TAHUN 2019
A. Pendahuluan
B. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih
tertinggi diantara negara-negara ASEAN, sedangkan penurunan angka tersebut masih
relatif lambat, (AKI dari 307/100.000 tahun 2005 menjadi 226 /100.000 tahun 2009) dan
mengalami penigkatan pada tahun 2012 yaitu 359/100.000 KH dan AKB dari 35/1000
kelahiran hidup menjadi 26/1000 pada tahun 2005 – 2009, pada tahun 2012, AKB
32/1.000KH (SDKI, 2012) target MDGS tahun 2015 menjadi 23/1000 KH
Kematian Ibu umumnya terjadi pada kelompok ibu dengan resiko tinggi, yaitu
keadaan yang mengancam jiwa ibu / janin disebabkan / akibat langsung dari kehamilan
dan persalinan. Kehamilan resiko tinggi diperkirakan terjadi 15 – 20 % ibu hamil. Kematian
neonatus juga sangat erat hubungannya dengan kesehatan ibu selama hamil, bersalin
dan tatalaksana perawatan bayi baru lahir, sehingga pelayanan Neonatus tidak dapat
dipisahkan dari pelayanan/perawatan ibunya. Dengan mengenal faktor-faktor resiko
yang menyebabkan ibu - ibu termasuk kehamilan resiko tinggi pada pengawasan
antenatal yang teratur dan pengawasan ibu dan bayinya pasca Natal, Morbiditas dan
Mortalitas ibu dan janin atau bayinya dapat diturunkan atau dihindarkan.
1
Di RSUD Muaradua angka seksio cesaria berkisar antara 50% - 60 % sedangkan
kematian BBLR rendah berkisar % - % dari jumlah kelahiran BBLR.
Mutu pelayanan dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain kualifikasi SDM , tersedianya
sarana prasarana sesuai standar, serta adanya panduan, program, atau pedoman
pelayanan sebagai standar ,guna mempertahankan dan meningkatkan kemampuan
SDM .
Tujuan Khusus
1. Terselenggaranya pelayanan kesehatan Ibu, dan Bayi sesuai standar
2. Tersedianya sumber daya Manusia yang terampil sesuai standar
3. Tersedianya sarana dan Prasarana sesuai kebutuhan dan ssesuai standar
4. Tercapai nya indikator sasaran Mutu PONEK
1.2 Persalinan
1.2.1 Persalinan Normal
12.2 Persalinan Abnormal
1.2.3 Persalinan section saesaria
2
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Persalinan
Melakukan asuhan pada Persalinan Normal
Melakukan asuhan pada Persalinan abnormal
Melakukan asuhan pada Persalinan Secsio Sesarea
IMD
Melakukan Edukasi
Melaksanakan IMD
3
4 PENINGKATAN SARANA PRASARANA
4.1 Menginventaris kebutuhan sarana prasarana
4.2 Membuat rencana kebutuhan sarana prasarana
4.3 Mengajukan Kebutuhan sarana prasarana berdasarkan standar
F. SASARAN
1. Pelayanan
Jumlah kunjungan Antenatal Care meningkat 10 %
Jumlah Persalinan Meningkat 10%
Tercapainya InisiasiMenyusuDini 75%
2. Pengembangan SDM
Terlaksananya semua jenis pelatihan yang direncanakan
Tercapai nya jumlah SDM terlatih sesuai yang direncanakan
4
2. PENGEMBANGAN SDM
Tabel 2 . Jadwal pengembangan SDM
In house
Training
1 Pelatihan Bidan 3
Resusitasi /perawa orang Rp.3.813.000
Neonatus t
2 Pelatihan Bidan 10 Rp.1.460.000
pijat Bayi /perawa orang
t
3 Pelatihan Bidan 10
service /perawa orang Rp.1.460.000
Excelence t
4 Pelatihan Bidan 15
pemasang /perawa orang
an dan t Rp.2.190.000
interpretasi
EKG
5 Pelatihan Bidan 15
terapi /perawa orang Rp.2.190.000
cairan t
Total Biaya Rp.122.553.000
5
3. MONITORING DAN PELAPORAN PONEK
6
4. PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA
Table 5. Jumlah kebutuhan dan Anggaran sarana prasarana
7
I. Pencatatan, Pelaporan
Pencatatan dan pelaporan dibuat setiap hari dan bulanan menggunakan format
laporan yang di tetapkan Rumah Sakit Umum Daerah Muaradua.