwa, Training dan Konsultasi, Human Recourses dan General Affairs, Keuangan,

Interlocutor, Pengelolaan Aset dan Kerumahtanggaan.


Penulis bergabung bersama divisi training dan konsultasi atau dikenal

sebagai SATUNAMA Training Center (STC). Divisi ini merupakan unit yang

bekerja dalam penyedia layanan jasa pelatihan dan konsultasi dibawah naungan

Yayasan SATUNAMA Yogyakarta. Penulis memilih divisi ini karena tertarik

pada bidang kerja yang ada pada divisi tersebut, dimana penulis bisa belajar dan

merasakan langsung bagaimana proses pendekatan, penawaran, dan juga model

atau jenis produk pelatihannya. Melalui kegiatan magang atau internship selama 2

bulan atau minimal 40 hari kerja ini, penulis belajar akan hal baru yang belum

pernah dialami ataupun dipelajari penulis sebelumnya.

Pada laporan ini akan menyampaikan hasil internship yang diperoleh

penulis dari pengalaman kerja yang dialami penulis pada divisi Training dan

Konsultasi Yayasan SATUNAMA Yogyakarta. Penulis merasa pengalaman dari

program internship menjadikan penulis lebih terbuka akan pola kerja,

pengetahuan, dan juga lingkungan baru yang tidak diketahui penulis sebelumnya.

Pengalaman melakukan promosi produk adalah salah satu pengalaman dan juga

pengetahuan baru yang didapatkan penulis selama masa internship.

Tujuan internship sendiri menurut penulis yaitu untuk memperoleh

pengalaman kerja dalam bidang pelayanan jasa pelatihan dan konsultasi. Penulis

merasa tertarik internship pada bidang tersebut karena penulis merasa butuh

pengalaman dalam bidang pelayanan jasa yang dimana penulis merasa kurang

pengalaman dan butuh pembelajaran lebih lanjut lewat internship. Penulis juga

merasa perlu wadah untuk mempraktikkan ilmu-ilmu serta pengetahuan yang

telah penulis dapat selama kuliah.


BAB II

DESKRIPSI ORGANISASI

Nama Instansi :Yayasan Satunama Yogyakarta

Jenis Organisasi :Lembaga Swadaya Masyarakat

Alamat :Jl.Sambisari No.99, Jaran, Sendangadi, Kec.Melati,

Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 5528

Email :satunama@satunama.org

Website :www.satunama.org

Instagram :@satunama

2.1 Sejarah Organisasi Yayasan SATUNAMA Yogyakarta

SATUNAMA adalah sebuah organisasi nirlaba yang bergerak di bidang

pemberdayaan masyarakat melalui pendampingan, advokasi, dan pelatihan.

Organisasi yang secara formal berdiri pada tanggal 25 Maret 1998 ini awalnya

merupakan bagian dari Unitarian Service Committee Canada yang mulai bekerja

di Indonesia sejak tahun 1975.1 Selama menjadi bagian dari Unitarian Service

Committee (USC) Canada, fokus awal dari program SATUNAMA lebih

mengarah kepada aksi pelayanan kemanusiaan. Kemudian pada tahun 1998,

kantor USC Canada yang dulu berpusat di Jakarta akhirnya dipindahkan ke daerah

Yogyakarta. Hal ini bertujuan untuk lebih mendekatkan organisasi USC Canada

1
Website Resmi SATUNAMA, “Tentang Sejarah Yayasan SATUNAMA Yogyakarta”
http://satunama.org/sejarah-satunama/, diakses pada tanggal 28 November 2020
saat itu dengan kelompok atau komunitas masyarakat yang menjadi

dampingannya. Selanjutnya, pada tahun dibawah kepemimpinan Methodius

Kusumahadi, lembaga ini mulai meninggalkan proyek-proyek karitatif dan lebih

memfokuskan kepada pelaksanaan program-program pembangunan dan

pengembangan masyarakat. Fokus perhatian program ini kearah penanggulangan

kemiskinan terutama pada masyarakat yang kurang tersentuh dan diperhatikan

langsung oleh bantuan pemerintah yakni masyarakat pedesaan maupun daerah

yang terpinggirkan. Wilayah menjadi target awal perhatian program pembangunan

dan pengembangan masyarakatnya, yaitu: Yogyakarta, Nusa Tenggara Timur

(NTT), dan Timor Leste.

Pada masa itu, lembaga USC Canada banyak sekali memfasilitasi

pelatihan dan pendidikan bagi kelompok masyarakat miskin atau tertinggal yang

memiliki kesadaran untuk berkembang dan membela haknya. Pelatihan tersebut

seperti perencanaan pembangunan dan manajemen organisasi lokal,

pengembangan dan pendampingan usaha kecil, pengelolaan sumber daya alam

dan pemanfaatan teknologinya yang ramah lingkungan seperti pertanian organik,

dan lain sebagainya. Selanjutnya, pada sekitar awal tahun 1990-an, USC Canada

memutuskan untuk beralih tugas ke negara lain yang dianggap memerlukan

bantuannya. Hal ini, karena USC Canada merasa pada tahun 1990-an

pembangunan yang ada di Indonesia telah banyak berhasil meningkatkan standar

hidup masyarakatnya dan diprediksi akan segera meninggalkan status sebagai

negara miskin. Kemudian, muncul landasan untuk meneruskan tekad perjuangan

lembaga tersebut dalam mendampingi dan mengembangkan masyarakat di

Indonesia. Sehingga, lembaga yang dulunya bagian dari USC Canada tersebut
digantikan secara formal menjadi Yayasan SATUNAMA pada tahun 1998. Pada

tahun 1998 tersebut, Civic Education for Future Indonesian Leader (CEFIL) untuk

pertama kalinya diselenggarakan dan juga menjadi program unggulan yang

diselenggarkan setiap tahun dan bertahan sampai saat ini.

Selama perjalanannya sampai sekarang ini, SATUNAMA masih tetap

berkontribusi dan aktif mendampingi kelompok masyarakat dari berbagai daerah

yang memerlukan bantuan secara sosial. Berbagai program kegiatan pelatihan dan

pembangunan masyarakat masih terus berjalan serta terealisasi dengan baik. Saat

ini, sasaran dari program SATUNAMA tersebut telah meluas sampai daerah

lainnya yang ada di Indonesia. Contohnya, yakni program livelihood di Bintuni

Papua barat, program PSDA pada kelompok masyarakat anak rimba di Jambi,

program penyediaan sarana kebutuhan dasar masyarakat di Flores pada tahun

2005, program pengorganisasian dan advokasi untuk kebebasan beragama atau

berkepercayaan dan iklusi sosial seperti kelompok kepercayaan marapu di Sumba

serta kelompok kepercayaan Parmalim di Sumatera Utara, program pemberdayaan

anak, dan banyak program lain sebagainya. Sehingga, keberadaan SATUNAMA

sebagai salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) sangat bermakna dan

telah memiliki sejarah perjalanan cukup panjang. Hal itulah yang membuat

SATUNAMA sampai saat ini tetap konsisten hadir mendampingi dan

mengembangkan masyarakat Indonesia menjadi lebih baik

2.2 Bidang Usaha dan Produk Yayasan SATUNAMA Yogyakarta

I. Perpustakaan
Gambar 1: Perpustakaan (Sumber: https://satunama.org/perpustakaan-2/)

Pada Yayasan SATUNAMA terdapat sebuah perpustakaan yang

didirikan langsung untuk menjadi tempat koleksi buku-buku terkait dengan topik

sosial, organisasi, dan anak. Dalam informasi yang penulis terima dari situs resmi

SATUNAMA, dikatakan bahwa “awalnya Perpustakaan SATUNAMA dulu diberi

nama dengan perpustakaan Prof. Dr Loekman Soetrisno, MA, sebagai

penghargaan terhadap salah satu pendiri Yayasan SATUNAMA”.2 Hampir

sebagian besar koleksi buku yang ada pada perpustakaan saat itu hasil pemberian

sukarela keluarga dari keluarga Bapak Loekman Soetrisno. Berselang beberapa

tahun kemudian, lewat keputusan manajemen dan organisasi akhirnya

mengusulkan untuk mengganti nama perpustakaan tersebut menjadi Perpustakaan

SATUNAMA yang masih bertahan hingga saat ini. Perpustakaan SATUNAMA

sekarang ini terbuka untuk umum, pengunjung baik itu pelajar maupun mahasiswa

boleh saja datang membaca dan bahkan juga meminjam buku yang ada pada

koleksi perpustakaan SATUNAMA. Bagi yang mau meminjam buku tersebut

wajib meninggalkan identitas asli seperti kartu pelajar dan lain sebagainya kepada

penjaga perpustakaan.

2
Website Resmi SATUNAMA, “Tentang Produk dan jasa terkait Perpustakaan”
http://satunama.org/perpustakaan-2/ yang diakses pada tanggal 28 November 2020
II. Buku

Selama berdiri sampai proses berkembangnya Yayasan SATUNAMA,

organisasi ini telah banyak melakukan perjalanannya ke berbagai daerah untuk

melakukan pendampingan maupun perjuangan membela kelompok atau

masyarakat yang mengalami marginalisasi atas hak-hak kehidupannya. Dari

beberapa periode selama perjalanannya, SATUNAMA mulai mencatatkan kisah

inspirasi yang diperoleh selama ini kedalam sebuah karya buku. Beberapa contoh

hasil buku yang telah ditulis dan diterbitkan oleh Yayasan SATUNAMA antara

lain seperti:

Gambar 2: karya buku yang telah ditulis dan diterbitkan SATUNAMA


(Sumber: download dari situs http://satunama.org/buku/, 2020)

III. Penginapan Kampung Duwet atau Wisma Omah Duwet

SATUNAMA

Gambar 3: Wisma Omah Duwet

(Sumber: https://satunama.org/penginapan/, 2020)

Yayasan SATUNAMA Yogyakarta juga memiliki sebuah wisma

penginapan yang terletak tidak jauh dari kantor SATUNAMA. Wisma ini

biasanya digunakan oleh para tamu yang mengikuti pelatihan di SATUNAMA.

Saat ini, Wisma Omah Duwet telah bekerja sama dengan OYO dalam hal

mempromosikan penginapannya kepada para pelancong atau wisatawan yang

ingin berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta. Oleh karena itu, kamar ini

disewakan dan selalu tersedia pada aplikasi OYO ketika tidak ada aktivitas jadwal

pelatihan di SATUNAMA.
IV. Training & Konsultasi

Yayasan SATUNAMA dapat dikatakan sebagai salah satu Lembaga

Swadaya Masyarakat (LSM) telah lama berkembang dan memiliki sejarah yang

cukup panjang, terutama saat aktif menanggapi perkembangan yang terjadi dalam

masyarakat. Selama perkembangan lembaga ini, banyak sekali pengalaman dan

ilmu yang telah dipahami secara langsung lewat perjalanan history selama

menekuni dinamika dan fase-fase kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu,

wajar saja jika SATUNAMA memiliki modal yang cukup berupa pengetahuan

dan praktek untuk bisa dibagikan ke banyak pihak melalui sebuah pelatihan dan

konsultasi. Berbagai macam pelatihan dan konsultasi yang telah diberikan serta

dijalankan oleh SATUNAMA kepada beberapa kelompok atau komunitas di

dalam masyarakat. Dalam Training dan Konsultasi tersebut, menjadi sebuah

program yang ingin disumbangkan dan disalurkan oleh SATUNAMA kepada

banyak pihak yang memerlukan pendampingan dan peningkatan pengetahuan diri.

Gambar di bawah ini merupakan beberapa bentuk produk pelatihan yang di

tawarkan dan di share kepada pihak yang ingin mengetahui lebih dalam tentang

materi yang dimiliki SATUNAMA.


Gambar 4: Contoh produk dari unit Training dan Konsultasi SATUNAMA

(Sumber: produk yang dibuat oleh penulis selama internship dan arsip Kak

Debora)
2.3 Visi dan Misi Yayasan SATUNAMA

2.3.1 Visi

 Indonesia beragam, beradab dan berkelanjutan.

2.3.2 Misi

 Mengembangkan budaya hidup bersama yang membela hak-hak dasar

individu dan hak-hak dasar kolektif warga negara terutama warga paling

marginal

 Memfasilitasi tumbuh kembangnya organisasi masyarakat sipil dalam

memperjuangkan hak-hak dan kewajiban warga negara

 Mengembangkan tata hidup yang demokratis, berkeadilan, transparan,

akuntabel, dan bebas korupsi

 Memperkuat jaringan kerja sama antar individu, masyarakat dan organisasi

di level lokal hingga internasional

 Memperkuat negara memenuhi hak-hak konstitusi warga negara

 Membangun budaya Organisasi Yayasan, mitra dan masyarakat

dampingan secara optimal

 Mengarusutamakan pelestarian lingkungan seperti sumber daya alam, air,

energi dan perubahan iklim, pengelolaan risiko bencana, gender dan

pemenuhan hak anak.

2.4
2.4 Struktur Organisasi

Gambar 5: Struktur Organisasi Yayasan SATUNAMA

(Sumber: Catatan penulis saat orientasi pengenalan magang dengan HRD, 2020)

2.5 Profil Departemen / Divisi

2.5.1 Penguatan Masyarakat

Divisi ini merupakan fokus kerja utama dari SATUNAMA dan sudah ada

sejak SATUNAMA pertama kali berdiri. Tugas dari divisi ini adalah memberikan

pendampingan masyarakat dengan berbagai isu di berbagai daerah. Berdasarkan

informasi yang ada, sampai saat ini SATUNAMA telah bekerja untuk

memberikan pendampingan untuk 38 desa yang ada di 25 kecamatan di 3 provinsi


di Indonesia yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah dan Papua Barat.

Saat ini fokus pendampingan yang diberikan SATUNAMA terfokus pada 3 isu,

yaitu:3

1. Lingkungan dan Pertanian Berkelanjutan

2. Hak-hak Dasar Anak dan Perempuan

3. Pengembangan Ekonomi Masyarakat dan Desa.

2.5.2 Politik Demokrasi dan KBBIS (Kebebasan Beragama

Berkeyakinan-Inklusi Sosial)

Divisi ini dibentuk sebagai bentuk tanggapan atau respon terhadap

pembangunan suprastruktur (lembaga politik, hukum, agama, dll) yang sedang

terjadi. Divisi ini membagi kerjanya dalam 3 bidang:4

a) Bidang Politik dan Demokrasi

Hal umum yang dapat diketahui pada bidang ini adanya Sekolah Politisi

Muda (SPM) SATUNAMA. Di mana, SPM SATUNAMA tersebut telah dilalui

beberapa dekade dan telah memiliki jumlah alumni dari setiap angkatan yang

cukup banyak. Program kerja dalam bidang ini dilakukan dengan memberikan

pendidikan politik dan demokrasi bagi gerakan masyarakat sipil dan politisi muda

lintas partai politik. Empat partai politik yang bekerjasama dalam program ini ada

Partai Demokrat, Partai Nasdem, Partai Gerindra, dan PDIP. Program kerjasama

3
Website Resmi SATUNAMA, “Tentang Program Divisi Penguatan Masyarakat”
https://satunama.org/pemberdayaan-masyarakat/, diakses pada tanggal 28 November 2020
4
Website Resmi SATUNAMA, “Tentang Departemen Politik Demokrasi dan KBBIS”
https://satunama.org/politik-demokrasi-desa/, diakses pada tanggal 28 November 2020
ini dilakukan di 4 provinsi yaitu Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Jawa Barat dan

Lampung.

b) Bidang Kebebasan Beragama / Berkepercayaan dan Inklusi Sosial

Bidang ini memiliki program Keadilan dan Inklusi Sosial bagi Kelompok

Marjinal (KISKM). Program ini didukung oleh yayasan international seperti The

Asia Foundation dan beberapa yayasan lokal. Hal umum yang dapat diketahui

dari kegiatan bidang ini seperti membantu pedampingan kelompok kepercayaan

Parmalim yang ada di Sumatera Utara, pendampingan Marapu (penganut

kepercayaan lokal) yang ada di Sumba Provinsi Nusa Tenggara Timur,

pendampingan kelompok penghayat Tolottang di Sulawesi Selatan, dan kelompok

kepercayaan lokal lainnya yang ada di Indonesia. Dalam status secara administrasi

negara cuma ada beberapa agama yang secara besar diakui dan dapat dicantumkan

dalam KTP maupun KK. Oleh karena itu, bidang ini bergerak mendampingi setiap

kelompok penghayat kepercayaan untuk memperoleh hak statusnya sebagai warga

negara serta diakui keberadaannya oleh negara dan juga masyarakat sekitar.

c) Bidang Perempuan & Politik

Bidang ini dibentuk sejak April 2015 dengan tujuan umum

mengembangkan kehidupan demokrasi berbasis pada pemenuhan kebutuhan

perempuan. SATUNAMA berfokus sebagai resource center atau pusat sumber

daya pengetahuan perempuan dan politik, melalui penelitian perempuan dan

politik yang relevan sebagai upaya pengelolaan pengetahuan.

2.5.3 Riset Pengembangan Pengetahuan dan Media


Divisi ini bertugas untuk memperkuat organisasi baik secara internal

maupun eksternal. Riset internal bertugas untuk membangun,

mendokumentasikan dan mensistematisasi kerja kelembagaan, juga

mempublikasikan wacana dan kerja SATUNAMA melalui website lembaga.

Divisi ini memiliki 2 fokus, yaitu:5

a) Pengelolaan dan Pengembangan Pengetahuan

Bagian ini berfokus untuk mengelola pengetahuan dan data untuk

menentukan kebijakan terkait arah strategis ke depan dan untuk menumbuhkan

metode baru dalam memberikan penguatan masyarakat. Produksi buku dan

pengelolaan sistem informasi (SIS) SATUNAMA berada dibawah kendali bagian

ini.

b) Media

Media bergerak keluar untuk menjalin relasi yang berguna untuk

menginformasikan pengalaman dan hasil kerja lembaga. Selain itu, kerja keluar

juga dimaksudkan untuk mewadahi berbagai program yang diampu oleh donor.

2.5.4 Kesehatan Jiwa & Disabilitas

Divisi ini bertugas aktif untuk melakukan layanan preventif, kuratif,

rehabilitatif, pemberdayaan, advokatif umtuk kesehatan jiwa yang lebih baik dan

5
Website Resmi SATUNAMA, “Tentang Riset Pengembangan dan Media”
https://satunama.org/pengelolaan-pengetahuan-jaringan-media/, diakses pada tanggal 9 Desember
2020
penguatan hak-hak penyandang disabilitas. Divisi ini memiliki beberapa strategi,

yaitu:6

A. Strategi Berbasis Institusi dan Berbasis Masyarakat, dilakukan untuk isu

kesehatan jiwa. Strategi berbasis institusi dilakukan untuk pengadaan Rumah

Pembelajaran Kesehatan Jiwa (RPKJ), dan strategi berbasis masyarakat

dilakukan dengan mengadakan kegiatan-kegiatan berbasis di desa yaitu

melalui Desa Siaga Sehat Jiwa (DSSJ)

B. Untuk keberlanjutan dan menyesuaikan dengan perkembangan program,

maka strategi yang dikembangkan adalah pelatihan, penelitian, pengembangan

dan konsultasi. Strategi ini bertujuan untuk memastikan bahwa Yayasan

SATUNAMA memiliki basis data melalui temuan-temuan ilmiah juga

pembelajaran yang sifatnya partisipatoris serta konsultasi sebagai bagian

untuk desiminasi keahlian dari Yayasan SATUNAMA ke pihak lain

C. Untuk keberlanjutan kelembagaan khususnya Departemen Kesehatan Jiwa

dan Disabilitas dari sisi pendanaan, maka strategi yang dikembangkan adalah

melakukan pendayagunaan aset berupa “Wisma” yang pengelolaannya

bekerjasama dengan jaringan layanan perhotelan atau startup unicorn di

sektor hospitality, yang tujuannya untuk mendapatkan profit demi dan untuk

pembiayaan program dan operasional.

2.5.5 Training & Konsultasi

Penulis melakukan internship pada bidang ini. Pada bidang training dan

konsultasi ini mempunyai tugas dan peran sebagai pengelola dan penanggung
6
Website Resmi SATUNAMA, “Tentang Departemen Kesehatan Jiwa dan Disabilitas”
https://satunama.org/kesehatan-jiwa/, diakses pada tanggal 9 Desember 2020
jawab dalam pelaksanaan menu pelatihan yang oleh SATUNAMA sebagai

fasilitator dan penyedia produk atau jasa berupa pelatihan maupun workshop.

Untuk saat ini, pengelola pada bidang training dan konsultasi tersebut lebih

dikenal dengan Unit SATUNAMA Training Center (STC). Posisi penulis di STC

mungkin dapat dikatakan sebagai rekan atau partner kerja Kak Risbika, yang di

mana beliau sendiri merupakan penanggung jawab atas penawaran dan pemasaran

terkait dengan produk pelatihan & konsultasi, baik berupa pelayanan pelatihan

dam konsultasi maupun alat-alat pemasarannya.

2.5.6 HRD

Divisi ini bertugas untuk mengelola personil SATUNAMA. Di

informasikan dari situs, bahwa Jumlah staf yang ada pada SATUNAMA hingga

Maret 2016 adalah 46 orang dengan komposisi sebagai berikut: Staf tetap (6

orang), staf kontrak (38 orang), volunteer (1 orang), honorer (1 orang). 7 Divisi

HRD juga diarahkan untuk menyusun tata kelola kepegawaian yang mengacu

pada perundangan yang berlaku di Indonesia. Termasuk di dalamnya pengurusan

jaminan kesehatan dan jaminan tenaga kerja yang disediakan untuk pekarya.

2.5.7 Keuangan

Divisi keuangan bertanggung jawab untuk menyusun dan

mendistribusikan laporan keuangan program secara periodik kepada stakeholder

utama. Divisi ini merupakan divisi yang mengelola keuangan. Tugas utama dari

divisi ini adalah membagun sistem keuangan yang handal, bisa digunakan, dan

layak dibagikan agar transparan dan akuntabel saat harus

7
Website Resmi SATUNAMA, “Tentang HRD” https://satunama.org/human-recources-
general-affairs/, diakses pada tanggal 9 Desember 2020
mempertanggungjawabkan kepada publik atau pemberi mandat.

2.5.8 Pengelolaan Aset & Kerumahtanggaan

Divisi PAK ini dapat dikatakan sebagai pendukung dalam mengelola

keperluan dan ketersediaan kebutuhan internal SATUNAMA. Kontribusi divisi

ini dapat dinilai cukup penting, karena memiliki tangung jawab untuk bisa

melakukan pelayanan dan pengelolaan sumber-sumber aset yang dimiliki oleh

SATUNAMA secara optimal. Unit PAK ini sepenuhnya didedikasikan untuk

membangun infrastruktur kerja yang ada pada SATUNAMA. Dalam situs resmi

SATUNAMA berkaitan dengan program kerja PAK, dikatakan bahwa “Ada 3 hal

besar yang diurus oleh unit ini, yaitu aset (tanah dan kebun), operasional

wisma, cathering & transport, dan perawatan bangunan dan kantor”.8

BAB III

DESKRIPSI TUGAS DAN PELAKSANAAN

3.1 Deskripsi Pekerjaan

Penulis melakukan internship di Yayasan SATUNAMA Yogyakarta

selama 40 hari kerja mulai dari 12 Oktober 2020 sampai 10 Desember 2020.

Penulis bertugas di divisi Training dan konsultasi atau dikenal sebagai unit

SATUNAMA Training Center (STC) di bawah dampingan Kak Debora. Penulis

menjalankan internship sebanyak 5 hari dalam satu minggu, mulai dari hari senin

8
Website Resmi SATUNAMA, “Tentang Departemen Pengelolaan Aset dan Kerumahtanggaan
(PAK)” https://satunama.org/aset-kerumahtanggaan/, diakses pada tanggal 9 Desember 2020
sampai jumat. Jam kerja mengikuti waktu yang ditetapkan dari kantor

SATUNAMA yakni dari jam 09.00 WIB – 17.00 WIB. Namun biasanya jika ada

pekerjaan khusus penulis datang lebih awal.

Beberapa hari sebelum dilaksanakannya kegiatan rutinitas magang

tepatnya pada hari orientasi atau pengenalan magang yakni jumat tanggal 12

Oktober 2020, penulis sudah diberi penjelasan mengenai kegiatan yang akan

dilakukan bersama divisi selama magang dan mekanisme yang ada di kantor

SATUNAMA Yogyakarta. Kemudian, untuk jadwal kegiatan pekerjaan penulis

disesuaikan dengan jadwal kegiatan mentor. Selama di unit SATUNAMA

Training Center (STC) penulis menjalankan beberapa tugas dasar dan menjadi

rutinitas selama magang di unit STC tersebut. Perlu diketahui, bahwa di unit STC

atau divisi training dan konsultasi tersebut segala kegiatan pelatihan dan yang

lainnya tidak serta merta langsung terlaksana praktek kegiatan acaranya. Sebab

ada proses promosi dan penawaran dahulu terhadap menu pelatihan yang

ditawarkan kepada konsumen baik itu kelompok masyarakat maupun lembaga

atau organisasi yang berada di luar Yayasan SATUNAMA.

3.2 Tugas Utama

Pada kesempatan kali ini penulis memiliki 4 tugas utama terkait divisi kerja

Training dan Konsultasi. Tugas utama tersebut terdiri dari membuat desain poster

dan leaflet pelatihan, membantu merencankan pelatihan, menulis artikel publikasi

pasca pelatihan, dan juga membantu membuat konsep dan juga membantu

mengelola media sosial SATUNAMA Training Center.


3.2.1 Membantu membuat desain poster dan leaflet pelatihan yang akan

diselenggarakan SATUNAMA Training Center

Dalam kegiatan ini penulis beberapa kali mendapatkan

tugas untuk membuat desain poster ataupun juga leaflet. Penulis

lebih dulu mendapat arahan dari mentor untuk beberapa ketentuan

dan juga komponen yang perlu ada dalam poster. Setelah

mendapatkan arahan tersebut, penulis mengerjakan poster

menggunakan aplikasi Canva, Inkspace, dan juga Microsoft

Publisher. Pemilihan aplikasi tergantung dari kebutuhan grafis dan

juga waktu yang diberikan oleh mentor. Namun yang menjadi

perhatian lebih dari penulis yaitu ketentuan untuk menyesuaikan

dengan template tone warna yang sudah menjadi panduan grafis

SATUNAMA. Hal ini dilakukan dengan alasan agar warna dari

setiap produk grafis yang dipublikasi pada media sosial tidak

memiliki warna yang terlalu beda satu dengan yang lain.

3.2.2 Membantu merencanakan pelaksanaan kegiatan pelatihan yang

diselenggarakan SATUNAMA Training Center

Penulis juga diberikan tugas untuk membantu mentor

melakukan perencanaan pelaksanaan kegiatan pelatihan.. Penulis

dalam membantu merencanakan kegiatan pelatihan berkoordinasi

dengan mentor dan juga bagian keungan. Tahap awal yaitu

merancang tema pelatihan berdasarkan katalog menu pelatihan

tahun lalu ataupun berdasarkan survei permintaan. Setelah itu


mentor mencari fasilitator yang sesuai dengan tema pelatihan yang

akan dilaksanakan. Setelah mentor mendapatkan fasilitator yang

sesuai maka penulis diminta untuk menyesuaikan jadwal yang

tersedia antara fasilitator dan juga jadwal yang dibuat oleh

SATUNAMA Training Center. Setelah menentukan jadwal

pelatihan, maka mentor dan penulis berdiskusi terkait harga yang

sesuai untuk pelatihan untuk selanjutnya dipresentasikan kepada

bagian keuangan untuk mendapat persetujuan. Kendala yang

dialami oleh penulis yaitu kerap kali peserta yang mendaftar

berasal dari zona waktu yang berbeda sehingga perlu disesuaikan

kembali jam mulai, durasi, dan jam berakhirnya pelatihan tidak

memberatkan bagi semua peserta.

3.2.3 Membantu menulis artikel publikasi pasca pelatihan dan webinar

yang diselenggarakan SATUNAMA Training Center

Penulis sebagai mahasiswa magang pun mendapatkan tugas

untuk menulis artikel publikasi pasca pelatihan dan webinar yang

sudah diselanggarakan oleh SATUNAMA Training Center. Penulis

melakukan tugas tersebut dengan cara mengikuti rangkaian

webinar ataupun pelatihan dan mencatat beberapa topik penting

ataupun kalimat-kalimat dari narasumber yang penulis anggap bisa

membuat materi tulisan yang akan dibuat akan menjadi lebih

menarik.
Artikel berupa tulisan yang dibuat dimaksudkan untuk

dimuat dalam website satunama.org sebagai bentuk publikasi

setelah terjadinya pelatihan. Tulisan yang dibuat oleh penulis tidak

secara langsung dimuat, namum juga dikoreksi dan disunting oleh

mentor sebelum diserahkan ke divisi Media untuk selanjutnya

dimuat dalam website.

3.2.4 Membantu mengelola media sosial SATUNAMA Training Center

Penulis sebagai mahasiswa magang juga diminta oleh

mentor untuk membantu mengelola media sosial SATUNAMA

Training Center. Dalam tugas pengelolaan media sosial

SATUNAMA Training Center, penulis lebih dulu membuat

kerangka kerja yang terdiri dari jadwal unggah dan juga konten

yang akan diunggah. Dalam jadwal unggah tersebut penulis juga

memperhitungkan prime time dari pengikut media sosial

SATUNAMA Training Center. Sedangkan konten yang akan

diunggah adalah kegiatan dan juga update terkini dari

SATUNAMA Training Center. Penulis juga selalu melakukan

follow up kegiatan dari SATUNAMA Training Center pada jam-

jam tertentu untuk menghindari pengikut media sosial terlewat

unggahan baru.

3.2.5 Membantu membuat Survey Permintaan Pelatihan SATUNAMA

Training Center
Penulis diberikan tugas untuk membuatkan Survey

Permintaan Pelatihan SATUNAMA Training Center. Dalam

mengerjakan Survey Permintaan Pelatihan penulis sebelumnya

berdiskusi dengan mentor untuk pertanyaan dan juga konsep survey

yang akan dibuat. Setelah berdiskusi penulis bersama mentor

membuat survey tersebut berdasarkan menu pelatihan dan juga

tambahan dari pekarya SATUNAMA yang lain yang bersedia

untuk menjadi fasilitator pada pelatihan berikutnya. Penulis

menggunakan google form agar kuesioner dapat disebarkan dan

dijawab secara online. Dalam proses distribusi penulis

menggunakan mailchimp untuk memudahkan dalam distribusi

kepada semua alamat email dari peserta-peserta pelatihan

sebelumnya.

Setelah mendapatkan jawaban dari kuesioner yang telah

disebar, penulis diminta untuk melakukan analisa dari jawaban-

jawaban yang terkumpul. Penulis menggunakan SPSS dalam

melakukan proses analisa, dibantu dengan Microsoft Excel untuk

analisa data yang lebih sederhana dan juga Corel Draw untuk

visualisasi data dengan maksud untuk dapat dibaca lebih mudah

dan juga lebih menarik.

3.2.6 Membantu membuat desain untuk T-shirt yang akan dijual sebagai

merchandise SATUNAMA Training Center


Penulis dalam masa internship tidak hanya diminta untuk

membuat desain poster saja. Namun juga diminta untuk membuat

desain lain yaitu berupa desain t-shirt yang nantinya akan dijual

sebagai merchandise SATUNAMA Training Center. Desain yang

dibuat oleh penulis juga mengikuti tema yang diberikan oleh Kak

Debora sebagai mentor. Tema yang sudah dibuat oleh penulis

memiliki irisan dengan program-program yang dimiliki oleh

Yayasan SATUNAMA Yogyakarta ataupun nilai-nilai yang

dikandung di dalamnya.

Desain yang pernah dibuat oleh penulis selama masa

internship yaitu 2 desain mengenai Abdurrahman Wahid, 1 desain

mengenai kolaborasi, dan 2 desain mengenai Soekarno. Penulis

menggunakan aplikasi Inkscape dan juga Corel Draw untuk

mengerjakan tugas ini. Dikarenakan penulis memiliki kendala

dengan kemampuan perangkat yang dimiliki maka penulis

memiliki 2 tahap saat melakukan kerja desain. Awalnya setelah

mendapatkan tema dari mentor, penulis memulai kerja desain dari

pencarian refrensi, penyesuaian warna, dan juga pencarian ide akan

desain, dan membuat “desain kasar” menggunakan aplikasi

Inkscape. Lalu tahap kedua yaitu ketika pulang magang penulis

meminjam perangkat teman untuk merapikan “desain kasar” untuk

kemudian menjadi desain yang siap cetak menggunakan aplikasi

Corel Draw.
3.3 Tugas Tambahan

3.3.1 Membantu dokumentasi untuk Penyerahan CSR OYO Kepada

SATUNAMA yang dilaksanakan di Rumah Pembelajaran Kesehatan

Jiwa (RPKJ)

Selain tugas utama penulis langsung diberikan tugas lain

yaitu untuk membantu divisi media untuk melakukan dokumentasi

penyerahan program CSR OYO di Satunama. Penulis mendapatkan

instruksi untuk merekam video sambutan, mengam bil beberapa

footage, dan testimoni dari pihak OYO dan SATUNAMA. Penulis

melakukan tugas ini bersama mahasiswa magang lain dari divisi

terkait.

Sebelum melakukan tugas penulis lebih dulu berkoordinasi

dengan panitia pelaksana untuk mengetahui rundown, posisi

pembicara dan sebagainya. Selanjutnya penulis melakukan

dokumentasi dengan menggunakan kamera DSLR yang sudah

disiapkan sebelumnya. Penulis juga menyesuaikan pengaturan

kamera dengan kondisi pencahayaan ruangan. Kendala yang

ditemui penulis selain kondisi pencahayaan, namun juga kondisi

suara sekitar lokasi yang akan menimbulkan noise pada hasil video.

Sebagai solusinya penulis meminta kepada pengurus di lokasi

tersebut untuk membuka beberapa jendela dan mengecilkan

kecepatan kipas angin agar hasil video bisa menjadi lebih baik.
3.3.2 Melakukan liputan untuk acara Capacity Building: Relawan &

Pengurus ICKK-BN yang diadakan di Ruangan Hitscha

SATUNAMA

Penulis kembali diberikan tugas oleh divisi media untuk

membantu untuk peliputan acara pelatihan yang dilakukan oleh

divisi kesehatan jiwa. Tugas yang dilimpahkan kepada penulis

yaitu untuk melakukan peliputan untuk acara Capacity Building

yang diminta oleh relawan dan pengurus ICKK-BN yang digelar di

Ruangan Hitscha SATUNAMA.

Tugas peliputan yang dimaksud adalah untuk merekam

beberapa footage pra dan pasca acara, beberapa video sambutan,

testimoni yang akan disampaikan oleh pihak SATUNAMA

ataupun pihak ICKK-BN. Penulis pada mulanya perlu mengatur

kembali pengaturan pada kamera dengan kondisi cahaya ruangan

dan juga mengatur posisi tripod kamera. Untuk pengaturan posisi

kamera, penulis perlu berkoordinasi dengan panitia acara.

Dalam tugas kali ini, penulis dibantu oleh peserta magang

lain yang bertugas untuk menulis liputan acara. Setelah

berkoordinasi dengan peserta magang lain tersebut, penulis

membagi tugas untuk melakukan peliputan. Kendala yang dialami

yaitu pelatihan kali ini kerap kali meminta peserta berpindah

tempat sehingga penulis perlu sigap untuk berpindah tempat dan

menangkap momen yang sesuai untuk dibuat video publikasi.


3.3.3 Melakukan liputan acara peluncuran buku Inklusi Sosial &

Gerakan Anti Kekerasan yang diselenggarkaan di Ruangan Hitscha

SATUNAMA

Dikarenakan kekurangan sumber daya manusia dalam divisi

Media maka penulis diminta untuk mengerjakan lagi tugas

tambahan untuk membantu melakukan peliputan acara peluncuran

buku Inklusi Sosial & Gerakan Anti Kekerasan dari Program

Peduli Kebebasan Beragama Inklusi Sosial (KBBIS). Sama seperti

tugas peliputan sebelumnya penulis diminta untuk merekam

beberapa momen seperti sesi sambutan, footage pra dan pasca

acara, dan juga beberapa footage selama acara sebagai pelengkap

video.

Dalam tugas kali ini penulis diikutkan dalam briefing

sebelum acara bersama panitia lain. Briefing ini perlu dilakukan

mengingat tamu acara yang diundang juga dari pihak Dinas

Pendidikan Kabupaten Sleman, serta beberapa guru SD hingga

SMP dari beberapa sekolah di Kabupaten Sleman sehingga

penempatan kamera, arah blocking tamu, dan juga pengetahuan

akan susunan acara juga menjadi bagian dari bahasan koordinasi

penulis dan panitia acara. Koordinasi ini dirasa perlu dilakukan

agar menghindari penulis menghalangi pandangan dari para tamu

ataupun kejadian-kejadian lainnya yang dapat menganggu acara.


3.3.4 Membuat desain t-shirt berbentuk logo “inklunesia” untuk Program

Peduli Kebebasan Beragama Inklusi Sosial (KBBIS)

Dalam lain kesempatan penulis juga diberikan tugas untuk

membantu Program Peduli Kebebasan Beragama Inklusi Sosial

(KBBIS) untuk membuatkan desain dalam bentuk logo

“inklunesia” yang nantinya akan dijadikan t-shirt untuk para

peserta dan panitia Program Peduli KBBIS. Inklunesia sendiri

merupakan akronim dari kata inklusi dan Indonesia yang memiliki

arti harapan untuk Indonesia yang lebih inklusi. Pada saat proses

pembuatan desain berbentuk logo inklunesia, penulis diberikan

beberapa ketentuan nilai dan juga komponen yang harus

terkandung dalam logo tersebut.

Dikarenakan penulis memiliki kendala dengan kemampuan

perangkat yang dimiliki maka penulis memiliki 2 tahap saat

melakukan kerja desain. Awalnya setelah mendapatkan tema dari

pekarya dalam bidang KBBIS, penulis memulai kerja desain dari

pencarian refrensi, penyesuaian warna, dan juga pencarian ide akan

desain, dan membuat “desain kasar” menggunakan aplikasi

Inkscape. Sebelum merapikan “desain kasar”, penulis selalu

meminta pendapat atau persetujuan dari desain tersebut untuk

menghindari revisi setelah logo sudah rapi. Lalu tahap kedua yaitu

ketika pulang magang penulis meminjam perangkat teman untuk

merapikan “desain kasar” yang sudah disetujui pihak KBBIS untuk


kemudian menjadi desain yang siap cetak menggunakan aplikasi

Corel Draw.

Dalam melakukan tugas penulis diberi beberapa ketentuan

dan juga komponen yang harus terkandung dalam logo antara lain

yaitu mengandung komponen yang menunjukkan simbol

disabilitas, simbol penganut kepercayaan dan simbol yang dapat

merefleksikan Jogjakarta sebagai kota dimana program

terselenggara. Ketentuan dan juga komponen diterjemahkan

penulis dengan cara menggunakan font (rupa huruf) dengan bentuk

yang memiliki lengkung disetiap sudutnya dan ornamen gunungan

wayang untuk refleksi Jogja. Bentuk roda dalam simbol

aksesibilitas internasional yang penulis padukan pada huruf “i”

untuk simbol disabilitas dan ornamen siluet wayang untuk

menggambarkan penganut kepercayaan.

BAB IV

REFLEKSI DAN REKOMENDASI

4.1 Pengetahuan dan Kemampuan

Penulis telah selesai mengikuti program internship selama 40 hari di

Yayasan SATUNAMA pada bidang SATUNAMA Training Center. Dalam

program internship yang sudah penulis ikuti, penulis mendapatkan pengetahuan

baru dalam proses penawaran dan pemasaran produk berupa jasa pelatihan dan
konsultasi. Pengetahuan ini didapat lewat pengalaman dalam kerja sehari-hari

penulis dalam masa program internship ini. Pekerjaan yang dimaksud seperti

pengalaman membuat desain t-shirt, poster, leaflet, dan juga materi publikasi

media sosial yang nyaman dipandang juga bisa menarik perhatian calon

konsumen. Pengalaman yang diperoleh selama proses internship terkait tugas

utama menjadi sarana bagi penulis untuk melakukan penerapan teori-teori yang

telah dipelajari selama kuliah.

Selama proses internship tersebut penulis pun mendapatkan pengalaman

dalam melakukan secara nyata bagaimana proses penawaran dan juga promosi

dengan produk jasa pelatihan dan konsultasi yang dirasa memiliki segmentasi

yang lebih spesifik dibandingkan dengan produk lain. Perbedaan umur antara

penulis dengan calon konsumen yang cukup banyak juga menjadikan pengalaman

dan pengetahuan baru bagi penulis dalam pekerjaan desain. Desain yang dianggap

penulis dan beberapa teman semuruan penulis menarik belum tentu dianggap

menarik bagi calon konsumen. Selain perihal selera visual, penulis juga belajar

bahwa pembuatan materi promosi selain menarik juga harus mengesankan

profesionalitas yang tinggi dengan penggunaan garis-garis tegas dan juga warna

solid. Sehingga penulis mendapatkan banyak wawasan dan juga pelajaran selama

magang dalam unit SATUNAMA Training Center.

4.2 Hambatan Pribadi

Kendala dan juga hambatan yang ditemui penulis dalam melakukan dan

menjalani masa program internship yaitu kemampuan komunikasi dan

kemampuan berbaur penulis yang dirasa kurang cukup cepat untuk beradaptasi
dengan lingkungan baru. Sehingga pada beberapa hari awal masa program

intenship penulis merasa sulit untuk bertanya dan berkoordinasi dengan beberapa

rekan sesama magang ataupun karyawan SATUNAMA. Namun seiring

berjalannya waktu penulis memutuskan untuk mengikuti kegiatan futsal bersama

yang diikuti oleh karyawan SATUNAMA setiap hari Jumat setelah jam kerja

dalam usaha membaur dan dapat melatih komunikasi penulis dengan lingkungan

baru.

Lalu selain memiliki hambatan pribadi terkait kemampuan adaptasi dan

komunikasi dengan lingkungan beru, penulis juga memiliki hambatan lain yaitu

ketidakmampuan perangkat elektronik yang dimiliki oleh penulis untuk

memenuhi kebutuhan pekerjaan. Dikarenakan penulis kerap diberikan tugas untuk

mendesain t-shirt sehingga membutuhkan desain yang berupa vector ataupun

bitmap dengan resolusi tinggi

. Maka dari itu penulis tidak bisa menggunakan canva karena kurangnya

kualitas ketika disablon. Dibutuhkan aplikasi desain grafis yang lebih mumpuni

seperti Corel Draw ataupun Adobe Photoshop namun perangkat yang dimiliki

penulis tidak mampu menjalankan kedua program desain grafis tersebut. Solusi

yang ditemukan oleh penulis yaitu dengan menggunakan aplikasi desain grafis

lain yang mampu dijalankan perangkat milik penulis, walaupun aplikasi tersebut

terbilang dasar namun dapat mempermudah pekerjaan penulis dalam membuat

konsep desain. Sepulangnya dari kantor maka penulis meminjam perangkat milik

teman penulis agar bisa menyempurnakan konsep desain yang dibuat oleh penulis

di kantor. Walaupun memakan waktu dan tidak efisien namun hanya solusi itu

yang bisa digunakan penulis saat ini.


4.3 Masalah Organisasi

Selama menjalani masa internship selama 40 hari kerja, penulis menemukan

beberapa yang penulis rasa menjadi masalah organisasi. Diantaranya adalah kerap

kali terjadi miskomunikasi diantara pekarya atau pekerja di SATUNAMA.

Strategi komunikasi yang kadang kurang tepat dengan kondisi acapkali menjadi

penyebab terjadinya konflik antara pihak manajemen dengan pekarya.

Selain terjadinya miskomunikasi, penulis rasa yang menjadi masalah dalam

organisasi adalah koordinasi antar divisi atau unit yang kurang baik. Masalah ini

penulis rasakan ketika mendapat tugas tambahan yang melibatkan beberapa divisi.

Beberapa kesempatan penulis menemukan beberapa pekarya yang kebingungan

ketika dimintai keterangan untuk koordinasi acaranya sendiri.

4.4 Relevansi Mata Kuliah

Selana menjalani masa program internship penulis berusaha untuk menggunakan

kerangka pikir, sudut pandang, juga implementasi toeri dari mata kuliah yang

telah diampu selama kuliah. Beberapa mata kuliah yang dirasa memiliki hubungan

dan keterkaitan dengan tugas-tugas yang telah dilaksanakan selama magang antara

lain seperti Sosiologi Media, Sosiologi Organisasi, Sosiologi Visual, dan juga

Sosiologi Bisnis.

Dalam Sosiologi Media penulis belajar bagaimana cara kerja dan juga perilaku

pengguna media sosial, menggunakan materi tersebut penulis tahu kapan waktu

yang tepat untuk mengunggah materi ke media sosial untuk mendapatkan angka

impresi yang tinggi dari tiap unggahan. Dari Sosiologi Organisasi penulis belajar
cara untuk menempatkan diri, mengerti posisi penulis, dan juga belajar untuk

memahami alur kerja yang diterapkan di Yayasan SATUNAMA.

Sedangkan Sosiologi Visual membantu penulis untuk memahami pengaruh citra

atau visual kepada setiap persepsi individu, juga Sosiologi Visual membantu

dalam berbagai kerja penulis yang berkaitan dengan pembuatan konten yang

berkaitan dengan visual. Sosiologi Bisnis membantu penulis untuk memahami

perilaku konsumen dan juga untuk memahami konsep pengelolaan dan pemasaran

produk.

4.5 Rekomendasi

1. Untuk Mahasiswa

Penulis merasa perlunya kematangan rencana dari setiap mahasiswa dalam

menyiapkan rencana dan juga beserta cadangan rencana yang cukup dalam

menjalani program internship. Penulis yang merasa sudah memiliki rencana yang

cukup matang untuk institusi dan juga bidang ataupun posisi yang akan dipilih

untuk program internship namun tetap berantakan ketika pandemi dan mengubah

banyak kebijakan institusi terkait magang. Pentingnya memiliki rencana cadangan

ketika ada kejadian yang tidak diprediksi sehingga dapat menggunakan rencana

cadangan tersebut alih-alih kebingungan ataupun membuang waktu.

Persiapan lain yang harus dimiliki mahasiswa ketika mengambil program

internship yaitu persiapan tekait peningkatan soft skill diluar kemampuan yang

selama ini digunakan selama kuliah, etos kerja, dan juga kemampuan untuk

beradaptasi dengan lingkungan baru yang mungkin belum pernah ditemui

sebelumnya. Penulis pun mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan

lingkungan kerja dan juga untuk meningkatkan etos kerja yang baik.
2. Untuk Prodi

Rekomendasi penulis untuk program studi yaitu untuk memperluas

cakupan kerja sama dengan banyak instansi lain selain Lembaga Swadaya

Masyarakat. Perkembangan teknologi, industri kreatif, dan juga perubahan sosial

yang mengikutinya akan sangat dipenulisngkan jika mahasiswa sosiologi tidak

dapat merasakan berkecimpung dalam instansi dengan kriteria demikian. Dan juga

dalam kondisi khusus seperti pandemi mungkin bijak bagi prodi untuk

memberikan penawaran instansi yang dapat menerima dan bekerja sama dengan

prodi karena bagi penulis sangat sulit untuk menemukan instansi yang menerima

mahasiswa magang.
Daftar Pustaka

Yayasan SATUNAMA Yogyakarta, “Tentang Sejarah Yayasan

SATUNAMA”. http://satunama.org/sejarah-satunama/. Situs diakses pada

tanggal 28 November 2020

Yayasan SATUNAMA Yogyakarta, “Tentang produk dan jasa terkait

perpustakaan”. http://satunama.org/perpustakaan-2/. Situs diakses pada

tanggal 28 November 2020

Yayasan SATUNAMA Yogyakarta, “Tentang produk dan jasa terkait buku”.

http://satunama.org/buku/ Situs diakses pada tanggal 28 November 2020

Yayasan SATUNAMA Yogyakarta, “Tentang produk dan jasa terkait

penginapan Wisma Omah Duwet”. http://satunama.org/penginapan/. Situs

diakses pada tanggal 28 November 2020

Yayasan SATUNAMA Yogyakarta, “Tentang produk dan jasa terkait

training dan konsultasi”. http://satunama.org/training-konsultansi/ Situs

diakses pada tanggal 28 November 2020

Yayasan SATUNAMA Yogyakarta, “Tentang program divisi penguatan

masyarakat”. http://satunama.org/pemberdayaan-masyarakat/ Situs diakses

pada tanggal 28 November 2020

Yayasan SATUNAMA Yogyakarta, “Tentang program departemen politik

dan KBBIS”. http://satunama.org/politik-demokrasi-desa/ Situs diakses pada

tanggal 28 November 2020


Yayasan SATUNAMA Yogyakarta, “Tentang program riset pengembangan

dan media”. http://satunama.org/pengelolaan-pengetahuan-jaringan-media/

Situs diakses pada tanggal 9 Desember 2020

Yayasan SATUNAMA Yogyakarta, “Tentang program departemen

kesehatan jiwa dan disabilitas”. http://satunama.org/kesehatan-jiwa/ Situs

diakses pada tanggal 9 Desember 2020

Yayasan SATUNAMA, “Tentang HRD”. http://satunama.org/human-

recources-general-affairs/ Situs diakses pada tanggal 9 Desember 2020

Yayasan SATUNAMA Yogyakarta, “Tentang program departemen

pengelolaan asset dan kerumahtanggaan”. http://satunama.org/aset-

kerumahtanggaan/ Situs diakses pada tanggal 9 Desember 2020


LAMPIRAN
Hari Ke-1, Senin, 12 Oktober 2020

Pada hari Senin ini penulis pergi ke kantor untuk pertama kalinya, penulis

berangkat pada pukul 09.00 pagi dan tiba di kantor pukul 09.45. Ketika sampai di

kantor penulis menungu untuk bertemu salah satu staff HRD yang bernama

Mediya. 15 menit kemudian baru penulis dapat berjumpa dengan Mediya untuk

menjelaskan peraturan dan mempertemukan penulis dengan mentor dan

mengantarkan ke ruangan Training Center. Sesampainya di ruangan penulis

bertemu dengan mentor yang bernama Debora. Kak Debora menjelaskan kepada

penulis bahwa sistem kerja pada masa pandemi ini yaitu 3 hari kerja di kantor dan

2 hari kerja di rumah. Selanjutnya mentor menjelaskan tentang divisi Training

Center secara lebih lengkap kepada penulis beserta program-program yang sedang

berlangsung. Program yang akan dilaksanakan adalah pelatihan ber-seri mengenai

Strategic Planning bagi pemula.

Kak Debora yang baru saja mendapatkan pengarahan dari Pak Methodius

selaku fasilitator merasa kebingungan dengan arahan yang diberikan dan meminta

kepada penulis untuk membuat konsep dan script pembuatan poster promosi.

Penulis lalu melaksankan tugas untuk menerjmahkan arahan yang sifatnya mentah

tadi kedalam script yang siap untuk digunakan dalam poster. Lalu setelah jam

makan siang penulis diajak oleh kak Mediya untuk mengelilingi kantor Satunama

untuk bertemu dengan semua karyawan dan mahasiswa magang lain sebelum

pulang.

Hari ke-2, Selasa, 13 Oktober 2020


Pada hari Selasa ini penulis tidak berangkat kerja ke kantor karena jadwal

bagi penulis dan mentor untuk WFH. Namun pada hari senin penulis diberikan

tugas oleh Kak Debora selaku mentor untuk membuatkan poster pelatihan dengan

konsep dan script yang dibuat penulis pada hari seninnya. Penulis mulai kerja jam

9 setelah ikut kuliah daring Pariwisata, Bisnis, dan Budaya. Penulis lalu mulai

membuat poster “pelatihan ber-seri mengenai Strategic Planning bagi pemula”.

Penulis membuat poster juga dengan tetap berkorespondensi dengan Kak Debora

lewat e-mail maupun pesan lewat whatsapp. Penulis terus mengirim desain poster

untuk menyesuaikan tone warna dan juga komposisi yang ideal menurut Kak

Debora dan akun media sosial Satunama Training center.

Hari Ke-3, Rabu, 14 Oktober 2020

Pada hari Rabu ini penulis berangkat kerja ke kantor lebih awal jam 08.30

sudah sampai kantor karena perlu mempersiapkan presentasi poster dan konsep

pelatihan. Penulis perlu mempersiapkan sendiri karena Kak Debora ada

pertemuan di Hotel UGM untuk mempersiapkan pelatihan selanjutnya. Ketika

penulis di kantor, penulis dapat tugas tambahan dari Pak Edy untuk membuatkan

desain banner untuk acara Satunama “Training Managemen Bisnis dan Pemasaran

bagi Usaha Retail Koperasi dan Outlet” di Fak-fak, Papua Barat. Maka penulis

menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Pak Edy pada pukul 11.30. Setelah Kak

Debora sampai kantor, penulis mempresentasikan poster dan konsep pelatihan.

Hasil dari presentasi poster dan konsep pelatihan belum disetujui sepenuhnya

karena diperlukan beberapa pembenahan.

Hari Ke-4, Kamis, 15 Oktober 2020


Pada hari Kamis ini penulis tidak berangkat kerja ke kantor dikarenakan

penulis dan mentor mendapat giliran Work From Home (WFH). Pada hari ini

penulis diminta oleh mentor untuk melakukan revisi poster dan konsep pelatihan

yang kemarin belum disetujui sepenuhnya. Penulis mulai melakukan pekerjaan

pada jam 09.00 menyesuaikan jam kantor Satunama, penulis merevisi poster dan

konsep pelatihan yang tentu saja terus berkorespondensi dengan Kak Debora

melalui pesan singkat di Whatsapp. Selain melakukan revisi, penulis juga

diberikan kesempatan untuk membuat konsep bagi program baru Satunama yaitu

podcast. Penulis diberikan kebebasan dalam mengusulkan konsep dan tema

podcast.

Hari Ke-5, Jumat, 16 Oktober 2020

Pada hari Jumat ini penulis berangkat ke kantor jam 08.30 dari kos dan

sampai kantor jam 09.00 dan langsung mempersiapkan diri untuk

mempresentasikan konsep podcast yang sudah dibuat oleh penulis hari Kamis.

Namun dikarenakan hari ini sedang ada webinar hasil kerja sama antara unit

Training Center (TC) dan unit Civilizing Politic for Indonesia Democracy (CIPD)

bertajuk World Mental Health Day 2020 Mental Health For All maka konsep

podcast tidak dipresentasikan pada hari ini. Penulis mendapat tugas untuk menjadi

panitia webinar dan setelah webinar menulis artikel berupa reportase dan juga

artikel publikasi pasca webinar yang lain. Dikarenakan keterbatasan waktu usai

diadakannya webinar maka penulis melanjutkan artikel pasca webinar pada hari

Sabtu.

Hari Ke-6, Senin, 19 Oktober 2020


Penulis tidak mendapatkan tugas baru pada hari ini, namun harus

menyelesaikan artikel dan materi publikasi setelah webinar hari Jumat lalu.

Penulis mencari refrensi yang sesuai untuk menulis artikel reportase pasca

webinar. Kendala yang dialami oleh penulis adalah bagiamana caranya berusaha

untuk menyesuaikan gaya tulisan dengan gaya tulisan yang biasa digunakan

Satunama.

Setelah menyelesaikan artikel berupa tulisan untuk publikasi pasca

webinar yang akan diterbitkan di website satunama.org, penulis melanjutkan

untuk membuat desain. Desain yang dibuat juga sebagai materi publikasi yang

disesuaikan untuk beragam media sosial. Penulis melakukan desain dengan

aplikasi Canva dan menggunakan tone warna yang sesuai dengan pakem warna

desain media sosial Satunama.

Hari Ke-7, Selasa, 20 Oktober 2020

Sesampainya di kantor, penulis langsung menerima instruksi lanjutan dari

Kak Debora. Mentor meminta kepada penulis untuk membantu divisi lain

mendokumentasikan acara kerjasama. Setelah itu mentor memberikan beberapa

revisi terkait artikel dan materi publikasi yang sudah diselesaikan penulis hari

senin.

Setelah mendapat persetujuan dari mentor, penulis langsung melakukan

kordinasi dengan divisi Riset Pengembangan Pengetahuan dan Media. Penulis

mendapat tugas untuk merekam video sambutan, mengambil beberapa footage,

dan testimoni dari pihak OYO dan Satunama. Penulis melakukan tugas ini

bersama mahasiswa magang lain dari divisi terkait. Penulis melakukan


dokumentasi dengan menggunakan kamera yang sudah disiapkan. Sesampainya

penulis di lokasi, penulis menyesuaikan pengaturan kamera dengan kondisi

pencahayaan ruangan. Kendala yang ditemui penulis selain kondisi pencahayaan,

namun juga kondisi suara sekitar lokasi yang akan menimbulkan noise pada hasil

video. Sebagai solusinya penulis meminta kepada pengurus di lokasi tersebut

untuk membuka beberapa jendela dan mengecilkan kecepatan kipas angin agar

hasil video bisa menjadi lebih baik.

Usai melakukan tugas dokumentasi penulis kembali ke kantor untuk mengolah

dan memilih beberapa foto dan video yang cocok untuk bisa dipublikasikan

sebelum dikirim ke divisi media untuk diedit lebih lanjut.

Hari Ke-8, Rabu, 21 Oktober 2020

Penulis pada hari Rabu ini tidak berangkat ke kantor, karena penulis

diperbolehkan WFH dengan mengerjakan tugas dan mempersilahkan penulis

untuk mengerjakan Ujian Tengah Semester. Penulis diberikan tugas untuk

membuat artikel publikasi untuk Pelatihan Seni Memfasilitasi Diri setiap harinya.

Pekerjaan penulis yaitu memperhatikan pelatihan melalui aplikasi Zoom dan

membuat catatan dari setiap materi pelatihannya guna menulis reportase setiap

harinya.

Selain menulis artikel publikasi untuk pelatihan, penulis juga memiliki

pekerjaan lain yaitu merevisi beberapa poster yang kemarin penulis buat. Setelah

menerima persetujuan dari mentor, namun ternyata masih perlu persetujuan

desain poster dari Pak Meth selaku pembicara. Maka dari itu penulis dan mentor

melakukan revisi bersama dan memikirkan desain terbaik untuk poster yang akan
dipublikasikan. Dan sampai berakhirnya hari, penulis dan mentor belum

menentukan desain seperti apa yang cocok untuk digunakan di poster.

Hari Ke-9, Kamis, 22 Oktober 2020

Pada hari ini penulis mempunyai tugas untuk melakukan dokumentasi

pelatihan yang dihadiri oleh para pengurus dan relawan dari Inklusi Center

Kecamatan Karanganom (ICKK) Klaten. Penulis memiliki tugas dari mentor

untuk merekam video sambutan, mengambil footage, dan meminta testimoni guna

konten publikasi di sosial media. Penulis lalu mencari posisi kamera, ketinggian

kamera, dan juga lokasi yang tepat untuk merekam testimoni setelah acara.

Setelah itu penulis

Setelah melakukan dokumentasi acara, maka penulis kembali ke kantor

untuk memilih dan mengolah beberapa cuplikan video dan foto yang akan

digunakan untuk konten publikasi pelatihan. Sesudah melakukan pengolahan hasil

dokumentasi maka penulis melanjutkan mempersiapkan tulisan artikel terkait

pelatihan Seni Memfasilitasi Diri yang sudah digelar sejak hari Selasa. Penulis

mengamati dan mencatat materi pelatihan dan proses terjadinya diskusi melalui

aplikasi Zoom dan juga menulis artikel pelatihan hari ini.

Hari Ke-10, Jumat, 23 Oktober 2020

Pada hari ini penulis berangkat ke kantor lebih awal karena diminta untuk

melakukan liputan untuk acara peluncuran buku. Penulis tiba di kantor jam 08.45

dan sesampainya di kantor langsung menuju ke kelas besar dimana acara akan

digelar. Sebelum mulainya acara, penulis berkoordinasi dengan beberapa divisi

Politik Demokrasi, Kebebasan Beregama Berkeyakinan-Inklusi Sosial (KBBIS),


dan Program Peduli untuk membahas kelancaran acara. Penulis perlu melakukan

koordinasi untuk menentukan penempatan posisi kamera, pengambilan footage

dan posisi pembicara juga rundown acara.

Koordinasi penempatan posisi kamera menjadi penting karena adanya

perwakilan dari Dinas Pendidikan Sleman sehingga diperlukannya koordinasi

lebih lanjut dengan pihak terkait. Setelah melakukan koordinasi penulis

mengambil beberapa footage sebelum acara, selama acara, dan juga setelah acara.

Penulis tidak menemui kendala pada hari ini karena liputan terkait acara dengan

lokasi dan kondisi sekitar serupa sudah pernah dilakukan beberapa kali oleh

penulis.

Hari Ke-11, Senin 26 Oktober 2020

Pada awal minggu ini saya mendapatkan tugas untuk membuat tulisan yang

digunakan untuk publikasi pasca pelatihan minggu sebelumnya yaitu Pelatihan

Seni Memfasilitasi Diri yang digelar pada 20 – 23 Oktober 2020. Saya

mengerjakan tulisan tersebut dengan cara melihat kembali catatan yang saya buat

selama mengamati pelatihan dan juga menonton ulang rekaman pelatihan. Saya

merasa perlu melakukan hal tersebut untuk mengingat kembali topik-topik

pelatihan apa saja yang sudah diberikan. Topik-topik tersebut yang menjadi bahan

bagi saya untuk menulis artikel tersebut, selain topik pelatihan saya juga

memperhatikan beberapa detail pelatihan seperti metode pelatihan, antusiasme


peserta, maupun proses berjalannya pelatihan.

Usai menulis, saya memberikan hasil tulisan kepada mentor untuk selanjutnya

disunting dan dipublikasikan lewat website satunama.org. Setelah menyelesaikan

tulisan dan sudah disetujui mentor, saya diminta mentor untuk ikut rapat bersama

Pak Methodius membahas pelatihan yang akan dilaksanakan. Selaku fasilitator

untuk pelatihan yang mendatang, Pak Methodius meminta rapat tertutup dengan

staff Satunama Training Center dan juga saya sebagai mahasiswa magang. Dalam

rapat mentor maupun saya mempresentasikan masing-masing satu konsep

pelatihan beserta posternya. Mentor mempresentasikan pelatihan tentang

Appreciative Inquiry dan saya mempresentasikan Strategic Planning beserta

posternya. Lalu Pak Methodius memberikan beberapa masukan dan perbaikan.

Selain itu Pak Methodius meminta kami untuk membuat survey mengenai

permintaan pelatihan bagi para calon peserta.


Hari Ke-12, Selasa 27 Oktober 2020

Pada hari selanjutnya yaitu hari Selasa, saya dan mentor bekerja di rumah (WFH)

dan saya ditugaskan oleh mentor untuk membuat survey permintaan pelatihan

yang diminta oleh Pak Methodius hari sebelumnya. Pada awalnya saya merasa

kebingungan untuk menentukan apa saja yang akan disurvey. Namun saya ingat

sudah diberikan buku “Satunama Learning Catalogue” oleh mentor pada awal

internship. Dikarenakan spesialisasi Pak Methodius dalam bidang managemen

organisasi maka saya membuat daftar yang akan menjadi pilihan survey

berdasarkan buku tersebut yang berkaitan dengan managemen organisasi. Saya

juga diminta untuk membuat kan desain dashboard survey pelatihan oleh mentor.

Maka dari itu setelah selesai membuat survey, maka saya membuat desain yang

diminta dengan aplikasi Canva lalu mengirimkannya ke mentor untuk selanjutnya

disetujui dan disebarkan kepada para calon peserta lewat email.


Hari Ke-13, Selasa 2 November 2020

Dikarenakan pada tanggal 28-30 Oktober 2020 Satunama libur cuti bersama dan

Maulid Nabi maka saya melakukan kerja magang lagi pada tanggal 2 November.

Dan pada hari senin tanggal 2 November, saya mendapatkan tugas untuk

melakukan revisi dan mengatasi beberapa kendala teknis terkait survey

permintaan pelatihan tersebut. Selain itu Satunama Training Center sebagai unit

usaha dari Yayasan Satunama Yogyakarta juga memiliki program untuk berjualan

merchandise. Maka dari itu saya ditugaskan untuk membuatkan merchandise

berupa t-shirt yang bisa dijual kepada para staff dan juga masyarakat luas.

Saya melakukannya dengan mengikuti instruksi dari mentor untuk membuatkan

desain bertemakan Gus Dur, dan juga desain bebas. Setelah itu saya mencari

refrensi dari t-shirt dengan tema yang serupa untuk menghindari kesamaan tema

ataupun desain. Saya melakukannya menggunakan aplikasi yang serupa dengan


Corel ataupun Adobe Ilustrator namun yang bisa sesuai dengan kemampuan

perangkat saya yaitu Inkscape. Setelah itu saya mulai mendesain t-shirt tersebut

dan kemudian selanjutnya meminta persetujuan dari mentor. Berikut saya

lampirkan hasil dari desain t-shirt yang saya buat:


Hari Ke-14, Rabu 4 November 2020

Pada hari selanjutnya yaitu hari Rabu, saya diminta mentor untuk menyusun

rencana dan mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan demi kelancaran

pelatihan. Saya menyusun termasuk membuatkan rundown pelatihan, presentasi,

dan juga kuis yang nantinya akan digunakan selain untuk evaluasi pelatihan juga
menjadi intermeso sebelum sesi selanjutnya. Saya tidak mengalami banyak

kendala dalam mengerjakan tugas ini, kendala yang paling menonjol ketika saya

menyiapkan rundown pelatihan. Yang menjadi kendala adalah karena peserta

yang mendaftar berada di zona waktu yang berbeda, jadi saya harus menyesuaikan

ketersediaan waktu dari fasilitator dan peserta yang memiliki zona waktu berbeda.

Namun pada akhirnya saya berhasil mengatasi kendala tersebut dengan

melakukan perundingan dengan fasilitator dan mentor.

Hari Ke-15, Kamis 5 November 2020

Pada hari Kamis saya mendapatkan tugas dari divisi Kebebasan Beragama

Berkepercayaan dan Inklusi Sosial (KBBIS) untuk membuatkan desain yang akan

digunakan sebagai desain logo ataupun t-shirt program mereka yang bertajuk

“Inklunesia.” Saya lalu bertanya kepada divisi terkait untuk menjelaskan konsep

apa saja yang mau digunakan dalam logo tersebut, pesan apa yang ingin

disampaikan dan tema apa dalam logo tersebut. Lalu divisi terkait memberikan

semacam brief singkat kepada saya tentang apa saja yang mereka mau untuk logo

ini. Divisi terkait meminta saya untuk membuat logo dengan unsur-unsur sebagai

berikut:

 Ada unsur yang menggambarkan difabel

 Ada unsur yang menggambarkan Jogja

 Tulisan besar “Inklunesia”

 Dan dibawahnya slogan “Jogja untuk Indonesia inklusif”

Maka dari itu saya mulai mencari-cari refrensi dan juga inspirasi untuk pembuatan

logo ini. Kali ini saya tidak menggunakan aplikasi canva sama sekali karena
kekhawatiran terkait lisensi template-template logo yang ada di canva. Maka saya

menggunakan aplikasi InkScape untuk mendesain, karena kendala kemampuan

perangkat yang saya miliki tidak mampu untuk menjalankan program aplikasi

Corel Draw ataupun Adobe Photoshop. Membuat logo juga menjadi pengalaman

pertama saya karena selama ini saya belum pernah membuat logo apalagi manual.

Maka dari itu saya harus berkali-kali mengingat kembali cara-cara dan fungsi alat

yang ada disana. Kendala kemampuan pribadi saya juga menjadi penghambat

yang cukup besar dalam proses pembuatan logo ini. Setelah mengatasi beberapa

kendala maka saya berhasil untuk mendapatkan beberapa ide untuk unsur logo.

Saya akan mencoba menjelaskan ide, pesan dan maksud yang ingin ditampilkan

dalam logo diatas:


Yaitu menggunakan simbol akses internasional sebagai unsur disabilitas, namun

hanya menggunakan rodanya untuk saya tambahkan di huruf “i” yang mungkin

akan terlihat menjadi simbol disabilitas.

Kepala wayang sebagai simbol untuk menggambarkan keberadaan umat

penghayat kepercayaan yang juga perlu mendapatkan inklusi sosial.

Simbol garis lurus berbentuk horisontal di sebelah ban kursi roda dan tulisan

“Jogja untuk Indonesia inklusif” menjadi simbol untuk terwujudnya inklusi sosial
juga diperlukannya infrastruktur pendukung seperti demikian yang lebih ramah

untuk pengguna kursi roda.

Ornamen gunungan yang kerap digunakan dalam pagelaran wayang dan

pemilihan font yang memiliki banyak sudut yang melengkung untuk

menunjukkan unsur “Jogja” dalam logo ini. Penggunaan warna hijau tua dan

oranye juga mengikuti logo satunama dan juga logo jogja yang dahulu.

Hari ke-16, Jumat 6 November 2020

Lalu pada hari berikutnya Jumat, saya mempresentasikannya kepada divisi terkait

dan juga mentor untuk meminta persetujuan ataupun adanya revisi. Lalu tidak ada

revisi lagi yang diminta dan logo sudah disetujui untuk digunakan. Namun saya

diminta untuk melakukan revisi pada desain t-shirt gusdur yang saya buat minggu

lalu. Kutipan yang saya masukkan dalam desain dianggap tidak memiliki

relevansi dengan program-program yang dijalankan satunama sehingga perlu

untuk diganti. Selain mengganti hal tersebut, saya juga memiliki tugas untuk

membuat 1 desain lagi yang akan digunakan oleh Satunama Training Center

untuk dijual pada tanggal 10 November 2020 seraya perayaan Hari Pahlawan
Nasional. Saya diminta untuk membuat desain dengan tema Soekarno dan

kutipannya yang terkait Bangsa yang menghargai jasa pahlawan. Namun karena

keterbatasan waktu desain saya kerjakan pada hari Senin 9 November.

Hari ke-17, Senin 9 November 2020

Pada hari senin saya membuat desain untuk t-shirt yang akan dijual tanggal 10

November. Sebelum melakukan pembuatan desain, saya mencari desain-desain

terdahulu dan juga gambar Soekarno di internet. Selama saya dalam pencarian

tersebut, saya menyadari bahwa Soekarno kerap digambarkan sebagai sosok yang

“gagah dan maskulin.” Saya mengamati bahwa desain yang banyak diminati yaitu

desain yang menggambarkan Soekarno menjadi sosok yang besar, gagah namun

juga harus terlihat memimpin. Maka atas dasar asumsi sederhana yang saya

simpulkan saya mencari gambar wajah Soekarno yang memiliki kriteria-kriteria

yang saya sebutkan sebelumnya. Setelah mendapatkan gambar yang saya maksud,

saya langsung membuat desain tersebut dan berikut hasil nya (kiri untuk desain

depan dan kanan untuk desain belakang).


Setelah selesai membuat desain, saya selanjutnya diminta untuk memproses hasil

dari survey pelatihan yang sudah dibuat sejak tanggal 27 Oktober. Saya diberikan

tugas untuk menyusun dan mengurutkan dan merangkum permintaan pelatihan

apa yang dibutuhkan calon peserta, dan juga alasan-alasan yang diberikan oleh

calon peserta terkait permintaan pelatihan. Lalu setelah mendapatkan data-datanya

saya mengurutkannya berdasarkan pilihan terbanyak lalu mengklasifikasikan

setiap jawaban dari pertanyaan terbuka mengenai alasan untuk memilih pelatihan

tersebut.

Hari Ke-18, Selasa 10 November 2020

Pada tanggal 10 November, rangkaian pelatihan Appreciative Inquiry sudah

dimulai. Sehingga saya diminta untuk mempersiapkan segala hal yang terkait

teknis untuk pelatihan. Saya bekerja sama dengan divisi Media untuk melakukan

hal ini. Saya perlu meminjam beberapa peralatan untuk kelancaran acara seperti
headphone, kabel rol, dan juga kabel LAN agar koneksi lebih stabil. Setelah

selesai melakukan persiapan saya mendampingi Pak Meth selaku fasilitator dalam

memulai pelatihan. Selama pelatihan saya bertugas untuk mencatat jalannya

pelatihan yang nantinya akan digunakan untuk bahan artikel pasca pelatihan.

Hari Ke-19, Rabu 11 November 2020

Pada hari Rabu, sama seperti hari sebelumnya saya ditugaskan untuk

mempersiapkan teknis pelatihan Appreciative Inquiry. Saya mempersiapkan hal-

hal teknis seperti membuka ruang di zoom meeting, mempersiapkan kebutuhan-

kebutuhan fasilitator seperti laptop, headphone, kabel LAN, kabel rol, dan lain-

lain. Saya juga mempersiapkan materi-materi pelatihan yang nantinya akan dibagi

dalam pelatihan. Selanjutnya sama seperti hari sebelumnya saya juga bertugas

untuk melakukan pencatatan guna menjadi bahan-bahan atau materi untuk

publikasi pasca pelatihan. Untuk hari ini saya tidak menemui kendala berarti

dalam pelaksanaan tugas-tugas.

Hari Ke-20, Kamis 12 November 2020

Pada hari Kamis tanggal 12 November saya memiliki tugas untuk melakukan

persiapan untuk rangkaian pelatihan Appreciative Inquiry. Saya melakukan

persiapan seperti biasa dan mendapatkan tugas tambahan untuk membuat

modifikasi atas desain inklunesia yang pernah saya buat sebelumnya. Modifikasi

atas desain inklunesia tersebut dilakukan karena akan digunakan untuk desain

merchandise dari Satunama Training Center. Modifikasi desain saya lakukan

dengan cara mengubah beberapa ornamen yang tidak diperlukan dan mengganti

tagline “Jogja untuk Indonesia Inklusif” menjadi “Untuk kewargaan setara dan
semartabat.” Selain itu saya juga tetap melakukan tugas liputan publikasi pasca

pelatihan. Saya juga perlu untuk menyiapkan format tabel yang nantinya akan

digunakan untuk latihan bagi para peserta.

Hari Ke-21, Jumat 13 November 2020

Pada keesokan harinya yaitu hari Jumat tanggal 13 November saya masih

mengerjakan tugas yang sama yaitu untuk melakukan persiapan pelatihan,

membuat tabel yang akan digunakan untuk pelatihan, serta melakukan pencatatan

untuk bahan liputan pelatihan pasca pelatihan. Pada hari ini juga saya meminta

persetujuan dari mentor atas hasil modifikasi desain yang saya lakukan pada hari

sebelumnya. Setelah mendapatkan persetujuan dari mentor, lalu saya melanjutkan

mencatat dan mulai perlahan menentukan outline atau kerangka tulisan untuk

artikel publikasi pasca pelatihan mengingat hari Jumat adalah hari terakhir

pelatihan. Kendala yang saya temui hari Jumat ini adalah untuk menyusun tulisan

yang cukup singkat namun dapat merangkum jalannya pelatihan selama 4 hari.
Tentu tidak bisa semua interaksi dan momen bisa saya tulis, namun saya mencoba

untuk memilih beberapa momen yang menarik ataupun penting saja.

Hari Ke-22, Senin 16 November 2020

Hari senin tanggal 16 November saya menindak lanjuti pekerjaan-pekerjaan saya

pada minggu lalu yaitu untuk menulis liputan artikel publikasi pasca pelatihan.

Karena pada hari Jumat saya sudah membuat outline untuk tulisan artikel ini,

maka saya bisa langsung menulis liputan tersebut dengan mengikuti outline yang

sudah saya buat hari Jumat kemarin. Namun yang menjadi kendala adalah selama

pelatihan fasilitator tidak memamparkan materi pelatihan secara kronologis,

sehingga saya perlu menyusun ulang catatan saya agar bisa menulis materi

publikasi yang lebih urut waktu.

Selain itu juga dalam pemaparan materi fasilitator kerap kali menceritakan hal-hal

lain yang memiliki atau tidak memiliki korelasi dengan materi pelatihan sehingga

saya perlu memilah kembali apa yang perlu masuk dalam tulisan dan mana yang

tidak. Setelah mengatasi beberapa kendala saya mengirimkan hasil tulisan saya

kepada mentor. Dan setelah mendapat persetujan mentor maka tulisan dikirimkan

ke divisi media untuk diunggah di laman web satunama.


Hari Ke-23, Selasa 17 November 2020

Pada hari Selasa 17 November saya memiliki pekerjaan utama yaitu untuk

mengolah survei pelatihan yang sudah pernah dibuat pada beberapa minggu lalu

setelah rapat dengan ketua pembina Satunama. Pada hasil survey tersebut saya

diminta untuk membuatkan presentasi yang sudah diolah sehingga nanti dapat

dipresentasikan tidak dalam bentuk yang mentah. Dalam pengolahan ini saya

menggunakan 2 aplikasi untuk mempermudah pekerjaan yaitu dengan SPSS dan

Microsoft Excel.

SPSS saya gunakan untuk mempermudah dalam hal klasifikasi data dan

memetakan jawaban-jawaban dari responden yang beragam. Sedangkan Excel

juga saya gunakan dalam hal mengurutkan data yang terendah hingga yang

tertinggi. Pengurutan ini saya lakukan dalam rangka untuk membuat presentasi

dan data yang ditampilkan menjadi lebih nyaman dilihat dan mudah dibaca. Lalu

saya mendesain template yang akan digunakan dalam presentasi survey ini, dalam
survei ini saya gunakan gradasi warna merah dan biru guna terlihat lebih menarik

dan lebih modern.

Hari Ke-24, Rabu 18 November 2020


Hari Rabu tanggal 18 November saya mendapatkan tugas baru yaitu untuk

membuat materi promosi di media sosial. Saya memilih untuk membuat video

rangkuman testimoni berdurasi sedikit panjang yaitu 3 menit dan juga video yang

nanti berupa seperti slideshow yang berisi foto-foto pelatihan selama ini. Tugas ini

juga menjadi bagian dari salah satu tugas utama saya yaitu unutk mengelola media

sosial juga melakukan promosi pelatihan ataupun promosi unit Satunama Training

Center.

Pekerjaan saya lakukan dengan cara memilih foto-foto yang akan saya gunakan

untuk video slideshow, untuk foto yang saya pilih saya mempunyai beberapa

kriteria sebagai berikut:

1. Memiliki kesan menyenangkan

2. Menangkap emosi senang/ bahagia/ serius/ tertawa terbahak-bahak

3. Menangkap momen kebersamaan antar peserta

4. Menangkap momen interaksi kerja sama ataupun saat presentasi peserta

Alasan saya memilih kriteria tersebut untuk menimbulkan kesan bahwa pelatihan

yang dilakukan di Satunama Training Center tidak membosankan, namun juga

ada waktu bersenang-senang juga. Setelah memilih foto dan video saya langsung

melakukan editing dan juga menggabungkan foto-foto tersebut. Namun kendala

yang dialami adalah waktu yang sedikit dan juga kemampuan laptop yang saya

bisa bawa ke kantor tidak mumpuni untuk melakukan editing maka pekerjaan

saya bawa ke rumah untuk dilanjutkan di rumah.

Hari Ke-25, Kamis 19 November 2020


Pada hari Kamis 19 November saya menyelesaikan pembuatan dan pengeditan

video untuk promosi pelatihan Satunama Training Center. Saya menggunakan

aplikasi Adobe Premiere dalam membuat dan melakukan pengeditan video. Saya

mengalami kendala dalam kemampuan pribadi dan juga materi-materi gambar

yang saya dapat dari mentor memiliki kualitas yang berbeda-beda karena

pengambil foto, penggunaan kamera, dan lensa yang berbeda juga sehingga saya

perlu menyesuaikan tone warna yang sama agar bisa nyaman ditonton.

Setelah saya menyelesaikan video tersebut saya mendapatkan tugas untuk

menyusun ulang jadwal pelatihan karena ada perubahan kegiatan dari Pak Meth

selaku koordinator. Lalu saya membuatkan tugas yang sekiranya tidak berurutan

selama 4 hari berturut-turut namun juga sesuai dengan kesibukan fasilitator

ataupun calon peserta pelatihan. Saya berkoordinasi dengan mentor perihal tugas

ini, karena juga berkaitan dengan budget-budget yang dibutuhkan selama

pelatihan.

Hari Ke-26, Jumat 20 November 2020

Hari Jumat, 20 November saya masih diminta berkoordinasi untuk membahas

perpindahan jadwal pelatihan dengan calon peserta sedangkan mentor

berkoordinasi dengan fasilitator. Saya berhasil meyakinkan calon peserta dengan

jadwal yang baru dan sepakat untuk selanjutnya melakukan pelunasan kontribusi

pelatihan. Setelah mendapatkan kabar kalau fasilitator juga sepakat dengan jadwal

baru, maka saya ditugaskan untuk membuatkan poster revisi. Perpindahan jadwal

tersebut juga membutuhkan poster baru untuk pemberitahuan di media sosial,


maka saya gunakan canva karena saya butuh waktu yang cepat dalam pembuatan

poster ini.

Hari Ke-27, Senin 23 November 2020

Pada hari Senin, 23 November saya mendapatkan tugas untuk melakukan

publikasi untuk sebagai bentuk promosi pelatihan. Saya memilih untuk melakukan

publikasi dalam bentuk video-video pelatihan dan juga foto dari pelatihan yang

pernah dilakukan dalam kurun waktu dari tahun 2018 sampai tahun saat ini. Saya

membuat jadwal untuk unggahan untuk setiap harinya sekaligus juga menjalankan

tugas saya untuk mengelola media sosial.

Tugas ini saya lakukan dengan cara mengurutkan konten-konten yang akan

diunggah berdasarkan waktu lalu menentukan jam unggah dengan mengikuti

prime time media sosial dengan karakteristik audiens yang sesuai dengan

segmentasi media sosial Satunama yaitu jam 11.00 – 13.00 ketika waktu makan

siang. Lalu saya menyusun dan memilih konten yang akan diunggah setiap

harinya, dan memilih konten yang dapat meyakinkan audiens kalau pelatihan yang

dilakukan oleh Satunama Training Center berjalan dengan seru, menyenangkan,

namun kegiatan belajar mengajar juga tetap berjalan sebagaimna mestinya.

Hari Ke-28, Selasa 24 November 2020

Hari Selasa 24 November saya masih melanjutkan tugas untuk menyusun konten

yang akan diunggah pada media sosial. Saya melakukan revisi untuk beberapa

konten yang sudah karena ada atas usulan dari mentor karena saya dan mentor

merasa konten yang sudah ada tidak sesuai dengan keadaan unit sekarang.

Kendala yang saya alami dalam proses pengerjaan ini adalah pengetahuan dan
juga kemampuan saya dalam mengelola media sosial yang masih terbatas.

Sehingga saya masih banyak cari informasi dan pengetahuan di internet ataupun

bertanya kepada teman saya terkait media sosial.

Selain itu saya juga diminta untuk memberi beberapa masukan terkait produk

merchandise yang dijual Satunama Training Center. Saya pun memberi saran

untuk melakukan penjualan dengan produk yang lebih beragam tidak hanya

berkutat hanya di produk kaos saja. Namun juga produk-produk yang bisa

digunakan pada kegiatan sehari-hari seperti tumbler, totebag, dan yang lain-lain.

Dan juga saya menambahkan kalau selama ini produk merchandise Satunama

Training Center masih sering dibeli dalam kalangan Satunama saja maka salah

satu trik yang saya usulkan yaitu dengan cara melakukan bundling dengan

pelatihan.

Hari Ke-29, Rabu 25 November 2020

Pada hari Rabu, 25 November saya melanjutkan pertanggung jawaban atas ide

saya pada hari kemari yaitu untuk membuatkan desain baru untuk merchandise

baru dari Satunama Training Center. Saya membuatkan 2 desain untuk tumbler

(lampiran dibawah) bertuliskan beberapa kata yang memiliki makna kepedulian

lingkungan. Dan juga 1 desain totebag yang memiliki desain berupa quote dari

Lotta Hitschmanova sebagai pendiri USC Canada atau yang kini menjadi Yayasan

Satunama. Desain-desain yang dibuat oleh Satunama Training Center haruslah

memiliki kaitan atau makna yang sama dengan nilai-nilai yang dikandung oleh

Satunama.
Setelah mengerjakan beberapa desain tadi, saya pun memiliki tugas bersama

mentor untuk melakukan persiapan untuk pelatihan pada tanggal 26 dan 27

November. Persiapan yang dimaksud meliputi melakukan melakukan pendataan

terhadap peserta, konfirmasi pada setiap pendaftar, melakukan pengecekan terkait

pembayaran, dan juga melakukan koordinasi dengan divisi media yang memiliki

akses untuk akun zoom yang nantinya akan digunakna untuk pelatihan.
Hari Ke-30, Kamis 26 November 2020

Hari Kamis tanggal 26 November menjadi hari pertama seri pertama pelatihan

Strategic Planning yang akan digelar sampai 8 Desember dan dibagi menjadi 4

seri. Seperti pelatihan-pelatihan sebelumnya yang pernah saya lakukan, saya

bertugas untuk membantu persiapan pelatihan dengan cara membagikan link

kepada para peserta dan membagikan materi yang akan digunakan pada hari

pertama seri 1. Setelah itu saya juga memiliki tugas untuk membantu fasilitator

dalam melakukan pelatihan, yang saya lakukan yaitu membantu membuatkan

beberapa format tabel yang akan digunakan menjadi soal untuk para peserta

pelatihan.

Selain itu saya juga memiliki tugas untuk membuat artikel liputan terkait

pelatihan seperti biasanya, namun karena pelatihan kali ini dibagi menjadi 4 seri

maka saya menerbitkan tulisannya pun juga tiap akhir seri. Kendalanya adalah

karena tiap seri hanya 2 hari dan jangka waktunya hanya 1 hari kerja dan seri 2,3

bahkan tidak berjeda maka saya perlu mengatur ulang cara saya untuk melakukan

penulisan.

Hari Ke-31, Jumat 27 November 2020

Hari Jumat tanggal 27 November memasuki hari kedua pelatihan Strategic

Planning seri pertama. Seperti biasanya saya membantu mentor untuk melakukan

konfirmasi dan juga mengingatkan kepada para peserta untuk menghadiri

pelatihan. Saya juga membantu untuk mempersiapkan pelatihan seperti membuka

ruangan meeting virtual, membantu mengkoordinasi peserta untuk melakukan


absensi dan mengirimkan beberapa tabel yang saya buat pada hari sebelumnya

untuk menjadi soal pelatihan bagi peserta.

Tugas saya selanjutnya yaitu untuk mencatat dan melakukan pelatihan guna

artikel publikasi pasca pelatihan yang nantinya akan diunggah di laman web

Satunama. Saya tidak mengalami kendala dalam melakukan tugas ini, namun

karena keterbatasan waktu saya mengerjakan artikel pada hari Senin.

Hari Ke-32, Senin 30 November 2020

Senin Pada hari Senin tanggal 30 November adalah satu-satunya hari jeda dari

rangkaian pelatihan ber-seri “Strategic Planning” maka pada hari jeda tersebut

saya manfaatkan untuk mengerjakan pekerjaan lain. Namun sebelum memulai

pekerjaan lain saya melanjutkan menulis artikel publikasi pasca pelatihan, dalam

melakukan penulisan saya terlebih dulu membuat kerangka penulisan guna tulisan

dapat lebih kronologis dan lebih nyaman untuk dibaca.

Usai melakukan penulisan, saya mendapatkan tugas dari mentor untuk kembali

mengurus penjualan merchandise Satunama Training Center. Dalam usaha

mendongkrak penjualan merchandise saya mengusulkan ide pada mentor untuk

membuat bundling package dengan harga yang lebih murah yang dirasa membuat

lebih menarik perhatian pembeli. Dengan cara ini juga saya harap dapat penjualan

merchandise dapat merata untuk tiap jenis yang akan dijual, dan dengan

meratanya penjualan maka ongkos produksi pun menjadi semakin murah sehingga

meningkatkan penjualan.

Setelah menjelaskan latar belakang atas ide saya kepada mentor, lalu mentor pun

menyetujui ide saya. Setelah mendapatkan persetujuan saya melanjutkan untuk


membuat poster promosi untuk di media sosial. Namun mentor masih merasa

kesulitan dalam penentuan harga dari setiap bundling package, mentor merasa

perlu untuk berkonsulasi dengan bagian keuangan Satunama dahulu sehingga saya

membuatkan poster tanpa harga terlebih dahulu.


Hari Ke-33, Selasa 1 Desember 2020

Hari Selasa tanggal 1 Desember 2020 memasuki hari pertama untuk seri kedua

pelatihan daring “Strategic Planning” pekerjaan saya yaitu untuk mempersiapkan

pelatihan dan juga mengkoordinir peserta untuk bisa ikut pelatihan hari ini.

Persiapan yang dilakukan yaitu membagikan tautan dan juga bahan materi ajar

yang akan digunakna selama pelatihan. Selain melakukan persiapan pelatihan

saya juga diminta untuk meneruskan tugas kemarin yaitu meneruskan ide untuk

paket bundling merchandise. Setelah mendapatkan harga pasti dari bagian

keuangan Satunama, saya diminta untuk melanjutkan poster kemarin dengan

revisi jenis merchandise yang akan dibagi menjadi 2 paket bundling.


Setelah menyelesaikan tugas terkait merchandise saya kembali ke tugas utama

saya ketika terjadinya pelatihan yaitu melakukan liputan. Selama melakukan

liputan saya menulis beberapa materi yang cocok dan juga interaksi antara

fasilitator dan juga peserta saya rasa akan menjadi bahan yang menarik untuk

artikel liputan pasca pelatihan.

Hari Ke-34, Rabu 2 Desember 2020

Hari Rabu tanggal 2 Desember 2020 adalah hari kedua dari seri 2 pelatihan daring

berseri “Strategic Planning” pekerjaan saya masih sama yaitu untuk membantu

persiapan pelatihan seperti membantu membuka ruang rapat daring,

mengkonfirmasi peserta untuk datang dalam pelatihan, menyiapkan peralatan

yang dibutuhkan pelatihan. Sesudah itu saya mempersiapkan peralatan saya

sendiri dan juga materi pelatihan yang akan dibagikan. Selama pelatihan saya

selain melakukan peliputan untuk publikasi pasca pelatihan juga membantu

fasilitator untuk membuat soal pelatihan untuk peserta.

Selama pelatihan itu saya juga menyempatkan untuk mengerjakan tugas utama

saya yang lain yaitu mengelola media sosial. Saya melakukan update untuk

kondisi terkini pelatihan dan juga karena sedang mengeluarkan merchandise.

Maka saya juga melakukan follow up terkait postingan merchandise yang

diharapkan dapat meningkatkan potensi penjualan.

Hari Ke-35, Kamis 3 Desember 2020

Tanggal 3 Desember saya memasuki pelatihan seri ketiga hari pertama. Hal yang

saya lakukan pada awal pelatihan masih sama dengan pelatihan-pelatihan

sebelumnya yaitu melakukan persiapan. Yang dimaksud dari persiapan pelatihan


yaitu membuka ruang rapat virtual, membagikan tautan, dan mengundang peserta

untuk bisa segera masuk ruang rapat virtual. Saya juga kerap membantu untuk

mempersiapkan peralatan-peralatan pelatihan yang lain seperti mempersiapkan

posisi mic, headphone, kabel LAN, dan beberapa peralatan lain yang dibutuhkan

fasilitator.

Ketika pelatihan sudah dimulai, maka saya mulai memasuki tugas utama saya

yaitu membuat artikel publikasi pasca pelatihan. Selama pelatihan berlangsung

saya mencatat beberapa hal yang bisa saya gunakan untuk menjadi bahan tulisan

artikel publikasi seperti materi yang diberikan, interaksi peserta, bagaimana cara

peserta menanggapi dan bagaimana cara fasilitator menjelaskan. Kendala yang

kerap ditemui yaitu perbedaan kecepatan bicara fasilitator dan kecepatan

kemampuan saya menulis catatan sehingga kerap ketinggalan. Namun seiring

waktu saya menjadi menambah kemampuan saya menulis agar mengatasi kendala

saya selama ini.

Hari Ke-36, Jumat 4 Desember 2020

Hari Jumat tanggal 4 Desember, saya tidak bisa berangkat karena panas tubuh

saya yang naik dengan tinggi. Dan juga saya mendapat kabar kalau fasilitator

memiliki hasil reaktif saat rapid test dan baru akan melakukan swab test pada

malam harinya. Karena merasa bertanggung jawab dengan keadaan diri sendiri

dan takut untuk menulari orang di kantor maka saya meminta ijin untuk dapat

melaksanakan tugas dari rumah. Setelah mendapatkan ijin dari Kak Debora selaku

mentor maka saya ditugaskan untuk melakukan peliputan saja. Maka dari itu tugas
saya yaitu mencatat dan mempersiapkan beberapa tabel latihan yang perlu dibuat

untuk menjadi soal yang akan dikerjakan peserta.

Hari Ke-37, Senin 7 Desember 2020

Pada hari Senin tanggal 7 Desember, usai melakukan karantina mandiri selama 3

hari dan mendapat kabar kalau swab test fasilitator mendapatkan hasil negatif.

Maka saya memberanikan diri untuk kembali mengikuti kegiatan di kantor,

terutama karena pada tanggal 5 Desember ini adalah seri terakhir hari pertama

Pelatihan berseri Strategic Planning. Sebelum memulai pelatihan saya

mengerjakan artikel publikasi pasca pelatihan hari Kamis dan Jumat. Usai

melakukan penulisan dan mengirimkannya ke mentor, saya melanjutkan tugas

saya ketika pelatihan yaitu melakukan persiapan pelatihan.

Usai melakukan persiapan pelatihan saya lalu bersiap untuk melakukan liputan

untuk kebutuhan pembuatan artikel publikasi pasca pelatihan seri terakhir. Selain

itu pada siang hari saya juga melakukan follow up di media sosial terkait

penjualan merchandise yang saya buat beberapa minggu lalu. Setelah melakukan

follow up dan pelatihan kembali dimulai mencatat dan perlahan membuat outline

untuk menulis artikel publikasi agar ketika menulis lebih cepat.

Hari Ke-38, Selasa 8 Desember 2020

Hari Selasa tanggal 8 Desember adalah hari terakhir Pelatihan Berseri Strategic

Planning. Dari awal sebelum pelatihan saya, mentor, dan staff dari divisi Media

sudah sibuk mempersiapkan pelatihan hari terakhir. Banyak materi yang berubah

pada hari terakhir, hasil improvisasi dadakan dari fasilitator sehingga diperlukan

banyak tabel, soal, atau materi penunjang yang perlu dibuat dalam waktu yang
singkat. Saya juga sempat membantu staff dari divisi media untuk membuatkan

sertifikat yang akan dibagikan pada hari itu juga untuk para peserta.

Setelah menyelesaikan persiapan dan mengatasi kendala waktu yang singkat, saya

pun melanjutkan tugas saya dalam membuat artikel publikasi. Dikarenakan sudah

beberapa kali membuat liputan dan artikel publikasi saya tidak menemui kendala

yang berarti dalam pelaksanaan tugas. Dan sampai selesainya pelatihan, saya

masih bisa mencatat segala kejadian penting dan beberapa materi pelatihan yang

bisa saya gunakan untuk bahan menulis artikel publikasi.

Hari Ke-39, Kamis 10 Desember 2020

Pada tanggal 10 Desember, saya hanya melanjutkan tugas untuk membuat tulisan

artikel publikasi. Dikarenakan sudah membuat outline pada hari Selasa sehingga

saya mengerjakan artikel publikasi lebih mudah dan cepat. Dalam pembuatan

artikel ini pun saya tidak mendapat banyak kendala karena sudah pernah

melakukan pembuatan artikel didalam masa internship sebanyak 5 kali

sebelumnya.

Dikarenakan tidak ada pekerjaan tambahan yang diberikan mentor pada hari ini,

maka saya mengerjakan presentasi akhir magang. Presentasi itu pun digelar pada

tanggal 11 Desember, maka saya perlu mempersiapkannya sehari sebelumnya.

Saya tidak menemui banyak kendala, hanya perlu mengumpulkan produk-produk

yang pernah saya buat baik dalam bentuk merchandise ataupun artikel publikasi.
Hari Ke-40, Jumat 11 Desember 2020

Pada hari terakhir saya menjalankan internship saya diminta oleh Pak Catur

selaku Kepala HRD untuk melakukan presentasi kegiatan dan juga produk yang

saya buat selama internship. Maka dari itu saya membuat beberapa halaman

presentasi dengan mengumpulkan beberapa produk dan desain yang telah saya

buat. Saya mendapatkan waktu 30 menit untuk mempresentasikan dihadapan

beberapa pekarya SATUNAMA. Dan seusai presentasi, saya direview produk dan

kinerja saya selama menjalankan internship.

Anda mungkin juga menyukai