Anda di halaman 1dari 23

PEMBUATAN PETA

Pembuatan Peta Kontur Menggunakan Software Global Mapper 20

1. Pertama-tama membuat Peta Kontur dengan cara buka Software Global


Mapper 20 terlebih dahulu.

Gambar 4.1 Global Mapper

2. Lalu masukan data IUP dalam format csv.

gambar 4.2 Masukan data IUP

3. Selanjutnya setting pada tampilan Select Projection for IUP,


Projection:UTM, Zone: -49 (108’E-114’E – Southem Hemisphere,
Datum:WGS84 > Ok.

Muhamad Dova Saputra/7100200055/03


Gambar 4.3 Pilih Zona

Gambar 4.4 Open File

4. Lalu masukan data SRTM Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Gambar 4.5 Save

Muhamad Dova Saputra/7100200055/03


5. Kemudian klik analysis > generate contoures options > lalu setting data
pada tampilan contour generation options, dan akan muncul tampilan
sebagai berikut:

Gambar 4.5 Analysis

6. Selanjutnya membuat grid koordinat IUP dengan cara klik > create
rectangle lalu sesuaikan dengan titik koordinat dan diberi Nama: IUP
contoh > Ok.

Gambar 4.6 Grid

7. Kemudian membuat 3 Dimensinya dan mengatur posisinya > Save image


> Oke.

Muhamad Dova Saputra/7100200055/03


Gambar 4.6 3D

8. Selanjutnya klik Map layout editor > Paper size A4(21cm x 29.7cm) >
landscape > bound > select > Draw a bon > Ok > Ok.

Gambar 4.7 Map Layout Editor

9. Lalu masukan hasil peta kontur 3D dengan cara klik image esement >
kemudian klik insert North Arrow esement, Ok> kemudian klik scale bar:
speciffic Ostance(250) Uni:Meters, Ok > kemudian klik elevation, type
meters, Ok Kemudian memasukan koordinat dari peta 2D dengan cara klik
kanan > properties. Kemudian klik text untuk memberi keterangan 2D 3D.
Kemudian save klik export to geop format pdf.

Muhamad Dova Saputra/7100200055/03


4m10 3m92 3m80
2

40m
039m
41m 42m 43m 43m
8 2 0 8

42m
0 0m

0
41
I

42m6
U
45m44444m0

4 P 3

440
44m8 m

43m0
m

43

44m2
4m4m66
45m0
46m4
0

Gmbar 4.8 Map Layout

Gambar 4.9 Map Layout

10.  Kembali ke global mapper menyimpan file peta kontur untuk pembuatan
desain survey di software surfer dengan cara klik file > export > export
vector > format surfer BLN > Ok > Draw a bok > grid wilayahnya >Ok >
GM peta kontur > Save.

Muhamad Dova Saputra/7100200055/03


Gambar 4.10 Draw a box

11. Selesai

Gambar 4.11 Peta Kontur

Muhamad Dova Saputra/7100200055/03


Pembuatan Desain Survey Dengan Surfer 12
Pembuatan Peta Kontur Menggunakan Software Surfer 12

1. Buka software surfer 12

Gambar 5.1 Software Surfer 12

2. Langkah pertama masukan data Peta topografi dalam bentuk format bln
yang telah dibuat di software global mapper 20 dengan cara klik > Grid >
Data > Masukan data BLN> Open > Oke. Kemudian save data gridding
report.

Gambar 5.2 Open File BLN

3. Kemudian klik new contour map > Masukan data peta topografi > Open

Muhamad Dova Saputra/7100200055/03


Gambar 5.3 Peta Kontur

4. Klik levels > fill colors: rainbow > centang fill contour > centang color
scale > opacity major contours 0% > opacity minor contours 0%.

Gambar 5.4 Peta Kontur

5. Selanjutnya munculkan koordinat nya dengan cara klik coordinate system


> klik topo axis: centang show > klik right axis: centang show.

Muhamad Dova Saputra/7100200055/03


Gambar 5.5 Peta Kontur

6. Kemudian klik kanan pada peta > Add > Post layer > Masukan data IUP
> Open.

Gambar 5.6 Peta Kontur

Gambar 5.7 Peta Kontur

Muhamad Dova Saputra/7100200055/03


7. Klik kanan pada peta > Add > Post layer >Masukan data Lintasan >
Open.

Gambar 5.8 Post Layer

8. Klik rectangle untuk membuat batas IUP nya > Line rubah warnanya

menjadi merah > Ketebalan 3

Gambar 5.9 IUP

9. Selanjutnya membuat desain lintasannya dengan memacu pada data


koordinat lintasan word yang sudah di bagikan oleh asisten dosen,
sebelum itu buat keterangan lintasan terlebih dahulu jika sudah klik
polyline untuk membuat lintasan 1-10 dengan panjang 3inch

Muhamad Dova Saputra/7100200055/03


Gambar 5.10 Desain Lintasan

10. Hasil Peta Topografi Geolistrik

Gambar 5.11 Peta Topografi

Muhamad Dova Saputra/7100200055/03


TUTORIAL MODEL 2 DIMENSI
1. Membuka file pada Microsoft exel yang sudah disediakan di gcr

Gambar 2.1 microsoft excel


2. Copikan file dari lintasan dan pastekan ke notepad kemudian pilih file >
save.

Gambar 2.2 file notepad


3. Pilih software RES2DINV > File > Read data file > Masukkan data yang
tadi save > open > klik OK >lalu datanya akan hilang

Muhamad Dova Saputra/7100200055/03


Gambar 2.3 read data file
4. Change setting > Finite mesh grid size > ok Kemudian klik lagi Change
setting > Use finite element method kemudian untuk type modelling
methodnya pilih Finite element dan Trapezoinal > ok

Gambar 2.4 Finite mesh grid size


5. Change setting > Mesh refinement > pada tipenya pilih Finest mesh dan
Choose 4 nodes > ok

Muhamad Dova Saputra/7100200055/03


Gambar 2.5 Mesh refinement
6. Pilih Inversion > Use model refinement > pilih Use model celss >ok

Gambar 2.6 Use model refinement

7. Pilih Inversion > Include smothing of model resistivity > yes > ok

Gambar 2.7 Include smothing of model resistivity


8. Pilih Inversion >Least squares inversion > Kemudian masukkan nama file
yang akan didapatkan hasil error atau RMR > save dan tampilannya akan
seperti pada gambar dibawah.dan untuk nilai erornya didapatkan sebesar :
18.4 % dari literasi sebanyak 5x

Muhamad Dova Saputra/7100200055/03


Gambar 2.8 Least squares inversion
9. Pilih Display > Show inversion result > ok > dan tampilannya seperti
gambar dibawah

Gambar 2.9 Show inversion result


10. Pilih Display sections > Include topografi in model display OK > OK >
dan tampilan 2 Dimensi akan seperti gambar dibawah.

Muhamad Dova Saputra/7100200055/03


Gambar 2.10 Include topografi in model display
11. Save file > print > save screen as BMP file > pilih format BMP file > lalu
save > ok
12. Kemudian pilih file > Save data in XYZ format > ok > yes
13. Setelah itu, menghapus data datum point kemudian save file dalam format
jpeg.

Gambar 2.11 Save data in XYZ format


14. Dan utnuk Tampilan gambar 2 Dimensi setelah dihapus datum akan
seperti gambar dibawah :

Gambar 2.12 Tampilan gambar 2 Dimensi


Kesimpulan :
Untuk data pengolahan 2 Dimensi dan untuk nilai erornya didapatkan
sebesar : 23,1 % dari literasi sebanyak 5x dan untuk :
 Literasi 1 RMS Error sebesar = 32.16
 Literasi 2 RMS Error sebesar = 21.86

Muhamad Dova Saputra/7100200055/03


 Literasi 3 RMS Error sebesar = 19.59
 Literasi 4 RMS Error sebesar = 19.08
 Literasi 5 RMS Error sebesar = 18.88
Hasil Nilai RMS yang di peroleh pada project tersebut sebesar 22,0. Jadi
RMS menunjukkan kesalahan data pengukuran dari lapangan ke dalam software
dimana semakin rendah nilai RMS maka semakin akurat data yang di hasilkan.
Melalui interpretasi data dipole-dipole mengunakan aplikasi RES2DINV
64 bit didapatkan bahwa data lapangan yang dihasilkan pada saat praktikum
diperoleh hasil interpretasi adalah sebagai berikut :
didapatkan resistivitasnya sebesar 10.4 ohm, 22.5 ohm, 49.0 ohm, 106 ohm, 231
ohm, 502 ohm, 1092 ohm, dan 2372 ohm.
Nilai sebesar 10.4 ohm, 22.5 ohm, 49.0 ohm, dan 106 ohm dapat ditemukan
lapisan tanah berupa formasi batu lempung dan pasir. Untuk resistivitas 231 ohm
dapat ditemukan formasi pasir. Dan untuk resistivitas 502 ohm ditemukan
formasi berupa batu pasir, dan resitivitas sebesar 2372 ohm ditemukan formasi
berupa batu gamping.
TUTORIAL MODEL 3 DIMENSI
1. File > open > Brosers pilih data xyz dari dimensi 2 yang sudah
dibuat pilih delimited > next > centang semua pada bagian
Delimitersnya > Next > Finish

Gambar 3.1 Microsoft Excel

Muhamad Dova Saputra/7100200055/03


2. Membuka Software RockWorks 15 > Kemudian copikan data
dan tampilannya akan seperti pada gambar dibawah

Gambar 3.2 Membuka Software RockWorks 15


3. Klik pada Rown# kemudian mengubah data 1 2 3 dan 4
menjadi x,y,z dan rho > ok .

Gambar 3.3 Klik pada Rown

4. Klik pada data scan datasheet > Sacn for xyz data> Proces

Muhamad Dova Saputra/7100200055/03


Gambar 3.4 scan datasheet
5. Selanjutnya, scan for x,y,z data.

Gambar 3.5 scan for x,y,z data

6. Pilih Solid > Model > solid model > pada create new model
pilih solid 1.mod > kemudian save

Muhamad Dova Saputra/7100200055/03


Gambar 3.6 Solid > Model > solid model
7. Pada solid modeling options > inverse distance centang bagian
logarithmic > smoothing > OK

Gambar 3.7 solid modeling options


8. Kemudian pada Create Solid Diagram > All voxels > Process

Gambar 3.8 Create Solid Diagram

Muhamad Dova Saputra/7100200055/03


9. Klik pada solid model untuk melihat jumlah volume solid

Gambar 3.9 Tampilan for x,y,z data


10.Kemudian menyimpan file 3Dimensi caranya > File > Eksport
> JPG

Gambar 3.10 file 3D


11.Dan untuk Hasil dari permodelan 3 Dimensi akan seperti
gambar dibawah.

Muhamad Dova Saputra/7100200055/03


Gambar 3.11 Hasil dari permodelan 3 Dimensi
Kesimpulan :
Untuk Permodelan 3 Dimensi didapatkan Volume solid modelnnya sebesar
45.045.000.000 m3 dan utnuk Color Scheme minimum sebesar 3.394.433 m3 dan
Maximum sebesar 761.442.480 m3.

Muhamad Dova Saputra/7100200055/03


Muhamad Dova Saputra/7100200055/03

Anda mungkin juga menyukai