Anda di halaman 1dari 8

JURNAL CERIA

ISSN : 2614-6347 (Print) 2714-4107 (Online)


Vol.2 | No.3 | September 2019

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA SUNDA
ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN REBO NYUNDA
DI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Anni Risnawati1 , Lenny Nuraeni2
1
Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Siliwangi, Cimahi.
1
Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Siliwangi, Cimahi
1
annirisnawati16@gmail .com, 2 lennynuraeni86@ikipsiliwangi.ac.id

ABSTRACT
Communication skills of each person can be formed, from early childhood, without the
ability to speak someone can not communicate or convey what he feels to others.
Sundanese as the language of instruction in West Java began to be introduced to early
childhood as a stimulation so that early childhood know their mother tongue which is the
everyday language of instruction in their home environment, but Sundanese language has
been eroded by modernization which considers Sundanese not as good as language
Indonesian or English, therefore many children in the family environment do not use
Sundanese, as a daily language of instruction. In line with the statement of the District
Government of Bandung, it has set local content in the concept of Rebo Nyunda, by
instilling values that have local kearipan and can characterize children, so that they are
expected to be independent and competitive as a support for the realization of the
community order, especially in the district Bandung.
Keywords: Language ability, Sundanese, Rebo Nyunda.

ABSTRAK
Kemampuan komunikasi setiap orang dapat terbentuk, dari masa anak usia dini, tanpa
kemampuan berbahasa seseorang tidak dapat berkomunikasi atau menyampaikan apa yang
dirasakannya kepada orang lain. Bahasa Sunda sebagai bahasa pengantar di Jawa Barat mulai
diperkenalkan kepada anak usia dini sebagai sebuah stimulasi agar anak usia dini mengenal
bahasa ibunya yang menjadi bahasa pengantar sehari-hari dilingkungan rumahnya, tetapi bahasa
sunda sudah terkikis keberadaanya oleh modernisasi yang menganggap bahwa bahasa sunda tidak
sebagus bahasa indonesia atau bahasa inggris oleh karena itu banyak anak yang di lingkungan
keluarganya tidak menggunakan bahasa Sunda, sebagai bahasa pengantar sehari- hari. Sejalan
dengan pernyataan Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung telah menetapkan muatan lokal
dalam konsep Rebo Nyunda, dengan menanamkan nilai–nilai yang memiliki kearipan lokal dan
dapat menunbuhkan karakter pada diri anak, sehingga diharapkan menjadi manusia yang mandiri
dan berdaya saing sebagai penopang perwujudan tatanan masyarakat khususnya di kabupaten
Bandung.
Kata kunci : Kemampuan berbahasa , Bahasa Sunda, Rebo Nyunda.

PENDAHULUAN
Bahasa merupakan tanda atau simbol alat komunikasi lisan antar manusia
dari suatu benda serta menunjukkan pada dalam bentuk lisan, tulisan atau isyarat.
maksud-maksud tertentu, seperti kata, Chomsky (1968) berpendapat bhawa
kalimat sehingga memunculkan arti kecepatan anak dalam berbicara atau
yang baru, sehubungan dengan arti kata pertama bagi seorang anak
simbolik, bahasa dipakai juga sebagai merupakan salah satu keajaiban alam

243

JURNAL CERIA
ISSN : 2614-6347 (Print) 2714-4107 (Online)
Vol.2 | No.3 | September 2019

dan menjadi bukti kuat dari dasar berbahasa sunda khususnya pada anak
biologis untuk memperoleh kemampuan usia Dini.
berbahasa. Pengembangan bahasa sunda Pada
Menurut Garder (dalam Amstrong, Pendidikan Anak Usia Dini bertujuan
1996) menyatakan bahwa kecerdasan untuk, mengembangkan kosa kata dalam
linguistik pada awal masa kanak-kanak bahasa sunda, membekali anak
akan terus bertahan hingga usia lanjut. menggunakan bahasa sunda sehari–hari
Pengembangan bahasa untuk Anak Usia dan memperluas wawasan budaya sunda
Dini difokuskan pada keempat aspek Sejalan dengan muatan lokal
bahasa yaitu menyimak, berbicara, Kabupaten Bandung melaui PP Bupati
membaca dan menulis. Dengan Bandung No 7 Tahun 2013 melalui
menggunakan bahasa untuk konsep Rebo Nyunda yang
berkomunikasi anak dapat menambah menanamkan kearifan lokal kabupaten
kosa kata sekaligus dapat Bandung, Rebo nyunda sebagai sebuah
mengekspresikan dirinya, anak juga kegiatan atau metode yang diharapkan
dapat belajar bagaimana berkomunikasi agar anak usia dini dapat menggunakan
dan berpartisipasi dalam suatu bahasa sunda sejak dini secara baik dan
percakapan dan dapat digunakan sebagi benar.
alat untuk memecahkan masalah (Winda Berdasarkan observasi yang sudah
dan Azizah Muis , 2008 : 4-16) dilakukan bahwa kemampuan berbahasa
Usaha yang dilakukan guru untuk sunda anak usia dini sangat rendah hal
meningkatkan kemampuan Bahasa anak inilah yang kemudian memotivasi
adalah dengan berbagai cara , karena peneliti untuk lebih menggali
anak - anak seringkali tidak atau bahkan kemampuan berbahasa sunda sejak dini
kurang mempunyai kemampuan ha lini berkaitan dengan keluarga orang
berbahasa , anak seringkali tidak percaya sunda sekalipun dalam berbahasa
diri ketika oleh gurunya diminta untuk sehari-haripun tidak menggunakan
bercerita misalnya (Fauziddin, 2017) bahasa sunda sebagai bahasa sehari-
Pendidikan bertujuan agar budaya hari, karena pernikahan dengan lain
yang merupakan nilai bangsa dapat suku atau karena merasa malu
diwariskan dan dimiliki oleh generasi menggunakan bahasa sunda
muda agar tidak ketinggalan zaman dibandingkan bahasa indonesia dan
senantiasa relevan dan signifikan dengan bahasa inggris.
tuntutan hidup , diantara sekian banyak Tujuan penelitian ini adalah
budaya yang diwariskan adalah Bahasa meningkatkan pengunaan bahasa sunda
karena Bahasa adalah alat yang sangat dengan baik dan tepat melalui kegiatan
penting untuk berkomunikasi . Rebo Nyunda untuk anak usia dini,
Setiap negara memiliki Bahasa Maka dari itu rumusan masalah
nasional sendiri sendiri biasanya terdiri penelitian ini adalah apakah dengan
dari berbagai Bahasa daerah yang ada , kegiatan rebo nyunda kemampuan
sehingga memungkinkan anak untuk berbahasa sunda anak usia dini dapat
mengetahui lebih dari dua Bahasa atau ditingkatkan?. Berdasarkan
lebih (Khoiruddin, 2017) permasalahan tersebut maka peneliti
Hal inilah yang kemudian mengajukan penerapan kegiatan mutan
memberikan keinginan kepada peneliti lokal Rebo Nyunda untuk meningkatkan
agar menggali lebih jauh tentang ingin kemampuan berbahasa sunda anak usia
lebih meningkatkan kemampuan


244

JURNAL CERIA
ISSN : 2614-6347 (Print) 2714-4107 (Online)
Vol.2 | No.3 | September 2019

dini sebagai alternatif penyelasaian 2. Melalui nasehat, siloka, tetekon
masalah tersebut. atau paribasa sunda yang
Pada usia 4 tahun Anak Usia Dini diwariskan secara lisan secara
mempunyai pembendaharaan kosa kata turun temurun.
sebanyak 4000- 6000 kata dan mampu 3. Manusia sunda harus senantiasa
berbicara sebanyak 5- 6 kata , pada usia sopan, sederhana, berani, jujur,
5 tahun anak Usia Dini dapat bertambah teguh pendirian yaitu dengan
kosa katanya menjadi 5000- 8000 kata filsafat cageur, bener, pinter dan
dengan kalimat yang semakin komplek singer
menurut (Carool , Seefelt & Barbara A, 4. Harus senantiasa siger tengah
2008) artinya tidak berlebihan tidak
Kemampuan berbahasa merupakan kekurangan dan tidak berlebihan
salah satu bidang pengembangan dalam memenuhi kebutuhan
kemampuan dasar yang telah sehari- hari
dipersiapkan oleh guru untuk 5. Agama urang sunda adalah Islam
meningkatkan kemampuan dan dan urang sunda identik dengan
kreatifitas anak yang sesuai dengan islam
tahap perkembangannya, 6. Nilai sosial urang sunda,
Pengembangan kemampuan berbahasa menghadapi konflik harus dengan
hendaknya menggunakan pendekatan tenang tidak ada permusuhan
yang berpedoman pada suatu program seperi dalam paribasa berikut tiis
kegiatan yang telah disusun pada ceuli herang mata yang berarti
prinsip-prinsip perkembangan anak, aman dan tentram
sesuai kebutuhan anak, bermain sambil 7. Melalui paribasa dan babasan
belajar, menggunakan pendekatan yang memberikan tuntunan
tematik, melalui lingkungan yang mengajak berperilaku baik, jangan
kondusif, kreatif, inovatif dan lupa pada asal-usul kita, orang
mengembangkan kecakapan hidup. yang tidak tahu berbalas budi dan
Bahasa Sunda bagi anak usia dini di sebagainya .
Kabupaten Bandung, dijalankan sejalan Orang jawa barat memiliki filosofi
dengan pernyataan PEMDA Kabupaten hidup silih asah, silih asih, dan silih asuh
Bandung melalui Peraturan Bupati No 7 dalam kegiatan pembelajaran dapat
Tahun 2013 tentang muatan lokal disejajarkan dengan ranah kognitif,
Kabupaten Bandung yaitu kosep Rebo afektif, psikomotor yang berarti bahwa
Nyunda. Adapun nilai- nilai karakter silih asah ada pada peningkatan kualitas
yang dikembangkan di satuan intelegensia mengasah kemampuan otak
Pandidikan Anak Usia Dini : melalui ilmu dan pemahaman, dengan
1. Bahasa Sunda yang diajarkan kemampuan saling asah seorang ilmuan
adalah bahasa sunda yang halus sunda dapat menjadi ilmuan yang
hal ini dapat terlihat dari logat beretika dan tidak angkuh. Kemampuan
orang sunda yang cenderung silih asih saling mengasihi satu sama lain
lembut serta hormat pada orang yang melahirkan prinsip musyawarah,
tua melalui undak usuk basa atau adil, dan bijaksana sehingga membangun
pembagian tutur kata pada orang masyarakat kabupaten Bandung yang
yang lebih tua, teman sebaya dan lebih baik
orang yang usianya lebih muda. Pada konsep silih asuh saling
bertegur sapa tanpa kebencian, saling


245

JURNAL CERIA
ISSN : 2614-6347 (Print) 2714-4107 (Online)
Vol.2 | No.3 | September 2019

membimbing, saling menjaga, hal ini 1. Mun teu ngoprek moal nyapek
pun sejalan dengan konsep cageur, artinya kalau tidak berusaha tidak
bener, pinter, singer dan wanter yang akan dapat memenuhi kebutuhan
harus melekat kuat sebagai perwujudan sehari-hari.
dari pengembangan kemampuan 2. Tungkul ka jukut tanggah ka
berbahasa sunda yang akan mampu sahandapen, harus fokus.
menjadikan anak usia dini di kabupaten 3. Ulah kumeok memeh dipacok,
Bandung memiliki pemahaman yang jangan pernah menyerah.
sarat makna sesuai dengan muatan lokal 4. Ulah kurung batok, harus pandai
kabupaten Bandung yaitu Rebo nyunda. bergaul
Dengan mensehati anak didik dengan 5. Ulah cacag nangkaeun, harus
mengungkapkan semboyan hidup atau seutuhnya tidak setengah setengah
analogi atau sering disebut juga siloka, 6. Ulah ngrawu kusiku, jangan
hal ini dimaksudkan agar anak didik serakah
Mampu menghayati isyarat dalam 7. Ulah hejo tihang, jangan berpindah
kehidupan adapun karakter yang pidah tempat kerja.
diharapkan dari anak didik ketika belajar Itulah beberapa contoh penggunaan
bahasa sunda melalui siloka atau bahasa sunda yang dapat dianalogikan
paribasa yang disebutkan diatas adalah dan dapat diterapkan pada anak usia Dini
sebagai berikut : tentang beberapa karakter yang harus
1. Kudu hade gogog hade tagog, dimiliki setiap anak didik dan tentu saja
harus memiliki penampilan yang banyak siloka atau simbol bahkan
percaya diri, optimis dan analogi lainnya yang kemudian nanti akan
kharismatik dibahas lebih lanjut ( Tim pengembang
2. Nyaur kudu diukur nyaba kudu Sejarah local Kabupaten Bandung
diungang, harus senantiasa Pendidikan Anak Usia Dini, 2013 ) .
menjaga ucapan dan perbuatan
agar tidak menyakiti orang lain METODE PENELITIAN
3. Batok bulu eusi madu, harus Metode yang digunakan adalah
memiliki otak yang cemerlang metode deskriftif yaitu mendeskriptifkan
4. Ulah bengkung bekas nyalahan, kejadian yang sebenarnya dari suatu
jangan salah dalam bertindak penelitian terhadap suatu kegitan yang
karena akan kembali pada diri dilakukan mengenai suatu peristiwa atau
sendiri gejala dalam penelitian.
5. Ulah elmu ajug, tidak menasehati Penelitian ini diarahkan untuk
orang lain tetapi diri sendiri tidak mengekplorasi bagaimana aspek – aspek
baik perkembangan untuk selanjutnya
6. Sacangreud pageuh sagolek menhasilkan apa -apa yang kita inginkan
pageuh, harus memiliki prinsip dari kegitan pembelajaran sehingga
7. Ulah gindi pikir belang bayah, dibutuhkan suatu analisis untuk
tidak berbuat jahat dan bersifat mendapatkan informasi juga dapat
dengki mendeskripsikan apa saja pengaruhnya
8. Kudu leuleus jeujeur liat tali atau bagi Anak Usia Dini , oleh karena itu
Jangan mudah menyerah metode yang digunakan adalah metode
Agar anak didik memiliki etos kerja deskriptif (Ramdhan, 2016)
yang baik melalui filosopi: tentang bagaimana menigkatkan
kemampuan berbahasa sunda pada anak


246

JURNAL CERIA
ISSN : 2614-6347 (Print) 2714-4107 (Online)
Vol.2 | No.3 | September 2019

usia dini melalui kegiatan mutan lokal selama 3 minggu dan tema pekerjaan
kabupaten Bandung yaitu kegiatan Rebo selama 2 minggu terjadi interaksi selama
Nyunda, dalam proses selanjutnya 5 kali pertemuan, pertemuan pertama
pengajaran bahasa sunda ini disampaikan hari rabu pada tanggal 2 januari 2018
melalui kegiatan bermain atau kaulinan pembelajaran dengan tema Rekreasi.
barudak dengan metode bermain Adapun idang pengembangan yang
menggunakan gerakan dan media lain dikembangkan pada pembelajaran yaitu:
yang mendukung atau melalui kegiatan, 1. Nilai moral dan agama: doa
ngaregepken atau mendengarkan, nyarita naik kendaraan
(berbicara), pra maca (sebelum 2. Sosial emosional: belajar antri
membaca), pra menulis (sebelum 3. Bahasa: menyanyi hayu urang
menulis ) .(Setiawan, 2012) jalan –jalan
Menurut Arikunto (2002), 4. Kognitif: menghitung
penelitian deskriftif merupakan penelitian banyaknya roda
yang bertujuan untuk mengumpulkan keretek/delman
informasi mengenai status suatu gejala 5. Fisik/motorik : kaulinan
yang ada, yaitu keadaan gajala menurut kukudaan
apaadanya pada saat penelitian dilakukan. 6. Seni: mewarnai gambar
Membuat penjelasan secara sistematis, keretek/delman
faktual, dan akurat mengenai fakta dan Pada pertemuan pertama guru
sifat populasi suatu daerah tertentu. dan anak terlihat antusias dengan
Penelitian deskriftif tidak memberikan kegiatan pembelajaran yang sangat
perlakuan dan manipulasi data tetapi menarik menggunakan bahasa sunda
menggambarkan keadaan sebenarnya yang sederhana dan mudah dipahami.
(Sukmadinata, 2007). Pertemuan ke dua kegiatan rebo nyunda
Tahapan pada penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 9 januari
meliputi tahapan persiapan untuk 2019 masih dengan tema yang sama
menentukan kisi-kisi instrumen penelitian yaitu rekreasi pada pembelajaran kali ini
yang dilanjuti dengan tahapan anak diajak pada kegiatan pengenalan
pelaksanaan dengan cara mengamati alat tranfortasi yang lain yang digunakan
kegiatan pembelajaran. Tahapan ketika berekreasi , dengan kegiatan
pengolahan data dilakukan dengan cara sebagai berikut :
menganalisa kemampuan berbahasa 1. Nilai moral agama: doa naik
sunda anak usia dini dengan mencoba kendaraan
mengembangkan kemampuan berbahasa 2. Sosial emosional: sabar
sunda melalui kegiatan rebo nyunda. manunggu giliran
Kegiatan ini melibatkan guru sebanyak 3 3. Bahasa: menyayikan lagu kareta
orang guru dan anak-anak kelompok B mesin
sebanyak 18 orang. 4. Kognitif: menyusun puzle
gambar sepeda atau kareta mesin
HASIL DAN PEMBAHASAN 5. Fisik motorik: lomba naik sepeda
HASIL hias (bagi yang memiliki sepeda)
Penelitian dimulai dari minggu 6. Seni: kolase gambar kareta mesin
pertama dibulan Januari 2019 dengan 5 dengan kararas atau daun pisang
kali pertemuan dalam satu bulan jadi kering
penelitian dilakukan dibulan januari Pertemuan ke tiga tanggal 16 januari
sebanyak 2 tema yaitu tema rekreasi 2019 kegitan rebo nyunda pada minggu


247

JURNAL CERIA
ISSN : 2614-6347 (Print) 2714-4107 (Online)
Vol.2 | No.3 | September 2019

ketiga ini masih dengan tema rekreasi , 5. Fisik motorik: bermain wuluku
anak –anak diajak untuk mengenal alat 6. Seni: menghias topi patani
transfortasi yang lain yang biasa Pertemuan ke lima hari rabu tanggal
digunakan ketika bepergian dalam 30 Januari 2019 anak diajak untuk
bahasa sunda tentunya , kegiatan mengenal jenis atau macam – macam
pembelajaran yang disajikan adalah : pekerjaan dalam bahasa sunda lainnya
1. Nilai moral agama: doa keluar misalnya tukang besi sering disebut
rumah pandai besi apasaja yang dibuat tukang
2. Sosial emosional: mandiri anak besi ketika melakukan pekerjaan ya
diajak untuk mengerjakan dengan metode tanya jawab atau
pekerjaan sendiri bercakap- cakap , kegiatan pembelajaran
3. Bahasa: mengenal pupuh balakbak yang akan dilibatkan pada hari terakahir
“Rarakitan“ adalah dengan pembalajaran yang
4. Kognitif: menghitung banyak nya menarik yaitu mengunjungi tukang
batang bambu yang akan dijadikan gerabah atau keramik yang berada
rakit dalam gambar yang tersedia disekitar, dengan kegiatan sebagai
5. Fisik motorik: membuat rakit mini berikut :
dari batang pisang dan dimainkan 1. Nilai moral agama: doa sebelum
dikolam kecil dan sesudah melakukan pekerjaan
6. Seni :menghias rakit dengan kertas 2. Sosial emosional: empati
ermas 3. Bahasa: menyanyi mengenal
Kegiatan pada minggu ketiga pupuh balakbak “kusir “
terlihat semua anak menikmati 4. Kognitif: bermain peran Menjadi
permainan membuat rakit bahkan kusir delman
menghiasnya tentusaja tanpa 5. Fisik motorik : mengunjungi
meninggalkan kegiatan rebo nyunda sentra keramik dengan
yaitu berusaha menggunakan bahasa mengunakan delman
sunda dalam setiap kesempatan. 6. Seni : menghias kendi kecil
Pertemuan ke 4 hari rabu tanggal 23 dengan cat air
januari 2019 sudah beralih tema menjadi Pada pertemuan kelima sengaja anak
tema pekerjaan dimana anak –anak diajak berekreasi dengan menggunakan
dikenalkan macam –macam pekerjaan delman dan bernanyi lagu naek delman
dalam bahasa sunda misalnya palika hal ini dimaksudkan agar anak lebih
adalah nelayan , kamasan pembuat dapat mengenal bahasa sunda sekalipun
perhiasan , dansebagainya , adapu n lewat nyanyian , pada kesempatan ini
kegiatan pembelajaran nya adalah pula para guru diajak mengenal beberapa
sebagai berikut : pupuh yang tentu saja akan mena
1. Nilai moral agama: doa sebelum pmbah wawasan keilmuan para guru
dan sesudah melakukan pekerjaan dalam memperdalam bahasa sunda
2. Sosial emosional: menghargai terutama pada kegiatan rebo nyunda.
bahwa setiap pekerjaan adalah
mulia/ empati PEMBAHASAN
3. Bahasa: bercakap- cakap tentang Untuk melaksanakan program muatan
patani. lokal rebo nyunda , Kabupaten Bandung
4. Kognitif: Mengelompokkan alat – memiliki motto Sabilulungan yang
alat yang dibawa patani ketika mamiliki arti yang sangat luas sebagai
bekerja Pacul, topi patani, wuluku motivasi bagi semua pihak untuk bekerja


248

JURNAL CERIA
ISSN : 2614-6347 (Print) 2714-4107 (Online)
Vol.2 | No.3 | September 2019

sama melaksanakan pembangunan 5. Menyebutkan RT,
disegala bidang. Dalam istilah sunda RW, Kecamatan,
lebih jauh dijelaskan dengan ungkapan Kabupaten dan
Sabilulungan , sareundeuk saigel , Propinsi tempat dia
sabobot sapihanean, sabata sarimbagan , tinggal
rempug jukung sauyunan, rampak gawe 6. Menyanyi lagu
babarengan. sunda
Muatan kurikulum lokal kabupaten 7. Melakukan
Bandung memiliki peran ganda sebagai Kaulinan
kurikulum pendamping mata pelajaran Salah satu contoh Kurikulum kegiatan
lainnya sebagi upaya pembentukan pembelajaran mulok rebo nyunda ada;lah
karakter yang terintegrasi dengan semua sebagai berikut:
bidang pengembangan yang dapat 1. Tema diri sendiri ( 3 minggu )
membentuk karakter setiap anak sesuai NA SOS BHS KOG MOT
potensinya masin- masing. M EM
Contoh salah satu lingkup Doa Belaj Menyeb Menyu Menun
pembelajarannya adalah sebagai berikut ar utkan sun juk
No Kel Ruang Lingkup materi antri nama puzzle dgn
1 A 1. Menyebutkan nama anggota anggot berlari
sendiri dan anggota tubuh : a tubuh bagian
tubuh mastaka tubuh
2. Menyebutkan , taraju , pada
silsilah keluarga nataan gamba
3. Menyebutkan benda ramo r
yang ada disekitar Ket :
rumah dan sekolah NAM :Aspek perkembangan Nilai agama
4. Menyebutkan Nama dan Moral
teman disekitar SOSEM : Aspek Perkembangan Sosial
rumahnya Emosional
5. Menyanyikan lagu – BHS : Aspek perkembangan Bahasa
lagu sunda KOG : Aspek perkembangan Kognitif
6. Mengenal kaulinan MOT: Aspek Perkembangan Motorik
sunda kasar maupun Halus
2 B 1. Menyebut nama
sendiri dan anggota Ada banyak contoh kegiatan yang bisa
tubuh dipakai ketika kegiatan pembelajaran
2. Menyebutkan muatan lokal dilaksanakan, tetapi yang
silsilah keluarga peneliti coba ungkap hanya salah satu saja
3. Menyebutkan benda yaitu tema pertama pada semester
-benda yang ada pertama . ( Tim pengembang sejarah lokal
disekitar rumah dan Kab Bandung Pendidikan Anak Usia
sekolah Dini , 2014 )
4. Menyebutkan nama Bentuk kegiatan dalam
– nam teman meningkatkan kemampuan berbahasa
disekolah dan sunda pada anak usia dini melalui kegitan
rumah rebo nyunda yang diharapkan memiliki
pencapaian keberhasilan sebagai berikut :


249

JURNAL CERIA
ISSN : 2614-6347 (Print) 2714-4107 (Online)
Vol.2 | No.3 | September 2019

1. Anak usia dini mampu melafalkan Menceritakan Kembali Isi Cerita Di
lagu-lagu kaulinan barudak melalui Kelompok Bermain Aisyiah Gobah
metode bernyanyi melalui kegiatan Kecamatan Tambang Jurnal Obsesi
rebo nyunda Universitas Pahlawan Tuanku
2. Anak usia dini mampu mengikuti Tambusai vol 1 no 1 Tahun 2017
kegiatan Rebo nyunda dengan Khoiruddin. (2017) Pengenalan bahasa
gembira arab melalui nyanyian pada anak
3. Pendidik dan anak usia dini dapat usia prasekolah di PAUD terpadu
mengikuti proses belajar mengajar Ihyanul ulum puncu Kediri Jatim,
melalui kegiatan rebo nyunda Jurnal Obsesi universitas pahlawan
dengan metode bernyayi, bercerita Tuanku Tambusai vol 1 no 1 Tahun
dan kaulinan barudak dengan 2017
menyenangkan Ramadhan, W. (2016) Pengaruh perilaku
inisiatif Terhadap kesuksesan
KESIMPULAN Akademik Anak Usia Dini Jurnal
Berdasarkan hasil penelitian Tunas siliwangi Vol. 02 No 01 tahun
yang sudah dilakukan peneliti dalam 2016. Sekolah Tinggi Ilmu
beberapa pertemuan maka peneliti dapat Pendidikan Siliwangi ISSN 2476-
menyimpulkan bahwa (1) melalui 9789
kegiatan muatan lokal rebo nyunda Setiawan, D. (2012). Pembelajaran
kabupaten Bandung kemampuan bahasa sunda di PAUD. Retrieved
berbahasa sunda anak usia dini dapat from:
ditingkatkan, (2) kegiatan Rebo Nyunda http://.scribd.com/doc/59841368/pe
yang dikemas dengan menarik dapat mbelajaran
meningkatkan antusiasme anak- anak Tim Pengembang Sejarah Lokal
dalam mengembangkan kemampuan Kabupaten Bandung Pendidikan
berbahasa sunda anak usia dini, (3) Anak Usia Dini (2013) Pedoman
Kegiatan Rebo Nyunda akan dapat Khusus Sejarah Lokal Kabupaten
menigkatkan kemampuan berbahasa Bandung. Bandung: Dinas
sunda setiap anak usia dini dan akan Pendidikan dan Kebudayaan
berhasil apabila guru yang menjadi Kabupaten Bandung bidang sejarah
teladan dapat juga menggunakan bahasa dan kepurbakalaan
sunda dengan baik dalam kegiatan Tim Pengembang Sejarah Lokal
sehari-hari serta (4) Untuk itu peran serta Kabupaten Bandung Pendidikan
orangtua dan keluarga sebagai Anak Usia Dini (2014) Pedoman
pendidikan pertama dan utama dapat Khusus Sejarah Lokal Kabupaten
memberikan contoh menggunakan bahsa Bandung. Bandung: Dinas
sunda secara baik dan benar dalam Pendidikan dan kebudayaan
kehidupan berkeluarga dan lingkungan Kabupaten Bandung bidang sejarah
dimana anak tinggal. dan kepurbakalaaan

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (1999) manajemen
penelitian . Jakarta : Rineka Cipta
Fauzidin, M. (2017) Upaya Peningkatan
Kemampuan Bahasa Anak 4- 5
tahun Melalui Kegiatan


250

Anda mungkin juga menyukai