Anda di halaman 1dari 27

PETUNJUK TEKNIS

PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN GRATIS DI


KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT
TAHUN 2009

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada hakekatnya Indonesia Sehat 2010 adalah sebuah konsep
pembangunan kesehatan yang, lebih memiliki spirit Preventif, Promotif namun
tidak mengabaikan spirit Kuratif dan Rehabilitatif. Konsep ini harus dilakukan
secara berkualitas adil dan merata menuju Indonesia Sehat 2010. Acuan ini
harus disosialisasikan secara luas ke seluruh wilayah administratif
pembangunan, yakni Kabupaten / Kota.
Pembangunan berwawasan kesehatan adalah perencanaan dan
sekaligus pelaksanaan (termasuk monitoring) pembangunan yang memasukan
pertimbangan dampak kesehatan, Dampak yang dimaksud adalah baik
terhadap perilaku penduduk, lingkungan hidup maupun accessibilitas terhadap
pelayanan kesehatan secara optimal
Berdasarkan Sistem Kesehatan Nasional (SKN), khususnya sub-sistem
Pemberdayaan masyarakat, salah satu tujuan SKN adalah terselenggaranya
upaya pelayanan, advokasi dan pengawasan sosial oleh perorangan, kelompok
dan Masyarakat di bidang kesehatan secara berhasil guna dan berdaya guna,
untuk menjamin terselenggaranya pembangunan kesehatan guna meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya.
Pada saat ini, dalam penyelengaraan upaya kesehatan, masyarakat
masih diposisikan sebagai objek dan belum sebagai subyek. Selain itu masih
banyak upaya kesehatan yang belum menyetuh masyarakat yang tinggal di
daerah terpencil, tertinggal, kepulauan dan perbatasan.
Untuk itu perlu adanya upaya kesehatan yang berbasis masyarakat, agar
upaya kesehatan lebih tercapai (accessible), lebih terjangkau (affordable) serata
lebih berkualitas (quality)
Pada akhir – akhir ini terjadi berbagai permasalahan kesehatan
masyarakat yang memerlukan penanganan secara khusus dan terpadu.
Permasalahan kesehatan masyarakat tersebut antara lain balita gizi buruk,
Avian Influenza, Kejadian Luar Biasa demam berdarah dengue, campak, polio
serta diare. Untuk mengatasi dan menanggulangi masalah tersebut perlu
dilakukan surveilance / penanganan faktor resiko (penyakit, gizi, perilaku dan
lingkungan) secara efesien dan efektif.
Dalam mewujudkan Indonesia Sehata 2010 telah ditetapkan empat misi
pembangunan Kesehatan yaitu : 1). Penggerakan pembangunan nasional
berwawasan Kesehatan 2). Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup
sehat 3). Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu,
merata. 4) melibatkan Masyarakat beserta lingkungannya.
Keberhasilan pembangunan kesehatan yang salah satunya ditandai
dengan ketersediaan sarana kesehatan belum dapat dirasakan oleh seluruh
masyarakat, terutama bagi masyarakat yang tinggal di daerah yang sulit
dijangkau karena berbagai alasan, antara lain kendala letak geografis, tingkat
ekonomi masyarakat, sulitnya informasi, dan sosial budaya. Oleh karenanya
perlu dilakukan upaya untuk mendekatkan akses pelayanan kesehatan di desa.

Angka Kematian Bayi (AKB) sebesar 35 per 1000 kelahiran hidup


(Susenas 2003) dan Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar 307 per 100.000
kelahiran hidup (SDKID 2002 – 2003) masih tergolong tinggi. Angka kematian
ibu dan anak tersebar terjadi pada keluarga miskin dan tidak mampu
Hambatan utama pelayanan kesehatan masyarakat adalah masalah
akses terhdap pelayanan kesehatan. Provinsi Maluku merupakan daerah
kepulauan yang terdiri dari 1412 pulau (1119 tidak berpenghuni dan 221 pulau
yang berpenghuni) tersebar dalam wilayah seluas 712,479 Km2 dimana
658.249 Km2 atau 92,4 % terdiri dari lautan.
Seiring dengan adanya Globalisasi ekonomi yang terjadi saat ini
membuat keadaan ekonomi di Indonesia menjadi tidak stabil khususnya provinsi
Maluku. Hal ini disebabkan antara lain naiknya harga minyak dunia, nilai tukar
rupiah, laju Inflasi, bea masuk dan lain –lain memiliki dampak terhadap industri
kesehatan meningkat tajam. Sehubungan hal tersebut maka harga bahan dasar
obat, alat kesehatan naik sangat drastis karena sebahagian besar bahan baku
masih di Impor.
Disamping itu terjadi pergeseran atau perubahan pada masalah
kesehatan yang berupa transisi Epidemiologi, transisi Gizi dan transisi Perilaku.
Trannsisi epidemiologi misalnya peningkatan umur harapan hidup sehingga
meningkatkan proporsi kelompok usia lanjut (usila) yang akan menjadi beban
program Kesehatan, disamping itu terjadi pergeseran pola penyakit yang
meningkat secara drastis misalnya : HIV-Aids, Tekanan Darah Tinggi, Diabetes,
Jantung dan lain – lain. Terjadi pula pergeseran pola makan dimana saat ini
makanan siap saji menjadi bahan makanan sehari – hari, demikian pula dengan
banyak beredar makanan yang memakai bahan pengawet (kimia) sehingga
terjadi perubahan terhadap status kesehatan, selain itu terjadi pula perubahan
masyarakat yang sudah jauh dari petunjuk hidup sehat. Akibatnya timbul beban
ganda masalah kesehatan.
Dengan adanya transisi ini serta akibat terjadinya globalisasi ekonomi,
maka jumlah jenis penyakit meningkat dan terjadi perubahan jenis penyakit
yang diderita masyarakat sehingga biaya pelayanan kesehatan yang
ditanggung oleh masyarakat akan sangat besar, mahal dan banyak masyarakat
masih kurang mampu untuk mengatasinya. Pemerintah dalam menyikapi hal
tersebut maka dikeluarkan Undang – Undang No.40 tentang sistem Jaminan
Sosial Nasional dimana diatur tentang bagaimana Pemerintah berkewajiban
untuk memberi jaminan sosial kepada seluruh penduduk di Indonesia baik
berupa Jaminan biaya Pelayanan Kasehatan, tunjangan hari tua dan
sebagainya
Untuk mengatasi masalah tersebuut maka Pemerintah Kabupaten Seram
Bagian Barat berupaya untuk mengatasi hal tersebut dengan jalan memberikan
keringanan kepada Penduduk yang berada di Kabupaten Seram Bagian Barat
dengan program Pelayanan Kesehatan gratis bagi masyaraakat kurang mampu
dalam hal pelayanan Kesehatan dasar sampai rawat Inap Kelas III di Rumah
Sakit dan semua Unit Pelayanan Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten Seram
Bagian Barat. Melalui kebijakan ini maka diharapkan tidak ada lagi Masyarakat
di Kabupaten Seram Bagian Barat yang tidak dapat mengatasi masalah
kesehatannya karena alasan ekonomi atau tidak punya biaya
Program Pelayanan Kesehatan Gratis merupakan salah satu bentuk
perhatian Pemerintah Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat terhadap situasi
Pembangunan Manusia di daerah ini, khususnya dibidang Kesehatan

B. Pengertian Pelayanan Kesehatan Dasar Gratis


Pelayanan Kesehatan Dasar Gratis adalah :semua Pelayanan Kesehatan
dasar di Poskesdes, Puskesmas Pembantu, Puskesmas Rawat Jalan,
Puskesmas Rawat Inap dan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Seram
Bagian Barat dan Rumah Sakit Rujukan

C. Tujuan dan Sasaran


1. Tujuan Umum
Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Dasar Gratis di Kabupaten Seram
Bagian Barat secara adil dan merata bagi Masyarakat dalam
meningkatkan derajat kesehatan
2. Tujuan Khusus
a. Terselenggaranya Pelayanan Kesehatan Dasar Gratis yang
bermutu bagi Masyarakat di Kabupaten Seram Bagian Barat
b. Agar semua Penduduk di Kabupaten Seram Bagian Barat
dapat menikmati Pelayanan Kesehatan tanpa memikirkan biaya yang
harus ditanggunnya.
c. Agar semua Penduduk di Kabupaten Seram Bagian Barat
dapat memiliki akses terhadap pelayanan Kesehatan
d. Agar semua Penduduk di Kabupaten Seram Bagian Barat
Sehat dan Produktif dalam menujang Pembangunan

D. Data Dasar Perhitungan Pemberian Bantuan


Data yang menjadi Acuan perhitungan bantuan dana Program Pelayanan
Kesehatan Dasar Gratis Tahun 2009 antara lain meliputi :
1. Data Jumlah Penduduk
2. Data Jumlah Peserta ASKES SOSIAL, ASKES KOMERSIAL,
JAMKESMAS dan JAMSOSTEK.
3. Data Jumlah Penduduk yang dilayani

Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat berhak melakukan Verifikasi


tehadap data – data tersebut sesuai denggan ketentuan dan persyaratan
pembiayaan melalui metode yang ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten
Seram Bagian Barat untuk memastikan bahwa data tersebut betul – betul Valid,
serta akurat, sesuai dengan kondisi nyata masing – masing Kecamatan

E. Dasar Perhitungan Jumlah Kebutuhan Biaya


Untuk perhitungan Biaya yang dibutuhkan maka dihitung berdasarkan
perhitungan jumlah angka kesakitan antara 15 – 25 % / Tahun dari jumlah
penduduk yang akan dilayani. Ini diambil dengan asumsi bahwa dengan
berlakunya Program Pelayanan Kesehatan Gratis maka diperkirakan jumlah
kunjungan akan meningkat. Adapun Standar WHO untuk angka kesakitan yaitu
10 – 15 % / Tahun dari jumlah Penduduk. Untuk biaya Kesehatan yang ideal
sekitar $ US 10 – 14 / Orang / Tahun dan untuk Indonesia masih sekitar
$ US 7 - 10 / Orang / Tahun.
Untuk kebutuhan biaya / Penduduk yang ditanggung sesuai standar saat ini
yaitu : Unit Cost / Orang sebesar 85 %

F. Komponen Bantuan
1. Pelayanan Jalan Tingkat Pertama
A. Rawat Jalan Tingkat Pertama : merupakan Paket Jasa Pelayanan
Kesehatan Rawat Jalan sudah termasuk jasa sarana, jasa pelayanan
obat – obatan. Yang termasuk dalam pelayanan Rawat Jalan gratis
adalah :
a). Pendaftaran
b). Pemeriksaan
c). Diagnose
d). Pengobatan : Obat dan Injeksi Antibiotik
e). Pemeriksaan laboratorium dasar : darah rutin, urine dan faeces
f). Pemeriksaan Golongan darah
g). Pemeriksaan Ibu Hamil dan bayi
h). Perawatan Luka
i). Pemeriksaan Gigi
j). Cabut gigi tanpa komplikasi
k).Pemeriksaan Ketajaman mata
l). Pelayanan Pusling roda empat / dua dan Pusling laut
m). Yankes di Posyandu, Pustu, Polindes dan Poskesdes
n) Pelayanan Kesehatan melalui kunjungan rumah
B. Rawat Inap tingkat Pertama
 Pelayanan Perawatan Pasien
 Persalinan dan Perawatan Nifas
 Tindakan Medis yang diperlukan
 Obat – obatan Generik
 Pemeriksaan Laboratorium

2. Pelayanan Kesehatan Tinkongkat Lanjutan


A. Rawat Jalan Tingkat lanjutan
Poliklinik Spesialis dan Unit Gawat Darurat meliputi kegiatan :
Pemeriksaan Medis spesialistik/ Sub Spesialistik, pemberian
Konsultasi Medis dan Penyuluhan Kesehatan, Penunjang Diagnostik,
Tindakan Medik, Pelayanan Obat Generik dan pemberian rujukan.

B. Rawat Inap Tingkat Lanjutan di ruang biasa


1. Pemberian Pelayanan Kesehatan gratis
adalah : Rumah Sakit Umum Daerah
2. Jenis Pelayanan : Rawat Inap, Penunjang
Diagnostik, tindakan Medis Operatif, Pelayanan Obat Generik,
Pemeriksaan radiodiagnostik, Laboratorium, Alat dan bahan habis
pakai

C. Rawat Inap tingkat lanjutan di Ruangan Khusus


Pelayanan Rawat inap di Ruang Perawatan Khusu ( ICU. ICCU atau
ruan Perawatan Khusus lainnya di Rumah Sakit Ungan mum Daerah)
dengan jenis pelayanan paket raunjanwat Inap, Penunjang diagnostik,
tindakan medis, Pelayanan Obat Generik.
3. Gawat Darurat
4. Tansfusi darah yang daapat ditanggung maksimal 3(tiga) Bag/ kantong
5. Pelayanan Kesehatan yang tidak gratis
Perlu ditekannkan bahwa Pelayanan Kesehatan yang tidak gratis
adalah : Operasi Jantung, Keteterisasi Jantung, Pemasangan Cicin
Jantung, CT Scand, HD, dan Bedah Syaraf
6. Rincian Paket Pelayanan Kesehatan yang Gratis Per Sub Kegiatan :
a. Pemeriksaan Laboratorium :
1. Pemerikasaan Laboratorium dasar :
 Darah Rutin
 Urine Lengkap
 Pemeriksaan Faeces

2. Pemeriksaan Lab. Kimia Darah :


 Glokose Darah Puasa (GDP)
 Glokose Darah PP
 Glokose Darah Sewaktu
 Urine 4 Porsi harian
 SGPT
 SGOT
 Bilirubin Total
 Albumin
 Alkali phosfat
 Ureum
 Creatinin
 Cholesterol Total
 Cholesterol LDL
 Cholesterol HDL
 Trigliserida
 Trombosit
b. Radiodiagnostic
 Photo Torax
 Photo ekstremitas Atas 2 Posis
 Photo ekstremitas bawah 2 Posis
 Photo Kepala (Sinus dan Mastoid)
 Photo Pelpis 1 Posisi
 Photo Gigi biasa
 Photo kulunna Vetebralis
 Photo jaringan Lunak
 BNO Photo
 Photo Abnomenalis
 USG Abdomen, Kandungan

c. Patologi Anatomi (PA)


1. Histopatologi
 Biopsi Jaringan Kecil
 Biopsi Jaringan Sedag
 Biopsi Jaringan Khusus (Hati, Ginjal, Sumsum Tl)
2. Sitology
 Pap Smear
 Sputum 1 kali
 Sputum 3 kali serial cairan, sikatan, aspirasi

d. Tindakan Medis Operatif


1. Bedah
 Eksis Clapus, Koloid < 5 Cm
 Eksterpasi Cista Atroma / lipoma / Ganglion / Pibroma
 Ekstrasi Kuku
 Granoloma pyogenikum
 Pasang Gips
 Angkat K-Wire dengan Heacting
 Bedah Plap
 Insis Abses glutea / Mamae
 Amputasi Jari
 Injeksi Varises
 Pemasangan USD
 Repasisi dengan Anasthesi lokal
 Vasektomi
 Vena Sexy
 Appendektomi
 Hemorodektomi
 Herniatomi
 Clostomi
 Hydrokel
 Orthopedi : angkat Vena Scand, dibredemen fraktur
terbuka, Fiksasi, Amputasi Tansmeduler, Reposis fraktur /
dislokasi, ganglion poplitea, Disertikulasi, Open Reduksi
fraktur, fraktur kompleks
 Laparaatomi eksplorisasi
 Kolesistektomi
 Atresia Ani

2. Kebidanan (Obgyne)
 Curetage
 Tubektomi
 Sectio Casarea
 Explorasi Vagina
 Hysterectomi Total, Parvial
 Kehamilan Ektofik terganggu (KET)
 Cistectmi
 Kolpodeksis
 Laparatomi VC
 Operasi Perinium dan tumor Jinak Ovarium
 Vulfektomi

3. Gigi dan Mulut
 Angkat K-Wire
 Pengisian saluaran Akar gigi Sulung
 Perawatan Saluran Akar Gigi
 Vulvatomi
 Insisi Intara Oral
 Pencabutan Gigi dengan Komplikasi
 Gigi Vektomi
 Odontektomi
 Eksterpasi Tomor
 Fraktur rahang Simpel
 Eksterpasi Plunggranula
 Resekti rahang
 Fraktur rahang multipel

4. Kulit
 Alergi Test / patch tes
 Kondiloma Acuminate
 Inj Kenakort
 Insisi frunkel
 Kaustic
 Keratosis seboroika
 Nekretomi
 Derma brasi
 Neoro fibroma
 Nerfus
 Trepanasi
 Skin Tang
 Tandur kulit

5. Mata
 Anel / Canaculi lakrimalis
 Campusvisi
 Eplasi bulu mata
 Sondage
 Spoling Bola Mata
 Streakretinoscpy
 Chalazpion
 Cordelium / granuloma
 Jahit Luka Palvebra
 Keratomimetra
 Refraksi
 Katarak (tidak termasuk lensa)
 Biopsi Jaringan Kecil

6. Telinga Hidung Tenggorokan (THT)


 Beloog tampoon
 Corpus alineum
 Cuci Sinus
 Fungsi hematoma telinga
 Irigasi telinga
 Glubulaplastis 1 (satu ) atau 2 telinga
 Eksterpasi Polif
 Tonsilektomi
 Turbinektomi
 Bronchoscopi rigit
 Eksplorasi Abses para faringael kista brangsial, kista ductus
triglosusus
 Ethoidectomi
 Pemasangan T Tube
 Regonal plaf
 Sectum reseksi
 Tonsilo adenogdectomi
 Tracheustomi
 Mastoidectomi radikal
 Pharyngeal flap

7. Urology
 Businasi
 Pasang kateter
 Biopsi Prostat
 Biopsi Testis
 Sircum Sisi dengan Phimosisi
 Orchidectomi subkapsuler
 Spermatosea
 Ureterolisis
 Ureterostomi
 Penektomi
 Pericolcele/palomo
 Prostatectomi
 Rekonstrusi Visika
 Enoklasi Kista
 Fistula eterovesika
 Tomor buli – buli
8. Neorology
 Funksi Lumbal
 Biopsi Syaraf Kutaneus
 Blok Syaraf te pi
 Brain mapping
 Funksi cairan otak

9. Rehabilitasi Medik
 Akupuntur ( 4 Kali tindakan )
 Fisio terapi dengan alat (4 kali Tindakan)
 Terapi okupasi (4 kali Tindakan)
 Terapi Wicara (4 kali Tindakan)

10. Onkologi
 Fibroadenoma Mamae
 Biopsi dalam Narkose Umum
 Eksisi kistantiroglosusu
 Tracheostomi
 Eksisi kelenjar sub mandi bula
 Mastektomi
 Sukuulektomtaneus
 Mandebolektomi Marginalis dengan rekonstruksi
 Maselektomi partialis
 Parodektomi radikal
 tirodektomi

11. Plastik
 Fraktur sederhana os nasal
 Kelainan jari sederhana
 Labioplasti unilateral
 Repair luka sederhana pada wajah
 Terapi sklerosing
 Debridemen pada luka bakar
 Phalatoplasti
 Repair tendon jari
 Kontraktur
 Lapioplasti bilateral
 Fraktur Rahang sederhana
 Free flap surgeri
 Skin grafting yang tidak luas

12. Vasikuler
Cimino
Penyakit pembuluh darah perifer
Simpactomi
Shunting : femoralis, poplitea / tibialis, splenorenal.

G. Mekanisme Rujukan
Dalam pemberian Pelayanan diharapkan semua Unit Pelayanan
Kesehatan dapat menjalankan fungsinya secara maksimal disesuaikan dengan
kemampuan sarana, prasarana dan tenaga kesehatan yang ada. Kaerena
disetiap Unit Pelayanan Kesehatan tidak sama kempuannya dalam menangani /
menindaki penderita maka Penderita akan melalui proses rujukan yang
berjenjang. Apabila penanganan penderita di Unit Pelayanan yang terendah
tidak dapat ditangani atau mengalami kesulitan, maka penderita akan dikirim
atau dirujuk ke Unit Pelayanan setingkat diatasnya dengan disertai bukti Surat
Rujukan yang ditanda tangini dan Stempel oleh Petugas kesehatan. Hal ini
dilakukan agar fungsi Unit Pelayanan dapat berjalan sesuai dengan tingkatanya.
Pada Pelayanan Kesehatan Gratis ini maka sistim referral atau rujukan
yang ditetapkan adalah :
Puskemas Pembantu / Poskesdes Puskesmas Rumah Sakit
Kab / RSUD Rumah Sakit yang lebih lengkap

Rujukan dapat saja berasala dari Puskesmas langsung ke RS yang lebih


lengkap apabila di RSUD tidak memiliki pelayanan Spesialistik atau fasilitas
yang dibutuhkan oleh penderita

H. Waktu Pelaksanaan
Program Pelayanan Kesehatan Gratis akan dilaksanakan sacara
berkelanjutan sebagai upaya pemerintah agar semua penderita dapat
menikmati Pelayanan Kesehatan. Program Pelayanan Kesehatan Dasar Gratis
dimulai pada Tahun 2009.

I. Masalah Potensial yang Terjadi


Dalam Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Gratis akan menemui kendala
yang dihadapi antara lain :
Kualitas Pelayanan Menurun
Tidak cukupnya jumlah Tempat Tidur kelas III di RSU
Tidak ada bahan atau obat yang disediakan oleh RS atau Puskesmas
Adanya Sharing biaya yang dikenakan pada Pasien
Terjadinya Moral Hadzard
Masih ada Unit Pelayanan yang menganggap Pelayanan Kesehatan adalah
Sumber Pendapatan Asli Daerah.
II. PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN GRATIS

A. Ketentuan Umum
Pelayanan Kesehatan Gratis bertujuan secagar semua Masyarakat
dapat menikmati Pelayanan Kesehatan adil dan merata tetapi berdasarkan
pengamatan maka, yang memanfaatkan jasa pelayanan kesehatan hanya orang
yang mempunyai akses untuk ke Pusat Pelayanan Kesehatan. Masih sekitar 30
– 40 % Masyarakat yang tergolong miskin atau jauh dari akses Pelayanan tidak
memanfaatkan jasa pelayanan in, dengan alasan makin tingginya biaya
transportasi dan sebagainya.
Untuk itu melalui Program Pelayanan Kesehatan Gratis ini diharapkan
Masyaraakat yang tidak mempunyai akses dapat diupayakan untuk menikmati
jasa Pelayanan Kesehatan gratis agar pemantauan status kesehatan
masyarakat atau indikator tentang sehat tersebut dapat dipantau agar kedepan
pergeseran paradigma ke paradigma sehat dapat dilaksanakan di Kabupaten
Seram Bagian Barat. Memang secara teori sebaiknya Aksesibilitas Masyarakat
ke Pusat Pelayanan ditingkatkan, setelah itu baru diberi Pelayanan Kesehatan
Gratis. Tetapi pada Program ini peningkatan aksesibilitas dalam program
Pelayanan Kesehatan Gratis dilaksanakan secara bersamaan, sehingga biaya
yang diberikan atau disedeniakan untuk program Kesehatan Gratis dapat juga
dipakai untuk meningkatkan akses masyarakat ke pusat Pelayanan Kesehatan.
Dalam pelaksanaan Program Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Seram
Bagian Barat, maka akan ditetapkan beberapa ketentuan yang menjadi acuan
dasar dalam pelaksanaan Prgram ini antara lain : Penduduk yang akan
mendapat pelayanan Kesehatan Garatis adalah penduduk Kabupaten Seram
Bagian Barat yang memiliki tanda bukti seperti : Kartu tanda Penduduk (KTP)
dan atau memiliki Kartu Keluarga.
B. Kewajiban Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat.
Tugas Pemerintah Kabupaaten Seram Bagian Barat :
Menyiapkan sebagian Biaya Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Gratis
Menbantu menyediakan sarana dan prasarana Penunjang Kesehatan
Distribusi Tenaga Medis dan Para Medis secara merata di semua Unit
Pelayanan Teknis
Membentuk Tim pengendali Program Pelayanan Kesehatan Gratis
Membentuk Unit Pengaduan Masyarakat (UPM)
Melakukan Pembinaan, Monitoring dan Evaluasi
Meningkatkan Kualitas / Mutu Pelayanan
Berupaya meningkatkan kesejahteraan Tenaga Kesehatan melalui
Pemberian Jasa Insentif Pelyanan

C. Pembatalan Dana Pelayanan Kesehatan Gratis


Apbila berdasarkan hasil evaluasi tim pengendali kabupaten, kecamatan
Penerima daana pelayanaan Kesehatan Gratis tidak lagi mematuhi Syarat
dan ketententuan yang telah disepakati, maka Bupati daapat melakukan
Penundaan atau pemberhentian atau Pembatalan Penyaluran dana
Kesehatan Gratis sehingga dana yang telah diterima dan belum
dimanfaatkan harus disetorkan kembali ke Kas Daerah Kabupaten Seram
Bagian Barat.
III. MEKANISME PELAKSANAAN

A. Mekanisme Alokasi Dana


Pengalokasian dana Program Pelayanan Kesehatan Gratis dilaksanakan
dengan Mekanisme sebagai berikut :
1. Tim Pengendali Pelayanan Kesehatan Gratis Kabupaten / Kecamatan
melakukan rapat teknis tingkat Kab/ Kecamatan untuk menginventarisir
Jumlah Penduduk yang akan menerima bantuan Program Pelayanan
Kesehatan Gratis serta melakukan pendataan sesuai Format terlampir
2. Pemerintah Kabupaten dan Kecamatan melalui Dinas Kesehatan
Kabupaten Seram Bagian Barat menyiapkan Dana untuk membiayai
Kegiatan Pengendalian Pelayanan Kesehatan Gratis pada Unit – Unit
Pelayanan Keesehatn yang dibuktikan melalui surat pernyataan yang
ditandatangani oleh Bupati/Camat bersama DPRD Kabupaten Seram Bagian
Barat.
3. Tim Pengendali Pelayanan Kesehatan Gratis Kabupaten / Kecamatan
melalui dinas Kesehatan selanjutnya menyampaikan data dan SK
sebagaimana tersebut pada Butir 1 & 2 diatas kepada tim Pengendali
Pelayanan Kesehatan Gratis.
4. Tim Pengendali Pelayanan Kesehatan Gratis Kabupaten Seram Bagian
Barat melalukan Verifikasi terhadap data pada forum rapat Teknis tingkat
Kabupaten yang menghasilkan Rencana Alokasi dana untuk setiap Unit –
unit Pelayanan Kesehatan yang tersebar di Kabupaten Seram Bgian Barat
5. Bupati menetapkan Peraturan Bupati tentang besaran alokasi dana pada
Unit – unit Pelayanan Kesehatan sesusi dengan hasil Rapat kerja teknis
Kabupaten
B. Penyaluran dan Pengambilan Dana
1. Mekanisme Penyaluran Dana
Syarat Penyaluran Dana sebgai berikut :
a. Setiap Rumah Sakit dan Puskesmas harus memiliki Rekening tersendiri
yang dikhususkan bagi penyaluran dana Program Pelayanan Kesehatan
Gratis. Rekening tersebut harus atas nama lembaga atau tidak boleh
atas nama pribadi.
b. RS dan Puskesmas mengirimkan NO. Rek tersebut ketim Pengendali
Pelayanan Gratis Kabupaten melalui Dinas Kesehatan.
c. Tim Pengendali Pelayanan Kesehatan Gratis Kabupaten melalui Dinas
Kesehatan melakukan Verifikasi dan mengkompilasi No. Rekening
tersebut untuk selanjutnya digunakan sebagai tujuan Penyaluran dana
bantuan Pelayaanan Kesehatan Gratis.

2. Pengambilan Dana
a. Tim Pengendali Pelayanan Kesehaatan Gratis
Kabupaten melalui Dinas Kesehatan menyerahkan data Rekening RS
dan Puskesmas dan besaran dana yang akan disalurkan ke Badan
Pengelola Keuangan Daerah atau Bagian Keuangan Sekretariat Daerah.
b. Selanjutnya badan pengelola keuangan
daerah atau bagian Keuangan Setda Kabupaten menyerahkan data
tersebut ke Bank Pemerintah atau jasa Pos untuk ditransfer ke setiap
rekening RS dan Puskesmas
c. Penagambilan dana hanya dilakukan oleh
bendahara yang disetujui oleh Direktur RSUD dan Pimpinan Puskesmas,
setiap pengambilan dana harus diketahui oleh kepala Dinas Kesehatan
dan dapat dilakukan sewaktu – waktu sesui dengan kebutuhan dengan
menyisakan saldo Minimum sesuai peraturan yang berlaku. Saldo
minimum ini tidak termasuk potongan.
d. Pengambilan dana tidak memerlukan
rekomendasi / Persetujuan dari pihak manapun yang dapat menghambat
pengambilan dana dan jalannya pelayanan kesehatan gratis.
e. Dana Pelayanan Kesehatan Gratis harus
diterima secara utuh sesuai dengan Peraturan Bupati tentang alokasi
dana bantuan Pelayanan Kesehatan Gratis dan tidak diperkenangkan
adanya pemotongan atau pungutan biaya apapun, dengan alasan
apapun dan oleh pihak manapun.

IV. ORGANISASI PELAKSANA

Tim Pengendali Kabupaten


1. anisasi
Pelindung :Bupati Seram Bagian Barat
Pengarah : a. Wakil Bupati
b. Sekretaris Daerah

Penanggung Jawab : Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian


Barat
2. aksana : Tim Pelaksana Kesehatan Gratis yang terdiri dari
unsur – unsur terkait
Struktur Pelaksana :
Ketua :
Wakil Ketua :
Sekretaris :
Anggota :
3. Tugas dan Tanggung Jawab
a. Mengkoordinasikan Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Gratis di
tingkat Kabupaten
b. Menyusun Rancangan Program
c. Menyiapkan Rencana Anggaran Program dalam APBD Kabupaten
d. Melakukan sosialisasi dan Pelatihan
e. Melakukan pendataan
f. Menyusun data Base Kesehatan.
g. Melakukan Koordinasi Lintas Sektor terkait
h. Merencanakan dan melaksanakan Monitoring dan Evaluasi
i. Memberikan Pelayanan dan Penanganan pengaduan masyarakat
j. Melaporkan Pelaksanaan Program Ke Bupati Seram Bagian Barat
dan tim

C. Pelaksana Tingkat Puskesmas dan Rumah


Sakit Kabupaten

1. Organisasi
Penanggung Jawab Program: Direktur RS / Kepala Puskesmas
Bendahara : Tenaga TU yang di tunjuk oleh Direktur RS di
tingkat RS dan Kepala Puskesmas di Tingkat
Puskesmas
2. Tugas dan Tanggung Jawab. :
a. Melakukan Verifikasi Jumlah dana apabila Jumlah dana yang diteriama
melebihi semestinya maka harus segera mengembalikan dana tersebut
ke Rekening Pemerintah Daerah
b. Mengidentifikasi dan menyampaikan data kepada tim Pengendali
Kabupaten
c. Mengelola dana secara tertanggung jawab dan transparan
d. Mengumumkan daftar jenis Pelayanan Kesehatan yang digratiskan
e. Bertanggung Jawab terhadap penggunaan dana
f. Memberikan Pelayanan dan Pengamanan terhadap pengaduan
Masyarakat

V. AZAS DAN TERTIB PENGELOLAAN DANA


1. Azas :
a. Transparansi
b. Akuntablitas Public
c. Team Work
d. Invatif
e. Cepat, cermat dan Akurat
2. Tim Pengendali Program Pelayanan Kesehatan Gratis Tingkat
Kabupaten
a. Tidak diperkenangkan untuk merelokasi dana yang telah ditetapkan
untuk kegiatan lain
b. Tidak diperkenangkan untuk melakukan pungutan dalam bentuk
apapun terhadap RS dan Puskesmas
c. Mengelola dana Operasional secara transparan dan bertanggung
jawab
d. Merencanakan dan mengajukan dana tambahan yang dibutuhkan
untuk mengisi kekurangan dana dari Pelayanan Kesehatan Gratis
kepada BAPPEDA untuk selanjutnya dialokasikan pada APBD Dinas
Kesehatan Kabupaten seram Bagian Barat.
e. Tidak diperkenangkan untuk mengkoordinir Pembelian Barang dan
Jasa dalam pemanfaatan dana Program Pelayanan Kesehatan Gratis.
3. Pelaksana ditingkat Unit Pelayanan
a. bersedia diaudit oleh lembaga berwewenang terhadap seluruh dana
yang dikelola oleh sekolah baik yang berasal dari dana pelayanan
kesehatan gratis dari sumber lainnya. Tidak diperkenangkan
melakukan pungutan dalam bentuk apapun dan dengan alasan
apapun kepada pasien untuk jenis pelayanan yang termaasuk dalam
komponen yang dibiayai melalui Program Pelayanan Kesehatan
Gratis.
b. Tidak diperkenangkan melakukan manipulasi data dengan maksud
memoeroleh bantuan yang lebih besar
c. Mengelola dana program Pelayanan Kesehatan Gratis secara
transparan dan bertanggung jawab dengan cara mengumumkan
besar dan penggunaan anggaran Pelayanan Kesehatan Gratis di
Papan Informasi

VI. MONITORING, SUPERVISI DAN PELAPORAN

A. Monitoring dan Supervisi


Bentuk Monitoring dan Supervisi adalah melakukan pemantauan,
pembinaan dan penyeleasain masalah terhadap pelaksanaan Program
Pelayanan Kesehatan Gatis. Secara umum tujuan kegiatan ini adalah untuk
meyakinkan bahwa dan Pelayanan Kesehatan gratis diterima oleh yang berhak
dalam jumlah, waktu, cara, dan penggunaan yang tepat.
Komponen utama yang dimonitor adalah :
a. Alokasi dana
b. Penyaluran dan Penggunaan dana
c. Pelayanan dan penanganan pengaduan
d. Administrasi keuangan
e. Pelaporan
c. Kabupaten dan Dinas Kesehatan :
1. Monitoring oleh tim Pengendali Kabupaten
a. Mmonitoring Pelaksanaan Program
1. Monitoring ditujukan untuk memantau pengelolaan dana di Unit
Pelayanan Kesehatan
2. 2Monitoring dilaksanakan pada saat Penyaluran dana dan Pasca
Penyaluran dana

b. Monitoring Penanganan Pengaduan


1. Monitoring Penanganan Pengaduan bertujuan untuk mengidentifikasi
dan menyelesaikan masalah yang muncul
2. Kerja sama dengan lembaga terkait dalam menangani pengaduan
dan penyimpangan akan dilakukan sesuai kebutuhan

B. Pelaporan
Pelaksanaan Pelaporan dan Penggunaan dan Pelayanan Kesehatan
Gratis mengikuti mekanisme pelaporan yang ada sebagai salah satu bentuk
pertanggung jawaban dalam pelaksanaan pelayanan Kesehatan Gratis, masing
– masing tim Pengendali pelaksana diwajibkan untuk melaporkan hasil
kegiatannya kepada pihak terkait .
Secara umum, hal – hal yang dilaporkan oleh pelaksana program adalah
yang berkaitan dengan sttistik penerimaan bantuan, penyaluran, penyerapan,
dan pemanfaatan dana, hasil monitoring Evaluasi dan pengadduan masalah
VII. PENGAWASAN DAN SANKSI

A. Pengawasan
Pengawasan Pelaksanaan Program Pelayanan Kesehatan Garatis
dilaksanakan secara berjenjang berdasarkan kewenangan masing – masing
tingkat Pemerintahan Daerah. Tujuan pengawasan adalah untuk memastikan
bahwa dana yang disalurkan sesuai maksud dan tujuan penggunaannya serta
untuk menghindari penyalahgunaan wewenang, kebocoran, pemborosan
keuangan Daerah, Pungutan liar dan bentuk penyelewengan lainnya.
Pengawasan pelaksanan program pelayanan Kesehatan Gratis terdiri
dari pengawasan melekat (Waskat), pengawasan fungsional dan pengawasan
nasional.
1. Pengawasan Melekaat (Waskat)
Pengawasan Melekat adalah : Pengawasan yang dilakukan oleh Pimpinan
masing – masing instansi kepada bawaahannya secara berjenjang baik pada
tingkat Kabupaten, Kecamatan maupun dinas terkait

2. Pengawasan Fungsional
Pengawasan Fungsional adalah : Instansi Pengawas fungsional yang
melakukan pengawasan Program Pelayanan Gratis adaalah Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK), Badan Pengawas Keuangan Dan
Pembangunan (BPKP) serta Badan Pangawas Daerah (Bawasda)
Kabupaten. Instansi tersebut bertanggung Jawab untuk melakukan Audit
sesuai dengan Kebutuhan lembaga tersebut atau atas permintaan Instansi
yang akan diaudit
3. Pengawasan Masyaraakat
Sangat dibutuhkan dalam rangka efektifitas dan transparansi Penggunaan
dana Program Pelayanan Kesehatan Gratis. Masyarakat diharapkan segera
melaporkan kepada tim pengendali dan atau Instansi pengawas Fungsional
dan atau lembaga yang berwewenang lainnya apabila terdapat indikasi
penyimpangan.

B. Sanksi
Sanksi terhadap Penyalah gunaan wewenang akan dijatuhkan oleh aparat/
pejabat yang berwewenang. Sanksi dapat beruapa :
1. Sanksi Kepegawaian
Sesuai dengan Peraturan dan Undang – Undang yang berlaku
(Pemberhentian, Penurunan Pangkat, Mutasi Kerja)
2. Penerapan Tuntutan Perbendaharaan dan ganti rugi yaitu pengembalian
dana yang terbukti di salah gunakan kepada satuan Unit – unit Pelayanan
atau ke Kas Daerah
3. Penerapan Proses Hukum, yaitu mulai Proses Penyelidikan, Penyidik dan
Proses Peralihan bagi pihak yang diduga atau terbukti melakukan
penyimpangan dana.
4. Penundaan Penyaluran dana, Penghentian sementara dan pembatalan
bantuan pelayanan kesehatan gratis kepada Pemerintah Kabupaten.

Anda mungkin juga menyukai