Anda di halaman 1dari 292

kata pengantar

uja dan puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha

P Kuasa, atas Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga


penyusunan Dokumen Rencana Penanggulangan
Kemiskinan Daerah (RPKD) Provinsi Jawa Timur Tahun
2019-2024 dapat diselesaikan sesuai dengan rencana.

Permasalahan kemiskinan masih menjadi masalah


utama pembangunan di Jawa Timur. Capaian indikator
tersebut masih lebih rendah dari capaian nasional. Secara
kewilayahan kantong kemiskinan Jawa Timur berada di
pedesaan. Kemiskinan pedesaan Jawa Timur merupakan
yang tertinggi di Pulau Jawa. Untuk itu salah satu upaya
untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan di
Jawa Timur adalah dengan fokus pada penanggulangan
kemiskinan pedesaan.

Penanggulangan kemiskinan di Jawa Timur harus


dilaksanakan secara holistik, komprehensif serta
berdasarkan data by name by address yang valid dan
update. Dalam pelaksanaanya melibatkan berbagai unsur
baik itu pemerintah, masyarakat umum, swasta, dan lain-
lain. RPKD ini memuat analisis masalah baik kemiskinan
konsumsi maupun non konsumsi, analisis intervensi
(akar masalah), prioritas program dan prioritas wilayah.
Selanjutnya RPKD ini menjadi acuan dalam pelaksanaan
penanggulangan kemiskinan di Jawa Timur.

Akhirul kalam, saya menyampaikan terima kasih kepada


seluruh pihak yang telah memberikan kontribusinya
dalam penyusunan RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-
2024. Semoga dokumen ini bermanfaat sebagai bahan
perencanaan dan penganggaran pembangunan Jawa
Timur yang lebih berpihak pada masyarakat miskin.

Surabaya, Desember 2021

Khofifah Indar Parawansa


Gubernur Jawa Timur

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 I


II RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024
daftar isi
KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN 001


1.1 Latar Belakang 002
1.2 Dasar Hukum dan Kebijakan Operasional 005
1.3 Tujuan 005
1.4 Sistematika Penulisan 006

BAB II KONDISI UMUM DAERAH 007


2.1 Aspek Geografi 008
2.2 Aspek Demografi 033
2.3 Pertumbuhan Ekonomi 043
2.4 Desa di Jawa Timur 046
2.5 Pandemi COVID 19 di Jawa Timur 048

BAB III PROFIL KEMISKINAN DAERAH 057


3.1 Kondisi Umum Kemiskinan Daerah 058
3.2 Analisis Karakterisrik Masalah Kemiskinan Konsumsi 084
3.3 Analisis Karakteristik Masalah Ketenagakerjaan 096
3.4 Analisis Karakteristik Masalah Bidang Kesehatan 102
3.5 Analisis Karakteristik Masalah Bidang Pendidikan 116
3.6 Analisis Karakteristik Masalah Bidang Infrastruktur Dasar 136
3.7 Analisis Karakteristik Masalah Bidang Ketahanan Pangan 148

BAB IV PRIORITAS PROGRAM 161


4.1 Analisis Akar Masalah (Determinan) Kemiskinan 162
4.2 Analisis Kondisi Fiskal 187
4.3 Analisis Faktor Pendorong dan Penghambat Intervensi 194
4.4 Strategi dan Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan 196

BAB V LOKASI PROGRAM 237


5.1 Prioritas Wilayah Bidang Kemiskinan Konsumsi 238
5.2 Prioritas Wilayah Bidang Ketenagakerjaan 240
5.3 Prioritas Wilayah Bidang Kesehatan 242
5.4 Prioritas Wilayah Bidang Pendidikan 244
5.5 Prioritas Wilayah Bidang Infrastruktur Dasar 246
5.6 Prioritas Wilayah Bidang Ketahanan Pangan 248
5.7 Prioritas Wilayah Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem 250
5.8 Data Spasial 254

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 III


daftar Grafik
Grafik 1.1. Tingkat Kemiskinan Provinsi Jawa Timur dan Nasional 002
Grafik 1.2. Kemiskinan Perdesaan dan Perkotaan Provinsi Jawa Timur 003
Grafik 2.1. Jumlah Penduduk Jawa Timur tahun 1961 - 2020 (Dalam juta jiwa) 034
Grafik 2.2. Laju Pertumbuhan Penduduk Jawa Timur (Dalam persen (%) 035
Grafik 2.3. Angka Rata – Rata Lama Sekolah (RLS) Provinsi Jawa Timur tahun 037
2015 – 2020
Grafik 2.4. Harapan Lama Sekolah ( HLS ) Provinsi Jawa Timur tahun 2016 – 2020 038
Grafik 2.5. APM SMA/MA/SMK Provinsi Jawa Timur Tahun 2015-2020 039
Grafik 2.6. APK SMA/MA/SMK Provinsi Jawa Timur Tahun 2015-2020 040
Grafik 2.7. Angka Kematian Ibu Tahun 2015 – 2019 040
Grafik 2.8. Angka Kematian Bayi Tahun 2015 – 2019 041
Grafik 3.1. Tingkat Kemiskinan Jawa Timur (Maret 2015 – September 2020) 058
Grafik 3.2. Tingkat Kemiskinan Perdesaan Jawa Timur (%) 059
Grafik 3.3. Tingkat Kemiskinan Perkotaan Jawa Timur (%) 060
Grafik 3.4. Jumlah Penduduk Miskin (Maret 2015 – September 2020) 061
Grafik 3.5. Jumlah Penduduk Miskin Per Kab/Kota 2020 (000) 062
Grafik 3.6. Persentase Penduduk Miskin Kab/Kota 2020 (%) 062
Grafik 3.7. Tingkat Kedalaman Kemiskinan (P1) Jawa Timur dan Nasional 064
Grafik 3.8. Tingkat Kedalaman Kemiskinan (P1) Desa dan Kota di Jawa Timur 065
Grafik 3.9. Tingkat Keparahan Kemiskinan (P2) Jawa Timur dan Nasional 066
Grafik 3.10. Tingkat Keparahan Kemiskinan (P2) Desa dan Kota di Jawa Timur 067
Grafik 3.11. Garis Kemiskinan Jawa Timur (RP/Kapita/Bulan) 068
Grafik 3.12. Lapangan Pekerjaan Utama Desil 1 s/d Desil 4+ 084
Grafik 3.13. Posisi Relatif Persentase Penduduk Miskin Provinsi Jawa Timur ( % ) 085
dan Nasional Tahun 2020
Grafik 3.14. Perkembangan Antar Waktu Persentase Penduduk Miskin 086
Provinsi Jawa Timur ( % ) Tahun 2015 - 2020
Grafik 3.15. Analisis Efektifitas Persentase Penduduk Miskin Jawa Timur 087
Tahun 2015 - 2020
Grafik 3.16. Analisis Relevansi Persentase Penduduk Miskin Jawa Timur 087
Tahun 2015 - 2020
Grafik 3.17. Posisi Relatif Jumlah Penduduk Miskin Provinsi Jawa Timur (jiwa) 088
dan Nasional Tahun 2020
Grafik 3.18. Perkembangan Antar Waktu Jumlah Penduduk Miskin Provinsi 088
Jawa Timur (jiwa) Tahun 2015 - 2020
Grafik 3.19. Analisis Efektifitas Jumlah Penduduk Miskin Jawa Timur 089
Tahun 2015 - 2020
Grafik 3.20. Posisi Relatif Tingkat Kedalaman Kemiskinan (P1) Provinsi Jawa Timur 090
dan Nasional Tahun 2020
Grafik 3.21. Perkembangan Antar Waktu Tingkat Kedalaman Kemiskinan (P1) 090
Provinsi Jawa Timur ( jiwa) Tahun 2015 - 2020
Grafik 3.22. Analisis Efektifitas Tingkat Kedalaman Kemiskinan (P1) 091
Provinsi Jawa Timur Tahun 2015 - 2020
Grafik 3.23. Relevansi Capaian Tingkat Kedalaman Kemiskinan (P1) 092
Provinsi Jawa Timur (jiwa) dan Nasional Tahun 2015 - 2020

IV RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Grafik 3.24. Relatif Tingkat Keparahan Kemiskinan (P2) Provinsi Jawa Timur 093
dan Nasional Tahun 2020
Grafik 3.25. Perkembangan Antar Waktu Tingkat Keparahan Kemiskinan (P2) 093
Provinsi Jawa Timur ( jiwa) Tahun 2015 - 2020
Grafik 3.26. Analisis Efektifitas Tingkat Keparahan Kemiskinan (P2) Jawa Timur 094
Tahun 2015 - 2020
Grafik 3.27. Relevansi Capaian Tingkat Keparahan Kemiskinan (P2) 095
Provinsi Jawa Timur (jiwa) dan Nasional Tahun 2015 - 2020
Grafik 3.28. Posisi Relatif TPT Provinsi Jawa Timur ( % ) dan Nasional Tahun 2020 097
Grafik 3.29. Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka ( % ) Provinsi Jawa Timur 097
Tahun 2015 -2020
Grafik 3.30. Analisis Efektivitas Tingkat Pengangguran Terbuka (%) Provinsi 098
Jawa Timur Tahun 2015 - 2020
Grafik 3.31. Analisis Relevansi Tingkat Pengangguran Terbuka (%) Provinsi 099
Jawa Timur, Tahun 2015 - 2020
Grafik 3.32. Posisi Relatif Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) (%) Jawa Timur 099
dan Nasional tahun 2020
Grafik 3.33. Perkembangan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%) Provinsi 100
Jawa Timur Tahun 2015 – 2020
Grafik 3.34. Analisis Efektivitas Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%) Provinsi 100
Jawa Timur Tahun 2015 – 2020
Grafik 3.35 Analisis Relevansi Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%) Provinsi 101
Jawa Timur Tahun 2015 - 2020
Grafik 3.36 Posisi Relatif Angka Kematian Ibu ( AKI ) ( % ) Kab/Kota Provinsi 103
Jawa Timur dan Nasional tahun 2020
Grafik 3.37. Perkembangan Angka Kematian Ibu ( AKI ) ( 100.00/KH ) Provinsi 104
Jawa Timur Tahun 2015 – 2020
Grafik 3.38. Analisis Efektivitas Angka Kematian Ibu ( AKI ) ( 100.00/KH ) Provinsi 104
Jawa Timur, Tahun 2015 – 2020
Grafik 3.39. Analisis Relevansi Angka Kematian Ibu ( AKI ) ( 100.00/KH ) Provinsi 105
Jawa Timur, Tahun 2015 – 2020
Grafik 3.40. Perkembangan Angka Kematian Bayi (AKB) Tahun 2015 – 2019 105
Grafik 3.41. Analisis Efektivitas Angka Kematian Bayi (%) Provinsi Jawa Timur 106
Tahun 2015 - 2019
Grafik 3.42. Analisis Relevansi Angka Kematian Bayi (%) Provinsi Jawa Timur 106
Tahun 2015 - 2019
Grafik 3.43. Posisi Relatif Angka Morbiditas (%) Nasional 2016 107
Grafik 3.44. Perkembangan Angka Morbiditas (%) Provinsi Jawa Timur 108
Tahun 2012 – 2016
Grafik 3.45. Analisis Efektivitas Angka Morbiditas (%) Provinsi Jawa Timur 109
Tahun 2012 - 2016
Grafik 3.46. Analisis Relevansi Angka Morbiditas (%) Provinsi Jawa Timur 109
Tahun 2012 - 2016
Grafik 3.47. Posisi Relatif Umur Harapan Hidup (tahun) Provinsi Jawa Timur 110
dan Nasional Tahun 2020
Grafik 3.48. Perkembangan Umur Harapan Hidup (tahun) Provinsi Jawa Timur 111
Tahun 2015 - 2020

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 V


Grafik 3.49. Analisis Efektivitas Umur Harapan Hidup Provinsi Jawa Timur 111
Tahun 2015 - 2020
Grafik 3.50. Analisis Relevansi Umur Harapan Hidup Provinsi Jawa Timur 112
Tahun 2015 - 2020
Grafik 3.51. Posisi Relatif Stunting Provinsi Jawa Timur dan Nasional 113
Tahun 2013, 2018 dan 2019
Grafik 3.52. Perkembangan Antar Waktu Stunting Provinsi Jawa Timur 114
Tahun 2013, 2018 dan 2019
Grafik 3.53. Analisis Efektivitas Intervensi Stunting Provinsi Jawa Timur 114
Tahun 2013, 2018 dan 2019
Grafik 3.54. Analisis Relevansi Perkembangan Stunting Provinsi Jawa Timur 115
Tahun 2013, 2018 dan 2019
Grafik 3.55. Posisi Relatif Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI Nasional 2020 116
Grafik 3.56. Perkembangan Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI (%) Provinsi 117
Jawa Timur Tahun 2014 – 2020
Grafik 3.57. Analisis Efektivitas Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI (%) 117
Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 – 2020
Grafik 3.58. Analisis Relevansi Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI (%) Provinsi 118
Jawa Timur Tahun 2014 – 2020
Grafik 3.59. Posisi Relatif Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs (%) Nasional 2020 118
Grafik 3.60. Perkembangan Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs (%) Provinsi 119
Jawa Timur Tahun 2014 – 2020
Grafik 3.61. Analisis Efektivitas Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs (%) Provinsi 120
Jawa Timur Tahun 2014 – 2020
Grafik 3.62. Analisis Relevansi Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs (%) Provinsi 120
Jawa Timur Tahun 2014 – 2020
Grafik 3.63. Posisi Relatif Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/MA (%) Nasional 2020 121
Grafik 3.64. Perkembangan Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/MA (%) Provinsi 122
Jawa Timur Tahun 2014 – 2020
Grafik 3.65. Analisis Efektivitas Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/MA (%) Provinsi 122
Jawa Timur Tahun 2014 – 2020
Grafik 3.66. Analisis Relevansi Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/MA (%) Provinsi 123
Jawa Timur Tahun 2014 – 2020
Grafik 3.67. Posisi Relatif Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI (%) Nasional 2020 124
Grafik 3.68. Perkembangan Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI (%) Provinsi 124
Jawa Timur Tahun 2014 – 2020
Grafik 3.69. Analisis Efektivitas Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI (%) Provinsi 125
Jawa Timur Tahun 2014 – 2020
Grafik 3.70. Analisis Relevansi Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI (%) Provinsi 126
Jawa Timur Tahun 2014 – 2020
Grafik 3.71. Posisi Relatif Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs %) Nasional 2020 126
Grafik 3.72. Perkembangan Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs (%) Provinsi 127
Jawa Timur Tahun 2014 – 2020
Grafik 3.73. Analisis Efektivitas Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs (%) Provinsi 127
Jawa Timur Tahun 2014 – 2020
Grafik 3.74. Analisis Relevansi Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs (%) Provinsi 128
Jawa Timur Tahun 2014 – 2020

VI RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Grafik 3.75. Posisi Relatif Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/MA (%) Nasional 2020 129
Grafik 3.76. Perkembangan Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/MA (%) Provinsi 129
Jawa Timur Tahun 2020
Grafik 3.77. Analisis Efektivitas Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/MA (%) Provinsi 130
Jawa Timur Tahun 2014 – 2020
Grafik 3.78. Analisis Relevansi Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/MA (%) Provinsi 130
Jawa Timur Tahun 2014 – 2020
Grafik 3.79. Posisi Relatif Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs %) Nasional 2020 131
Grafik 3.80. Perkembangan Harapan Lama Sekolah Provinsi Jawa Timur 131
Tahun 2014 - 2020
Grafik 3.81. Analisis Efektivitas Harapan Lama Sekolah Tahun 2014 – 2020 132
Grafik 3.82. Analisis Relevansi Harapan Lama Sekolah (HLS) Provinsi Jawa Timur 132
Tahun 2014 – 2020
Grafik 3.83. Posisi Relatif Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) Nasional 2020 133
Grafik 3.84. Perkembangan Rata-Rata Lama Sekolah Provinsi Jawa Timur 134
Tahun 2014 - 2020
Grafik 3.85. Analisis Efektivitas Rata-Rata Lama Sekolah Tahun 2014 – 2020 134
Grafik 3.86. Analisis Relevansi Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) Provinsi Jawa Timur 135
Tahun 2014 – 2020
Grafik 3.87. Posisi Relatif Persentase Rumah Tangga Memiliki Akses Terhadap 136
Sanitasi Layak ( % ) Provinsi Jawa Timur dan Nasional Tahun 2020
Grafik 3.88. Perkembangan Antar Waktu Persentase Rumah Tangga Memiliki Akses 137
Terhadap Sanitasi Layak ( % ) Provinsi Jawa Timur tahun 2015 - 2020
Grafik 3.89. Analisis Efektivitas Persentase RT Memiliki Akses Terhadap 137
Sanitasi Layak ( % ) Provinsi Jatim Tahun 2015 - 2020
Grafik 3.90. Analisis Relevansi Perkembangan Persentase Rumah Tangga Memiliki 138
Akses Terhadap Sanitasi Layak ( % ) Provinsi Jawa Timur dan Nasional
tahun 2015 - 2020
Grafik 3.91. Posisi Relatif Persentase RT dengan Sumber Air Minum Layak (%) 139
Provinsi Jawa Timur dan Nasional 2020
Grafik 3.92. Perkembangan Antar Waktu Persentase Rumah Tangga dengan 139
Air Minum Layak (%) Provinsi Jawa Timur Tahun 2015 - 2020
Grafik 3.93. Analisis Efektivitas persentase Rumah Tangga dengan Air Minum Layak 140
(%) Provinsi Jawa Timur Tahun 2015 - 2020
Grafik 3.94. Analisis Relevansi Persentase RT dengan Air Minum Layak (%) 141
Provinsi Jawa Timur dan Nasional Tahun 2015 - 2020
Grafik 3.95. Posisi Relatif Persentase RT dengan Sumber Penerangan dari Listrik (% ) 142
Provinsi Jawa Timur dan Nasional Tahun 2020
Grafik 3.96. Perkembangan antar waktu Persentase RT dengan Sumber Penerangan 142
dari Listrik (% ) Provinsi Jawa Timur Tahun 2015 – 2020
Grafik 3.97. Analisis Efektivitas Persentase RT dengan Sumber Penerangan dari 143
Listrik (% ) Provinsi Jawa Timur Tahun 2015 – 2020
Grafik 3.98. Analisis Relevansi Perkembangan Persentase RT dengan Sumber 144
Penerangan dari Listrik (% ) Provinsi Jawa Timur Tahun 2015 – 2020
Grafik 3.99. Posisi Relatif Persentase RT yang Memiliki Akses Terhadap Hunian Yang 145
Layak Dan Terjangkau ( % ) Provinsi Jawa Timur dan Nasional tahun 2020

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 VII


Grafik 3.100. Perkembangan antar waktu Persentase RT yang Memiliki Akses Terhadap 145
Hunian Yang Layak dan Terjangkau (%) tahun 2015 - 2020
Grafik 3.101. Analisis Efektivitas Persentase RT yang Memiliki Akses Terhadap Hunian 146
Yang Layak Dan Terjangkau ( % ) tahun 2015 - 2020
Grafik 3.102. Analisis Relevansi perkembangan Persentase RT yang Memiliki Akses 147
Terhadap Hunian Yang Layak Dan Terjangkau ( % ) Provinsi Jawa Timur
dan Nasional Tahun 2015 - 2020
Grafik 3.103. Posisi Relatif Perkembangan Harga Beras (Kg/Rp) Provinsi Jawa Timur 148
dan Nasional tahun 2020
Grafik 3.104. Perkembangan antar Waktu Perkembangan Harga Beras (Kg/Rp) 149
Provinsi Jawa Timur tahun 2017 – 2020
Grafik 3.105. Analisis Efektivitas Perkembangan Harga Beras (Kg/Rp) Provinsi 149
Jawa Timur tahun 2017 – tahun 2020
Grafik 3.106. Analisis Relevansi Perkembangan Harga Beras (Kg/Rp) Provinsi 150
Jawa Timur dan Nasional tahun 2017 – 2020
Grafik 3.107. Posisi Relatif Produktivitas Padi (Ku/Ha) Jawa Timur dan Nasional 151
tahun 2020
Grafik 3.108. Perkembangan antar waktu Produktivitas Padi (Ku/Ha) Jawa Timur 152
tahun 2015 - 2020
Grafik 3.109. Efektifitas Intervensi Perbaikan Capaian Produktivitas Padi (Ku/Ha) 152
Jawa Timur tahun 2015 - 2020
Grafik 3.110. Relevansi Perbaikan Capaian Produktivitas Padi (Ku/Ha) Jawa Timur dan 153
Nasional tahun 2015 - 2020
Grafik 3.111. Posisi Relatif Harga Telur Ayam Ras (Rp/1 Kg) Menurut Provinsi 154
Jawa Timur dan Nasional 2020
Grafik 3.112. Perkembangan Antar Waktu Harga Telur Ayam Ras (Rp/1 Kg) 155
Menurut Provinsi Jawa Timur tahun 2016 - 2020
Grafik 3.113. Analisis Efektivitas Persentase RT memiliki Akses terhadap Sanitasi 156
Layak ( % ) Provinsi Jatim Tahun 2015 - 2020
Grafik 3.114. Analisis Efektivitas Persentase RT memiliki Akses terhadap Sanitasi 156
Layak ( % ) Provinsi Jatim Tahun 2015 - 2020
Grafik 3.115. Posisi Relatif Harga Ayam Ras (Rp/1 ekor = 1,5 Kg) Provinsi Jawa Timur 157
dan Nasional tahun 2020
Grafik 3.116 Perkembangan Antar Waktu Harga Ayam Ras (Rp/1 ekor = 1,5 Kg) 158
Provinsi Jawa Timur tahun 2016 – tahun 2020
Grafik 3.117. Efektifitas Intervensi Perbaikan Capaian Produktivitas Padi (Ku/Ha) 158
Jawa Timur tahun 2015 - 2020
Grafik 3.118. Relevansi Perbaikan Capaian Harga Ayam Ras (Rp/1 ekor = 1,5 Kg) 159
Provinsi Jawa Timur dan Nasional tahun 2016 – 2020
Grafik 4.1. Sektor Pekerjaan Penduduk Miskin dan Rentan Provinsi Jawa Timur 162
Tahun 2020
Grafik 4.2. Pendidikan Tertinggi Kepala Rumah Tangga Miskin dan Rentan Provinsi 163
Jawa Timur Tahun 2020
Grafik 4.3. Formalitas Pekerjaan Penduduk Miskin dan Rentan Provinsi Jawa Timur 163
Tahun 2020
Grafik 4.4. Analisis Prioritas Intervensi Kemiskinan Konsumsi Provinsi Jawa Timur 165
Tahun 2014 - 2020

VIII RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Grafik 4.5. Penduduk Menganggur Terbuka Berdasarkan Kelompok Umur 167
Tahun 2010-2020
Grafik 4.6. Penduduk Menganggur Terbuka Berdasarkan Tingkat Pendidikan 168
Tahun 2015-2020
Grafik 4.7. Analisis Prioritas Intervensi Bidang Ketenagakerjaan Provinsi Jawa Timur 170
Tahun 2014 - 2020
Grafik 4.8. ASI Eksklusif Bayi 6 bulan (%) dalam Quintil 171
Grafik 4.9. Analisis Prioritas Intervensi Bidang Kesehatan Provinsi Jawa Timur 173
Tahun 2013 - 2020
Grafik 4.10. Pendidikan SMA Sederajat Per Quintil-2019 174
Grafik 4.11. Analisis Prioritas Intervensi Bidang Pendidikan Provinsi Jawa Timur 176
Tahun 2015 – 2020
Grafik 4.12. Infrastruktur Sanitasi Layak Tahun 2020 (Per Quintil) 178
Grafik 4.13. Analisis Prioritas Intervensi Bidang Infrastruktur Dasar Provinsi 180
Jawa Timur Tahun 2014-2020
Grafik 4.14. Analisis Prioritas Intervensi Bidang Ketahanan Pangan Provinsi 183
Jawa Timur 2015 - 2020
Grafik 4.15. Ekonomi Produktif Aset Tanah Tahun 2020 (Susenas) Jawa Timur 184
Dalam Kuintil (%)
Grafik 4.16. Rata-rata Pengeluaran per Kapita Berdasarkan Kuintil Tahun 2020 185
(Susenas) Jawa Timur Per Kuintil
Grafik 4.17. Indeks Kapasitas Fiskal Provinsi Jawa Timur 2016-2021 192
Grafik 4.18. Belanja Agregat Kabupaten/Kota Menurut Fungsi Tahun 1995-2019 193

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 IX


daftar gambar
Gambar 2.1. Batas Wilayah Provinsi Jawa Timur 8
Gambar 2.2. Peta Administrasi Wilayah Provinsi Jawa Timur 9
Gambar 2.3. Konsep Penangananan Kawasan Perdesaan 17
Gambar 2.4. Potensi Pariwisata Provinsi Jawa Timur 28
Gambar 4.1. Teori Perubahan (TOC) untuk Kemiskinan Konsumsi 164
Gambar 4.2. Teori Perubahan (TOC) untuk Bidang Ketenagakerjaan 169
Gambar 4.3. Teori Perubahan (TOC) untuk Bidang Kesehatan 172
Gambar 4.4. Teori Perubahan (TOC) untuk Bidang Pendidikan 175
Gambar 4.5. Teori Perubahan (TOC) Bidang Infrastruktur Dasar 179
Gambar 4.6. Teori Perubahan (TOC) Bidang Ketahanan Pangan 182
Gambar 4.7. Pengelompokan Wilayah Berdasarkan Penduduk Miskin (%) dan Belanja 192
Kesejahteraan
Gambar 4.8. Rencana Kerja Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem 197
Gambar 4.9. Nawa Bhakti Satya 199
Gambar 4.10. Jawa Timur Sejahtera dan Mulia (JATIM SATYA) 199
Gambar 4.11. Kondisi Kemiskinan Ekstrem Indonesia dan Jawa Timur 223
Gambar 4.12. Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan Ektrem 224
Gambar 4.13. Upaya Pendekatan Penanggulangan Kemiskinan Ektrem 224
Gambar 4.14. Konsep Sasaran Berbasis Garis Kemiskinan 225
Gambar 4.15 Intervensi Langsung dan Tidak langsung Percepatan Penanggulangan 225
Kemiskinan Ekstrem
Gambar 4.16. Rencana Kerja Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem 226
di Jawa Timur
Gambar 4.17. Konvergensi Penanggulangan Kemiskinan 234
Gambar 5.1. Pengelompokan Wilayah berdasarkan Persentase Penduduk Miskin dan 239
Desa dengan Kategori Desa Berkembang Jawa Timur Tahun 2020
Gambar 5.2. Peta Lokasi Prioritas Bidang Kemiskinan Ekonomi 240
Gambar 5.3. Pengelompokan Wilayah berdasarkan Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 241
dan Persentase Penduduk Miskin (%) Jawa Timur Tahun 2020
Gambar 5.4. Peta Lokasi Prioritas Bidang Ketenagakerjaan 242
Gambar 5.5. Pengelompokan Wilayah berdasarkan Stunting dan Jumlah Gizi Buruk 243
Jawa Timur Tahun 2019
Gambar 5.6. Peta Lokasi Prioritas Bidang Kesehatan 244
Gambar 5.7. Pengelompokan Wilayah berdasarkan Angka Putus Sekolah SMA/MA/ 245
SMK dan Persentase Penduduk Miskin (%) Jawa Timur Tahun 2020
Gambar 5.8 Peta Lokasi Prioritas Bidang Pendidikan 246
Gambar 5.9. Pengelompokan Wilayah berdasarkan Proporsi Rumah Tangga dengan 247
Sanitasi Layak (%) dan Persentase RT Q1 yang tidak punya Fasilitas BAB
Jawa Timur Tahun 2019
Gambar 5.10. Peta Lokasi Prioritas Bidang Infrastruktur Dasar 248
Gambar 5.11. Pengelompokan Wilayah berdasarkan Perkembangan Harga Beras (Rp) 249
dan Garis Kemiskinan (Rp) Jawa Timur Tahun 2020
Gambar 5.12. Peta Lokasi Prioritas Bidang Ketahanan Pangan 250

X RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Gambar 5.13. Pengelompokan Wilayah Berdasarkan Tingkat Kemiskinan Ekstrem (%) 251
dan Jumlah Penduduk Miskin Ekstrem (Jiwa)
Gambar 5.14. Lokasi Sasaran Prioritas Tahun 2021 dan 2022 Percepatan 251
Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem
Gambar 5.15. Peta Spasial Rumah Tangga Miskin di Jawa Timur 277
Gambar 5.16. Peta Spasial Anggota Rumah Tangga Miskin di Jawa Timur 278

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 XI


daftar tabel
Tabel 2.1. Potensi Pariwisata Provinsi Jawa Timur 030
Tabel 2.2. Laju Inflasi Jawa Timur dan Nasional tahun 2015 - 2020 045
Tabel 2.3. PDRB Per Kapita Harga Berlaku Provinsi Jawa Timur tahun 2015 – 2020 046
Tabel 2.4. Pekerja Terdampak COVID 19 (Per 31 Desember 2020) 052
Tabel 3.1. Jumlah Anggota Rumah Tangga dan Rumah Tangga 070
Tabel 3.2. Jumlah Penduduk Miskin Jawa Timur Desil 1 s/d Desil 4+ 071
Tabel 3.3. Kepala Rumah Tangga Perempuan Desil 1 s/d Desil 4+ 073
Tabel 3.4. Klasifikasi Penduduk Miskin Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin 074
Tabel 3.5. Jumlah Anak Yang Bersekolah Desil 1 s/d Desil 4+ 076
Tabel 3.6. Anak yang tidak bersekolah usia 6 – 18 Tahun Desil 1 s/d Desil 4+ 077
Tabel 3.7. Jumlah Individu yang Bekerja Desil 1 s/d Desil 4+ 079
Tabel 3.8. Jumlah Individu yang Tidak Bekerja Desil 1 s/d Desil 4+ 080
Tabel 3.9. Lapangan Pekerjaan Utama Desil 1 s/d Desil 4+ 082
Tabel 3.10. Masalah Kemiskinan Konsumsi 095
Tabel 3.11. Masalah Kemiskinan Non Konsumsi Bidang Ketenagakerjaan 101
Tabel 3.12. Masalah Kemiskinan Non Konsumsi Bidang Kesehatan 115
Tabel 3.13. Masalah Kemiskinan Non Konsumsi Bidang Pendidikan 135
Tabel 3.14. Masalah Kemiskinan Non Konsumsi Bidang Infrastruktur Dasar 147
Tabel 3.15. Masalah Bidang Ketahanan Pangan 160
Tabel 4.1. Identifikasi Modus Intervensi Bidang Kemiskinan Konsumsi 166
Tabel 4.2. Identifikasi Modus Intervensi Bidang Ketenagakerjaan 170
Tabel 4.3. Identifikasi Modus Intervensi Bidang Kesehatan 173
Tabel 4.4. Identifikasi Modus Intervensi Bidang Pendidikan 177
Tabel 4.5. Identifikasi Modus Intervensi Bidang Infrastruktur Dasar 180
Tabel 4.6. Identifikasi Modus Intervensi Bidang Ketahanan Pangan 186
Tabel 4.7. APBD Provinsi Jawa Timur tahun 2016 – 2020 188
Tabel 4.8. Belanja APBD Provinsi Jawa Timur tahun 2016 – 2020 188
Tabel 4.9. Belanja Tidak langsung Provinsi Jawa Timur tahun 2016 – 2020 189
Tabel 4.10. Belanja Langsung Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 – 2020 189
Tabel 4.11. Pendapatan Asli Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 – 2020 190
Tabel 4.12. Kategori Kapasitas Fiskal Daerah Provinsi 191
Tabel 4.13. Faktor Pendorong dan Penghambat Pelaksanaan Penanggulangan 195
Kemiskinan di Jawa Timur
Tabel 4.14. Kondisi Kemiskinan Ekstrem Kabupaten/Kota Tahun 2020 222
Tabel 4.15. Program Kegiatan Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem di 227
Jawa Timur
Tabel 4.16. Penyesuaian Target Kemiskinan 235
Tabel 5.1. Kantong Kemiskinan di Jawa Timur 240
Tabel 5.2. Sasaran Penduduk Kemiskinan Ekstrem (Data Susenas Overlay ke DTKS 252
per Okt 2020)
Tabel 5.3. MATRIKS PETA SPASIAL PENDUDUK MISKIN JAWA TIMUR 254
(DTKS-SK Menteri Sosial Nomer 146/HUK/2020)

XII RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Rencana Penanggulangan
Kemiskinan Daerah
Provinsi Jawa Timur
tahun 2019-2024

bab I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Dasar Hukum dan Kebijakan Operasional
1.3 Tujuan
1.4 Sistematika Penulisan

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 1


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
paya penurunan angka kemiskinan menyebabkan kematian, selain menyerang

U seakan tidak ada arti nya bagi Pemerintah


Pusat maupun Pemerintah Daerah, hal
itu disebabkan pada awal tahun 2020 adanya
kesehatan manusia juga berdampak pada
perekonomian masyarakat. Berdasarkan data
yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) terkait
pandemi Covid-19. Pandemi tersebut yang tingkat kemiskinan nasional dan Provinsi Jawa
menyerang kesehatan tubuh manusia yang Timur.

Grafik 1.1. Tingkat Kemiskinan Provinsi Jawa Timur dan Nasional


14.00

12.00

10.00

8.00
12.28

11.85

11.46
11.20
11.13

10.85
10.70

10.20

10.19
10.12

6.00
9.66

9.20

4.00

2.00

2015 2016 2017 2018 2019 2020

Jawa Timur Nasional

Sumber : BPS

Dalam grafik terkait data kemiskinan antara – sama mengalami kenaikan, akan tetapi
Nasional dan Jawa Timur menunjukkan kenaikan persentase penduduk miskin Provinsi
bahwa jika tingkat kemiskinan Nasional Jawa Timur lebih banyak di bandingkan dengan
pada September 2019 sebesar 9,20 persen, Nasional. Hal tersebut diakibatkan adanya
sedangkan pada tahun 2020 mengalami Pandemi Covid-19 pada tahun 2020, dimana
kenaikan sekitar 0,99 persen menjadi 10,19 dampak di daerah terutama kemiskinan lebih
persen. Tingkat Kemiskinan Provinsi Jawa besar dirasakan daripada di daerah.
Timur pada September 2020 sebesar 11,46
atau mengalami kenaikan sebesar 1,26 persen Besaran persentase ini bila ditampilkan dalam
dibandingkan dengan September 2019 sebesar angka setara dengan tingkat kemiskinan
10,20. Bila dibandingkan tingkat kemiskinan nasional ataupun Provinsi Jawa Timur pada
Nasional dengan tingkat kemiskinan Provinsi tahun 2017, dapat dianalisa bahwa kondisi
Jawa Timur memang pada tahun 2020 sama kemiskinan pada tahun 2020 hampir sama

2 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


dengan kondisi kemiskinan pada tahun 2017
sehingga upaya tiga tahun dalam menanggulangi
kemiskinan seakan tidak berdampak apapun
pada tahun 2020. Apabila dilihat pada awal
Maret 2020 adalah kali pertama pemerintah
mengumumkan keberadaan kasus Covid-19.
Beberapa waktu kemudian pemerintah
menerapkan berbagai kebijakan baik di
dalam negeri maupun kebijakan luar negeri
karena adanya Pandemi Covid-19. Kebijakan
di dalam negeri dalam upaya menanggulangi
Covid-19 dengan menerapkan Pembatasan
Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk sejumlah
Foto: Ilustrasi
provinsi. PSBB ini menyebabkan perubahan
perilaku sosial dan budaya dalam masyarakat,
dampaknya dirasakan semua lapisan parah maka pemerintah menyalurkan program
masyarakat, mulai dari kelompok masyarakat bantuan sosial. Selain itu yang harusnya
yang berada pada golongan menengah sampai menjadi perhatian adalah masyarakat golongan
dengan golongan yang paling bawah. Untuk menengah, karena pada masa Pandemi
membantu ekonomi masyarakat pada golongan Covid-19 jangan sampai ekonominya turun
yang paling bawah agar tidak terlalu semakin menjadi masyarakat golongan bawah.

Grafik 1.2. Kemiskinan Perdesaan dan Perkotaan Provinsi Jawa Timur


18.00

16.00
15.82

15.58

15.30

15.21

15.16
14.77
14.00
14.43

14.16

12.00

10.00

8.00

8.37
7.89
7.87

7.13

7.06

6.97

6.84

6.77

6.00

4.00

2.00

Maret 2017 September Maret 2018 September Maret 2019 September Maret 2020 September
2017 2018 2019 2020

(%) Kemiskinan Perdesaan (%) Kemiskinan Perkotaan

Sumber : BPS

Di Jawa Timur sendiri kenaikan tingkat kemiskinan perkotaan mengalami trend


kemiskinan didukung keberadaan wilayah desa penurunan, dimana kemiskinan pedesaan pada
dan kota. Berdasarkan data yang dirilis oleh bulan Maret tahun 2017 berada pada angka
BPS terkait dengan kemiskinan perdesaan dan 15,82 persen dan trend penurunan berlanjut
perkotaan menunjukkan bahwa mulai bulan sampai dengan bulan September tahun
maret 2017 sampai dengan bulan September 2019 yang berada pada angka 14,16 persen,
2019 baik kemiskinan perdesaan maupun sedangkan kemiskinan perkotaan pada bulan

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 3


Maret tahun 2017 berada pada angka 7,87 diharapkan mampu mengerem potensi
persen dan trend penurunan angka kemiskinan kenaikan jumlah penduduk miskin sebagai
perkotaan terus berlanjut sampai dengan dampak hilang atau berkurangnya pendapatan
bulan September tahun 2019 yang berada masyarakat terutama masyarakat rentan
pada angka 6,77 persen. Namun pada bulan miskin. Selain itu berbagai program yang
Maret 2020 trend penurunan yang terjadi mampu mengurangi pengeluaran penduduk
mulai tahun 2017 sampai dengan 2019 tidak miskin dan meningkatkan pendapatan
lagi terjadi baik kemiskinan perdesaan maupun penduduk miskin senantiasa menjadi prioritas
kemiskinan perkotaan. Pada bulan Maret untuk dilaksanakan. Bahkan Penurunan Angka
2020 kemiskinan perdesaan dan kemiskinan Kemiskinan masih tetap menjadi salah satu
perkotaan Jawa Timur mengalami kenaikan indikator kinerja utama (IKU) Provinsi Jawa
pada bulan September 2019. Kemiskinan Timur 2019-2024.
perdesaan pada bulan September 2019 yang
berada pada angka 14,16 persen mengalami Namun selain itu yang menjadi kendala
kenaikan sekitar 0,66 persen pada bulan Maret pada masa Pandemi Covid-19 adalah data
2020 yang berada pada angka 14,72 persen tentang penduduk miskin mesti diperbarui.
dan pada bulan September 2020 kembali Penambahan jumlah penduduk miskin akibat
mengalami kenaikan sekitar 0,39 persen dan pandemi harus dimasukkan dalam data terkini
berada pada angka 15,16 persen. Begitu juga dimana masih terjadinya Inclusion dan exclusion
dengan kemiskinan perkotaan yang mengalami error pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial
kenaikan sekitar 0, 12 persen yaitu pada bulan (DTKS) dan masih perlu adanya Koordinasi
September 2019 pada angka 6,77 persen dan dan Sinkronisasi dengan Sistem Informasi
bulan Maret 2020 berada pada angka 7,89 Administrasi Kependudukan (SIAK) karena
persen, sedangkan pada bulan September belum adanya kepadanan antara DTKS dengan
2020 kembali mengalami kenaikan sekitar NIK penerima Jaring Pengaman Sosial. Ini
0,48 persen menjadi 8,37 persen. Kenaikan terkait program jaring pengaman sosial yang
kemiskinan perdesaan dan perkotaan bila akan digulirkan. Ketepatan dan kesesuaian
dibandingkan maka kenaikannya lebih tinggi target, menentukan sukses tidaknya program
kemiskinan yang perkotaan. Dampak dari jaring pengaman sosial yang disalurkan. Upaya
Pandemi Covid-19 lebih dirasakan pada Jaring Pengaman Sosial ini adalah untuk
masyarakat yang tinggal di perkotaan daripada pengurangan beban pengeluaran masyarakat
yang berada di perdesaan. miskin dan peningkatan kemampuan dan
pendapatan masyarakat miskin. Tidak kalah
Selain itu adanya ketidakpastian sampai penting adalah pengembangan dan menjamin
kapan Pandemi berakhir sehingga semakin keberlanjutan usaha ekonomi mikro dan
membuat ketidakpastian terhadap penurunan kecil. Program ini menyasar utamanya pada
pendapatan atau semakin bertambahnya level usaha mikro kecil menengah yang
jumlah pekerja yang dirumahkan ataupun paling rentan terdampak akibat Covid-19.
malah di PHK sehingga menghambat Mereka mesti dibuatkan program yang
pertumbuhan ekonomi di masyarakat. memungkinkan bertahan dalam kondisi krisis.
Untuk mengatasi adanya Pandemi Covid-19 Selain itu berupaya untuk menjalin sinergi
Pemerintah Provinsi Jawa Timur berupaya program penanggulangan kemiskinan antara
untuk membantu perekonomian masyarakat Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah.
melalui perlindungan sosial dimana program
sosial regular tidak dilakukan pengurangan
anggaran, jumlah sasaran program juga
sesuai dengan yang direncanakan. Bahkan
pada P-APBD perubahan mendahului telah
dianggarkan program Jaring Pengaman Sosial
dalam bentuk, Program Bantuan Pangan/
Tunai, Program Suplemen BPNT, Program
untuk Bansos Warung Sekitar Pondok
Foto: Ilustrasi
Pesantren. Dengan berbagai program tersebut

4 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


1.2 Dasar Hukum dan Kebijakan Operasional
Dasar hukum penyusunan SPKD adalah sebagai berikut :

Peraturan Presiden No. 15 Keputusan Presiden No. 10


tahun 2010 tentang Percepatan tahun 2011 tentang koordinasi
penanggungan kemiskinan yang peningkatan dan perluasan
mendelegasikan pembentukan program – program rakyat.
tugas pokok dan fungsi TKPK di
daerah.
Peraturan Presiden Nomor 96
tahun 2015 tentang Perubahan
Instruksi Presiden No. 3 atas Peraturan Presiden Nomor 15
tahun 2010 tentang program tahun 2010 tentang Percepatan
pembangunan yang berkeadilan Penanggulangan Kemiskinan.
sebagai arah implementasi
program – program percepatan
penanggulangan kemiskinan. Peraturan Menteri Dalam Negeri
No. 53 Tahun 2020 tentang Tata
Kerja dan Penyelarasan Kerja
Peraturan Menteri Dalam Negeri Serta Pembinaan Kelembagaan
No. 42 tahun 2010 tentang TKPK dan Sumber Daya Manusia Tim
Provinsi dan Kabupaten/Kota Koordinasi Penanggulangan
yang mengatur fungsi TKPL dalam Kemiskinan Provinsi dan Tim
koordinasi dan pengendalian. Koordinasi Penanggulangan
Kemiskinan Kabupaten/Kota.

1.3 TUJUAN
Tujuan di susunnya RPKD Provinsi Jawa
Timur tahun 2021 - 2024 adalah sebagai
berikut:

1. Kemiskinan permasalahan yang


kompleks dan multidimensi
sehingga perlu adanya konsep
pemahaman kemiskinan dan ruang
lingkup intervensi kebijakan untuk
penanggulangannya.
2. Menjabarkan strategi dasar
penanggulangan kemiskinan nasional
ke dalam konteks penyelesaian
masalah yang ada di daerah.
3. Mendorong sinergi dan penyelarasan
serta memastikan bahwa
penanggulangan kemiskinan sebagai
prioritas intervensi kebijakan yang
di lakukan oleh pemerintah pusat,
daerah, swasta, masyarakat dan pihak
Foto: Ilustrasi
yang peduli terhadap kemiskinan.

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 5


1.4 SISTEMATIKA PENULISAN
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah Provinsi Jawa Timur ini disusun dengan sistematika
sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

BAB II : KONDISI UMUM DAERAH

BAB III : PROFIL KEMISKINAN DAERAH

BAB IV : PRIORITAS PROGRAM

BAB V : LOKASI PROGRAM

6 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Rencana Penanggulangan
Kemiskinan Daerah
Provinsi Jawa Timur
tahun 2019-2024

bab iI

kondisi umum
daerah
2.1 Aspek Geografi
2.2 Aspek Demografi
2.3 Pertumbuhan Ekonomi
2.4 Desa di Jawa Timur
2.5 Pandemi COVID 19 di Jawa Timur

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 7


BAB II
KONDISI UMUM DAERAH
2.1 Aspek Geografi
2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah
2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah Administrasi
rovinsi Jawa Timur merupakan Provinsi daratan dan wilayah Kepulauan Madura. Luas

P yang memiliki wilayah terluas di Pulau


Jawa, yaitu mencapai 47.799,75 Km2.
Provinsi Jawa Timur terbagi menjadi dua
wilayah Jawa Timur daratan sebesar 90 persen,
sementara luas wilayah Kepulauan Madura
sekitar 10 persen. Batas wilayah Provinsi Jawa
wilayah bagian utama, yaitu Jawa Timur wilayah Timur meliputi:

Gambar 2.1. Batas Wilayah Provinsi Jawa Timur

Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa dan Pulau


Kalimantan atau tepatnya dengan Provinsi Kalimantan Selatan Provinsi
Kalimantan
Selatan
Provinsi Laut Jawa
Jawa
Tengah

Sebelah Barat
berbatasan
dengan
Provinsi Jawa Selat Madura Sebelah Timur
Tengah berbatasan dengan
Provinsi Bali

Provinsi DI
Yogyakarta

Provinsi Bali

Sebelah Selatan berbatasan dengan


Samudra Hindia
perairan terbuka, yaitu Samudra Hindia

Secara administrasif Jawa Timur terdiri atas 38 desa/kelurahan. Kabupaten/Kota di Provinsi


Kabupaten/Kota (29 Kabupaten dan 9 Kota) Jawa Timur yang memiliki luas wilayah terbesar
yang mempunyai 666 Kecamatan dengan adalah Kabupaten Banyuwangi yakni seluas
777 Kelurahan dan 7.724 Desa. Sementara 5.782,40 Km2 atau 12,10 persen dari luas total
itu Kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang Provinsi Jawa Timur, sedangkan Kabupaten/
memiliki jumlah kecamatan terbanyak, yaitu Kota yang memiliki luas administrasi terkecil
Kabupaten Malang dengan 33 kecamatan dan adalah Kota Mojokerto yakni 16,47 Km2 setara
Kabupaten dengan desa/kelurahan terbanyak 0,03 persen dari luas Provinsi Jawa Timur.
adalah Kabupaten Lamongan sebanyak 474

8 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Gambar 2.2. Peta Administrasi Wilayah Provinsi Jawa Timur

2.1.1.2 Letak dan Kondisi Geografis


2.1.1.2.1 Posisi Astronomis
Secara umum Jawa Timur merupakan wilayah Madura adalah pulau terbesar di Jawa Timur, di
yang strategis, karena letak geografisnya sebelah timur Pulau Madura terdapat gugusan
sebagai gerbang kegiatan ekonomi Kawasan pulau, paling timur adalah Kepulauan Kangean,
Timur Indonesia dan lalu lintas perekonomian dan paling utara adalah Kepulauan Masalembu.
Indonesia. Provinsi Jawa Timur secara Pulau Bawean berada sekitar 150 kilometer
astronomis terletak pada 111,0° hingga 114,4° sebelah utara pulau Jawa, sedangkan bagian
Bujur Timur dan 7,12° hingga 8,48° Lintang selatan meliputi pulau Nusa Barung, Sempu,
Selatan. Sekel dan Panehan.

Panjang bentangan Barat-Timur Provinsi


Jawa Timur sekitar 400 kilometer dan
lebar bentangan utara-selatan sekitar 200
kilometer. Provinsi Jawa Timur memiliki
wilayah kepulauan yang terdiri dari pulau
bernama sebanyak 232 pulau, pulau tanpa
nama sebanyak 55 sehingga total keseluruhan
pulau kecil yang dimiliki Provinsi Jawa Timur
sebanyak 287 pulau (Sumber: Departemen Foto: Pulau Kangean, Madura
Dalam Negeri Republik Indonesia, 2004). Pulau

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 9


Foto: Lambang ibukota Provinsi Jawa Timur, Kota Surabaya

2.1.1.2.2 kondisi kawasan


2.1.1.2.2.1 Kawasan Perkotaan
Kawasan perkotaan adalah wilayah yang yaitu Kawasan Perkotaan Gresik, Bangkalan,
mempunyai kegiatan utama bukan pertanian Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan
dengan susunan fungsi kawasan sebagai (Gerbangkertosusila) dan Malang; Pusat
tempat permukiman perkotaan, pemusatan Kegiatan Wilayah (PKW) yaitu Probolinggo,
dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, Tuban, Kediri, Madiun, Banyuwangi, Jember,
pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi. Blitar, Pamekasan, Bojonegoro, dan Pacitan;
Pusat Kegiatan Wilayah Promosi (PKWP) yaitu
Dalam rencana struktur ruang berdasarkan Pasuruan dan Batu; Pusat Kegiatan Lokal (PKL)
Peraturan daerah Nomor 5 Tahun 2012 tentang yaitu Jombang, Ponorogo, Ngawi, Nganjuk,
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tulungagung, Lumajang, Sumenep, Magetan,
Timur Tahun 2011-2031, terdapat perkotaan- Situbondo, Trenggalek, Bondowoso, Sampang,
perkotaan di Provinsi Jawa Timur yang berfungsi Kepanjen, Mejayan, Kraksaan, Kanigoro, dan
menjadi Pusat Kegiatan Nasional (PKN) Bangil.

2.1.1.2.2.2 Kawasan pesisir


Wilayah pesisir adalah daerah pertemuan Timur mempunyai hamparan hutan mangrove,
antara darat dan laut. Ke arah darat wilayah padang lamun dan ekosistem terumbu karang
pesisir meliputi bagian daratan, baik kering yang mengelilinginya yang harus dilestarikan.
maupun terendam air, yang masih dipengaruhi Ketiga ekosistem tersebut memiliki ciri, sifat
oleh sifat-sifat laut, seperti pasang surut, angin dan karakter yang berbeda – beda akan tetapi
laut dan perembesan air asin. Sedangkan ke saling terkait satu sama lainnya. Hubungan
arah laut, wilayah pesisir mencakup bagian laut ketiga ekosistem tersebut adalah mutualistik
yang masih dipengaruhi oleh proses alami yang yaitu di antaranya: mangrove menyediakan
terjadi di darat, seperti sedimentasi dan aliran makanan/hara bagi padang lamun sedangkan
air tawar, maupun yang disebabkan karena padang lamun memecah/meredam gelombang
kegiatan manusia di darat, seperti penggundulan dari lautan sehingga mangrove tumbuh dengan
hutan dan pencemaran. Pesisir bagian utara, baik karena mangrove tidak tahan terhadap
selatan dan laut di wilayah Provinsi Jawa gelombang cukup besar.

10 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


2.1.1.2.2.3 Kawasan pegunungan
Secara umum wilayah Provinsi Jawa Timur Jajaran pegunungan di Provinsi Jawa Timur
merupakan kawasan subur dengan berbagai tersebar mulai dari perbatasan di timur dengan
jenis tanah seperti Halosen, Pleistosen, adanya Gunung Lawu, Gunung Kelud, Gunung
Pliosen, Miosen, dan Kwarter yang dipengaruhi Welirang, Gunung Arjuno, Gunung Semeru,
adanya gunung berapi yang masih aktif Gunung Lamongan, Gunung Bromo, Gunung
maupun yang sudah tidak aktif lagi, salah Argopuro, Gunung Pendil, Gunung Suket,
satunya adalah gunung tertinggi di Pulau Jawa Gunung Ijen, Gunung Merapi, Gunung Raung.
yaitu Gunung Semeru. Dengan adanya gunung Hal ini menyebabkan tanah di wilayah Provinsi
yang aktif maupun yang sudah tidak aktif Jawa Timur sangat subur sehingga berpotensi
lagi menyebabkan wilayah rawan bencana. untuk dijadikan kawasan Agropolitan.

Foto: Kawah Ijen di kawasan Gunung Ijen

2.1.1.2.2.4 Kawasan kepulauan


Secara geografis kepulauan dan pulau-pulau Kabupaten Sumenep (121 pulau), Kabupaten
di Provinsi Jawa Timur berada pada wilayah Gresik (13 pulau), Kabupaten Sampang (1
perairan utara dan perairan selatan. Pulau- pulau), Kabupaten Trenggalek (57 pulau),
pulau kecil di Jawa Timur berada dalam wilayah Kabupaten Sidoarjo (4 pulau), Kabupaten
administratif terdiri dari 445 buah pulau yang Banyuwangi (15 pulau), Kabupaten Jember (50
tersebar di Kabupaten Pacitan (31 pulau), pulau), dan Kabupaten Probolinggo (1 pulau).
Kabupaten Tulungagung (19 pulau), Kabupaten Dari beberapa wilayah tersebut kawasan yang
Blitar (28 pulau), Kabupaten Malang (100 memiliki pulau terbanyak adalah Kabupaten
pulau), Kabupaten Situbondo (5 pulau), Sumenep.

Foto: Pantai Kasap di Kabupaten Pacitan, terdiri dari pulau-pulau kecil

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 11


Foto: Kawah Wurung, Kabupaten Bondowoso

2.1.1.3 topografi
2.1.1.3.1 kemiringan lereng
Sebagian besar wilayah Jawa Timur mempunyai kemiringan lereng 15-40% berada pada daerah
karakteristik topografi daratan relatif datar perbukitan dan pegunungan, kemiringan lereng
dengan kemiringan lereng 0-15 % yang berada >40% berada pada daerah pegunungan yang
hampir di seluruh wilayah Provinsi Jawa Timur sebagian besar pada wilayah Provinsi Jawa
khususnya di bagian Utara, sedangkan untuk Timur Bagian Selatan.

2.1.1.3.2 Ketinggian Lahan


Secara topografi wilayah daratan Jawa Timur
dibedakan menjadi beberapa wilayah ketinggian

41,39% Ketinggian
0 – 100 meter dari
dari luas
wilayah Topografi bergunung dan terjal permukaan laut

36,58% Ketinggian
100 – 500 meter
dari luas Kondisi topografi berbukit
wilayah dari permukaan laut

9,49% Topografi bergelombang dan bergunung


Ketinggian
500 – 1000 meter
dari luas
wilayah dari permukaan laut

12,55% Ketinggian
diatas 1000 meter
dari luas Topografi relatif datar dan bergelombang
wilayah dari permukaan laut

12 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


2.1.1.4 geologi
2.1.1.4.1 Struktur dan karakteristik
Secara umum wilayah Jawa Timur merupakan
kawasan subur dengan berbagai jenis tanah
seperti Halosen, Pleistosen, Pliosen, Miosen,
dan Kwarter yang dipengaruhi adanya gunung
berapi. Sekitar 20,60 % dari luas wilayah
Provinsi Jawa Timur adalah wilayah puncak
gunung api dan perbukitan gamping yang
mempunyai sifat erosif, sehingga tidak baik
untuk dibudidayakan sebagai lahan pertanian
namun sebagian besar wilayah Jawa Timur
mempunyai kemiringan tanah 0-15 % dan
sekitar 65,49 % merupakan wilayah yang subur
yang terdiri atas dataran aluvial antar gunung
api sampai delta sungai dan pesisir, dataran
aluvial di lajur Kendeng, dataran aluvial di
daerah gamping lajur Rembang dan lajur
Pegunungan Selatan.

2.1.1.4.2 potensi kandungan


Kondisi geologi Jawa Timur yang cukup kaya
akan potensi sumber daya mineral memiliki
sekitar 20 jenis bahan galian yang mendukung Foto: Ilustrasi
sektor industri maupun konstruksi, yang secara
umum dapat dikelompokkan menjadi 4 (empat) • Lajur Gunung Api Tengah terbentuk oleh
lajur, yaitu: endapan material gunung api kuarter,
• Lajur Rembang terbentuk oleh batu potensi bahan galian konstruksi berupa
lempung napalan dan batu gamping batu pecah, krakal, krikil, pasir, tuf; dan
merupakan cekungan tempat • Lajur Pegunungan Selatan terbentuk oleh
terakumulasinya minyak dan gas bumi; batu gamping dengan intrusi batuan beku
• Lajur Kendeng terbentuk batu lempung dan aliran lava yang mengalami tekanan,
dan batu pasir, potensi lempung, bentonit, potensi mineral logam, marmer, onyx, batu
gamping; gamping, bentonit, pospat.

2.1.1.5 hidrologi
2.1.1.5.1 Daerah Aliran sungai (DAS)
Provinsi Jawa Timur dialiri oleh 2 (dua) Daerah Sub DAS Bengawan Solo Hulu, Sub DAS Kali
Aliran Sungai (DAS) strategis nasional, yaitu Madiun dan Sub DAS Bengawan Solo Hilir.
DAS Brantas dan DAS Bengawan Solo. Sub DAS Bengawan Solo Hulu dan sub DAS
• DAS Brantas merupakan sebuah sungai/ Kali Madiun dengan luas masing-masing
kali terbesar di Jawa Timur dengan panjang ± 6.072 km2 dan ± 3.755 km2. Bengawan
± 320 km yang mengalir secara melingkar Solo Hulu dan Kali Madiun mengalirkan
dan di tengah tengahnya terdapat gunung air dari lereng gunung berbentuk kerucut
berapi yang masih aktif, yaitu Gunung yakni Gunung Merapi (± 2.914 m), Gunung
Kelud. Merbabu (± 3.142 m) dan Gunung Lawu
• DAS Bengawan Solo merupakan DAS (± 3.265 m), sedangkan luas Sub DAS
terluas di WS Bengawan Solo yang meliputi Bengawan Solo Hilir adalah ± 6.273 km2.

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 13


2.1.1.5.2 sungai
Secara hidrologi wilayah Provinsi Jawa Timur
terdiri dari air permukaan dan air tanah. Air
permukaan meliputi Wilayah Sungai, dan
Waduk, sedangkan air tanah berupa mata air.
Luas catchment area tertinggi di Provinsi Jawa
Timur berada pada Wilayah Sungai Brantas
dengan luas 13.880 km2 dan terendah di
Wilayah Sungai Welang Rejoso dengan luas
2.601 km2. Catchment area ini berfungsi
menampung, menyimpan, dan mengalirkan air
yang berasal dari curah hujan baik ke danau,
sungai maupun ke laut, sehingga menciptakan
suatu ekosistem, catchment area ini erat
kaitannya dengan Daerah Aliran Sungai (DAS).

2.1.1.5.3 debit
Pembagian Wilayah Sungai di Provinsi Jawa
Timur meliputi 7 (tujuh) Wilayah Sungai (WS),
yaitu WS Bengawan Solo, WS Brantas, WS
Welang Rejoso, WS Pekalen Sampean, WS
Baru Bajulmati, WS Bondoyudo Bedadung, dan
Foto: Ilustrasi
WS Madura Bawean.

2.1.1.6 klimatologi
2.1.1.6.1 tipe
Keadaan iklim di Jawa Timur secara umum sama besar wilayah (52%) mempunyai iklim tipe D.
dengan provinsi lain di tanah air, yaitu termasuk Pada tahun 2017 matahari bersinar lebih terik
iklim tropis yang mengenal 2 (dua) perubahan pada bulan Mei, Juli, Agustus, dan September
putaran musim, yaitu musim Kemarau (Mei- dengan penyinaran rata-rata antara 88-96
Oktober) dan musim Penghujan (Nopember- persen. bulan lainnya rata-rata di bawah 46-
sampai sekitar bulan April). Berdasarkan sistem 75 persen. Penyinaran matahari 2017 tercatat
klasifikasi Schmidt dan Ferguson sebagian lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.

2.1.1.6.2 curah hujan


Kondisi Curah hujan rata-rata antara 1.500
mm/tahun - 2.700 mm/tahun. Hingga bulan
Desember seluruh wilayah di Jawa Timur sudah
memasuki musim penghujan. Hampir setiap
hari hujan mengguyur semua wilayah dengan
intensitas ringan hingga lebat. Jumlah rata-
rata hujan selama tahun 2017 sebesar 2.123,8
mm3 jauh lebih rendah dari tahun sebelumnya
(2.976,8 mm3). Rata-rata curah hujan tertinggi
terjadi di bulan Januari-Nopember dan
Desember, tertinggi mencapai 427,3 mm3.

14 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


2.1.1.6.3 suhu
Suhu rata-rata kisaran minimum 15,2 derajat suhu lebih sejuk berkisar 20,7-24,0 0C dan
celcius dan maksimal 34,2 derajat celcius. wilayah agak panas dengan suhu 32,6-35,9 0C.
Kelembaban udara berkisar 40% hingga 97%. kelembaban udara rata-rata selama tahun 2017
Pada tahun 2017, suhu rata-rata berkisar 27- antara 69-83 persen. Maksimal 98 persen dan
30 0C, tetapi ada wilayah yang mempunyai terendah bisa mencapai 28 persen.

2.1.1.7 penggunaan lahan


2.1.1.7.1 kawasan budidaya
Kawasan budidaya adalah wilayah yang menunjukkan kecenderungan menurunnya
ditetapkan dengan fungsi utama untuk luas wilayah pertanian. Pertanian lahan basah
dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi memiliki luas kurang lebih 911.863 Ha atau
sumber daya alam, sumber daya manusia, sebesar 19,08% dari luas wilayah Provinsi Jawa
dan sumber daya buatan. Penggunaan Timur. Penggunaan lahan kawasan terbangun
lahan budidaya adalah seluas kurang lebih dikendalikan agar tidak mengkonversi luas
4.201.403,70 Ha atau 87,89% dari luas wilayah pertanian lahan basah, terutama pada sawah
Provinsi Jawa Timur. Gambaran perubahan irigasi teknis.
proporsi penggunaan lahan di Jawa Timur

2.1.1.7.2 kawasan lindung


Kawasan lindung adalah wilayah yang
ditetapkan dengan fungsi utama melindungi
kelestarian lingkungan hidup yang mencakup
SDA dan sumber daya buatan. Kawasan lindung
memiliki luas kurang lebih 578.571 Ha atau
sekitar 12,11% dari luas wilayah Provinsi Jawa
Timur, termasuk di dalamnya kawasan lindung
mutlak yang di dalamnya terdapat Cagar
Alam seluas kurang lebih 10.958 Ha, Suaka
Margasatwa seluas kurang lebih 18.009 Ha,
Taman Nasional seluas kurang lebih 176.696
Ha, Taman Hutan Raya seluas kurang lebih
27.868,3 Ha serta Taman Wisata Alam seluas
± 298 Ha (SK Menteri Kehutanan Nomor 395/
Foto: Taman Nasional Baluran Situbondo
Menhut-II/2011).

2.1.2 Potensi Pengembangan wilayah


2.1.2.1 Potensi Pertanian
Pengamanan ketahanan pangan bibit unggul bersertifikat. Sektor Pertanian
dan peningkatan daya saing potensi merupakan peluang terbesar dalam menyerap
pengembangan komoditi produk Pertanian tenaga kerja terutama masyarakat yang
tahun 2019, dilakukan melalui kegiatan berada di perdesaan. Untuk meningkatkan
untuk meningkatkan produktivitas, jaminan daya saing Pertanian, akan dilakukan upaya-
kemudahan akses perbankan, perlindungan upaya untuk mengembangkan Industri Primer
asuransi, peningkatan kesejahteraan petani yang diarahkan untuk mengolah produk pasca
dan mekanisasi/ modernisasi sarana-prasarana panen guna meningkatan nilai tambah produksi
Pertanian pada sentra-sentra produksi hasil pertanian serta kegiatan intensifikasi dan
serta ketersediaan dan penggunaan benih/ mekanisasi/modernisasi Pertanian dari hulu ke

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 15


hilir untuk meningkatkan Indek Pertanaman
(IP). Untuk menunjang hal tersebut dibutuhkan
optimalisasi kualitas mutu, produk, komoditas,
Sumber Daya Manusia (SDM) aparatur dan
non aparatur serta sarana serta sarana dan
prasarana pertanian.

Ancaman Potensi Pertanian


Rencana pengembangan pertanian lahan
kering di wilayah Provinsi Jawa Timur
ditetapkan dengan luas sekurang-kurangnya
849.033 Ha atau 17,76% dari luas Jawa
Timur yang diarahkan pada daerah-daerah
yang belum terlayani oleh jaringan irigasi.
Untuk mencukupi kebutuhan pangan nasional
dan kebutuhan pangan Provinsi Jawa Timur,
perlu dilakukan perlindungan terhadap lahan
pertanian pangan sehingga dapat menjamin
ketersediaan pangan. Berdasarkan hal
tersebut Provinsi Jawa Timur menetapkan
lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B)
seluas kurang lebih 1.017.549,72 Ha dengan
rincian lahan basah seluas 802.357,9 Ha dan
lahan kering seluas 215,191.83 Ha. Berbeda
dengan kondisi riil di lapangan, yang akan
Foto: Ilustrasi
banyak ditemui adalah sudah tidak sesuainya
keperuntukan lahan. ini berarti angka yang
telah diperdakan mengalami pergeseran, untuk yang didapatkan dari panen tanaman pangan
itu sangat penting bila dilakukan peninjauan dan holtikultura selalu menurun, sehingga
dengan pemetaan kembali sehingga diketahui dibutuhkan upaya optimalisasi produksi dan
lahan-lahan yang hilang, dengan berbagai produktivitas pertanian (tanaman pangan dan
pendekatan, baik secara numerik maupun hortikultura). Pada beberapa daerah di Jawa
spasial yang terkini sehingga diperoleh luas Timur masih ditemui adanya daerah rentan
baku sawah yang telah berstatus LP2B. Selain pangan, sehingga dibutuhkan upaya optimalisasi
itu yang patut diperhatikan sebagai ancaman ketersediaan pangan (food availaibility), akses
potensi pertanian adalah Sumber Daya pangan (food access), pemanfaatan pangan
Manusia yang mengelola lahan pertanian, (food security) dan stabilitas pangan (food
dengan semakin berkurangnya lahan pertanian stability) adalah untuk memenuhi kebutuhan
maka Sumber Daya Manusia mencari alternatif seluruh penduduk dari segi kuantitas, kualitas
lain untuk terus bertahan hidup dengan tidak keragaman dan keamanannya. Ketersediaan
mengandalkan di sektor pertanian. pangan dapat dipenuhi dari 3 (tiga) sumber
yaitu : (1) produksi regional Jawa Timur, yaitu
Untuk mengurangi tingginya alih fungsi pemanfaatan potensi sumber daya pangan
lahan pertanian, maka Implementasi sinergi lokal; (2) pemasokan pangan; (3) pengelolaan
pembangunan antar sektor antar wilayah cadangan pangan. Ketersediaan pangan dapat
dalam pengembangan pertanian (agropolitan / diamati pada berbagai tingkatan yang secara
Kawasan Pertanian Terpadu) dapat digunakan hirarkhi mencakup rumah tangga, regional
sebagai salah satu acuan dalam perencanaan (Kabupaten, Kota, Provinsi) dan Nasional.
kebijakan penyediaan kebutuhan pangan Jawa Timur merupakan lumbung pangan dan
dan gizi penduduk menuju kemandirian dan pendukung terbesar terhadap ketersediaan
kestabilan pangan. Hampir setiap tahun hasil pangan nasional.

16 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Potensi Pengembangan Kawasan Agropolitan
Agropolitan adalah sebuah konsep pendekatan Timur, hingga awal tahun 2019 ini, gerakan
perencanaan pengembangan desa dari bawah Pengembangan Kawasan Agropolitan di
yang menjamin pemberdayaan secara ekonomis Jawa Timur tercatat masih diikuti oleh 25
dan sosial-psikologis bagi masyarakat desa Kabupaten/Kota dan 2 Kabupaten yang masih
miskin. Agropolitan juga merupakan sebuah dalam proses penetapan sebagai kawasan
kebijakan pemerintah pusat yang merupakan agropolitan yaitu Kabupaten Magetan. Dua
pendekatan terpadu beberapa departemen puluh enam Kabupaten/Kota yang telah
bidang ekonomi untuk pembangunan memiliki kawasan Agropolitan tersebut
perdesaan (khususnya pertanian) dengan adalah Kota Batu, Kabupaten Mojokerto,
jalan melengkapi infrastruktur, memperluas Ngawi, Banyuwangi, Lumajang, Bangkalan,
akses terhadap permodalan yaitu kredit usaha Tulungagung, Trenggalek, Pamekasan,
untuk meningkatkan pendapatan petani Pasuruan, Madiun, Ponorogo, Blitar, Pacitan,
dan mendorong pertumbuhan industri guna Nganjuk, Probolinggo, Malang, Lamongan,
meningkatkan nilai tambah sektor pertanian. Tuban, Bondowoso, Bojonegoro, Jombang,
Program ini dirancang dan dilaksanakan Sumenep, Sampang, Sidoarjo, dan Situbondo.
dengan jalan mensinergikan berbagai potensi Diharapkan pada tahun 2020 terdapat
yang ada untuk mendorong berkembangnya 29 Kabupaten/Kota di Jawa Timur dapat
sistem dan usaha agribisnis yang berdaya mengikuti gerakan Agropolitan atau setidaknya
saing, berbasis kerakyatan, berkelanjutan telah memiliki dokumen perencanaan kawasan
dan terdesentralisasi. Di Provinsi Jawa Agropolitan yang memiliki kekuatan hukum.

Gambar 2.3. Konsep Penangananan Kawasan Perdesaan

Pengembangan
Pengurangan
Komoditas
Pemberdayaan Pengangguran
Unggulan di
Pelaku Usaha Perdesaan
Wilayah KSK
Masyarakat
Pedesaan di
Wilayah KSK Penyediaan
Lapangan Kerja
untuk Masyarakat
Penyediaan Pengembangan Perdesaan
Infrastruktur Ekonomi Lokal
Wilayah terkait
Perdesaan
Pengembangan Peningkatan
KSK Pendapatan
Masyarakat
Pengembangan Perdesaan
Penyediaan
Kawasan
Permodalan
Strategis
Pengembangan Pengurangan
Komoditas Kabupaten
Kemiskinan
Unggulan dan Perdesaan
Usaha Lokal
Pertumbuhan
Masyarakat
Perdesaan Penguatan Ekonomi
Pengurangan
Kelembagaan Perdesaan Kesenjangan
Pengelola KSK Antar Wilayah

Sumber : Paparan Dirjen Cipta Karya, Kemen PUPeRa pada Rapat Koordinasi Pengembangan Kawasan Agropolitan/Minapolitan
Provinsi Jawa Timur di Bappeda Provinsi Jawa Timur, 24 Februari 2016

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 17


Foto: Ilustrasi

2.1.2.2 Potensi Perkebunan


Pengamanan ketahanan pangan dan pengujian mutu benih Pmerintah provinsi
dan peningkatan daya saing potensi telah melakukan sertifikasi benih tanaman
pengembangan komoditi produk perkebunan perkebunan melalui uji laboratorium dan uji
tahun 2019, dilakukan melalui kegiatan lapang. Kawasan perkebunan di Jawa Timur
untuk meningkatkan produktivitas, jaminan dikembangkan berdasarkan fungsi kawasan
kemudahan akses perbankan, perlindungan dan potensi yang ada pada daerah masing-
asuransi, mekanisasi sarana dan prasarana masing berdasarkan prospek ekonomi yang
perkebunan serta upaya peningkatan dimiliki. Pengembangan kawasan perkebunan
kesejahteraan petani kebun. Sektor diarahkan untuk meningkatkan peran serta,
perkebunan juga menyediakan lapangan kerja efisiensi, produktivitas dan keberlanjutan.
yang terus bertambah. Pertambahan lapangan Pengembangan potensi perkebunan diarahkan
kerja bagi tenaga kerja disektor perkebunan melalui implementasi sinergi antar sektor antar
dapat diartikan sebagai seberapa banyak orang wilayah dalam pengembangan perkebunan
yang terlibat di bidang perkebunan. Semakin (agropolitan / Kawasan Pertanian Terpadu).
bertambahnya luas areal perkebunan di Jawa
Timur berbanding lurus dengan keterlibatan Untuk meningkatkan daya saing Petani
tenaga kerja di dalamnya, sehingga selama Kebun (Pekebun), akan dilakukan upaya-
kurun waktu 5 tahun terjadi pertumbuhan upaya untuk mengembangkan Industri
keterlibatan tenaga kerja rata-rata 1,39%. Primer yang diarahkan untuk pengembangan
pasar baik internasional maupun domestik
Secara umum beberapa produktivitas dari yang dilakukan dengan memperluas
komoditi perkebunan di Jawa Timur masih promosi komoditas dan produk perkebunan.
dibawah standar optimal, dan kedepan Strategi yang bisa diterapkan adalah dengan
akan dilakukan upaya-upaya peningkatan mengefektifkan penerapan teknologi
produktivitas komoditi seperti optomalisasi perkebunan dan mengefisienkan usaha
budaya tanaman, penanganan gangguan hama perkebunan untuk menghasilkan output
serta penyakit tanaman dan penanganan pasca dengan biaya minimum. Potensi perkebunan
panen tanaman. Dalam rangka pengawasan lainnya dalam mendukung Peningkatan Daya

18 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Saing adalah adanya program pengembangan berkaitan dengan dinas lain. Untuk mengurangi
Industri Primer Pemerintah Provinsi Jawa adanya kegiatan yang tumpang tindih maka
Timur yang berupaya untuk Meningkatan perlu adanya koordinasi yang intens sehingga
Nilai Tambah Komoditi Perkebunan yang tidak menghambat usaha memajukan potensi
fokus kegiatan pada Kopi dan Kakao serta perkebunan di Jawa Tim. Pada tahun 2014,
adanya kesediaan Perhutani bila lahannya pertumbuhan sub sektor perkebunan terhadap
ditanami kopi pada lereng Gunung Wilis. PDRB sebesar 4,97 persen. Kemudian
Dalam hal ini perlu adanya koordinasi dan menurun pada tahun 2015 dan 2016, yaitu
sinergitas dengan dinas lain yang terkait usaha masing-masing 1,25 persen (2015) dan
perkebunan, karena antar instansi dalam (-0,74) persen (2016). Setelah itu meningkat
menjalankan tugas dan fungsinya akan saling kembali pada tahun 2017 menjadi 1,36 persen.

2.1.2.3 Potensi Perikanan


Angka konsumsi ikan Nasional Tahun 2017 hanya 3,5 milyar US$/tahun (peringkat-12
ditargetkan sebesar 47,12 Kg/Kapita, naik dunia), sedangkan Vietnam yang memiliki garis
jika dibandingkan Tahun 2016 mencapai pantainya hanya 3.000 Km, total nilai ekspor
43,94 Kg/Kapita (setara ikan utuh segar). perikanannya mencapai 7 milyar US$/tahun.
Sementara Tingkat konsumsi ikan tertinggi di
Jawa Timur, terjadi di Kabupaten Sumenep, Peningkatan nilai ekspor Jawa Timur
sebesar 53 Kg per Kapita/Tahun, diatas dilakukan melalui sinergi antar sektor antar
rata-rata Jawa Timur sebesar 31 Kg per wilayah dalam pengembangan Sumber Daya
Kapita/Tahun. Potensi produksi perikanan Kelautan dan Perikanan (MINAPOLITAN),
Indonesia terbesar di dunia (100 juta ton/ sedangkan rendahnya nilai tambah
tahun) dengan panjang garis pantai 81.000 produksi hasil kelautan dan perikanan akan
Km, namun nilai ekspor perikanan Nasional dioptimalkan melalui peningkatan kualitas
mutu, produk, komoditas, Sumber Daya
Manusia (Pembudidaya Ikan, Nelayan,
Petambak Garam) serta sarana dan prasarana
kelautan dan perikanan, maupun kapasitas
pelaku usaha sektor kelautan dan perikanan
(pembudidaya ikan, nelayan, petambak garam).
Untuk meningkatkan produksi penangkapan
Tuna, dibutuhkan revitalisasi Pelabuhan
Ikan yang dikhususkan untuk penangkapan
Ikan Tuna pada Wilayah Pantai Selatan yaitu
Muncar di Kabupaten Banyuwangi, Pondok
Dadap di Malang dan Tamperan di Pacitan.

Pengembangan produksi Perikanan


Tangkap memiliki prospek yang bagus untuk
meningkatkan kesejahteraan nelayan, namun
besarnya kebutuhan terhadap produksi
perikanan tangkap tersebut belum didukung
oleh Penanganan mutu komoditas ekspor
dengan Cold Chain System (CCS), pengolahan
serta pemasaran produk kelautan dan
perikanan armada penangkapan ikan Nelayan
Jawa Timur yang hingga saat ini masih
didominasi oleh kapal berukuran kecil di bawah
Foto: Ilustrasi
10 gros ton (GT) yang tidak memiliki kewajiban
untuk melakukan registrasi dan perizinan.

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 19


2.1.2.3.1 Potensi Dan karakteristik nelayan di perairan
jawa timur
Jawa Timur memiliki wilayah perairan Bangkalan, Sumenep serta Selat Madura
yang memiliki potensi pengelolaan, seperti yaitu Kabupaten Sampang dan Sumenep.
pada sub zona pasir laut, sub zona minyak Pada kawasan tersebut telah diatur aktivitas
bumi, kawasan konservasi, alur laut dan yang diperbolehkan, aktivitas yang tidak
potensi pengelolaan pencemaran di diperbolehkan dan aktivitas diperbolehkan
zona pertambangan, disekitar Laut Jawa setelah memperoleh ijin, setelah dipenuhinya
yaitu pada Kabupaten Tuban, Lamongan, syarat administratif, teknis, dan operasional.

BERDASARKAN KARAKTERISTIK PERAIRAN, NELAYAN JAWA TIMUR DIBAGI MENJADI 4 WILAYAH

Laut Jawa
Nelayan Laut Jawa yang meliputi
wilayah Tuban, Lamongan,
Gresik, pantai utara Madura

Wilayah perairan Laut


Jawa, Selat Madura
dan Selat Bali terkenal Nelayan Selat Madura
dengan penghasil meliputi nelayan
perikanan pelagis Surabaya, Sidoarjo,
kecil seperti ikan Pasuruan, Probolinggo,
Selat Madura
layang, tembang, selar, Situbondo, dan pantai
lemuru, dan cumi-cumi. Selatan Madura
Perairan Selatan Jawa
Timur dikenal sebagai
penghasil ikan pelagis
besar seperti ikan tuna,
tongkol dan cakalang.

Nelayan
Nelayan Selatan Jawa Selat Bali
Timur meliputi wilayah meliputi
Samudra Hindia Jember, Lumajang, Malang, nelayan
Blitar, Tulungagung, Banyuwangi
Trenggalek dan Pacitan

Pemangku Kepentingan Utama penghasil kemiskinan (pengeluaran < Rp 380.000/


ikan terbesar adalah para pengguna sumber orang/bulan) (BPS, 2017). Sebagian besar
daya pesisir dan pulau-pulau kecil yang nelayan tradisional “low technology and
mempunyai kepentingan langsung dalam management” dan belum menerapkan Best
mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya Handling Practices ikan hasil tangkapannya,
pesisir dan pulau-pulau kecil, seperti nelayan sehingga kualitas ikan buruk, yang berarti
tradisional, nelayan modern, pembudi daya harga jual rendah, sementara banyak pabrik
ikan, pengusaha pariwisata, pengusaha pengolahan hasil perikanan (UPI) kekurangan
perikanan, dan masyarakat yang masing- bahan baku, sehingga posisi nelayan dalam
masing mempunyai kearifan lokal yang harus sistem rantai suplai (tataniaga) sangat tidak
dilindungi. Masyarakat nelayan tersebut diuntungkan. Belum lagi hasil tangkapan ikan
berperan ganda, selain berupaya memenuhi banyak yang dibuang kembali kelaut (ikan
kebutuhan penghidupan (meningkatkan non-target, bernilai ekonomis rendah) atau
lapangan kerja dan pendapatan), juga berperan membusuk selama transportasi dan distribusi,
dalam penyediaan pangan khusus protein dari lokasi porduksi ke konsumen (pasar) akhir.
hewani, dan dapat meningkatkan pendapatan
negara. Sementara sekitar 38% nelayan, Karakteristik nelayan Jawa Timur juga sangat
terutama nelayan ABK, hidup di bawah garis terkait dengan potensi yang ada di daratan.

20 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Nelayan Laut Jawa dan Selat Madura pada ketersediaan potensi yang ada di daratan, maka
musim paceklik mencari pekerjaan alternatif nelayan di Selatan Jawa Timur mempunyai
disektor informal seperti menjadi kuli bangunan, ketangguhan yang lebih besar dibandingkan
sopir becak, pekerja tambak, dan buruh pabrik. dengan nelayan pantai Utara Jawa Timur.
Nelayan di Selatan Jawa Timur bekerja di sektor Dengan kata lain, nelayan pantai Utara Jawa
pertanian dan perkebunan pada saat musim Timur lebih rentan terhadap perubahan iklim
paceklik. Perbedaan lapangan kerja alternatif jika dilihat dari ketersediaan lapangan kerja
ini dipengaruhi oleh potensi yang ada di sekitar alternatif, terutama Tuban dan Pamekasan,
kawasan pesisir Jawa Timur. Jika dilihat dari serta pada pulau-pulau kecil di Utara.

2.1.2.4 Potensi Produksi garam


Potensi pengembangan produksi garam rumah garam ukuran 3x(6m x 40m), panen
di Jawa Timur sangat besar. Setiap orang dapat dilakukan 36 kali/musim dengan total
yang melakukan pemanfaatan sumber daya panen 140 ton/musim (14 Kg/m2). Lokasi
perairan pesisir dan perairan pulau-pulau kecil rumah garam terdapat pada Kabupaten
wajib memiliki Izin Pengelolaan, diantaranya Pamekasan, Lamongan dan Probolinggo.
untuk kegiatan produksi garam, seperti
adanya terminal khusus garam (Kabupaten Sejak dipindahkannya penanggung jawab
Pamekasan), Konstruksi Pertambangan Garam, pengelolaan garam, dari Kementrian
Pembangunan Fasilitas Infrastruktur (Saluran Perdagangan kepada Kementrian Kelautan dan
Primer, Sekunder dan pantai air) pipa intake Perikanan, maka Pemerintah Provinsi Jawa
dan outake industri garam, pengangkutan dan Timur, berupaya untuk memenuhi kebutuhan
penjualan garam di pelabuhan (Tanjung Perak). nasional dan melakukan berbagai upaya
Saat ini produksi garam Jawa Timur pengembangan usaha garam rakyat ke arah
dilakukan melalui 3 cara, yaitu Konvensional, industrialisasi melalui mekanisasi pengolahan
Geomembran dan Rumah Garam. Petani dan penerapan teknologi yang lebih modern,
garam Konvensional selalu bergantung pada biaya produksi yang lebih efisien. Tahun 2018,
musim, saat musim hujan atau kemarau basah, Produksi garam nasional sebesar 70 persen
hasil garam akan menurun. Produksi petani ditopang dari Provinsi Jawa Timur sebesar
garam konvensional adalah 60 ton/Ha atau 6 952.286,08 Ton. Potensi produksi garam Jawa
Kg/m2, melalui innovasi pembuatan Rumah Timur sangat tinggi cenderung stabil dan
Garam (SALTHOUSE), effisiensi produksi meningkat karena didukung oleh iklim tropis
bisa ditingkatkan secara signifikant. Produksi dengan musim kemarau efektif rata-rata 5-6
garam dengan Rumah Garam menyebabkan bulan setiap periodenya dan tekstur serta
petani tidak lagi bergantung pada musim atau banyak kontur tanah di beberapa wilayah
produksi dapat dilakukan setiap musim. Untuk dapat didayagunakan sebagai tambak garam.

2.1.2.5 Potensi Pengembangan kawasan minapolitan


Upaya pengembangan agribisnis yaitu kawasan yang terdiri atas satu atau lebih
usaha berbasis perikanan dalam arti luas, pusat kegiatan pada wilayah perdesaan
yang pada umumnya ber-locus di kawasan sebagai sistem produksi perikanan dan
perdesaan yang berbentuk Kawasan pengelolaan Sumber Daya Alam tertentu
MINAPOLITAN, sehingga pengembangan yang ditunjukkan oleh adanya keterkaitan
kawasan MINAPOLITAN juga merupakan fungsional dan hierarki keruangan satuan
alternatif solusi untuk pengembangan sistem permukiman dan sistem minabisnis.
wilayah (perdesaan) yang dapat dimanfaatkan Sesuai Permen KP 12/2010 mengamanatkan
untuk kesejahteraan masyarakat, khususnya bahwa dalam rangka mendorong percepatan
masyarakat pesisir yang pada umumnya pembangunan sektor kelautan dan perikanan
bermata pencaharian sebagai nelayan. perlu dilakukan pengembangan ekonomi
Kawasan Minapolitan yang merupakan kelautan dan perikanan berbasis kawasan
turunan Kawasan Agropolitan: adalah yang terintegrasi, efisien, berkualitas,

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 21


dengan konsepsi Minapolitan. Kawasan memfasilitasi Unit Produksi Ikan (UPI) terkait
Minapolitan perlu dikembangkan dalam rangka peningkatan produksi, pengadaan benih benih
meningkatkan efisiensi dan mengoptimalkan dengan harga murah, pembangunan jalan
keunggulan komparatif dan kompetitif daerah akses kolam dan tambak, pengadaan pakan
sesuai dengan eksistensi kegiatan pra produksi, dan obat-obatan, pemasaran dan jaringan
produksi, pengolahan dan/atau pemasaran usaha hingga ke pengolahan dan pemasaran
secara terpadu, holistik, dan berkelanjutan. dengan pemberdayaan masyarakat sekitar,
Kewenangan Pemerintah Provinsi adalah pengelolaan serta melakukan Monitoring
membantu/memfasilitasi pemerintah dan Evaluasi untuk mengetahui kesesuaian,
Kabupaten/Kota dalam pengembangan efektivitas, dan efisiensi kegiatan antara
Kawasan MINAPOLITAN di tingkat provinsi, perencanaan dan pelaksanaan, serta
kegiatan pemerintah yang bersifat lintas keberhasilan kegiatan dengan indikator
Kabupaten/Kota, serta melaksanakan masukan, proses, keluaran, dan hasil. Selain
kewenangan yang tidak atau belum dapat itu diperlukan koordinasi dengan instansi yang
dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/ lain dalam upaya pengembangan kawasan
Kota. Upaya pembangunan kawasan Minapolitan, misalnya dalam upaya untuk
MINAPOLITAN diantaranya dilakukan penyedian modal usaha kepada nelayan dan
melalui penguatan POKJA ditingkat Provinsi, pengawasan hasil distribusi penangkapan ikan.

2.1.2.6 Potensi PeTERNAKAN


Provinsi Jawa Timur mempunyai potensi yang
signifikan dalam bidang peternakan, selain
keadaan lingkungan yang mendukung juga
didukung budaya masyarakat dalam bertani
secara umum termasuk beternak. Salah satu
komoditi ternak yang dapat dikembangkan
adalah komoditi unggulan ternak sapi potong.
Pola usaha yang telah menjadi tradisi
peternak adalah pola penggemukan dan
pola usaha pembibitan ternak dengan output
sapi lepas sapih. Berbagai kebijakan dan
upaya terus dilakukan untuk meningkatkan
produksi dan populasi sapi potong
yang berpengaruh terhadap kontinuitas
ketersediaan pasokan daging di Jawa Timur.

2.1.2.6.1 ANCAMAN Potensi peternakan


Setiap hewan ternak mempunyai kisaran dengan suhu di bawah 24oC. Selain itu adanya
temperature lingkungan yang paling sesuai perubahan cuaca perlu mendapat perhatian,
dengan keadaan tubuhnya (Comport Zone). karena bila pada musim kemarau maka
Comfort Zone bagi ternak tropik berkisar produksi makanan ternak berkurang sehingga
antara 10–30 oC. Beberapa daerah di Jawa diupayakan mencari makanan alternatif
Timur merupakan lokasi ideal untuk usaha sapi untuk memenuhi kebutuhan makanan hewan
potong, terutama lokasi yang bercurah hujan ternak. Selain itu perlu mendapat perhatian
800–1.500 mm/tahun dengan kelembaban pada saat pergantian musim adalah kesehatan
ideal 60 – 80 %. Bangsa sapi Peranakan Ongole, hewan ternak, perlu adanya pemeriksaan
sapi Brahman, sapi Bali dan sapi Madura dapat berkala terhadap hewan ternak serta
berdaptasi dengan sangat baik pada lokasi pemenuhan kebutuhan obat bagi ternak.
ketinggian 25 – 100 m di atas permukaan laut
serta suhu antara 27oC hingga 34oC, tetapi Pemetaan potensi peternakan sapi
kurang beradaptasi pada lokasi dengan potong menjadi hal yang signifikan untuk
ketinggian > 100 m di atas permukaan laut mengembangkan peternakan sapi potong

22 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


secara lebih efektif, efisien dan tepat sasaran. Terpadu). Untuk meningkatkan daya saing
Identifikasi wilayah pengembangan sapi komoditi peternakan dilakukan upaya untuk
potong dapat dijadikan referensi akselerasi mengoptimalisasi peningkatan kualitas mutu
pengembangan sapi potong. Untuk itu, telah produk, pemasaran hasil dan penambahan
dilakukan pemetaan wilayah-wilayah yang unit usaha produk hewan yang memenuhi
potensial untuk pengembangan sapi potong standard ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal).
dan pemetaan kesesuaian lahan untuk hijauan Sementara pengamanan ketahanan pangan
makan ternak di Jawa Timur. Berdasarkan dan peningkatan daya saing komoditi produk
kondisi tersebut dapat diamati secara peternakan, dilaksanakan melalui peningkatan
umum bahwa Jawa Timur dikategorikan produktivitas, jaminan kemudahan usaha,
mempunyai konstruksi iklim yang sesuai perlindungan, serta upaya peningkatan
untuk pengembangan agribisnis sapi. kesejahteraan peternak melalui pengolahan
produk derivate/pabrikan serta peningkatan
Untuk meningkatkan produksi peternakan informasi perkembangan dan pemasaran
daging dan susu dapat dilakukan melalui produksi peternakan. Strategi pembangunan
perbaikan sistem perkandangan, sistem pakan peternakan yang dilakukan Pemerintah Pusat,
bergizi, investasi usaha agribis peternakan Provinsi, dan Kabupaten/Kota bertujuan
yang memenuhi standar kesehatan masyarakat mencapai Ketahanan Pangan melalui
veteriner dan kesejahteraan hewan serta penyediaan Protein Hewani Ternak, sehingga
mengimplementasikan sinergi antar sektor dibutuhkan sinergitas Pusat-Daerah untuk
antar wilayah dalam pengembangan mencukupi kebutuhan Daging dan Susu Nasional
peternakan (agropolitan / Kawasan Pertanian dengan mengandalkan sumberdaya lokal.

2.1.2.7 Potensi KEHUTANAN


Potensi kehutanan Jawa Timur selain untuk Potensi Kehutanan ke depan adalah bagaimana
memproduksi benih, bibit, kayu bulat juga setiap ruang kawasan hutan yang dimanfaatkan
hasil hutan lainnya untuk kepentingan untuk pembangunan, ragam hayatinya
konsumsi masyarakat, industri dan eksport, tidak berkurang, baik populasi maupun
juga mempunyai keanekaragaman jenis nilainya. Setiap upaya pengelolaan Potensi
tumbuhan, satwa, ekosisitem, formasi biota kehutanan kedepan harus mampu memberi
tertentu, konservasi jenis satwa tertentu, keyakinan kepada generasi mendatang
kawasan hutan yang menarik dan indah bahwa sumberdaya hayati di dalam ruang
alamiah memenuhi kebutuhan manusia akan kawasan hutan yang dimanfaatkan untuk
rekreasi dan olah raga serta terletak dekat pembangunan saat ini, tidak berubah ketika
pusat-pusat pemukiman penduduk. Dari generasi mendatang akan memanfaatkannya.
total kawasan hutan Jawa Timur (data tahun Tantangan Pemerintah Jawa Timur adalah
2017) seluas 1.354.321,32 Ha yang terdiri meyakinkan para pengambil kebijakan untuk
dari Hutan Produksi, Hutan Lindung, Cagar menjaga keseimbangan pemanfaatan ruang
Alam, Suaka Margasatwa, Taman Wisata kawasan hutan agar mampu mendorong
Alam, Taman Nasional dan Taman Hutan pembangunan berkelanjutan. Tujuan
Raya. Pemerintah provinsi mengelola Taman pembangunan yang berkelanjutan (SDG’s)
Hutan Raya (TAHURA) seluas 27.868,30 Ha. di sektor kehutanan adalah mengelola hutan
Dalam rangka mendukung pelaksanaan secara lestari, memerangi penggurunan,
pembangunan kehutanan untuk mencapai menghentikan dan membalikkan degradasi
pelaksanaan pengelolaan hutan yang lestari lahan, dan menghentikan hilangnya
dan berkelanjutan, dibutuhkan perencanaan keanekaragaman hayati. Pemerintah Provinsi
kehutanan yang dituangkan dalam bentuk peta Jawa Timur berupaya mendukung pencapaian
kawasan hutan dan jenis-jenis pengelolaannya SDGs tersebut melalui Optimalisasi pengelolaan
serta dalam jangka waktu pelaksanaan dan nilai tambah hutan produksi dan hutan rakyat,
dalam penyusunannya telah memperhatikan tata kelola hutan dan pemantauan kawasan
tata ruang wilayah dan kebijakan prioritas hutan, pelaksanaan penatausahaan hasil hutan,
pembangunan. Tantangan utama pengelolaan upaya konservasi sumber daya hutan dan

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 23


ekosistem, pengelolaan Daerah Aliran Sungai yang tersebar pada kawasan hutan di Jawa
dan perhutanan sosial, pemanfaatan potensi Timur. Hasil Hutan Non Kayu merupakan
berbenihan tanaman hutan, menurunkan sumberdaya hutan yang memiliki keunggulan
tingginya gangguan hutan dan perambahan komparatif dan paling bersinggungan
hutan, upaya perlindungan dan Pengawetan langsung dengan masyarakat sekitar hutan.
Kawasan Tahura serta Pemberdayaan Pemanfaatan hutan dan penggunaan kawasan
Masyarakat Tahura Raden Soerjo. Hutan hutan Non Kayu bertujuan untuk memperoleh
secara umum lebih dikenal sebagai penghasil manfaat yang optimal bagi masyarakat
kayu dan non kayu jenisnya sangat beragam melalui pemberdayaan masyarakat.

2.1.2.8 pOTENSI PERTAMBANGAN


2.1.2.8.1 PERTAMBANGAN MINERAL
Pertambangan mineral di Jawa Timur dibagi
menjadi kawasan pertambangan mineral
logam, mineral non logam dan batuan, meliputi :

• Kawasan pertambangan mineral logam


di wilayah Provinsi Jawa Timur berada di
wilayah Kabupaten Banyuwangi, Blitar,
Jember, Lumajang, Malang, Pacitan,
Trenggalek, Tulungagung. Adapun potensi
pertambangan mineral logam yang ada
di Jawa Timur, diantaranya adalah Pasir
Besi, Emas dan Mineral Pengikutnya,
dan Mangan. Beberapa di antaranya
sudah teridentifikasi, di Kabupaten
Pacitan diketahui terdapat potensi
Pasir Besi kurang lebih 24.948.189 ton
yang berada di Kecamatan Ngadirejo.
• Kawasan pertambangan mineral bukan
logam tersebar di seluruh wilayah
kabupaten di Jawa Timur. Potensi
pertambangan mineral bukan logam yang
sejauh ini dianggap potensial meliputi:
Bentonite, Phiropilit, Feldspar, Zeolit,
Feldspar, Kaolin, Phiropilit, Toseki, Pasir/
Sirtu, dan Pasir Kwarsa yang tersebar
di berbagai kabupaten di Jawa Timur
• Kawasan pertambangan batuan tersebar
di seluruh wilayah kabupaten di Jawa
Timur, terutama pada wilayah sekitar
gunung api. yaitu diantaranya batuan
gamping, andesit, trass, marmer, tanah liat,
tanah urug, opal, kalsedon, diorit, pasir,
sirtu, onyx, toseki, breksi, jasper dan tuff.
• Potensi batubara di Jawa Timur
tersebar di tiga kabupaten yaitu
Trenggalek, Pacitan dan Tulungagung.

24 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


2.1.2.8.2 PERTAMBANGAN MINYAK DAN GAS BUMI
Kawasan pertambangan minyak dan gas bumi di Kabupaten Sumenep, Kabupaten Tuban, dan
wilayah Provinsi Jawa Timur berada di wilayah Kota Surabaya. Di wilayah Jawa Timur terdapat
Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Bojonegoro, 33 blok migas aktif 6 dikembalikan, yang
Kabupaten Gresik, Kabupaten Jombang, berstatus Produksi sebanyak 18 (delapan belas)
Kabupaten Lamongan, Kabupaten Mojokerto, Wilayah Kerja, status eksplorasi sebanyak
Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Pamekasan, 12 (dua belas) Wilayah Kerja dan status
Kabupaten Sampang, Kabupaten Sidoarjo, development sebanyak 3 (tiga) Wilayah Kerja.

2.1.2.8.3 Potensi Panas Bumi ATAU GEOTHERMAL


Potensi Panas Bumi atau Geothermal diyakini menjadi salah satu sumber energi
adalah sumber energi yang relatif ramah alternatif. Potensi panas bumi di Wilayah
lingkungan karena berasal dari panas dalam Provinsi Jawa Timur berada pada lokasi
bumi. Pemanfaatan energi panas bumi yang berdekatan dengan gunung api aktif.

2.1.2.8.4 BARUAN ENERGI DARI ENERGI BARU TERBARUKAN


Solusi untuk meningkatkan ketahanan meningkatkan ketahanan energi daerah. Jenis
energi adalah dengan pemanfaatan energi energi primer yang berasal dari energi fosil
baru terbarukan. Sebagai upaya mengurangi meliputi Batubara, Gas Bumi, dan Minyak Bumi
ketergantungan terhadap energi fosil adalah sedangkan energi baru terbarukan meliputi
dengan memanfaatkan energi baru dan PLTS, PLTA, PLTB, PLTSa, dan Geothermal.
terbarukan. Dalam kebijakan energi nasional Komposisi Bauran Energi Terbarukan Jawa
pada tahun 2025 terwujudnya elastisitas Timur pada tahun 2015 sebesar 3 %, 2016
energi yaitu pengurangan porsi BBM dalam sebesar 4%, 2017 sebesar 5%, tahun 2018
komposisi energi primer hingga 20% dan sebesar 6%. Potensi energi baru terbarukan
optimalisasi bahan bakar batubara 33% di Jawa Timur cukup besar, tersebar merata
dan gas 30%, sisanya dengan meningkatkan di seluruh wilayah di Jawa Timur, apabila
pemakaian energi baru terbarukan (EBT). dimanfaatkan secara optimal dapat menjadi
Sedangkan Provinsi Jawa Timur, penggunaan solusi permasalahan belum meratanya
energi fosil utamanya Minyak Bumi dan elektrifikasi khususnya di daerah terpencil dan
Batubara harus disubstitusi dengan EBT untuk kepulauan yang belum terjangkau akses listrik.

2.1.2.8.4 BARUAN ENERGI DARI ENERGI BARU TERBARUKAN


Sektor industri merupakan sektor
pendukung utama perekonomian Jawa Timur
dengan kontribusi sebesar 29,73 persen,
pengembangan kawasan industri di Jawa
Timur sebagian besar berada di wilayah pantura
dan sekitar Surabaya. Meskipun demikian
beberapa wilayah lain juga potensial untuk
mengembangkan kawasan industri terutama
wilayah yang memiliki aksesibilitas laut dan
udara. Berbagai industri pengolah hasil alam
lebih cenderung kewilayah utara Jawa Timur,
diantaranya pengembangan kawasan industri
Tuban, diarahkan pengembangan diwilayah
utara dan selatan sebagai pengembangan
industri semen, dan petrochemical
dengan ditunjang oleh adanya pelabuhan,
pengembangan kawasan industri Lamongan,

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 25


diarahkan pengembangan di wilayah utara itu, WPPIP merupakan pengembangan
sebagai pengembangan industri manufaktur, berdasarkan Perda No 3 Tahun 2019 tentang
pengalengan ikan, kawasan penunjang kegiatan RPIP Jawa Timur Tahun 2019-2039 yang
dilepas pantai (Shorebase), pengembangan tersebar di beberapa wilayah, antara lain:
kawasan industri Banyuwangi, diarahkan Banyuwangi, Probolinggo, Malang, Pasuruan,
pengembangan diwilayah timur selatan, Jombang, Kediri, Nganjuk dan Madiun.
sebagai pengembangan industri perikanan, Untuk mengoptimalisasikan daya tarik
pengembangan kawasan industri wilayah investasi dan pendayagunaan industri di Jawa
selatan, diarahkan di wilayah Kabupaten Timur, dibutuhkan ketersediaan Sumber
Jember tepatnya di Puger dan diwilayah Daya Manusia yang adaptif terhadap inovasi
Kabupaten Trenggalek tepatnya di Prigi sebagai dan penguasaan teknologi, agar mampu
pengembangan kawasan industri perikanan, meningkatkan daya saing sektor industri.
pengembangan kawasan industri Madiun, Provinsi Jawa Timur telah mempunyai
diarahkan sebagai pengembangan industri beberapa Science Technopark, diantaranya
perkeretaapian dengan melibatkan masyarakat adalah Coffee And Cacao Science Techno Park
pengrajin, pergudangan, pengembangan (CCSTP) yang menjadi satu-satunya rujukan
kawasan industri Bangkalan, diarahkan sebagai penelitian budidaya dan pengolahan hasil Kopi
kawasan industri pengolahan, pergudangan. dan Kakao di Indonesia. Keberadaan CCSTP
Mengacu pada UU No. 3 Tahun 2014 tersebut telah berhasil mencetak banyak Mitra
Tentang Perindustrian, kawasan industri Start Up baru berbasis Kopi dan Kakao yang
adalah kawasan tempat pemusatan kegiatan mempunyai daya saing di pasar lokal. Fasilitasi
industri yang dilengkapi dengan sarana dan peningkatan daya saing Start Up baru tersebut,
prasarana penunjang yang dikembangkan dan dapat ditingkatkan dengan melakukan
dikelola oleh perusahaan kawasan indusri. pendampingan tenaga ahli, bantuan perbaikan
Pembangunan kawasan industri diprioritaskan desain dan kemasan, bantuan mesin dan
pada daerah-daerah yang berada dalam WPPI. peralatan, bantuan kemudahan perijinan,
Standard Produksi, baik PIRT, SNI maupun
WPPI Jawa Timur telah ditetapkan dalam ISO, bantuan publikasi hingga pemasaran.
Rencana Pembangunan Industri Provinsi Melihat potensi tersebut, maka kesiapan
(RPIP) Jawa Timur Tahun 2019-2039. Daerah- untuk menghadapi revolusi industri 4.0, maka
daerah di luar WPPI yang mempunyai potensi, keberadaan Science Tecno Park menjadi sangat
juga dapat dibangun kawasan industri yang dibutuhkan, terutama Science Technopark
diharapkan menjalin sinergi dengan WPPI yang yang mempunyai spesialisasi atau fokus
sesuai. Jawa Timur memiliki Wilayah Pusat pengembangan produk, yaitu berbasis One
Pertumbuhan Industri (WPPI) yang berperan Village One Product (OVOP) yang terintegrasi
sebagai salah satu penggerak ekonomi di dengan kawasan industri. Potensi inilah
Jawa Timur. WPPI di Jawa Timur meliputi yang diharpakan mampu untuk mengurangi
wilayah Tuban, Lamongan, Gresik, Surabaya, pengangguran di Provinsi Jawa Timur sehingga
Sidoarjo, Mojokerto dan Bangkalan. Sementara dapat menurunkan angka kemiskinan.

Foto: Tambang Tujuh Bukit di Banyuwangi

26 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


2.1.2.10 potensi PARIWISATA
Jawa Timur memiliki potensi pariwisata Hutan, Telaga, dan Taman Nasional.
yang dapat dikembangkan untuk dapat • Daya Tarik Wisata Budaya meliputi
meningkatkan PDRB sebagai saah satu Candi, Makam, Tempat Ibadah,
faktor pendorong pertumbuhan ekonomi. Peninggalan Budaya, dan Museum.
Potensi yang dimiliki oleh Jawa Timur terdiri • Daya Tarik Wisata Hasil Buatan Manusia
dari potensi wisata yang ada di daratan meliputi Bendungan, Taman Safari,
maupun di laut dengan kawasan peruntukan Kebun Binatang, Kebun Raya, dan Waduk
pariwisata di Provinsi Jawa Timur meliputi Hingga tahun 2019 total kondisi
• Daya Tarik Wisata Alam meliputi Air eksising Daya Tarik Wisata di Jawa
Terjun, Pantai, Goa, Danau, Goa, Gunung, Timur sejumlah 808 daya tarik wisata.

Foto: Wisata Telaga Ngebel, Ponorogo

2.1.2.10.1 Pengembangan Wisata Berbasis Lingkungan Dan


Partisipasi Masyarakat (ecotourism)
Sebagai bagian dari upaya mengembangkan dengan mengeluarkan UU no 6/2014 tentang
pembangunan dari pinggiran dengan Desa yang memberikan kewenangan yang
memperkuat daerah-daerah dan desa lebih besar bagi masyarakat di desa untuk
dalam kerangka negara kesatuan yang membangun wilayahnya, diantaranya dengan
merupakan salah satu agenda dari Nawacita, memanfaatkan potensi sumber daya alam
pembangunann di desa mendapatkan yang ada di desa untuk kegiatan pariwisata
perhatian yang penting dari pemerintah. atau yang lazim disebut dengan desa wisata.
Salah satu bentuk komitmen Pemerintah yaitu Desa wisata adalah suatu wilayah dengan

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 27


luasan tertentu dan memiliki potensi Desa Ledokombo, Kecamatan Ledokombo
keunikan daya tarik wisata yang khas dengan Kabupaten Jember (Kampung Belajar
komunitas masyarakatnya yang mampu Tanoker), Desa Semen, Kecamatan Gandusari
menciptakan perpaduan berbagai daya tarik Kabupaten Blitar ( Kampung Wisata Ekologis
wisata dan fasilitas pendukungnya untuk Puspa Jagad), Desa Gunting, Dusun Pajaran,
menarik kunjungan wisatawan. Di kalangan Kecamatan Sukorejo Kabupaten Pasuruan
perencana pembangunan pariwisata di (Sugeng Santoso- Alam batik), Desa Wisata
Indonesia di terjemahkan “Desa wisata Pujon Kidul, Kecamatan Pujon Kabupaten
merupakan bentuk integrasi antara atraksi, Malang, Desa Wisata Gubugklakah,
akomodasi dan fasilitas yang disajikan Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang.
dalam suatu struktur kehidupan masyarakat
yang menyatu dengan tradisi setempat.

Potensi tumbuhnya wisata yang berbasis


lingkungan dan partisipasi masyarakat di
Jawa Timur ini cukup berkembang . Maraknya
desa wisata ini tidak terlepas dari peran
Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang
dipandang merupakan salah satu embrio
munculnya desa wisata. Data berikut juga
menunjukkan bahwa jumlah desa wisata
di Jawa Timur cukup berkembang yaitu
sebesar 292 desa wisata, bahkan beberapa
diantaranya meraih penghargaan yaitu :

Gambar 2.4. Potensi Pariwisata Provinsi Jawa Timur

Sumber : RTRW Provinsi Jawa Timur Tahun 2011-2031

28 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Foto: Wisata Religi Sunan Ampel di Surabaya

2.1.2.10.2 Pengembangan Wisata Halal (Halal Tourism)


Sebagai upaya pemenuhan kebutuhan umat fasilitas dan pelayanan tidak bertentangan
muslim yang merupakan mayoritas penduduk dengan norma-norma kesusilaan dan nilai
Jawa Timur adalah hal utama hal yang Syariah merupakan pendorong diinisiasinya
melatarbelakngi perkembangan wisata halal perkembangan wisata halal di Jawa Timur.
di Jawa Timur. Selain itu juga pemenuhan Data berikut menunjukkan adanya pergerakan
ketersediaan makanan dan minuman wisnus yang cukup signifikan terhadap
halal di lokasi wisata, kemudahan fasilitas destinasi wisata religi yang merupakan
untuk bersuci dan beribadah serta sarana, bagian dari wisata halal di Jawa Timur.

2.1.3 Wilayah Rawan Bencana


Bencana dapat disebabkan oleh kejadian Bencana Alam dan Kawasan rawan Bencana
alam (natural disaster) maupun oleh ulah Alam Geologi. Kawasan rawan bencana alam
manusia (man-made disaster). Berdasarkan dikelompokkan menjadi kawasan rawan
United Nations International Strategy for tanah longsor, kawasan rawan gelombang
Disaster Reduction (UN-ISRD), bahaya alam pasang, kawasan rawan banjir, kawasan rawan
(natural disaster) dan bahaya ulah manusia bencana kebakaran hutan serta kawasan
(man-made disaster) dikelompokkan menjadi rawan angin kencang dan puting beliung. Selain
bahaya geologi (geological hazards), bahaya itu Kawasan rawan bencana alam geologi
hidrometerologi (hydrometrological hazards), di Provinsi Jawa Timur meliputi kawasan
bahaya biologi (biological hazards), bahaya rawan bencana letusan gunung api, kawasan
teknologi (technological hazards) dan rawan gempa bumi, kawasan rawan bencana
penurunan kualitas lingkungan (environmental tsunami dan kawasan rawan luapan lumpur.
degradation), Kerentanan (vulnerability) Dengan adanya potensi bencana yang dapat
yang tinggi dari masyarakat. Secara geografis, berakibat rusaknya lingkungan secara
Jawa Timur termasuk dalam sabuk vulkanik menyeluruh, maka harus dilakukan antisipasi
(volcanic arc) yang memanjang dari Pulau terhadap bencana yang setiap saat dapat terjadi,
Sumatera – Pulau Jawa – Pulau Nusa Tenggara melalui pembentukan suatu tatanan baik upaya
– Pulau Sulawesi, sehingga menyebabkan deteksi gempa, melestarikan kawasan lindung
terdapat pegunungan vulkanik pada wilayah dan kegiatan penanggulangan bencana secara
yang termasuk dalam sabuk vulkanik. dini. Berdasarkan hasil Kajian Resiko Bencana
Tahun 2016-2019, Daerah Kab/Kota di Jawa
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun Timur yang memiliki resiko ancaman bencana,
2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah secara keseluruhan dapat dikelompokkan
Provinsi Tahun 2011-2031, terdapat 2 arahan dalam katagori rendah, sedang dan tinggi
kawasan rawan bencana yaitu Kawasan Rawan sebagaimana nampak pada tabel berikut ini.

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 29


Tabel 2.1. Potensi Pariwisata Provinsi Jawa Timur

No Kategori Kabupaten/Kota
1. Rendah Hampir di 38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur.
Hampir di semua pesisir Madura, Wilayah Pantai Selatan
2. Sedang
serta Wilayah Kabupaten Tuban, Gresik dan Lamongan.
Kabupaten Trenggalek, Ponorogo, Banyuwangi, Situbondo,
Bondowoso, Lumajang, Lamongan, Tuban, Bojonegoro,
3. Tinggi
Malang, Mojokerto, Tulungagung, Pacitan, Kediri, Blitar,
Sidoarjo, Sampang, Sumenep.
Sumber : Kajian Resiko bencana BNPB Tahun 2016-2019

2.1.3.1 Wilayah Rawan Bencana Tanah Longsor


Tanah longsor merupakan salah satu jenis runtuhan batu, rayapan tanah, dan aliran bahan
gerakan massa tanah atau batuan, ataupun rombakan. Jenis longsoran translasi dan rotasi
percampuran keduanya, menuruni atau paling banyak terjadi di Indonesia. Longsoran
keluar lereng akibat dari terganggunya yang paling banyak memakan korban jiwa
kestabilan tanah atau batuan penyusun lereng manusia adalah aliran bahan rombakan.
tersebut. Kriteria penetapan kawasan rawan
tanah longsor menurut PP No 26 Tahun Secara umum klasifikasi tingkat kerawanan
2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah bencana longsor di Jawa Timur terbagi
Nasional adalah kawasan berbentuk lereng dalam tiga klasifikasi yakni Rawan, Agak
yang rawan terhadap perpindahan material Rawan, dan Aman. Wilayah dengan klasifikasi
pembentuk lereng berupa batuan, bahan tingkat kerawanan agak rawan hingga rawan
rombakan, tanah, atau material campuran. berada pada wilayah dengan kelerengan
Ada 6 jenis tanah longsor, yakni: longsoran menengah hingga curam atau berada pada
translasi, longsoran rotasi, pergerakan blok, bentang alam berupa gunung dan perbukitan.

2.1.3.2 Wilayah Rawan Bencana Tanah Longsor


Gelombang pasang merupakan gelombang terhadap gelombang pasang dengan kecepatan
yang ditimbulkan oleh gaya tarik menarik antara 10 sampai dengan 100 kilometer per
antara bumi dengan planet-planet lain jam yang timbul akibat angin kencang atau
terutama dengan bulan dan matahari, gravitasi bulan atau matahari. Kawasan rawan
gelombang ini mempunyai periode sekitar 12,4 gelombang pasang di Jawa Timur berada di
jam dan 24 jam. Menurut PP No 26 Tahun 2008 kawasan sepanjang pantai di wilayah Jawa
Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional Timur baik yang berbatasan dengan Laut
kriteria kawasan rawan gelombang pasang Jawa, Selat Bali, Selat Madura, Samudera
adalah kawasan sekitar pantai yang rawan Hindia maupun di kawasan kepulauan.

2.1.3.3 Wilayah Rawan Bencana banjir


Banjir adalah suatu keadaan sungai, dimana Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional,
aliran sungai tidak tertampung oleh palung kriteria kawasan rawan banjir adalah kawasan
sungai, sehingga terjadi limpasan dan atau yang diidentifikasikan sering dan berpotensi
genangan pada lahan yang semestinya kering. tinggi mengalami bencana alam banjir.
Menurut PP No 26 Tahun 2008 Tentang

30 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


2.1.3.4 Wilayah Rawan
Kebakaran Hutan dan
puting beliung
Kebakaran hutan merupakan peristiwa
dimana terbakarnya hutan atau adanya
titik-titik api/panas yang rentan terbakar.
Kebakaran hutan secara alami umumnya
disebabkan oleh faktor cuaca dan iklim,
aliran magma/lava/lahar dari letusan gunung
berapi, maupun pada lahan gambut. Kawasan
rawan bencana kebakaran hutan dan angin
kencang di Jawa Timur meliputi kawasan
di Gunung Arjuno, Gunung Kawi, Gunung
Welirang dan Gunung Kelud dan kawasan-
kawasan dengan potensi angin puting beliung.

2.1.3.5 Kawasan Rawan Bencana Alam Geologi


Kawasan rawan bencana alam geologi di rawan gempa bumi, kawasan rawan bencana
Provinsi Jawa Timur meliputi kawasan tsunami dan kawasan rawan luapan lumpur.
rawan bencana letusan gunung api, kawasan

2.1.3.6 Wilayah Rawan Letusan Gunung Api


Gunung api adalah bentuk timbunan (kerucut gunung api di Jawa Timur berada pada lereng
dan lainnya) di permukaan bumi yang dibangun gunung api yang masih aktif. Terdapat 7 (tujuh)
oleh timbunan rempah letusan, atau tempat gunung api aktif di Jawa Timur serta lokasi
munculnya batuan lelehan (magma)/rempah yang merupakan wilayah rawan bencana
lepas/gas yang berasal dari bagian dalam letusan. Kawasan yang diindikasikan dapat
bumi. Menurut PP No 26 Tahun 2008 Tentang meletus/mengeluarkan lava, asap beracun
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, dan mengeluarkan debu pasir, meliputi : G.
kriteria penetapan kawasan rawan letusan Ijen (Bondowoso dan Banyuwangi), G. Semeru
gunung berapi meliputi: Wilayah di sekitar (Bondowoso dan Banyuwangi), G. Bromo
kawah atau kaldera; dan Wilayah yang sering (Malang, Lumajang, Probolinggo dan Pasuruan),
terlanda awan panas, aliran lava, aliran lahar G. Lamongan (Lumajang dan Probolinggo),
lontaran atau guguran batu pijar dan/atau G. Kelud (Kediri, Blitar dan Malang) dan G.
aliran gas beracun. Kawasan rawan letusan Raung (Banyuwangi, Bondowoso dan Jember).

2.1.3.7 Wilayah Gempa Bumi


Kawasan Rawan Gempa bumi merupakan tidak menyebabkan kerusakan. Gempa bumi
kawasan yang sering atau berpotensi yang kuat mampu menyebabkan kerusakan
tinggi mengalami bencana gempa bumi dan kehilangan nyawa yang besar melalui
yang mengakibatkan berguncangnya bumi beberapa cara termasuk retakkan pecah
disebabkan oleh tumbukan antar lempeng (fault rupture), getaran bumi (gegaran) banjir
bumi, patahan aktif aktivitas gunung api atau disebabkan oleh tsunami, lempengan pecah,
runtuhan batuan. Kekuatan gempa bumi akibat berbagai jenis kerusakan muka bumi kekal
aktivitas gunung api dan runtuhan batuan seperti tanah runtuh, tanah lembik, dan
relatif kecil sehingga kita akan memusatkan kebakaran atau perlepasan bahan beracun.
pembahasan pada gempa bumi akibat tumbukan Kriteria kawasan rawan gempa menurut PP
antar lempeng bumi dan patahan aktif. No 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata
Gempa bumi berlaku setiap hari di bumi, Ruang Wilayah Nasional adalah kawasan
tetapi umumnya berskala kecil, sehingga yang berpotensi dan/atau pernah mengalami

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 31


gempa bumi dengan skala VII sampai dengan
XII Modified Mercally Intensity (MMI).
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi
Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2012 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Tahun
2011-2031 ditetapkan kawasan rawan
bencana gempa bumi di Provinsi Jawa Timur
berada di wilayah: Kabupaten Banyuwangi,
Kabupaten Blitar, Kabupaten Bondowoso,
Kabupaten Jember, Kabupaten Jombang,
Kabupaten Kediri, Kabupaten Lumajang,
Kabupaten Madiun, Kabupaten Magetan,
Kabupaten Malang, Kabupaten Mojokerto,
Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Pasuruan,
Kabupaten Ponorogo,Kabupaten Probolinggo,
Kabupaten Situbondo, Kabupaten
Trenggalek, Kabupaten Tulungagung.

2.1.3.8 Wilayah Rawan Tsunami


Penetapan wilayah rawan tsunami didasarkan tinggi terhadap bencana alam, seperti rawan
pada angka kejadian di masa lalu serta gempa tektonik dan vulkanik disepanjang
keberadaan lempeng tektonik. Berdasarkan “ring of fire” yang melintasi Sumatra – Jawa
kondisi geologi, selain kaya akan sumberdaya – Bali – Nusa Tenggara – Banda – Maluku
alam wilayah selatan Jawa juga merupakan yang berdampak terhadap adanya bencana
daerah dengan tingkat kerawanan yang tsunami. Resiko tsunami terbagi menjadi :

Resiko Resiko Resiko


tinggi sedang Rendah
Tsunami Tsunami Tsunami
Kab. Tuban
Kab. Lamongan Kab. Ngawi
Kab. Pacitan Kab. Gresik Kab. Bojonegoro
Kab. Trenggalek Kota Surabaya Kab. Magetan
Kab. Tulungaggung Kab. Sidoarjo Kab./Kota Madiun
Kab. Malang Kab./Kota Pasuruan Kab. Ponorogo
Kab. Lumajang Kab./Kota Probolinggo Kab. Nganjuk
Kab. Jember Kab. Situbondo Kab. Jombang
Kab. Banyuwangi Kab. Bangkalan Kab./Kota Kediri
Kab. Sampang Kab./Kota Mojokerto
Kab. Pamekasan Kab. Bondowoso
Kab. Sumenep

32 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


2.1.3.9 Wilayah Rawan Luapan Lumpur
Kawasan luapan lumpur meliputi area gas beracun, dan penurunan permukaan tanah
terdampak dari bahaya luapan lumpur, polusi (land subsidence) di wilayah Kabupaten Sidoarjo.

2.1.3.10 Kawasan Rawan Kekeringan


Kawasan Rawan Kekeringan merupakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, didapatkan
kawasan yang berpotensi tinggi mengalami informasi sebanyak 422 Desa termasuk daerah
bencana kekeringan berhubungan dengan rawan kekeringan. Dari sebanyak itu, sebanyak
ketersediaan air yang jauh di bawah kebutuhan 223 Desa termasuk daerah yang berpotensi
air baik untuk kebutuhan hidup, pertanian, air sedangkan sebanyak 199 Desa merupakan
kegiatan ekonomi dan lingkungan. Lebih rinci, daerah yang tidak berpotensi air/benar-
berdasarkan hasil pengamatan tim teknis benar kering tidak ada airnya sama sekali.

Foto: Ilustrasi

2.2 Aspek Demografi


2.2.1 jumlah penduduk
Selama kurun waktu dua puluh tahun terakhir wilayah administrasi (kabupaten/kota),
(2000 –2020) jumlah penduduk Jawa Timur tingkat kepadatan penduduk ini sangat
selalu mengalami kenaikan. Pada tahun 2000 berhubungan erat dengan daya dukung dan
jumlah penduduk Jawa Timur mencapai 34,77 daya tampung wilayah. Berdasarkan data
juta jiwa, kemudian terus meningkat pada BPS, tingkat kepadatan penduduk Jawa Timur
periode 10 tahun yaitu pada tahun 2010 tahun 2019 adalah 853 jiwa perkilometer
menjadi 37,48 juta jiwa. Pada tahun 2020 hasil persegi jika dibandingkan dengan kepadatan
Sensus Penduduk mencatat jumlah penduduk penduduk tahun 2018, yang mengalami
Jawa Timur pada bulan September tahun 2020 peningkatan sekitar 2 jiwa per kilometer
sebesar 40,67 juta jiwa. Dalam periode sekitar persegi. Untuk wilayah Kabupaten dengan
10 tahun yaitu pada tahun 2010 sampai dengan kepadatan penduduk tertinggi adalah
tahun 2020, jumlah penduduk Jawa Timur Kabupaten Sidoarjo dengan kepadatan
mengalami penambahan sekitar 3,19 juta jiwa penduduk sebesar 3.442 Jiwa/Km2, dan
atau rata – rata 0,32 juta jiwa setiap tahun. Kabupaten dengan kepadatan penduduk
Kepadatan Penduduk adalah perbandingan terendah adalah Kab. Banyuwangi dengan
antara jumlah penduduk dengan luas kepadatan penduduk sebesar 278 Jiwa/Km2.

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 33


Grafik 2.1. Jumlah Penduduk Jawa Timur tahun 1961 - 2020
(Dalam juta jiwa)

45.00

40.00

35.00

30.00

40.67
37.48
34.77
32.50
25.00
29.19
25.53
21.82

20.00

15.00

SP 1961 SP 1971 SP 1980 SP 1990 SP 2000 SP 2010 SP 2020

Sumber : BPS Provinsi Jawa Timur

Sedangkan Kota dengan kepadatan penduduk Sementara itu, terkait penduduk penyandang
tertinggi adalah Kota Surabaya dengan disabilitas. Bila dilihat dari definisi disabilitas
kepadatan penduduk sebesar 8.201 Jiwa/Km2, adalah kesulitan yang dihadapi oleh individu
dan Kota dengan kepadatan penduduk terendah dalam melaksanakan tugas atau tindakan,
adalah Kota Batu dengan kepadatan penduduk sedangkan pembatasan partisipasi merupakan
sebesar 1.492 Jiwa/Km2. Penduduk usia 16-18 masalah yang dialami oleh individu dalam
tahun merupakan usia pada jenjang Sekolah keterlibatan dalam situasi kehidupan. Bila
Menengah Atas atau sederajat. Bila melihat dilihat dari jumlahnya anak dengan disabilitas
jumlah persebaran penduduk pada tahun di Provinsi Jawa Timur pada tahun 2017
2017 di usia 16-18 tahun sebanyak 1.836.995 sebanyak 23.429 orang, dimana Kabupaten
orang. Sesuai dengan Undang-Undang yang paling banyak jumlah anak dengan
Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan disabilitas adalah Kabupaten Banyuwangi
Daerah maka usia 16-18 tahun yaitu yaitu sebanyak 1.638 orang, kemudian
penduduk yang bersekolah di jenjang Sekolah kabupaten Blitar sebanyak 1.623 orang, dan
Menengah Atas atau Sekolah Menengah Kabupaten Probolinggo sebanyak 1.570 orang.
Kejuruan adalah kewenangan dari Provinsi.

2.2.2 Laju Pertumbuhan Penduduk


Pertumbuhan penduduk merupakan Jawa Timur selama periode 20 tahun terakhir
perubahan populasi sewaktu-waktu, dan yaitu pada tahun 2000 – 2020 mengalami
dapat dihitung sebagai perubahan dalam kenaikan. Pada periode tahun 2000 – tahun
jumlah individu dalam sebuah populasi 2010 laju pertumbuhan penduduk mengalami
menggunakan “per waktu unit” untuk kenaikan sekitar 0,06 persen yaitu dari 0,70
pengukuran. Laju pertumbuhan penduduk persen menjadi 0,76 persen, sedangkan pada
adalah angka yang menunjukkan persentase periodesasi tahun 2010 – tahun 2020 juga
pertambahan penduduk dalam jangka waktu mengalami kenaikan sekitar 0,03 persen
tertentu. Laju pertumbuhan penduduk di yaitu dari 0,76 persen menjadi 0,79 persen.

34 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Grafik 2.2. Laju Pertumbuhan Penduduk Jawa Timur
(Dalam persen (%)
1.80

1.49
1.60

1.40
1.58

1.20

1.00
0.79
1.08 0.70
0.80

0.60
0.76
0.40

SP 1961 SP 1971 SP 1980 SP 1990 SP 2000 SP 2010 SP 2020

Sumber : BPS Provinsi Jawa Timur

2.2.3 Dinamika Penduduk


Dinamika penduduk adalah pertumbuhan
jumlah penduduk yang merupakan
keseimbangan antara penyebab adanya
pengurangan penduduk dan juga penambahan
penduduk. Salah satu faktor yang mempengarui
dinamika penduduk adalah faktor kelahiran.
Rata rata jumlah anak per keluarga merupakan
tolak ukur untuk mengetahui angka kelahiran.

Jawa Timur merupakan Provinsi dengan


jumlah penduduk terbesar kedua setelah Jawa
Barat. Pada tahun 2014, jumlah penduduk
Jawa Timur mencapai 38,36 juta jiwa dan terus
meningkat menjadi 39,29 juta jiwa pada tahun
2017. Hal ini juga selaras dengan kepadatan
penduduknya yang terus meningkat hingga
819 Jiwa/Km2 pada tahun 2017. Berdasarkan
hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas),
diketahui bahwa rata-rata jumlah anak dalam
keluarga pada periode 2014 – 2017 di Jawa
Timur sekitar 1-2 orang. Dengan rendahnya
angka kelahiran, Pemerintah Provinsi
Jawa Timur telah berhasil melaksanakan
program pemerintah untuk menekan angka
pertumbuhan penduduk yang terus meningkat.

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 35


2.2.4 Distribusi/Persebaran dan Kepadatan Penduduk
Persebaran atau distribusi penduduk tersebar di 38 Kabupaten Kota, dimana
adalah bentuk penyebaran penduduk penduduk terpadat adalah Kota Surabaya
di suatu wilayah atau negara. Secara dan yang terendah adalah Kota Mojokerto.
administratif penduduk Jawa Timur

2.2.5 Komposisi Sosial Masyarakat


2.2.5.1 ketenagakerjaan
Jumlah angkatan kerja di Jawa Timur pada
Agustus 2018 sebanyak 21,30 juta orang,
naik 0,36 juta orang dibanding Agustus
2017. Dalam hal ini, komponen pembentuk
angkatan kerja adalah penduduk bekerja
dan pengangguran. Pada Agustus 2018,
sebanyak 20,45 juta orang penduduk di Jawa
Timur bekerja sedangkan sebanyak 0,85 juta
orang menganggur. Dibanding setahun yang
lalu, jumlah penduduk bekerja bertambah
0,35 juta orang dan penganggur bertambah
0,01 juta orang. Sejalan dengan naiknya
jumlah angkatan kerja, Tingkat Partisipasi
Angkatan Kerja (TPAK) di Jawa Timur juga
meningkat. TPAK pada Agustus 2018 tercatat Foto: Ilustrasi
sebesar 69,37 persen, meningkat 0,59 poin
dibanding setahun yang lalu. Kenaikan TPAK penawaran tenaga kerja yang tidak digunakan
memberikan indikasi adanya kenaikan potensi atau tidak terserap oleh pasar kerja. TPT Jawa
ekonomi dari sisi pasokan tenaga kerja. Tingkat Timur pada Agustus 2018 sebesar 3,99 persen,
Pengangguran Terbuka (TPT) adalah indikator mengalami penurunan 0,01 poin dibanding
yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat TPT Agustus 2017 sebesar 4,00 persen.

2.2.5.2 Pendidikan
Pembangunan pendidikan menjadi prioritas tersebut terwujud dalam visi dan misi Kepala
bagi Pemerintah Provinsi Jawa Timur, hal Daerah Provinsi Jawa Timur. Visi Provinsi Jawa
Timur adalah untuk terwujudnya masyarakat
Jawa Timur yang adil, sejahtera, unggul dan
berakhlak dengan tata kelola pemerintahan
yang partisipatoris inklusif melalui kerja
bersemangat dan semangat Gotong Royong
serta untuk mendukung pencapaian misi 2
RPJMD Provinsi Jawa Timur 2019 – 2024
yaitu kesejahteraan yang berkeadilan sosial,
pemenuhan kebutuhan dasar terutama
kesehatan dan pendidikan, penyediaan
Lapangan Kerja dengan memperhatikan
kelompok rentan. Dalam misi Provinsi Jawa
Timur menunjukkan bahwa adanya keterkaitan
antara Bidang Pendidikan dengan kemiskinan,
sehingga perlu adanya suatu kebijakan
Foto: Ilustrasi di Bidang Pendidikan yang mampu untuk
menurunkan angka kemiskinan di Jawa Timur.

36 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


2.2.5.2.1 rls
Pembangunan pendidikan di Provinsi semua peserta didik dari berbagai golongan
Jawa Timur selama periode 2015-2020, masyarakat yang berbeda secara sosial,
telah berhasil meningkatkan akses bagi ekonomi, gender, geografis wilayah, dan
masyarakat untuk memperoleh pendidikan. tingkat kemampuan fisik serta intelektual.
Wujud pemerataan dan perluasan akses Peningkatan Angka Rata-rata Lama Sekolah,
pendidikan tersebut dilakukan dengan cara Angka Partisipasi Kasar (APK), dan Angka
memperluas daya tampung satuan pendidikan, Partisipasi Murni (APM) merupakan indikator
memberikan kesempatan yang sama bagi keberhasilan pembangunan pendidikan.

Angka Rata-rata Lama Sekolah


Angka rata-rata lama sekolah (mean years
school/MYS) merupakan kombinasi antara
partisipasi sekolah, jenjang pendidikan yang
sedang dijalani, kelas yang diduduki. dan
pendidikan yang ditamatkan. Tetapi, jumlah
tahun bersekolah ini tidak mengindahkan
kasus-kasus tidak naik kelas, putus
sekolah yang kemudian melanjutkan
kembali, dan masuk sekolah dasar di
usia yang terlalu muda atau sebaliknya.
Angka ini bisa memberikan gambaran
secara sederhana pemenuhan penduduk
terhadap akses pendidikan. Keterbandingan
besaran rata-rata lama sekolah antar
wilayah atau waktu, dapat mengetahui
perbedaan atau perkembangan tingkat
kualitas sumber daya manusia. Angka rata-
rata lama sekolah memberikan gambaran Foto: Ilustrasi
tingkat pendidikan penduduk suatu wilayah.

Grafik 2.3. Angka Rata – Rata Lama Sekolah (RLS) Provinsi Jawa Timur tahun 2015 – 2020
7.9

7.71 7.78
7.8

7.7

7.71
7.6

7.5 7.39
7.59
7.4

7.3

7.34
7.2

7.1

2015 2016 2017 2018 2019 2020

Sumber : Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 37


Angka rata-rata lama sekolah adalah rata-rata Jawa Timur dapat dilihat bahwa pencapaian
jumlah tahun yang dihabiskan oleh penduduk Angka Rata-rata Lama Sekolah usia 15 tahun
untuk menempuh semua jenis pendidikan ke atas pada tahun 2015 – 2019 mengalami
formal yang pernah dijalani. Lamanya Sekolah kondisi yang tidak menentu. Pada periode
atau years of schooling adalah sebuah angka tahun 2015 dan tahun 2016 tidak terjadi
yang menunjukkan lamanya bersekolah pada perubahan yang berarti dan berada pada angka
sekolah formal seseorang dari masuk sekolah 7,71%, sedangkan pada tahun berikutnya yaitu
dasar sampai dengan tingkat pendidikan tahun 2017 mengalami penurunan sekitar
terakhirnya. Rata-rata lama sekolah 0,37% menjadi 7,34%, walaupun penurunannya
penduduk di Jawa Timur, selama 2015 - 2020 tidak terlalu signifikan akan tetapi menjadi
rata – rata lama sekolah penduduk di Jawa suatu catatan yang negatif terhadap kebijakan
Timur mengalami masa yang fluktuaktif bidang pendidikan di Jawa Timur. Namun
Rata-rata Lama Sekolah – RLS didefinisikan pada dua tahun berturut – turut yaitu tahun
sebagai jumlah tahun yang digunakan oleh 2018 dan tahun 2019 kembali mengalami
penduduk dalam menjalani pendidikan formal. kenaikan yaitu pada tahun 2018 berada pada
Diasumsikan bahwa dalam kondisi normal rata- posisi 7, 39% dan pada tahun 2019 pada posisi
rata lama sekolah suatu wilayah tidak akan 7,59%. Pada tahun 2020 kembali mengalami
turun. Dari data Dinas Pendidikan Provinsi kenaikan sekitar 0,19% menjadi 7,78%.

2.2.5.2.2 hls
Peningkatan Angka Rata-rata Lama Sekolah, Sekolah pada posisi 12,98 persen, kemudian
Angka Partisipasi Kasar (APK), dan Angka pada tahun 2017 mengalami kenaikan sekitar
Partisipasi Murni (APM) merupakan indikator 0,11 persen menjadi 13,09 persen, tahun
keberhasilan pembangunan pendidikan. Angka berikutnya pada tahun 2018 juga mengalami
Rata-rata Lama Sekolah terus meningkat kenaikan walaupun hanya 0,01 persen, pada
dari 7,71% tahun 2015 menjadi 7,78% tahun 2019 kembali mengalami kenaikan
pada tahun 2020, selain itu Harapan Lama sekitar 0,06 persen dan tahun berikutnya
Sekolah Provinsi Jawa Timur juga mengalami yaitu pada tahun 2020 mengalami kenaikan
peningkatan, pada tahun 2016 Harapan Lama sekitar 0,03 persen menjadi 13,19 persen.

Grafik 2.4. Harapan Lama Sekolah ( HLS ) Provinsi Jawa Timur tahun 2016 – 2020
13.25

13.20

13.15
13.10
13.19
13.10 13.16

13.05

12.98
13.09
13.00

12.95

12.90

2016 2017 2018 2019 2020

Sumber : Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur

38 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


2.2.5.2.3 APM SMA/SMK/SMK/MA
Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/ naik 2,38 persen dibanding dengan tahun
MA adalah perbandingan penduduk menurut 2015. Sedangkan tahun 2017 SMA/SMK/
usia pendidikan yang terdaftar sekolah MA naik sebesar 0,44 poin persen menjadi
pada tingkat pendidikan yang bersesuaian 68,65 persen. Pada tahun 2018 APM Sekolah
usia 16-18 tahun di SLTA, dengan jumlah Menengah kembali mengalami trend yang
penduduk usia 16-18 tahun untuk SLTA. positif dan mengalami kenaikan sekitar 1,27%,
Berdasarkan Grafik Angka Partisipasi namun kenaikan signifikan dan mengalami
Murni (APM) SMA/SMK/MA tahun 2015 lonjakan yang sangat drastis terjadi pada
-2020 menunjukkan trend yang cenderung tahun 2019 yaitu sekitar 10,09 persen
meningkat.Pada tahun 2015 APM SMA/ menjadi 80.01 persen dan pada tahun 2020
SMK/MA sebesar 65,83%. Pada tahun 2016 mengalami penurunan menjadi 71,04 persen.
APM SMA/SMK/SMA sebesar 68,21% atau

Grafik 2.5. APM SMA/MA/SMK Provinsi Jawa Timur Tahun 2015-2020

85

80

75

70

65 80.01

71.04
69.92
68.65
68.21
65.83

60

55

50

2015 2016 2017 2018 2019 2020

Sumber : Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur

2.2.5.2.4 APK SMA/SMK/SMK/MA


Angka Partisipasi Kasar (APK) adalah 2016 APK SMA/SMK/SMA sebesar 81,42%
perbandingan jumlah murid pada tingkat atau naik 1.40 persen dibanding dengan tahun
pendidikan SLTA dibagi dengan jumlah 2015. Sedangkan tahun 2017 APK SMA/
penduduk usia 16-18 tahun. Berdasarkan SMK/MA naik sebesar 1,42 persen menjadi
Grafik angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/ 82,80 persen dan pada tahun 2018 kembali
SMK/MA tahun 2015 - 2019 menunjukkan mengalami kenaikan menjadi 84.94 persen.
trend yang cenderung meningkat. APK SMA/MA/SMK mengalami kenaikan
yang signifikan pada tahun 2019 yaitu sekitar
Pada tahun 2015 APK SMA/SMK/MA sebesar 5,93 persen menjadi 90,87 persen dan pada
80,02% atau naik sebesar 7,78 poin persen tahun 2020 kembali mengalami kenaikan
dibandingkan dengan tahun 2014. Pada tahun sekitar 2,88 persen menjadi 93,75 persen.

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 39


Grafik 2.6. APK SMA/MA/SMK Provinsi Jawa Timur Tahun 2015-2020

95.00

90.00

85.00

93.75
90.87
80.00

84.94
82.80
81.42
79.14

75.00

70.00

2015 2016 2017 2018 2019 2020

Sumber : Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur

2.2.5.3 Kesehatan
2.2.5.3.1 Angka Kematian Ibu (AKI)
Angka Kematian Ibu di Jawa Timur pada tahun pada tahun 2019 berada pada angka 89,81 %.
2015 – 2017 cenderung mengalami kenaikan, Hal ini menggambarkan hasil kinerja yang lebih
sedangkan pada dua tahun terakhir yaitu periode baik karena faktor dukungan yang melibatkan
tahun 2017 – 2019 mengalami penurunan dan petugas pendamping sampai ke tingkat desa.

Grafik 2.7. Angka Kematian Ibu Tahun 2015 – 2019

92.50

92.00

91.50
91.45

91.00 91 91.92

90.50

90.00

89.50

89.00 89.81
89.60
88.50

2015 2016 2017 2018 2019

Sumber : Data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Profil Kesehatan Jawa Timur 2019

40 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


2.2.5.3.2 Angka Kematian bayi (AKB)
Angka Kematian Bayi (AKB) adalah angka mengalami penurunan sekitar 0,6 % dan
yang menunjukkan banyaknya kematian bayi berada pada angka 23 %, akan tetapi di tahun
usia kurang dari satu tahun dari setiap 1.000 2018 – 2019 tidak ada perubahan Angka
kelahiran hidup pada tahun tertentu atau Kematian Bayi yaitu tetap pada angka 23%.
dapat dikatakan juga sebagai probabilitas Turunnya Angka Kematian Bayi ini adalah
bayi meninggal sebelum mencapai usia suatu hal sangat positif, karena strategi yang
satu tahun (dinyatakan dengan per 1.000 digunakan sudah efektif dan sesuai dengan
kelahiran hidup). Angka Kematian Bayi (AKB) misi Pemerintah Provinsi Jawa Timur yaitu
Provinsi Jawa Timur dari tahun 2015 - 2019 meningkatkan kesejahteraan rakyat yang
memiliki kecenderungan menurun. Namun berkeaedilan dengan tujuan meningkatkan
pada tahun 2016 – 2017 tidak ada perubahan derajat kesehatan masyarakat dengan
yaitu pada angka 23,6 dan pada tahun 2018 sasaran menurunnya angka kematian bayi.
Grafik 2.8. Angka Kematian Bayi Tahun 2015 – 2019

24.2

24

23.6
23.8

23.6 24

23
23.4

23.2 23.6
23

22.8

22.6
23

22.4

2015 2016 2017 2018 2019

Sumber : Data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Profil Kesehatan Jawa Timur 2019

2.2.5.3.3 prevalensi stunting


Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada
anak balita akibat kekurangan gizi kronis
terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan
(HPK). Kondisi gagal tumbuh pada anak balita
disebabkan oleh kurangnya asupan gizi yang
berulang, infeksi berulang, dan pola asuh
yang tidak memadai terutama dalam 1.000
HPK. Anak tergolong Stunting apabila lebih
pendek dari standar umur anak sebayanya.
Standar panjang atau tinggi badan anak
dapat dilihat pada buku kesehatan Ibu dan
Anak (KIA). Pencegahan Stunting penting
dilakukan sedini mungkin untuk menghindari
Foto: Ilustrasi
dampak jangka panjang yang merugikan.

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 41


Stunting mempengaruhi perkembangan penyakit. Anak stunting berisiko lebih tinggi
otak sehingga tingkat kecerdasan anak menderita penyakit kronis di masa dewasanya.
tidak maksimal. Hal ini berisiko menurunkan Bahkan, stunting dan malnutrisi diperkirakan
produktivitas anak di masa depan. Stunting berkontribusi pada kurangnya 2-3% Produk
juga menjadikan anak lebih rentan terhadap Domestik Bruto (PDB) setiap tahunnya.

GIZI & STUNTING


Penyebab langsung masalah gizi pada anak termasuk stunting adalah rendahnya
asupan gizi dan status kesehatan. Pencegahan stunting menitikberatkan pada
penanganan penyebab masalah gizi, yaitu faktor yang berhubungan dengan
ketahanan pangan khususnya akses terhadap :

Makanan Pengasuhan Kesehatan Lingkungan


Pangan bergizi Lingkungan Akses terhadap Kesehatan
sosial yang pelayanan lingkungan
terkait dengan kesehatan yang meliputi
praktek untuk tersedianya
pemberian pencegahan dan sarana air
makanan bayi pengobatan. bersih dan
dan anak. sanitasi.

Ke empat faktor tersebut secara langsung badan anak bukan permasalahan genetik/
mempengaruhi asupan gizi dan status keturunan. Kekurangan gizi pada usia dini akan
kesehatan Ibu dan Anak. Intervensi terhadap berdampak pada kualitas sumber daya manusia.
keempat faktor tersebut diharapkan dapat Kekurangan gizi yang berlangsung lama sejak
mencegah malnutrisi, baik kekurangan maupun anak usia dini menyebabkan organ tubuh
kelebihan gizi. Penyebab tidak langsung tidak tumbuh dan berkembang secara optimal.
masalah stunting dipengaruhi oleh berbagai Dalam jangka pendek, kekurangan gizi
faktor, meliputi pendapatan dan kesenjangan menyebabkan gagal tumbuh, hambatan
ekonomi, perdagangan, urbanisasi, globalisasi, perkembangan kognitif dan motorik, dan
sistem pangan, jaminan sosial, sistem tidak optimalnya ukuran fisik tubuh serta
kesehatan, pembangunan pertanian, dan gangguan metabolisme. Dalam jangka panjang,
pemberdayaan perempuan. Untuk mengatasi kekurangan gizi menyebabkan menurunnya
penyebab stunting diperlukan prasyarat kapasitas inlogistitelektual. Gangguan struktur
pendukung yang mencakup : (a) komitmen dan fungsi saraf serta sel – sel otak yang terjadi
politik dan kebijakan untuk pelaksanaan; (b) pada anak balita stunting bersifat permanen
keterlibatan pemerintah dan lintas sektor; dan menyebabkan penurunan kemampuan
dan (c) kapasitas untuk melaksanakan. menyerap pelajaran di usia sekolah yang
Pertumbuhan dan perkembangan anak akan berpengaruh pada produktivitasnya
dipengaruhi oleh faktor lingkungan (74- saat dewasa. Selain itu, kekurangan gizi
87%) dan faktor keturunan (4-7%). Hal ini juga menyebabkan gangguan pertumbuhan
membuktikan bahwa kondisi lingkungan yang (pendek dan atau kurus) dan meningkatkan
mendukung dapat membantu pertumbuhan resiko penyakit tidak men ular seperti diabetes
dan perkembangan anak, dan kondisi tinggi melitus, hipertensi, jantung kroner dan stroke.

42 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Praktek pengasuhan yang kurang
baik, termasuk kurangnya
pengetahuan ibu mengenai
kesehatan dan gizi sebelum dan
pada masa kehamilan, serta
setelah ibu melahirkan.

Masih terbatasnya layanan


kesehatan termasuk layanan
ANC-Ante Natal Care (pelayanan
kesehatan untuk ibu selama
masa kehamilan),Post Natal
Care dan pembelajaran dini yang
Perkembangan berkualitas.
persentase Stunting
di Jawa Timur tahun Masih kurangnya akses rumah
2018 sebesar 32,8% tangga/keluarga ke makanan
bergizi.
(Hasil Riskesdas
tahun 2018),
Masih kurangnya akses
penyebab stunting rumah tangga/keluarga untuk
sebagai berikut: mendapatkan air bersih dan
sanitasi layak.

2.3 Pertumbuhan Ekonomi


Pada hakekatnya, pembangunan ekonomi Pembangunan ekonomi Jawa Timur
adalah serangkaian usaha dan kebijakan semakin meningkat seiring dengan
yang bertujuan untuk meningkatkan taraf dinamika pembangunan itu sendiri. Hal ini
hidup masyarakat. Hal ini dilakukan dengan dapat dilihat dari meningkatnya besaran
memperluas lapangan kerja, memeratakan
distribusi pendapatan masyarakat,
meningkatkan hubungan ekonomi regional
dan melalui pergeseran kegiatan ekonomi dari
sektor primer ke sektor sekunder dan tersier.
Dengan kata lain, arah dari pembangunan
ekonomi adalah mengusahakan agar
pendapatan masyarakat naik, disertai dengan
tingkat pemerataan yang sebaik mungkin Salah
satu indikator penting untuk mengetahui kondisi
ekonomi di suatu wilayah/regional dalam suatu
periode tertentu adalah data Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB), baik atas dasar harga
berlaku maupun atas dasar harga konstan.
PDRB pada dasarnya merupakan jumlah
nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh
unit usaha dalam suatu negara tertentu, atau
merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir
yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi.

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 43


angka PDRB, baik atas dasar harga Tahun 2010, total nilai PDRB Jawa Timur
berlaku maupun atas dasar harga konstan. tahun 2014 Rp. 1.262,68 triliun, selanjutnya
Apabila dihitung Atas Dasar Harga Berlaku, terus meningkat pada tahun 2015-2017 yaitu
total nilai PDRB Jawa Timur tahun 2014 masing-masing Rp. 1.331,39 triliun (2015), Rp.
sebesar Rp. 1.537,94 triliun, kemudian terus 1.405,56 triliun (2016), Rp. 1.482,29 Struktur
meningkat hingga tahun 2017 menjadi Rp. PDRB Jawa Timur menurut pengeluaran
2.012,91 triliun dan pada tahun 2018 PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2018 tidak
ADHB sebesar Rp. 2.189,78 triliun, pada menunjukkan perubahan yang berarti,
tahun 2019 sebesar Rp. 2.345,79 triliun dan sedangkan pada tahun 2019 harga konstan
pada tahun 2020 sebesar Rp. 2.299,46 triliun. 2010 sebesar Rp. 1.649,76 triliun dan pada
Apabila dihitung Atas Dasar Harga Konstan tahun 2020 adalah sebesar Rp.1.610,41 triliun.

tahun 2020

PDRB
MENURUT PENGELUARAN
ATAS DASAR HARGA BERLAKU
PROVINSI JAWA TIMUR

60,82% Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga

28,17% PMTB

14,13% Impor Luar Negeri

13,78% Ekspor Luar Negeri

5,65% Pengeluaran Konsumsi


Pemerintah

5,72% Lainnya

2.3.1 Inflasi
Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah suatu secara terus-menerus dan saling pengaruh-
proses meningkatnya harga-harga secara memengaruhi. Analisis terhadap angka inflasi
umum dan terus-menerus berkaitan dengan dapat dilihat secara tahunan maupun secara
mekanisme pasar yang dapat disebabkan bulanan. Secara tahunan inflasi dapat digunakan
oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi untuk melihat perubahan tingkat harga secara
masyarakat yang meningkat, berlebihnya umum dari barang/jasa, daya beli atau nilai riil
likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau uang selama satu tahun kalender (dari bulan
bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat Januari sampai dengan bulan berjalan dalam
adanya ketidaklancaran distribusi barang. tahun yang sama). Inflasi tahun kalender
Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, dihitung dari persentase perubahan IHK
bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, bulan berjalan terhadap IHK bulan Desember
tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu tahun lalu. Sedangkan untuk inflasi bulanan
menunjukan inflasi. Inflasi adalah indikator digunakan untuk melihat perubahan tingkat
untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap harga secara umum dari barang/jasa, daya
terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung beli atau nilai riil uang selama satu bulan saja.

44 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Tabel 2.2. Laju Inflasi Jawa Timur dan Nasional tahun 2015 - 2020

Tahun
Laju
Inflasi
2015 2016 2017 2018 2019 2020

Jawa
3,08 2,74 4,04 2,86 2,12 1,44
Timur

Nasional 3,35 3,02 3.61 3,13 2,72 1,68

Sumber : BPS dan BPS Provinsi Jawa Timur

Secara tahunan selama kurun waktu 2015 - 2020 perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan
inflasi tahun kalender di Jawa Timur tertinggi rutin rumah tangga, kelima kesehatan, keenam
terjadi pada tahun 2017 yaitu mencapai 4,04 transportasi, ketujuh informasi, komunikasi,
persen dan terendah pada tahun 2020 sebesar dan jasa keuangan, Kedelapan Rekreasi, olah
1,44 persen dimana ada penurunan Indeks raga dan budaya, Kesembilan pendidikan,
Harga Konsumen 136,65 pada bulan Desember Kesepuluh penyediaan makanan dan minuman,
2019 menjadi 104,69 pada bulan Desember Kesebelas perawatan pribadi dan jasa lainnya.
2020. Selama tahun 2020 terjadi sebelas kali
inflasi dan hanya satu kali deflasi. Inflasi yang Dari sebelas kelompok tersebut sembilan
tertinggi di Jawa Timur yang paling tinggi pada kelompok mengalami inflasi, satu kelompok
tahun 2020 terjadi di bulan Februari yang mengalami deflasi, dan satu kelompok tidak
mencapai 1,51 persen dan terendah terjadi mengalami perubahan. Satu kelompok
pada bulan Oktober sebesar 0,00 persen, yang pengeluaran yang mengalami inflasi
sedangkan deflasi hanya terjadi pada bulan tertinggi adalah kelompok makanan,
Desember sebesar 0,57 persen.Berdasarkan minuman dan tembakau sebesar 1,51 persen
kelompok pengeluaran yang terdiri dari sedangkan kelompok yang mengalami
sebelas kelompok, antara lain pertama deflasi adalah kelompok perawatan pribadi
makanan, minuman dan tembakau, kedua dan jasa lainnya sebesar 0,57 persen.
pakaian dan alas kaki, ketiga perumahan, air, Sementara kelompok yang tidak mengalami
listrik, dan bahan bakar rumah tangga, keempat perubahan adalah kelompok pendidikan.

2.3.2 Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto


(PDRB) Perkapita Harga Berlaku
Produk Domestik Bruto pada tingkat nasional mampu diciptakan oleh sektor – sektor
serta Produk Domestik Regional Bruto ekonomi atas berbagai aktivitas produksinya.
(PDRB) pada tingkat regional (provinsi)
mengambarkan kemampuan suatu wilayah
untuk menciptakan nilai tambah pada suatu
waktu tertentu. Untuk menyusun PDB maupun
PDRB digunakan dua pendekatan yaitu
lapangan usaha dan pengeluaran. Keduanya
menyajikan komposisi data nilai tambah
dirinci menurut sumber kegiatan ekonomi
(lapangan usaha) dan menurut komponen
penggunaannya. PDB maupun PDRB dari
sisi lapangan usaha merupakan penjumlahan
Foto: Ilustrasi
seluruh komponen nilai tambah bruto yang

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 45


Tabel 2.3. PDRB Per Kapita Harga Berlaku Provinsi Jawa Timur tahun 2015 – 2020

Tahun
Indikator
2015 2016 2017 2018 2019 2020

PDRB Per Kapita (Juta Rp.) 43,54 47,53 51,22 55,41 59,09 57,65

Sumber : BPS Provinsi Jawa Timur

Selama kurun waktu lima tahun terakhir, atas dasar harga berlaku jauh lebih tinggi
nilai PDRB per kapita Jawa Timur selalu dibandingkan dengan pertumbuhan
mengalami kenaikan. Pada tahun 2015 PDRB penduduk. Dengan meningkatnya PDRB per
Per kapita sebesar Rp. 43,54 juta. Pada kapita tersebut, maka secara umum tingkat
tahun 2016 PDRB perkapita menjadi Rp. kesejahteraan masyarakat Jawa Timur
47,53 juta; tahun 2017 sebesar Rp. 51,22 semakin baik. Pada tahun 2019 kembali
juta; dan tahun 2018 menjadi Rp. 55,41 Juta. mengalami kenaikan sekitar Rp. 3,68 Juta
Peningkatan PDRB per kapita tersebut menjadi Rp. 59,09 Juta, akan tetapi pada tahun
disebabkan karena perkembangan PDRB 2020 mengalami penurunan Rp. 1,45 Juta.

Foto: Pengembangan Wisata di kawasan Desa Maju di Jawa Timur

2.4 DESA DI JAWA TIMUR


esuai dengan Peraturan Menteri Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang

S Pembangunan Daerah Tertinggal, dan


Transmigrasi Republik Indonesia Nomor
6 tahun 2020 dalam pasal 1 menjelaskan
memiliki batas wilayah yang berwenang untuk
mengatur dan mengurus urusan pemerintahan,
kepentingan masyarakat setempat
beberapa ketentuan Nomor 11 tahun 2019 berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal
tentang prioritas penggunaan dana desa tahun usul dan/atau hak tradisional yang diakui dan
2020, menjelaskan bahwa Desa adalah Desa dihormati dalam sistem pemerintahan Negara
dan Desa Adat atau yang disebut dengan Kesatuan Republik Indonesia. Desa sendiri di
nama lain yang selanjutnya disebut Desa bagi manjadi beberapa kategori antara lain,

46 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Desa Maju adalah desa yang memilik potensi persen dari 14,16 persen pada September
sumber daya sosial, ekonomi, dan ekologi serta 2019 menjadi 15,16 persen pada September
kemampuan mengelolanya untuk peningkatan 2020. Walaupun dari tahun 2019 sampai
kesejahteraan masyarakat desa, kualitas hidup dengan tahun 2020 penambahan kemiskinan
manusia dan menanggulangi kemiskinan. Desa perkotaan lebih besar daripada perdesaan,
berkembang adalah desa potensial menjadi akan tetapi secara absolut jumlah penduduk
desa maju, yang memiliki potensi sumber miskin perdesaan yang berjumlah 2,765,840
daya sosial, ekonomi, dan ekologi tetapi masih lebih banyak daripada jumlah penduduk
belum mengelolanya secara optimal untuk miskin perkotaan yang berjumlah 1,820,130.
peningkatan kesejahteraan masyarakat desa, Untuk mendukung penurunan angka
kualitas hidup manusia dan menanggulangi kemiskinan maka Dinas Pemberdayaan
kemiskinan. Desa tertinggal adalah desa yang Masyarakat Provinsi Jawa Timur melalui
memiliki potensi sumber daya sosial, ekonomi. Sasaran Indikator Kinerja Daerah yaitu
Dan ekologi tetapi belum, atau kurang Meningkatnya Pemberdayaan Masyarakat
mengelolanya dalam upaya peningkatan di Perdesaan berencana akan memasang
kesejahteraan masyarkat desa, kualitas hidup target kinerja penurunan Desa Tertinggal
manusia serta mengalami kemiskinan dalam dan Desa Sangat Tertinggal dalam RPJMD
berbagai bentuknya. Desa sangat tertinggal Th 2019 - 2024. Berdasarkan keputusan
adalah desa yang mengalami kerentanan Direktur Jenderal Jenderal Pembangunan dan
karena masalah bencana alam, goncangan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat
ekonomi, dan konflik sosial sehingga tidak Desa Nomor : 303 tahun 2020 tentang
berkemampuan mengelola potensi sumber daya Perubahan ketiga atas keputusan Direktur
sosial, ekonomi dan ekologi serta mengalami Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan
kemiskinan dalam berbagai bentuknya. Masyarakat Desa Nomor 30 tahun 2016
Salah satu Indikator Kinerja Utama Pemerintah tentang status kemajuan dan kemandirian
Provinsi Jawa Timur adalah Penurunan desa. Berdasarkan keputusan tersebut
Angka Kemiskinan. Berbagai upaya telah pada tahun 2019 status desa mandiri yang
dilakukan untuk mengurangi kemiskinan di berjumlah 171 pada perkembangannya pada
Jawa Timur namun belum memberikan hasil tahun 2020 bertambah 161 menjadi sebanyak
cukup signifikan, dan Berdasarkan Berita 332, status desa maju pada tahun 2019 yang
Resmi BPS, Persentase penduduk miskin berjumlah 1.827 pada perkembangannya
Jawa Timur pada September 2020 sebesar pada tahun 2020 bertambah 794 menjadi
11,46 atau mengalami kenaikan sebesar 1,26 sebanyak 2.621, status desa berkembang
persen dibandingkan dengan September pada tahun 2019 berjumlah 5.381 dalam
2019 sebesar 10,20. Pada September 2020 perkembangannya pada tahun 2020 berkurang
kemiskinan Perkotaan mengalami kenaikan 614 menjadi sebanyak 4.767, status desa
lebih besar dibandingkan dengan kemiskinan tertinggal pada tahun 2019 yang berjumlah
Pedesaan. Kemiskinan Perkotaan mengalami 344 pada perkembanganya pada tahun 2020
kenaikan sebesar 1,6 persen dari 6,77 persen berkurang 341 menjadi sebanyak 3 dan status
pada September 2019 menjadi 8,37 persen desa sangat tertinggal pada tahun 2019 yang
pada September 2020, sedangkan kemiskinan berjumlah 1 pada perkembangannya belum
Pedesaan mengalami kenaikan sebesar 1 mengalami perubahan dan masih berjumlah 1.

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 47


Metode Pemerintah Provinsi Jawa Timur
dalam penurunan Desa Tertinggal dan Desa
Sangat Tertinggal

1 2 3 4

Memfokuskan Optimalisasi Intervensi Mensosialisasikan


sebagian besar Dana Desa Program Khusus pembentukan/
sasaran kegiatan difokuskan pada Percepatan peningkatan
Dinas PMD lokasi Desa Penanggulangan optimalisasi
Provinsi Jawa Tertinggal dan Kemiskinan kinerja Badan
Timur pada lokasi Desa Sangat difokuskan pada Usaha Milik Desa
Desa Tertinggal Tertinggal. lokasi Desa khusus pada lokasi
dan Desa Sangat Tertinggal dan Desa Tertinggal
Tertinggal. Desa Sangat dan Desa Sangat
Tertinggal. Tertinggal.

2.5 Pandemi COVID 19 di Jawa Timur


2.5.1 Kondisi Pendemi COVID 19 di Jawa Timur
erawal dari kasus lokal, Covid-19

B menyebar ke seluruh dunia silih berganti


dengan cara penularan yang disebut kasus
impor dari luar wilayah asal atau transmisi lokal
antar penduduk. Menilik ke belakang, rentetan
awal munculnya Covid-19 sudah tidak asing
di telinga masyarakat dunia. China tercatat
sebagai negara yang pertama kali melaporkan
kasus Covid-19 di dunia. Untuk pertama kalinya,
China melaporkan adanya penyakit baru ini
pada 31 Desember 2019. Pada pengujung
tahun 2019 itu, Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) di China mendapatkan pemberitahuan
tentang adanya sejenis pneumonia yang
penyebabnya tidak diketahui. Infeksi
pernapasan akut yang menyerang paru-paru
itu terdeteksi di kota Wuhan, Provinsi Hubei,
China. Menurut pihak berwenang, beberapa
pasien adalah pedagang yang beroperasi di
Pasar Ikan Huanan. Merujuk pada laporan
WHO ke-37 tentang situasi Covid-19, 26
Februari 2020, kasus Covid-19 pertama yang
Foto: Ilustrasi
dikonfirmasi di China pada 8 Desember. Sejak

48 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


3 Januari, China secara teratur memberi tahu tersebut mengumumkan darurat kesehatan
WHO serta negara-negara dan wilayah terkait, masyarakat global pada 30 Januari 2020.
Hong Kong, Makau, dan Taiwan, tentang wabah Beberapa waktu kemudian, tepatnya 11
pneumonia tersebut. Perkembangan dan Februari 2020, WHO mengumumkan virus
pelaporan secara teratur menjadi perhatian baru ini disebut ”Covid-19”.
WHO. Akhirnya, lembaga kesehatan dunia

Foto: Suasana pasca Lockdown COVID-19 di Roma, Italia

Penyebaran di Dunia
Kasus covid-19 pertama di luar China masyarakat. Dalam perkembangannya,
dilaporkan di Thailand pada 13 Januari 2020. Covid-19 menyebar ke Benua Afrika. Tanggal
Masih di Benua Asia, pada 29 Januari 2020 14 Februari 2020, kementerian kesehatan
Covid-19 mencapai Timur Tengah untuk dan WHO mengumumkan bahwa kasus virus
pertama kalinya saat jumlah kasus Covid-19 korona orang asing pertama kali dikonfirmasi
bertambah dan menyebar ke lebih banyak di Mesir, negeri yang terletak di Benua Asia
negara. Saat itu Uni Emirat Arab melaporkan dan Afrika. Dalam pernyataan bersama WHO,
kasus impor dalam keluarga empat orang. Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mesir
Empat hari sebelum Covid-19 mencapai Khaled Mogahed mengatakan bahwa kasus
kawasan Timur Tengah, dua benua sekaligus tersebut dinyatakan positif covid-19 setelah ia
juga melaporkan masuknya virus yang menjalani tes laboratorium. Hanya berselang
sama. Perancis menjadi negara pertama di 11 hari, 25 Februari 2020, Kementerian
Benua Eropa yang mengonfirmasi tiga kasus Kesehatan, Penduduk, dan Reformasi Rumah
Covid-19 tanggal 25 Januari 2020. Pada Sakit Aljazair melaporkan kasus Covid-19
tanggal yang sama, kasus pertama Covid-19 pertama di negara Benua Afrika itu. Otoritas
juga merambah Benua Australia. Dan pada 30 kesehatan melaporkan bahwa tes menunjukkan
Januari 2020, Direktur Jenderal WHO, Tedros orang dewasa Italia, yang tiba di Aljazair
Adhanom Ghebreyesus, dan Komisi Eropa pada 17 Februari 2020, telah dinyatakan
mencapai konsensus bahwa wabah tersebut positif Covid-19. Dan pada 11 Maret 2020,
merupakan darurat kesehatan masyarakat. WHO menyatakan bahwa COVID-19 dapat
WHO menyatakan wabah virus corona baru dikategorikan sebagai pandemic.
(2019-nCoV) sebagai darurat kesehatan

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 49


Covid-19 di Indonesia
Presiden Joko Widodo mengumumkan secara besar dari jumlah penduduk yang meninggal
resmi kasus pertama Covid-19 di Indonesia karena virus tersebut. Tanggal 16 April 2020,
di Istana Negara tanggal 2 Maret 2020. Dua data Gugus Tugas Percepatan Penanganan
warga negara Indonesia yang positif Covid-19 Covid-19 menunjukkan 548 pasien yang
tersebut mengadakan kontak dengan warga sembuh, sedangkan jumlah pasien meninggal
negara Jepang yang datang ke Indonesia. 496 orang. Namun, data kesembuhan pasien
Pada 11 Maret 2020, untuk pertama kalinya Covid-19 yang melampaui angka pasien
warga negara Indonesia meninggal akibat meninggal bukanlah tanda bahwa wabah virus
Covid-19. Korban yang meninggal di Solo ini akan segera teratasi di Indonesia. Sejauh
adalah seorang laki-laki berusia 59 tahun, ini, angka kasus Covid-19 di Indonesia terus
diketahui sebelumnya menghadiri seminar di meningkat. Baru sebulan lebih sejak dinyatakan
kota Bogor, Jawa Barat, 25-28 Februari 2020. resmi muncul jumlah kasus pengidap virus
Sebulan lebih sesudah masuknya Covid-19 korona di Indonesia mencapai di atas 5.500
ke Indonesia, untuk pertama kalinya tercatat kasus.
angka kesembuhan pengidap covid-19 lebih

Covid-19 di JAWA TIMUR


Di Jawa Timur, kasus Covid-19 pertama 182.565.111 kasus COVID 19 dilaporkan
ditemukan pada 3 Maret 2020 dan terus dengan jumlah kasus kematian sebanyak
bertambah sehingga pada 17 Maret 2020, 3.953.468 orang. Sedangkan di Indonesia
Gubernur Jawa Timur mengeluarkan sebanyak 2.156.465 kasus Positif COVID 19
keputusan Penetapan Status Darurat Bencana dilaporkan. Dari jumlah tersebut, sebanyak
Pandemi. Berbagai upaya telah dilakukan untuk 58.024 orang dilaporkan meninggal dunia dan
menanggulangi penyebaran, mulai Preventif 1.869.606 sembuh. Sedangkan untuk Jawa
dan kuratif utamanya pemberlakuan PSBB, Timur jumlah kasus positif kumulatif sebanyak
sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat 171.830. Jumlah kasus meninggal dunia
tentang bahaya Covid-19 sebenarnya telah sebanyak 12.706 orang dan Jumlah Kasus
massif dilakukan, tetapi angkanya di Jawa sembuh sebanyak 151.343 orang. Jumlah
Timur terus merangkak naik. Sejak pertama kasus konfirmasi COVID 19 di Jawa Timur ini
kali diumumkan oleh Presiden pada awal menduduki peringkat ke-4 terbanyak, setelah
Maret 2020, Virus Corona telah menginfeksi DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah.
jutaan orang didunia dan puluhan ribu orang Case Recovery Rate di Jawa Timur sebenarnya
di Indonesia, serta menyebar di 34 Provinsi, sangat tinggi yaitu 88,08%, dan Case Fatality
termasuk di Provinsi Jawa Timur. Hingga Rate sebesar 7,39 %.
tanggal 29 Juni 2021, secara global sebanyak

5 Kabupaten/Kota dengan kasus konfirmasi positif COVID 19 tertinggi di Jawa Timur


Per 29 Juni 2021

Kota Surabaya
25.322 kasus

Kab. Sidoarjo
11.979 kasus

Kota Malang
7.051 kasus Kab. Banyuwangi
7.373 kasus

Kab. Jember
7.466 kasus

50 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Faktor yang menyebabkan tingginya kasus
terkonfirmasi COVID 19 di Jawa Timur

1. Tingkat kepatuhan masyarakat terhadap pelaksanaan protokol kesehatan di Jawa


Timur yang masih relatif rendah. Perilaku individu memang sulit diubah, meskipun
menjaga jarak fisik, mencuci tangan dengan sabun dan memakai masker merupakan
protokol kesehatan yang mudah dilaksanakan untuk mencegah penularan Covid-19
banyak masyarakat yang abai. Meski sempat mengagetkan, misalnya, angka
ketidakpatuhan penggunaan masker di Jawa Timur mencapai 70% saat berakvitas
ekonomi dan sosial di luar rumah. Artinya hanya sekitar sepertiga penduduk yang
memakai masker saat berinteraksi di ruang publik. Temuan itu merupakan hasil survei
evaluasi implementasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Surabaya Raya
(Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik) tahap pertama dan kedua yang dilakukan pada Mei.
Survei digelar oleh Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat
Indonesia (PERSAKMI) Jawa Timur dan Ikatan Keluarga Alumni Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Airlangga. Dari survei ini ditemukan mayoritas responden,
sekitar 62%, tidak menjaga jarak fisik 1-2 meter saat beraktivitas di luar rumah.

2.
Pembatasan mobilitas dan aktivitas sosial masyarakat tidak dibarengi penegakan
sanksi tegas yang terkait pembatasan tersebut. Berdasarkan data yang direkam
Google Mobility selama Idul Fitri hingga minggu terakhir Juni, mobilitas dan interaksi
di dalam maupun antar wilayah di 31 kabupaten kota masih cukup tinggi.

3. Kepadatan penduduk juga menjadi satu penyebab. Kota Surabaya memiliki penduduk
3,1 juta jiwa dengan kepadatan penduduk sebesar 8.600 per kilometer persegi.
Hal ini juga menyebabkan semakin mudahnya penularan antarpenduduk. Dengan
risiko penularan yang tinggi, maka tingginya kepadatan penduduk ini berimbas pada
cepatnya laju pertambahan kasus baru COVID-19. Dan pada akhirnya akan berimbas
pada tingginya kasus di Jawa Timur.

2.5.2 Dampak Pandemi COVID 19 di Jawa Timur


Aspek Perekonomian Masyarakat
Pandemi COVID 19 tidak hanya berdampak Industri Pengolahan, dan Akomodasi/
pada kesehatan, tetapi juga berdampak Makanan Minuman. Ada 2 Aspek penyebab
pada kondisi perekonomian di masyarakat terpengaruhnya usaha formal tersebut, yang
Jawa Timur. Untuk menghambat meluasnya pertama adalah adanya pemberlakuan PSBB
penyebaran virus corona, maka dianggap menyebabkan adanya penurunan permintaan
perlu untuk melakukan pembatasan terhadap masyarakat akan barang dan jasa yang
aktifitas masyarakat. Sebagai implementasi ditawarkan oleh berbagai sektor tersebut
dari hal tersebut, Pemerintah menetapkan baik di pasar domestik maupun pasar ekspor.
kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar Penurunan permintaan ini didasari pada adanya
(PSBB). Pembatasan aktifitas masyarakat kekhawatiran konsumen akan tertular dari
tersebut berdampak pada penurunan produk-produk tersebut. Faktor lainnya adalah
aktifitas perekonomian. Hal ini berpotensi penurunan daya beli masyarakat sebagai akibat
menyebabkan terganggunya pendapatan menurunya pendapatan mereka, sehingga
masyarakat terutama bagi mereka yang melakukan penundaan untuk membeli barang-
menggantungkan mata pencahariannya pada barang yang dianggap belum terlalu mendesak.
sektor Informal seperti: Tukang Ojek Online, Menurunnya permintaan akan barang dan
Tukang Becak, Usaha Mikro Kecil (Pedagang jasa ini, berdampak pada pengurangan tenaga
Warung, Pedagang Kelontong, Rumah Makan, kerja di berbagai sektor tersebut. Berdasarkan
Restoran, dan lain-lain). Selain sektor informal, data dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
sektor formal seperti perusahaan juga Provinsi Jawa Timur per 31 Desember 2020,
terdampak COVID 19, terutama yang bergerak jumlah pekerja yang terdampak COVID 19
di 3 sektor ekonomi yaitu: Transportasi, sebanyak 51.782 orang.

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 51


Tabel 2.4. Pekerja Terdampak COVID 19 (Per 31 Desember 2020)

NO URAIAN Jumlah Pekerja Orang

1 Dirumahkan 34.138 orang


2 PHK 7.246 orang
3 Pekerja Migran Indonesia : 9.849 orang
a). Finish Kontrak 3.837 orang
b). Bernasalah (PHK) 332 orang
c). Bermasalah (Deportasi) 869 orang
d). Gagal Berangkat 5.360 orang
TOTAL 51.782 orang

Sumber : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur

Sebanyak 608 perusahaan terdampak COVID Triwulan Kedua, dimana ekonomi Jawa Timur
19 sehingga harus merumahkan para pekerja- terkontraksi -5,9 persen, kemudian kontraksi
nya, sedangkan 341 perusahaan harus semakin mengecil di Triwulan III dan IV,
melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) masing-masing sebesar (-3,75 % dan -2,64 %).
perkerjanya. Dampak dari Pandemi COVID 19 Meskipun selama tahun 2020 perekonomian
ini dapat dilihat dari turunnya Pertumbuhan Jawa Timur mengalami kontraksi, namun
Ekonomi Jawa Timur selama tahun 2020. masih terdapat 5 sektor yang masih tumbuh
Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur pada tahun positif, yaitu : Informasi dan Komunikasi,
2020 (yoy) terkontraksi -2,39 % dibandingkan Pertanian, Real Estate, Jasa Pendidikan, Jasa
dengan tahun 2019 dimana Pertumbuhan Kesehatan dan Kegiatan Sosial. Sedangkan 3
Ekonomi Jawa Timur sebesar 5,52 %. Pada sektor yang paling besar mengalami kontraksi
awal tahun 2020 (TW I) ekonomi Jawa Timur adalah : perdagangan besar dan retail (-1,07 %),
masih tumbuh sebesar 3,02 %. Kontraksi Industri Pengolahan (-0,62 %), dan Akomodasi/
ekonomi Jawa Timur terbesar terjadi pada Makanan dan Minuman (-0,49 %).

Aspek Sosial
Adanya pandemi Coronavirus Disease 2019 ataupun perilaku sosial yang menyebabkan
(Covid-19) dirasakan oleh negara di dunia terjadinya perubahan sosial. Di Jawa Timur
termasuk di Indonesia, dan telah mengubah sendiri yang masyarakatnya majemuk terdiri
tatanan kehidupan di dunia dalam waktu dari beberapa suku serta beberapa komunitas
yang relative singkat. Tidak ada yang pernah yang tinggal dalam satu wilayah yang masing-
meramal atau membayangkan betapa masing memiliki nilai sosial, norma sosial
dahsyatnya dampak dari Pandemic Covid ini dan perilaku sosial yang berbeda-beda
dan dalam waktu yang tidak lama virus ini dengan system karakteristik sosial budaya
menyebar dan menimbulkan banyak korban yang khas dan selalu hidup berdampingan
jiwa termasuk di Indonesia dan menyebar di untuk melakukan interaksi sosial maupun
seluruh pelosok daerah yang salah satunya bersosialisasi dengan sesamanya. Selain
adalah Jawa Timur. Beberapa akibat Covid 19 itu di Jawa Timur juga terbagi menjadi dua
bisa berdampak pada aspek sosial masyarakat wilayah yang berbeda yaitu perdesaan
di Jawa Timur, selain itu wabah Covid 19 tidak dan perkotaan dimana masyarakatnya
saja berdampak pada aspek sosial tetapi bisa juga memiliki karakteristik yang berbeda.
berkembang dan membawah pengaruh ke Masyarakat perdesaan yang cenderung
dalam aspek – aspek yang lain. Aspek Sosial homogen kehidupannya ditandai dengan
tersebut antara lain nilai sosial, norma sosial ketergantungan dengan lingkungan alamnya

52 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


sehingga mempunyai ciri khas masyarakatnya disesuaikan dengan standar protokol kesehatan.
hidup sebagai petani atau bercocok tanam Hal tersebut bukan merupakan persoalan
serta masyarakatnya masih menjunjung yang dianggap sederhana Sebab pandemi
tinggi interaksi sosial antar masyarakat dan Covid-19 telah menjangkau seluruh aspek
menghormati nilai, Norma dan perilaku sosial tatanan kehidupan masyarakat yang selama
yang berlaku dalam masyarakat dan kebiasaan ini telah terpola melalui rutinitas berulang-
yang lebih taat pada aturan – aturan yang tidak ulang. Selain itu, pesatnya perkembangan
tertulis. Masyarakat perkotaan yang cenderung ilmu pengetahuan dan teknologi di tengah
heterogen yang masyarakatnya hidupnya tidak merebaknya pandemi Covid-19 yang juga
mengantungkan dari masyarakat yang lain dan mendukung adanya perubahan sosial dalam
ditandai dengan aktivitas di sektor informal masyarakat telah mempengaruhi kebijakan-
baik di bidang jasa ataupun perdagangan yang kebijakan pemerintah dalam mengatur
lebih taat pada aturan – aturan yang tertulis. perilaku dan kebiasaan masyarakat. Kebijakan
Dua wilayah tersebut tentunya pada saat ada psysical distancing telah mengubah ragam
Pandemi Covid ini mengalami suatu perubahan bentuk perilaku masyarakat yang kemudian
yang luar biasa terutama pada aspek sosial. mengharuskan adanya jarak fisik dalam proses
interaksi sosialnya. Dengan adanya hal tersebut
Sebenarnya kondisi masyarakat yang belum maka perilaku dan kebiasaan masyarakat secara
siap menerima adanya perubahan akibat konvensional di masa pra-pandemi kemudian
pandemi Covid-19 yang dapat menggoyahkan diatur dan ditransformasikan melalui pola
nilai dan norma sosial serta perilaku sosial yang interaksi secara virtual. Kondisi ini sekaligus
telah berkembang dan dianut oleh masyarakat mempertegas bahwa fungsi teknologi menjadi
selama ini, dapat diartikan bahwa perubahan sangat penting sebagai perantara interaksi
akibat Pandemi Covid ini adalah akibat sosial masyarakat di era pandemi saat ini.
keterpaksaan atau masyarakat dipaksa untuk
melakukan hal – hal yang baru. Bagaimana Selanjutnya, perubahan sosial di tengah
pola interaksi sosial atau sosialisasi sosial pandemi Covid-19 juga telah melahirkan
yang dilakukan sejak jamn dulu dipaksa untuk kebiasaan-kebiasaan baru berupa terjadinya
dirubah dengan pola yang baru dengan tujuan perubahan perilaku sosial masyarakat dalam
untuk mengurangi penyebaran virus Covid 19 berbagai aspek kehidupan. berbagai kebijakan
tersebut. Akibatnya, ketidaksiapan masyarakat yang dihasilkan akan berimplikasi secara
dalam menghadapi pandemi ini pada gilirannya langsung terhadap segala bentuk perubahan
telah menyebabkan disorganisasi sosial di sosial yang terjadi di masyarakat. Masyarakat
segala aspek kehidupan masyarakat. Kondisi Jawa Timur justru akan dihadapkan pada situasi
masyarakat yang belum siap menerima
perubahan akibat pandemi Covid-19 dapat
menggoyahkan nilai dan norma sosial serta
perilaku sosial yang telah berkembang dan
dianut oleh masyarakat selama ini. Dampak
sosial pandemi Covid-19 telah memaksa
masyarakat harus adaptif terhadap berbagai
bentuk perubahan sosial yang diakibatkannya.

Ragam persoalan yang ada telah menghadirkan


desakan transformasi sosial di masyarakat.
Bahkan, bukan tidak mungkin peradaban
dan tatanan kemanusiaan akan mengalami
pergeseran ke arah dan bentuk yang jauh
berbeda dari kondisi sebelumnya dan
mengakibatkan tidak akan kembali pada
kehidupan sosial sebelumnya. Segala bentuk
aktivitas masyarakat yang dilakukan di Foto: Ilustrasi penjual makanan terdampak Covid-19
masa pra-pandemi, kini harus dipaksa untuk

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 53


perubahan yang tidak pernah terbayangkan hanya sebagian orang saja. Selain itu adanya
sebelumnya. Sejumlah tata nilai dan norma tahlilan atau upacara keagaamaan yang
serta perilaku lama harus ditata ulang dan mengundang orang banyak tentu saja saat
direproduksi kembali untuk menghasilkan Pandemi Covid ini dilarang, sehingga interaksi
sistem sosial yang baru. Munculnya tata aturan sosial antar masyarakat menjadi berkurang.
yang baru yang disesuaikan dengan protokol Adanya himbauan dari pemerintah untuk
kesehatan tersebut secara tidak langsung belajar, bekerja, dan beribadah di rumah sejak
membawah perubahan dalam kehidupan sosial awal kemunculan virus ini di semua wilayah
masyarakat. Beberapa bentuk perubahan Indonesia termasuk Jawa Timur. Begitu pula
sosial yang saat ini terjadi, diantarnya, pertama, dengan pola perilaku sosial masyarakat yang
pembatasan mobilitas dengan diam di rumah. interaksi sosialnya dilakukan dengan guyub,
Guna mencegah penyebaran, masyarakat senang berkumpul dan bersalaman, kini
dibatasi mobilitasnya dan harus diam di rumah. dituntut untuk terbiasa melakukan pembatasan
Kantor dan sekolah diselenggarakan dari jarak sosial bagi yang ada di daerah perdesaan. Dan di
jauh, dari rumah, dengan adaptasi kerja, belajar, daerah perkotaan sendiri yang sebagian besar
dan bahkan ibadah secara online. Kedua, masyarakatnya berkecimpung di bidang sektor
menjaga jarak sosial atau jarak fisik, dimana informal dalam bidang jasa dan perdagangan
masyarakat harus mengurangi pertemuan tentunya dengan aturan yang baru yaitu psikal
dalam jumlah banyak dan juga selalu menjaga distancing akan membawah dampak yang
jarak kurang lebih 1-2 meter untuk mencegah buruk bagi usaha masyarakat sehingga akan
penularan virus.Ketiga, peduli kesehatan. Mau menimbulkan pengangguran dan masyarakat
tidak mau, masyarakat menjadi lebih peduli miskin yang baru dan berpotensi untuk
dengan berbagai informasi terkait kesehatan. menimbulkan masalah sosial.
Yang biasanya suka lupa cuci tangan, sekarang
hampir setiap saat cuci tangan. Masyarakat Masalah-masalah sosial yang muncul pada
yang relatif tidak terbiasa dengan masker saat era pandemic Covid antara lain adanya
ketika keluar rumah, sekarang sebisa mungkin prasangka dan diskriminasi terhadap korban
menggunakan masker. Keempat, adaptasi Covid-19. Prasangka dan diskriminasi ini
teknologi. disebabkan oleh ketakutan masyarakat
terhadap situasi yang tidak menentu akibat
Pandemi ini menyebabkan perubahan sosial penyebaran virus Corona. Hal ini terlihat jelas
yang positif, yaitu cepatnya adopsi teknologi dari sikap masyarakat yang menjaga jarak saat
untuk bekerja, sekolah, ibadah, dan interaksi berinteraksi dengan orang lain, menghindari
sosial lainnya. Adopsi internet berlangsung salaman, menghindari perkumpulan, dan lain-
cepat sekali, bahkan sampai ke warga desa lain. Sikap masyarakat ini berawal dari adanya
dan orangtua, untuk menunjang kegiatan prasangka sehingga kemudian memunculkan
belajar dan bekerja di rumah. Contoh lain sikap diskriminatif dan menyebabkan adanya
revolusi perubahan sosial yang mempengaruhi kesenjangan sosial antar masyarakat. Selain itu
perubahan tingkah laku masyarakat adalah adanya masalah sosial yang lain adalah adanya
terkait tradisi pernikahan. Pernikahan adalah disfungsi sosial, hal tersebut dapat terlihat
salah satu ritus budaya penting masyarakat sejak pada sikap masyarakat yang mulai membatasi
lahir dan mati. Pernikahan dirayakan dengan jarak dengan orang lain serta tidak mau
keramaian dan mengundang masyarakat luas. menolong orang lain karena khawatir terkena
Karena pandemi ini, masyarakat yang nekat Covid-19. Dan juga adanya penolakan jenazah
menyelenggarakan acara perkawinan dengan Covid untuk dimakamkam di pemakaman
terbuka, malah menuai kecaman dan dapat umum hal tersebut terjadi karena munculnya
dibubarkan. Selain itu, prosesi penguburan kekhawatiran pada masyarakat jika mayat
jenazah. Budaya di Jawa Timur pada umumnya, yang dikuburkan tetap dapat menyebarkan
untuk menghormati yang meninggal dunia, virus Corona di daerahnya. Padahal jenazah
dengan proses penguburan jenazahnya. Yang yang sudah diproses dengan baik di rumah
hadir bukan hanya keluarga inti saja, namun sakit dengan menggunakan berbagai pelindung
semua kenalan. Namun saat ini dengan adanya seperti desinfektan dan peti khusus tidak akan
Pandemi Covid maka yang mengantarkan menyebabkan penyebaran virus Corona.

54 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Aspek pendidikan
Pandemi COVID-19 merupakan musibah yang
memilukan seluruh penduduk bumi. Seluruh
segmen kehidupan manusia di bumi terganggu,
tanpa kecuali pendidikan. Banyak negara
memutuskan menutup sekolah, perguruan
tinggi maupun universitas, termasuk Indonesia
dan berlaku pula di daerah. Memang adanya
Pandemi Covid ini tanpa direncanakan dan
datang dengan sangat tiba - tiba, pemerintah
di belahan bumi manapun termasuk Indonesia
harus mengambil keputusan yang pahit
menutup sekolah. Himbaun tersebut kemudian
diteruskan ke daerah serta pelosok – pelosok
nusantara termasuk Jawa Timur. Tujuan
dari menutup sekolah atau menghentikan
proses belajar mengajar dengan tatap muka
adalah untuk mengurangi kontak orang-orang
secara masif dan untuk menyelamatkan hidup
Foto: Ilustrasi metode pembelajaran daring di masa pandemi
murid dan guru serta orang – orang yang
berkecimpung dalam dunia pendidikan.
Sistem pendidikan dengan menggunakan
Ada beberapa dampak bagi keberlangsungan proses belajar mengajar di rumah atau
pendidikan di Jawa Timur yang disebabkan bersekolah di rumah bagi keluarga Indonesia
pandemi Covid-19. Salah satunya adalah adalah suatu perubahan yang besar dalam dunia
dampak pada aspek pendidikan yaitu dalam pendidikan khususnya bagi produktivitas orang
jangka waktu dekat atau dalam jangka pendek tua yang biasanya sibuk dengan pekerjaannya
yang dirasakan oleh masyarakat baik di kota di luar rumah. Demikian juga dengan anak-
maupun di desa. Dapat diketahui sistem anak peserta didik yang terbiasa belajar
pendidikan di Indonesia menggunakan sistem bertatap muka langsung dengan guru-guru
belajar mengajar dengan metode tatap muka, mereka. Seluruh elemen pendidikan secara
termasuk juga di seluruh wilayah Jawa Timur kehidupan sosial mengalami perubahan yang
baik yang berada di perkotaan atau pelosok drastis dengan menggunakan pelaksanaan
perdesaan. Mulai pendidikan tingkat PAUD, pengajaran berlangsung dengan cara online.
Taman Kanak – Kanak, Sekolah Dasar, SMP Proses belajar mengajar dengan menggunakan
atau sampai tingkat SMA dan Perguruan sistem daring atau online yang belum pernah
Tinggi menggunakan metode sistem belajar dilaksanakan sama sekali di Jawa Timur menjadi
mengajar tatap muka. Dengan adanya Pandemi ujian yang sangat berat bagi dunia pendidikan
Covid tersebut maka sistem belajar mengajar dan masyarakat karena selain tidak semua
dialihkan menggunakan sistem Daring atau masyarakat menguasai sistem informasi dan
online, dimana guru dan murid tetap berada teknologi juga membutuhkan biaya yang tidak
di rumah dan menggunakan aplikasi yang sedikit. Biaya tersebut yaitu untuk pembelian
terkoneksi dengan internet. Namun, banyak smartphone atau pulsa untuk terkoneksi
keluarga yang kurang familier melakukan dengan internet. Hal tersebut menjadikan
sekolah di rumah. Untuk siswa yang duduk di suatu kendala tersendiri bagi dunia pendidikan
tingkat Sekolah Menengah Atas atau Perguruan di Jawa Timur, karena kemampuan ekonomi
Tinggi mungkin masih bisa mengikuti sistem masyarakat di Jawa Timur terhadap akses
belajar mengajar via online, namun untuk siswa kepemilikan smartphone dan pulsa internet
yang duduk di SMP sampai tingkat yang paling juga patut untuk dipertanyakan. Tak Pelak
bawah akan kesulitan tanpa bantuan dari di daerah pelosok dan di wilayah desa - desa
Orang Tua atau kerabat yang sudah menguasai terpencil serta tertinggal yang berpenduduk
sistem informasi dan teknologi. usia sekolah menjadi serba kebingungan,

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 55


sebab infrastruktur informasi teknologi sangat baru dalam dunia pendidikan. Kesamaan
terbatas karena ada beberapa wilayah di Jawa situasi di daerah seperti Jawa Timur juga pasti
Timur yang kesulitan dalam mendapatkan terjadi pada daerah lain yang tentu kondisinya
akses teknologi informasi operator seluler berbeda – beda, hal tersebut yang memicu
tidak semua wilayah menikmatinya. Dampak adanya ketimpangan yang terjadi antardaerah.
yang Kedua adalah dampak jangka panjang Dengan hadirnya wabah Covid-19 yang sangat
dalam dunia pendidikan bila masih menerapkan mendadak, maka dunia pendidikan Indonesia
sistem belajar mengajar via online. Dampak perlu mengikuti alur yang sekiranya dapat
Jangka panjang tersebut antara lain karena menolong kondisi guru, siswa atau elemen
kesenjangan ekonomi dan terbatasnya akses pendukung yang ada di Sekolah dalam keadaan
teknologi informasi maka aspek keadilan dan darurat. Namun penggunaan teknologi bukan
peningkatan ketidaksetaraan antar kelompok tidak ada masalah, banyak varians masalah
masyarakat dan antardaerah di wilayah Jawa yang menghambat terlaksananya efektivitas
Timur akan menimbulkan suatu permasalahan pembelajaran dengan metode daring.

MASALAH DAN HAMBATAN


Pembelajaran secara Daring

Keterbatasan Penguasaan Sarana dan


Teknologi Informasi oleh Prasarana yang
Guru dan Siswa Kurang Memadai
Kondisi guru di Jawa Timur tidak seluruhnya Perangkat pendukung teknologi banyak di
paham dalam penggunaan teknologi. Hal daerah Jawa Timur yang guru pun masih
ini membatasi mereka dalam menggunakan dalam kondisi ekonominya yang belum
media daring. Begitu juga dengan siswa memadai, Kesejahteraan guru maupun
terutama siswa Sekolah Menengah Pertama murid yang membatasi mereka dari serba
sampai tingkat yang terbawah yang terbatas dalam menikmati sarana dan
kondisinya hampir sama dengan guru- prasarana teknologi informasi yang sangat
guru yang dimaksud dalam pemahaman diperlukan dengan musibah Covid-19 ini.
penggunaan teknologi.

Akses Kurang siapnya


Internet yang penyediaan
terbatas Anggaran
Jaringan internet yang masih belum merata Biaya juga sesuatu yang menghambat, karena
di pelosok Jawa Timur. Tidak semua lembaga aspek kesejahteraan guru dan murid masih
pendidikan baik sekolah dasar maupun sekolah jauh dari harapan. Selain itu adanya Pandemi
menengah dapat menikmati internet. Apalagi Covid yang datang sehingga belum ada
pada daerah kepulauan atau pegunungan yang perencanaan anggaran dalam pelaksanaan
susah untuk mendapatkan sinyal internet. sistem belajar mengajar via online.

Proses pembelajaran di sekolah merupakan keterampilan sosial dan kesadaran kelas sosial
suatu system pendidikan terbaik yang siswa. Sekolah secara keseluruhan adalah
dilakukan sejak jaman dulu sebagai upaya media interaksi antar siswa dan guru untuk
peningkatan pengetahuan dan keterampilan meningkatkan kemampuan integensi, skill
Selain itu banyak siswa menganggap bahwa dan rasa kasih sayang diantara mereka. Tetapi
sekolah adalah kegiatan yang sangat sekarang kegiatan yang bernama sekolah
menyenangkan, mereka bisa berinteraksi berhenti dengan tiba-tiba karena gangguan
satu sama lain. Sekolah dapat meningkatkan Covid-19.

56 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Rencana Penanggulangan
Kemiskinan Daerah
Provinsi Jawa Timur
tahun 2019-2024

bab iII

PROFIL
KEMISKINAN
daerah
3.1 Kondisi Umum Kemiskinan Daerah
3.2 Analisis Karakteristik Masalah Kemiskinan Konsumsi
3.3 Analisis Karakteristik Masalah Ketenagakerjaan
3.4 Analisis Karakteristik Masalah Bidang Kesehatan
3.5 Analisis Karakteristik Masalah Bidang Pendidikan
3.6 Analisis Karakteristik Masalah Bidang Infrastruktur Dasar
3.7 Analisis Karakteristik Masalah Bidang Ketahanan Pangan

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 57


3.1 Kondisi Umum Kemiskinan Daerah
3.1.1 Kondisi Kemiskinan Makro Jawa Timur
A. Persentase Penduduk Miskin (P0)
ada tahun 2015 per Bulan September hanya berselang 6 bulan tingkat kemiskinan

P tingkat kemiskinan Jawa Timur pada


titik 12,28 %. Pada tahun 2016 per bulan
September tingkat kemiskinan Jawa Timur
di Jawa Timur mengalami kenaikan yang
signifikan yaitu berada pada posisi 11,09.
Berdasarkan hasil SUSENAS BPS September
sebesar 11,85 % atau mengalami penurunan 2020, persentase penduduk miskin Jawa
sebanyak 0,43 % dibandingkan dengan tahun Timur kembali mengalami kenaikan sebesar
2015. Pada tahun 2017 bulan September 0,37 persen dibandingkan bulan Maret 2020,
tingkat kemiskinan Jawa Timur pada titik 11,20 menjadi 11,46 persen. Capaian persentase
% atau berkurang 0,65 poin % dibandingkan penduduk miskin Jawa Timur pada bulan
pada tahun 2016. September 2020 masih diatas capaian
Nasional, dimana Jawa Timur sebesar 11,46
Sedangkan pada tahun 2018 per bulan dan Nasional sebesar 10,19 persen.
September tingkat kemiskinan Jawa Timur
sebesar 10,85%. Per Maret 2019 tingkat Faktor penyebab Tingkat Kemiskinan di Jawa
kemiskinan Jawa Timur sebesar 10,37% atau Timur pada periode tersebut adalah peran
turun sebesar 0,48 poin persen dibanding inflasi umum yang tercatat sebesar 1,36
dengan September 2018 dan pada tahun persen dan juga beberapa komoditi makanan
yang sama yaitu 2019 per bulan September, mengalami perubahan indeks harga konsumen
tingkat kemiskinan Provinsi Jawa Timur (IHK). Adapun beberapa komoditas yang secara
kembali mengalami penurunan yaitu pada persentase memberikan kontribusi yang cukup
angka 10,20. Penurunan angka kemiskinan di besar pada garis kemiskinan makanan baik di
Provinsi Jawa Timur pada tahun 2019 begitu wilayah perdesaan maupun perkotaan yaitu
signifikan, karena dalam 2 periode secara beras, rokok kretek filter, telur ayam ras, gula
beruntun mengalami penurunan. Namun pada pasir, daging ayam ras, tempe, tahu, mie instan,
awal tahun 2020 tepatnya di bulan Maret, kopi dan bawang merah.

Grafik 3.1. Tingkat Kemiskinan Jawa Timur (Maret 2015 – September 2020)
13.00
12.34 12.28
12.50 12.05
11.85 11.77
12.00 11.46
11.20 11.09
11.50 10.98
10.85
11.00
10.37
11.22 11.13 10.20
10.50

10.86
10.00 10.70 10.64
9.50 10.12 10.19
9.82 9.78
9.00 9.66
9.41
8.50 9.20
September 2020
Maret 2015

September 2015

Maret 2016

September 2016

Maret 2017

September 2017

Maret 2018

September 2018

Maret 2019

September 2019

Maret 2020

Tingkat Kemiskinan Jawa Timur Tingkat Kemiskinan Nasional

Sumber : BPS Provinsi Jawa Timur

58 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Foto: Ilustrasi Penduduk Miskin Perdesaan

Kemiskinan Perdesaan dan Perkotaan


KEMISKINAN PERDESAAN
Berdasarkan kewilayahan, pada tahun 2015 turun sebesar 0,18% menjadi 15.83%. Dan
tingkat kemiskinan perdesaan berada pada pada bulan Maret 2017 Tingkat Kemiskinan
posisi 15,84 % Per Maret 2016 tingkat perdesaan sebesar 15.82 turun 0.01%
kemiskinan perdesaan Jawa Timur sebesar dari bulan September 2016. Pada Maret
16,01% atau naik sebesar 0,17 dibanding 2017-September 2017 tingkat kemiskinan
dengan September 2015 dimana tingkat perdesaan mengalami penurunan sebesar
kemiskinan perdesaan Jawa Timur sebesar 0,24 poin persen dari 15,82 pada Maret 2017
15,84. Sedangkan per September 2016 menjadi 15,58 pada September 2017.
tingkat kemiskinan perdesaan Jawa Timur

Grafik 3.2. Tingkat Kemiskinan Perdesaan Jawa Timur (%)


16.18
16.50 16.01
15.82
16.00

15.30
15.16
15.50
15.84 15.83
15.58
15.00

15.21
14.50
14.16
14.77
14.00 14.43

13.50
Maret 2015

September 2015

Maret 2016

September 2016

Maret 2017

September 2017

Maret 2018

September 2018

Maret 2019

September 2019

Maret 2020

September 2020

Sumber : BPS Provinsi Jawa Timur

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 59


Tingkat kemiskinan perdesaan September poin persen) dan 14,43 persen (berkurang 0,78
2017 – Maret 2018 mengalami penurunan poin persen). Penurunan tersebut berlanjut
sebesar 0,28 poin persen dari 15,58 pada pada September 2019 yaitu pada angka
September 2017 menjadi 15,30 pada Maret 14,16%, namun pada Maret 2020 mengalami
2018. Tingkat Kemiskinan Perdesaan kenaikan sekitar 0,61% menjadi 14,77%.
juga menunjukkan trend penurunan pada Kenaikan kemiskinan perdesaan ini berlanjut
September 2018 maupun Maret 2019, masing- dibulan September 2020 dimana kemiskinan
masing menjadi 15,21 persen (berkurang 0,09 pedesaan naik menjadi 15,16 persen.

KEMISKINAN PERKOTAAN
Sedangkan dari sisi wilayah perkotaan, pada persen dari 7,13 persen pada September 2017
tahun 2015 tingkat kemiskinan Perkotaan menjadi 7,06 persen pada Maret 2018. Tingkat
di Jawa Timur berada pada titik 0,11%. Per Kemiskinan Perkotaan juga menunjukkan
Maret 2016 tingkat kemiskinan Perkotaan trend penurunan pada September 2018
Jawa Timur sebesar 7,94 % atau turun sebesar maupun Maret 2019, masing-masing menjadi
0,47 poin persen dibanding dengan September 6,97 persen (berkurang 0,09 poin persen) dan
2015 dimana tingkat kemiskinan Perkotaan 6,84 persen (berkurang 0,13 poin persen).
Jawa Timur sebesar 8,41%. Penurunan Tingkat kemiskinan Perkotaan
Jawa Timur berlanjut pada September 2019
Sedangkan tingkat kemiskinan perkotaan yaitu pada titik 6,77%, namun pada Maret
juga menunjukkan penurunan sebesar 0,03 2020 Tingkat kemiskinan Perkotaan Jawa
poin persen pada September 2016 menjadi Timur mengalami kenaikan sekitar 1,12% yaitu
7,91%. Dan pada bulan Maret 2017 Tingkat sekitar 7,89%. Sedangkan pada September
Kemiskinan perkotaan sebesar 7.87% turun 2020 kemiskinan perkotaan mengalami
0.04% dari bulan September 2016. Pada kenaikan yang cukup signifikan yaitu naik
Maret¬ 2017-September 2017 tingkat sebesar 0,48 persen menjadi 8,37 persen.
kemiskinan perkotaan turun 0,74 poin persen Jadi pada September 2020, baik kemiskinan
dari 7,87 persen pada Maret 2017 menjadi 7,13 perdesaan maupun kemiskinan perkotaan
pada September 2017. Tingkat kemiskinan mengalami kenaikan. Namun kenaikan yang
perkotaan September 2017 – Maret 2018 dialami oleh kemiskinan perkotaan lebih tinggi.
mengalami penurunan sebesar 0,207 poin

Grafik 3.3. Tingkat Kemiskinan Perkotaan Jawa Timur (%)


9.00

8.41 8.37
8.50

7.91
8.00

8.19
7.94 7.87 7.89
7.50
7.06
6.84
7.00

7.13
6.50 6.97
6.77
6.00
Maret 2015

September 2015

Maret 2016

September 2016

Maret 2017

September 2017

Maret 2018

September 2018

Maret 2019

September 2019

Maret 2020

September 2020

Sumber : BPS Provinsi Jawa Timur

60 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


B. Jumlah Penduduk Miskin
Pada tahun 2015 jumlah penduduk miskin
Jawa Timur sebanyak 4.775.970 jiwa, atau
naik sebanyak 27.550 jiwa dibandingkan
dengan tahun 2014. Per September 2016
jumlah penduduk miskin Jawa Timur sebesar
4.638.530 atau turun sebesar 137.440 jiwa
dibanding dengan September 2015 dimana
penduduk miskin Jawa Timur sebanyak
4.775.970 jiwa. Pada bulan September
2017 jumlah penduduk miskin Jawa Timur
sebanyak 4.605.270 Jiwa, sedangkan pada
September 2018 menjadi 4.292.150 Jiwa.
Pada Maret 2019 Jumlah penduduk miskin
mengalami penurunan sebesar 179.900 jiwa
dari September 2018 menjadi 4.112.250 Jiwa
dan pada September 2019 kembali mengalami
penurunan jumlah penduduk miskin sebanyak
56.000 jiwa menjadi 4.056.000. Namun pada
periode Maret 2020, jumlah penduduk miskin
mengalami kenaikan yang signifikan menjadi Foto: Ilustrasi
4.419.100 jiwa.

Grafik 3.4. Jumlah Penduduk Miskin (Maret 2015 – September 2020)


5,500,000
4,789,120

4,775,970

4,703,300

4,638,530

4,605,270
4,617,010

4,585,970
4,419,100
5,000,000
4,332,590

4,292,150

4,112,250

4,056,000
4,500,000

4,000,000

3,500,000

3,000,000
September 2020
Maret 2015

September 2015

Maret 2016

September 2016

Maret 2017

September 2017

Maret 2018

September 2018

Maret 2019

September 2019

Maret 2020

Sumber : Sumber : BPS Provinsi Jawa Timur

Berdasarkan kemiskinan absolutnya atau Kabupaten Sampang dengan jumlah 224,740


jumlah penduduk miskin, di Jawa Timur juta jiwa, yang keempat ada di Kabupaten
terdapat 10 Kabupaten kantong kemiskinan. Sumenep dengan jumlah penduduk miskin
Jumlah penduduk miskin yang paling banyak sebannyak 220,230 juta jiwa, yang kelima
ada di Kabupaten Malang dengan jumlah adalah Kabupaten Probolinggo dengan jumlah
sekitar 265,560 juta jiwa, selanjutnya yang 218,350 juta jiwa, ada pada posisi keenam
kedua adalah Kabupaten Jember dengan adalah Kabupaten Bangkalan dengan Jumlah
jumlah 247,990 juta jiwa, yang ketiga adalah Penduduk Miskin sebanyak 204 juta jiwa,

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 61


pada peringkat ketujuh ada Kabupaten Tuban adalah Kabupaten Lamongan dengan jumlah
dengan jumlah penduduk miskin 187,130 juta penduduk miskin sebanyak 164,680 dan ada
jiwa, di peringkat delapan ada Kabupaten Kediri di peringkat sepuluh adalah Kabupaten Gresik
dengan jumlah penduduk miskin sebanyak dengan jumlah penduduk miskin sebanyak
179,930 juta jiwa, ada pada peringkat sembilan 164,050 juta jiwa.

Grafik 3.5. Jumlah Penduduk Miskin Per Kab/Kota 2020 (000)


265,560
247,990

300,000
224,740
220,230
218,350
204,000

250,000
187,130
179,930
164,680
164,050
161,100
151,430
200,000

145,670
130,370
129,410

127,050
128,190

125,940
122,730
118,800
110,240
108,550
102,600
150,000

86,740
83,740

80,820
81,060

78,300
76,400
65,090
100,000

38,770
22,190
17,720
13,400
11,100
50,000

8,830

8,090
8,120
-
Kab. Probolinggo

Kab. Ponorogo
Kab. Malang

Kab. Sampang

Kab. Pacitan
Kab. Blitar

Kab. Madiun

Kab. Magetan
Kab. Tuban

Kab. Jombang

Kab. Tulungagung

Kota Pasuruan
Kab. Jember

Kab. Bondowoso
Kab. Sumenep

Kab. Lamongan
Kab. Bangkalan

Kab. Banyuwangi

Kota Mojokerto
Kab. Gresik

Kab. Pasuruan

Kota Kediri
Kab. Nganjuk

Kab. Trenggalek
Kab. Pamekasan

Kab. Mojokerto
Kab. Bojonegoro

Kab. Sidoarjo

Kota Probolinggo
Kab. Kediri

Kota Surabaya

Kab. Ngawi

Kab. Situbondo

Kota Malang

Kota Blitar
Kota Madiun
Kota Batu
Kab. Lumajang

Sumber : BPS Provinsi Jawa Timur

Sedangkan jika berdasarkan persentase Kabupaten Sampang yaitu sekitar 22,78


penduduk miskin kabupaten di Jawa Timur persen. Sedangkan Kabupaten/kota dengan
pada tahun 2020, dengan persentase persentase jumlah penduduk miskin terkecil
penduduk miskin yang paling besar adalah adalah Kota Malang sebesar 4,44 persen.

Grafik 3.6. Persentase Penduduk Miskin Kab/Kota 2020 (%)


25

22.78
12.22 20.18
20 10.57 14.54
15.91
12.4 15.44 20.56
11.09 14.17
15
9.95
8.06 11.4 11.62
7.43 18.61
10.35
10 6.24 9.26 9.94 12.87 14.6
4.98 7.33 7.78 11.46
5.02 6.66 9.83 10.09 13.85
3.89
5
7.69 11.62
5.59 9.33 10.15
4.44
0
Nganjuk
Pasuruan

Magetan

Bojonegoro

Ngawi
Madiun

Gresik
Sidoarjo

Jember
Malang

Probolinggo
Sumenep
Banyuwangi

Pacitan
Pamekasan
Kota Pasuruan
Kota Surabaya

Blitar

Jombang

Kediri

Trenggalek
Mojokerto
Jawa Timur

Bangkalan
Sampang
Kota Batu
Kota Malang
Kota Madiun

Ponorogo
Kota Probolinggo

Lumajang

Lamongan
Situbondo
Kota Mojokerto

Kota Kediri
Kota Blitar

Bondowoso
Tulungagung

Tuban

Sumber : BPS Provinsi Jawa Timur

62 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Persebaran Kemiskinan di Jawa Timur Tahun 2020

Tingkat Penduduk Tingkat Penduduk Tingkat Penduduk


Miskin > 15% Miskin 9%-15% Miskin < 9%

Sumber : BPS Provinsi Jawa Timur

c. Tingkat Kedalaman Kemiskinan (P1)


Penanggulangan kemiskinan bukan hanya 0,123 menjadi 2,068. Namun pada Maret 2019
menargetkan penurunan tingkat kemiskinan tingkat kedalaman kemiskinan (P1) Provinsi
dan jumlah penduduk miskin tetapi lebih Jawa Timur menunjukkan penurunan sebesar
dari itu yang terpenting adalah bagaimana 0,269 menjadi 1,799. Sampai September 2019
mengatasi kedalaman kemiskinan Jawa tingkat kedalaman kemiskinan (P1) Provinsi
Timur. Kedalaman kemiskinan merupakan Jawa Timur mengalami penurunan, akan tetapi
ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran pada Maret 2020 mengalami kenaikan yang
masing-masing penduduk miskin terhadap signifikan sampai pada titik 1.818. Tingkat
garis kemiskinan. Semakin tinggi nilai indeks, kedalaman kemiskinan (P1) Jawa Timur kembali
semakin jauh rata-rata pengeluaran penduduk naik pada September 2020 sebesar 0,152
dari garis kemiskinan. menjadi 1,970. Pada September 2020 Tingkat
kedalaman kemiskinan Jawa Timur lebih
Pada tahun 2015 tingkat kedalaman tinggi dari capaian Nasional. Tingkat Kedalam
kemiskinan (P1) Jawa Timur sebesar 2,126 atau kemiskinan (P1) Nasional sebesar 1,75. Hal ini
naik 0,269 poin. Pada tahun 2016 per Maret menunjukkan rata-rata pengeluaran penduduk
tingkat kedalaman kemiskinan Jawa Timur miskin terhadap garis kemiskinan Nasional
sebesar 1,985, demikian juga pada September lebih baik dari Jawa Timur.
2016 mengalami penurunan sampai titik
1,946. Per Maret 2017 tingkat kedalaman
kemiskinan (P1) Jawa Timur sebesar 1,872
atau mengalami penurunan sebesar 0,076
poin. Pada Maret 2017- September 2017
tingkat kedalaman kemiskinan Jawa Timur
naik sebesar 0,215 poin dari 1,872 pada Maret
2017 menjadi 2,087 pada September 2017.
Tingkat kedalaman kemiskinan (P1) Jawa Timur
mengalami penurunan sebesar 0,142 menjadi
1,945 Maret 2018, dan kembali mengalami
kenaikan di Bulan September 2018 sebesar Foto: Ilustrasi

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 63


Grafik 3.7. Tingkat Kedalaman Kemiskinan (P1) Jawa Timur dan Nasional

2.126
2.300
2.087 2.068
2.063 1.946 1.970
2.100 1.985 1.945
1.872 1.612
1.900
1.799 1.818
1.97 1.94
1.84
1.83
1.700

1.74 1.79 1.75


1.500
1.71 1.63
1.61
1.55 1.50
1.300
Maret 2015

September 2015

Maret 2016

September 2016

Maret 2017

September 2017

Maret 2018

September 2018

Maret 2019

September 2019

Maret 2020

September 2020
P1 Kedalaman Kemiskinan Nasional P1 Kedalaman Kemiskinan Jawa Timur

Sumber : BPS

Per Maret 2017 Tingkat kedalaman kemiskinan 0,192 poin dari 1,176 pada Maret 2017
(P1) Perdesaan sebesar 2,595 atau turun 0,024 menjadi 1,368 pada September 2017. Tingkat
poin dibandingkan dengan September 2016 kedalaman kemiskinan (P1) Perkotaan turun
dimana P1 sebesar 2,571. Tingkat kedalaman sebesar 0,201 poin dari 1,368 pada September
kemiskinan (P1) Perdesaan dan Perkotaan 2017 menjadi 1,167 pada Maret 2018.
mengalami peningkatan per September 2017. Dan kembali mengalami kenaikan di Bulan
Pada Maret 2017 - September 2017 tingkat September 2018 sebesar 0,032 menjadi 1,199.
kedalaman kemiskinan Perdesaan Jawa Timur Namun pada Maret 2019 tingkat kedalaman
naik sebesar 0,267 poin dari 2,595 pada Maret kemiskinan Provinsi Jawa Timur menunjukkan
2017 menjadi 2,862 pada September 2017. penurunan sebesar 0,052 menjadi 1,147,
Tingkat kedalaman kemiskinan (P1) Perdesaan sampai dengan September 2019 kembali
turun sebesar 0,062 poin dari 2,862 pada mengalami penurunan dan berada pada titik
September 2017 menjadi 2,800 pada Maret 1.012. Akan tetapi pada Maret 2020 Tingkat
2018. Dan kembali mengalami kenaikan di Kedalaman Kemiskinan (P1) Perkotaan Jawa
Bulan September 2018 sebesar 0,243 menjadi Timur mengalami kenaikan dan berada pada
3,043. Namun pada Maret 2019 tingkat titik 1,225. Kenaikan kedalaman kemiskinan
kedalaman kemiskinan pedesaan menunjukkan (P1) Perkotaan kembali terjadi pada September
penurunan sebesar 0,494 menjadi 2,549, 2020, dimana P1 mengalami kenaikan
penurunan tersebut terjadi sampai dengan dibandingkan bulan Maret 2020 yaitu sebesar
September 2019. Akan tetapi pada Maret 0,144 menjadi 1,369.
2020 Tingkat Kedalaman Kemiskinan (P1)
Pedesaan Jawa Timur mengalami kenaikan dan
berada pada titik 2,499. Kenaikan kedalaman
kemiskinan (P1) Pedesaan kembali terjadi
pada September 2020, dimana P1 mengalami
kenaikan dibandingkan bulan Maret 2020
yaitu sebesar 0,186 menjadi 2,685.

Per Maret 2017 Tingkat kedalaman kemiskinan


(P1) Perkotaan sebesar 1,176 atau turun
0,155 poin dibandingkan dengan September
2016 dimana P1 sebesar 1,331. Pada Maret
2017- September 2017 tingkat kedalaman
Foto: Ilustrasi
kemiskinan Perkotaan Jawa Timur naik sebesar

64 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Grafik 3.8. Tingkat Kedalaman Kemiskinan (P1) Desa dan Kota di Jawa Timur
3.500

3.000 2.787 2.832 2.595 2.800 2.549


2.499
2.903 3.043 2.302
2.862
2.500
2.685
2.571
2.000

1.331 1.368 1.147 1.369


1.500
1.285 1.199 1.225
1.000 1.279
1.176 1.167
1.103
1.012
0.500
September 2015

September 2016

September 2017

September 2018

September 2019

September 2020
Maret 2015

Maret 2016

Maret 2017

Maret 2018

Maret 2019

Maret 2020
P1 Kedalaman Kemiskinan Desa P1 Kedalaman Kemiskinan Kota

Sumber : BPS Provinsi Jawa Timur

Foto: Ilustrasi

d. Tingkat Keparahan Kemiskinan (P2)


Tingkat keparahan kemiskinan merupakan sebesar 0,473. Pada Maret 2017- September
ukuran tingkat ketimpangan pengeluaran 2017 tingkat keparahan kemiskinan Jawa
diantara penduduk miskin. Semakin tinggi Timur naik sebesar 0,106 poin dari 0,451 pada
nilai indeks maka semakin tinggi ketimpangan Maret 2017 menjadi 0,557 pada September
pengeluaran diantara penduduk miskin. 2017. Pada September 2017-Maret 2018
tingkat keparahan kemiskinan (P2) Jawa Timur
Pada tahun 2015 tingkat keparahan kemiskinan mengalami penurunan sebesar 0,062 poin dari
(P2) Jawa Timur sebesar 0,613 atau naik 0,159 0,557 pada September 2017 menjadi 0,495
poin. Pada tahun 2016 tingkat keparahan pada Maret 2018. Dan kembali mengalami
kemiskinan (P2) Jawa Timur sebesar 0,473 kenaikan di Bulan September 2018 sebesar
atau turun sebesar 0,14 poin dibandingkan 0,065 menjadi 0,560. Namun pada Maret
dengan tahun 2015. Per Maret 2017 tingkat 2019 tingkat keparahan kemiskinan (P2)
keparahan kemiskinan (P2) Jawa Timur Provinsi Jawa Timur menunjukkan penurunan
sebesar 0,451 atau turun sebesar 0,022 poin sebesar 0,108 menjadi 0,452, sampai dengan
dibanding dengan September 2016 dimana September 2019 mengalami penurunan pada
tingkat keparahan kemiskinan (P2) Jawa Timur titik 0,372.

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 65


Grafik 3.9. Tingkat Keparahan Kemiskinan (P2) Jawa Timur dan Nasional
0.65

0.613
0.60 0.54
0.557 0.560 0.529
0.55 0.52
0.495
0.50
0.525 0.473 0.48
0.51 0.452
0.45
0.44 0.430
0.474 0.47
0.44 0.451 0.46 0.372
0.37
0.40

0.41
0.35
0.38
0.36
0.30
Maret 2015

September 2015

Maret 2016

September 2016

Maret 2017

September 2017

Maret 2018

September 2018

Maret 2019

September 2019

Maret 2020

September 2020
P2 Keparahan Kemiskinan Nasional P2 Keparahan Kemiskinan Jawa Timur

Sumber : BPS Provinsi Jawa Timur

Namun per Maret 2020 Tingkat keparahan


kemiskinan Provinsi Jawa Timur kembali
mengalami masa sulit dan mengalami
kenaikan pada titik 0,430. Kenaikan
keparahan kemiskinan (P2) kembali terjadi
pada September 2020, dimana P2 mengalami
kenaikan dibandingkan bulan Maret 2020
yaitu sebesar 0,099 menjadi 0,529.

Pada September 2020 Tingkat keparahan


kemiskinan (P2) Jawa Timur lebih tinggi
dari capaian Nasional. Tingkat Keparahan
kemiskinan (P2) Nasional sebesar 0,470. Hal ini
menunjukkan ketimpangan pengeluaran rata-
rata antara penduduk miskin Jawa Timur lebih
tinggi dibandingkan dengan Nasional.

Tingkat keparahan kemiskinan (P2) Perdesaan


dan P2 Perkotaan mengalami kenaikan
per Maret 2017. Per Maret 2017 tingkat
keparahan kemiskinan (P2) Perdesaan sebesar
0,639 atau naik 0,034 poin dibandingkan
dengan September 2016 dimana P2 sebesar Foto: Ilustrasi

0,605. Tingkat keparahan kemiskinan (P2)


Perdesaan Maret 2017-September 2017 naik kemiskinan (P2) Perdesaan Provinsi Jawa
sebesar 0,130 poin dari 0,639 pada Maret 2017 Timur menunjukkan penurunan sebesar 0,225
menjadi 0,769 pada September 2017. Tingkat menjadi 0,646, penurunan tersebut juga terjadi
keparahan kemiskinan (P2) Perdesaan turun pada periode September 2019. Namun pada
sebesar 0,037 poin dari 0,769 pada September Maret 2020 mengalami kenaikan pada titik
2017 menjadi 0,732 pada Maret 2018. 0,600. Kenaikan keparahan kemiskinan (P2)
Pedesaan kembali terjadi pada September
Dan kembali mengalami kenaikan di Bulan 2020, dimana P2 mengalami kenaikan
September 2018 sebesar 0,139 menjadi 0,871. dibandingkan bulan Maret 2020 yaitu sebesar
Namun pada Maret 2019 tingkat keparahan 0,115 menjadi 0,715.

66 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Grafik 3.10. Tingkat Keparahan Kemiskinan (P2) Desa dan Kota di Jawa Timur
1.000

0.871
0.900
0.834 0.769
0.800
0.605 0.715
0.700 0.639 0.646
0.732 0.600
0.600 0.719 0.708
0.537
0.500
0.374 0.361 0.373
0.341
0.400
0.284
0.229
0.300

0.200
0.314 0.271 0.280 0.282
0.231 0.283
0.100

-
Maret 2015

September 2015

Maret 2016

September 2016

Maret 2017

September 2017

Maret 2018

September 2018

Maret 2019

September 2019

Maret 2020

September 2020
P2 Keparahan Kemiskinan Desa P2 Keparahan Kemiskinan Kota

Sumber : BPS Provinsi Jawa Timur

Per Maret 2017 tingkat keparahan kemiskinan keparahan kemiskinan (P2) Perkotaan Provinsi
(P2) Perkotaan sebesar 0,271 atau turun 0,07 Jawa Timur menunjukkan penurunan sebesar
poin dibandingkan dengan September 2016 0,001 menjadi 0,283 dan berlanjut pada
dimana P2 sebesar 0,341. Tingkat Keparahan September 2019 yang mengalami penurunan
(P2) Perkotaan Maret 2017-September 2017 pada titik 0,229. Tren penurunan tersebut tidak
naik sebesar 0,090 poin dari 0,271 pada Maret berlanjut pada periode Maret 2020, karena
2017 menjadi 0,31 pada September 2017. Tingkat Keparahan (P2) Perkotaan mengalami
Tingkat keparahan kemiskinan (P2) Perkotaan kenaikan dan berada pada titik 0,282. Kenaikan
turun sebesar 0,081 poin dari 0,361 pada keparahan kemiskinan (P2) Perkotaan kembali
September 2017 menjadi 0,280 pada Maret terjadi pada September 2020, dimana P2
2018. Dan kembali mengalami kenaikan di mengalami kenaikan dibandingkan bulan Maret
Bulan September 2018 sebesar 0,004 menjadi 2020 yaitu sebesar 0,091 menjadi 0,373.
0,284. Namun pada Maret 2019 tingkat

E. Garis Kemiskinan
Berdasarakan data BPS dalam kurun tujuh
tahun terakhir (Year on Year) Garis Kemiskinan
Jawa Timur terus mengalami kenaikan. Pada
tahun 2015 Garis Kemiskinan mengalami
kenaikan sebesar 26.519 dibanding tahun
2014 menjadi 316.464 (Rp/Kapita/Bulan).
Per Maret 2016 garis kemiskinan Jawa Timur
sebesar 321.761 (RP/Kapita/Bulan) atau naik
sebesar 5.297 (Rp/Kapita/Bulan) dibanding
dengan September 2015. Sedangkan pada
September 2016 Garis Kemiskinan Jawa
Timur sebesar Rp. 329.172 atau naik sebesar
Rp. 7.411 per kapita perbulan dibanding Maret
2016. sedangkan pada bulan Maret 2017 Garis
Kemiskinan Provinsi Jawa Timur meningkat
12.920 (Rp/Kapita/Bulan) menjadi 342.092
(Rp/Kapita/Bulan). Pada September 2017 garis
Foto: Ilustrasi
kemiskinan Jawa Timur Meningkat sebesar

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 67


5,32 persen atau Rp.18.210 menjadi 360.302 Garis kemiskinan Jawa Timur sebesar Rp.
(Rp/Kapita/Bulan). Pada Maret 2018 garis 418.228,-/kapita/bulan, sedangkan Garis
kemiskinan Jawa Timur Meningkat Rp.13.272 Kemiskinan Nasional sebesar Rp. 458.947,-/
menjadi 373.574 (Rp/Kapita/Bulan), pada kapita/bulan. Garis kemiskinan Jawa Timur
September 2018 meningkat menjadi 384.750 September 2020 mengalami kenaikan, dari
dan pada Maret 2019 meningkat kembali Rp. 416.001,-/kapita/bulan di bulan Maret
menjadi 397.687 dan pada September 2019 2020 menjadi 418.228,-/kapita/bulan pada
mengalami kenaikan. Berdasarkan data BPS, september 2020 atau mengalami kenaikan
Garis Kemiskinan Jawa Timur September 2020 sebessar Rp. 2.227,-/kapita/bulan
lebih rendah dari Garis Kemiskinan Nasional.

Grafik 3.11. Garis Kemiskinan Jawa Timur (RP/Kapita/Bulan)


500,000

450,000

418,228
416,001
400,000

404,172
397,687
384,750
373,574
350,000
360,302
342,092
329,172
321,761
316,464

300,000
305,171

344,809

374,478

440,538

454,652

458,947
354,386

425,250
330,776

401,220

401,670
361,990

387,160

250,000

200,000
Maret 2015

September 2015

Maret 2016

September 2016

Maret 2017

September 2017

Maret 2018

September 2018

Maret 2019

September 2019

Maret 2020

September 2020
Garis Kemiskinan Nasional Garis Kemiskinan Jawa Timur

Sumber : BPS Provinsi Jawa Timur

Pada September 2020, sumbangan Garis


Kemiskinan Makanan terhadap Garis
Kemiskinan sebesar 73,87 persen, sedangkan
Garis Kemiskinan Non Makanan sebesar
26,13 persen. jenis komoditi makanan yang
memberikan sumbangan terbesar pada Garis
Kemiskinan baik di perkotaan maupun di
perdesaan pada umumnya sama. Komoditi
beras yang memberi sumbangan terbesar
baik di perkotaan (16,58 persen) maupun di
perdesaan (21,89 persen). Rokok kretek filter
memberikan sumbangan terbesar ke dua
kepada Garis Kemiskinan yaitu 13,50 persen
di perkotaan dan 11,85 persen di perdesaan.
Komoditi lainnya yang mempengaruhi Garis
Kemiskinan adalah telur ayam ras, gula pasir,
daging ayam ras, tempe, tahu, mie instan, kopi,
dan bawang merah. Komoditi bukan makanan
yang memberi sumbangan besar terhadap
garis kemiskinan adalah perumahan, yaitu
Foto: Komoditi beras sebagai penyumbang Garis Kemiskinan 8,32 persen di Perkotaan dan 7,72 persen di
perdesaan.

68 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Daftar Komoditi yang Memberi Sumbangan Besar terhadap Garis Kemiskinan
Beserta Kontribusinya (%), September 2020

Perkotaan PerDESAAN
Makanan Makanan

Beras Rokok Kretek Telur Ayam Beras Rokok Kretek Telur Ayam
16,58% Filter Ras 21,89% Filter Ras
13,50% 3,91% 11,85% 3,49%

Daging Ayam Cabe Merah Mie Instan Gula Pasir Daging Ayam Cabe Rawit
Ras 2,42% 2,21% 2,75% Ras 2,40%
3,34% 2,56%

Kue Basah Kopi Bubuk Cabe Rawit Mie Instan Kue Basah Kopi Bubuk
2,10% dan Instan 1,91% 2,12% 2,11% dan Instan
2,00% 2,09%

Gula Pasir Roti Bawang Cabe Merah Bawang Merah Roti


1,89% 1,88% Merah 2,09% 1,93% 1,82%
1,70%

Makanan Lainnya Makanan Lainnya


18,55% 19,41%

Non Makanan Non Makanan

Perumahan Bensin Listrik Perumahan Bensin Listrik


8,32% 3,84% 2,85% 7,72% 2,98% 1,74%

Pendidikan Angkutan Perlengkapan Pendidikan Perlengkapan Angkutan


1,96% 1,58% Mandi 1,18% Mandi 0,84%
1,22% 1,10%

Pakaian Jadi Non Makanan Kesehatan Non Makanan


Perempuan Dewasa Lainnya 0,78% Lainnya
0,82% 7,39% 7,15%

Total: 100% Total: 100%


Sumber : BPS Provinsi Jawa Timur

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 69


3.1.2 Kondisi Kemiskinan Mikro Jawa Timur (Oktober 2020)
a. Jumlah Penduduk Miskin Jawa Timur Desil 1 s/d Desil 4+
Per Kabupaten/Kota
Berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sedangkan jumlah penduduk dengan status
Sosial (DTKS) 2020 yang dikeluarkan oleh kesejateraan 20 persen terbawah sebanyak
PUSDATIN Kementerian Sosial RI (SIKS NG) 3.332.188 jiwa dengan jumlah RT sebanyak
Jumlah penduduk Jawa Timur dengan Status 1.096.979 RT. Jumlah penduduk dengan Status
Kesejahteraan 40 persen terbawah sebanyak Kesejahteraan 30 persen terbawah sebanyak
11.892.139 jiwa dengan jumlah rumah tangga 3.092.226 jiwa dengan jumlah rumah tangga
sebanyak 3.879.184 RT. Jumlah penduduk Jawa sebanyak 1.155.968 RT. Dan penduduk dengan
Timur dengan Status Kesejahteraan 10 Persen status kesejahteraan 40 persen terbawah
terbawah sebanyak 3.788.661 jiwa dengan sebanyak 1.679.064 dengan jumlah RT
jumlah Rumah Tangga sebanyak 989.294 RT. sebanyak 636.943 RT.

Tabel 3.1. Jumlah Anggota Rumah Tangga dan Rumah Tangga

No Desil Rumah Tangga Anggota Rumah Tangga

1 Desil 1 989.294 3.788.661

2 Desil 2 1.096.979 3.332.188

3 Desil 3 1.155.968 3.092.226

4 Desil 4 636.943 1.679.064

5 Desil 4+ 467.796 1.392.483

6 Tidak Teridentifikasi 526.292 1.731.908

Total 4.873.272 15.016.530

Adapun Kabupaten dengan penduduk 30 persen terbawah paling sedikit adalah kota
berstatus kesejahteraan 10 persen terbawah Madiun dengan jumlah 1.222 jiwa. Kabupaten
(Desil 1) paling banyak adalah Kabupaten dengan penduduk berstatus kesejahteraan 40
Probolinggo sebanyak 346.738 jiwa, dan persen terbawah (Desil 4) paling banyak adalah
kabupaten/Kota dengan status kesejahteraan Kabupaten Bojonegoro sebanyak 151.154
terbawah paling sedikit adalah kota Blitar jiwa, dan kabupaten/Kota dengan status
dengan jumlah 7.486 jiwa. Kabupaten dengan kesejahteraan 40 persen terbawah paling
penduduk berstatus kesejahteraan 20 persen sedikit adalah Kota Mojokerto dengan jumlah
terbawah (Desil 2) paling banyak adalah 904 jiwa.
Kabupaten Jember sebanyak 284.028 jiwa, dan
kabupaten/Kota dengan status kesejahteraan
20 persen terbawah paling sedikit adalah kota
Blitar dengan jumlah 6.355 jiwa.

Sedangkan Kabupaten dengan penduduk


berstatus kesejahteraan 30 persen terbawah
(Desil 3) paling banyak adalah Kabupaten
Malang sebanyak 272.055 jiwa, dan
kabupaten/Kota dengan status kesejahteraan Foto: Ilustrasi

70 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Tabel 3.2. Jumlah Penduduk Miskin Jawa Timur Desil 1 s/d Desil 4+

No Kabkota Desil 1 Desil 2 Desil 3 Desil 4 Desil 4+ Tidak teridentifikasi Total

1 Pacitan 43.659 45.569 53.453 10.035 27.226 15.668 195.610

2 Ponorogo 79.830 66.359 75.533 20.779 6.692 91.678 340.871

3 Trenggalek 66.080 72.724 62.289 21.915 23.335 52.262 298.605

4 Tulungagung 70.825 53.573 56.452 10.674 24.595 99.321 315.440

5 Blitar 44.362 81.542 86.675 75.991 21.545 73.639 383.754

6 Kediri 119.244 122.209 167.978 41.319 102.737 49.134 602.621

7 Malang 187.343 225.283 272.055 43.011 80.410 48.987 857.089

8 Lumajang 80.468 115.184 134.238 66.179 5.580 42.262 443.911

9 Jember 280.202 284.028 244.784 28.793 20.016 70.108 927.931

10 Banyuwangi 125.756 132.471 120.622 109.943 8.103 31.344 528.239

11 Bondowoso 167.953 98.479 74.602 26.188 15.810 44.804 427.836

12 Situbondo 71.049 75.599 70.521 82.363 41.210 23.219 363.961

13 Probolinggo 346.738 125.626 31.065 17.003 23.208 17.411 561.051

14 Pasuruan 248.780 174.528 123.140 60.693 8.488 19.627 635.256

15 Sidoarjo 110.506 90.641 91.082 62.607 63.149 41.145 459.130

16 Mojokerto 22.415 50.070 62.832 60.841 138.003 27.018 361.179

17 Jombang 107.431 125.926 100.547 95.321 59.896 42.636 531.757

18 Nganjuk 207.998 104.925 93.554 26.877 43.308 31.125 507.787

19 Madiun 13.309 25.807 25.808 37.267 115.432 37.316 254.939

20 Magetan 28.681 48.171 43.731 33.891 18.897 41.454 214.825

21 Ngawi 69.718 80.427 94.467 67.724 80.141 16.403 408.880

22 Bojonegoro 61.150 71.230 96.831 151.154 153.162 49.623 583.150

23 Tuban 63.086 104.481 136.572 83.455 41.650 28.933 458.177

24 Lamongan 58.351 100.351 107.009 115.135 86.093 11.582 478.521

25 Gresik 85.523 85.651 120.254 34.778 9.176 26.186 361.568

26 Bangkalan 258.553 87.641 60.203 13.395 5.295 76.627 501.714

27 Sampang 202.724 156.647 96.168 56.992 40.218 45.464 598.213

28 Pamekasan 147.975 139.093 101.849 38.654 23.578 21.054 472.203

29 Sumenep 185.832 143.527 119.760 65.108 26.039 22.666 562.932

30 Kota Kediri 26.506 21.206 7.436 1.699 1.469 40.545 98.861

31 Kota Blitar 9.020 9.991 1.999 1.106 1.954 907 24.977

32 Kota Malang 11.385 18.810 12.721 11.506 45.684 26.516 126.622

33 Kota Probolinggo 20.632 22.813 13.911 1.527 2.635 23.564 85.082

34 Kota Pasuruan 16.864 15.717 13.203 4.682 7.011 25.052 82.529

35 Kota Mojokerto 7.527 8.746 3.288 904 744 902 22.111

36 Kota Madiun 7.486 6.355 1.222 1.412 1.704 18.441 36.620

37 Kota Surabaya 121.631 124.707 108.749 95.189 14.019 394.691 858.986

38 Kota Batu 12.069 16.081 5.623 2.954 4.271 2.594 43.592

JAWA TIMUR 3.788.661 3.332.188 3.092.226 1.679.064 1.392.483 1.731.908 15.016.530

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 71


Foto: Ilustrasi Kepala Rumah Tangga Perempuan

b. Jumlah Rumah Tangga dengan Kepala Rumah Tangga


Perempuan Desil 1 s/d Desil 4 Per Kabupaten/Kota
Definisi Kepala Rumah Tangga Perempuan dalam mendisain program penanggulangan
(KRTP) adalah perempuan dengan status kemiskinan berbasis pemberdayaan
janda, ditinggal suami tanpa keterangan yang perempuan. Sedangkan Kabupaten/Kota
jelas serta suami karena kondisi kesakitannya dengan status kesejahteraan 10 persen
tidak dapat menjalankan kewajiban untuk terbawah (Desil1) paling sedikit adalah Kota
mencati nafkah. Bedasarkan data DTKS 2020 Mojokerto dengan jumlah KRTP sebanyak 309
jumlah Kepala Rumah Tangga Perempuan KRTP. KRTP status kesejahteraan 20 persen
(KRTP) di Jawa Timur sebanyak 993.595 terbawah (Desil 2) terbanyak adalah Kabupaten
KRTP. Jumlah KRTP di Jawa Timur paling Jember dengan jumlah KRTP sebanyak 20.001
banyak adalah dengan status kesejahteraan KRTP. Sedangkan Kabupaten/Kota dengan
40 persen terbawah (Desil 3) yaitu sebanyak status kesejahteraan 20 persen terbawah
367.257 KRTP. Jumlah KRTP dengan status (Desil 2) paling sedikit adalah Kota Madiun
kesejahteraan 10 persen (Desil 1) terbawah di dengan jumlah KRTP sebanyak 685 KRTP.
Jawa Timur sebanyak 161.200 KRTP, Desil 2 KRTP status kesejahteraan 30 persen terbawah
sebanyak 252.802 KRTP dan Desil 4 sebanyak (Desil 3) terbanyak adalah Kabupaten Jember
212.336 KRTP. dengan jumlah KRTP sebanyak 38.443 KRTP.
Sedangkan Kabupaten/Kota dengan status
Berdasarkan wilayah, Kabupaten/Kota kesejahteraan 30 persen terbawah (Desil 3)
dengan KRTP status kesejahteraan 10 paling sedikit adalah Kota Madiun dengan
persen terbawah (Desil1) terbanyak adalah jumlah KRTP sebanyak 138 KRTP. KRTP
Kabupaten Probolinggo dengan jumlah KRTP status kesejahteraan 40 persen terbawah
sebanyak 25.317 KRTP. Jadi selain dengan (Desil 4) terbanyak adalah Kota Surabaya
jumlah penduduk dengan status kesejahteraan dengan jumlah KRTP sebanyak 18.122 KRTP.
10 persen terbawah (Desil 1) terbanyak, Sedangkan Kabupaten/Kota dengan status
juga memiliki penduduk dengan status KRTP kesejahteraan 40 persen terbawah (Desil 4)
terbanyak. Hal ini tentu harus menjadi catatan paling sedikit adalah Kota Blitar dengan jumlah
khusus bagi Pemerintah Provinsi Jawa Timur KRTP sebanyak 122 KRTP.
dan Pemerintah Kabupaten Probolinggo di

72 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Tabel 3.3. Kepala Rumah Tangga Perempuan Desil 1 s/d Desil 4+

No Kabkota Desil 1 Desil 2 Desil 3 Desil 4 Desil 4+ Total

1 Pacitan 1.330 2.950 6.000 969 1.769 13.018

2 Ponorogo 4.911 7.735 11.930 2.961 802 28.339

3 Trenggalek 3.228 6.606 6.899 2.242 1.734 20.709

4 Tulungagung 5.862 10.573 10.055 1.482 2.851 30.823

5 Blitar 2.231 6.170 12.609 10.121 1.890 33.021

6 Kediri 7.505 11.622 19.530 3.592 7.234 49.483

7 Malang 8.183 18.801 30.622 5.095 7.505 70.206

8 Lumajang 2.154 4.754 11.896 12.055 521 31.380

9 Jember 7.046 20.001 38.443 2.174 1.035 68.699

10 Banyuwangi 5.306 10.718 22.293 15.711 803 54.831

11 Bondowoso 5.610 6.782 13.365 3.726 990 30.473

12 Situbondo 2.575 4.966 12.324 14.144 4.695 38.704

13 Probolinggo 25.317 15.785 2.915 1.465 1.576 47.058

14 Pasuruan 8.649 13.707 21.668 7.777 658 52.459

15 Sidoarjo 7.630 8.643 7.859 4.987 4.217 33.336

16 Mojokerto 712 2.143 4.039 5.624 16.023 28.541

17 Jombang 5.385 9.684 13.196 7.984 3.958 40.207

18 Nganjuk 8.983 12.868 9.121 1.775 2.411 35.158

19 Madiun 636 1.697 3.578 4.013 13.023 22.947

20 Magetan 1.425 4.406 6.405 4.612 1.704 18.552

21 Ngawi 2.561 5.058 8.737 7.445 9.841 33.642

22 Bojonegoro 2.363 3.995 8.862 12.295 6.995 34.510

23 Tuban 2.191 4.748 8.338 12.668 5.818 33.763

24 Lamongan 1.900 4.096 6.125 8.941 5.731 26.793

25 Gresik 3.877 6.216 9.873 2.980 707 23.653

26 Bangkalan 9.856 9.138 10.218 1.635 430 31.277

27 Sampang 4.082 6.104 7.735 7.671 4.175 29.767

28 Pamekasan 3.610 5.857 9.215 7.917 3.367 29.966

29 Sumenep 4.576 7.173 14.408 17.059 5.800 49.016

30 Kota Kediri 1.423 2.913 1.384 332 281 6.333

31 Kota Blitar 540 1.049 259 127 191 2.166

32 Kota Malang 554 1.459 1.249 1.423 4.587 9.272

33 Kota Probolinggo 1.305 1.898 1.362 134 222 4.921

34 Kota Pasuruan 1.136 1.591 1.403 555 745 5.430

35 Kota Mojokerto 309 902 444 122 79 1.856

36 Kota Madiun 800 685 138 150 198 1.971

37 Kota Surabaya 583 1.464 641 251 330 3.269

38 Kota Batu 4.856 7.845 12.119 18.122 2.551 45.493

JAWA TIMUR 161.200 252.802 367.257 212.336 127.447 1.121.042

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 73


C. Jumlah Individu berdasarkan Kelompok Usia dan
Jenis Kelamin Desil 1 s/d Desil 4
Berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin, perempuan sebanyak 1.642.153 Jiwa.
jumlah penduduk Jawa Timur usia kurang dari
6 tahun dengan status kesejahteraan Desil 1 Jumlah penduduk Jawa Timur usia lebih dari
s/d Desil 4+ sebanyak 218.241 jiwa, dengan 60 tahun dengan status kesejahteraan Desil 1
rincian laki-laki sebanyak 109.555 jiwa dan s/d Desil 4+ sebanyak 2.417.561 jiwa, dengan
perempuan sebanyak 108.686 jiwa. rincian laki-laki sebanyak 1.060.599 jiwa dan
perempuan sebanyak 1.356.962 jiwa.
Jumlah penduduk Jawa Timur usia 6 - 14 tahun
dengan status kesejahteraan Desil 1 s/d Desil Jumlah penduduk usia produktif (usia 15 s/d 60
4+ sebanyak 1.537.252 jiwa, dengan rincian tahun) dengan status kesejahteraan Desil 1 s/d
laki-laki sebanyak 793.319 jiwa dan perempuan Desil 4+ sebanyak 9.305.699 Jiwa atau hampir
sebanyak 743.933 Jiwa. 70 persen dari Jumlah Penduduk Miskin.
Dari jumlah tersebut sebanyak 4.665.930
Jumlah penduduk Jawa Timur usia 15 - 45 jiwa berjenis kelamin laki-laki dan sebanyak
tahun dengan status kesejahteraan Desil 1 4.639.769 jiwa berjenis kelamin perempuan.
s/d Desil 4+ sebanyak 6.201.026 jiwa, dengan
rincian laki-laki sebanyak 3.203.410 jiwa dan Sedangkan jumlah penduduk Jawa Timur
perempuan sebanyak 2.997.616 jiwa. dengan status kesejahteraan Desil 1 s/d Desil
4+ yang non produktif sebanyak 4.173.054 jiwa
Jumlah penduduk Jawa Timur usia 46 - 60 atau 30 persen dari Jumlah Penduduk Miskin.
tahun dengan status kesejahteraan Desil 1 Dari jumlah tersebut sebanyak 1.963.473
s/d Desil 4+ sebanyak 3.104.673 jiwa, dengan jiwa berjenis kelamin laki-laki dan sebanyak
rincian laki-laki sebanyak 1.462.520 jiwa dan 2.209.581 jiwa berjenis kelamin perempuan.

Tabel 3.4. Klasifikasi Penduduk Miskin Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin

NO KLASIFIKASI DESIL 1 DESIL 2 DESIL 3 DESIL 4 DESIL 4+

L P L P L P L P L P

Jumlah Individu
1 berusia kurang 37.535 38.048 25.790 24.918 21.846 21.007 12.050 12.267 12.334 12.446
dari 6 Tahun

Jumlah Individu
2 berusia 6 - 14 281.497 269.418 201.299 187.835 159.306 147.128 80.731 74.399 70.486 65.153
Tahun

Jumlah Individu
3 berusia 15 - 45 938.636 917.806 786.569 742.318 713.210 653.395 397.942 359.006 367.053 325.091
Tahun

Jumlah Individu
4 berusia 46 - 60 381.282 384.913 365.459 406.697 349.251 418.590 196.024 239.087 170.504 192.866
Tahun

Jumlah Individu
5 berusia Lebih 273.773 311.652 297.379 355.093 268.717 387.232 130.873 191.733 89.857 111.252
dari 60 Tahun

Total 1.912.723 1.921.837 1.676.496 1.716.861 1.512.330 1.627.352 817.620 876.492 710.234 706.808

74 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Foto: Ilustrasi

D. Jumlah Anak Yang Bersekolah dan Tidak Bersekolah


usia 6–18 tahun Desil 1 s/d Desil 4 Per Kabupaten/Kota
Jumlah anak yang bersekolah dari keluarga 1.372 jiwa. Kabupaten/kota yang memiliki
dengan status kesejahteraan Desil 1 s/d Desil anak sekolah dengan status kesejahteraan 20
4 di Jawa Timur sebanyak 1.957.882 jiwa. Dari persen terbawah (desil 2) terbanyak adalah
jumlah tersebut jumlah anak yang bersekolah Kabupaten Jember sebanyak 41.721 jiwa,
dengan status kesejahteraan 10 persen sedangkan Kabupaten/Kota dengan anak
terbawah (desil 1) sebanyak 683.784 jiwa. sekolah dari keluarga status kesejahteraan 20
Jumlah anak yang bersekolah dengan status persen terbawah (Desil 2) paling sedikit adalah
kesejahteraan 20 persen terbawah (desil 2) Kota Madiun, sebanyak 1.081 jiwa. Kabupaten/
sebanyak 496.667 jiwa. jumlah anak yang kota yang memiliki anak sekolah dengan
bersekolah dengan status kesejahteraan 30 status kesejahteraan 30 persen terbawah
persen terbawah (desil 3) sebanyak 394.670 (desil 3) terbanyak adalah Kabupaten Malang
jiwa. Jumlah anak yang bersekolah dengan sebanyak 37.453 jiwa, sedangkan Kabupaten/
status kesejahteraan 40 persen terbawah (desil Kota dengan anak sekolah dari keluarga status
4) sebanyak 201.904 jiwa. kesejahteraan 30 persen terbawah (Desil 3)
paling sedikit adalah Kota Madiun, sebanyak
Sedangkan berdasarkan wilayah, kabupaten/ 167 jiwa. Kabupaten/kota yang memiliki
kota dengan anak usia sekolah dengan status anak sekolah dengan status kesejahteraan 40
kesejahteraan 10 persen terbawah (desil 1) persen terbawah (desil 4) terbanyak adalah
terbanyak adalah Kabupaten Probolinggo Kabupaten Bojonegoro sebanyak 21.729 jiwa,
sebanyak 54.762 jiwa, sedangkan Kabupaten/ sedangkan Kabupaten/Kota dengan anak
Kota dengan anak sekolah dari keluarga status sekolah dari keluarga status kesejahteraan 40
kesejahteraan 10 persen terbawah (Desil 1) persen terbawah (Desil 4) paling sedikit adalah
paling sedikit adalah Kota Madiun, sebanyak Kota Mojokerto, sebanyak 104 jiwa.

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 75


Tabel 3.5. Jumlah Anak Yang Bersekolah Desil 1 s/d Desil 4+

No Kabkota Desil 1 Desil 2 Desil 3 Desil 4 Desil 4+ Total

1 Pacitan 7.041 5.247 6.223 1.309 3.365 23.185

2 Ponorogo 14.418 9.916 9.894 2.521 755 37.504

3 Trenggalek 11.267 9.533 8.081 3.185 3.400 35.466

4 Tulungagung 14.503 8.551 9.365 1.879 4.567 38.865

5 Blitar 8.210 11.732 10.220 8.944 2.648 41.754

6 Kediri 22.066 19.356 24.755 6.240 14.933 87.350

7 Malang 31.798 32.182 37.453 5.813 11.080 118.326

8 Lumajang 12.756 17.511 16.149 6.141 539 53.096

9 Jember 54.340 41.721 26.429 3.496 2.364 128.350

10 Banyuwangi 23.562 19.471 14.181 12.305 895 70.414

11 Bondowoso 31.855 12.863 7.305 2.866 2.057 56.946

12 Situbondo 13.326 10.504 7.314 7.789 4.780 43.713

13 Probolinggo 54.762 15.731 3.843 2.095 2.892 79.323

14 Pasuruan 43.902 24.707 13.897 6.684 822 90.012

15 Sidoarjo 18.336 13.647 13.535 8.637 7.207 61.362

16 Mojokerto 4.231 8.645 9.769 8.537 18.518 49.700

17 Jombang 20.310 19.703 13.955 13.809 7.491 75.268

18 Nganjuk 35.656 13.859 12.983 3.815 5.559 71.872

19 Madiun 2.185 3.713 3.195 5.088 16.935 31.116

20 Magetan 4.865 6.429 5.219 4.077 2.368 22.958

21 Ngawi 13.186 12.391 12.188 7.397 7.194 52.356

22 Bojonegoro 9.622 10.245 13.265 21.729 23.482 78.343

23 Tuban 11.185 16.733 18.324 9.300 4.537 60.079

24 Lamongan 11.593 17.225 16.577 16.342 11.715 73.452

25 Gresik 16.737 13.117 16.154 3.945 818 50.771

26 Bangkalan 42.638 9.656 5.921 1.486 581 60.282

27 Sampang 39.921 27.587 12.458 6.197 4.743 90.906

28 Pamekasan 25.730 21.980 12.405 3.827 2.687 66.629

29 Sumenep 32.589 19.593 9.531 3.663 1.685 67.061

30 Kota Kediri 6.057 2.905 815 174 152 10.103

31 Kota Blitar 1.931 1.693 295 160 284 4.363

32 Kota Malang 2.394 3.495 2.192 1.825 6.486 16.392

33 Kota Probolinggo 3.977 4.040 2.233 215 346 10.811

34 Kota Pasuruan 3.446 2.610 2.117 772 949 9.894

35 Kota Mojokerto 1.467 1.134 357 104 100 3.162

36 Kota Madiun 1.372 1.081 167 206 215 3.041

37 Kota Surabaya 2.356 2.445 761 431 494 6.487

38 Kota Batu 28.194 23.716 15.145 8.901 1.214 77.170

JAWA TIMUR 683.784 496.667 394.670 201.904 180.857 1.957.882

76 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Jumlah anak yang Tidak bersekolah dari tidak sekolah dengan status kesejahteraan 20
keluarga dengan status kesejahteraan Desil 1 persen terbawah (desil 2) terbanyak adalah
s/d Desil 4 di Jawa Timur sebanyak 487.671 Kabupaten Jember sebanyak 9.957 jiwa,
jiwa. Dari jumlah tersebut jumlah anak yang sedangkan Kabupaten/Kota dengan anak tidak
tidak bersekolah dengan status kesejahteraan sekolah dari keluarga status kesejahteraan 20
10 persen terbawah (desil 1) sebanyak 190.229 persen terbawah (Desil 2) paling sedikit adalah
jiwa. Jumlah anak yang tidak bersekolah dengan Kota Blitar, sebanyak 220 jiwa. Kabupaten/
status kesejahteraan 20 persen terbawah (desil kota yang memiliki anak tidak sekolah dengan
2) sebanyak 123.242 jiwa. Jumlah anak yang status kesejahteraan 30 persen terbawah
tidak bersekolah dengan status kesejahteraan (desil 3) terbanyak adalah Kabupaten Malang
30 persen terbawah (desil 3) sebanyak 92.365 sebanyak 8.441 jiwa, sedangkan Kabupaten/
jiwa. Jumlah anak yang tidak bersekolah Kota dengan anak tidak sekolah dari keluarga
dengan status kesejahteraan 40 persen status kesejahteraan 30 persen terbawah (Desil
terbawah (desil 4) sebanyak 44.653 jiwa. 3) paling sedikit adalah Kota Madiun, sebanyak
Sedangkan berdasarkan wilayah, kabupaten/ 35 jiwa. Kabupaten/kota yang memiliki anak
kota yang memiliki anak tidak sekolah dengan tidak sekolah dengan status kesejahteraan 40
status kesejahteraan 10 persen terbawah (desil persen terbawah (desil 4) terbanyak adalah
1) terbanyak adalah Kabupaten Probolinggo Kabupaten Bojonegoro sebanyak 4.054 jiwa,
sebanyak 18.373 jiwa, sedangkan Kabupaten/ sedangkan Kabupaten/Kota dengan anak tidak
Kota dengan anak tidak sekolah dari keluarga sekolah dari keluarga status kesejahteraan 40
status kesejahteraan 10 persen terbawah (Desil persen terbawah (Desil 4) paling sedikit adalah
1) paling sedikit adalah Kota Madiun, sebanyak Kota Blitar, sebanyak 16 jiwa.
222 jiwa. Kabupaten/kota yang memiliki anak
Tabel 3.6. Anak yang tidak bersekolah usia 6 – 18 Tahun Desil 1 s/d Desil 4+
No Kabkota Desil 1 Desil 2 Desil 3 Desil 4 Desil 4+ Total

1 Pacitan 1.252 982 1.252 272 734 4.492

2 Ponorogo 2.856 2.033 2.035 528 149 7.601

3 Trenggalek 2.767 2.452 2.390 944 971 9.524

4 Tulungagung 3.584 2.151 2.319 418 834 9.306

5 Blitar 3.034 3.885 3.199 2.570 671 13.359

6 Kediri 5.702 4.711 5.731 1.444 3.069 20.657

7 Malang 9.009 7.967 8.441 1.192 2.087 28.696

8 Lumajang 5.031 5.908 4.754 1.690 121 17.504

9 Jember 15.257 9.957 5.897 713 502 32.326

10 Banyuwangi 6.111 4.610 2.930 2.264 163 16.078

11 Bondowoso 9.167 2.963 1.786 642 404 14.962

12 Situbondo 3.687 2.721 1.909 2.526 1.769 12.612

13 Probolinggo 18.373 4.541 1.077 595 859 25.445

14 Pasuruan 13.269 6.240 3.104 1.250 187 24.050

15 Sidoarjo 4.489 3.195 2.887 1.825 1.475 13.871

16 Mojokerto 1.695 2.847 2.572 1.958 3.541 12.613

17 Jombang 5.702 5.370 3.886 3.676 1.975 20.609

18 Nganjuk 7.955 2.974 2.745 745 1.076 15.495

19 Madiun 750 1.016 924 1.398 3.828 7.916

20 Magetan 1.202 1.595 1.306 1.025 478 5.606

21 Ngawi 3.393 3.002 2.669 1.476 1.273 11.813

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 77


No Kabkota Desil 1 Desil 2 Desil 3 Desil 4 Desil 4+ Total

22 Bojonegoro 3.090 2.561 2.800 4.054 3.848 16.353

23 Tuban 3.640 4.732 4.950 2.234 1.140 16.696

24 Lamongan 2.017 2.750 2.387 2.295 1.624 11.073

25 Gresik 4.477 3.876 4.358 896 203 13.810

26 Bangkalan 13.134 3.013 1.556 314 105 18.122

27 Sampang 12.394 7.796 3.787 1.995 1.420 27.392

28 Pamekasan 6.553 4.384 2.176 683 505 14.301

29 Sumenep 10.167 4.979 2.258 783 348 18.535

30 Kota Kediri 1.084 553 121 36 26 1.820

31 Kota Blitar 271 220 55 16 50 612

32 Kota Malang 633 786 465 326 1.052 3.262

33 Kota Probolinggo 991 851 413 43 69 2.367

34 Kota Pasuruan 834 609 475 166 234 2.318

35 Kota Mojokerto 560 406 118 29 31 1.144

36 Kota Madiun 222 250 35 51 54 612

37 Kota Surabaya 555 531 171 74 120 1.451

38 Kota Batu 5.322 3.825 2.427 1.507 187 13.268

JAWA TIMUR 190.229 123.242 92.365 44.653 37.182 487.671

e. Jumlah Individu yang Bekerja dan Tidak Bekerja


menurut Kelompok Usia 18-60 tahun Desil 1 s/d Desil
Per Kabupaten/Kota
Data jumlah penduduk dengan status dengan status kesejahteraan 20 persen
kesejahteraan Desil 1 s/d Desil 4+ yang bekerja terbawah (Desil 2) yang bekerja terbanyak
di Jawa Timur sebanyak 6.336.505 Jiwa. adalah Kabupaten Jember sebanyak 133.219
Sedangkan jumlah penduduk dengan status jiwa. Sedangkan kabupaten/kota yang memiliki
kesejahteraan 10 persen terbawah (Desil penduduk dengan status kesejahteraan 20
1) yang bekerja sebanyak 1.624.421 jiwa. persen terbawah (Desil 2) yang bekerja paling
Jumlah penduduk dengan status kesejahteraan sedikit adalah Kota Madiun sebanyak 2.656
20 persen terbawah (Desil 2) yang bekerja jiwa. Kabupaten/kota yang memiliki penduduk
sebanyak 1.584.894 jiwa. Jumlah penduduk dengan status kesejahteraan 30 persen
dengan status kesejahteraan 30 persen terbawah (Desil 3) yang bekerja terbanyak
terbawah (Desil 3) yang bekerja sebanyak adalah Kabupaten Jember sebanyak 119.968
1.547.485 jiwa. Jumlah penduduk dengan jiwa. Sedangkan kabupaten/kota yang memiliki
status kesejahteraan 40 persen terbawah penduduk dengan status kesejahteraan 30
(Desil 4) yang bekerja sebanyak 866.683 jiwa. persen terbawah (Desil 3) yang bekerja paling
Berdasarkan kewilayahan, kabupaten/kota sedikit adalah Kota Madiun sebanyak 530 jiwa.
yang memiliki penduduk dengan status Kabupaten/kota yang memiliki penduduk
kesejahteraan 10 persen terbawah (Desil 1) dengan status kesejahteraan 40 persen
yang bekerja terbanyak adalah Kabupaten terbawah (Desil 4) yang bekerja terbanyak
Probolinggo sebanyak 142.586 jiwa. adalah Kabupaten Bojonegoro sebanyak
Sedangkan kabupaten/kota yang memiliki 77.364 jiwa. Sedangkan kabupaten/kota
penduduk dengan status kesejahteraan 10 yang memiliki penduduk dengan status
persen terbawah (Desil 1) yang bekerja paling kesejahteraan 40 persen terbawah (Desil
sedikit adalah Kota Mojokerto sebanyak 2.865 4) yang bekerja paling sedikit adalah Kota
jiwa. Kabupaten/kota yang memiliki penduduk Mojokerto sebanyak 486 jiwa.

78 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Tabel 3.7. Jumlah Individu yang Bekerja Desil 1 s/d Desil 4+

No Kabkota Desil 1 Desil 2 Desil 3 Desil 4 Desil 4+ Total

1 Pacitan 27.696 30.622 34.100 5.940 15.520 113.878

2 Ponorogo 55.167 46.068 51.388 14.358 4.640 171.621

3 Trenggalek 38.115 45.135 37.506 12.837 13.993 147.586

4 Tulungagung 43.078 33.557 38.510 7.703 18.891 141.739

5 Blitar 17.811 36.323 40.583 36.284 10.279 141.280

6 Kediri 45.875 50.424 71.471 18.094 46.155 232.019

7 Malang 78.724 100.313 118.256 18.622 35.027 350.942

8 Lumajang 35.015 53.876 69.332 36.393 3.139 197.755

9 Jember 100.216 133.219 119.968 13.767 9.623 376.793

10 Banyuwangi 47.894 60.242 59.799 63.308 4.736 235.979

11 Bondowoso 73.749 51.127 41.748 13.958 7.434 188.016

12 Situbondo 27.999 36.223 38.164 45.026 20.425 167.837

13 Probolinggo 142.586 55.147 13.720 7.659 10.550 229.662

14 Pasuruan 90.735 73.374 56.205 30.819 4.716 255.849

15 Sidoarjo 37.536 35.102 38.353 28.317 31.022 170.330

16 Mojokerto 8.027 18.920 25.358 26.696 65.590 144.591

17 Jombang 41.817 52.654 43.348 44.079 30.253 212.151

18 Nganjuk 83.255 46.176 42.626 12.389 20.444 204.890

19 Madiun 6.015 12.756 12.588 18.651 59.639 109.649

20 Magetan 15.383 25.888 22.938 17.997 10.499 92.705

21 Ngawi 30.349 38.302 48.334 36.831 47.402 201.218

22 Bojonegoro 28.737 34.982 48.886 77.364 78.840 268.809

23 Tuban 24.459 44.386 63.791 40.622 21.655 194.913

24 Lamongan 25.157 46.776 52.032 56.845 42.868 223.678

25 Gresik 27.864 35.142 55.704 18.635 5.532 142.877

26 Bangkalan 128.215 50.156 33.673 6.740 2.557 221.341

27 Sampang 96.671 83.600 57.259 33.771 22.168 293.469

28 Pamekasan 71.676 73.049 58.883 22.168 13.056 238.832

29 Sumenep 92.244 80.961 78.546 43.072 16.666 311.489

30 Kota Kediri 9.901 9.772 3.799 840 778 25.090

31 Kota Blitar 3.854 4.554 952 550 883 10.793

32 Kota Malang 4.300 7.856 5.519 5.180 22.529 45.384

33 Kota Probolinggo 7.696 9.691 6.681 778 1.438 26.284

34 Kota Pasuruan 6.377 6.543 5.698 1.996 3.286 23.900

35 Kota Mojokerto 2.865 4.182 1.727 486 368 9.628

36 Kota Madiun 3.052 2.656 530 546 589 7.373

37 Kota Surabaya 5.818 8.355 3.015 1.628 2.452 21.268

38 Kota Batu 38.493 46.785 46.495 45.734 7.380 184.887

JAWA TIMUR 1.624.421 1.584.894 1.547.485 866.683 713.022 6.336.505

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 79


Data jumlah penduduk dengan status dengan status kesejahteraan 20 persen
kesejahteraan Desil 1 s/d Desil 4+ yang tidak terbawah (Desil 2) yang bekerja terbanyak
bekerja di Jawa Timur sebanyak 4.690.642 jiwa. adalah Kabupaten Jember sebanyak 119.246
Sedangkan jumlah penduduk dengan status jiwa. Sedangkan kabupaten/kota yang memiliki
kesejahteraan 10 persen terbawah (Desil 1) penduduk dengan status kesejahteraan 20
yang tidak bekerja sebanyak 1.336.994 jiwa. persen terbawah (Desil 2) yang bekerja paling
Jumlah penduduk dengan status kesejahteraan sedikit adalah Kota Madiun sebanyak 2.430
20 persen terbawah (Desil 2) yang tidak jiwa.
bekerja sebanyak 1.191.178 jiwa. Jumlah
penduduk dengan status kesejahteraan 30 Kabupaten/kota yang memiliki penduduk
persen terbawah (Desil 3) yang tidak bekerja dengan status kesejahteraan 30 persen
sebanyak 1.103.269 jiwa. Jumlah penduduk terbawah (Desil 3) yang bekerja terbanyak
dengan status kesejahteraan 40 persen adalah Kabupaten Malang sebanyak 106.596
terbawah (Desil 4) yang tidak bekerja sebanyak jiwa. Sedangkan kabupaten/kota yang memiliki
577.408 jiwa. penduduk dengan status kesejahteraan 30
persen terbawah (Desil 3) yang bekerja paling
Berdasarkan kewilayahan, kabupaten/kota sedikit adalah Kota Madiun sebanyak 508 jiwa.
yang memiliki penduduk dengan status Kabupaten/kota yang memiliki penduduk
kesejahteraan 10 persen terbawah (Desil 1) dengan status kesejahteraan 40 persen
yang bekerja terbanyak adalah Kabupaten terbawah (Desil 4) yang bekerja terbanyak
Probolinggo sebanyak 130.197 jiwa. adalah Kabupaten Bojonegoro sebanyak
Sedangkan kabupaten/kota yang memiliki 46.730 jiwa. Sedangkan kabupaten/kota
penduduk dengan status kesejahteraan 10 yang memiliki penduduk dengan status
persen terbawah (Desil 1) yang bekerja paling kesejahteraan 40 persen terbawah (Desil
sedikit adalah Kota Mojokerto sebanyak 2.768 4) yang bekerja paling sedikit adalah Kota
jiwa. Kabupaten/kota yang memiliki penduduk Mojokerto sebanyak 287 jiwa.

Tabel 3.8. Jumlah Individu yang Tidak Bekerja Desil 1 s/d Desil 4+

No Kabkota Desil 1 Desil 2 Desil 3 Desil 4 Desil 4+ Total

1 Pacitan 8.043 8.991 12.013 2.525 7.610 39.182

2 Ponorogo 28.191 26.604 33.166 9.447 3.005 100.413

3 Trenggalek 21.203 23.990 21.631 7.756 8.583 83.163

4 Tulungagung 28.512 25.044 24.811 4.396 10.145 92.908

5 Blitar 15.266 29.214 32.035 27.591 7.739 111.845

6 Kediri 44.505 46.603 64.351 15.048 37.366 207.873

7 Malang 66.417 83.984 106.596 17.203 31.986 306.186

8 Lumajang 27.416 38.430 44.671 22.235 1.809 134.561

9 Jember 110.552 119.246 93.407 10.913 7.644 341.762

10 Banyuwangi 48.502 48.889 44.377 32.756 2.362 176.886

11 Bondowoso 53.296 30.921 22.944 8.371 5.678 121.210

12 Situbondo 25.491 25.312 22.400 26.046 13.897 113.146

13 Probolinggo 130.197 50.384 12.480 6.611 8.879 208.551

14 Pasuruan 100.286 70.450 50.161 22.130 2.763 245.790

15 Sidoarjo 50.314 38.805 36.386 23.918 23.592 173.015

16 Mojokerto 8.377 19.786 25.281 23.666 50.495 127.605

17 Jombang 40.381 48.700 39.591 34.049 20.367 183.088

18 Nganjuk 81.514 42.118 35.361 10.033 16.366 185.392

80 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


No Kabkota Desil 1 Desil 2 Desil 3 Desil 4 Desil 4+ Total

19 Madiun 5.242 10.102 10.975 15.005 44.761 86.085

20 Magetan 7.099 13.532 13.451 10.340 5.439 49.861

21 Ngawi 23.488 27.543 31.919 22.390 24.400 129.740

22 Bojonegoro 19.499 23.005 31.085 46.730 45.970 166.289

23 Tuban 23.840 38.712 49.592 31.345 14.128 157.617

24 Lamongan 19.297 32.786 34.483 37.460 27.704 151.730

25 Gresik 36.650 33.725 44.252 11.480 2.656 128.763

26 Bangkalan 75.960 25.035 19.154 4.914 2.061 127.124

27 Sampang 50.887 35.599 21.894 14.700 11.591 134.671

28 Pamekasan 44.826 40.922 29.126 12.199 7.434 134.507

29 Sumenep 51.056 38.623 29.739 17.701 7.417 144.536

30 Kota Kediri 9.633 7.982 2.633 635 515 21.398

31 Kota Blitar 2.934 3.404 667 348 716 8.069

32 Kota Malang 4.059 6.637 4.532 4.177 15.940 35.345

33 Kota Probolinggo 8.145 8.433 4.636 484 779 22.477

34 Kota Pasuruan 6.232 5.928 4.836 1.712 2.495 21.203

35 Kota Mojokerto 2.768 3.108 1.096 287 237 7.496

36 Kota Madiun 2.983 2.430 508 613 862 7.396

37 Kota Surabaya 3.241 4.595 1.602 794 1.148 11.380

38 Kota Batu 50.692 51.606 45.427 39.400 5.254 192.379

JAWA TIMUR 1.336.994 1.191.178 1.103.269 577.408 481.793 4.690.642

F. Jumlah Individu Usia 18-60 tahun yang bekerja Menurut


Lapangan Pekerjaan Desil 1 s/d Desil 4 Per
Kabupaten/Kota
Terdapat 3 sektor utama yang merupakan
pekerjaan yang paling banyak ditekuni oleh
penduduk dengan status kesejahteraan 1 s/d 40
terbawah (Desil 1 s/d 4) yaitu sector pertanian,
Industri Pengolahan dan perdagangan.

Berdasarkan tabel 3.9 dibawah, jumlah


penduduk dengan status kesejahteraan 1 s/d
40 persen terbawah (Desil 1 s/d 4) yang bekerja
di sektor pertanian sebanyak 3.604.737 orang,
sedangkan yang bekerja di sektor industri
pengolahan sebanyak 478.771 orang dan
yang bekerja di sektor perdagangan sebanyak
537.077 orang.

Foto: Ilustrasi

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 81


Tabel 3.9. Lapangan Pekerjaan Utama Desil 1 s/d Desil 4+
Pertanian
Industri Perikanan
No Kabkota (Padi Perdagangan Peternakan Perkebunan Total
Pengolahan Tangkap
Palawija)
1 Pacitan 45.581 4.213 6.056 374 25.929 6.781 88.934
2 Ponorogo 86.695 9.648 6.375 99 29.027 2.351 134.195
3 Trenggalek 56.447 8.845 12.316 987 16.236 17.531 112.362
4 Tulungagung 42.998 14.559 20.511 425 9.324 2.309 90.126
5 Blitar 49.293 15.509 8.400 240 13.196 6.467 93.105
6 Kediri 82.813 30.630 19.423 212 8.098 9.374 150.550
7 Malang 91.220 30.363 27.655 1.079 19.069 41.437 210.823
8 Lumajang 59.417 17.343 13.955 441 26.864 18.628 136.648
9 Jember 146.104 31.594 16.015 1.813 15.357 35.278 246.161
10 Banyuwangi 79.226 24.614 19.564 5.928 8.824 18.543 156.699
11 Bondowoso 82.946 13.144 14.962 187 20.704 14.662 146.605
12 Situbondo 83.250 13.037 8.438 7.217 11.057 9.399 132.398
13 Probolinggo 69.221 18.099 9.109 5.196 44.176 21.859 167.660
14 Pasuruan 72.590 18.349 38.397 8.484 14.245 4.886 156.951
15 Sidoarjo 14.660 22.725 62.794 1.934 659 269 103.041
16 Mojokerto 38.755 13.044 37.159 176 2.168 1.325 92.627
17 Jombang 59.141 26.677 34.591 228 6.215 11.518 138.370
18 Nganjuk 86.576 21.419 13.296 307 5.888 2.542 130.028
19 Madiun 45.855 11.294 5.370 88 7.220 2.785 72.612
20 Magetan 40.158 8.035 11.317 70 4.241 1.477 65.298
21 Ngawi 118.462 12.767 8.821 195 9.437 2.371 152.053
22 Bojonegoro 147.309 21.085 12.008 412 5.459 4.064 190.337
23 Tuban 81.241 18.413 11.499 6.738 10.117 1.107 129.115
24 Lamongan 99.883 22.196 15.611 4.299 1.095 1.566 144.650
25 Gresik 33.875 12.398 39.087 4.829 1.473 329 91.991
26 Bangkalan 156.489 11.476 4.001 3.805 20.058 1.932 197.761
27 Sampang 147.017 12.008 4.593 6.196 42.019 56.260 268.093
28 Pamekasan 30.428 8.590 6.293 4.936 11.228 141.413 202.888
29 Sumenep 110.993 13.342 10.809 17.531 46.688 63.759 263.122
30 Kota Kediri 1.027 4.783 2.631 18 132 202 8.793
31 Kota Blitar 564 2.181 1.064 20 208 30 4.067
32 Kota Malang 728 7.941 4.127 15 152 150 13.113
33 Kota Probolinggo 2.356 5.446 3.882 663 912 20 13.279
34 Kota Pasuruan 611 4.865 5.975 1.138 64 21 12.674
35 Kota Mojokerto 222 1.930 2.428 1 26 10 4.617
36 Kota Madiun 199 1.429 369 3 51 2 2.053
37 Kota Surabaya 993 2.685 1.480 20 689 230 6.097
38 Kota Batu 4.499 41.431 21.057 860 223 152 68.222
JAWA TIMUR 2.269.842 558.107 541.438 87.164 438.528 503.039 4.398.118

82 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Jumlah penduduk dengan status kesejahteraan dengan status kesejahteraan 40 persen
10 persen terbawah (Desil 1) yang bekerja di terbawah (Desil 4) yang bekerja di Sektor
Sektor Pertanian sebanyak 667.660 orang. Perikanan Tangkap sebanyak 11.201 orang.
Penduduk dengan status kesejahteraan 20
persen terbawah (Desil 2) yang bekerja di Jumlah penduduk dengan status kesejahteraan
Sektor Pertanian sebanyak 597.073 orang. 10 persen terbawah (Desil 1) yang bekerja di
Dan penduduk dengan status kesejahteraan Sektor Peternakan sebanyak 151.937 orang.
30 persen terbawah (Desil 3) yang bekerja Penduduk dengan status kesejahteraan 20
di Sektor Pertanian sebanyak 536.988 persen terbawah (Desil 2) yang bekerja di
orang. Sedangkan penduduk dengan status Sektor Peternakan sebanyak 124.172 orang.
kesejahteraan 40 persen terbawah (Desil 4) Dan penduduk dengan status kesejahteraan
yang bekerja di Sektor Pertanian sebanyak 30 persen terbawah (Desil 3) yang bekerja
281.616 orang. di Sektor Peternakan sebanyak 102.402
orang. Sedangkan penduduk dengan status
Jumlah penduduk dengan status kesejahteraan kesejahteraan 40 persen terbawah (Desil 4)
10 persen terbawah (Desil 1) yang bekerja di yang bekerja di Sektor Peternakan sebanyak
Sektor Sektor Perdagangan sebanyak 84.800 39.902 orang.
orang. Penduduk dengan status kesejahteraan
20 persen terbawah (Desil 2) yang bekerja Jumlah penduduk dengan status kesejahteraan
di Sektor Sektor Perdagangan sebanyak 10 persen terbawah (Desil 1) yang bekerja di
115.905 orang. Dan penduduk dengan status Sektor Perkebunan sebanyak 180.408 orang.
kesejahteraan 30 persen terbawah (Desil 3) Penduduk dengan status kesejahteraan 20
yang bekerja di Sektor Sektor Perdagangan persen terbawah (Desil 2) yang bekerja di
sebanyak 147.529 orang. Sedangkan penduduk Sektor Perkebunan sebanyak 150.404 orang.
dengan status kesejahteraan 40 persen Dan penduduk dengan status kesejahteraan
terbawah (Desil 4) yang bekerja di Sektor 30 persen terbawah (Desil 3) yang bekerja
Sektor Perdagangan sebanyak 105.744 orang. di Sektor Perkebunan sebanyak 112.077
orang. Sedangkan penduduk dengan status
Jumlah penduduk dengan status kesejahteraan kesejahteraan 40 persen terbawah (Desil 4)
10 persen terbawah (Desil 1) yang bekerja di yang bekerja di Sektor Perkebunan sebanyak
Sektor Industri Pengolahan sebanyak 88.819 39.606 orang.
orang. Penduduk dengan status kesejahteraan
20 persen terbawah (Desil 2) yang bekerja
di Sektor Industri Pengolahan sebanyak
116.334 orang. Dan penduduk dengan status
kesejahteraan 30 persen terbawah (Desil 3)
yang bekerja di Sektor Industri Pengolahan
sebanyak 144.727 orang. Sedangkan
penduduk dengan status kesejahteraan 40
persen terbawah (Desil 4) yang bekerja di
Sektor Industri Pengolahan sebanyak 97.181
orang.

Jumlah penduduk dengan status kesejahteraan


10 persen terbawah (Desil 1) yang bekerja di
Sektor Perikanan Tangkap sebanyak 27.927
orang. Penduduk dengan status kesejahteraan
20 persen terbawah (Desil 2) yang bekerja
di Sektor Perikanan Tangkap sebanyak
23.446 orang. Dan penduduk dengan status
kesejahteraan 30 persen terbawah (Desil 3)
yang bekerja di Sektor Perikanan Tangkap
sebanyak 18.825 orang. Sedangkan penduduk

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 83


Grafik 3.12 Lapangan Pekerjaan Utama Desil 1 s/d Desil 4+

100%

39,606 20,544
150,404 112,077 503,039
180,408 20,115
90%
39,902 5,765
102,402 11,201 438,528
80% 124,172
151,937 18,825 87,164
104,129
23,446 105,744
70% 27,927 147,529 558,107
115,905
84,800
60%
88,819 116,334 541,438
144,727 97,181
94,377
50%

40%

30%
667,660 597,073 536,988 281,616 2,269,842
20% 186,505

10%

0%

Desil 1 Desil 2 Desil 3 Desil 4 Desil 4+ Total

Pertanian (Padi Palawija) Industri Pengolahan Perdagangan


Perikanan Tangkap Peternakan Perkebunan

3.2 Analisis Karakterisrik Masalah Kemiskinan


Konsumsi
3.2.1 Persentase Penduduk Miskin
A. POSISI RELATIF
Berdasarkan hasil survey sosial ekonomi
nasional (SUSENAS) yang dilaksanakan oleh
BPS September 2020 Persentase Penduduk
Miskin Jawa Timur mengalami kenaikan
sebesar 1,26 poin persen dari 10,20 persen
pada September 2019 menjadi 11,46 pada
September 2020. Capaian Jawa Timur ini
masih lebih jelek dari capaian nasional,
capaian Persentase Penduduk Miskin masih
diatas capaian Nasional yaitu sebesar 10,19.
Dibandingkan dengan Provinsi Lain di
Indonesia persentase penduduk miskin Jawa
Timur menduduki Peringkat ke 16 dari yang
tertinggi. Secara Nasional Provinsi dengan Foto: Ilustrasi
persentase penduduk miskin terbanyak adalah
Provinsi Papua dengan Persentase penduduk Jawa, Persentase penduduk miskin Jawa Timur
miskin sebesar 26,8 persen, sedangkan Provinsi masih diatas DKI Jakarta (4,69%), Banten
dengan persentase penduduk miskin paling (6,63%), dan Jawa Barat (8,43 %). Persentase
sedkit adalah Provinsi Bali dengan persentase penduduk miskin Jawa Timur masih lebih
penduduk miskin sebesar 4,45 persen. Namun baik dari Provinsi Jawa Tengah (11,84%) dan
jika dibandingkan dengan pulau lain di Pulau Yogyakarta (12,8%).

84 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Grafik 3.13. Posisi Relatif Persentase Penduduk Miskin Provinsi Jawa Timur ( % )
30 dan Nasional Tahun 2020

26.8
25

21.7
21.21
20

17.99
15

15.59
15.43

15.3

14.23

13.06
12.98

12.8
12.76

11.84

11.69

11.5
11.46
10
9.14

8.99
8.43
7.97

7.78
7.41
7.24
7.04

6.97
6.64
6.63
6.56

6.13
5

5.26
4.89

4.83
4.69

4.45
0
Sumbar

Papua Barat
Aceh

Jawa Timur

Kalsel

Sulut

Sulsel
Kep Babel

DKI Jakarta

Banten

Gorontalo
Kalteng
Sumut

Riau

Sumsel

Maluku Utara
Sulteng
Jambi

Bali

Papua
Lampung

Jawa Tengah
DI Yogyakarta

Maluku
Bengkulu

Kep Riau

Kaltim
Jawa Barat

NTT
Kalbar
NTB

Sulbar
Kaltara

Sultra
P0 Provinsi P0 Nasional (10,19)

B. Perkembangan Time Series


Pada tahun 2015 per Bulan September tingkat mengalami kenaikan sebesar 0,37 persen
kemiskinan Jawa Timur pada titik 12,28 %. dibandingkan bulan Maret 2020, menjadi 11,46
Pada tahun 2016 per bulan September tingkat persen. Capaian persentase penduduk miskin
kemiskinan Jawa Timur sebesar 11,85 % Jawa Timur pada bulan September 2020 masih
atau mengalami penurunan sebanyak 0,43 % diatas capaian Nasional, dimana Jawa Timur
dibandingkan dengan tahun 2015. Pada tahun sebesar 11,46 dan Nasional sebesar 10,19
2017 bulan September tingkat kemiskinan persen. Kenaikan persentase penduduk miskin
Jawa Timur pada titik 11,20 % atau berkurang pada September 2020 disebabkan karena
0,65 poin % dibandingkan pada tahun 2016. adanya Pandemi Covid 19, yang menyebabkan
terganggunya aktivitas ekonomi masyarakat,
Sedangkan pada tahun 2018 per bulan yang menyebabkan pendapatannya menjadi
September tingkat kemiskinan Jawa Timur berkurang. Hal ini menyebabkan kemampuan
sebesar 10,85%. Per Maret 2019 tingkat untuk memenuhi kebutuhan dasar baik
kemiskinan Jawa Timur sebesar 10,37% atau makanan maupun non makanan menjadi
turun sebesar 0,48 poin persen dibanding terganggu.
dengan September 2018 dan pada tahun yang
sama yaitu 2019 per bulan September, tingkat
kemiskinan Provinsi Jawa Timur kembali
mengalami penurunan yaitu pada angka 10,20.
Penurunan angka kemiskinan di Provinsi Jawa
Timur pada tahun 2019 begitu signifikan,
karena dalam 2 periode secara beruntun
mengalami penurunan. Namun pada awal tahun
2020 tepatnya di bulan Maret, hanya berselang
6 bulan tingkat kemiskinan di Jawa Timur
mengalami kenaikan yang signifikan yaitu
berada pada posisi 11,09. Berdasarkan hasil
SUSENAS BPS September 2020, persentase Foto: Ilustrasi
penduduk miskin Jawa Timur kembali

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 85


Grafik 3.14. Perkembangan Antar Waktu Persentase Penduduk Miskin
Provinsi Jawa Timur ( % ) Tahun 2015 - 2020
12.50

12.00
12.28 11.85

11.50
11.46
11.20
11.00
10.85

10.50

10.20
10.00

2015 2016 2017 2018 2019 2020

C. EFEKTIVITAS
Berdasarkan grafik 3.15. Persentase penduduk
miskin Jawa Timur Tahun 2015 – 2020
menunjukkan tren yang menurun, meskipun
terjadi kenaikan pada tahun 2020. Kenaikan
ini sebagai akibat adanya Pandemi COVID 19
yang berdampak luas pada berbagai aspek
terutama ekonomi masyarakat.

PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN


PROVINSI JAWA TIMUR DALAM RANGKA
MENURUNKAN PRESENTASE DAN JUMLAH
PENDUDUK MISKIN DI JAWA TIMUR

BANTUAN SOSIAL PROGRAM PEMBERDAYAAN PROGRAM


BERBASIS INDIVIDU MASYARAKAT DAN DESA PENANGGULANGAN
DAN KELUARGA SERTA PEMBERDAYAAN KEMISKINAN
• Program Keluarga UMKM LAINNYA
Harapan (PKH) Plus • Program Pemberdayaan • Program
• Program Bantuan Usaha Perempuan (JATIM Rehabilitasi
Sosial Untuk PUSPA) Rumah Layak Huni
Penyandang • Anti Poverty Program (APP) • Bantuan
Disabilitas (ASPD) • Program Kelompok Usaha Pemasangan
• Program Pembiayaan Bersama (KUBE) Aliran Listrik
Kesehatan Bagi • Program Wanita Rawan untuk masyarakat
Masyarakat Miskin Sosial Ekonomi (WRSE) miskin
(BIAKESMASKIN) • Bantuan Permodalan untuk • Dan lain-lain.
• PBI Provinsi BUMDesa
• Biaya Operasional • Dan lain-lain
Sekolah
Madrasah Diniyah
(BOSDAMADIN)

86 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Grafik 3.15. Analisis Efektifitas Persentase Penduduk Miskin Jawa Timur Tahun 2015 - 2020
14.00

12.00

10.00

8.00
12.28

11.85

11.46
11.20

10.85

10.20
6.00

4.00

2.00

2015 2016 2017 2018 2019 2020

Jawa Timur Linear (Jawa Timur)

D. RELEVANSI
Persentase penduduk miskin Jawa Timur tahun persentase penduduk miskin Nasional yang
2015 – 2020 menunjukkan kecenderungan juga mengalami penurunan hingga tahun
menurun hingga tahun 2019, dan mengalami 2019 dan mengalami kenaikan pada tahun
kenaikan pada tahun 2020 sebagai dampak 2020. Hal ini menunjukkan bahwa penurunan
dari Pandemi COVID 19. Kecenderungan kemiskinan Jawa Timur berkontribusi positif
penurunan ini relevan dengan capaian bagi penurunan kemiskinan Nasional.

Grafik 3.16. Analisis Relevansi Persentase Penduduk MiskinJawa Timur


Tahun 2015 - 2020
12.50

12.00
12.28
11.50
11.85
11.46
11.20
11.00

11.13
10.50

10.70 10.85
10.20 10.19
10.00

9.50
10.12
9.66
9.20
9.00

8.50

2015 2016 2017 2018 2019 2020

Jawa Timur Nasional Linear (Jawa Timur) Linear (Nasional)

3.2.2 Jumlah Penduduk Miskin


A. POSISI RELATIF
Jumlah penduduk miskin Jawa Timur penduduk miskin terbesar kedua adalah
berdasarkan hasil Susenas BPS September Provinsi Jawa Barat sebanyak 4.188.520 jiwa
2020 sebanyak 4.585.970 jiwa atau 11,46 % dari dan Provinsi Jawa Tengah dengan jumlah
jumlah penduduk Jawa Timur. Dibandingkan penduduk miskin terbanyak ketiga yaitu
dengan Provinsi Lain di Indonesia Jumlah sebanyak 4.119.930 jiwa. Sedangkan Provinsi
Penduduk Miskin Jawa Timur ini merupakan dengan jumlah penduduk miskin paling sedkit
yang terbanyak di Indonesia, meskipun secara adalah Provinsi Kalimantan Utara sebanyak
persentase nomer 16. Provinsi dengan jumlah 52.700 jiwa.

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 87


Grafik 3.17. Posisi Relatif Jumlah Penduduk Miskin Provinsi Jawa Timur (jiwa)
5,000,000
dan Nasional Tahun 2020
4,500,000

4,585,970
4,000,000

4,188,520
4,119,930
3,500,000
1,356,720

3,000,000

1,173,530
1,119,650

1,091,140
2,500,000

912,230
857,640

800,240
833,910

746,040
496,840
2,000,000

503,140
491,220

403,740
364,790

370,710

322,400
306,000

317,320
243,990
288,100

206,920

215,220
196,920

195,850

159,050
185,310
142,610

141,780
1,500,000

87,520
72,050

52,700
1,000,000

500,000

-
Sumbar

Papua Barat
Aceh

Jawa Timur

Kalsel

Sulut

Sulsel
Kep Babel

DKI Jakarta

Banten

Gorontalo
Kalteng
Sumut

Riau

Sumsel

Maluku Utara
Sulteng
Jambi

Papua
Lampung

Jawa Tengah
DI Yogyakarta

Bali

Maluku
Bengkulu

Kep Riau

Kaltim
Jawa Barat

NTT
Kalbar
NTB

Sulbar
Kaltara

Sultra
Provinsi Nasional (27.549.690)

B. Perkembangan Time Series


Perkembangan jumlah penduduk miskin Jawa aktivitas ekonomi ini menyebabkan banyak
Timur dari Tahun 2015 sd 2019 menunjukan mereka yang bekerja disektor informal seperti
adanya penurunan. Pada tahun 2015 jumlah pedagang, Pengemudi Transportasi Online, dan
penduduk miskin Jawa Timur sebanyak lain-lain pendapatannya menjadi terganggu
4.775.970 jiwa dan terus menurun hingga serta sektor formal deangan adanya PHK
tahun 2019 menjadi 4.056.000 jiwa atau dan Opsi Merumahkan Karyawan karena
berkurang sebanyak 719.970 jiwa dalam kurun terganggunya kondisi perusahaan. Dampak
waktu 5 tahun. Namun pada tahun 2020 ada COvid 19 secara ekonomi dirasakan oleh
peningkatan yang signifikan dibandingkan hampir semua lapisan masyarakat. Dampak
dengan tahun 2020. Pada tahun 2020 jumlah yang lebih luas adalah mereka yang sebelumnya
penduduk miskin Jawa Timur meningkat masih sedikit diatas garis kemiskinan (rentan
menjadi 4.585.970 jiwa atau bertambah miskin) akhirnya jatuh menjadi miskin karena
529.970 jiwa. Peningkatan ini sebagai akibat menurunnya pendapatan yang berdampak
adanya Pandemi Covid 19 yang berdampak pada melemahnya daya beli atau kemampuan
luas pada aktivitas ekonomi baik disektor untuk memenuhi kebutuhan dasar baik
formal maupun informal. Akibat terganggunya makanan maupun non makanan.
Grafik 3.18. Perkembangan Antar Waktu Jumlah Penduduk Miskin
Provinsi Jawa Timur (jiwa) Tahun 2015 - 2020
5,000,000

4,775,970
4,800,000

4,605,270
4,585,970
4,600,000

4,638,530
4,292,150
4,400,000

4,200,000

4,000,000

4,056,000
3,800,000

2015 2016 2017 2018 2019 2020


Jml Pddk Miskin Jawa Timur

88 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


C. EFEKTIVITAS
Sejalan dengan kecenderungan penurunan Jawa Timur dengan melibatkan beberapa
persentase penduduk miskin, jumlah penduduk Perangkat Daerah (PD) serta dukungan
miskin Jawa Timur juga menunjukkan program penanggulangan kemiskinan yang
kecenderungan yang sama dan ada kenaikan diinisiasi oleh Pemerintah Kabupaten/
di tahun 2020. Hal ini menunjukkan bahwa Kota serta Desa efektif untuk menutunkan
berbagai program penanggulangan kemiskinan kemiskinan di Jawa Timur.
yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi

Grafik 3.19. Analisis Efektifitas Jumlah Penduduk Miskin Jawa Timur Tahun 2015 - 2020
5,000,000

4,800,000

4,056,000
4,600,000
4,775,970

4,400,000
4,638,530

4,605,270

4,585,970
4,200,000

4,000,000 4,292,150

3,800,000

3,600,000

2015 2016 2017 2018 2019 2020

Jml Pddk Miskin Jawa Timur Linear (Jml Pddk Miskin Jawa Timur)

3.2.3 Tingkat Kedalaman Kemiskinan (P1)


A. POSISI RELATIF
Jumlah penduduk miskin Jawa Timur
berdasarkan hasil Susenas BPS September
2020 sebanyak 4.585.970 jiwa atau 11,46 % dari
jumlah penduduk Jawa Timur. Dibandingkan
dengan Provinsi Lain di Indonesia Jumlah
Penduduk Miskin Jawa Timur ini merupakan
yang terbanyak di Indonesia, meskipun secara
persentase nomer 16. Provinsi dengan jumlah
penduduk miskin terbesar kedua adalah
Provinsi Jawa Barat sebanyak 4.188.520 jiwa
dan Provinsi Jawa Tengah dengan jumlah
penduduk miskin terbanyak ketiga yaitu
sebanyak 4.119.930 jiwa. Sedangkan Provinsi
dengan jumlah penduduk miskin paling sedkit
adalah Provinsi Kalimantan Utara sebanyak
52.700 jiwa.
Foto: Ilustrasi

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 89


7
Grafik 3.20. Posisi Relatif Tingkat Kedalaman Kemiskinan (P1) Provinsi Jawa Timur dan
Nasional Tahun 2020
6

6.09
6.07
4.16
5

3.76
4

2.86
2.85

2.78
2.74
2.51
2.26

2.23
3

2.08
2.11

1.97

1.95
1.84

1.65
1.6

1.32

1.28

1.23
1.21
2
1.18

1.14

1.09
1.13
0.99

1.03
0.88

0.86
0.77

0.77
0.67

0.61
1

DI Yogyakarta

Kaltim
Kaltara
Jawa Barat

Sulsel

Maluku
Riau

DKI Jakarta
Sumut

Bengkulu

Kep Babel

Jawa Timur

Kalbar

Papua Barat
Jawa Tengah

Kalteng

Sultra

Maluku Utara
Sumbar

Bali

Gorontalo
NTB
Lampung

Banten

NTT

Kalsel

Sulut
Aceh

Sumsel

Sulbar

Papua
Jambi

Kep Riau

Sulteng
Provinsi P1 Nasional (1,75)

B. Perkembangan Time Series


Berdasarkan data BPS, perkembangan antar signifikan yaitu sebesar 0,456 menjadi 1,612.
waktu Tingkat Kedalaman Kemiskinan (P1) Pada tahun 2020, sebagai dampak dari COVID
tahun 2015 – 2020 menunjukan fluktuatif, 19 tingkat kedalam kemiskinan (P1) Jawa
pada tahun 2016, P1 Jawa Timur turun 0,18 Timur juga menunjukkan peningkatan sebesar
poin menjadi 1,946 dibandingkan tahun 0,358 menjadi 1,970. Peningkatan Tingkat
2015 dimana P1 Jawa Timur sebesar 2,126. Kedalaman Kemiskinan ini menunjukkan
Sedangkan pada tahun 2017 P1 Jawa Timur bahwa Pandemi COVID 19 berdampak pada
Kembali mengalami kenaikan sebesar 0,141 merosotnya pendapatan masyarakat miskin,
poin menjadi 2,087 dan pada tahun 2018 terutama yang ada diperkotaan sehingga daya
sedikit mengalami penurunan, yaitu 0,019 belinya menurun drastis.
menjadi 2,068 dan kembali turun cukup
Grafik 3.21. Perkembangan Antar Waktu Tingkat Kedalaman Kemiskinan (P1)
Provinsi Jawa Timur ( jiwa) Tahun 2015 - 2020
2.300

2.200
2.126
2.100
2.087
1.970
2.000
2.068

1.946
1.900

1.800

1.700

1.612
1.600

1.500

2015 2016 2017 2018 2019 2020

Jawa Timur

90 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


C. EFEKTIVITAS
Tingkat kedalaman kemiskinan (P1) Jawa diarahkan pada program pemberdayaan
Timur periode 2015 – 2020 menunjukkan masyarakat dan pemberdayaan UMKM, dalam
kecenderungan penurunan meskipun upaya meningkatkan pendapatan masyarakat
sifatnya fluktiatif, naik dan turun. Hal ini untuk mewujudkan penghidupan yang
mengindikasikan bahwa berbagai program berkelanjutan. Sebagai upaya menurunkan
penanggulangan kemiskinan Jawa Timur yang tingkat kedalam kemiskinan Jawa Timur maka
dijalankan secara komprehensif dalam wadah ke depan strategi penanggulangan kemiskinan
JATIM SATYA masih cukup efektif untuk melalui peningkatan pendapatan masyarakat
menurunkan tingkat kedalaman kemiskinan. melalui usaha ekonomi produktif harus lebih
Untuk itu, kedepannya berbagai program dikedepankan.
penanggulangan kemiskinan disarankan

Grafik 3.22. Analisis Efektifitas Tingkat Kedalaman Kemiskinan (P1)


Provinsi Jawa Timur Tahun 2015 - 2020
2.500

2.000

1.500
2.126

2.087

2.068

1.970
1.946

1.612
1.000

0.500

2015 2016 2017 2018 2019 2020

Jawa Timur Linear (Jawa Timur)

D. RELEVANSI
Capaian tingkat kedalaman kemiskinan Jawa
Timur tahun 2015 – 2020 relevan dengan
capaian tingkat kedalaman kemiskinan (P1)
Nasional. Kenaikan atau penurunan tingkat
kedalaman kemiskinan Nasional sejalan
dengan kenaikan atau penurunan Tingkat
Kedalaman Kemiskinan (P1) Jawa Timur.
Hal ini menunjukkan bahwa capaian tingkat
kedalaman kemiskinan (P1) Jawa Timur
relevan dengan pencapaian P1 Nasional.
Berbagai program penanggulangan kemiskinan
yang dijalankan oleh Pemerintah Provinsi Jawa
Timur rtelah relevan dengan berbagai program
penanggulangan kemiskinan dengan saling
melengkapi dan memperluas coverage sasaran Foto: Ilustrasi
program.

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 91


Grafik 3.23. Relevansi Capaian Tingkat Kedalaman Kemiskinan (P1)
Provinsi Jawa Timur (jiwa) dan Nasional Tahun 2015 - 2020
2.30

2.126
2.20

1.946 2.087 2.068


2.10

2.00 1.970
1.90

1.79
1.80
1.74
1.612
1.70 1.84 1.63 1.75
1.60

1.50

1.40
1.50
1.30

2015 2016 2017 2018 2019 2020

P1 Nasional P1 Jawa Timur Linear (P1 Nasional) Linear (P1 Jawa Timur)

3.2.4 Tingkat KEPARAHAN Kemiskinan (P2)


A. POSISI RELATIF
Tingkat keparahan kemiskinan (P2) sebagai berikut : Provinsi DKI Jakarta (0,15),
menunjukkan adanya ketimpangan Provinsi Jawa Barat (0,29), Provinsi Banten
pengeluaran diantara penduduk miskin. (0,34), Provinsi Jawa Tengah (0,43), Provinsi
Berdasarkan data BPS September 2020, P2 DI Yokyakarta (0,50) dan Provinsi Jawa Timur
Jawa Timur sebesar 0,53. Capaian ini lebih (0,53).
jelek dari capaian Nasional, yaitu sebesar
0,47. Tingkat keparahan kemiskinan (P2)
yang semakin kecil semakin baik, begitupula
sebaliknya semakin besar maka semakin tidak
baik karena ketimpangan pengeluaran diantara
penduduk miskin semakin melebar.

Secara Nasional tingkat keparahan kemiskinan


(P2) Jawa Timur berada pada peringkat ke-21.
Provinsi dengan tingkat keparahan kemiskinan
(P2) paling kecil adalah Provinsi Bali, yaitu
sebesar 0,12. Sedangkan Provinsi dengan P2
tertinggi adalah Provinsi Papua Barat, yaitu
sebesar 2,41. Dibandingkan dengan provinsi
lain di Pulau Jawa, capaian P2 Jawa Timur yang
paling jelek, yaitu tertinggi diantara lainnya.
Provinsi di Jawa yang paling kecil P2-nya adalah
Provinsi DKI Jakarta dengan P2 sebesar 0,15.
Berikut adalah tingkat keparahan kemiskinan
(P2) 6 provinsi di Jawa, dari yang paling
Foto: Ilustrasi
baik hingga yang paling jelek berturut-turut

92 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Grafik 3.24. Relatif Tingkat Keparahan Kemiskinan (P2) Provinsi Jawa Timur
2.70
dan Nasional Tahun 2020

2.41
2.35
2.20

1.70

1.24

1.18
0.87
1.20
0.83

0.79
0.73

0.67
0.64
0.63

0.57

0.55
0.53
0.50

0.46
0.45

0.43

0.43
0.42
0.70

0.34

0.30
0.31
0.29

0.29
0.27
0.26

0.23
0.22

0.19
0.18
0.17

0.15

0.12
0.20

DI Yogyakarta

Kaltim
Kaltara
Jawa Barat

Sulsel

Maluku
Riau

DKI Jakarta
Sumut

Bengkulu

Kep Babel

Jawa Timur

Kalbar

Papua Barat
Jawa Tengah

Kalteng

Sultra

Maluku Utara
Sumbar

Bali

Gorontalo
NTB

Kalsel

Sulut
Lampung

Banten

NTT
Aceh

Sumsel

Sulbar

Papua
Jambi

Kep Riau

Sulteng
-0.30

P2 Jawa Timur P2 Nasional (0,47)

B. Perkembangan Time Series


Perkembangan tingkat keparahan kemiskinan dan P1 sebagai dampak dari Pandemi COVID
(P2) Jawa Timur tahun 2015 – 2020 19. Penurunan selama periode 2015 – 2020
menunjukkan kecenderungan yang fluktuatif. terjadi pada tahun 2016 dan 2019. Pada tahun
Pada September 2020 tingkat keparahan 2016 P2 turun dari 0,613 tahun 2015 menjadi
kemiskinan (P2) Jawa Timur sebesar 0,529 atau o,473. Sedangkan tahun 2019 mengalami
mengalami kenaikan 0,157 poin dibandingkan penurunan dari 0,560 tahun 2018 menjadi
tahun 2019 dimana P2 sebesar 0,372. 0,372 tahun 2019.
Kenaikan P2 ini sejalan dengan kenaikan P0

Grafik 3.25. Perkembangan Antar Waktu Tingkat Keparahan Kemiskinan (P2)


0.640 Provinsi Jawa Timur ( jiwa) Tahun 2015 - 2020

0.590
0.613
0.557
0.529
0.560
0.540

0.490

0.440
0.473
0.372
0.390

0.340

2015 2016 2017 2018 2019 2020

Jawa Timur

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 93


C. EFEKTIVITAS
Tingkat keparahan kemiskinan (P2) Jawa menurunkan tingkat keparahan kemiskinan
Timur periode 2015 – 2020 menunjukkan (P2). Untuk itu kedepan berbagai program
kecenderungan penurunan meskipun penanggulangan kemiskinan disarankan
sifatnya fluktuatif, naik dan turun. Hal ini diarahkan pada program pemberdayaan
mengindikasikan bahwa berbagai program masyarakat dan pemberdayaan UMKM, dalam
penanggulangan kemiskinan Jawa Timur yang upaya meningkatkan pendapatan masyarakat
dijalankan secara komprehensif dalam wadah untuk mewujudkan penghidupan yang
JATIM SATYA masih cukup efektif untuk berkelanjutan.

0.700
Grafik 3.26. Analisis Efektifitas Tingkat Keparahan Kemiskinan (P2)
Jawa Timur Tahun 2015 - 2020
0.600

0.500

0.400
0.613

0.560
0.557

0.529
0.473

0.300

0.372
0.200

0.100

2015 2016 2017 2018 2019 2020

Jawa Timur Linear (Jawa Timur)

D. RELEVANSI
Capaian tingkat keparahan kemiskinan Jawa
Timur tahun 2015 – 2020 relevan dengan
capaian tangkat keparahan kemiskinan
(P2) Nasional. Ketika terjadi kenaikan atau
penurunan tingkat keparahan kemiskinan
Nasional, hal ini juga diikuti oleh adanya
kenaikan atau penurunan P2 Provinsi Jawa
Timur juga. Hal ini menunjukkan bahwa capaian
tingkat keparahan kemiskinan (P2) Jawa Timur
relevan dengan capaian P2 Nasional. Berbagai
program penanggulangan kemiskinan yang
dijalankan oleh Pemerintah Provinsi Jawa
Timur relevan dengan berbagai program
penanggulangan kemiskinan Nasional, saling
melengkapi dan memperluas coverage sasaran
program.
Foto: Ilustrasi

94 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Foto: Ilustrasi

Grafik 3.27. Relevansi Capaian Tingkat Keparahan Kemiskinan (P2)


Provinsi Jawa Timur (jiwa) dan Nasional Tahun 2015 - 2020
0.650

0.613
0.600

0.557 0.560
0.550
0.529
0.510 0.473
0.500

0.460
0.372
0.450

0.470
0.400 0.440 0.410

0.350

0.360
0.300

2015 2016 2017 2018 2019 2020

Jawa Timur Nasional

Tabel 3.10. Masalah Kemiskinan Konsumsi

Aspek Yang Dianalisis


Indikator Utama Perkembangan
Posisi Relatif Efektifitas Relevansi
Antar Waktu
Persentase Lebih tinggi dari Cenderung
1 Efektif Relevan
Penduduk Miskin Nasional Menurun
Jumlah Penduduk Terbanyak secara Cenderung
2 Efektif Relevan
Miskin Nasional Menurun
Tingkat Kedalaman Lebih tinggi dari
3 Fluktuatif Efektif Relevan
Kemiskinan (P1) Nasional
Tingkat Keparahan Lebih tinggi dari
4 Fluktuatif Efektif Relevan
Kemiskinan (P2) Nasional

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 95


Foto: Ilustrasi

3.3 Analisis Karakteristik Masalah


Ketenagakerjaan
3.3.1 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
idang ketenagakerjaan menjadi program berumur 15 tahun atau lebih yang tidak bekerja

B prioritas pembangunan Gubernur Jawa


Timur yang merupakan bentuk komitmen
kepada rakyat. Program prioritas pembangunan
sama sekali. Pengganguran merupakan salah
satu indikator dalam bidang ketenagakerjaan,
terutama pengangguran terbuka.
bidang ketenagakerjaan tersebut selanjutnya Pengangguran Terbuka adalah angkatan kerja
diwujudkan dalam rencana aksi yang yang sama sekali tidak mempunyai pekerjaan.
disebut dengan Jatim Kerja. Permasalahan Beberapa kategori yang termasuk dalam
ketenegakerjaan mendapatkan perhatian pengangguran terbuka adalah tidak punya
yang utama dari Gubernur Jawa Timur, karena pekerjaan dan yang mencari pekerjaan, tidak
ketenagakerjaan merupakan penyumbang punya pekerjaan dan yang mempersiapkan
terbesar keberhasilan pembangunan. Disisi usaha, yang tidak mencari pekerjaan karena
lain ketenagakerjaan juga merupakan salah merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan
satu penyebab penghambat pembangunan, dan yang sudah mempunyai pekerjaan tapi
yakni dengan munculnya permasalahan sosial belum mulai bekerja. Tingkat Pengangguran
di bidang ketenagakerjaan. Permasalahan Terbuka merupakan persentase jumlah
sosial yang timbul dari bidang ketenagakerjaan pengangguran terhadap angkatan kerja.
adalah semakin banyaknya pengangguran. Semakin tinggi tingkat pengangguran terbuka,
Segala bentuk pengangguran inilah yang semakin rendah peluang masyarakat untuk
mendorong tingginya angka kemiskinan di meningkatkan pendapatan dan mendorong
Jawa Timur. Pengangguran adalah penduduk timbulnya permasalahan sosial.

96 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Grafik 3.28. Posisi Relatif TPT Provinsi Jawa Timur ( % ) dan Nasional Tahun 2020
12

10.95

10.64
10

10.46
10.34

5.84
8

7.57
7.37
6.91
6.88

6.87

6.8
6.59

6.48

6.31
6.32

5.81
5.63
5.51

5.25

5.15
5.13

4.97
4.74
4.67

4.58

4.58
4.57
4

4.28

4.28

4.28
4.22
4.07

3.77

3.32
2

Papua Barat
Aceh

Jawa Timur
DKI Jakarta

Banten

Kalimantan Tengah

Gorontalo
Riau

Maluku Utara
Jambi

Kalimantan Barat

Kalimantan Utara

Papua
Lampung

Jawa Tengah
DI Yogyakarta

Bali

Kalimantan Selatan

Sulawesi Tenggara

Maluku
Sumatra Utara

Bengkulu

Kep.Riau
Sumatra Barat

Sumatra Selatan

Jawa Barat

NTT

Sulawesi Tengah
NTB

Kalimantan Timur

Sulawesi Utara

Sulawesi Barat
Kep. Bangka Belitung

Sulawesi Selatan
PROVINSI NASIONAL (7,07)
Sumber : BPS

Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi Tingkat Pengangguran Terbuka di Jawa


Jawa Timur pada tahun 2020 sebesar 5,84 Timur cenderung stabil, dimana pada periode
%. Capaian ini menunjukkan TPT Jawa Timur tahun 2015 – 2019 TPT Provinsi Jawa Timur
lebih rendah sekitar 1,23 % dibandingkan cenderung mengalami penurunan. Pada
dengan capaian TPT Nasional, yaitu sekitar tahun 2015 Tingkat Pengangguran Terbuka
7,07 %. Dibandingkan dengan provinsi lain di persentasenya sekitar 4,47 %, pada tahun
Indonesia menduduki peringkat ke-20 TPT 2016 mengalami penurunan menjadi 4,21 %.
terendah. Dibandingkan dengan provinsi Pada tahun berikutnya yaitu pada tahun 2017,
lain di Pulau Jawa, TPT Provinsi Jawa Timur Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi Jawa
terendah kedua setelah TPT Provinsi DI Timur kembali mengalami penurunan sekitar
Yogyakarta, yaitu sebesar 4,57 %. Secara 0,47 % menjadi 4 %. Hal tersebut menunjukkan
time series atau dari periode 2015-2020 bahwa jumlah penganggur semakin berkurang.

Grafik 3.29. Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka ( % ) Provinsi Jawa Timur


6.50
Tahun 2015 -2020

6.00 5.84
5.50

5.00

4.50
4.47
4.00 3.91
4.00

4.21
3.50
3.82
3.00

2015 2016 2017 2018 2019 2020


Sumber : BPS

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 97


Seiring dengan beberapa kebijakan untuk persentase Tingkat Pengagguran Terbuka
mengurangi angka pengagguran, maka pada secara beruntun dari tahun 2015 – 2019 adalah
tahun 2018 persentase Tingkat Pengangguran kebijakan program Pemerintah Provinsi Jawa
Terbuka Provinsi Jawa Timur kembali Timur untuk mengurangi jumlah pengangguran
mengalami penurunan yaitu berada di titik 3.91 yang tepat. Namun pada tahun 2020 di masa
%. Tren penurunan tersebut terus berlanjut adanya Pandemi Covid 19 dan pemerintah
pada tahun berikutnya yaitu tahun 2019 yang membuat suatu kebijakan Pembatasan Sosial
berada pada titik 3.82 %. Namun pada tahun Berskala Besar maka berdampak juga pada
2020, Tingkat Pengagguran Terbuka Provinsi sektor ketenagakerjaan dengan adanya PHK
Jawa Timur mengalami kenaikan sekitar 2.02 Buruh dan pengurangan jam kerja sehingga
% dari titik 3.82 % pada tahun 2019 menjadi menyebabkan Tingkat Pengangguran Terbuka
5.84 % pada tahun 2020. Capaian penurunan menjadi naik.

7.00 Grafik 3.30. Analisis Efektivitas Tingkat Pengangguran Terbuka (%) Provinsi Jawa Timur
Tahun 2015 - 2020
6.00

5.00

4.00

5.84
3.00
4.47

4.21

4.00

3.91

3.82
2.00

1.00

2015 2016 2017 2018 2019 2020


Sumber : BPS

Jika dilihat dari tren waktu ke waktu dari grafik


di atas,maka dapat dikatakan bahwa tingkat
pengangguran terbuka di Jawa Timur hingga
tahun 2019 memiliki tren cenderung menurun.
Hal ini menunjukkan berbagai program
pembangunan meliputi pembangunan sektor
ekonomi (UMKM), Bursa Kerja baik online
maupun offline, dan program peningkatan
kualitas tenaga kerja seperti Program
Pelatihan bagi calon Pekerja di 16 UPT Balai
Latihan Kerja Provinsi Jawa Timur (Intensif
dan Reguler) efektif utnuk menurunkan angka
pengangguran. Namun pada tahun 2020
mengalami kenaikan dengan adanya Pandemi
Covid 19 yang berdampak pada semua sektor
termasuk ketenagakerjaan dengan ditandai
kenaikan Tingkat Pengangguran Terbuka.
Foto: Ilustrasi

98 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Grafik 3.31. Analisis Relevansi Tingkat Pengangguran Terbuka (%) Provinsi Jawa Timur,
Tahun 2015 - 2020
7.07
7.50

7.00

6.50
6.18
5.61
6.00

5.50
5.50 5.30 5.23 5.84
5.00

4.50

4.47
4.21
4.00

4.00 3.91
3.50
3.82
3.00

2015 2016 2017 2018 2019 2020


Jawa Timur Indonesia
Linear (Jawa Timur) Linear (Indonesia)

3.3.2 Tingkat PARTISIPASI ANGKATAN KERJA (TPAK)


Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK)
adalah persentase jumlah angkatan kerja
(bekerja dan menganggur) terhadap jumlah
penduduk usia kerja. TPAK bermanfaat
untuk melihat penduduk yang potensial
memproduksi barang dan jasa. Semakin tinggi
TPAK menunjukkan semakin besar bagian
dari penduduk usia kerja yang sesungguhnya
terlibat, atau berusaha untuk terlibat, dalam
kegiatan produktif yaitu memproduksi barang Foto: Ilustrasi
dan jasa, dalam kurun waktu tertentu.
Grafik 3.32. Posisi Relatif Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) (%) Jawa Timur
dan Nasional tahun 2020
70.33

76

74
74.32

73.11

72
72.16
71.73

71.12

70
70.45

70.19
70.16

69.83

69.55
69.44
69.43

69.33
69.01

68
68.83
68.67

68.65

68.4
67.79

66
66.89

66.51

66.46
66.28

65.5
65.24
65.1

65.07

64
64.53

64.48

64.28
63.81

63.42

63.4

62

60

58

56
Papua Barat
Aceh

Jawa Timur
DKI Jakarta

Banten

Kalimantan Tengah

Gorontalo
Riau

Maluku Utara
Jambi

Kalimantan Barat

Kalimantan Utara

Papua
Lampung

Jawa Tengah
DI Yogyakarta

Bali

Kalimantan Selatan

Sulawesi Tenggara

Maluku
Sumatra Utara

Bengkulu

Kep.Riau
Sumatra Barat

Sumatra Selatan

Jawa Barat

NTT

Sulawesi Tengah
NTB

Kalimantan Timur

Sulawesi Utara

Sulawesi Barat
Kep. Bangka Belitung

Sulawesi Selatan

PROVINSI NASIONAL (67,77)


Sumber : BPS

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 99


Berdasarkan data Sakernas, TPAK Provinsi Jawa Timur menduduki peringkat ke-7 secara
Jawa Timur Tahun 2020 sebesar 70,33%. Nasional. Dibandingkan dengan Provinsi di
Capaian TPAK ini lebih baik dari capaiann Pulau Jawa, capaian TPAK Provinsi Jawa Timur
TPAK Rata-rata Nasional yaitu sebesar 67,77 terbaik kedua setelah Provinsi DI Yogyakarta
%. Pada tahun 2020 TPAK tertinggi dicapai oleh dengan TPAK sebesar 71,12 %. Capaian TPAK
Provinsi Bali, yaitu sebesar 74,32 %, sedangkan Jawa Timur ini lebih baik dari capaian TPAK
yang terendah adalah Provinsi Sulawesi Provinsi Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten dan
Selatan yaitu sebesar 63,4 %. TPAK Provinsi DKI Jakarta.
Grafik 3.33. Perkembangan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%) Provinsi Jawa Timur
71.5
Tahun 2015 – 2020

70.5
70.33
69.61
68.84 68.78
69.5

68.5
69.56
67.5

66.5 66.14
65.5

2015 2016 2017 2018 2019 2020


Sumber : BPS

Perkembangan Tingkat Partisipasi Angkatan mengalami kenaikan yang cukup signifikan


Kerja Provinsi Jawa Timur sulit diprediksi, yaitu sekitar 2,64 %, dari 66, 14 % ditahun 2016
karena partisipasi angkatan kerja mengalami menjadi 68,78 %. Setelah itu pada tahun 2018,
kondisi yang cenderung fluktuatif. Dalam kurun Tingkat Partipasi Angkatan Kerja Provinsi Jawa
waktu 6 tahun kebelakang Tingkat Partisipasi Timur kembali mengalami kenaikan menjadi
Angkatan Kerja ada masa mengalami 69, 37 %. Pada tahun 2019 kembali mengalami
penurunan pada periode tahun 2015 ssampai kenaikan walaupun tidak terlali signifikan yaitu
dengan tahun 2016. Pada grafik diatas dapat sekitar 0,05 % menjadi 69,61dan pada tahun
dilihat bahwa pada tahun 2015 TPAK Jawa 2020 kembali mengalami kenaikan menjadi
Timur sebesar 68,84 %, dan pada tahun 2016 70,33 % walaupun pada tahun 2020 Tingkat
turun menjadi 66,14 %. Pada tahun 2017 Pengangguran Terbuka angkanya naik.

71
Grafik 3.34. Analisis Efektivitas Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%)
Provinsi Jawa Timur Tahun 2015 – 2020
70

69

68
70.33
69.56

69.61
68.84

68.78

67

66
66.14

65

64

2015 2016 2017 2018 2019 2020


Sumber : BPS

100 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Jika dilihat dari analisis efektifitas pada grafik sampai dengan tahun 2020 sudah mengalami
di atas tentang Tingkat Partisipasi Angkatan perbaikan dalam membuat strategi untuk
Kerja (TPAK) Provinsi Jawa Timur dari tahun meningkatkan partisipasi angakatan kerja dan
2015 – 2020 mengalami masa – masa yang kritis program yang dijalankan sudah berjalan lebih
pada tahun 2015 sampai dengan tahun 2016, efektif dari tahun – tahun sebelumnya sehingga
sedangkan pada tahun 2017 sampai dengan secara berturut turut Tingkat Partisipasi
tahun 2020 cenderung mengalami kenaikan. Angkatan Kerja Provinsi Jawa Timur sudah
Pada masa penurunan TPAK tersebut ada suatu mengalami peningkatan. Maka dapat dikatakan
permasalahan dalam menyusun kebijakan bahwa Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja di
yang berupa strategi dalam meningkatkan Jawa Timur memiliki tren cenderung naik, hal
Partisipasi Angkatan Kerja sehingga program ini berarti kebijakan yang dilakukan dalam
yang dijalankan Provinsi Jawa Timur kurang mendorong Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
efektif dalam menaikkan Tingkat Partisipasi berjalan efektif.
Angkatan Kerja. Namun pada tahun 2017
Grafik 3.35. Analisis Relevansi Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%)
Provinsi Jawa Timur Tahun 2015 - 2020
71

70.33
70
69.56 69.61
69
68.84 68.78

68 67.77
66.14
66.67
67.53
67

66 65.76 67.31
66.34
65

2015 2016 2017 2018 2019 2020


Jawa Timur Nasional
Sumber : BPS

Dari grafik yang ada di atas bahwa TPAK sedangkan di tingkat nasional mengalami
nasional relevan dengan TPAK Provinsi Jawa kenaikan. Hal ini menunjukkan capaian
Timur, namun pada tahun 2016 tidak relevan penurunan tingkat partisipasi angkatan kerja
karena memiliki tren TPAK yang berbeda. Provinsi Jawa Timur kurang relevan dengan
Provinsi Jawa Timur mengalami penurunan kebijakan yang dibuat pada tingkat nasional.
Tabel 3.11. Masalah Kemiskinan Non Konsumsi Bidang Ketenagakerjaan

Aspek Yang Dianalisis


Indikator Utama Perkembangan
Posisi Relatif Efektifitas Relevansi
Antar Waktu
Tingkat
Lebih Rendah Cenderung
1 Pengangguran Efektif Relevan
dari Nasional menurun
Terbuka (TPT)
Tingkat Partisipasi
Lebih tinggi dari Cenderung
2 Angkatan Kerja Efektif Relevan
Nasional Meningkat
(TPAK)

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 101


3.4 Analisis Karakteristik Masalah Bidang
Kesehatan
erajat kesehatan masyarakat merupakan Upaya untuk menjaga kesehatan dapat

D hal penting yang harus diperhatikan


dalam meningkatkan kualitas kehidupan
masyarakat. Meningkatnya derajat kesehatan
dilakukan melalui upaya promotif dan preventif,
dalam rangka mengurangi tindakan kuratif. Itu
sebabnya pemerintah dalam hal ini Pemerintah
penduduk Jawa Timur menjadi program Daerah Provinsi Jawa Timur terus melakukan
pembangunan baik di tingkat daerah maupun pembangunan bidang kesehatan tidak saja
tingkat nasional. Dari tingkat nasional secara fisik (sarana dan prasarana kesehatan)
harus bersinergi dengan tingkat Provinsi tetapi juga peningkatan kualitas layanan
sampai dengan tingkat Kabupaten. Semakin kesehatan. Pemerataan fasilitas kesehatan
baik indikator-indikator kesehatan suatu dan tenaga kesehatan profesional terus
masyarakat maka semakin baik pula tingkat dilakukan agar penyediaan layanan kesehatan
kesehatan masyarakat . Artinya tingkat tidak hanya terfokus pada wilayah dengan
kesadaran masyarakat untuk berperilaku infrastruktur yang sudah baik saja. Indikator
hidup sehat sudah semakin baik dan hal kesehatan dapat menunjukkan sejauh mana
tersebut telah menjadi bagian dari kehidupan upaya-upaya kesehatan yang telah dilakukan
masyarakat sehari-hari. membawa pengaruh terhadap peningkatan
kualitas kesehatan masyarakat.
Menjaga kesehatan merupakan kewajiban Beberapa indikator yang diperoleh dari hasi
setiap masyarakat, upaya pencegahan terhadap Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang
suatu penyakit harus dimiliki oleh setiap diselenggarakan oleh BPS Provinsi Jawa Timur,
individu. Walaupun merupakan tanggung khususnya dalam bidang kesehatan, dapat
jawab setiap masyarakat, namun hal itu harus digunakan untuk melihat gambaran derajat
mendapat dukungan dari pemerintah yang kesehatan penduduk di Jawa Timur.Ada
berwenang. Pemerintah tersebut mulai dari beberapa indikator yang bisa dijadikan acuan
tingkat pusat sampai dengan tingkat daerah. apakah suatu negara, dalam tataran lebih
Pemerintah hanya mendukung masyarakat luas atau provinsi dan kabupaten/kota dalam
dengan membuat suatu kebijakan – kebijakan tataran daerah memiliki tingkat kesehatan
yang berpihak untuk meningkatkan derajat masyarakat yang baik atau tidak. Indikator
kesehatan. Jadi untuk meningkatkan derajat yang umum dipakai adalah : Angka Harapan
kesehatan masyarakat harus dimulai dari Hidup, Angka Kematian Bayi (AKB), Angka
masyarakat itu sendiri dan mendapat dukungan Kematian Balita (AKBA), Angka Kematian Ibu
program – program yang berasal dari kebijakan melahirkan (AKI), Tingkat Morbiditas, dll.
pemerintah. Dalam hal ini pemerintah yang
berwenang untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat adalah Dinas Kesehatan.
Namun untuk menangani masalah di bidang
kesehatan yang ada dalam masyarakat bukan
hanya dari Dinas Kesehatan saja, akan tetapi
bisa dari sektor lain yang dapat mempengaruhi
tingkat derajat kesehatan dalam masyarakat.
Penanganan masalah bidang kesehatan bisa
lintas sectoral dan melibatkan pemerintah
daerah yang lain terkait masalah kesehatan,
karena masalah kesehatan bisa timbul akibat
dari infrastruktur dalam masyarakat yang
kurang memadai, sarana air bersih, ataupun
bidang lain yang dapat menimbulkan masalah Foto: Ilustrasi
kesehatan.

102 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


3.4.1 Angka Kematian Ibu
Angka Kematian Ibu menunjukkan banyaknya kematian perempuan pada saat hamil atau
kematian perempuan pada saat hamil atau kematian dalam kurun waktu 42 hari sejak
selama 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa terminasi kehamilan tanpa memandang
memandang lama dan tempat persalinan, lamanya kehamilan atau tempat persalinan,
yang disebabkan karena kehamilannya atau yakni kematian yang disebabkan karena
pengelolaanya, dan bukan karena sebab kehamilannya atau pengelolaannya, tetapi
– sebab lain, per 100.000 kelahiran hidup. bukan karena sebab – sebab lain seperti
Yang di maksud dengan kematian Ibu adalah kecelakaan, terjatuh maupun hal yang lainnya.

A. Posisi RelatiF
Berdasarkan grafik 3.36 posisi relatif Angka pada tingkat Kabupaten/Kota di Jawa Timur
Kematian Ibu pada tahun 2020 Provinsi Jawa posisi yang paling tinggi adalah Kota Pasuruan
Timur dan Nasional menunjukkan bahwa dengan angka 288,09 % dan yang paling rendah
Angka Kematian Ibu pada angka 98,42 % dan adalah Kota Madiun yang berada pada angka
Angka Kematian Ibu tingkat Nasional pada 40,14 %.
angka 82,91 %, sedangkan Angka Kematian Ibu
Grafik 3.36. Posisi Relatif Angka Kematian Ibu ( AKI ) ( % ) Kab/Kota
Provinsi Jawa Timur dan Nasional tahun 2020
300.00

288.09
204.61

250.00

189.39
189.21
177.40
173.59

173.39
167.28

161.65

200.00
148.43

138.43
135.77
114.40
104.75

150.00
101.66

101.19
99.33
97.12
94.15
91.58

86.22

85.58
84.73
83.83

83.47

83.64
79.74

76.49

73.40

65.41

63.49
63.58

60.54

100.00
59.09

55.19
53.10

48.31

40.14
50.00

0.00
NGANJUK

SAMPANG

KOTA BLITAR
SITUBONDO

PROBOLINGGO
PACITAN

PASURUAN

MADIUN

MAGETAN

SUMENEP
LUMAJANG

KOTA PROBOLINGGO

KOTA PASURUAN

KOTA MADIUN
TRENGGALEK

LAMONGAN

GRESIK

KOTA BATU
TUBAN
JEMBER
MALANG

MOJOKERTO

KOTA MALANG

KOTA MOJOKERTO
KEDIRI

PAMEKASAN
BANGKALAN

KOTA KEDIRI

KOTA SURABAYA
BANYUWANGI

NGAWI
TULUNGAGUNG
PONOROGO

SIDOARJO

BOJONEGORO
BONDOWOSO

JOMBANG
BLITAR

AKI 2020 Jawa Timur 98,42 Nasional 82,91


Sumber : BPS

B. Perkembangan Time Series


Berdasarkan grafik 3.37 Angka Kematian Ibu evaluasi terhadap kebijakan yang telah dibuat
Provinsi Jawa Timur pada periode tahun 2015 dalam penurunan Angka Kematian Ibu. Pada
– 2020, Angka Kematian Ibu per 100.000 periode tahun 2018 sampai dengan tahun 2019
kelahiran hidup memiliki kecenderungan Angka Kematian Ibu cenderung mengalami
mengalami hal yang fluktuatif. Dimana pada penurunan, pada periode tahun 2018 sampai
periode tahun 2015 – 2017 Angka Kematian dengan tahun 2019 kebijakan penurunan
Ibu mengalami kenaikan, hal ini merupakan Angka Kematian Ibu sudah tercapai.
suatu hal yang negatif sehingga perlu adanya

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 103


Grafik 3.37. Perkembangan Angka Kematian Ibu ( AKI ) ( 100.00/KH )
Provinsi Jawa Timur Tahun 2015 – 2020
100.00

98.00

96.00

94.00

98.42
92.00

90.00

91.92

91.45
91.00

89.91
89.60

88.00

86.00

84.00

2015 2016 2017 2018 2019 2020


Sumber : BPS

C. EFEKTIVITAS
Grafik 3.38. Analisis Efektivitas Angka Kematian Ibu ( AKI ) ( 100.00/KH )
Provinsi Jawa Timur, Tahun 2015 – 2020
100.00

98.42
98.00

96.00

94.00

91.45
91.00
92.00

89.60
90.00 91.92
89.91
88.00

2015 2016 2017 2018 2019 2020


Sumber : BPS

Berdasarkan grafik 3.38 Angka Kematian Ibu tahun 2017 sampai dengan 2019 mengalami
Provinsi Jawa Timur pada periode tahun 2015 penurunan. Namun pada tahun 2020 Angka
– 2020, Angka Kematian Ibu per 100.000 Kematian Ibu mengalami kenaikan yang cukup
kelahiran hidup memiliki kecenderungan naik signifikan yaitu sekitar 15,51 % dari 89,91 %
terutama pada periode tahun 2015 sampai pada tahun 2019 menjadi 98,42 % pada tahun
dengan 2017, sedangkan pada periode 2020.

104 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


D. RELEVANSI
Berdasarkan grafik 3.39 posisi analisis relevansi Angka Kematian Ibu pada angka 98,42 % dan
Angka Kematian Ibu pada tahun 2020 Provinsi Angka Kematian Ibu tingkat Nasional pada
Jawa Timur dan Nasional menunjukkan bahwa angka 82,91 %.
Grafik 3.39. Analisis Relevansi Angka Kematian Ibu ( AKI ) ( 100.00/KH )
Provinsi Jawa Timur, Tahun 2015 – 2020
100.00
98.42
98.00

96.00

91.92
94.00

91.45
89.91
92.00

90.00

88.00

88.73
86.00
87.75 87.81
84.00

82.91
82.00

80.00

2017 2018 2019 2020


JATIM NASIONAL
Sumber : BPS

3.4.2 Angka Kematian BAYI


A. Perkembangan Time Series
Berdasarkan grafik 3.40 perkembangan Angka pada tahun 2019 sebesar 22, 46 %. Turunnya
Kematian Bayi per 1.000 kelahiran hidup Angka Kematian Bayi ini adalah suatu hal
pada periode tahun 2015 – 2019 memiliki sangat positif, karena strategi dan kebijakan
kecenderungan turun. Pada tahun 2015 Angka yang digunakan untuk menurunkan Angka
Kematian Bayi sebesar 24 % dan pada periode Kematian Bayi sudah tepat.
selanjutnya mengalami penurunan sampai
Grafik 3.40. Perkembangan Angka Kematian Bayi (AKB)
Tahun 2015 – 2019
24.50

24.00
24.00

23.50

23.60 23.10
23.00

22.46
22.83
22.50

22.00

2015 2016 2017 2018 2019


Sumber : BPS

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 105


B. EFEKTIVITAS
24.50
Grafik 3.41. Analisis Efektivitas Angka Kematian Bayi (%)
Provinsi Jawa Timur Tahun 2015 - 2019
24.00

23.50
24.00

23.00

23.60

23.10
22.50

22.83

22.46
22.00

21.50

2015 2016 2017 2018 2019


Sumber : BPS

Berdasarkan grafik 3.41 perkembangan Angka pada tahun 2019 sebesar 22, 46 %. Turunnya
Kematian Bayi per 1.000 kelahiran hidup Angka Kematian Bayi ini adalah suatu hal
pada periode tahun 2015 – 2019 memiliki sangat positif, karena strategi dan kebijakan
kecenderungan turun. Pada tahun 2015 Angka yang digunakan untuk menurunkan Angka
Kematian Bayi sebesar 24 % dan pada periode Kematian Bayi sudah tepat.
selanjutnya mengalami penurunan sampai

c. RELEVANSI
Grafik 3.42. Analisis Relevansi Angka Kematian Bayi (%)
Provinsi Jawa Timur Tahun 2015 - 2019
26.50

26.00
25.5
25.50
26
25.00
24.6
24.50
25.1
23.60
24.2
24.00

24.00
22.83
23.50

23.00

22.50
23.10
22.00 22.46
21.50

2015 2016 2017 2018 2019


Jawa Timur Nasional
Sumber : BPS

106 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Berdasarkan grafik 3.42 posisi analisis Kematian Bayi Provinsi Jawa Timur masih lebih
relevansi Angka Kematian Bayi pada tahun baik dibandingkan dengan Angka Kematian
2015 sampai dengan 2019 Provinsi Jawa Timur Bayi tingkat Nasional. Namun bila dilihat dari
dan Nasional menunjukkan bahwa Angka time series periodesasi mulai tahun 2015
Kematian Bayi Provinsi Jawa Timur pada tahun sampai dengan 2019, kebijakan penurunan
2019 sebesar 22,46 % dan Angka Kematian Angka Kematian Bayi Provinsi Jawa Timur dan
Bayi tingkat Nasional pada angka 24,2 %. Dari Nasional sudah relevan.
angka tersebut menunjukkan bahwa Angka

3.4.3 Angka Kesakitan (Morbidity Rate) / Tingkat Kesakitan


Angka Kesakitan adalah untuk mengukur Angka Kesakitan (Morbidity Rate). Keluhan
tingkat kesehatan masyarakat secara umum. kesehatan ini termasuk di dalamnya adalah
Semakin banyak penduduk yang mengalami penyakit kronis yang telah menahun, penyakit
keluhan kesehatan berarti semakin rendah akut, akibat tindak kejahatan, kecelakaan dan
derajat kesehatan masyarakat. Tingkat keluhan lainnya seperti sakit campak, sakit
kesakitan dapat memberikan gambaran kuning/liver, lumpuh, pikun, masuk angin, perut
seberapa besar pengaruh dari keluhan mules, katarak, tuli, sakit gigi, sesak nafas,
kesehatan yang dirasakan oleh masyarakat. sakit kepala berulang dan keluhan fisik akibat
Keluhan kesehatan yang dirasakan berat dapat menstruasi atau hamil. Keluhan kesehatan
menyebabkan terganggunya kegiatan sehari- yang dialami penduduk Jawa Timur meliputi
hari (bekerja, sekolah, mengurus rumah tangga keluhan kesehatan baik secara fisik maupun
dan lain lain). Hal tersebut dapat digambarkan psikis.
oleh suatu indikator kesehatan yang dinamakan

A. Posisi RelatiF
Grafik 3.43. Posisi Relatif Angka Morbiditas (%) Nasional 2016
20.00
20.81

19.98
18.92
17.76

17.42
17.19

17.02

16.98
16.62
16.16

15.00
15.90

15.79
15.73

15.48
15.42
15.09

14.93
14.21

14.16

13.78
13.65
13.61
13.51
13.51
13.35

12.56
12.25
11.82

11.61

11.48

11.22

11.17
11.11
10.00

8.28
5.00

0.00
Sulawesi Barat
Sumatera Utara

DKI Jakarta

Bali

Kalimantan Barat

Kalimantan Selatan
Nusa Tenggara Barat

Papua Barat
Sulawesi Utara
Kepulauan Riau

Jawa Timur

Kalimantan Utara

Maluku Utara
Jambi

Bengkulu

Jawa Tengah
Lampung

Papua
Sulawesi Tenggara

Gorontalo
Jawa Barat
Sumatera Barat

Sumatera Selatan

Kepulauan Bangka Belitung

Sulawesi Tengah
Kalimantan Timur
Aceh

Riau

Banten

Nusa Tenggara Timur

Kalimantan Tengah

Maluku
Daerah Istimewa Yogyakarta

Sulawesi Selatan

Provinsi Nasional (15,18)


Sumber : BPS (Susenas)

Bila dilihat dari grafik 3.43 posisi relatif angka dibanding tingkat nasional. Dengan adanya
morbiditas Provinsi Jawa Timur dan Nasional hal tersebut maka ada gangguan aktifitas
menunjukkan bahwa posisi Jawa Timur sehari – hari masyarakat dan menyebabkan
sebesar 15,42 % masih di atas capain tingkat berkurangnya pendapatan masyarakat
nasional yaitu sebesar 15,18 %. Walaupun sehingga kesejahteraan ekonomi masyarakat
selisihnya tidak terlalu besar, namun hal itu relatif menurun dibanding dengan masyarakat
menunjukkan bahwa keluhan kesehatan yang di tingkat nasional.
dialami masyarakat Jawa Timur cukup besar

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 107


B. Perkembangan Time Series
Kondisi angka persentase morbiditas atau Tahun 2012 - 2016 mengalami penurunan
angka keluhan kesehatan yang dilakukan oleh seperti terlihat pada gambar 4.12 berikut :
penduduk di Provinsi Jawa Timur Periode

Grafik 3.44. Perkembangan Angka Morbiditas (%)


Provinsi Jawa Timur, Tahun 2012 – 2016

19.00 18.79
18.00

17.00

15.37 15.42
16.00

15.00

13.97 13.92
14.00

13.00

2012 2013 2014 2015 2016


Sumber : BPS (Susenas)

Kondisi tersebut dapat dikatakan bahwa masyarakat mengalami kenaikan selama


semakin turun angka persentase morbiditas dua tahun berturut – turut. Pada dua tahun
masyarakat maka semakin baik pula kondisi tersebut keluhan kesehatan masyarakat
kesehatan masyarakat, begitu pula sebaliknya. mengalami kenaikanyang cukup tinggi sehingga
Persentase morbiditas Provinsi Jawa Timur mengganggu aktifitas sehari-hari. Aktifitas
pada tahun 2012 sebesar 13,97 %, pada tahun yang cukup tinggi disebabkan karena adanya
berikutnya yaitu tahun 2013 mengalami gangguan kondisi fisik maupun mental, ataupun
penurunan persenase yaitu sebesar 13,92. karena akibat dari kecelakaan. Namun pada
tahun 2016, tingkat kesehatan masyarakat
Namun pada tahun 2014 mengalami kenaikan kembali menurun sebesar 3,37 % yaitu sebesar
sebesar 15,37 % dan pada tahun 2015 15,42 %. Hal ini pantas diberikan apresiasi
mengalami kenaikan yang cukup drastis yaitu kepada kebijakan terkait keluhan kesehatan
18,79 %. Hal tersebut menjadikan sebuah yang ada di masyarakat, karena penurunannya
catatan tersendiri bahwa angka kesakitan cukup signifikan.

c. efektivitas
Dari grafik 3.45 menunjukkan bahwa
efektifitas angka morbilitas Provinsi Jawa
Timur dari tahun 2012 – 2016 cenderung naik,
hal tersebut menunjukkan bahwa kebijakan
yang sudah dilakukan kurang begitu efektif
walaupun pada tahun 2016 sudah turun.

108 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Grafik 3.45. Analisis Efektivitas Angka Morbiditas (%)
Provinsi Jawa Timur Tahun 2012 - 2016
20.00

18.00

16.00

14.00

12.00

18.79
10.00

15.42
15.37
13.97

13.92
8.00

6.00

4.00

2.00

0.00

2012 2013 2014 2015 2016


Provinsi Jawa Timur Linear (Provinsi Jawa Timur)
Sumber : BPS (Susenas)

D. RELEVANSI
Dari gambar grafik dibawah tentang analisis Terdapat 17 kabupaten yang memiliki
Relevansi Angka Morbiditas (%) Provinsi persentase morbiditas di bawah tingkat
Jawa Timur tahun 2012 – 2016, menunjukkan persentase morbiditas Provinsi Jawa Timur
bahwa capaian angka morbiditas Provinsi tahun 2016 dan 21 Kabupaten/Kota yang
Jawa Timur lebih tinggi dari capain nasional. berada di atas tingkat persentase morbiditas
Dengan adanya hal tersebut maka diperlukan Provinsi Jawa Timur. Tingkat persentase
kerja keras semua pihak yang terkait angka morbiditas Provinsi Jawa Timur yaitu 15,42 %,
morbiditas, walapun sebenarnya kebijakan sedangkan yang persentase yang paling tinggi
Provinsi Jawa Timur sudah relevan dengan adalah Kabupaten Sampang yaitu 25,09 %.
kebijakan dari pusat. Ditinjau dari perspektif Untuk persentase yang paling rendah adalah
wilayah, terdapat disparitas antar wilayah. Kabupaten Gresik yaitu 9,84 %.
Grafik 3.46. Analisis Relevansi Angka Morbiditas (%) Provinsi Jawa Timur
Tahun 2012 - 2016
19.00
18.79
18.00

17.00

15.37 15.42
16.00

16.14
15.00 13.97
15.18
13.92
14.00
14.49
14.01
13.00

2012
13.46
2013 2014 2015 2016

Nasional Provinsi Jawa Timur


Sumber : BPS (Susenas)

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 109


3.4.4 Umur Harapan Hidup
Keberhasilan pembangunan bidang kesehatan keberhasilan itu. Setiap tahun semua daerah
salah satunya tercermin dari angka usia mengumumkan Human Development Indeks/
harapan hidup penduduk (UHH) . Keberhasilan Indeks Pembangunan Manusia. Umur harapan
pembangunan disuatu daerah salah satunya Hidup merupakan salah satu komponen dari
dapat diukur dari keberhasilannya dalam IPM, Umur Harapan Hidup masyarakat yang
menyelesaikan masalah kesehatan. Disamping semakin tinggi akan menyebabkan IPM suatu
itu peningkatan kualitas hidup masyarakat daerah akan naik, dan ini menjadi tolak ukur
juga menjadi cerminan keberhasilan untuk mengetahui keberhasilan pembangunan
bidang kesehatan. Untuk itulah UHH selalu manusia di suatu daerah.
menjadi salah satu indikator untuk menilai

A. Posisi RelatiF
Grafik 3.47. Posisi Relatif Umur Harapan Hidup (tahun)
Provinsi Jawa Timur dan Nasional Tahun 2020
76.00
74.99

74.00
74.37

74.33
73.04
72.91

72.59
72.00
72.13

71.69
71.60

71.22
71.16

70.69
70.65
70.64

70.57
70.00
69.96

69.96
69.93

69.88

69.74
69.47

69.35
69.10

68.69
68.66

68.00

68.33
68.07
67.01

66.00
66.51

66.02
65.98

65.79
65.06
64.00

62.00

60.00
Lampung
Jambi

Kep. Babel

Sulteng
Sulsel
DKI Jakarta

Sultra

Sulbar
Kalteng
Kalsel

Maluku
Sulut

Gorontalo
Aceh

Jawa Barat
Jawa Tengah

Kaltara
Kalbar
Sumsel

Papua Barat
Papua
Kep. Riau

NTB
NTT
Sumbar
Riau

DI Yogyakarta
Sumut

Kaltim

Maluku Utara
Bengkulu

Banten
Bali

UHH 2020 Provinsi Jatim 71,30 Indonesia 71,47

Dari gambar grafik diatas menunjukkan bahwa tingkat nasional, walaupun perbedaannya
Umur Harapan Hidup Provinsi Jawa Timur hanya sekitar 0,17 tahun, dengan adanya
yaitu 71,30 tahun sedangkan pada tingkat hal tersebut maka semua stake holder harus
nasional adalah 71,47 tahun. Hal tersebut bekerja keras untuk mempertahankan capaian
menunjukkan bahwa capaian UHH Provinsi UHH untuk lebih baik dari capaian nasional.
Jawa Timur sudah lebih baik dari capaian UHH

B. Perkembangan Time Series


Berdasarkan grafik 3.48 tentang perkembangan mengalami kenaikan, sehingga pada tahun
Umur Harapan Hidup cenderung mengalami 2020 menjadi 71,30 tahun. Umur Harapan
kenaikan dari tahun ke tahun. Pada periode Hidup yang cenderung naik menunjukkan
tahun 2015 - 2020 UHH Provinsi Jawa Timur kebijakan yang dilakukan oleh Provinsi Jawa
cenderung naik. Pada tahun 2015 UHH Provinsi Timur berhasil meningkatkan kualitas hidup
Jawa Timur sebesar 70,68 tahun dan naik masyarakat.
menjadi 70,83 pada tahun 2016. UHH ini terus

110 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Grafik 3.48. Perkembangan Umur Harapan Hidup (tahun)
Provinsi Jawa Timur, Tahun 2015 - 2020
71.4

71.30
71.3

71.2
71.18

71.1

71

70.97
70.9
70.83
70.8
70.8

70.7
70.68

70.6

2015 2016 2017 2018 2019 2020

c. efektivitas
Dari grafik 3.49 dibawah tentang analisis – 2017 akan tetapi tidak terlalu signifikan
efektifitas Angka Harapan Hidup Provinsi Jawa yaitu hanya 0,03 tahun. Secara keseluruhan
Timur dari tahun 2015 – 2020. Dari data series dari periode tahun 2015 – 2020 program dan
tentang UHH menunjukkan bahwa Umur kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur
Harapan Hidup Provinsi Jawa Timur cenderung sudah cukup efektif untuk meningkatkan Umur
meningkat, walapun ada periode tahun yang Harapan Hidup.
mengalami penurunan yaitu pada tahun 2016

Grafik 3.49. Analisis Efektivitas Umur Harapan Hidup


71.4
Provinsi Jawa Timur, Tahun 2015 - 2020
71.3

71.2

71.1

71

70.9
71.30
71.18

70.8
70.97

70.7
70.83

70.8

70.6
70.68

70.5

70.4

70.3

2015 2016 2017 2018 2019 2020

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 111


D. RELEVANSI
Dari grafis 3.50 tentang Analisis Relevansi Umur Harapan Hidup Provinsi Jawa Timur
Angka Harapan Hidup Provinsi Jawa Timur sudah cukup relevan dengan Umur Harapan
tahun 2015 – 2020 menunjukkan bahwa Hidup tingkat nasional. Namun yang perlu
capaian Angka Harapan Hidup Provinsi Jawa untuk mendapat perhatian adalah bagaimana
Timur masih dibawah capaian tingkat nasional. untuk meningkatkan Angka Harapan hidup
Hal tersebut harus menjadi bahan evaluasi Provinsi Jawa Timur, hal tersebut diperlukan
pemerintah untuk meningkatkan Umur koordinasi dan sinkronisasi antara Pemerintah
Harapan Hidup untuk sejajar dengan capaian Provinsi dengan Pemerintah Pusat maupun
tingkat nasional dan kalau bisa melebihi Pemerintah Daerah.
capaian tingkat nasional. Bila dilihat dari grafis,
Grafik 3.50. Analisis Relevansi Umur Harapan Hidup
Provinsi Jawa Timur, Tahun 2015 - 2020
71.6

71.5 71.47
71.4

71.3
71.3

71.2 71.30
71.2

71.1
71.1 71.18
71

70.9
70.9
70.97
70.8
70.83
70.8

70.7
70.8
70.68
70.6

2015 2016 2017 2018 2019 2020


Jawa Timur Nasional

3.4.5 STUNTING
Stunting merupakan salah satu masalah
utama bidang kesehatan di Indonesia, karena
dari hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2013
dan tahun 2018 angka prevelensi Balita
Stunting masih cukup tinggi. Stunting adalah
kondisi gagal tumbuh pada anak Balita akibat
dari kekurangan gizi kronis sehingga anak
terlalu pendek untuk usianya. Secara umum
kekurangan gizi pada Balita terjadi sejak bayi
dalam kandungan atau masa kehamilan Ibu.
Selain pada saat bayi dalam kandungan yang
kekurangan gizi, juga dapat terjadi pada masa
awal setelah bayi lahir. Namun kondisi Balita
yang menderita stunting dapat diketahui ketika
bayi berusia 2 tahun. Balita yang menderita
stunting akan berbeda dengan Balita yang
Foto: Ilustrasi
normal, terutama bila dilihat dari tingkat

112 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


kecerdasan. Balita yang mengalami stunting Bila dihubungkan dengan Bidang lain yang
cenderung memiliki tingkat kecerdasan di terkait stunting, maka secara lebih luas lagi
bawah Balita yang normal. tingkat produktivitas akan mempengaruhi
tingkat pendapatan. Tingkat pendapatan
Selain itu Balita yang mengalami stunting yang menurun akan berdampak pula pada
lebih rentan terkena penyakit atau mudah pertumbuhan ekonomi yang semakin lambat.
sakit sehingga di kemudian hari Balita yang Lebih melebar lagi pertumbuhan ekonomi yang
mengalami stunting dapat menyebabkan melambat akan meningkatkan kemiskinan. Hal
penurunan tingkat produktivitas. Dengan tersebut yang menjadi perhatian Pemerintah
adanya dampak dari Balita stunting di masa Provinsi Jawa Timur untuk melakukan
mendatang yang dapat menurunkan tingkat pencegahan terhadap stunting agar tidak
produktivitas maka dapat diperkirakan bahwa berdampak pada bidang yang lain, sehingga
stunting tidak saja dapat mempengaruhi diperlukan adanya identifikasi stunting di
bidang kesehatan saja namun bisa berdampak tingkat pusat dan provinsi serta sampai pada
pada bidang yang lain. tingkat kabupaten/kota.

A. Posisi RelatiF
Grafik 3.51. Posisi Relatif Stunting Provinsi Jawa Timur dan Nasional
Tahun 2013, 2018 dan 2019

54.75
60.00

50.00

39.88
37.94
37.22
34.47
34.47
34.39
32.48
32.17
40.00 30.48
29.62
29.27
28.70
27.70
27.55
27.05
26.74

27.15
27.13
26.61
25.56
25.53
24.94
25.41
24.49
24.46
23.12
22.37
21.54

30.00
19.36
17.48
17.20
16.10
13.24
10.94

11.80
11.73

20.00
9.04

10.00

0.00
Kab. Tulungagung
Kota Probolinggo
Kab. Sidoarjo

Kab. Sumenep
Kota Mojokerto

Kab. Banyuwangi
Kab. Mojokerto
Kota Surabaya

Kota Pasuruan

Kab. Tuban
Kota Madiun

Kota Malang

Kab. Nganjuk
Kab. Magetan

Kota Batu

Kab. Pasuruan

Kab. Bojonegoro
Kab. Ngawi
Kab. Madiun

Kab. Gresik
Kab. Malang
Kota Kediri

Kota Blitar

Kab. Jember

Kab. Probolinggo
Kab. Pacitan
Kab. Pamekasan
Kab. Blitar
Kab. Bangkalan

Kab. Kediri

Kab. Jombang

Kab. Trenggalek
Kab. Sampang
Kab. Ponorogo
Kab. Lamongan

Kab. Lumajang
Kab. Situbondo

Kab. Bondowoso

Prevalensi Stunting (2019) SSGBI Jawa Timur 26,86 Nasional 27,70

Sumber : Kemenkes, Riskesdas 2013 dan 2018. BPS dan Kemenkes, Integrasi Susenas Maret 2019 dan SSGBI 2019

Dari grafis 3.51 tentang Posisi Relatif stunting di JawaTimur yang paling baik capaiannya pada
Provinsi Jawa Timur menunjukkan bahwa tahun 2019 adalah Kota Mojokerto dengan
capaian angka stunting Provinsi Jawa Timur capaian sebesar 9.04 %, sedangkan yang paling
pada tahun 2019 adalah 26.86 % yang lebih buruk adalah Kabupaten Probolinggo dengan
baik dari capaian Nasional yaitu 27,70 %. Untuk capaian Stunting sebesar 54,75 %.
posisi relatif capaian Stunting Kabupaten/Kota

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 113


B. Perkembangan Time Series
Grafik 3.52. Perkembangan Antar Waktu Stunting Provinsi Jawa Timur
Tahun 2013, 2018 dan 2019
36.0

35.8
32.7
34.0

32.0

30.0

28.0
26.86
26.0

2013 2018 2019

Sumber : Kemenkes, Riskesdas 2013 dan 2018. BPS dan Kemenkes, Integrasi Susenas Maret 2019 dan SSGBI 2019

Dari gambar grafik 3.52 diatas menunjukkan 32,7 %. Pada tahun 2019 capaian Stunting
perkembangan stunting Provinsi Jawa Timur Provinsi Jawa Timur kembali turun dan
pada tahun 2013 dan tahun 2018 hasil Riset berada pada angka 26.86 % Penurunan angka
Kesehatan Dasar. capaian angka stunting stunting tersebut merupakan bentuk hasil
Provinsi Jawa Timur pada tahun 2013 pada kerja keras Pemerintah Provinsi Jawa Timur
posisi angka 35,8 % sedangkan hasil Riset dengan membuat kebijakan yang tepat dalam
Kesehatan Dasar pada tahun 2018 capaian penurunan angka Stunting selama 6 tahun.
angka stunting di Provinsi Jawa Timur yaitu

c. efektivitas
Dari gambar grafik 3.53 tentang analisis 2019 dan SSGBI tahun 2019 menunjukkan
efektivitas stunting Provinsi Jawa Timur tahun bahwa tujuan dan sasaran serta program yang
2013 dan tahun 2018 serta tahun 2019 yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa
cenderung turun. Dari hasil Riset Kesehatan Timur sudah cukup efektif dalam 5 tahun
Dasar yang dilakukan selama 5 tahun sekali sehingga mampu untuk menurunkan angka
dan hasil integrasi Susenas pada bulan Maret stunting di Jawa Timur.
Grafik 3.53. Analisis Efektivitas Intervensi Stunting Provinsi Jawa Timur
Tahun 2013, 2018 dan 2019
36.0

35.0

34.0

33.0
35.8

32.0

31.0
26.86
32.7

30.0

29.0

28.0

27.0

26.0

2013 2018 2019


Sumber : Kemenkes, Riskesdas 2013 dan 2018. BPS dan Kemenkes, Integrasi Susenas Maret 2019 dan SSGBI 2019

114 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


D. RELEVANSI
Dari grafik 3.54 tentang analisis relevansi Pada tahun 2019 kembali berbanding terbalik,
stunting Provinsi Jawa Timur menunjukkan capian Stunting Provinsi Jawa Timur pada
bahwa capaian angka stunting Provinsi Jawa angka 26.86 % yang lebih baik dari capaian
Timur pada tahun 2013 pada posisi angka Nasional yaitu 27,70 %. Hal ini menunjukkan
35,8 % lebih baik dari capaian angka stunting bahwa kebijakan untuk menurunkan angka
nasional yaitu 37,2 %, namun pada tahun 2018 stunting antara Provinsi Jawa Timur dan
capaian angka stunting berbanding terbalik nasional kurang relevan, untuk itu sebaiknya
yaitu capaian angka stunting di Provinsi Jawa perlu dilakukan koordinasi dan sinkronisasi
Timur lebih buruk yaitu 32,7 % dari capaian antara pemerintah provinsi dan pemerintah
angka stunting tingkat nasional yaitu 30,8 %. pusat untuk menurunkan angka stunting.

Grafik 3.54. Analisis Relevansi Perkembangan Stunting Provinsi Jawa Timur


Tahun 2013, 2018 dan 2019
38.0

37.2
36.0

34.0
35.8
32.7
32.0

30.8
30.0

28.0

27.70 26.86
26.0

2013 2018 2019


JAWA TIMUR NASIONAL
Sumber : BPS

Tabel 3.12. Masalah Kemiskinan Non Konsumsi Bidang Kesehatan

Aspek Yang Dianalisis


Indikator Utama Perkembangan
Posisi Relatif Efektifitas Relevansi
Antar Waktu
Angka Kematian
Tidak Tidak
1 Ibu Melahirkan Lebih Buruk Cenderung naik
Efektif Relevan,
(AKI)
Angka Kematian Cenderung
2 Lebih Baik Efektif Relevan
Bayi (AKB) Menurun
Angka Kesakitan Lebih buruk dari Tidak
3 Cenderung naik Relevan
(Morbiditas) Capaian nasional Efektif
Usia Harapan Hidup Lebih Buruk dari Cenderung
4 Efektif Relevan
(UHH) Capaian Nasional Meningkat
Lebih Baik dari Cenderung
5 Stunting Efektif Relevan
Capaian Nasional Menurun

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 115


3.5 Analisis Karakteristik Masalah Bidang
Pendidikan
3.5.1 Angka Partisipasi Kasar SD/MI
Angka Partisipasi Kasar (APK) adalah untuk SLTA. Jadi APK SD/MI ini diperoleh
perbandingan jumlah murid pada tingkat dengan membandingkan jumlah murid SD/
pendidikan SD, SLTP, dan SLTA dibagi dengan MI dibagi dengan jumlah penduduk usia 7-12
jumlah penduduk usia 7-12 untuk SD, usia 13- tahun.
15 tahun untuk SLTP, dan usia 16-18 tahun

A. Posisi RelatiF
Grafik 3.55.Posisi Relatif Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI Nasional 2020

PROVINSI NASIONAL (106,32)


115

110 113.4
111.58

111.53

110.17
110.08
109.48
109.39

109.22

108.71
108.7

108.68

108.49
108.53

107.97
107.43

107.28
107.24

107.02

106.99
105

106.62
106.31

106.32

106.05
105.96
105.93
105.89

105.75
104.72

104.35

103.95
103.43

102.87

100

100.54
95

90

91.27
85

80

75

70

Papua Barat
Aceh

Jawa Timur
DKI Jakarta

Banten

Kalimantan Tengah

Gorontalo
Riau

Maluku Utara
Kalimantan Utara
Jambi

Kalimantan Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta

Bali

Kalimantan Selatan

Sulawesi Tenggara

Papua
Lampung

Maluku
Sumatra Utara

Bengkulu

Kep.Riau
Sumatra Barat

NTT
Sumatra Selatan

Jawa Barat

Sulawesi Tengah
NTB

Kalimantan Timur

Sulawesi Utara

Sulawesi Barat
Kep. Bangka Belitung

Sulawesi Selatan

Sumber : BPS Provinsi Jawa Tmur

Berdasarkan grafik diatas angka partisipasi diantara 6 Provinsi yang ada di Pulau Jawa,
kasar SD/MI Jawa Timur tahun 2020 sebesar APK Jawa Timur masih dibawah Banten, Jawa
104,35%. Capaian APK ini lebih rendah Tengah, DI Yogyakarta dan Jawa Barat. Namun
jika dibandingkan APK SD/MI pada tingkat APK Jawa Timur masih berada di atas DKI
Nasional yaitu 106,32%. Apabila dilihat Jakarta yaitu 103,43 %.

B. Perkembangan Time Series


Grafik 3.56 menjelaskan perkembangan APK namun pada tahun-tahun berikutnya terus
SD/MI dari tahun 2014-2020. Dari grafik itu mengalami penurunan. Meskipun cenderung
terlihat APK SD/MI secara keseluruhan waktu mengalami penurunan namun masih diatas 100
cenderung menurun dari 106,88 % tahun 2014 persen. Hal ini menunjukan bahwa kebijakan
menjadi 104,35% pada tahun 2020. Dalam Pendidikan dasar yang dilaksanakan oleh
periode waktu tersebut, kenaikan APK SD/ Kabupaten/Kota di Jawa Timur masih berjalan
MI hanya terjadi pada tahun 2015 yaitu dari dengan baik.
106,88 menjadi 108,64 pada tahun 2015,

116 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Grafik 3.56. Perkembangan Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI (%)
Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 – 2020
109.4

108.64
108.4

107.4
108.17 106.69

106.4
106.88 106.79
105.4
104.35
105.56
104.4

103.4

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020


Sumber : BPS Provinsi Jawa Tmur

c. efektivitas
Grafik 3.57. menunjukkan bahwa APK SD/MI angka 100 persen, jadi masih sesuai dengan
menunjukkan tren yang cenderung menurun upaya untuk memperbaiki Pendidikan di Jawa
pada periode 2014 – 2020. Meskipun Timur. Penurunan juga menunjukan adanya
mengalami penurunan namun masih di atas perbaikan Pelayanan Pendidikan di daerah lain.
Grafik 3.57. Analisis Efektivitas Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI (%)
Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 – 2020

108.64 108.17
106.88 106.79 106.69
105.56
104.35

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020


APK SD/MI LINEAR (APK SD/MI)
Sumber : BPS Provinsi Jawa Tmur

D. RELEVANSI
Berdasarkan grafik 3.58 kita bisa menganalisa 2016 – 2020 capain APK nasional relatif turun,
kalau tren APK nasional pada tahun 2014 – begitu pula dengan capaian APK Provinsi Jawa
2015 relatif naik, sama dengan APK provinsi. Timur. Jadi capaian APK SD/MI Jawa Timur
Hal ini menunjukkan bahwa capaian APK berkontribusi Positif terhadap peningkatan
Provinsi Jawa Timur relevan dengan capaian APK SD/MI Nasional.
APK SD/MI nasional. Begitu pula pada tahun

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 117


Grafik 3.58. Analisis Relevansi Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI (%)
Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 – 2020

110.5
108.5
109.31
108.87 107.46
108.64 108.61
108.17
106.88 106.69
106.32
106.79
105.56
104.35
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
APK SD/MI JATIM APK SD/MI NASIONAL
Linear (APK SD/MI JATIM) Linear (APK SD/MI NASIONAL)
Sumber : BPS Provinsi Jawa Tmur

3.5.2 Angka Partisipasi Kasar SMP/MTS


Angka Partisipasi Kasar (APK) adalah pendidikan SLTP dibagi dengan jumlah
perbandingan jumlah murid pada tingkat penduduk usia 13-15 tahun.

A. Posisi RelatiF
Grafik 3.59. Posisi Relatif Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs (%) Nasional 2020
PROVINSI NASIONAL (92,06)
101.47
97.79

97.4
96.4
95.44
94.89

93.97

93.59
93.21

92.76
92.56
92.33

92.17

91.98
91.74
91.75
91.68

91.32

91.08

90.79
90.63
90.61
89.85
88.91
88.78

88.28
88.19

87.1
86.31

86.23
85.22

84.67
79.25

81.24
Papua Barat
Aceh

Jawa Timur

Kalimantan Tengah
DKI Jakarta

Banten

Gorontalo
Riau

Maluku Utara
Jambi

Kalimantan Barat

Kalimantan Utara
Bali

Kalimantan Selatan

Sulawesi Tenggara

Papua
Lampung

Jawa Tengah
DI Yogyakarta

Maluku
Sumatra Utara

Bengkulu

Kep.Riau
Sumatra Barat

Sumatra Selatan

Jawa Barat

NTT

Sulawesi Tengah
NTB

Kalimantan Timur

Sulawesi Utara

Sulawesi Barat
Kep. Bangka Belitung

Sulawesi Selatan

Sumber : BPS Provinsi Jawa Tmur

Grafik 3.59. diatas menunjukkan bahwa APK capaian APK SMP/MTs Tertinggi dicapai oleh
SMP/MTs Provinsi Jawa Timur sebesar 96,40 Provinsi Kalimantan Utara dengan capaian
%,lebih baik dari pada capaian tingkat Nasional APK SMP/MTs sebesar 101,47%. Sedangkan
yaitu 92,06 %. Dibandingkan dengan Provinsi Provinsi Gorontalo menjadi Provinsi dengan
lain yang ada di Pulau Jawa, APK SMP/MTs capaian APK SMP/MTs terendah sebesar
Jawa Timur yang tertinggi, diikuti Provinsi DI 79,25%. Provinsi Jawa Timur ini menduduki
Yogyakarta dengan APK SMP/MTs sebesar peringkat ke-4 APK SMP/MTs tertinggi setelah
95,44 % dan Provinsi Jawa Tengah dengan APK Kalimantan Utara, Bali dan Aceh.
SMP/MTs sebesar 93,21 %. Secara Nasional,

118 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


B. Perkembangan Time Series
Berdasarkan data BPS, Perkembangan APK memiliki kecenderungan naik. Pada tahun 2014
SMP/MTs Provinsi Jawa Timur periode tahun APK SMP/MTs sebesar 91,98% mengalami
2014-2020 secara series menunjukkan ketidak penurunan dan kenaikan pada tahun-tahun
stabilan atau fluktuatif, karena pada satu tahun berikutnya, tahun 2015 sebesar 91,13 %,
APK SMP/MTS mengalami kenaikan namun tahun 2016 sebesar 92,54, tahun 2017 sebesar
pada tahun berikutnya mengalami penurunan 92,22 %, tahun 2018 sebesar 94,93%, tahun
dan Kembali naik pada tahun berikutnya. 2019 sebesar 94,24 %, dan pada tahun 2020
Meskipun fluktuatif kenaikannya namun mengalami kenaikan menjadi 96,4 %.
Grafik 3.60. Perkembangan Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs (%)
Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 – 2020

96.4

94.93
94.24

92.54
92.22
91.98
91.13

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Sumber : BPS Provinsi Jawa Tmur

C. EFEKTIVITAS
Pada periode tahun 2014 - 2020 capaian APK
SMP/MTs cenderung fluktuatif, namun memiliki
kecenderungan naik. Hal ini menunjukkan
bahwa berbagai program Pendidikan terutama
Program akses masyarakat ke Pendidikan dasar,
terutama SMP/MTs dan Program peningkatan
kualitas Pendidikan yang dilaksanakan
oleh beberapa Kabupaten/Kota di Jawa
Timur kurang efektif untuk meningkatkan
capaian APK SMP/MTs, meskipun masih ada
kecenderungan untuk naik. Untuk itu berbagai
program Pendidikan yang sudah bagus, supaya
ditingkatkan sehingga berkontribusi positif
bagi peningkatan capaian APK SMP/MTS
Provinsi Jawa Timur. Foto: Ilustrasi

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 119


Grafik 3.61. Analisis Efektivitas Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs (%)
Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 – 2020

96.4
94.93
94.24
91.98 92.54 92.22
91.13

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020


APK SMP/MTS LINEAR (APK SMP/MTS)
Sumber : BPS Provinsi Jawa Tmur

D. RELEVANSI
Pada periode tahun 2014-2020 capaian capaian APK SMP/MTs Jawa Timur relevan
APK SMP/MTs Jawa Timur secara umum dengan capaian APK SMP/MTs Nasional. Hal
menunjukkan relevansinya dengan capaian ini menunjukkan bahwa secara umum capaian
APK SMP/MTs Nasional. Hanya pada tahun APK SMP/MTs Jawa Timur berkontribusi
2015, capaian APKS SMP/MTs Jawa Timur positif pada peningkatan atau penurunan
tidak relevan dengan kenaikan APK SMP/ capaian APK SMP/MTs.
MTs Nasional. Namun pada tahun 2016-2020

Grafik 3.62. Analisis Relevansi Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs (%)
Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 – 2020
98

96.4
96
94.93 94.24
94
92.54 92.22
91.98
92

91.17 92.06
91.13 91.52
90.57
90

90.12 90.23
88.63
88

86

84

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

APK SMP/MTs JATIM APK SMP/MTs NASIONAL


Linear (APK SMP/MTs JATIM) Linear (APK SMP/MTs NASIONAL)
Sumber : BPS Provinsi Jawa Tmur

120 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


3.5.3 Angka Partisipasi Kasar SMA/MA
Angka Partisipasi Kasar (APK) adalah pendidikan SLTA dibagi dengan jumlah
perbandingan jumlah murid pada tingkat penduduk usia 16-18 tahun.

A. Posisi RelatiF
Grafik 3.63. Posisi Relatif Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/MA (%) Nasional 2020
PROVINSI NASIONAL (84,53)

98.31

97.72
95.95
95.23
94.68

94.14

93.44
91.77
90.01
90.9

88.67

88.65
88.42
89.3

87.74
87.53

73.35
87.15

86.83

86.83

86.44
85.84

85.24
84.61

84.36
84.51
84.7
83.71

82.29
81.73

78.26

79.1
76.87

76.55
Papua Barat
Aceh

Jawa Timur

Kalimantan Tengah
DKI Jakarta

Banten

Gorontalo
Riau

Maluku Utara
Jambi

Kalimantan Barat

Kalimantan Utara
Bali

Kalimantan Selatan

Sulawesi Tenggara

Papua
Lampung

Jawa Tengah
DI Yogyakarta

Maluku
Sumatra Utara

Bengkulu

Kep.Riau
Sumatra Barat

NTT
Sumatra Selatan

Jawa Barat

NTB

Sulawesi Tengah
Kalimantan Timur

Sulawesi Utara

Sulawesi Barat
Kep. Bangka Belitung

Sumber : BPS Provinsi Jawa Tmur Sulawesi Selatan

Pada Tahun 2020 APK SMA/MA Provinsi Jawa


Timur sebesar 85,24%, capaian ini lebih tinggi
dibandingkan dengan capaian tingkat Nasional
yaitu 84,53%. Dibandingkan dengan provinsi
lain di Pulau Jawa, Angka Partispiasi Murni
SMP/MTs Jawa Timur tertinggi ketiga setelah
DI Yogyakarta sebesar 89,3 % dan Jawa
Tengah sebesar 86,83 %. Secara peringkat
capaian APK SMA/MA Jawa Timur menduduki
posisi ke 22 dari 34 Provinsi. Dengan adanya
Program Pendidikan Gratis dan Berkualitas
(KANTISTAS) diharapkan APK SMA/MA Jawa
Foto: Ilustrasi Timur akan meningkat dengan signifikan.

B. Perkembangan Time Series


Berdasarkan Grafik 3.43 secara time series 2018 mengalami penurunan menjadi 79,11 %.
APK SMA/MA tahun 2014-2020 cenderung Namun Kembali mengalami kenaikan menjadi
mengalami kenaikan. Pada tahun 2014 84,80 pada tahun 2019 dan pada tahun 2020
APK SMA/MA Jawa Timur sebesar 72,24 meningkat lagi menjadi 85,24 %. sedangkan
%, dan terus meningkat hingga tahun 2017 mengalami penurunan hanya pada periode
menjadi 82,80 %. Sedangkan pada tahun tahun 2012 – 2013.

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 121


Grafik 3.64. Perkembangan Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/MA (%)
Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 – 2020

84.80 85.24

82.80
81.42
80.02
79.11

72.24

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020


Sumber : BPS Provinsi Jawa Tmur

c. efektivitas
Perkembangan APK SMA/MA cenderung atau kecenderungan naik namun pada tahun 2017
memiliki tren naik dari tahun 2014-2020. Hal APK SMA/MI mengalami penurunan. Namun
ini menunjukkan bahwa berbagai program kinerja Pemerintah Provinsi sudah diperbaiki,
yang dijalankan oleh Pemerintah Provinsi sehingga pada tahun berikutnya terus
Jawa Timur efektif untuk meningkatkan APK mengalami kenaikan.
SMA/MA. Walupun secara tren menunjukkan

Grafik 3.65. Analisis Efektivitas Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/MA (%)
Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 – 2020

84.80 85.24
81.42 82.80
80.02 79.11

72.24

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020


APK SMA/MA LINEAR (APK SMA/MA)

Sumber : BPS Provinsi Jawa Tmur

122 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


D. RELEVANSI
Dari grafik 3.66 dibawah menunjukkan bahwa APK SMA/MA Jawa Timur berkontribusi positif
pada periode tahun 2014 – 2020 capaian pada peningkatan capaian APK Nasional dan
APK SMA Provinsi Jawa Timur sudah relevan kebijakan Pendidikan Jawa Timur dalam upaya
dengan capaian APK SMA tingkat Nasional. Hal meningkatkan APK SMA/MA telah sinkron
ini menunjukkan bahwa capaian peningkatan dengan kebijakan Pendidikan Nasional.

Grafik 3.66. Analisis Relevansi Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/MA (%)
Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 – 2020
88

86
84.80 85.24
84
82.80 84.53
81.42 83.98
82
82.84
80.02 80.68
80 80.89
78
79.11

76
78.02
74 74.26
72 72.24
70

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020


APK SMA/MA JATIM APK SMA/MA NASIONAL
Linear (APK SMA/MA JATIM) Linear (APK SMA/MA NASIONAL)

Sumber : BPS Provinsi Jawa Tmur

3.5.4 Angka Partisipasi Murni SD/MI


Angka Partisipasi Murni SD/MI adalah MI adalah perbandingan penduduk menurut
perbandingan penduduk menurut usia usia pendidikan yang terdaftar sekolah pada
pendidikan yang terdaftar sekolah pada tingkat tingkat pendidikan yang bersesuaian (murid
pendidikan yang bersesuaian (murid usia 7-12 usia 7-12 tahun di SD/MI) dengan jumlah
tahun di SD/MI) dengan jumlah penduduk usia penduduk usia 7-12 untuk SD/MI.
7-12 untuk SD/MI. Angka Partisipasi Murni SD/

A. Posisi RelatiF
Grafik 3.67. diatas menunjukkan perkembangan seperti Provinsi Papua, Provinsi Papua Barat,
APM SD/MI secara Nasional. Dari grafik diatas Maluku, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah,
APM Jawa Timur pada tahun 2020 sebesar Sulawesi Utara, Kalimantan Utara, Kalimantan
97,99% atau lebih tinggi dari capaian nasional Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Bali. Diantara
yaitu sebesar 97,69 %. APM Jawa Timur sudah Provinsi lain di Pulau Jawa, capaian APM SD/
sejalan dengan hampir sebagian besar provinsi Mi Jawa Timur menduduki peringkat ke 4
di Indonesia yang APM SD/MI sudah Tinggi. dibawah Capaian DI Yogyakarta, DKI Jakarta
Hanya ada beberapa provinsi yang APM SD/ dan Jawa Barat.
MI nya masih dibawa rata-rata APM nasional

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 123


Grafik 3.67. Posisi Relatif Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI (%) Nasional 2020
PROVINSI NASIONAL (97,69)

99.59
99.16

99.16
99.11

99.11
99.03

98.8

98.78

98.76
98.65

98.5
98.44
98.37
98.05

97.99

97.98
97.95
97.91

97.9
97.73

97.73

97.73

97.7
97.36

97.21
96.84

96.85
96.09

95.8
95.13

93.88
93.46

93.24

79.34
Papua Barat
Aceh

Jawa Timur

Kalimantan Tengah
DKI Jakarta

Banten

Gorontalo
Riau

Maluku Utara
Jambi

Kalimantan Barat

Kalimantan Utara
Lampung

Jawa Tengah
DI Yogyakarta

Bali

Kalimantan Selatan

Sulawesi Tenggara

Papua
Maluku
Sumatra Utara

Bengkulu

Kep.Riau
Sumatra Barat

Sumatra Selatan

Jawa Barat

NTT

Sulawesi Tengah
NTB

Kalimantan Timur

Sulawesi Utara

Sulawesi Barat
Kep. Bangka Belitung

Sulawesi Selatan
Sumber : BPS Provinsi Jawa Tmur

B. Perkembangan Time Series


Pada periode tahun 2014 - 2020 perkembangan 0,02 poin persen menjadi 97,99% dibandingkan
APM SD/Mi secara time series menunjukkan dengan capaian APM SD/MI tahun 2019
tren meningkat, yaitu 96,98 % pada tahun sebesar 98,01%. Tren positif tersebut harus
2014 menjadi 97,99 % pada tahun 2020 atau dijadikan pijakan dalam membuat kebijakan
ada peningkatan 1,01 poin persen. Tren positif kedepan dan penurunan ditahun 2020
tahun 2014 ini terus berlanjut hingga tahun dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk menilai
2019. Namun pada tahun 2020 APM SD/MI program Pendidikan yang dilaksanakan pada
mengalami sedikit penurunan yaitu sebesar tahun 2020.

Grafik 3.68. Perkembangan Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI (%)


Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 – 2020

98.01 97.99
97.88
97.77

97.49
97.38

96.98

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020


Sumber : BPS Provinsi Jawa Tmur

124 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


c. efektivitas
Grafik 3.69 menunjukkan tren APM SD/MI dari kebijakan itu berjalan dengan baik. Meskipun
tahun 2014-2020 yang semakin meningkat. Hal secara tren baik, namun penurunan capaian
ini menunjukkan bahwa berbagai kebijakan dan APM SD/Mi di tahun 2020 harus dijadikan
program bidang Pendidikan seperti Program bahan evaluasi untuk memperkuat berbagai
Peningkatan Akses masyarakat terhadapa program Pendidikan yang sudah ada, serta
fasilitas Pendidikan dasar serta peningkatan mendorong Kabupaten/Kota yang memiliki
kualitas Pendidikan dasar yang dilakukan oleh capaian APM SD/MI masih belum bagus atau
pemerintah Kabupaten/Kota dan Provinsi capaiannya dibawa rata-rata Jawa Timur
Jawa Timur efektif dalam memperbaiki untuk lebih memperhatikan aspek Pendidikan
kondisi APM SD/MI atau bisa dikatakan didaerahnya.
Grafik 3.69. Analisis Efektivitas Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI (%)
Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 – 2020

97.88 98.01 97.99


97.77
97.38 97.49
96.98

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020


APM SD/MI LINEAR (APM SD/MI)
Sumber : BPS Provinsi Jawa Tmur

D. RELEVANSI
Pada periode tahun 2014 – 2020 APM SD/MI
Jawa Timur cenderung meningkat, begitupula
dengan capaian APM SD/MI Nasional.
Peningkatan APM SD/MI baik Jawa Timur
dan Nasional ini mengindikasikan bahwa
capaian APM SD/MI Jawa Timur relevan
dengan capaian APM SD/MI Nasional. Hal ini
menunjukkan bahwa kenaikan capaian Jawa
Timur berkontribusi positif pada capaian
Nasional. Capaian ini menunjukkan bahwa
berbagai program bidang Pendidikan yang
dilasanakan oleh Pemerintah Kabupaten/
Kota dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur
telah sesuai dengan kebijakan Nasional terkait
sector Pendidikan. Dan ini relevan dengan
upaya Pemerintah didalam meningkatkan
sumber daya manusia Indonesia, dalam upaya
meningkatkan daya saing bangsa.

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 125


Grafik 3.70. Analisis Relevansi Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI (%)
Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 – 2020

98.01 97.99
97.77 97.88
97.38 97.49
96.98 97.64 97.69
97.58
97.19
96.7 96.82
96.45

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020


APM SD/MI JATIM APM SD/MI NASIONAL
Linear (APM SD/MI JATIM) Linear (APM SD/MI NASIONAL)
Sumber : BPS Provinsi Jawa Tmur

3.5.5 Angka Partisipasi Murni SMP/MTs


Angka Partisipasi Murni SMP/MTS adalah pendidikan yang bersesuaian usia 13-15 tahun
perbandingan penduduk menurut usia di SLTP, dengan jumlah penduduk usia 13-15
pendidikan yang terdaftar sekolah pada tingkat tahun untuk SLTP.

A. Posisi RelatiF
Grafik 3.71. Posisi Relatif Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs %) Nasional 2020
PROVINSI NASIONAL (80,12)
87.26
86.87

86.47

84.98
83.98
83.53
82.73
82.47
82.06

81.28
80.56

81.17

80.53
80.48
79.93

79.77

57.95
79.09
78.45
78.41

77.97

77.64
76.17

76.9
75.51

74.82

75.15
74.42
74.59

70.68

70.51
69.98
69.82
67.42
Sumatra Selatan

DKI Jakarta

Jawa Timur

Sulawesi Tengah

Sulawesi Barat
Lampung

Kalimantan Timur
Aceh

Jambi

Sulawesi Selatan
Riau

Kep.Riau

Kalimantan Utara
Jawa Barat

Jawa Tengah

Sulawesi Tenggara
Sumatra Utara

Kalimantan Barat
Banten

Kalimantan Tengah
Kep. Bangka Belitung

Bali
DI Yogyakarta

Sulawesi Utara

Maluku
Gorontalo
Sumatra Barat

Bengkulu

NTB

NTT

Kalimantan Selatan

Papua Barat

Papua
Maluku Utara

Sumber : BPS Provinsi Jawa Tmur

Pada Tahun 2020, capaian APM SMP/MTs 5 Nasional APM SMP/MTs tertinggi, setelah
Jawa Timur sebesar 83,53% lebih tinggi Provinsi Bali, Provinsi Aceh dengan APM SMP/
dibandingkan dengan tingkat Nasional yaitu MTs sebesar 86,87 %, Provinsi Kepulauan
80,12%. Berdasarkan grafik tersebut, APM Riau dengan APM SMP/MTs sebesar 86,47%,
SMP/MTs tertinggi diduduki oleh Provinsi Provinsi NTB dengan APM SMP/MTs sebesar
Bali dengan APM SMP/MTs sebesar 87,26%. 84,98 %, dan Provinsi Yogyakarta dengan APM
Sedangkan Provinsi dengan capaian APM SMP/ sebesar 83,98 %. Namun jika dibandingkan
MTs terendah adalah Provinsi Papua, yaitu dengan Provinsi lain di Pulau Jawa, capaian
sebesar 57,95%. Secara Nasional, capaian APM APM SMP/MTs Jawa Timur ini menduduki
SMP/MTS Jawa Timur menduduki peringkat peringkat ke-2 setelah Provinsi DI Yogyakarta.

126 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


B. Perkembangan Time Series
Pada periode tahun 2014 – 2020, meningkat menjadi 83,53 % pada tahun 2020.
perkembangan APM SMP/MTs Provinsi APM SMP/MTs Jawa Timur periode tahun
Jawa Timur secara time series cenderung 2014-2020 mengalami kenaikan sebesar 2,59
meningkat. Pada tahun 2014 APM SMP/MTs poin persen.
Provinsi Jawa Timur sebesar 80,94 % dan terus
Grafik 3.72. Perkembangan Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs (%)
Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 – 2020
83.53

82.84

81.98
81.52
81.35
81.16
80.94

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020


Sumber : BPS Provinsi Jawa Tmur

c. efektivitas
Grafik 3.72 menunjukkan bahwa capaian APM capaian APM dimaksud. Untuk itu Kabupaten/
SMP/MTs Provinsi Jawa Timur menunjukkan Kota terus didorong untuk meningkatkan
kecenderungan atau trend naik. Hal ini pelayanan Pendidikan di daerahnya masing-
menunjukkan bahwa berbagai program/ masing melalui perbaikan dan pembangunan
kegiatan terkait Pendidikan yang dilaksanakan sarana prasarana Pendidikan, serta membantu
oleh Kabupaten atau Kota dan Provinsi Jawa siswa miskin yang tidak mampu untuk
Timur sesuai dengan tingkat kewenangannya melanjutkan pendidikannya.
masing-masing efektif untuk meningkatkan
Grafik 3.73. Analisis Efektivitas Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs (%)
Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 – 2020

83.53
82.84
81.98
81.16 81.35 81.52
80.94

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020


APM SMP/MTS LINEAR (APM SMP/MTS)
Sumber : BPS Provinsi Jawa Tmur

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 127


D. RELEVANSI
Pada periode tahun 2014-2020 perkembangan Positif pada peningkatan APM SMP/MTs.
APM SMP/MTs Provinsi Jawa Timur Program/kegiatan yang dijalankan oleh
menunjukkan tren yang semakin meningkat, Pemerintah Jawa Timur dan Kabupaten/kota
seiring dengan peningkatan APM SMP/MTs sudah berjalan dengan baik dan mendukung
Nasional. Hal ini menunjukkan bahwa capaian kebijakan Nasional dalam Kebijakan
APM SMP/MTs Jawa Timur berkontribusi Pendidikan Dasar.
Grafik 3.74. Analisis Relevansi Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs (%)
Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 – 2020

83.53
82.84
81.98
81.16 81.35 81.52
80.94
80.12
79.4
78.84
78.4
77.82 77.95
77.53

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

APM SMP/MTs JATIM APM SMP/MTs NASIONAL


Linear (APM SMP/MTs JATIM) Linear (APM SMP/MTs NASIONAL)

Sumber : BPS Provinsi Jawa Tmur

3.5.6 Angka Partisipasi Murni SMA/MA


Angka Partisipasi Murni SMA/MA adalah pendidikan yang bersesuaian usia 16-18 tahun
perbandingan penduduk menurut usia di SLTA, dengan jumlah penduduk usia 16-18
pendidikan yang terdaftar sekolah pada tingkat tahun untuk SLTA.

A. Posisi RelatiF
Pada Tahun 2020 capaian APM SMA/MA
Provinsi Jawa Timur sebesar 62,42 %, lebih
tinggi dibandingkan dengan capaian tingkat
Nasional sebesar 61,25%. Dibandingkan
dengan provinsi lain Angka Partispiasi Murni
SMA/MA Jawa Timur menduduki peringkat ke-
18 secara Nasional. Namun jika dibandingkan
dengan Provinsi lin di Pulau Jawa, capaian APM
SMA/MA Jawa Timur ini tertinggi Ke-2 setelah
Provinsi DI.Yogyakarta. Secara Nasional
capaian APM SMA/MA tertinggi diduduki oleh
Provinsi Kepulauan Riau yaitu sebesar 73,45
%. Sedangkan Provinsi dengan capaian APM
SMA/MA terendah tahun 2020 adalah Provinsi
Foto: Ilustrasi
Papua sebesar 44,73.

128 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Grafik 3.75. Posisi Relatif Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/MA (%) Nasional 2020
PROVINSI NASIONAL (61,25)

73.45

73.29
70.98
70.7

68.9

66.81
65.82

65.02
64.75

64.81
64.25
64.01

63.62
63.43

63.41
69
62.24
68

61.38
60.45

60.42

60.32
59.74
59.58

59.06
58.82

58.25

58.05
57.86
57.9

54.09

54.08
51.7

44.73
Papua Barat
Aceh

Jawa Timur

Kalimantan Tengah
DKI Jakarta

Banten

Gorontalo
Riau

Maluku Utara
Jambi

Kalimantan Barat

Kalimantan Utara
Lampung

Jawa Tengah
DI Yogyakarta

Bali

Kalimantan Selatan

Sulawesi Tenggara

Papua
Maluku
Sumatra Utara

Bengkulu

Kep.Riau
Sumatra Barat

Sumatra Selatan

Jawa Barat

NTT

Sulawesi Tengah
NTB

Kalimantan Timur

Sulawesi Utara

Sulawesi Barat
Kep. Bangka Belitung

Sulawesi Selatan
Sumber : BPS Provinsi Jawa Tmur

B. Perkembangan Time Series


Berdasarkan Grafik 3.76 Perkembangan APM dan naik menjadi 62,24 % pada tahun 2020
SMA/MA Provinsi Jawa Timur tahun 2014- atau naik 2,24 poin persen selama periode
2020 cenderung naik. Pada tahun 2014 APM 2014-2020.
SMA/MA Provinsi Jawa Timur sebesar 60 %
Grafik 3.76. Perkembangan Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/MA (%)
Provinsi Jawa Timur Tahun 2020

62.24
61.77
61.49 61.51

60.76
60.31
60.00

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020


Sumber : BPS Provinsi Jawa Tmur

c. efektivitas
Perkembangan APM SMA/MA cenderung atau yang dijalankan oleh Pemerintah Provinsi Jawa
memiliki tren naik dari tahun 2014 – 2020. Timur dalam upaya peningkatan APM SMA/
Hal ini menunjukkan bahwa berbagai program MA efektif.

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 129


Grafik 3.77. Analisis Efektivitas Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/MA (%)
Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 – 2020

62.24
61.77
61.49 61.51
60.76
60.31
60

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020


APM SMA/MA LINEAR (APM SMA/MA)
Sumber : BPS Provinsi Jawa Tmur

D. RELEVANSI
Grafik 3.78 dibawah menunjukkan capaian program/kegiatan bidang Pendidikan, seperti
APM SMA/MA Provinsi Jawa Timur relevan Program Pendidikan Gratis dan Berkualitas
dengan capaian APM SMA/MA Nasional. Hal (KANTISTAS) dan Biaya Operasional Sekolah
ini menunjukkan bahwa capaian APM SMA/ Daerah Madrasah Diniyah (BOSDAMADIN)
MA Provinsi Jawa Timur berkontribusi Positif yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi
terhadap capaian APM SMA/MA Nasional. Jawa Timur sejalan dengan kebijakan
Dengan adanya relevansi ini, berbagai Pemerintah Pusat.

Grafik 3.78. Analisis Relevansi Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/MA (%)
Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 – 2020

62.24
61.77
61.49 61.51

60.76 61.25
60.31 60.84
60 60.67
60.37
59.95
59.71
59.35

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

APM SMA/MA JATIM APM SMA/MA NASIONAL


Linear (APM SMA/MA JATIM) Linear (APM SMA/MA NASIONAL)

Sumber : BPS Provinsi Jawa Tmur

130 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


3.5.7 Harapan Lama Sekolah (HLS)
Angka Harapan Lama Sekolah (HLS) HLS dapat digunakan untuk mengetahui
didefinisikan sebagai lamanya sekolah (dalam kondisi pembangunan sistem pendidikan di
tahun) yang diharapkan akan dirasakan oleh berbagai jenjang.
anak pada umur tertentu di masa mendatang.

A. Posisi RelatiF
Grafik 3.79. Posisi Relatif Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs %) Nasional 2020
PROVINSI NASIONAL (12,98)

15.59
14.31

14.02

13.96
13.72

13.67
13.65
13.45
13.61

13.33
13.23

13.08
13.19
12.98

12.98

13.18

13.17
12.93
13.7
12.89
12.87

12.85

12.77

12.91
12.68
12.66
12.65
12.45
13.2

12.05

12.7

12.6
12.5

11.08
Sulawesi Barat
Sumatra Selatan

DKI Jakarta

Jawa Timur

Sulawesi Tengah
Lampung

Kalimantan Timur
Aceh

Jambi

Sulawesi Selatan
Riau

Kep.Riau

Kalimantan Utara
Jawa Barat

Jawa Tengah

Sulawesi Tenggara
Sumatra Utara

Kalimantan Barat
Banten

Kalimantan Tengah
Kep. Bangka Belitung

Bali
DI Yogyakarta

Sulawesi Utara

Maluku
Gorontalo
Sumatra Barat

Bengkulu

NTB

NTT

Kalimantan Selatan

Papua Barat

Papua
Maluku Utara
Sumber : BPS Provinsi Jawa Tmur

Angka Harapan Lama Sekolah (HLS) untuk bersekolah selama 13,19 tahun atau
menunjukkan peluang anak usia 7 tahun ke setara dengan Diploma I. Capaian Angka
atas untuk mengenyam pendidikan formal Harapan Lama Sekolah (HLS) Jawa Timur tahun
pada waktu tertentu. HHarapan Lama Sekolah 2020 ini lebih baik daripada capaian Nasional
(HLS) Jawa Timur pada tahun 2020 sebesar sebesar 12,98. Namun jika dibandingkan
13,19 tahun. Artinya, secara rata-rata anak dengan Provinsi Lain di Pulau Jawa, Capaian
usia 7 tahun yang masuk jenjang pendidikan Jawa Timur tertinggi kedua setelah Yogyakarta
formal pada tahun 2020 memiliki peluang dengan HLS sebesar 15,59.

B. Perkembangan Time Series


Grafik 3.80. Perkembangan Harapan Lama Sekolah
Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 - 2020

13.16 13.19
13.09 13.10
12.98

12.66

12.45

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020


Sumber : BPS Provinsi Jawa Tmur

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 131


Angka Harapan Lama Sekolah (HLS) Jawa Timur, Timur sebesar 12,45 tahun, terus mengalami
secara series menunjukkan perkembangan peningkatan hingga mencapai 13,19 tahun
yang positif dalam artinya menunjukkan tren pada tahun 2020.
peningkatan. Pada tahun 2014 HLS Jawa

c. efektivitas
Angka Harapan Lama Sekolah dari tahun Program Pendidikan Gratis dan Berkualitas
2014 – 2020 menunjukkan adanya trend (KANTISTAS) efektif didalam meningkatkan
meningkat. Hal ini mengandung makna bahwa harapan lama sekolah (HLS) Provinsi Jawa
berbagai program Pendidikan yang di jalankan Timur.
oleh pemerintah Provinsi Jawa Timur seperti

Grafik 3.81. Analisis Efektivitas Harapan Lama Sekolah


Tahun 2014 – 2020

13.16 13.19
13.09 13.10
12.98

12.66

12.45

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020


Sumber : BPS Provinsi Jawa Tmur

D. RELEVANSI
Grafik 3.82. Analisis Relevansi Harapan Lama Sekolah (HLS)
Provinsi Jawa Timur, Tahun 2014 – 2020
13.19
13.16
13.09 13.10
12.98
12.98
12.66 12.95
12.91
12.85
12.45 12.72
12.55
12.39
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
HLS JATIM HLS NASIONAL Linear (HLS JATIM) Linear (HLS NASIONAL)

Sumber : BPS Provinsi Jawa Tmur

132 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Grafis 3.82 menunjukkan bahwa capaian HLS program dan kebijakan Pemerintah Provinsi
Provinsi Jawa Timur memiliki kontribusi yang untuk meningkatkan Harapan Lama Sekolah
positif terhadap kenaikan HLS Nasional. Kedua (HLS) sudah relefan dengan Pemerintah Pusat,
grafis menunjukkan adanya kecenderungan berarti Provinsi Jawa Timur sudah bersinergi
yang sama-sama meningkat. Berbagai dengan Pemerintah Pusat.

3.5.8 Rata-Rata Lama Sekolah (RLS)


Salah satu indikator kualitas penduduk mulai dari masuk pada jenjang sekolah dasar
dari dimensi pendidikan, dapat dilihat dari sampai dengan jenjang pendidikan terakhir.
indikator rata-rata lama sekolah. Semakin
tinggi rata-rata lama sekolah menunjukkan Angka Rata-Rata Lama Sekolah atau Mean
bahwa semakin banyak jumlah tahun standar Years of Schooling (MYS) merupakan kombinasi
yang telah dihabiskan seseorang untuk antara partisipasi sekolah, jenjang pendidikan
menamatkan suatu jenjang pendidikan. Angka yang sedang dijalani, kelas yang diduduki,
rata- rata lama sekolah adalah rata-rata jumlah dan pendidikan yang ditamatkan. Namun
tahun yang dihabiskan oleh penduduk untuk demikian, jumlah tahun bersekolah ini tidak
menempuh semua jenis pendidikan formal mengindahkan kasus-kasus tidak naik kelas,
yang pernah dijalani. Lamanya Sekolah atau putus sekolah yang kemudian melanjutkan
years of schooling, adalah suatu angka yang kembali, dan masuk sekolah dasar di usia yang
menunjukkan lamanya bersekolah seseorang terlalu muda atau sebaliknya.

A. Posisi RelatiF
Grafik 3.83. Posisi Relatif Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) Nasional 2020
PROVINSI NASIONAL (8,48)
11.13
10.12

9.93
9.77
9.55
9.54

9.49
9.33

9.14

9.04

9.04
8.99

8.95
8.89

8.83
8.84

8.59
8.55

8.55

8.38
8.29
8.24

8.06
8.05

7.89
9

7.82
7.78
7.69

7.63
7.37
7.31

7.6
6.69
Sumatra Selatan

DKI Jakarta

Jawa Timur

Sulawesi Tengah

Sulawesi Barat
Lampung

Kalimantan Timur
Aceh

Jambi

Sulawesi Selatan
Riau

Kep.Riau

Kalimantan Utara
Jawa Barat

Jawa Tengah

Sulawesi Tenggara
Sumatra Utara

Kalimantan Barat
Banten

Kalimantan Tengah
Kep. Bangka Belitung

Bali
DI Yogyakarta

Sulawesi Utara

Maluku
Gorontalo
Sumatra Barat

Papua Barat

Papua
Bengkulu

NTB

NTT

Kalimantan Selatan

Maluku Utara

Sumber : BPS Provinsi Jawa Tmur

Capaian Angka Rata-rata Lama Sekolah (RLS) Sedangkan yang paling tinggi RLS di Pulau Jawa
Jawa Timur tahun 2020 sebesar 7,78 tahun, adalah DKI Jakarta dengan angka RLS sebesar
capaian ini masih dibawah atau lebih rendah 11,13 tahun. Untuk itu perlu adanya upaya
daripada capaian Nasional sebesar 8,48 tahun. yang lebih progressif serta bersinergi dengan
Dibandingkan dengan capaian Provinsi lainnya Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kabupaten/
di Pulau Jawa, capaian RLS Jawa Timur ini juga Kota dalam upaya meningkatkan RLS ini, sesuai
termasuk yang terendah dan hanya lebih baik dengan kewenangan yang dimiliki masing-
dari capaian Jawa Tengah dengan angka rata- masing.
rata lama sekolah (RLS) sebesar 7,69 tahun.

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 133


B. Perkembangan Time Series
Grafik 3.84. Perkembangan Rata-Rata Lama Sekolah
Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 - 2020

7.78

7.59

7.39
7.34
7.23
7.14
7.05

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020


Sumber : BPS Provinsi Jawa Tmur

Angka Rata-rata Lama Sekolah (RLS) 2014 RLS Jawa Timur sebesar 7,05 tahun,
Jawa Timur, secara series menunjukkan terus mengalami peningkatan hingga mencapai
perkembangan yang positif dalam artinya 7,78 tahun pada tahun 2020.
menunjukkan tren peningkatan. Pada tahun

c. efektivitas
Grafik 3.85. Analisis Efektivitas Rata-Rata Lama Sekolah
Tahun 2014 – 2020

7.78
7.59
7.34 7.39
7.14 7.23
7.05

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Sumber : BPS Provinsi Jawa Tmur

Angka Rata-rata Lama Sekolah (RLS) dari Program Pendidikan Gratis dan Berkualitas
tahun 2014 – 2020 menunjukkan adanya trend (KANTISTAS) efektif didalam meningkatkan
meningkat. Hal ini mengandung makna bahwa rata-rata lama sekolah (RLS) Provinsi Jawa
berbagai program Pendidikan yang di jalankan Timur.
oleh pemerintah Provinsi Jawa Timur seperti

134 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


D. RELEVANSI
Grafik 3.86. Analisis Relevansi Rata-Rata Lama Sekolah (RLS)
Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 – 2020
8.6

8.4

8.48
8.2
8.34
8

8.1 8.17
7.8
7.95
7.84 7.78
7.6
7.73
7.4 7.59
7.2
7.34 7.39
7.23
7
7.14
6.8
7.05
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
RLS JATIM RLS NASIONAL Linear (RLS JATIM) Linear (RLS NASIONAL)
Sumber : BPS Provinsi Jawa Tmur

Grafis 3. menunjukkan bahwa capaian RLS untuk meningkatkan Rata-Rata Lama Sekolah
Provinsi Jawa Timur memiliki kontribusi yang (RLS) sudah relevan dan sejalan dengan
positif terhadap kenaikan RLS Nasional. Kedua kebijakan dan program Pemerintah Pusat.
grafis menunjukkan adanya kecenderungan Hal ini menunjukkan adanya sinergitas antara
yang sama-sama meningkat. Berbagai Provinsi Jawa Timur dengan Pemerintah Pusat.
program dan kebijakan Pemerintah Provinsi
Tabel 3.13. Masalah Kemiskinan Non Konsumsi Bidang Pendidikan

Aspek Yang Dianalisis


Indikator Utama Perkembangan
Posisi Relatif Efektifitas Relevansi
Antar Waktu
Angka Partisipasi Cenderung Tidak
1 Lebih rendah Relevan
Kasar (APK) SD/MI Menurun Efektif
Angka Partisipasi Cenderung Naik Tidak
2 Lebih baik Relevan
Kasar SMP/MTs Namun Fluktuatif Efektif
Angka Partisipasi Lebih baik Cenderung Naik
3 Efektif Relevan
Kasar SMA/MA (no 22 Nasional) Namun Melambat
Angka Partisipasi Cenderung Naik
4 Lebih baik Efektif Relevan
Murni (APK) SD/MI Namun Melambat
Angka Partisipasi
5 Lebih baik Cenderung Naik Efektif Relevan
Murni SMP/MTs
Angka Partisipasi Lebih baik Cenderung Naik,
6 Efektif Relevan
SMA/MA (no 18 Nasional) namun melambat
Cenderung
Harapan Lama
7 Lebih baik meningkat namun Efektif Relevan
Sekolah (HLS)
melambat
Rata-Rata Lama Cenderung
8 Lebih rendah Efektif Relevan
Sekolah Meningkat

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 135


3.6 Analisis Karakteristik Masalah Bidang
Infrastruktur Dasar
3.6.1 Persentase Rumah Tangga memiliki akses terhadap
sanitasi layak ( % )
Sanitasi layak yaitu fasilitas sanitasi yang dengan rumah tangga lain tertentu, ataupun di
memenuhi syarat kesehatan, antara lain MCK Komunal.
kloset menggunakan leher angsa, tempat
pembuangan akhir tinja menggunakan tangki Konsep sanitasi layak mengacu konsep terbaru
septik (septic tank) atau Instalasi/Sistem berdasarkan Surat Kementerian Perencanaan
Pengolahan Air Limbah (IPAL/SPAL), dan Pembangunan Nasional/Bappenas Nomor
fasilitas sanitasi tersebut digunakan oleh 661/Dt.2.4/01/2019. Agar dapat dilakukan
rumah tangga sendiri, bersama dengan rumah perbandingan hasil dan dengan konsep
tangga lain tertentu, ataupun di MCK Komunal. yang baru ini, memungkinkan dilakukan
Untuk daerah perdesaan, dikatakan memiliki penghitungan untuk tahun-tahun sebelumnya,
akses sanitasi layak, jika kloset menggunakan maka dilakukan backcasting penghitungan
leher angsa, tempat pembuangan akhir tinja askses sanitasi layak pada 2015-2018, sehingga
ke lubang tanah dan fasilitas sanitasi tersebut angkanya dapat dibandingkan dengan tahun
digunakan oleh rumah tangga sendiri, bersama 2019 dan tahun 2020.

A. Posisi RelatiF
Grafik 3.87. Posisi Relatif persentase Rumah Tangga memiliki akses
terhadap Sanitasi Layak ( % ) Provinsi Jawa Timur dan Nasional Tahun 2020
100

90

80

70

60
96.96

95.01
93.04
92.58

50
88.96
89.19

89.17

85.49
83.99

83.24

82.89

82.38
82.09
81.08

81.17
78.81
77.82

78.71
77.06

77.07
76.94

75.99
75.68

75.06
75.81

74.61
78.1

82

72.31

40
71.4
68.11

69.7

30

20 40.31
10

0
BALI

KALSEL

SULBAR

PAPUA
BENGKULU
SUMBAR

JABAR

GORONTALO
ACEH

KEP. RIAU

KALTENG

KALTIM
KEP. BABEL

SULTRA
SULSEL

PAPUA BARAT
LAMPUNG

KALBAR
JAMBI

BANTEN

NTB

NTT

KALTARA

SULTENG

MALUKU
SULUT
RIAU

DKI JAKARTA

JATENG

DI YOGYAKARTA
SUMUT

SUMSEL

MALKU UTARA

Provinsi 2020 Provinsi JAWA TIMUR 80.98 Provinsi INDONESIA 79.53


Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), BPS

Berdasarkan grafik posisi relatif persentase yang rendah bersama Provinsi Jawa Barat yang
Rumah Tangga yang memiliki akses terhadap paling rendah diantara provinsi lain di Pulau
sanitasi layak capaian Provinsi Jawa Timur Jawa. Provinsi yang memiliki proporsi rumah
pada tahun 2020 sebesar 80,98 % dan masih tangga dengan sanitasi layak tertinggi adalah
lebih baik jika dibandingkan dengan capaian DI Yogyakarta sebesar 96,96 % kemudian
nasional sebesar 79,53 %. Dibandingkan DKI Jakarta sebesar 93,04 %, sedangkan
dengan provinsi lain, posisi Provinsi Jawa Timur persentase Rumah Tangga yang memiliki akses
berada pada urutan 17. Untuk posisi Provinsi terhadap sanitasi layak yang paling rendah
Jawa Timur bila dibandingkan dengan Provinsi adalah Provinsi Papua sebesar 40,31 %
lain di pulau Jawa kondisi Jawa Timur termasuk

136 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


B. Perkembangan Time Series
Grafik 3.88. Perkembangan Antar Waktu Persentase Rumah Tangga memiliki akses
terhadap Sanitasi Layak ( % ) Provinsi Jawa Timur tahun 2015 - 2020

80.98
78.78

68.15 68.83 68.84

63.48

2015 2016 2017 2018 2019 2020


Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), BPS

Berdasarkan grafik Perkembangan Antar program yang dijalankan oleh Pemerintah


Waktu persentase Rumah Tangga yang Provinsi Jawa Timur sudah tepat sasaran
memiliki akses terhadap sanitasi layak capaian sehingga pada periode antara tahun 2015
Provinsi Jawa Timur menunjukkan tren yang sampai dengan tahun 2020 persentase rumah
cenderung meningkat. Hal ini menunjukkan tangga dengan sanitasi layak meningkat.
bahwa berbagai kebijakan untuk menentukan

c. efektivitas
Grafik 3.89. Analisis Efektivitas Persentase RT memiliki akses terhadap
Sanitasi Layak ( % ) Provinsi Jatim Tahun 2015 - 2020

80.98
78.78

68.15 68.83 68.84


63.48

2015 2016 2017 2018 2019 2020


Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), BPS

Berdasarkan grafik Analisis Efektivitas menunjukkan bahwa kebijakan Provinsi Jawa


persentase Rumah Tangga memiliki akses Timur dalam hal Peningkatan persentase
terhadap sanitasi layak ( % ) Provinsi Jawa Rumah Tangga dengan Sanitasi Layak sudah
Timur tahun 2015 sampai dengan tahun sangat efektif.
2020 meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 137


D. RELEVANSI
Grafik 3.90. Analisis Relevansi perkembangan persentase Rumah Tangga memiliki akses
terhadap Sanitasi Layak ( % ) Provinsi Jawa Timur dan Nasional tahun 2015 - 2020

80.98
78.78
79.53
77.39

68.83 69.27
68.15
68.84
63.48 67.8 67.89

62.14
2015 2016 2017 2018 2019 2020
JAWA TIMUR INDONESIA

Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), BPS

Pada grafik Analisis Relevansi persentase selisihnya tidak terlalu besar yaitu sekitar 0,43
Rumah Tangga yang memiliki akses terhadap %. Dengan adanya grafik capaian persentase
sanitasi layak ( % ) Provinsi Jawa Timur dan Rumah Tangga yang memiliki akses terhadap
Nasional tahun 2015 sampai dengan tahun sanitasi layak Provinsi Jawa Timur dan Nasional
2020 menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun 2015 sampai dengan tahun 2020, hal
tahun dan capaiannya pada periode tersebut tersebut menunjukkan bahwa kebijakan yang
sudah lebih baik dari capaian tingkat nasional di buat oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur
walaupun sempat di bawah level capaian sudah relevan dan sinkron serta bersinergi
tingkat nasional yaitu pada tahun 2018. dengan kebijakan pada tingkat nasional
Dimana pada tahun 2018 capaian Provinsi dan malah sudah dapat melampaui capaian
Jawa Timur sebesar 68,84 % dan capaian tingkat nasional untuk berkontribusi terhadap
tingkat nasional sebesar 69,27 %, meskipun pembangunan tingkat nasional.

3.6.2 Persentase Rumah Tangga dengan SumbeR


Air Minum LAYAK ( % )
Rumah tangga dikatakan memiliki akses minum berupa air kemasan, maka rumah tangga
air minum layak mengacu konsep terbaru dikategorikan memiliki akses air minum layak
tahun 2019 Kementerian Perencanaan jika sumber air untuk mandi/cuci berasal dari
Pembangunan Nasional/Bappenas. Merujuk leding, sumur bor/pompa, sumur terlindung,
pada konsep ini sumber air minum layak jika mata air terlindung, dan air hujan. Konsep
sumber air minum utama yang digunakan air minum layak mengacu konsep terbaru
meliputi ledeng, air terlindungi, dan air hujan. berdasarkan Surat Kementerian Perencanaan
Air terlindungi mencakup sumur bor/pompa, Pembangunan Nasional/Bappenas Nomor
sumur terlindung dan mata air terlindung. Bagi 661/Dt.2.4/01/2019.
rumah tangga yang menggunakan sumber air

138 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


A. Posisi RelatiF
Berdasarkan grafik Posisi Relatif Persentase provinsi lain yang ada di Pulau Jawa capaian
Rumah Tangga dengan Sumber Air Minum Provinsi Jawa Timur berada pada urutan ke
Layak (%) Provinsi Jawa Timur dan Nasional 3 setelah DKI Jakarta dan DI Yogyakarta,
2020 menunjukkan capaian Provinsi Jawa sedangkan provinsi yang ada di bawah Provinsi
Timur sebesar 95,56 % yang masih lebih baik Jawa Timur ada Provinsi Jawa Tengah, Provinsi
dibandingkan dengan capaian tingkat nasional Jawa Barat dan Provinsi Banten. Capaian
sebesar 90,21 %. Dibandingkan dengan Persentase Rumah Tangga dengan Sumber
34 provinsi yang ada di Indonesia, Provinsi Air Minum Layak (%) yang paling tinggi
Jawa Timur berada pada urutan ke 4 setelah adalah Provinsi DKI Jakarta sebesar 99,84
Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Bali dan Provinsi %, sedangkan yang paling rendah capainnya
DI Yogyakarta. Bila dibandingkan dengan 5 adalah Provinsi Bengkulu sebesar 62,47 %.
Grafik 3.91. Posisi Relatif Persentase RT dengan Sumber Air Minum Layak (%)
Provinsi Jawa Timur dan Nasional 2020
99.84

97.36
96.02
94.07
93.42

94.16
94.13
92.87

92.49

91.68
90.84
90.41

90.31
89.68

88.25
87.66

89.5
85.51
83.87

86.9
83.37

84.6
80.78

79.56
78.86

78.83
74.97
75.06

74.91

72.75
70.36
62.47

62.73
SUMUT

BALI

MALUT
KALSEL
BENGKULU

SULBAR

PAPUA
SUMBAR

JABAR

GORONTALO
ACEH

KEP. RIAU

KALTENG

KALTIM
KEP. BABEL

SULTRA
SULSEL
SUMSEL

PAPUA BARAT
LAMPUNG

KALBAR
JAMBI

BANTEN

NTB

NTT

KALTARA

SULTENG

MALUKU
SULUT
RIAU

DKI JAKARTA

JATENG

DI YOGYAKARTA

2020 JAWA TIMUR 95.56 INDONESIA 90.21

B. Perkembangan Time Series


Grafik 3.92. Perkembangan Antar Waktu Persentase Rumah Tangga dengan
Air Minum Layak (%) Provinsi Jawa Timur Tahun 2015 - 2020

95.56
94.39

76.64 75.83 75.54 75.20

2015 2016 2017 2018 2019 2020

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 139


Pada Grafik Perkembangan antar waktu 2018 persentase Rumah Tangga dengan air
persentase Rumah Tangga dengan Air Minum minum layak cenderung turun secara beruntun
Layak (%) Provinsi Jawa Timur, Tahun 2015 sampai pada tahun 2018 persentasenya
sampai dengan tahun 2020 menunjukkan menjadi 75,20 %, namun pada tahun 2019
bahwa perkembangan antar waktu persentase mengalami kenaikan yang cukup signifikan
rumah tangga dengan air minum layak yaitu sekitar 19,19 % menjadi 94,39 % dan
baik Provinsi Jawa Timur menunjukkan pada tahun 2020 kembali mengaami kenaikan
kecenderungan menurun. Pada tahun 2015 menjadi 95,56 %. Untuk menjadi perhatian
Persentase rumah tangga dengan air minum bagi Pemerintah Provinsi Jawa Timur pada dua
layak sebesar 76,64 %, kemudian pada tahun tahun terakhir dengan melanjutkan kebijakan
2016 mengalami penurunan menjadi 75,83 %. yang sudah ada dan membuat program yang
Pada periode tahun 2016 sampai dengan tahun baru di masa yang akan datang.

c. efektivitas
Grafik 3.93. Analisis Efektivitas persentase Rumah Tangga dengan Air Minum Layak (%)
Provinsi Jawa Timur Tahun 2015 - 2020

95.56
94.39
76.64

75.83

75.54

75.20

2015 2016 2017 2018 2019 2020

Berdasarkan grafik Analisis Efektivitas dijalankan oleh Provinsi Jawa Timur dalam
persentase Rumah Tangga dengan Air Minum hal menyediakan infrastruktur dasar dalam
Layak (%) Provinsi Jawa Timur, periode Tahun bentuk penyediaan air minum layak sudah
2015 sampai dengan tahun 2020 menunjukkan sangat efektif.
bahwa persentase rumah tangga dengan air
minum layak memiliki tren atau kecenderungan
naik walaupun sempat mengalami penurunan
selama tiga tahun berturut-turut pada periode
tahun 2016 sampai dengan tahun 2018. Hal ini
wajib untuk dilakukan evaluasi kepada semua
pihak pembuat kebijakan dalam meningkatkan
persentase Rumah Tangga dengan air minum
layak. Namun pada dua terakhir yaitu tahun
2019 dan tahun 2020 kinerja Pemerintah
Provinsi Jawa Timur sudah menunjukkan
hasilnya dengan meningkatnya persentase
Rumah Tangga dengan air minum layak. Hal
Foto: Ilustrasi
tersebut menunjukkan bahwa program yang

140 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


D. RELEVANSI
Grafik 3.94. Analisis Relevansi Persentase RT dengan Air Minum Layak (%)
Provinsi Jawa Timur dan Nasional Tahun 2015 - 2020

94.39 95.56

89.27 90.21

76.64 75.83 75.54 75.20

73.68
70.97 71.14 72.04

2015 2016 2017 2018 2019 2020


JAWA TIMUR NASIONAL

Pada grafik Analisis Relevansi persentase nasional malah mengalami kenaikan. Namun
Rumah Tangga dengan Air Minum Layak (%) pada tahun 2019 dan tahun 2020 persentase
Provinsi Jawa Timur dan Nasional Tahun 2015 Rumah Tangga dengan Air Minum Layak (%)
sampai dengan tahun 2020 menunjukkan Provinsi Jawa Timur dan Nasional mengalami
bahwa ada kebijakan yang kurang relevan kenaikan. Hal ini menunjukkan bahwa capaian
antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan Provinsi Jawa Timur pada tahun 2019 dan
tingkat nasional yaitu pada tahun 2016 sampai tahun 2020 sudah cukup relevan dan sinkron
dengan tahun 2018. Dimana pada periode dengan capaian nasional dan program yang ada
tahun tersebut persentase Rumah Tangga di Provinsi Jawa Timur sudah berkontribusi
dengan air minum layak Provinsi Jawa Timur untuk pembangunan nasional.
mengalami penurunan, sedangkan pada tingkat

3.6.3 Persentase Rumah Tangga dengan SumbeR


Penerangan dari Listrik ( % )
Sumber penerangan rumah tangga merupakan
kebutuhan vital dari perumahan. Bahkan
akses sumber penerangan berupa indikator
elektrifikasi menjadi salah satu indikator
kemajuan suatu wilayah. Mengingat akses
pada sumber penerangan yang kontinu
berkontribusi pada peningkatan produktifitas
dan kualitas hidup penduduk. Fungsi sumber
penerangan tidak hanya untuk pencahayaan
saja, namun memiliki kontribusi perekonomian
bagi rumah tangga. Foto: Ilustrasi

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 141


A. Posisi RelatiF
Berdasarkan Posisi Relatif Persentase Rumah di Pulau Jawa capaian Provinsi Jawa Timur
Tangga dengan Sumber Penerangan dari Listrik sama dengan Provinsi Jawa Tengah dan berada
(% ) Provinsi Jawa Timur dan Nasional Tahun pada urutan ke 2 dan 3 setelah DKI Jakarta
2020 menunjukkan bahwa capaian Provinsi sedangkan provinsi yang ada di bawah Provinsi
Jawa Timur sebesar 99,95 % yang masih lebih Jawa Timur ada Provinsi Jawa Barat, Provinsi
baik dibandingkan dengan capaian tingkat DI Yogyakarta dan Provinsi Banten. Capaian
nasional sebesar 98,98 %. Dibandingkan Persentase Rumah Tangga dengan Sumber
dengan 34 provinsi yang ada di Indonesia, penerangan dari listrik (%) yang paling tinggi
Provinsi Jawa Timur capainnya sama dengan adalah Provinsi DKI Jakarta sebesar 100 %,
Provinsi Jawa Tengah dan berada di urutan sedangkan yang paling rendah capainnya
ke 2 dan 3 setelah Provinsi DKI Jakarta. Bila adalah Provinsi Papua sebesar 73,83 %.
dibandingkan dengan 5 provinsi lain yang ada
Grafik 3.95. Posisi Relatif Persentase RT dengan Sumber Penerangan dari Listrik (% )
Provinsi Jawa Timur dan Nasional Tahun 2020
102

97

92
99.95

99.95
99.94

99.87
99.82

99.72
99.69

99.91
99.68

99.68
99.65

99.64

99.81

99.52

99.41
87
99.05

99.03
98.99
98.98

99.12
98.83

99.6
98.72

98.74

98.66
100

98.32

97.14
97.01
95.65

95.21

94.95
82
86.75

73.83
77

72
SUMUT

BALI

KALSEL

SULBAR

PAPUA
BENGKULU
SUMBAR

GORONTALO
ACEH

KEP. RIAU

KALTENG

KALTIM
KEP. BABEL

SULTRA
SULSEL

PAPUA BARAT
LAMPUNG

KALBAR
JAWA BARAT

JAWA TENGAH
JAMBI

BANTEN

NTT

KALTARA

SULTENG

MALUKU
SULUT
RIAU

DKI JAKARTA

DI YOGYAKARTA

JAWA TIMUR

MALUKU UTARA
SUMSEL

NTB

2020 JAWA TIMUR 99.95 INDONESIA 98.98

B. Perkembangan Time Series


Grafik 3.96. Perkembangan antar waktu Persentase RT dengan Sumber Penerangan
dari Listrik (% ) Provinsi Jawa Timur Tahun 2015 – 2020

99.95

99.92

99.89
99.87
99.85 99.85

2015 2016 2017 2018 2019 2020

142 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Berdasarkan Grafik Perkembangan antar sebesar 0,07 %, namun pada tahun 2018
waktu Persentase Rumah Tangga dengan kembali mengalami penurunan 0,07 %
Sumber Penerangan dari Listrik (%) Provinsi menjadi 99,85 %. Pada tahun 2019 dan tahun
Jawa Timur Tahun 2015 – 2020 menunjukkan 2020 kembali mengalami kenaikan. Hal ini
bahwa perkembangan antar waktu mengalami menunjukkan bahwa kebijakan yang dilakukan
hal yang cenderung tidak menentu. Pada oleh pemerintah provinsi Jawa Timur untuk
tahun 2015 persentase rumah tangga dengan meningkatkan Persentase Rumah Tangga
Sumber Penerangan dari Listrik (%) Provinsi dengan Sumber Penerangan dari Listrik (%)
Jawa Timur sebesar 99,87 % namun pada tahun sudah cukup maksimal walaupun kenaikannya
2016 mengalami penurunan menjadi 99,85 tidak terlalu signifikan.
%. Pada tahun 2017 mengalami peningkatan

Foto: Ilustrasi

c. efektivitas
Grafik 3.97. Analisis Efektivitas Persentase RT dengan Sumber Penerangan
dari Listrik (% ) Provinsi Jawa Timur Tahun 2015 – 2020

99.95

99.92

99.89
99.87
99.85 99.85

2015 2016 2017 2018 2019 2020

Berdasarkan Grafik Analisis Efektivitas dua tahun terakhir mengalami kenaikan. Hal ini
Persentase Rumah Tangga dengan Sumber menunjukkan bahwa program yang dijalankan
Penerangan dari Listrik (% ) Provinsi Jawa oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk
Timur, Tahun 2015 – 2020 menunjukkan tren meningkatkan Persentase Rumah Tangga
persentase Rumah Tangga dengan Sumber dengan Sumber Penerangan dari Listrik sudah
Penerangan dari Listrik (% ) Provinsi Jawa cukup efektif walaupun kenaikannya tidak
Timur cenderung fluktuatif walaupun pada terlalu signifikan.

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 143


D. RELEVANSI
Berdasarkan grafik Analisis Relevansi dan upaya untuk meningkatkan koordinasi
perkembangan Persentase Rumah Tangga antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah
dengan Sumber Penerangan dari Listrik (% ) Provinsi. Pada tahun 2019 dan tahun 2020
Provinsi Jawa Timur dengan nasional Tahun Persentase Rumah Tangga dengan Sumber
2015 – 2020 memiliki kecenderungan yang Penerangan dari Listrik (% ) Provinsi Jawa
kurang relevan pada periode tahun 2016 – Timur dengan nasional cenderung mengalami
2018. Pada tahun 2016 sampai dengan tahun kenaikan. Hal ini menunjukkan bahwa berbagai
2018 Persentase Rumah Tangga dengan program yang dilakukan oleh provinsi Jawa
Sumber Penerangan dari Listrik (% ) Provinsi Timur bidang infrastruktur dasar khususnya
Jawa Timur mengalami saat – saat yang tidak perluasan cakupan masyarakat yang memiliki
menentu, dimana pada tahun 2017 mengalami akses listrik sudah relevan/sejalan dengan
kenaikan dan pada tahun 2018 persentasenya capaian nasional dan Provinsi Jawa Timur ikut
mengalami penurunan. Pada tingkat nasional mendorong capaian pembangunan nasional
dengan periode yang sama yaitu pada tahun bidang kelistrikan dan untuk meningkatkan
2016 sampai dengan tahun 2018 mengalami taraf hidup masyarakat.
kenaikan. Hal ini perlu adanya evaluasi
Grafik 3.98. Analisis Relevansi Perkembangan Persentase RT dengan Sumber Penerangan
dari Listrik (% ) Provinsi Jawa Timur Tahun 2015 – 2020

99.87 99.85 99.92 99.85 99.89 99.95

98.85 98.98
98.51
98.14
97.54 97.62

2015 2016 2017 2018 2019 2020


JAWA TIMUR INDONESIA

3.6.4 Persentase Rumah Tangga yang Memiliki Akses


Terhadap Hunian Yang Layak Dan Terjangkau ( % )
Sejak tahun 2019, rumah tangga diklasifikasikan memiliki akses terhadap hunian/
rumah layak huni apabila memenuhi 4 (empat) kriteria, yaitu:

Kecukupan luas Memiliki Memiliki Ketahanan bangunan (durable housing),


tempat tinggal akses akses yaitu atap terluas berupa beton/ genteng/
minimal terhadap terhadap seng/ kayu/ sirap; dinding terluas berupa
7,2 m2 air minum sanitasi tembok/ plesteran anyaman bambu/kawat,
per kapita layak layak kayu/papan dan batang kayu; dan lantai
(sufficient living terluas berupa marmer/ granit/ keramik/
space) parket/vinil/karpet/ubin/tegel/teraso/
kayu/papan/ semen/bata merah.

144 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


A. Posisi RelatiF
Grafik 3.99. Posisi Relatif Persentase RT yang Memiliki Akses Terhadap Hunian Yang Layak
Dan Terjangkau ( % ) Provinsi Jawa Timur dan Nasional tahun 2020

86.19

77.05

69.48
68.44

67.93

70.8
67.44

66.77
66.73

65.42
64.24
63.21

62.53

62.14
61.41

58.85
58.81
56.87

56.21

55.44
55.25

57.5
53.22

52.99
52.28

51.97

50.65
47.94

48.19

36.34
33.18
30.64

28.56
BALI

SULUT

SULSEL

SULTRA

PAPUA BARAT
JAMBI

JATENG

SULBAR
KALSEL

MALUKU
RIAU

MALUT
SUMUT

SUMSEL

KALBAR

KALTIM

SULTENG
SUMBAR

KEP. BABEL

KALTENG
BENGKULU
ACEH

BANTEN

NTT

PAPUA
LAMPUNG

NTB
DI YOGYAKARTA

KALTARA
DKI JAKARTA

GORONTALO
KEP. RIAU

JABAR

Provinsi 2020 Provinsi Jawa Timur 68.08 Provinsi Indonesia 59.54


Sumber : BPS-RI, Susenas

Berdasarkan Grafik Posisi Relatif Persentase urutan ke dua, Provinsi Kalimantan Timur
Rumah Tangga yang Memiliki Akses Terhadap berada di urutan ke tiga, Provinsi Sulawesi
Hunian Yang Layak Dan Terjangkau ( % ) Utara berada di urutan ke empat, dan Provinsi
Provinsi Jawa Timur dan Nasional tahun Riau yang berada di urutan ke lima, sedangkan
2020 menunjukkan bahwa capaian Provinsi capainnya yang paling rendah adalah Provinsi
Jawa Timur sebesar 68,08 % yang masih lebih Papua Bila dibandingkan dengan 5 provinsi
baik dibandingkan dengan capaian tingkat lain yang ada di Pulau Jawa, capaian Provinsi
nasional sebesar 59,54 %. Dibandingkan Jawa Timur berada di urutan ke dua berada di
dengan 34 provinsi yang ada di Indonesia, bawah Provinsi DI Yogyakarta. Provinsi yang
Provinsi Jawa Timur berada di urutan ke enam capainnya ada di bawah Provinsi Jawa Timur
masih di bawah DI Yogyakarta yang berada ada Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Banten,
di urutan pertama, Provinsi Bali berada di Provinsi Jawa Barat dan Provinsi DKI Jakarta.

B. Perkembangan Time Series


Grafik 3.100. Perkembangan antar waktu Persentase RT yang Memiliki Akses Terhadap
Hunian Yang Layak dan Terjangkau (%) tahun 2015 - 2020

95.51 95.95 96.65 96.95

68.08
65.61

2015 2016 2017 2018 2019 2020

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 145


Berdasarkan Grafik Perkembangan antar waktu empat kriteria, maka Persentase Rumah
Persentase Rumah Tangga yang Memiliki Akses Tangga yang Memiliki Akses Terhadap Hunian
Terhadap Hunian Yang Layak Dan Terjangkau Yang Layak Dan Terjangkau ( % ) provinsi Jawa
( % ) tahun 2015 – 2020 menunjukkan bahwa Timur mengalami penurunan yang signifikan
pada periode perkembangan antar waktu sampai dengan 31,34 % menjadi 65,61 %. Pada
pada tahun 2015 sampai dengan tahun 2018 tahun 2020 persentase Rumah Tangga yang
mengalami peningkatan. Namun pada tahun memiliki akses terhadap hunian yang layak
2019 dengan adanya indikator yang baru dan terjangkau kembali mengalami kenaikan
bahwa Rumah Tangga diklasifikasikan memiliki sampai dengan 2,47 % menjadi 68,08 %.
hunian atau rumah layak huni apabila memiliki

c. efektivitas
Grafik 3.101. Analisis Efektivitas Persentase RT yang Memiliki Akses Terhadap Hunian Yang
Layak Dan Terjangkau ( % ) tahun 2015 - 2020

95.51 95.95 96.65 96.95

65.61 68.08

2015 2016 2017 2018 2019 2020

Berdasarkan Grafik Analisis Efektivitas rumah layak huni apabila memiliki empat
Persentase Rumah Tangga yang memiliki akses kriteria, maka Persentase Rumah Tangga yang
terhadap hunian yang layak dan terjangkau ( memiliki akses terhadap hunian yang layak dan
% ) tahun 2015 – 2020 menunjukkan bahwa terjangkau Provinsi Jawa Timur mengalami
pada periode perkembangan antar waktu penurunan yang signifikan pada tahun 2019
pada tahun 2015 sampai dengan tahun dan kembali mengalami kenaikan pada tahun
2018 mengalami peningkatan, hanya karena 2020. Hal tersebut menunjukkan bahwa
adanya indikator yang baru bahwa Rumah kebijakan untuk meningkatkan hunian yang
Tangga diklasifikasikan memiliki hunian atau layak dan terjangkau sudah sangat efektif.

D. RELEVANSI
Berdasarkan grafik Analisis Relevansi infrastruktur dasar khususnya Rumah Tangga
perkembangan Persentase Rumah Tangga yang yang memiliki akses terhadap hunian yang
Memiliki Akses Terhadap Hunian Yang Layak layak dan terjangkau sudah relevan/sejalan
Dan Terjangkau ( % ) Provinsi Jawa Timur dan dan sinergi dengan capaian nasional serta
Nasional tahun 2015 – 2020 menunjukkan turut mendorong meningkatkan kesejahteraan
kecenderungan yang relevan. Hal ini masyarakat untuk mendapatkan kehidupan
menunjukkan bahwa berbagai program yang yang layak.
dilakukan oleh provinsi Jawa Timur bidang

146 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Grafik 3.102. Analisis Relevansi perkembangan Persentase RT yang Memiliki Akses
Terhadap Hunian Yang Layak Dan Terjangkau ( % ) Provinsi Jawa Timur dan Nasional
Tahun 2015 - 2020

95.51 95.95 96.65 96.95

94.00 95.05 95.70


92.85

68.08
65.61

59.54
56.51

2015 2016 2017 2018 2019 2020

JAWA TIMUR INDONESIA

Tabel 3.14. Masalah Kemiskinan Non Konsumsi Bidang Infrastruktur Dasar

Indikator Perbandingan
No Time Series Relevansi Efektifitas
Utama Antar Wilayah

Persentase
Rumah Tangga Lebih tinggi dari
Cenderung
1 memiliki Akses Nasional dan Jawa Relevan Efektif
Naik
Terhadap Sanitasi Timur peringkat 17
layak (%)
Persentase
Rumah Tangga Lebih tinggi dari
Cenderung
2 dengan Sumber Nasional dan Jawa Relevan Efektif
Naik
Air Minum Layak Timur peringkat 4
(%)
Persentase
Rumah Tangga Lebih tinggi dari
Cenderung
3 dengan Sumber Nasional dan Jawa Relevan Efektif
Naik
Penerangan dari Timur peringkat 2
Listrik (%)
Persentase
Rumah Tangga
yang Memiliki Lebih tinggi dari
Cenderung
4 Akses Terhadap Nasional dan Jawa Relevan Efektif
Naik
Hunian Yang Timur peringkat 6
Layak Dan
Terjangkau (%)

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 147


3.7 Analisis Karakteristik Masalah Bidang
Ketahanan Pangan
3.7.1 Perkembangan Harga Beras
Harga beras di Indonesia relatif tidak stabil. Indonesia dan Jawa Timur khususnya. Sejalan
Kadangkala ditahun tertentu mengalami dengan pertambahan jumlah penduduk akan
kenaikan harga, pada tahun berikutnya bisa meningkatkan konsumsi beras, di sisi lain
mengalami penurunan. Namun kenaikan harga akan terjadi konversi lahan pertanian menjadi
beras bisa memberikan dorongan terhadap pemukiman dan industry maupun infrastruktur
kenaikan harga secara umum atau inflasi, yang lain, sehingga menyebabkan luas lahan
karena merupakan kebutuhan poko yang tidak pertanian akan menjadi berkurang. Dalam
dapat ditunda. Kemampuan pemerintah dalam jangka panjang banyaknya konversi lahan
mengendalikan harga beras akan berdampak pertanian berdampak pada menurunnya
positif terhadap upaya untuk menjaga agar produksi beras di Jawa Timur. Produksi beras
tingkat inflasi tetap rendah, sebab kenaikan yang berkurang akan berakibat stok beras
harga beras memiliki kontribusi yang Provinsi Jawa Timur menjadi menurun, dan
signifikan dalam menyumbang inflasi. Dengan dapat berakibat buruk terhadap ketahanan
berbagai macam masuknya industri sehingga pangan di Jawa Timur.
membawah dampak yang sangat besar bagi

A. Posisi RelatiF
Grafik 3.103. Posisi Relatif Perkembangan Harga Beras (Kg/Rp)
Provinsi Jawa Timur dan Nasional tahun 2020
Rp18,646
Rp17,821
Rp17,550
Rp16,250
Rp16,075
Rp15,950
Rp15,217
Rp15,213
Rp14,408
Rp14,058
Rp14,058
Rp14,033
Rp13,963
Rp13,917
Rp13,763
Rp13,259
Rp13,222
Rp13,046
Rp13,025
Rp12,988
Rp12,975
Rp12,925
Rp12,908
Rp12,896
Rp12,729
Rp12,642
Rp12,604
Rp12,588
Rp12,588
Rp12,438
Rp12,017
Rp12,004
Rp10,308
DI YOGYAKARTA

PAPUA BARAT
KALTENG

SULTENG
KEP. BABEL

PAPUA
LAMPUNG

KALTIM

MALUKU
JAMBI

BENGKULU

JABAR

GORONTALO
RIAU
SUMUT

KALTARA

MALUT
ACEH

JATENG

SULUT
KEP. RIAU

BANTEN

NTB
SUMSEL

NTT

KALBAR

KALSEL

SULTRA
DKI JAKARTA

SULSEL

SULBAR
BALI
SUMBAR

2020 Jawa Timur Rp 12.004 Nasional Rp 14.058

Berdasarkan Grafik Posisi Relatif dengan 34 provinsi yang ada di Indonesia,


Perkembangan Harga Beras (Kg/Rp) Provinsi Jawa Timur berada di peringkat 33
Provinsi Jawa Timur dan Nasional tahun dan masih ada provinsi yang paling rendah
2020 menunjukkan bahwa perkembangan harga berasnya yaitu Provinsi Sulawesi Barat
harga beras Provinsi Jawa Timur sebesar Rp sebesar Rp 10.308. Harga beras yang paling
12.004, yang harganya masih lebih rendah bila tinggi ada di Provinsi Bengkulu dengan harga
dibandingkan dengan harga beras pada tingkat beras sebesar Rp 19.941, harga tertinggi yang
nasional sebesar Rp. 14.058. Dibandingkan kedua adalah Provinsi Sulawesi Tenggara

148 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


sebesar dan yang ketiga adalah Provinsi DKI urutan ke lima atau yang terendah berada di
Jakarta sebesar Rp 17. 820. Dibandingkan bawah Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Banten,
dengan 5 provinsi lain yang ada di Pulau Jawa, Provinsi DI Yogyakarta, Provinsi Jawa Tengah
harga beras Provinsi Jawa Timur berada di dan Provinsi Jawa Barat.

B. Perkembangan Time Series


Grafik 3.104. Perkembangan antar Waktu Perkembangan Harga Beras (Kg/Rp)
Provinsi Jawa Timur tahun 2017 – 2020

Rp16,600

Rp12,963

Rp12,004
Rp12,221

2017 2018 2019 2020

Berdasarkan grafik perkembangan antar waktu beras turun secara signifikan sebesar Rp 3.637/
harga beras pada periode tahun 2017 sampai kg menjadi Rp 12.963/kg. Pada tahun 2019
dengan tahun 2020 harga beras cenderung harga beras kembali turun menjadi Rp. 12.221/
mengalami penurunan harga. Pada tahun 2017 Kg, kemudian pada tahun 2020 kembali turun
harga beras di Provinsi Jawa Timur sebesar Rp. menjadi Rp.12.004/Kg.
16.600/kg, kemudian pada tahun 2018 harga

c. efektivitas
Grafik 3.105. Analisis Efektivitas Perkembangan Harga Beras (Kg/Rp)
Provinsi Jawa Timur tahun 2017 – tahun 2020
Rp12,221

Rp12,004
Rp16,600

Rp12,963

2017 2018 2019 2020

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 149


Berdasarkan Grafik Analisis Efektivitas periode tiga tahun terakhir penurunannya
Perkembangan Harga Beras (Kg/Rp) tidak terlalu signifikan. Adanya penurunan
Provinsi Jawa Timur tahun 2017 – tahun harga beras di Jawa Timur menunjukkan bahwa
2020 menunjukkan bahwa pada periode kinerja Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk
perkembangan antar waktu harga beras mengendalikan harga beras sudah sangat
pada tahun 2017 sampai dengan tahun 2018 efektif.
mengalami penurunan walaupun selama

D. RELEVANSI
Berdasarkan Grafik Analisis Relevansi walaupun kenaikannya tidak terlalu signifikan.
Perkembangan Harga Beras (Kg/Rp) Provinsi Dengan adanya hal tersebut menunjukkan
Jawa Timur dan Nasional tahun 2017 – tahun bahwa pada tahun 2019 dan tahun 2020 tidak
2020, pada tahun 2017 sampai dengan 2018 ada relevansi kebijakan untuk mengendalikan
harga beras Provinsi Jawa Timur dan Nasional harga beras antara Pemerintah Provinsi
cenderung turun. Namun pada tahun 2019 Jawa Timur dengan tingkat nasional. Namun
dan tahun 2020 terjadi perbedaan pada harga kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur
beras, dimana harga beras Provinsi Jawa Timur dalam mengendalikan harga beras lebih baik
mengalami penurunan sedangkan harga beras daripada kebijakan Pemerintah Pusat.
pada tingkat nasional mengalami kenaikan

Grafik 3.106. Analisis Relevansi Perkembangan Harga Beras (Kg/Rp)


Provinsi Jawa Timur dan Nasional tahun 2017 – 2020

Rp21,180

Rp19,413
Rp19,942
Rp18,450

Rp16,600

Rp12,963 Rp12,004
Rp12,221

2017 2018 2019 2020


JAWA TIMUR NASIONAL

3.7.2 PRODUKTIVITAS PADI


Indonesia merupakan salah satu negara agraris mempengaruhi peningkatan produksi. Begitu
terbesar di dunia, akan tetapi masyarakatnya pula dengan sistem pertanian yang ada di
masih menggunakan sitem bercocok tanam wilayah Jawa Timur.
secara tradisional. Hal itu dapat dilihat
bahwa sebagian besar petani di Indonesia Faktor cuaca akan sangat mendukung dalam
masih menggantungkan sistem pertaniannya bercocok tanam. Pada saat musim hujan,
dengan kondisi iklim. Dengan ketergantungan karena kebutuhan air cukup melimpah maka
terhadap iklim maka sebagian besar petani petani mengolah lahan untuk tanaman padi
bercocok tanam hanya pada waktu musim semaksimal mungkin. Pada saat musim kemarau
hujan saja. Kondisi musim yang kondusif akan maka sumber cadangan air yang memadai

150 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


akan dapat mengairi lahan pertanian dibantu
dengan mesin penyedot air atau pompa air.
Dengan adanya hal tersebut maka pemerintah
diharapkan mampu membantu petani dengan
membuat kebijakan yang meringankan beban
petani. Sebagai kebutuhan utama masyarakat
Indonesia, pemerintah membuat sistem logistik
nasional yang baik. Dengan memperhatikan
proses produksi maupun sampai pemasaran
sehingga mampu mengatur antara supply dan Foto: Ilustrasi
demand akan beras.

A. Posisi RelatiF
Grafik 3.107. Posisi Relatif Produktivitas Padi (Ku/Ha)
Jawa Timur dan Nasional tahun 2020
58.49
56.93
56.82
55.28

53.23
52.51

50.88
49.75

49.69
48.62

48.23
48.17
47.35
46.92

46.75
45.66
45.58

44.49

42.11
40.25
39.9

39.85
39.69

38.53
37.64

35.67
33.97

32.2
32.13

31.96

31.48
30.33
28.56
SUMUT

BALI

MALUT
KALSEL
BENGKULU

SULBAR

PAPUA
SUMBAR

JABAR

GORONTALO
ACEH

KEP. RIAU

KALTENG

KALTIM
KEP. BABEL

SULTRA
SULSEL
SUMSEL

PAPUA BARAT
LAMPUNG

KALBAR
JAMBI

BANTEN

NTB

NTT

KALTARA

SULTENG

MALUKU
SULUT
RIAU

DKI JAKARTA

JATENG

DI YOGYAKARTA

Produktivitas (ku/ha) 2020 JAWA TIMUR 56.68 INDONESIA 51.28

Berdasarkan Grafik Posisi Relatif Produktivitas Padi sebesar 58,49 Kuintal/Ha dan Peringkat
Padi (Ku/Ha) Jawa Timur dan Nasional tahun ketiga ada Provinsi Jawa Tengah sebesar
2020 menunjukkan bahwa produktivitas padi 56,93 Kuintal/Ha, sedangkan yang paling
(Ku/Ha) Provinsi Jawa Timur sebesar 56,68 rendah produktivitas padinya adalah Provinsi
Kuintal/Ha yang produktivitasnya masih lebih Kepulauan Riau sebesar 28,56 Kuintal/Ha.
tinggi bila dibandingkan dengan produktivitas Dibandingkan dengan 5 provinsi lain yang
padi pada tingkat nasional sebesar 51,28 ada di Pulau Jawa, produktivitas padi Provinsi
Kuintal/Ha. Bila dibandingkan dengan 34 Jawa Timur berada di peringkat ketiga di
provinsi yang ada di Indonesia, Provinsi Jawa bawah Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Barat,
Timur berada di peringkat 5 dan daerah yang sedangkan yang berada di bawah Provinsi
produktivitasnya paling tinggi adalah Provinsi Jawa Timur ada Provinsi Banten, Provinsi DKI
Aceh sebesar 55,28 Kuintal/Ha, peringkat Jakarta dan Provinsi DI Yogyakarta.
kedua ada Provinsi Bali dengan produktivitas

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 151


B. Perkembangan Time Series
Grafik 3.108. Perkembangan antar waktu Produktivitas Padi (Ku/Ha)
Jawa Timur tahun 2015 - 2020

61.13

58.26

59.84
56.68

57.15 56.28

2015 2016 2017 2018 2019 2020

Dari grafik Perkembangan antar waktu pada tahun 2018 mengalami kenaikan sekitar
Produktivitas Padi (Ku/Ha) Jawa Timur 1.11 Kuintal/Ha menjadi 58.28 Kuintal/Ha.
tahun 2015 – 2020 menunjukkan bahwa Pada tahun 2019 produktivitas padi mengalami
produktivitas padi cenderung fluktuatif penurunan menjadi 56,28 Kuintal/Ha dan
walaupun pada periode tahun 2015 – 2017 kemudian pada tahun 2020 kembali mengalami
mengalami penurunan produktivitas Padi pada kenaikan yang tidak terlalu signifikan yaitu
tahun 2017 sebesar 57,15 Kuintal/Ha, namun sekitar 0,40 Kuintal/Ha.

c. efektivitas
Grafik 3.109. Efektifitas Intervensi Perbaikan Capaian Produktivitas Padi (Ku/Ha)
Jawa Timur tahun 2015 - 2020
61.13

59.84

58.26
57.15

56.68
56.28

2015 2016 2017 2018 2019 2020

152 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Dari grafik Efektifitas Intervensi Perbaikan penurunan, namun pada dua tahun terakhir
Capaian Produktivitas Padi (Ku/Ha) Jawa kembali mengalami kenaikan walaupun
Timur tahun 2015 – 2020 menunjukkan bahwa kenaikannya tidak terlalu besar. Dengan
produktivitas padi cenderung tidak menentu adanya kenaikan produktivitas yang tidak
walaupun pada periode tahun 2015 – 2017 terlalu besar menunjukkan bahwa kebijakan
mengalami penurunan. Namun pada tahun Pemerintah Provinsi Jawa Timur sudah efektif
2018 kembali mengalami kenaikan dan pada namun perlu adanya kerja keras dari semua
tahun 2019 kembali mengalami penurunan. pihak untuk lebih meningkatkan produktivitas
Pada tahun 2020 kembali mengalami kenaikan. padi.
Walaupun pada awal periode mengalami

D. RELEVANSI
Berdasarkan Grafik Relevansi Perbaikan mengalami hal yang sama yaitu mengalami
Capaian Produktivitas Padi (Ku/Ha) Jawa Timur penurunan. Pada tahun 2020 produktivitas
dan Nasional tahun 2015 – 2020 menunjukkan padi Provinsi Jawa Timur dan tingkat Nasional
bahwa produktivitas padi Provinsi Jawa mengalami kenaikan. Dengan adanya hal
Timur pada tahun 2015 – 2017 cenderung tersebut menunjukkan bahwa kebijakan dan
turun, begitu pula dengan produktivitas program Pemerintah Provinsi Jawa Timur
padi tingkat nasional walupun lebih rendah dalam meningkatkan produktivitas padi sudah
daripada Provinsi Jawa Timur namun juga relevan dan sinkron dengan kebijakan tingkat
cenderung mengalami penurunan. Pada tahun nasional, selain itu Pemerintah Provinsi Jawa
2018 produktivitas Padi Provinsi Jawa Timur Timur sudah berkontribusi pada Pemerintah
dan tingkat Nasional mengalami kenaikan, Pusat untuk meningkatkan kesejahteraan
kemudian pada tahun 2019 Produktivitas masyarakat.
padi Provinsi Jawa Timur dan tingkat Nasional
Grafik 3.110. Relevansi Perbaikan Capaian Produktivitas Padi (Ku/Ha)
Jawa Timur dan Nasional tahun 2015 - 2020

61.13
57.15 56.68
59.84 58.26

56.28
53.41 52.03

51.65 51.14
52.36
51.28

2015 2016 2017 2018 2019 2020

JAWA TIMUR INDONESIA

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 153


Foto: Ilustrasi

3.7.3 Harga Telur Ayam Ras


A. Posisi RelatiF
Grafik 3.111. Posisi Relatif Harga Telur Ayam Ras (Rp/1 Kg)
Menurut Provinsi Jawa Timur dan Nasional 2020
Rp36,638
Rp34,628
Rp32,920
Rp32,685
Rp32,490
Rp31,735
Rp29,070
Rp28,441
Rp27,633
Rp27,407
Rp26,845
Rp25,313

Rp24,940
Rp25,106

Rp24,863
Rp24,805
Rp24,292
Rp23,442
Rp23,385
Rp23,333

Rp23,239
Rp23,301

Rp22,887
Rp22,879
Rp22,838
Rp22,531
Rp22,471
Rp22,369
Rp22,273
Rp22,234
Rp21,836
Rp21,271
MALUT

KALSEL

SUMUT
SULBAR

Lampung
SUMBAR

Aceh

Jambi
Riau
KALTIM

KALTENG

SULTRA

SULSEL

Jawa Tengah

Jawa Barat
KALBAR

SUMSEL

Banten
Maluku
Papua

Papua Barat

KALTARA

Gorontalo

D.I. Yogyakarta
SULTENG

NTT

Bengkulu

NTB
SULUT

Kep.RIAU

Jawa Timur
Kep. BABEL

2020 Jawa Timur Rp 21. 271 Nasional Rp 25.766

Sumber : BPS

Berdasarkan Grafik Posisi Relatif harga telur dikumpulkan melalui survei harga di tingkat
ayam ras ( Rp/Kg ) pada tingkat produsen Produsen. Posisi Provinsi Jawa Timur berada
di Provinsi Jawa Timur dan Nasional tahun di peringkat 32 dari 33 provinsi yang ada pada
2020 menunjukkan bahwa harga telur di tingkat nasional, hal ini menunjukkan bahwa
Provinsi Jawa Timur sebesar Rp 21.271/Kg harga telur ayam ras pada tingkat produsen di
yang harganya lebih rendah bila dibandingkan Provinsi Jawa Timur lebih rendah dibandingkan
dengan harga telur ayam ras di tingkat nasional 31 provinsi yang lain. Harga telur ayam ras
yaitu sebesar Rp 25.766/Kg. Bila dibandingkan yang paling rendah adalah Provinsi Bali
dengan 33 provinsi yang ada di Indonesia sebesar Rp 20.171/Kg dan daerah yang harga
tanpa Provinsi DKI Jakarta, karena data yang telurnya paling tinggi adalah Provinsi Papua

154 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


sebesar Rp. 36.638/Kg, di peringkat kedua dengan 4 provinsi lain yang ada di Pulau Jawa
ada Provinsi Papua Barat dengan harga Rp karena Provinsi DKI Jakarta bukan merupakan
34.628/Kg dan peringkat ketiga ada Provinsi wilayah produsen telur ayam ras, Provinsi Jawa
Maluku Utara dengan harga Rp 32.920/Kg, Timur harga telur ayam ras di tingkat produsen
dari data tersebut menunjukkan bahwa untuk adalah yang paling rendah sedangkan yang
harga telur ayam ras pada tingkat produsen di paling tinggi adalah Provinsi Jawa Tengah,
3 provinsi yang tertinggi ada di wiayah timur kemudian berturut-turut dibawahnya adalah
Indonesia yang merupakan daerah kepulauan. Provinsi Banten, Provinsi DI Yogyakarta dan
Untuk harga telur ayam ras bila dibandingkan Provinsi Jawa Barat.

B. Perkembangan Time Series


Dari grafik Perkembangan antar waktu Harga 2018 harga telur ayam ras mengalami kenaikan
Telur Ayam Ras (Rp/1 Kg) Menurut Provinsi yang signifikan sekitar Rp 2.899 menjadi Rp
Jawa Timur tahun 2016 – 2020 menunjukkan 19.653, selanjutnya pada tahun 2019 harga
bahwa harga telur ayam ras cenderung naik, telur ayam ras mengalami penurunan menjadi
pada tahun 2017 harga telur ayam ras turun Rp 19.325 dan pada tahun 2020 kembali
sekitar Rp 970/Kg menjadi Rp 16.754/Kg dari mengalami kenaikan sekitar Rp 1.946 menjadi
Rp 17.724/Kg pada tahun 2016. Pada tahun Rp. 21.271.
Grafik 3.112. Perkembangan Antar Waktu Harga Telur Ayam Ras (Rp/1 Kg)
Menurut Provinsi Jawa Timur tahun 2016 - 2020

Rp21,271

Rp19,653

Rp19,325

Rp17,724

Rp16,754

2016 2017 2018 2019 2020

Sumber : BPS

c. efektivitas
Dari Grafik Efektifitas Intervensi Perbaikan mengalami kenaikan dari tahun 2019. Dengan
Capaian Harga Telur Ayam Ras (Rp/1 Kg) adanya kenaikan harga telur ayam ras tersebut
Menurut Provinsi Jawa Timur tahun 2016 – menunjukkan bahwa kebijakan Pemerintah
2020 menunjukkan bahwa harga telur ayam Provinsi Jawa Timur dalam mengendalikan
ras di tingkat produsen tidak menentu. Dalam harga telur ayam ras di tingkat produsen
periode tahun 2015 sampai dengan tahun kurang efektif sehingga diperlukan koordinasi
2020 harga telur ayam ras mengalami fase dengan semua pihak yang terkait pengendalian
yang tidak konsisten setiap tahunnya dan harga telur ayam ras.
pada akhir tahun 2020, harga telur ayam ras

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 155


Grafik 3.113. Analisis Efektivitas Persentase RT memiliki Akses terhadap
Sanitasi Layak ( % ) Provinsi Jatim Tahun 2015 - 2020

Rp21,271
Rp19,653

Rp19,325
Rp17,724

Rp16,754

2016 2017 2018 2019 2020


Sumber : BPS

D. RELEVANSI
Grafik 3.114. Relevansi Perbaikan Capaian Harga Telur Ayam Ras (Rp/1 Kg)
Menurut Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 - 2020

Rp25,766
Rp24,706
Rp24,297
Rp22,876
Rp22,325
Rp21,271

Rp19,653
Rp19,325

Rp17,724
Rp16,754

2016 2017 2018 2019 2020


Jawa Timur Nasional

Berdasarkan Grafik Relevansi Perbaikan tahun 2019, kondisi tersebut juga dialami di
Capaian Harga Telur Ayam Ras (Rp/1 Kg) tingkat nasional. Hal ini menunjukkan bahwa
Menurut Provinsi Jawa Timur tahun 2016 – kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur
2020 menunjukkan bahwa dalam periode tahun dalam mengendalikan harga telur ayam ras
2015 sampai dengan tahun 2020 harga telur sudah relevan dengan kebijakan pemerintah
ayam ras mengalami fase yang tidak konsisten pusat dan perlu meningkatkan koordinasi serta
setiap tahunnya dan pada akhir tahun 2020, sinkronisasi antara Pemerintah Provinsi Jawa
harga telur ayam ras mengalami kenaikan dari Timur dengan Pemerintah Pusat.

156 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


3.7.4 Harga Ayam Ras
A. Posisi RelatiF
Grafik 3.115. Posisi Relatif Harga Ayam Ras (Rp/1 ekor = 1,5 Kg)
Provinsi Jawa Timur dan Nasional tahun 2020
Rp69,429
Rp64,520
Rp63,976
Rp56,248
Rp55,853
Rp53,711
Rp52,738
Rp52,712

Rp52,337
Rp52,410

Rp51,331
Rp49,533
Rp46,638
Rp45,994
Rp45,626
Rp45,397
Rp44,791
Rp43,375
Rp40,788
Rp39,221
Rp38,800
Rp38,765
Rp38,198
Rp37,428
Rp37,328

Rp36,840
Rp37,126

Rp36,252
Rp35,861
Rp35,497
Rp33,906
Rp30,238
MALUT

SUMUT
SULBAR

KALSEL
Lampung
Aceh

Jambi

SUMBAR
Riau
KALTENG

KALTIM
SULTRA

Jawa Barat
SULSEL

Jawa Tengah
KALBAR

SUMSEL

Banten

Bali
Maluku

Papua

NTT

Papua Barat

KALTARA

Gorontalo

SULTENG

NTB

Bengkulu
SULUT

Kep.RIAU

Jawa Timur
Kep. BABEL
2020 Jawa Timur Rp 35.497 Nasional Rp 45.215

Berdasarkan Grafik Posisi Relatif Grafik Posisi produsen ayam ras, Provinsi Jawa Timur berada
Relatif Harga Ayam Ras (Rp/1 ekor = 1,5 Kg) pada posisi yang ketiga tertinggi harga ayam
Provinsi Jawa Timur dan Nasional tahun ras masih dibawah Provinsi Banten, Provinsi
2020 menunjukkan bahwa harga ayam ras di Jawa Barat, sedangkan yang posisi terendah
Provinsi Jawa Timur sebesar Rp 35.497/ ekor harga ayam ras dibawah Provinsi Jawa Timur
yang harganya lebih rendah bila dibandingkan ada Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi DI
dengan harga ayam ras di tingkat nasional yaitu Yogyakarta.
sebesar Rp 45.215/ekor. Bila dibandingkan
dengan 33 provinsi yang ada di Indonesia
tanpa Provinsi DKI Jakarta, karena data yang
dikumpulkan melalui survei harga di tingkat
Produsen. Posisi Provinsi Jawa Timur berada
di peringkat 30 dari 33 provinsi yang ada pada
tingkat nasional dan masih ada tiga provinsi
yang berada di bawah Provinsi Jawa Timur
yaitu Provinsi Kalimantan Selatan, Provinsi
Jawa Tengah dan Provinsi DI Yogyakarta yang
posisinya paling rendah harga ayam ras dari
tingkat produsen sebesar Rp 29.225/ekor.
Untuk harga ayam ras yang tinggi adalah di
Provinsi Maluku sebesar Rp 69.429/ekor, di
peringkat kedua ada Provinsi Papua dengan
harga Rp 64.520/ekor dan peringkat ketiga ada
Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan harga
Rp 63.976/ekor. Untuk harga ayam ras pada
tingkat produsen bila dibandingkan dengan
4 provinsi lain yang ada di Pulau Jawa karena
Foto: Ilustrasi
Provinsi DKI Jakarta bukan merupakan wilayah

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 157


B. Perkembangan Time Series
Dari grafik Perkembangan antar waktu Harga selanjutnya pada tahun 2019 harga ayam ras di
Ayam Ras (Rp/1 ekor = 1,5 Kg) Menurut Provinsi tingkat produsen mengalami kenaikan menjadi
Jawa Timur tahun 2016 – 2020 menunjukkan Rp 34.915 dan pada tahun 2020 kembali
bahwa harga telur ayam ras cenderung naik mengalami kenaikan sekitar Rp 582 menjadi
walaupun tidak terlalu signifikan, pada tahun Rp 35.497. Perkembangan antar waktu harga
2016 harga ayam ras sekitar Rp 33.345/ ayam ras pada tingkat produsen Provinsi Jawa
ekor dan pada tahun 2017 harga ayam ras di Timur selama 5 periode terakhir cenderung
tingkat produsen mengalami kenaikan sekitar mengalami kenaikan, walaupun kenaikannya
Rp 771 menjadi Rp 34.116/ekor. Pada tahun tidak terlalu signifikan yaitu sekitar Rp 2.152/
2018 harga ayam ras mengalami kenaikan ekor selama periode antara tahun 2016 – 2020.
sekitar Rp 376/ekor menjadi Rp 34,492/ekor,

Grafik 3.116. Perkembangan Antar Waktu Harga Ayam Ras (Rp/1 ekor = 1,5 Kg)
Provinsi Jawa Timur tahun 2016 – tahun 2020

IDR 35,497

IDR 34,116 IDR 34,915

IDR 34,492

IDR 33,345

2016 2017 2018 2019 2020

c. efektivitas
Grafik 3.117. Efektifitas Intervensi Perbaikan Capaian Produktivitas Padi (Ku/Ha)
Jawa Timur tahun 2015 - 2020
Rp35,497
Rp34,915
Rp33,345

Rp34,492
Rp34,116

2016 2017 2018 2019 2020

158 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Dari Grafik Efektifitas Intervensi Perbaikan menunjukkan bahwa kebijakan Pemerintah
Harga Ayam Ras (Rp/1 ekor = 1,5 Kg) Provinsi Provinsi Jawa Timur dalam mengendalikan
Jawa Timur tahun 2016 – 2020 menunjukkan harga ayam ras di tingkat produsen kurang
bahwa harga ayam ras di tingkat produsen efektif dan kurang tepat sehingga diperlukan
cenderung naik. Dengan adanya kenaikan koordinasi dengan semua pihak yang terkait
harga ayam ras di tingkat produsen tersebut untuk mengendalikan harga ayam ras.

D. RELEVANSI
Grafik 3.118. Relevansi Perbaikan Capaian Harga Ayam Ras (Rp/1 ekor = 1,5 Kg)
Provinsi Jawa Timur dan Nasional tahun 2016 – 2020

Rp45,215
Rp42,404
Rp42,588
Rp43,609
Rp42,357

Rp35,497
Rp34,116 Rp34,492
Rp33,345
Rp34,915

2016 2017 2018 2019 2020

Jawa Timur Nasional

Berdasarkan Grafik Relevansi Perbaikan Timur dalam mengendalikan harga ayam ras
Capaian Harga Ayam Ras (Rp/1 ekor) Menurut sudah relevan dengan kebijakan pemerintah
Provinsi Jawa Timur tahun 2016 – 2020 pusat dan perlu adanya upaya meningkatkan
menunjukkan bahwa dalam periode tahun 2015 koordinasi dan sinkronisasi serta bersinergi
sampai dengan tahun 2020 harga ayam ras antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan
mengalami kenaikan setiap tahunnya sampai Pemerintah Pusat agar dapat menurunkan
tahun 2020, kondisi tersebut juga dialami harga ayam ras pada tingkat produsen sehingga
pada tingkat nasional. Hal ini menunjukkan mampu untuk meningkatkan kesejahteraan
bahwa kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa masyarakat.

Foto: Ilustrasi

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 159


Tabel 3.15. Masalah Bidang Ketahanan Pangan

Aspek yang Dianalisis


Indikator
No Perkembangan
Utama Posisi Relatif Efektifitas Relevansi
Antar Waktu

Lebih Baik
daripada Kurang
1 Harga Beras Cenderung Turun Efektif
Nasional Relevan
Urutan 33
Lebih Baik
Cenderung
Produktivitas daripada
2 fluktuatif dan naik Relevan Efektif
Padi Nasional
pada akhir tahun
Urutan 5
Lebih Baik
Harga Telur daripada Kurang
3 Cenderung naik Relevan
Ayam Ras Nasional Efektif
Urutan 32
Lebih Baik
daripada Kurang
4 Harga Ayam Ras Cenderung naik Relevan
Nasional Efektif
Urutan 30

160 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


I

Rencana Penanggulangan
Kemiskinan Daerah
Provinsi Jawa Timur
tahun 2019-2024

bab iV

PROGRAM
PRIORITAS
4.1 Analisis Akar Masalah (Determinan) Kemiskinan
4.2 Dasar Hukum dan Kebijakan Operasional
4.3 Analisis Faktor Pendorong dan Penghambat Intervensi
4.4 Strategi dan Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 161


BAB IV
PROGRAM PRIORITAS
4.1 Analisis Akar Masalah (Determinan) Kemiskinan
4.1.1 Prioritas Intervensi Bidang Kemiskinan Konsumsi
ada BAB III, telah dilakukan analisis tersebut menunjukkan jika secara posisi

P atau identifikasi masalah kemiskinan


berdasarkan 4 indikator kemiskinan
konsumsi, yaitu: Persentase Penduduk Miskin,
relatif dibandingkan dengan capaian Nasional,
capaian keempat indikator tersebut lebih
jelek (Lebih tinggi dari Nasional). Bahkan jika
Jumlah Penduduk Miskin, Tingkat Kedalaman dilihat dari sisi Jumlah, Jawa Timur menduduki
Kemiskinan (P1), dan Tingkat Keparahan peringkat pertama, provinsi dengan Jumlah
Kemiskinan (P2). Hasil identifikasi masalah Penduduk Miskin terbanyak secara Nasional.
kemiskinan konsumsi terhadap 4 indikator

Grafik 4.1. Sektor Pekerjaan Penduduk Miskin dan Rentan


Provinsi Jawa Timur Tahun 2020
100.00 0.41
0.48
0.75 0.75
0.35
0.61 1.19
0.59 1.21
0.75
2.35 3.22 0.56 0.57 3.78
3.94 4.51 0.84
0.54
7.71 4.75
90.00 9.59 7.66 6.75 4.12
9.78
80.00 12.47 15.28 17.67
10.80
70.00 31.56
13.26
15.54
60.00 17.67 16.87

50.00 21.74
15.50
24.49
40.00 26.51

30.00
50.06 28.57
20.00 38.01
30.75
25.16
10.00
10.34
0.00
Kuintil 1 Kuintil 2 Kuintil 3 Kuintil 4 Kuintil 5
Keuangan dan Asuransi 0.41 0.75 1.19 1.21 3.78
Listrik Gas dan Air 0.48 0.35 0.59 0.75 0.84
Pertambangan dan Penggalian 0.75 0.61 0.56 0.57 0.54
Transportasi Pergudangan dan Komunikasi 2.35 3.22 3.94 4.51 4.75
Konstruksi 7.71 9.59 7.66 6.75 4.12
Jasa Masyarakat Sosial dan Personal 9.78 12.47 15.28 17.67 31.56
Manufaktur 10.80 13.26 15.54 16.87 15.50
Perdagangan Restoran dan Perhotelan 17.67 21.74 24.49 26.51 28.57
Pertanian Kehutanan Peternakan dan Perikanan 50.06 38.01 30.75 25.16 10.34

Sumber : BPS, diolah Aplikasi SEPAKAT (Bappenas)

Jadi salah satu permasalahan kemiskinan jiwa. Persentase kemiskinan pedesaan Jawa
Jawa Timur adalah bagaimana menurunkan Timur sekitar 2 kali dari persentase penduduk
persentase penduduk miskin, dengan fokus miskin perkotaan. Untuk itu, upaya percepatan
pada penanggulangan kemiskinan pedesaan. penurunan kemiskinan di Jawa Timur di
Hal ini karena secara kewilayahan kemiskinan fokuskan pada penanggulangan kemiskinan
Jawa Timur di dominasi oleh kemiskinan pedesaan. Dengan fokus pada penurunan
Pedesaan dengan persentase penduduk miskin kemiskinan pedesaan diharapkan akan lebih
sebesar 15,16% atau sebanyak 2.765.840 efektif menurunkan kemiskinan di Jawa Timur.

162 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Grafik 4.2. Pendidikan Tertinggi Kepala Rumah Tangga Miskin dan Rentan
Provinsi Jawa Timur Tahun 2020
100.00 0.10
0.06
1.08 0.05
0.38
1.59 0.08
0.44 0.22
0.73 1.99
2.37 4.25 2.71
11.58
90.00 13.83
16.39 14.75 12.66

80.00 12.68
17.04 14.66
70.00 19.77
26.20
60.00
33.73
28.90
50.00 24.93 36.79
20.66
40.00

30.00
10.22
20.00 40.77 38.22 36.04 33.20
10.00 20.97

0.00
Kuintil 1 Kuintil 2 Kuintil 3 Kuintil 4 Kuintil 5
total 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
Pascasarjana 0.06 0.05 0.08 0.22 1.99
Diploma 0.10 0.38 0.44 0.73 2.71
Sarjana 1.08 1.59 2.37 4.25 12.66
SMP 11.58 13.83 16.39 14.75 14.66
SMA 12.68 17.04 19.77 26.20 36.79
Tidak Bersekolah 33.73 28.90 24.93 20.66 10.22
SD 40.77 38.22 36.04 33.20 20.97

Sumber : BPS, diolah Aplikasi SEPAKAT (Bappenas)

Profil kemiskinan Jawa Timur menunjukkan sektor formal, sehingga lebih banyak yang
bahwa rata-rata Pendidikan kepala rumah bekerja di sektor informal, seperti pertanian,
tangga miskin dan rentan (Q1) (Grafik 4.2) perdagangan, buruh konstruksi/tukang/kuli,
adalah SMP kebawah, yaitu sekitar 86,08 %. dan lain-lain. Sebanyak 69,33 % penduduk
Karena pendidikannya rendah maka mereka miskin dan rentan miskin Jawa Timur bekerja
tidak mampu bersaing untuk bekerja di di sektor informal, terutama pertanian.

Grafik 4.3. Formalitas Pekerjaan Penduduk Miskin dan Rentan


Provinsi Jawa Timur Tahun 2020
100.00

90.00
30.67
80.00 37.22
42.65
48.01
70.00 61.88

60.00

50.00

40.00
69.33
30.00 62.78
57.35
51.99
20.00 38.12

10.00

0.00
Kuintil 1 Kuintil 2 Kuintil 3 Kuintil 4 Kuintil 5
total 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
Formal 30.67 37.22 42.65 48.01 61.88
Informal 69.33 62.78 57.35 51.99 38.12

Sumber : BPS, diolah Aplikasi SEPAKAT (Bappenas)

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 163


Grafik 4.1. menunjukkan bahwa sebagian besar ini menyebabkan produktivitas petani turun
pekerjaan utama penduduk miskin dan rentan yang berdampak pada rendahnya pendapatan
(Quintil 1) bekerja di sektor pertanian yaitu petani, sehingga mengalami kesulitan didalam
sebesar 50,06%. Rata-rata kepemilikan lahan memenuhi kebutuhan dasar minimumnya atau
pertanian di Jawa Timur kurang dari 1 Ha. Hal masih dibawa garis kemiskinan.

Gambar 4.1. Teori Perubahan (TOC) untuk Kemiskinan Konsumsi

Program Program Program Program


Penanggulangan Penanggulangan Penanggulangan Penanggulangan
Kemiskinan Berbasis Kemiskinan Berbasis Kemiskinan Berbasis Kemiskinan Lainnya
Bantuan Sosial Pemberdayaan Pemberdayaan
Masyarakat UMKM

Terpenuhinya Meningkatnya Terberdayakannya Terpenuhinya


Kebutuhan Dasar RT Pendapatan RT RT Miskin dan Rentan Jaminan Sosial bagi
Miskin dan Rentan Miskin dan Rentan melalui Usaha RT Miskin dan Rentan
Ekonomi Produktif

Menurunnya Menurunnya
Kemiskinan Presentase
Perdesaan Penduduk Miskin

Sumber : TKPK Provinsi Jawa Timur

ANALISIS INTERVENSI
Upaya menurunkan persentase penduduk
miskin di Jawa Timur, menjadi salah
satu tujuan pembangunan Jawa Timur
dengan menjadi salah satu Indikator
Kinerja Utama (IKU) Pembangunan.
Untuk mempercepat upaya tersebut
maka ditetapkan sasaran antara yaitu
menurunnya kemiskinan pedesaan.
Adapun sasaran jangka menengah yang
ingin dicapai adalah:
• Terpenuhinya Kebutuhan Dasar RT
Miskin dan Rentan
• Meningkatnya Pendapatan RT Miskin
dan Rentan
• Terberdayakannya RT Miskin dan
Rentan melalui Usaha Ekonomi
Produktif
• Terpenuhinya Jaminan Sosial bagi RT
Miskin dan Rentan Foto: Ilustrasi

164 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Grafik 4.4. Analisis Prioritas Intervensi Kemiskinan Konsumsi
Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 - 2020

Sumber : BPS (Susenas)

Dalam upaya mencapai sasaran tersebut tersebut dilaksanakan oleh beberapa


Pemerintah Provinsi Jawa Timur menerapkan Perangkat Daerah Provinsi Jawa Timur, yaitu :
Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan, • Bantuan Sosial berbasis individu dan
melalui 2 cara yaitu : Keluarga seperti Program Keluarga
• Kebijakan Makro, melalui Mewujudkan Harapan (PKH) Plus, Program Bantuan
pertumbuhan ekonomi Jawa Timur yang Sosial Untuk Penyandang Disabilitas
inklusif, Pengendalian Inflasi, Menjaga (ASPD), Program Pembiayaan Kesehatan
Iklim Investasi, Memperluas Kesempatan Bagi Masyarakat Miskin (BIAKESMASKIN),
Kerja. PBI Provinsi, Biaya Operasional Sekolah
• Kebijakan Mikro, melalui 2 cara, yaitu: Madrasah Diniyah (BOSDAMADIN).
1. Pengurangan Beban Pengeluaran RT • Program Pemberdayaan Masyarakat
Miskin dan Rentan dan Desa serta Pemberdayaan UMKM,
2. Peningkatan Pendapatan RT Miskin seperti : Program Pemberdayaan Usaha
dan Rentan Perempuan (JATIM PUSPA), Anti Poverty
Untuk melaksanakan 2 kebijakan tersebut Program (APP), Program Kelompok
upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Usaha Bersama (KUBE), Program Wanita
Jawa Timur adalah melalui berbagai program Rawan Sosial Ekonomi (WRSE), Bantuan
penanggulangan kemiskinan yang dilakukan Permodalan untuk BUMDesa, dan lain-lain.
secara komprehensif, meliputi : Bantuan Sosial • Program Penanggulangan kemiskinan
untuk individu dan keluarga, Pemberdayaan lainnya, seperti Program Rehabilitasi
Masyarakat dan Pemberdayaan UMKM serta Rumah Layak Huni, Bantuan Pemasangan
Program Penanggulangan kemiskinan lainnya. Aliran Listrik untuk masyarakat miskin, dan
Berbagai program penanggulangan kemiskinan lain-lain.

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 165


Foto: Ilustrasi

Tabel 4.1. Identifikasi Modus Intervensi

Sasaran Prioritas Intervensi Program Kegiatan


Terpenuhinya Penyelenggaraan Bantuan • Program Keluarga Harapan
Kebutuhan dasar RT Sosial Untuk Masyarakat Plus
Miskin dan Rentan Miskin dan Rentan • Bansos Penyandang DIsabilitas
(ASPD)
• Rehabilitasi Rumah Tidak
Layak Huni (RTLH)
Meningkatnya Pemberdayaan Masyarakat • Program Pemberdayaan Usaha
Pendapatan RT Miskin Melalui Ekonomi Produktif Perempuan (Jatim Puspa)
dan Rentan • Program Kelompok Usaha
Bersama (KUBE)
• Anti Poverty Program
• Wanita Rawan Sosial Ekonomi
• Bantuan Usaha Ekonomi
Produktif untuk ex client UPT
Dinas Sosial
• Bantuan Permodalan Untuk
Bumdesa
Terpenuhinya Jaminan Penyelenggaraan Jaminan • Pembiayaan Kesehatan
Sosial Untuk Penduduk Sosial Bagi Masyarakat Miskin Untuk Masyarakat Miskin
Miskin dan Rentan dan Rentan (BIAKESMASKIN)
• Jaminan Kesehatan Provinsi
(PBI-Provinsi)
• Pendidikan Gratis dan
Berkualitas (KANTISTAS)
untuk SMA/SMK/MA

166 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


4.1.2 Prioritas Intervensi Bidang Ketenagakerjaan
ada BAB III, telah dilakukan analisis terhadap 2 indikator tersebut menunjukkan

P atau identifikasi masalah Kemiskinan


Multidimensi Bidang Ketenagakerjaan.
Terdapat 2 indikator Bidang Ketenagakerjaan
hal sebagai berikut : kedua indikator tersebut
capaiannya lebih baik dari capaian nasional.

yang dilakukan analisis, yaitu : Tingkat Meskipun capaian TPT Jawa Timur sudah lebih
Pengangguran Terbuka (TPT) dan Tingkat baik dari Nasional, namun karena berkaitan
Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK). Hasil dengan kesejahteraan masyarakat, maka
identifikasi masalah Bidang Ketenagakerjaan dianggap perlu sebagai salah satu masalah.

Grafik 4.5. Penduduk Menganggur Terbuka Berdasarkan Kelompok Umur


Tahun 2010-2020
100 2.57 3.12 0.75 0.87 1.1
1.36 2.28 1.89 1.84
1.94 2.74 2.8 2.83 2.13
3.18 3.31 3.38 3.99 2.15
90 4 4.2
4.39 4.2 4.06
4.44
5.34 4.66 5.19 5.14
80 5.57 7.49
8.48 9.73 6.87
7.96 10.88
70
14.07
17.46 14.57
60 14.39

50 32.39
30.8
29.25 25.44 29.59
40

30

20
33.38
26.42 28.43 27.53 29.48
10

0
2010 2011 2012 2013 2014
60 keatas 2.57 3.12 0.75 0.87 1.1
54 - 59 1.36 2.74 2.28 1.89 1.84
50 - 54 1.94 3.31 2.8 2.83 2.13
45 - 49 3.18 4.39 3.38 3.99 2.15
40 - 44 4 4.66 4.2 4.06 4.2
35 - 39 5.34 5.57 5.19 5.14 4.44
30 - 34 8.48 7.96 9.73 6.87 7.49
25 - 29 17.46 14.39 14.57 14.07 10.88
20 - 24 29.25 25.44 29.59 30.8 32.39
15 - 19 26.42 28.43 27.53 29.48 33.38

Sumber : BPS, diolah Aplikasi SEPAKAT (Bappenas)

Berdasarkan Grafik 4.5. diatas terlihat bahwa


penganggur tebuka di Jawa Timur didominasi
oleh penduduk usia muda yaitu usia 15 sd
29 tahun. Total penganggur usia muda dari
tahun 2010–2020 menunjukkan tren atau
kecenderungan menurun, namun secara
persentase masih besar. Pada tahun 2020
persentase penganggur usia muda (15 sd
29 tahun) sebesar 56,23 % atau mengalami
penurunan dibandingkan tahun 2019 sebesar
72,81 % atau berkurang 16,58 poin persen.
Namun begitu secara persentase pengangguran
usia muda masih mendominasi pengangguran
terbuka di Jawa Timur.

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 167


Grafik 4.6. Penduduk Menganggur Terbuka Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tahun 2015-2020
100 0.28 0.2 0.48 0.27
7.52 8.27 10.66 8.89
10.53
90 2.92 2.93 1.98
2.07 1.71

80

70
49.92 49.22 50.99
60 56.27 54.37

50

40

30 19.53 17.91
18.84
18.23 15.79
20

11.57 12.2 15.28


10 11.99
10.69
7.58 6.66 5.21 4.96
4.09
0
2015 2017 2018 2019 2020
Pascasarjana 0.28 0.2 0.48 0.27 0
Sarjana 7.52 8.27 10.53 10.66 8.89
Diploma 2.92 2.93 2.07 1.71 1.98
SMA 56.27 49.92 49.22 54.37 50.99
SMP 18.23 19.53 18.84 15.79 17.91
SD 10.69 11.57 12.2 11.99 15.28
Tidak/belum sekolah atau tamat SD 4.09 7.58 6.66 5.21 4.96

Sumber : BPS, diolah Aplikasi SEPAKAT (Bappenas)

Berdasarkan data diatas terlihat bahwa serta perkembangan teknologi informasi serta
berdasarkan tingkat pendidikan, pengangguran pemanfaatan teknologi digital dengan tetap
terbuka di Jawa Timur didominiasi oleh mereka memperhatikan kebutuhan pasar kerja.
dengan Pendidikan SMA sederajat. Adapun
jumlah penganggur terbuka di Jawa Timur
dengan tingkat Pendidikan sederajat tahun
2020 yaitu sebesar 51,15 % atau mengalami
penurunan dibandingkan dengan tahun 2019
sebesar 54,37 %. Sedangkan peringkat kedua
adalah penganggur terbuka dengan tingkat
Pendidikan SMP sebesar 17,94 % pada tahun
2020.

Jadi pengangguran terbuka di Jawa Timur


didominasi oleh kelompok usia muda (15 sd
29 Tahun) dan dengan tingkat Pendidikan
SMA/MA/SMK. Untuk itu upaya mengatasi
pengangguran teruka di Jawa Timur harus
diarahkan kepada kelompok usia muda dan
terdidik tersebut. Salah satu upaya untuk
mengatasi pengangguran terbuka adalah
dengan meningkatkan kompetensi tenaga
kerja. Jadi berbagai program pelatihan yang Foto: Ilustrasi
dijalankan harus mengikuti passion anak muda

168 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Gambar 4.2. Teori Perubahan (TOC) untuk Bidang Ketenagakerjaan

Program Program Program Program Program Program Promosi


Pelatihan Keterampilan Penempatan Perbaikan Perencanaan SMA Dual Investasi
Reguler di UPT Dinas Tenaga dan Tenaga Kerja Track dan dan
& Intensif Sosial Kerja Peningkatan SMK Mini Kemudahan
melalui 16 Sarana Perijinan
UPT BLK Prasarana
BLK

Meningkatnya Meningkatnya Meningkatnya Meningkatnya Meningkatnya Meningkatnya


Kompetensi Akses Pencari Kesempatan Sarana dan Kemandirian Investasi PMA
Tenaga Kerja Kerja Terhadap Kerja Prasarana BLK Berusaha dan PMDN
Pasar Kerja (Wiraswasta)
Jumlah Tenaga Tingkat Realisasi Investasi
Kerja yang Dilatih Tingkat Kesempatan Persentase
di BLK Kesempatan Kerja Kerja Wiraswasta
Jumlah PMKS
yang Mendapat
Bimbingan
Keterampilan

Menurunnya Tingkat
Pengangguran
Terbuka

Sumber : TKPK Provinsi Jawa Timur

Adapun sasaran Meningkatnya Kompetensi Tenaga Kerja


yang ingin dicapai Meningkatnya Akses Pencari Kerja
dalam upaya Terhadap Pasar Kerja
mencapai tujuan Meningkatnya Kesempatan Kerja
menurunnya Meningkatnya Sarana dan Prasarana BLK
tingkat Meningkatnya Kemandirian Berusaha
pengangguran (wiraswasta)
terbuka adalah : Meningkatnya Investasi PMA dan PMDN

ANALISIS INTERVENSI
Akar Masalah yang menjadi prioritas utama
intervensi dalam upaya menurunnya Tingkat
Pengangguran Terbuka di Jawa Timur meliputi
Masih Rendahnya Kompetensi Tenaga Kerja.
Adapun beberapa program yang disiapkan
adalah sebagai berikut :
• Program Pelatihan Reguler melalui 16
BLK
• Program Pelatihan Intensif melalui 16 BLK
• Milenial Job Center (MJC)
• Program SMK Mini
• Program SMA Double Track

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 169


Grafik 4.7. Analisis Prioritas Intervensi Bidang Ketenagakerjaan Provinsi Jawa Timur
Tahun 2014 - 2020

Sumber : BPS, Disnaker, DPMPTSP Prov. Jatim

Tabel 4.2. Identifikasi Modus Intervensi

Sasaran Prioritas Intervensi Program Kegiatan


Meningkatnya Penyelenggaraan • Program Pelatihan Reguler melalui 16 BLK
Kompetensi Pelatihan Bagi Tenaga • Program Pelatihan Intensif melalui 16 BLK
Tenaga Kerja Kerja • Milenial Job Center (MJC)
• SMK Mini
• SMA Double Track
Meningkatnya Penyelenggaraan Bursa • Bursa Kerja Jawa Timur baik online
Akses Pencari Kerja Jawa Timur maupun offline
KerjaTerhadap
Pasar Kerja
Meningkatnya Akselerasi Investasi di • Promosi Investasi (INI JATIM dan East Java
Kesempatan Jawa Timur Festival/EJI)
Kerja • Jatim Online Singgle Submission/JOSS)
• One on One Business Meeting
Meningkatnya Pembangunan dan • Rehabilitasi Gedung BLK Yang Rusak
Sarana dan pengadaan Sarana dan (Ruang Belajar dan Praktek)
Prasarana Balai Prasarana BLK • Pengadaan peralatan Penunjang pelatihan
Latihan Kerja • Penambahan Instruktur dan Pemberdayaan
(BLK) Instruktur yang sudah memasuki masa
purna

170 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


4.1.3 Prioritas Intervensi Bidang Kesehatan
ada BAB III, telah dilakukan analisis capaian nasional yaitu AKB dan Stunting.

P atau identifikasi masalah Kemiskinan


Multidimensi Bidang Kesehatan. Terdapat
5 indikator Bidang Kesehatan yang dilakukan
Sedangkan indicator yang capaiannya lebih
jelek dari Nasional yaitu AKI, Morbiditas dan
UHH.
analisis, yaitu : Angka Kematian Ibu Melahirkan
(AKI), Angka Kematian Bayi, Angka Kesakitan Namun karena stunting saat ini dan hingga
(Morbiditas), Usia Harapan Hidup (UHH) dan tahun 2024 menjadi salah satu program
Stunting. Hasil identifikasi masalah Bidang prioritas nasional, maka Upaya untuk
Kesehatan terhadap 5 indikator tersebut menurunkan stunting, menjadi salah satu
menunjukkan hal sebagai berikut : terdapat tujuan pembangunan Jawa Timur Bidang
2 indikator yang capaiannya lenih baik dari Kesehatan yang ingin dicapai.

Grafik 4.8. ASI Eksklusif Bayi 6 bulan (%) dalam Quintil


100

90

33.66
80 40.01 40.94
43.68
46.64

70

60

50

40

66.34
30 59.99 59.06
56.32
53.36

20

10

0
2015 2017 2018 2019 2020
Tidak Mendapat ASI Eksklusif minimal 6 Bulan 33.66 40.01 46.64 43.68 40.94
Mendapat ASI Eksklusif minimal 6 Bulan 66.34 59.99 53.36 56.32 59.06

Sumber : BPS, diolah Aplikasi SEPAKAT (Bappenas)

Salah satu penyebab terjadinya stunting Untuk mempercepat upaya tersebut maka
adalah karena permasalahan gizi buruk bayi. ditetapkan sasaran untuk mencapai tujuan
Salah satu sumber gizi yang relative murah tersebut. Adapun sasaran yang ingin dicapai
dan terjangkau adalah ASI. Berdasarkan data dalam upaya mencapai tujuan tersebut adalah:
BPS yang diolah dengan Aplikasi SEPAKAT • Meningkatnya Akses Masyarakat
BAPPENAS, menunjukkan bahwa bayi dari Terhadap Air Bersih
keluarga miskin dan rentan miskin (Q1) yang • Meningkatnya Akses Masyarakat
mendapat ASI Eksklusif minimal 6 bulan Terhadap Sanitasi Layak dan Rumah
sebanyak 66,34 % dan sebanyak 33,66 persen Layak Huni
belum mendapatkan ASI Eksklusif. Untuk itu • Tercukupinya Pangan dan Gizi
terhadap bayi yang tidak mendapatkan ASI Masyarakat Miskin dan Rentan
Eksklusif harus menjadi bahan kajian apakah • Menguatnya Surveilans Kesehatan, Gizi
bayi tersebut telah tercukupi gizinya atau tidak. dan Pangan
Dengan begitu potensi terjadinya stunting bisa • Meningkatnya Pemahaman Ibu dan
ditanggulangi secara dini melalui pemberian Remaja Terkait Kesehatan dan Gizi
makanan tambahan atau vitamin tertentu.

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 171


Foto: Ilustrasi

Gambar 4.3. Teori Perubahan (TOC) untuk Bidang Kesehatan

Program Program Program Program Program Program Sosialisasi


Pembangunan Pembangunan Rehabilitasi Pembangunan Desa Pelayanan Orientasi dan
SPAM bagi IPAL Komunal Rumah MCK Komunal Mandiri Kesehatan Advokasi
Masyarakat Tidak di Kawasan Pangan Dasar dan Surveilans
Miskin Layak Huni Kumuh Pemberian Kesehatan,
Suplementasi Gizi dan
Gizi Pangan

Meningkatnya Meningkatnya Tercukupinya Menguatnya Meningkatnya


Akses Masyarakat Akses Masyarakat Pangan dan Surveilans Pemahaman Ibu
terhadap Air terhadap Sanitasi Gizi Masyarakat Kesehatan, Gizi dan Remaja terkait
Bersih Layak dan Rumah Miskin dan Rentan dan Pangan Kesehatan dan Gizi
Layak Huni
Proporsi Rumah Prevalensi Balita Gizi Proporsi Rumah
Tangga dengan Air Proporsi Rumah Buruk Tangga Rumah
Minum Layak Tangga dengan Layak Huni
Sanitasi Layak

Proporsi Rumah
Tangga Rumah Layak
Huni

Menurunnya
Angka
Stunting

Sumber : TKPK Provinsi Jawa Timur

ANALISIS INTERVENSI
Akar Masalah yang menjadi prioritas utama • Program Suveilans Gizi Buruk Melalui
intervensi dalam upaya menurunnya Angka Posyandu
Stunting adalah Terpenuhinya Gizi Masyarakat • Program Desa Mandiri
dan Tersedianya Sanitasi Yang Layak dan • Program Sosialisasi tentang Gizi kepada
Rumah Layak Huni. Adapun beberapa program Ibu dan Remaja
yang disiapkan adalah sebagai berikut : • Program Pembangunan SPAM
• Program Pemberian Makanan Tambahan • Program Pembangunan IPAL Komunal

172 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Grafik 4.9. Analisis Prioritas Intervensi Bidang Kesehatan Provinsi Jawa Timur
Tahun 2013 - 2020

Sumber : BPS Provinsi Jawa Timur, SSGBI

Tabel 4.3. Identifikasi Modus Intervensi

Sasaran Prioritas Intervensi Program Kegiatan


Meningkatnya Akses Penyelenggaraan • Program Pembangunan SPAM bagi
Masyarakat Terhadap SPAM Bagi Masyarakat masyarakat miskin
Air Bersih Miskin dan Rentan
Meningkatnya Akses Penyelenggaraan • Program Pembangunan IPAL Komunal
Masyarakat Terhadap Sanitasi Layak dan • Program Rehabilitasi Rumah Tidal
Sanitasi Layak dan Rumah Layak Huni Layak Huni (RTLH)
Rumah Layak Huni • Program Pembangunan MCK Komunal
di Kawasan Kumuh
Tercukupinya Pangan Penyelenggaraan • Program Desa Mandiri Pangan;
dan Gizi Masyarakat Pangan Mandiri dan • Pemberian Makanan Tambahan;
Miskin dan Rentan Makanan Tambahan • Pemberian Tablet Vitamin
Bagi Balita
Menguatnya Penyelenggaraan • Surveilans balita kurang gizi melalui
Surveilans Kesehatan, Surveilans Balita Posyandu
Gizi, dan Pangan Kurang Gizi
Meningkatnya Penyelenggaraan • Sosialisasi tentang Gizi di Posyandu;
Pemahaman Ibu Sosialisasi Gizi bagi Ibu • Sosialisasi tentang Gizi di Sekolah
dan Remaja Terkait dan Remaja
Kesehatan dan Gizi

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 173


4.1.4 Prioritas Intervensi Bidang pendidikan
ada BAB III, telah dilakukan analisis menunjukan capaian yang masih dibawa

P atau identifikasi masalah Kemiskinan


Multidimensi Bidang Pendidikan.
Terdapat 8 indikator Bidang Pendidikan yang
Nasional, namun bila disandingkan dengan
target SDG’s maka Indikator Partisipasi Murni
SMA/MA Jawa Timur masih jauh dari target
dilakukan analisis, yaitu : Angka Partisipasi SDG’s sebesar 91,6% atau ada ketimpangan
Kasar (APK) SD/MI, Angka Partisipasi Kasar sebesar 29,36 persen terhadap capaian APM
(APK) SMP/MTs, Angka Partisipasi KAsar SMA/MA tahun 2020 sebesar 62,24 %. Karena
SMA/MA, Angka Partisipasi Murni (APM) SD/ berdasarkan UU No 23 tahun 2014 tentang
MI, Angka Partisipasi Murni SMP/MTS, Angka Pemerintahan Daerah kewenangan Provinsi
Partisipasi Murni (APM) SMA/MA, Harapan terkait urusan pendidikan adalah Pendidikan
Lama Sekolah (HLS), dan Rata-Rata Lama Menengah (SMA dan SMK) serta Pendidikan
Sekolah (RLS). Inklusi. Untuk itu permasalahan APK SD/
MI meskipun dibawa Nasional namun sudah
Hasil identifikasi masalah Bidang Pendidikan diatas 100%, disamping itu juga menjadi
terhadap 8 indikator tersebut menunjukkan kewenangan Pemerintah Kabupaten/Kota.
jika secara posisi relatif dibandingkan Sedangkan indikator RLS akan naik jika APM
dengan capaian Nasional, capaian 6 indikator SMA/MA juga meningkat dengan Signifikan
menunjukan lebih baik dari capaian nasional, sesuai dengan target SDG’s. Untuk itu masalah
dan ada 2 indikator dimana capaiannya masih bidang Pendidikan yang menjadi prioritas
di bawah nasional yaitu APK SD/MI dan Rata- untuk diselesaikan adalah masalah capaian
Rata Lama Sekolah (RLS). Meskipun keduanya APM SMA/MA.

Grafik 4.10. Pendidikan SMA Sederajat Per Quintil-2019


100.00

90.00

33.45 30.87
80.00 39.44 37.06

49.83
70.00

60.00

50.00

40.00

66.55 69.13
30.00 60.56 62.94

50.17
20.00

10.00

0.00
Kuintil 1 Kuintil 2 Kuintil 3 Kuintil 4 Kuintil 5
Tidak bersekolah SMA/sederajat 49.83 39.44 37.06 33.45 30.87
Bersekolah SMA/sederajat 50.17 60.56 62.94 66.55 69.13

Sumber : BPS, diolah Aplikasi SEPAKAT (Bappenas)

Berdasarkan data diatas, penduduk miskin menjelaskan bahwa semakin rendah status
dan rentan (Quintil 1) di Jawa Timur yang kesejahteraan masyarakat semakin kecil
bersekolah SMA sederajat sebanyak 50,17 persentase yang bersekolah SMA sederajat,
%, sedangkan yang tidak bersekolah SMA/ jadi masih terdapat ketimpangan yang cukup
sederajat sebanyak 49,83 %. Grafis diatas juga signifikan. Penduduk miskin dan rentan masih

174 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


banyak yang tidak melanjutkan Pendidikan ke tersebut. Adapun sasaran yang ingin dicapai
jenjang SMA sederajat. Hal ini harus menjadi dalam upaya mencapai tujuan tersebut adalah :
bahan perhatian serta kajian lebih lanjut, • Terjangkaunya Akses ke Sekolah
terkait penyebab mengapa tidak melanjutkan • Meningkatnya Kelayakan Kondisi Ruang
Pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, dengan Kelas
begitu akan didapatkan treatment yang tepat • Terpenuhinya Kecukupan Ruang Kelas
untuk menyelesaikan masalah tersebut. • Terpenuhinya Kecukupan Guru Kelas
• Meningkatnya Kualitas Pendidik dan
Upaya untuk meningkatkan APM SMA/MA, Tenaga Kependidikan
menjadi salah satu tujuan pembangunan Jawa • Meningkatnya Akses Terhadap Pendidikan
Timur Bidang Pendidikan yang ingin dicapai. Informal dan Inklusi
Untuk mempercepat upaya tersebut maka • Meningkatnya Sarana dan Prasarana
ditetapkan sasaran untuk mencapai tujuan Pendidikan Menengah

Gambar 4.4. Teori Perubahan (TOC) untuk Bidang Pendidikan

Program Program Program Program Program


Peningkatan Peningkatan Peningkatan Pendidikan Perbaikan dan
Kualitas Akses Kompetensi Gratis dan Peningkatan
Pendidikan Masyarakat Guru Berkualitas Sarana
Menengah terhadap Prasarana
Pendidikan Pendidikan
Menengah

Terjangkaunya Meningkatnya Terpenuhinya Terpenuhinya Meningkatnya Meningkatnya Meningkatnya


Akses ke Kelayakan Kecukupan Kecukupan Kualitas Akses Sarana dan
Sekolah Kondisi Ruang Ruang Kelas Guru Kelas Pendidik terhadap Prasarana
dan Tenaga Pendidikan Pendidikan
Jarak Sekolah Persentase Ruang Persentase Rasio Guru per Pendidikan Informal dan Menengah
Menengah (SMA/ Kelas Rusak Berat Ruang Kelas Rombel
Inklusi
MA/SMK) Rusak Berat Persentase Guru Persentase Ruang
Rasio Siswa per
Rasio Luas Wilayah Rasio Siswa Guru ber Sertifikat Persentase Kelas dengan
per Sekolah SMA/MA/SMK Penduduk yang Kondisi Baik
Persentase Guru
per Rombel Memiliki Ijazah
yang Layak Persentase
SMA
Mengajar Minimal Ketersediaan
Lulusan S1/D4 Jumlah Anak Toilet
Pendidikan Inklusi
yang Mendapat
Akses Pendidikan
SMA/Sederajat

Meningkatnya Partisipasi
Masyarakat terhadap
Pendidikan Menengah
(SMA Sederajat)

Sumber : TKPK Provinsi Jawa Timur

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 175


ANALISIS INTERVENSI
Akar Masalah yang menjadi prioritas utama Salah satu komponen Indeks Pembangunan
intervensi dalam upaya meningkatnya Manusia (IPM) adalah indeks pendidikan.
Partisipasi Masyarakat Terhadap Pendidikan Pembangunan sumber daya manusia
Menengah (SMA Sederajat) adalah masih yang berkualitas sangat penting didalam
banyaknya angka putus sekolah pada jenjang pembangunan suatu bangsa. Prioritas
Pendidikan SMA/MA. Berdasarkan data intervensi atau akar permasalahan dalam
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, jumlah upaya meningkatkan Partisipasi Masyarakat
siswa putus sekolah di Jawa Timur tahun Terhadap Pendidikan menengah (SMA
ajaran 2019/2020 sebanyak 6.571 siswa. Ada Sederajat) adalah dengan mengatasi masalah
beberapa penyebab mengapa mereka putus putus sekolah dengan mencarikan solusi
sekolah atau tidak melanjutkan Pendidikan, alternatif berdasarkan faktor penyebabnya
diantaranya yaitu : serta meningkatkan akses masyarakat kepada
• Memutuskan tidak melanjutkan sekolah Pendidikan menengah (SMA/MA/SMK).
karena tidak memiliki biaya Adapun beberapa program yang disiapkan
• Memutuskan tidak melanjutkan sekolah adalah sebagai berikut :
karena harus membantu orang tua bekerja • Program Kejar Paket C
• Memutuskan tidak melanjutkan sekolah • Program Pendidikan Gratis dan
karena pernikahan dini Berkualitas (KANTISTAS)
• Memutuskan tidak melanjutkan sekolah • Rehabilitasi Bangunan Sekolah Yang
karena sedang hamil Rusak
• Memutuskan tidak melanjutkan sekolah • Penyediaan arana dan Prasarana
karena tidak tertarik lagi untuk bersekolah Pendidikan
• Memutuskan tidak melanjutkan sekolah • Program Pelatihan bagi Tenaga Pendidik
karena terpengaruh lingkungan dan Tenaga Kependidikan

Grafik 4.11. Analisis Prioritas Intervensi Bidang Pendidikan


Provinsi Jawa Timur Tahun 2015 – 2020

Sumber : BPS (Susenas)

176 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Foto: Ilustrasi

Tabel 4.4. Identifikasi Modus Intervensi

Sasaran Prioritas Intervensi Program Kegiatan


Meningkatnya Akses Penyelenggaraan • Program Pendidikan Gratis dan
Masyarakat Terhadap Pendidikan Gratis dan Berkualitas (KANTISTAS)
Pendidikan Menengah Berkualitas • Biaya Operasional Sekolah Daerah
(SMA Sederajat) Madrasah Diniyah (BOSDAMADIN)

Meningkatnya Kualitas Penyelenggaraan • Pelatihan Kompetensi Bagi Tenaga


Pendidik dan Tenaga Pelatihan Bagi Tenaga Pendidik
Kependidikan Pendidik • Pelaksanaan Sertifikasi Tenaga
Pendidik

Meningkatnya Akses Penyelenggaraan • Program Kejar Paket C


Terhadap Pendidikan Pendidikan Kejar Paket • Program Pendidikan Inklusi SMA
Informal dan Inklusi C dan Pendidikan Inklusi

Meningkatnya Pemenuhan Sarana dan • Rehabilitasi Gedung Sekolah


Sarana dan Prasarana Prasarana Pembelajaran • Pemenuhan Laboratorium Sekolah
Pendidikan Menengah • Pemenuhan Fasilitas Olahraga

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 177


4.1.5 Prioritas Intervensi Bidang Infrastruktur Dasar
ada BAB III, telah dilakukan analisis terhadap 4 indikator tersebut menunjukkan

P atau identifikasi masalah Kemiskinan


Multidimensi Bidang Infrastruktur Dasar.
Terdapat 4 indikator Bidang Infrastruktur
jika secara posisi relatif dibandingkan dengan
capaian Nasional, capaian keempat indicator
tersebut lebih baik (Lebih tinggi dari Nasional).
Dasar yang dilakukan analisis, yaitu : Namun jika dibandingkan dengan capaian
Persentase Rumah Tangga memiliki Akses Provinsi Lain di Indonesia maka capaian yang
Terhadap Sanitasi layak ( % ), Persentase Rumah belum bagus adalah indikator Persentase
Tangga dengan Sumber Air Minum Layak ( % Rumah Tangga memiliki Akses Terhadap
), Persentase Rumah Tangga dengan Sumber Sanitasi layak ( % ) karena menduduki Peringkat
Penerangan dari Listrik ( % ) dan Persentase ke 17 secara Nasional. Jadi masalah dalam
Rumah Tangga yang Memiliki Akses Terhadap Bidang Infrastruktur Dasar adalah Persentase
Hunian Yang Layak Dan Terjangkau ( % ). Hasil Rumah Tangga memiliki Akses Terhadap
identifikasi masalah Bidang Infrastruktur Dasar Sanitasi layak ( % ).

Grafik 4.12. Infrastruktur Sanitasi Layak Tahun 2020 (Per Quintil)

100
9.83
90 20.09
24.63
30.67
80 40.22

70

60

50
90.17
40 79.91
75.37
69.33
30 59.78

20

10

0
Kuintil 1 Kuintil 2 Kuintil 3 Kuintil 4 Kuintil 5
Sanitasi tidak layak 40.22 30.67 24.63 20.09 9.83
Sanitasi layak 59.78 69.33 75.37 79.91 90.17

Sumber : BPS, diolah Aplikasi SEPAKAT (Bappenas)

Dari grafik diatas terlihat bahwa terjadi Terhadap Sanitasi layak ( % ) di Jawa Timur,
ketimpangan terhadap akses sanitasi layak menjadi salah satu tujuan pembangunan Jawa
antar kelompok kesejahteraan. Pada penduduk Timur bidang infrastruktur dasar yang ingin
dengan status kesejahteraan lebih rendah, dicapai. Untuk mempercepat upaya tersebut
seperti penduduk miskin dan rentan (Kuintil maka ditetapkan sasaran untuk mencapai
1) akses terhadap sanitasi layak semakin kecil tujuan tersebut. Adapun sasaran yang ingin
dibandingkan akses penduduk dengan status dicapai dalam upaya mencapai tujuan tersebut
kesejahteraan yang lebih tinggi (Kuintil 2 sd adalah :
5). Pada tahun 2020 persentase penduduk • Meningkatnya Jumlah RT Yang Memiliki
miskin dan rentan (Kuintil 1) tehadap akses Tempat untuk BAB
sanitasi layak (baik) sebanyak 59,78 % dan • Meningkatnya Ketersediaan Air Bersih
yang memiliki sanitasi buruk masih tinggi untuk Rumah Tangga
yaitu 40,22 %. Upaya untuk meningkatkan • Meningkatnya Jumlah Kepemilikan
Persentase Rumah Tangga memiliki Akses Pembuangan Akhir Tinja/Septitank

178 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Gambar 4.5. Teori Perubahan (TOC) Bidang Infrastruktur Dasar

Program Pembangunan Program Bantuan Program Pembangunan


MCK Komunal Air Bersih Tempat Pembuangan
Akhir Tinja

Meningkatkan Jumlah RT Meningkatnya Meningkatnya Jumlah


yang Memiliki Tempat untuk Ketersediaan Air Bersih Kepemilikan Pemilikan Akhir
BAB untuk Rumah Tangga Tinja/Septitank

Rasio RT yang Memiliki Persentase Rumah Tangga Persentase RT yang Memilik


Tempat BAB yang Memiliki Akses Tempat Pembuangan Akhir
terhadap Air Bersih Tinja (Septitank)
Persentase RT Miskin Q1 yang
Memiliki Fasilitas BAB Persentase RT Q1 yang Persentase RT Miskin Q1
Memiliki Akses terhadap Air yang Tidak Memiliki Tempat
Bersih Pembuangan Akhir Tinja

Meningkatnya Akses
Masyarakat Terhadap
Sanitasi Layak

Sumber : TKPK Provinsi Jawa Timur

ANALISIS INTERVENSI
Akar Masalah yang menjadi prioritas utama • Kemiskinan, masyarakat tidak memiliki
intervensi dalam upaya meningkatkan Akses cukup uang untuk memiliki fasilitas buang
Masyarakat terhadap sanitasi layak adalah air besar (WC) pribadi
masih banyaknya masyarakat Jawa Timur • Tidak tersedianya tempat buang air besar
yang masih buang air besar sembarangan. komunal (WC umum)
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi
Jawa Timur tahun 2019, capaian ODF Jawa
Timur sebesar 66,3 %. Jadi masih ada 33,7
persen masyarakat Jawa Timur yang masih
buang air besar sembarangan. Baru 16
Kabupaten/Kota di Jawa Timur yang sudah
bebas buang air besar sembarangan (ODF
100 %). Sedangkan Kabupaten yang ODF-
nya paling kecil adalah Kabupaten Jember
sebesar 14,1 %, hal ini berarti masih ada 85,9 %
masyarakat Kabupaten Jember yang buang air
besar sembarangan.

Ada beberapa faktor mengapa masyarakat


masih suka buang air besar sembarangan:
• Budaya, kebiasaan yang dilaksanakan
sejak kecil atau turun temurun
• Kurangnya pemahaman masyarakat
terkait dampak Kesehatan jika buang air
besar sembarangan

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 179


Grafik 4.13. Analisis Prioritas Intervensi Bidang Infrastruktur Dasar
Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2020

Sumber : BPS (Susenas)

Tabel 4.5. Identifikasi Modus Intervensi

Sasaran Prioritas Intervensi Program Kegiatan


Meningkatnya Jumlah Pembangunan Fasilitas • Pembangunan MCK Komunal untuk
Rumah Tangga Yang BAB Pribadi dan pemukiman Kumuh
Memiliki Fasilitas Komunal • Bantuan Pembangunan WC Umum
Buang Air Besar (BAB) untuk Masyarakat miskin
Meningkatnya Pembangunan SPAM • Pembangunan SPAM Di Kawasan
Ketersediaan Air Bersih Untuk Kawasan Kumuh Desa Rawan Air
Untuk Rumah Tangga dan Rawan Kekurangan • Pembangunan SPAM di Kawasan
Air Bersih BTS
• Pembangunan SPAM di Regional
Mojolagres
• Pembangunan Sarana Prasarana Air
Bersih berupa Hibah Uang kepada
Kelompok Masyarakat
Meningkatnya Jumlah • Pembangunan IPAL Komunal
RT Yang Memiliki
Tempat Pembuangan
Akhir Tinja (Septitank)

180 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Foto: Ilustrasi

4.1.6 Prioritas Target dan Intervensi Bidang


Ketahanan Pangan
ada BAB sebelumnya yang telah beras yang ditetapkan oleh Pemerintah

P memberikan penjelasan tentang


analisis karakteristik kemiskinan bidang
ketahanan pangan berdasarkan 4 indikator
Pusat menunjukkan bahwa kebijakan untuk
mengendalikan harga beras kurang relevan,
karena perkembangan harga beras di Provinsi
yaitu perkembangan harga beras, produktivitas Jawa Timur cenderung menurun sedangkan
padi, perkembangan harga telur ayam ras dan perkembangan harga beras pada tingkat
perkembangan ayam ras. Masing – masing nasional cenderung naik. Untuk indikator yang
indikator tersebut di analisa berdasarkan kedua yaitu produktivitas padi, pada analisa
posisi relatif capaian, perkembangan antar perbandingan antar wilayah menunjukkan
waktu capaian, analisa efektifitas dan relevansi bahwa psosisi Provinsi Jawa Timur pada
perkembangan capaian. Indikator yang peringkat 5 dan lebih baik dari produktivitas
pertama yaitu perkembangan harga beras padi pada tingkat nasional.
berdasarkan analisa posisi relatif capaian bila
dibandingkan dengan capain harga beras pada Pada analisa perkembangan antar waktu,
tingkat nasional, Provinsi Jawa Timur posisinya menunjukkan bahwa produktivitas padi
lebih baik dari capaian tingkat nasional. Dimana cenderung fluktuatif namun meningkat
Provinsi Jawa Timur berada pada urutan 33, pada akhir tahun. Untuk analisa efektifitas
sedangkan berdasarkan analisa perkembangan produktivitas padi yang cenderung naik tiap
antar waktu atau time series perkembangan tahunnya menunjukkan bahwa kebijakan untuk
harga beras cenderung turun walaupun tidak meningkatkan produktivitas padi sudah efektif,
terlalu signifikan. dan untuk analisa relevansi antara Pemerintah
Provinsi Jawa Timur dengan Tingkat nasional
Pada periode tiga tahun terakhir penurunannya menunjukkan bahwa kebijakan yang sudah
hanya sekitar Rp. 958, sedangkan untuk analisa dibuat sudah relevan. Untuk indikator yang
efektifitas capaian menunjukkan bahwa ketiga yaitu perkembangan harga telur ras
penurunan harga beras adalah suatu hasil berdasarkan perbandingan antar wilayah
kinerja Pemerintah Daerah bahwa kebijakan menunjukkan bahwa Provinsi Jawa Timur masih
untuk mengendalikan harga beras sudah lebih baik dengan capaian tingkat nasional dan
efektif. Untuk analisa relevansi perkembangan berada pada posisi 32, sedangka berdasarkan
harga beras Provinsi Jawa Timur bila analisa secara perkembangan waktu harga
dibandingkan dengan perkembangan harga telur ayam ras di Provinsi Jawa Timur

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 181


cenderung naik. Untuk analisa berdasarkan bahwa yang menjadi prioritas bidang ketahanan
kebijakan untuk menurunkan harga telur ayam pangan adalah perkembangan harga beras.
ras menunjukkan bahwa kebijakan Pemerintah Hal ini karena dari 4 indikator utama yaitu
Provinsi Jawa Timur belum efektif untuk perkembangan harga beras, produktivitas
menurunkan harga teluar ayam ras, akan tetapi padi, harga ayam ras, dan harga telur ayam
sudah relevan dengan kebijakan yang dibuat ras, indikator perkembangan harga beras
oleh Pemerintah Pusat. Untuk indikator yang cenderung kurang relevan dengan kebijakan
keempat yaitu harga ayam ras bila dianalisa yang dibuat oleh Pemerintah Pusat, walaupun
menggunakan perbandingan antar wilayah perkembangan harga beras cenderung telur
menunjukkan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa walaupun tidak terlalu signifikan dibandingkan
Timur berada pada posisi 30 dan capaiannya dengan perkembangan harga telur ayam dan
masih lebih baik dengan capaian pada tingkat perkembangan harga ayam ras cenderung
nasional, selain itu secara perkembangan antar naik. Namun perkembangan harga telur ayam
waktu menunjukkan bahwa harga ayam ras dan perkembangan harga ayam ras cenderung
cenderung naik. Berdasarkan analisa untuk relevan dengan capaian pemerintah Pusat,
kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur selain itu beras merupakan kebutuhan
dalam mengendalikan harga ayam ras kurang utama makanan penduduk Indonesia. Jadi
efektif, namun sudah relevan dengan kebijakan permasalahan di bidang ketahanan pangan di
yang dibuat oleh Pemeritah Pusat. Dari hasil Jawa Timur adalah untuk mengendalikan harga
analisa tersebut maka dapat ditarik kesimpulan beras dan menjadi prioritas intervensi.

Gambar 4.6. Teori Perubahan (TOC) Bidang Ketahanan Pangan

Penguatan Produktivitas Peningkatan Pemberdayaan


Pangan Sarana dan Masyarakat dengan Pola
Prasarana Kemitraan yang Berbasis
Pertanian Klaster

Meningkatkan Meningkatnya Meningkatkan Meningkatnya


Ketrampilan SDM Pengendalian Produktivitas Kelembagaan
Usaha Produksi Tata Niaga Bahan Pertanian Produktivitas
Pangan Pangan Pertanian
Populasi Hewan
Jumlah Petani Fasilitasi Mitra Ternak Mendukung
Jumlah Peternak Usaha dalam Produktivitas Padi Peningkatan
Pemasaran Hasil Kapasitas Produksi
Jumlah Nelayan Produksi Produksi Padi melalui Akses
Luas Lahan Padi Pembiayaan
Jumlah Pokmas

Meningkatnya
Ketersediaan Bahan
Pangan

Menurunnya Harga Beras

Sumber : TKPK Provinsi Jawa Timur

182 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


ANALISIS INTERVENSI
Prioritas intervensi di Bidang Ketahanan Untuk mengendalikan harga beras maka
Pangan adalah menurunkan harga beras, maka beberapa indikator yang terkait dengan
yang harus dicapai untuk menurunkan harga harga beras juga harus diperhatikan dengan
beras adalah dengan sasaran jangka menengah menetapkan kebijakan untuk memperbaiki
antara lain : angka maupun jumlah indikator tersebut.
• Meningkatnya keterampilan SDM usaha Indikator yang terkait dengan perkembangan
produksi pangan harga beras antara lain produktivitas padi,
• Meningkatnya pengendalian tata niaga luas panen padi, produksi padi, pengeluaran
bahan pangan rata – rata perkapita perbulan pada kelompok
• Meningkatnya produktivitas pertanian makanan (%) dan Laju inflasi harga konsumen
• Meningkatnya kelembagaan produktivitas per Desember menurut kelompok bahan
pertanian makanan.

Grafik 4.14. Analisis Prioritas Intervensi Bidang Ketahanan Pangan


Provinsi Jawa Timur 2015 - 2020

Sumber : BPS (Susenas)

Luas Panen Padi di Provinsi Jawa Timur


Dari grafik luas panen Padi di Jawa Timur mengalami kenaikan, yaitu pada tahun 2015
tahun 2015 – 2020 menunjukkan bahwa seluas 2.021.766 Ha, dan pada tahun 2016
pola luas panen padi cenderung fluktuatif mengalami kenaikan menjadi 2.112.563 Ha
walaupun pada periode tahun 2015 – 2017 dan pada tahun 2017 kembali naik menjadi

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 183


2.136.412. Pada tahun 2018 luas panen padi mengalami kenaikan sekitar 59.455,61 Ha
mengalami penurunan, dari tahun 2017 seluas menjadi 1.761.881,97 Ha. Jadi pola luas panen
2.136.412 Ha dan turun sekitar 307.712 Ha padi di Provinsi Jawa Timur pada periode 2015
menjadi 1.828.700 pada tahun 2018. Pada sampai dengan tahun 2020, luas panen padi
tahun 2019 kembali mengalami penurunan yang terendah pada tahun 2019 yaitu sekitar
sekitar 126.273 Ha menjadi 1.702.426.36 1.702.426.36 Ha dan yang tertinggi pada tahun
Ha dan kemudian pada tahun 2020 kembali 2017 sekitar 2.136.412 Ha.

Grafik 4.15. Ekonomi Produktif Aset Tanah Tahun 2020 (Susenas)


Jawa Timur Dalam Kuintil (%)

100

90 21.63 24.26 25.18 24.05 22.98

80

70

60

50

40 78.37 75.74 74.82 75.95 77.02

30

20

10

0
Kuintil 1 Kuintil 2 Kuintil 3 Kuintil 4 Kuintil 5
Tidak Punya 21.63 24.26 25.18 24.05 22.98
Punya 78.37 75.74 74.82 75.95 77.02

Sumber : BPS, diolah Aplikasi SEPAKAT (Bappenas)

Luas panen padi tergantung dari tanah yang


dimiliki oleh masyarakat, semakin banyak
kepemilikan aset tanah yang dimiliki oleh
masyarakat dan bila dimanfaatkan untuk
ditanami padi maka ada harapan semakin
banyak luas panen padi. Berdasarkan grafik
ekonomi produktif aset tanah tahun 2020
berdasarkan kuintil Provinsi Jawa Timur,
menunjukkan bahwa kepemilikan aset tanah
yang paling banyak pada masyarakat yang
berada pada kuintil 5 yaitu sekitar 78,49 %,
sedangkan yang paling sedikit sekitar 74.96
% adalah pada masyarakat yang berada pada
kuintil 3. Masyarakat yang berada pada kuintil
1 yaitu sekitar 77.96 % justru kepemilikan aset
tanahnya lebih banyak daripada masyarakat
yang berada pada kuintil 4 yaitu sekitar 77,5 %
dan kuintil 2 yaitu sekitar 75.76 %.

184 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Produktivitas Padi di Jawa Timur
Dari grafik Produktivitas Padi (Ku/Ha) Jawa padi mengalami penurunan sebesar 1.98 Ku/
Timur tahun 2015 – 2020 menunjukkan bahwa Ha menjadi 56,28 Kuintal/Ha dan kemudian
pola produktivitas padi cenderung fluktuatif pada tahun 2020 kembali mengalami kenaikan
walaupun pada periode tahun 2015 – 2017 yang tidak terlalu signifikan yaitu sekitar 0,40
mengalami penurunan. Produktivitas Padi pada Kuintal/Ha menjadi 56.68 Ku/Ha. Jadi dari
tahun 2015 sebesar 61.13 Ku/Ha, kemudian periodesasi produktivitas padi di Jawa Timur
pada tahun 2016 mengalami penurunan tahun 2015 sampai dengan 2020, perubahan
sebesar 1.29 Ku/Ha menjadi 59.84 Ku/Ha. dengan jumlah tertinggi adalah pada tahun
Pada tahun 2017 produktivitas padi mengalami 2016 – 2017 yaitu 2.69 Ku/Ha sedangkan
penurunan sekitar 2.69 Ku/Ha menjadi 57,15 produktivitas padi yang tertinggi pada tahun
Ku/Ha, namun pada tahun 2018 mengalami 2016 sebesar 61.13 Ku/Ha dan yang terendah
kenaikan sekitar 1.11 Kuintal/Ha menjadi 58.28 pada tahun 2019 sebesar 56.28 Ku/Ha.
Kuintal/Ha. Pada tahun 2019 produktivitas

Produksi Padi
Dari grafik Produksi Padi (ton) Jawa Timur padi kembali mengalami penurunan sebesar
tahun 2015 – 2020 menunjukkan bahwa pola 956.988,12 ton menjadi 9.580.933,88 ton dan
produksi padi cenderung fluktuatif. Produksi kemudian pada tahun 2020 kembali mengalami
Padi pada tahun 2015 sebesar 12.565.824 kenaikan menjadi 10.022.386,98. Jadi dari
(ton), kemudian pada tahun 2016 mengalami periodesasi produksi padi di Jawa Timur tahun
kenaikan sebesar 337.771 ton menjadi 2015 sampai dengan 2020, perubahan dengan
12.903.595 ton. Pada tahun 2017 produksi jumlah tertinggi adalah pada tahun 2018 –
padi mengalami penurunan sekitar 470.802 2019 yaitu 956.988,12 ton sedangkan produksi
ton menjadi 12.432.793 ton, namun pada padi yang tertinggi pada tahun 2016 sebesar
tahun 2018 mengalami penurunan menjadi 12.903.595 ton dan yang terendah pada tahun
10.537.922 ton. Pada tahun 2019 produksi 2019 sebesar 9.580.933,88 ton.

Pengeluaran rata – rata perkapita


Sebagian besar, masyarakatnya menjadikan nasi putih, terkandung kurang lebih 250 kalori
nasi sebagai salah satu makanan pokok yang dan 53,2 gram karbohidrat. Selain itu, nasi juga
dikonsumsi sehari-hari, hal ini dikarenakan mengandung gula dan pati yang cukup tinggi.
nasi cocok dikombinasikan dengan berbagai Sehingga ketika harga beras naik, masyarakat
macam bahan makanan lainnya, selain itu nasi tetap mencari cara untuk mendapatkannya,
putih adalah sumber energi terbaik bagi tubuh misalnya dengan membeli beras dengan
Dalam sepiring nasi atau setidaknya 200 gram kualitas rendah.
Grafik 4.16. Rata-rata Pengeluaran per Kapita Berdasarkan Kuintil
Tahun 2020 (Susenas) Jawa Timur Per Kuintil
2,622,807
2500000

2000000

1500000
1,288,356

1000000 892,345
649,091
500000 437,519

0
Kuintil 1 Kuintil 2 Kuintil 3 Kuintil 4 Kuintil 5
Rata-rata Pengeluaran Per Kapita 437519 649091 892345 1288356 2622807

Sumber : BPS, diolah Aplikasi SEPAKAT (Bappenas)

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 185


Berdasarkan grafik Rata-rata Pengeluaran pengeluaran yang paling kecil yaitu sebesar
per Kapita Berdasarkan Kuintil Tahun 2020 Rp.437.519, sedangkan rata – rata pengeluaran
(Susenas) Jawa Timur Berdasarkan Kuintil, yang paling besar adalah pada masyarakat
menunjukkan bahwa masyarakat yang yang berada pada kuintil 5 yaitu sebesar
berada pada kuintil 1 mempunyai rata – rata Rp.5.890.117.

Peran Beras Terhadap Inflasi


Beras merupakan komoditas pangan yang produksi meningkat maka berangsur-angsur
menjadi salah satu penyumbang yang besar terdampak pada harga hasil produksi yang
terhadap laju inflasi di Indonesia, hal ini meningkat dan berujung pada meningkatnya
juga berlaku di Provinsi Jawa Timur. Seperti harga-harga secara umum atau bisa disebut
yang diketahui, Beras merupakan salah satu dengan inflasi. Berdasarkan laju inflasi harga
makanan pokok untuk masyarakat Jawa konsumen menurut kelompok pengeluaran
Timur, dengan meningkatnya harga beras, bahan makanan di Jawa Timur menunjukkan
masyarakat akan melakukan berbagai cara bahwa pada tahun 2020 sekitar 0,76 % dan
untuk memenuhi kebutuhan pokok tersebut. mengalami penurunan sekitar 1.86 % daripada
Secara tidak langsung akan berdampak pada tahun 2019 yaitu sekitar 2,62 %, selain itu
pengeluaran rumah tangga akan komoditas harga beras di Jawa Timur juga mengalami
ini, sehingga bagi pekerja umumnya akan penurunan, pada tahun 2019 harga beras Rp.
meminta upah yang lebih guna mencukupi 12.221/Kg, kemudian pada tahun 2020 turun
pengeluaran tersebut. Upah merupakan bagian sekitar Rp.17/Kg menjadi Rp.12.004/Kg.
dari biaya produksi, sehingga apabila biaya

Tabel 4.6. Identifikasi Modus Intervensi

Sasaran Prioritas Intervensi Program Kegiatan


Meningkatnya Penguatan kapasitas • Pelatihan Petani dan pelaku agribisnis
keterampilan SDM usaha Sumber Daya Manusia Non • Pendidikan kemasyarakatan dalam
produksi pangan Aparatur Pertanian pengelolaan manajemen tanaman sehat
Meningkatnya Pengolahan dan pemasaran • Pemasaran tanaman pangan dan
pengendalian tata niaga hasil pertanian hortikultura
bahan pangan • Pemasaran dan pengembangan benih
padi dan palawija unggul
• Diversifikasi pemanfaatan kebun
• Fasilitasi promosi bagi usaha mandiri
masyarakat
Meningkatnya Ketahanan pangan • Ketersediaan dan cadangan pangan
produktivitas pertanian masyarakat masyarakat
• Penerapan produksi Agribisnis
• Konsumsi dan keamanan pangan
• ntensifikasi produksi dan usaha
budidaya
Meningkatnya Penyelenggaraan bantuan • APP Bidang Peternakan
kelembagaan barang/jasa untuk • APP Bidang Perikanan
produktivitas pertanian Kelompok Masyarakat • APP Bidang Perkebunan
• APP Bidang Pertanian
• APP Bidang Agro dan Non Agro
• APP Bidang Kehutanan
• Pemberdayaan BUMDesa
• Penumbuhan dan penguatan
kelembagaan dalam Pengendalian Hama
Terpadu (PHT)

186 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Foto: Ilustrasi

4.2 Analisis Kondisi Fiskal


ondisi keuangan daerah pada lingkup 2020 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

K Pemerintah Provinsi Jawa Timur tidak


terlepas dari kebijakan Pengelolaan
Keuangan Daerah yang ditempuh, baik
merupakan rencana keuangan tahunan
pemerintahan daerah yang ditetapkan
dengan Peraturan Daerah. Guna menunjang
pengelolaan terhadap upaya-upaya efektivitas pengelolaan keuangan daerah,
optimalisasi target Penerimaan Daerah hingga selama kurun waktu 5 (lima) tahun ini, telah
mobilisasi sumber-sumber yang tersedia dirumuskan berbagai strategi optimalisasi
untuk percepatan pelaksanaan program yang adaptif dengan kondisi makro ekonomi
prioritas pembangunan melalui Pengeluaran serta memperhatikan kemampuan keuangan
Daerah. Pengelolaan Keuangan Daerah sesuai daerah. Strategi yang ditempuh dirumuskan
ketentuan pada Pasal 1 angka 2 Peraturan dalam berbagai paket kebijakan, yang
Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang mencakup Kebijakan Pendapatan, Kebijakan
Pengelolaan Keuangan Daerah merupakan Belanja dan Kebijakan Pembiayaan. Strategi
keseluruhan kegiatan yang meliputi yang ditempuh diderivasi ke dalam bentuk
perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, struktur APBD yang dikelola secara tertib, taat
pelaporan, pertanggungjawaban dan pada peraturan perundang-undangan, efisien,
pengawasan keuangan daerah. Secara umum ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung
terdapat 2 (dua) penerimaan daerah yang jawab dengan memperhatikan asas keadilan,
memegang peranan penting dalam Pengelolaan kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat
Keuangan Daerah di Provinsi Jawa Timur (Pasal 3 Ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor
sebagai sumber penerimaan daerah dalam 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Daerah).
(APBD) yaitu berasal dari Pendapatan Daerah
dan Penerimaan Pembiayaan. Sehubungan dengan hal tersebut, perlu
dipahami bahwa APBD merupakan instrumen
APBD menurut ketentuan pada Pasal 1 angka kunci dalam Sistem Pengelolaan Keuangan
4 Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun Daerah. Sesuai ketentuan pada Pasal 1 ayat

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 187


(4) dimaksud bahwa APBD merupakan wujud bahwa kebijakan anggaran daerah
pengelolaan keuangan daerah yang ditetapkan harus memperhatikan rasa keadilan dan
setiap tahun dengan Peraturan Daerah dan kepatutan
berdasarkan Pasal 23 Ayat (3) bahwa APBD • Fungsi stabilisasi, mengandung arti bahwa
mempunyai beberapa fungsi antara lain: anggaran pemerintah daerah menjadi alat
• Fungsi otorisasi, mengandung arti bahwa untuk memelihara dan mengupayakan
anggaran daerah menjadi dasar untuk keseimbangan fundamental perekonomian
melaksanakan pendapatan dan belanja daerah.
pada tahun berkenaan
• Fungsi perencanaan, mengandung arti Fungsi alokasi APBD mengarahkan Belanja
bahwa anggaran daerah menjadi pedoman daerah supaya mendorong pertumbuhan
bagi manajemen dalam merencanakan ekslusif, menjaga stabilitas makro ekonomi,
Kegiatan pada tahun berkenaan stabilitas harga, penciptaan lapangan kerja
• Fungsi pengawasan, mengandung arti produktif, menjaga iklim investasi, regulasi
bahwa anggaran daerah menjadi pedoman perdagangan, meningkatkan produktifitas
untuk menilai kesesuaian kegiatan sektor pertanian, perlindungan sosial,
penyelenggaraan pemerintahan daerah pengembangan infrastruktur di wilayah
dengan ketentuan yang telah ditetapkan - wilayah tertinggal serta kesejahteraan
• Fungsi alokasi, mengandung arti bahwa masyarakat. Selanjutnya upaya strategis
anggaran daerah harus diarahkan untuk untuk meningkatkan efektifitas program
menciptakan lapangan kerja/mengurangi perlindungan sosial dan pengentasan
pengangguran dan pemborosan sumber kemiskinan antara lain : (1) ketetapan
daya, serta meningkatkan efisiensi dan sasaran. (2) mekanisme program dan kualitas
efektivitas perekonomian implementasi. Adapun besaran APBD Provinsi
• Fungsi distribusi, mengandung arti Jatim adalah sebagai berikut :
Tabel 4.7. APBD Provinsi Jawa Timur tahun 2016 – 2020
No APBD 2016 2017 2018 2019 2020
Pendapatan
1 22,663,137,346,213 27,932,994,314,123 29,024,306,233,760 31,927,102,731,818.50 33,028,697,094,110
Daerah
Belanja
2 23,050,802,946,617 28,239,660,980,789 30,762,055,983,826 33,519,933,801,035.40 35,196,609,483,734
Daerah
Pembiayaan
3 387,665,600,404 306,666,666,666 1,737,749,750,066 1,592,831,069,217 2,167,912,389,624
Daerah

Sumber : BPKAD Provinsi Jawa Timur (diolah)

Penunjang kegiatan Pemerintah Daerah daerah pada tahun 2016 – 2020 mengalami
Provinsi Jawa Timur adalah berasal dari fase fluktuatif setiap tahunnya. Pada periode
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah. dua tahun terakhir yaitu tahun 2019 – 2020 ,
Komponen Anggaran Pendapatan Belanja pembiayaan netto daerah mengalami kenaikan
Daerah adalah pendapatan, Belanja dan yaitu dari Rp. 1,592,831,069,217 pada tahun
Pembiayaan Daerah. Berdasarkan tabel APBD 2019 menjadi Rp. 2,167,912,389,624 pada
Provinsi Jawa Timur pada tahun 2016 – 2020 tahun 2020. Pendapatan Provinsi Jawa Timur
menunjukkan bahwa pendapatan daerah pada tahun2018 berjumlah Rp. 31.957.808
mengalami kenaikan yang juga diikuti kenaikan atau sekitar 51 % dari keseluruhan APBD
Belanja Daerah, sedangkan pembiayaan netto Provinsi Jawa Timur.

Tabel 4.8. Belanja APBD Provinsi Jawa Timur tahun 2016 – 2020

No APBD 2016 2017 2018 2019 2020


1 Belanja Tidak Langsung 66.79% 66.01% 67.45% 67.42% 66.17%
2 Belanja Langsung 33.21% 33.99% 32.55% 32.58% 33.83%
Jumlah 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%

Sumber : BPKAD Provinsi Jawa Timur (diolah)

188 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Secara keseluruhan belanja APBD Pemerintah mengalami perubahan yang signifikan. Untuk
Provinsi Jawa Timur di bagi menjadi Belanja Persentase Belanja Langsung Provinsi Jawa
Tidak Langsung ( BTL ) dan Belanja Langsung Timur pada tahun 2016 – 2020 yang paling
( BL ). Pada tabel Belanja APBD Provinsi Jawa besar pada tahun 2017 yaitu sekitar 33.99 %,
Timur pada tahun 2016 – 2020 menunjukkan sedangkan persentase yang paling kecil adalah
bahwa persentase Belanja Tidak Langsung yang pada tahun 2018 yaitu sekitar 32.55 %. Dari
paling besar pada tahun 2018 sekitar 67.45 komposisi belanja Pemerintah Provinsi yaitu
% dan persentase Belanja Tidak Langsung persentase Belanja Tidak Langsung dengan
yang paling kecil pada tahun 2017 yaitu persentase Belanja Langsung dari tahun 2016 –
sekitar 66.01 %, namun secara keseluruhan 2020 menunjukkan bahwa secara keseluruhan
persentase Belanja Tidak Langsung Provinsi persentase Belanja Tidak Langsung lebih besar
Jawa Timur pada tahun 2016 – 2020 tidak daripada Belanja Langsung.

Tabel 4.9. Belanja Tidak langsung Provinsi Jawa Timur


tahun 2016 – 2020

No Belanja Tidak Langsung 2016 2017 2018 2019 2020


1 Belanja Pegawai 18.78% 31.61% 31.35% 38.32% 34.04%
2 Belanja Bunga 0.01% 0.00% 0.02% 0.06% 0.05%
3 Belanja Subsidi 0 0 0.42% 0.17% 0.16%
4 Belanja Hibah 35.76% 34.50% 36.34% 32.41% 35.76%
5 Belanja Bantuan Sosial 0.06% 0.05% 0.02% 0.46% 0.49%
Belanja Bagi hasil kepada
6 Provinsi/Kabupaten/Kota 33.98% 27.76% 26.13% 24.82% 25.77%
dan Pemerintah Desa
Belanja Bantuan Keuan-
gan
7 Kepada Pemerintah 10.76% 5.54% 5.24% 3.32% 3.30%
Daerah dan Pemerintah
Desa
8 Belanja Tidak Terduga 0.65% 0.54% 0.48% 0.44% 0.43%
Jumlah 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%

Sumber : BPKAD Provinsi Jawa Timur (diolah)

Untuk komposisi anggaran Belanja Tidak persentase belanja hibah sebesar 36.34 %.
Langsung untuk tahun anggaran 2016 - 2020, Namun pada tahun 2019 anggaran Belanja
menunjukkan bahwa pada tahun 2016 - 2018 Tidak Langsung tidak lagi didominasi oleh
persentase anggaran Belanja Tidak Langsung belanja hibah melainkan untuk belanja pegawai
didominasi untuk belanja Hibah, pada tahun yang persentasenya sebesar 38.32 %, pada
2016 persentase belanja hibah sebesar 35.76 tahun 2020 anggaran Belanja Tidak Langsung
%, pada tahun 2017 persentase belanja kembali didominasi untuk belanja hibah yang
hibah sebesar 34.50 % dan pada tahun 2018 persentasenya sebesar 35.76 %.

Tabel 4.10. Belanja Langsung Provinsi Jawa Timur


Tahun 2016 – 2020
No APBD 2016 2017 2018 2019 2020
1 Belanja Pegawai 8.17% 6.79% 9.13% 8.33% 9.44%
2 Belanja Barang dan Jasa 62.66% 65.72% 62.44% 62.89% 67.42%
3 Belanja Modal 29.17% 27.49% 28.43% 28.78% 23.14%
Jumlah 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%

Sumber : BPKAD Provinsi Jawa Timur (diolah)

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 189


Sedangkan komposisi anggaran Belanja yang terakhir adalah Belanja Pegawai.
Langsung untuk tahun anggaran 2016 - 2020, Secara keseluruhan dari tahun 2016 – 2020
persentase belanja terbesar didominasi oleh persentase anggaran Belanja Langsung tidak
Belanja Barang dan Jasa kemudian Belanja mengalami perubahan yang terlalu signifikan.
Modal menempati urutan kedua Sedangkan

4.2.1 Kemandirian Fiskal


erdasarkan undang-undang nomor yang mengukur kemandirian tiap-tiap daerah.

B 23 tahun 2014 tentang pemerintahan


daerah, Urusan pemerintahan konkuren
yang diserahkan ke Daerah menjadi dasar
Fungsinya adalah melihat perkembangan,
memetakan, dan sebagai potret akan
kemandirian daerah disuatu wilayah. Semakin
pelaksanaan Otonomi Daerah, Otonomi tinggi angka dari rasio yang diperoleh suatu
Daerah sendiri adalah hak, wewenang, dan daerah, maka semakin mandiri daerah tersebut.
kewajiban daerah otonom untuk mengatur Menurut Halim (2002), ciri utama suatu daerah
dan mengurus sendiri Urusan Pemerintahan yang mampu melaksanakan otonomi, yaitu (1)
dan kepentingan masyarakat setempat kemampuan keuangan daerah, artinya daerah
dalam sistem Negara Kesatuan Republik harus memiliki kewenangan dan kemampuan
Indonesia. Harapannya agar desentralisasi untuk menggali sumber-sumber keuangan,
dapat diaplikasikan diseluruh daerah. mengelola dan menggunakan keuangan
Desentralisasi adalah penyerahan Urusan sendiri yang cukup memadai untuk membiayai
Pemerintahan oleh Pemerintah Pusat kepada penyelenggaraan pemerintahannya, dan
daerah otonom berdasarkan Asas Otonomi. (2) ketergantungan kepada bantuan pusat
Sehingga kedepannya diharapkan daerah harus seminimal mungkin, agar pendapatan
dapat mengelola, mengatur dan mengurus asli daerah (PAD) dapat menjadi bagian
sendiri Urusan Pemerintahan dan kepentingan sumber keuangan terbesar sehingga peranan
masyarakat di daerahnya masing-masing. pemerintah daerah menjadi lebih besar. Berikut
Dalam menjalankan konsep desentralisasi dan disampaikan komposisi PAD Provinsi Jatim:
otonomi daerah, maka perlu sebuah indikator

Tabel 4.11. Pendapatan Asli Daerah Provinsi Jawa Timur


Tahun 2016 – 2020
No APBD 2016 2017 2018 2019 2020
1 Pajak Daerah 82.51% 81.74% 81.19% 81.18% 82.40%
2 Retribusi Daerah 0.73% 0.81% 0.49% 0.46% 0.59%
Hasil Pengelolaan
3 Kekayaan Daerah 2.40% 2.49% 2.42% 2.39% 2.34%
yang dipisahkan
Lain - lain PAD yang
4 14.36% 14.97% 15.89% 15.98% 14.68%
sah
Jumlah 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%

Sumber : BPKAD Provinsi Jawa Timur (diolah)

Sumber Penerimaan Daerah Provinsi terbesar adalah berasal dari Pajak Daerah,
Jawa berasal dari Pendapatan Asli Daerah. kemudian lain – lain PAD yang sah, hasil
Pendapatan Asli Daerah tersebut terdiri pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan
dari Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil dan yang mendukung Pendapatan Asli Daerah
pengelolaan Kekayaan daerah yang dipisahkan adalah Retribusi Daerah. Secara keseluruhan
dan lain – lain PAD yang sah. Berdasarkan Persentase Pendapatan Asli Daerah dari tahun
tabel Pendapatan Asli Daerah Provinsi Jawa 2016 – 2020 tidak mengalami perubahan
Timur tahun 2016 – 2020 menunjukkan yang terlalu signifikan. Kemandirian keuangan
bahwa sumber Pendapatan Asli Daerah yang daerah menunjukkan bahwa pemerintah

190 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


daerah mampu untuk membiayai sendiri Kapasitas Fiskal Daerah berdasarkan PMK
kegiatan pemerintahan, pembangunan dan (Peraturan Menteri Keuangan) No. 126 Tahun
pelayanan kepada masyarakat yang telah 2019 tentang Peta Kapasitas Fiskal Daerah
membayar pajak dan retribusi sebagai diperoleh melalui perhitungan dengan rumus
sumber pendapatan yang diperlukan daerah. sebagai berikut:

Pendapatan -

KFD= (Pendapatan yang


sudah Ditentukan +
Belanja Tertentu)

• KFD = Kapasitas Fiskal Daerah


• Pendapatan = PAD + Dana Perimbangan + Lain-lain Pendapatan yang Sah
• Pendapatan yang sudah Ditentukan = Pajak Rokok + DBH-CHT +DBH SDA Dana
Reboisasi + DAK Fisik + DAK Non Fisik + Dana Otonomi Khusus + DBH SDA Mineral dan
Gas dalam Rangka Otonomi Khusus
• Belanja Tertentu = Belanja Pegawai + Belanja Bunga + Belanja Bagi Hasil

Acuan untuk melihat Kategori Kapasitas Fiskal Dimana untuk Indeks Kapasitas Fiskal Daerah
Daerah memiliki rentang yang berbeda untuk tingkat Provinsi terbagi dalam 5 (lima) kategori
tingkat provinsi dan tingkat kabupaten/kota. sebagai berikut:

Tabel 4.12. Kategori Kapasitas Fiskal Daerah Provinsi

Rentang IKFD Provinsi Kategori Kapasitas


Fiskall Provinsi
2017 2018 2019
IKFD < 0,36 IKFD < 0,351 IKFD < 0,304 Sangat Rendah
0,36 ≤ IKFD < 0,54 0,351 ≤ IKFD < 0,530 0,304 ≤ IKFD < 0,445 Rendah
0,54 ≤ IKFD < 1,02 0,530 ≤ IKFD < 0,823 0,445 ≤ IKFD < 0,808 Sedang
1,02 ≤ IKFD < 2,0 0,823 ≤ IKFD < 1,531 0,808 ≤ IKFD < 1,564 Tinggi
IKFD ≥ 2,0 IKFD ≥ 1,531 IKFD ≥ 1,564 Sangat Tinggi

Sumber : PMK tentang Peta Kapasitas Fiskal tahun 2017 - 2019

Berdasarkan hasil perhitungan Indeks 2017 kategori sangat tinggi tingkat provinsi
Kapasitas Fiskal Daerah, diperoleh hasil bahwa dicapai apabila angka yang dicapai berada
Provinsi Jawa Timur memiliki kemampuan diatas 2,0, pada tahun 2018 kategori sangat
keuangan yang sangat tinggi dalam periode tinggi tingkat provinsi dicapai apabila angka
2017-2019 yaitu lebih dari 2,0. Hal ini diartikan yang dicapai berada diatas 1,531, dan pada
Provinsi Jawa Timur mempunyai peran PAD tahun 2019 kategori sangat tinggi tingkat
yang lebih besar daripada dana transfer provinsi dicapai apabila angka yang dicapai
Pemerintah Pusat dan dapat benar-benar berada diatas 1,564. Pada tiap periode Provinsi
mandiri dalam melaksanakan otonomi daerah. Jawa Timur selalu berhasil berada diatas nilai
Rentang angka indeks kapasitas fiscal daerah tersebut dan mendapatkan kategori sangat
berubah-ubah tiap tahunnya,baik pada tingkat tinggi.
provinsi maupun kabupaten/kota, pada tahun

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 191


Grafik 4.17. Indeks Kapasitas Fiskal Provinsi Jawa Timur 2016-2021

3.200

3.100
3.036
3.140
3.000

2.900

2.800
2.589
2.700

2.600

2.500

KFD PMK 2017 KFD PMK 2018 KFD PMK 2019

Sumber: PMK tentang Kapasitas Fiskal 2017-2019

Angka indeks kapasitas provinsi Jatim Pemerintah Kabupaten/Kota menurut Fungsi


fiskal tinggi, sehingga dapat diharapkan Pendidikan, Kesehatan, Perlindungan Sosial
terdapat diskresi untuk mendanai belanja serta Perumahan dan Pekerjaan Umum.
prioritas terutama belanja para pihak untuk Belanja ini dinamakan Belanja Kesejahteraan
perlindungan social dan penanggulangan yang bersumber dari APBD. Berikut adalah
kemiskinan. Selanjutnya APBD disalurkan grafis pemanfaatan Belanja Kesejahteraan per
melalui Perangkat Daerah Pelaksana maupun kabupaten/kota :

Gambar 4.7. Pengelompokan Wilayah Berdasarkan Penduduk Miskin (%)


dan Belanja Kesejahteraan

Sumber: BPS, Kemendagri

Berdasarkan data Belanja Daerah selama belanja untuk fungsi Ekonomi menurun tajam.
periode 1995-2019, dapat diketahuai bahwa Belanja untuk fungsi Perlindungan Sosial juga
belanja agregat kabupaten / kota untuk fungsi masih di bawah 2 persen. Berikut disampaikan
Pendidikan dan Kesehatan meningkat, tetapi grafis per sektor sebagai berikut :

192 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Grafik 4.18. Belanja Agregat Kabupaten/Kota Menurut Fungsi Tahun 1995-2019

Sumber: Kemendagri

4.2.2 KeLELUASAAN FISKAL


eleluasaan daerah Pemerintah Provinsi terhadap penanggulangan kemiskinan adalah

K Jatim dalam mengelola anggaran


masuk dalam kategori tinggi, hal ini
ditunjukkan dengan tingkat kemandirian
setara dengan 6,8 persen dari total belanja
daerah sekitar 35 Trilyun. Anggaran tersebut
digunakan untuk penanganan pandemi
yang baik yaitu mempunyai Pendapatan Asli Covid-19 di Jatim yaitu penanganan preventif,
Daerah (PAD) yang tinggi. Sedangkan data kuratif, tracing, dampak sosial seperti jaring
daerah yang memiliki tingkat kemandirian pengaman sosial dan ekonomi. Sedangkan
tertinggi di Jawa Timur pada diduduki oleh Kebutuhan anggaran untuk penanggulangan
Kota Surabaya. Sebaliknya, tingkat pertama kemiskinan sesungguhnya dapat diproyeksikan
paling rendah diduduki oleh Kab. Ngawi dan lebih besar. Hal itu mengingat masih cukup
Bangkalan. Selanjutnya juga tercermin dalam besarnya belanja lain yang tidak dapat terserap
hasil perhitungan rata-rata ruang fiskal tahun setiap tahun. Fakta tersebut terkonfirmasi dari
2014-2018 sebesar 71,9 persen. Kemampuan hasil perhitungan rerata SILPA dari belanja
anggaran provinsi juga setara dengan rata- daerah. Pendekatan analisis berbasis indikator
rata 28 persen dari kebutuhan belanja seluruh implisit yang dikombinasi dengan penelusuran
kabupaten/kota di Jawa Timur. anggaran pada empat sektor, yaitu pendidkan,
kesehatan, infrastrutur dasar dan ekonomi.
Orientasi Belanja Daerah Pemerintah Provinsi
Jawa Timur dalam rangka kesejahteraan Untuk aspek Belanja Pendidikan Provinsi
masyarakat dan pengentasan kemskinan yaitu Jatim fokus pada belanja “bantuan” pendidikan
melalui distribusi anggaran daerah untuk dengan mengalokasikan Belanja Subsidi dan
membiayai pemenuhan kebutuhan dasar Bantuan Pendidikan terdiri dari Belanja Hibah
seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur BOS sedangkan Bantuan Pendidikan cukup
dasar, program perlindungan sosial, pangan rendah alokasinya, selanjutnya Belanja untuk
dan ekonomi masyarakat. Berdasarkan Sarana Prasarana, Keaksaraan Fungsional (KF),
hasil rekapitulasi kegiatan fokus prioritas PKBM dan Kejar Paket. Sedangkan belanja
tahun 2020, jumlah anggaran yang relevan administrasi dan belanja rutin untuk keperluan

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 193


dinas yang relatif kecil. Untuk aspek kesehatan, Untuk aspek infrastruktur dasar, Pembangunan
Belanja Kesehatan terdiri dari Belanja Urusan infrastruktur yang relevan terhadap
Kesehatan yang porsinya cukup besar kemudian penanggulangan kemiskinan terdiri dari jalan
Bantuan Keuangan Bidang Kesehatan. Rasio dan jembatan skala desa, serta penunjang
Belanja Kesehatan yang berorientasi Pro Poor sarana dan prasarana sanitasi, air bersih, dan
terhadap Belanja Daerah masih relatif kecil. irigasi. Anggaran untuk kegiatan pembangunan
Hampir semua belanja strategis kesehatan jalan dan jembatan yang porsinya cukup besar,
Pro Poor digunakan untuk Sarana dan Prasana kemudian irigasi, air bersih dan sanitasi. Aspek
Kesehatan, selanjutnya digunakan untuk penunjuang ekonomi, Terdapat dua kegiatan
peningkatan kesehatan penduduk miskin dan penunjang ekonomi masyarakat miskin,
juga perbaikan Gizi dan Kesehatan Ibu dan yaitu bantuan modal dan fasilitasi pasar atau
Anak. Terdapat juga Kegiatan Kesehatan yang pemasaran. Kegiatan penunjang ekonomi
berorientasi untuk upaya promosi/sosialisasi yang disertai dengan dukungan penguatan
sanitasi yang porsinya relatif kecil. kelembagaan masyarakat.

Foto: Ilustrasi

4.3 Analisis Faktor Pendorong dan Penghambat


Intervensi
etelah melakukan analisis yang meliputi atau prioritas intervensi. Namun untuk

S Bidang Kemiskinan Konsumsi, Bidang


Ketenagakerjaan, Bidang Kesehatan,
Bidang Pendidikan, Bidang Infrastruktur
menyelesaikan berbagai akar permasalah
masing-masing bidang dan mengkonkritkan
menjadi program dan kegiatan tentu tidaklah
Dasar dan Bidang Ketahanan Pangan, kita mudah, pasti ada hambatan, namun disisi lain
sudah mendapatkan permasalahan dari pasti ada juga faktor pendorong. Berikut adalah
masing-masing bidang. Setelah itu dilakukan beberapa faktor pendorong dan penghambat
analisis keterkaitan sehingga ketemu pelaksanaan penanggulangan kemiskinan di
akar permasalahan dari masing-masing Jawa Timur:

194 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Tabel 4.13. Faktor Pendorong dan Penghambat Pelaksanaan
Penanggulangan Kemiskinan di Jawa Timur

No Bidang/Urusan Faktor Pendorong Faktor Penghambat


• Adanya Pandemi Covid-19
• Salah Satu Indikator • Besarnya Jumlah
Kinerja Utama Penduduk Miskin dan
• Memiliki Sensitifitas secara Rentan Jawa Timur
Bidang Kemiskinan Politik • Keterbatasan Anggaran
Konsumsi • Adanya Komitmen Kepala Untuk Program
1
(Kemiskinan Daerah Penanggulangan
Pedesaan) • Potensi Penggunaan Kemiskinan
Dana Desa untuk • Masih adanya Inclusion
Program Penanggulangan dan Exclusion Error pada
kemiskinan di Pedesaan DTKS sebagai sasaran
Program
• Menjadi salah satu IKU
Bidang Jawa Timur • Adanya Pandemi Covid-19
Ketenagakerjaan • Masih tingginya Investasi • Keterbatasan Anggaran
2 (Tingkat Jawa Timur Untuk BLK
Pengangguran • Semangat Untuk • Keterbatasan Jumlah
Terbuka/TPT) Menambah Keterampilan Instruktur
bagi Calon Pekerja
• Menjadi salah satu
• Pandemi Covid-19
prioritas nasional bidang
Bidang Kesehatan • Keterbatasan Anggran
3 Kesehatan
(Stunting) • Data Stunting yang masih
• Dukungan dari Pemerintah
belum valid
Kab/Kota
• Pandemi Covid-19
• Komitmen Pimpinan • Angka Putus Sekolah
Bidang Pendidikan
4 Daerah Karena Pernikahan Dini
(APM SMA/MA)
• Merupakan Urusan Wajib • Distribusi Guru yang
Belum Merata
• Faktor Budaya
• Merupakan Urusan Wajib
• Keterbatasan Anggaran
Bidang Infrastruktur • Mendukung Program
Untuk Mewujudkan
5 Dasar (Sanitasi Penanganan Stunting
Bantuan MCK Komunal
Layak) • Dukungan Pemerintah
• Kondisi Kemiskinan
Daerah
Masyarakat
• Adanya praktek oligopoly
• Kecukupan Ketersediaan pada tata niaga beras
Bidang Ketahanan
Cadangan Pangan • Kenaikan harga pada
6 Pangan (Harga
• Jawa Timur salah satu momen-momen hari besar
Beras)
lumbung pangan nasional • Kepemilikan Lahan Sawah
semakin kecil

Sumber : PMK tentang Peta Kapasitas Fiskal tahun 2017 - 2019

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 195


4.4 Strategi dan Kebijakan Penanggulangan
Kemiskinan
4.4.1 Strategi dan Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan
Nasional
i tingkat Pusat, terdapat dua kerangka 1,9 US dollar PPP (Purchasing Power Parity)

D kebijakan dalam upaya pengentasan


kemiskinan, yaitu kerangka kebijakan
makro dan mikro. Dalam kerangka kebijakan
per hari. Menggunakan definisi terebut, pada
tahun 2021 ini tingkat kemiskinan ekstrem
di Indonesia adalah 4 persen atau 10,86 juta
makro, pemerintah perlu terus menjaga jiwa. Sementara, total angka kemiskinan
stabilitas inflasi, menciptakan pertumbuhan nasional menurut BPS pada tahun 2021,
ekonomi yang inklusif, menciptakan lapangan adalah 10,14% atau 27,54 juta jiwa. Penurunan
kerja produktif, menjaga iklim investasi kemiskinan ekstrem menjadi nol persen sejalan
dan regulasi perdagangan, meningkatkan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan
produktivitas sektor pertanian, serta (sustainable development goals/SDGs) yang
mengembangkan infrastruktur di wilayah memuat komitmen global untuk menghapuskan
tertinggal. Sedangkan dalam kerangka kemiskinan ekstrem pada tahun 2030. Namun,
mikro, upaya mengurangi kemiskinan Bapak Presiden menugaskan kita semua untuk
dikelompokkan dalam dua strategi utama, dapat menuntaskannya enam tahun lebih
yaitu penyempurnaan kebijakan bantuan sosial cepat, yaitu pada akhir tahun 2024.
yang bertujuan untuk menurunkan beban
pengeluaran dan peningkatan pendapatan
kelompok miskin dan rentan melalui program Prasyarat Utama Upaya
ekonomi produktif. Strategi kedua ini perlu
dikembangkan pemerintah dalam upaya
menjadikan kelompok miskin dan rentan
3 Extraordinary untuk Mencapai
Target Kemiskinan Ekstrem:

lebih produktif dan berdaya secara ekonomi


sehingga tidak terus bergantung pada bantuan Pertumbuhan Ekonomi
pemerintah. • Upaya mengendalikan Covid 19 dengan
kunci disiplin Prokes dan Vaksinasi
Selain itu, pemerintah mengupayakan • Pertumbuhan ekonomi perlu didorong
pendanaan bagi inisiatif-inisiatif masyarakat dengan meningkatkan daya beli khususnya
yang terbukti memiliki dampak sosial ekonomi. dari kelompok 60% terbawah yang
Dalam jangka menengah kombinasi dari didukung kebijakan fiskal pemerintah
berbagai skema tersebut diharapkan dapat
mendorong kelompok rentan. Pada Tahun Mengembangkan dan Memutakhirkan Basis
2021 berdasarkan arahan Presiden dalam Data untuk Pensasaran Program
Rapat Terbatas tanggal 4 Maret 2020 tentang • DTKS: perlu perluasan dan pemutakhiran
Strategi Percepatan Pengentasan Kemiskinan DTKS selain memastikan validitas NIK
serta Rapat Terbatas tanggal 21 Juni 2021 • Basis data UMKM: pengembangan basis
tentang Strategi Penanggulangan Kemiskinan data ini dimulai dari data UMKM yang sudah
Kronis, agar pengentasan kemiskinan dilakukan ada di K/L dilengkapi dengan membuka
secara terkonsolidasi, terintegrasi dan tepat pendaftaran mandiri yang selanjutnya
sasaran melalui kolaborasi intervensi, sehingga diverifikasi
kemiskinan ekstrem dapat mencapai tingkat • Basis data wilayah: berisikan agregat
0% (nol persen) pada 2024. indikator kesejahteraan dan sosial ekonomi
level provinsi kabupaten untuk pensasaran
Kemiskinan ekstrem yang dimaksud mengacu wilayah yang terkait dengan kemiskinan
pada definisi yang digunakan oleh Bank Dunia ekstrem
dan Perserikatan Bangsa-Bangsa, yaitu sebesar

196 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Konvergensi Program antar K/L. dengan
Program Khusus dan Program Daerah
untuk Percepatan Pengurangan Kemiskinan
Ekstrem
• Bantuan sosial bagi penyandang disabilitas
dan lansia terutama pada kelompok miskin
ekstrem
• Aset transfer untuk meningkatkan
produkfitas bagi kelompok miskin ekstrem
• Program daerah sumber pembiayaan
APBD)
• Program khusus spesifik daerah untuk
mengatasi penyebab kemiskinan ekstrem
yang unik khas daerah tersebut

Gambar 4.8. Rencana Kerja Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem

4.4.2 Strategi dan Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan


Jawa Timur
trategi dan arah kebijakan penanggulangan DENGAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN

S kemiskinan Provinsi Jawa Timur tahun


2019-2024 tidak terlepas dari visi dan
misi Gubernur dan Wakil Gubernur Ibu
YANG PARTISIPATORIS INKLUSIF MELALUI
KERJA BERSAMA
GOTONG ROYONG”.
DAN SEMANGAT

Khofifah Indar Parawansa dan Bapak Emil


Elistianto Dardak sebagaimana tertuang dalam Untuk mewujudkan Visi tersebut, maka
Rencana Pembangunan Jangaka Menengah dijabarkan kedalam 4 Misi Pembangunan,
Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur tahun yaitu:
2019-2024. Visi pembangunan Jawa Timur • Mewujudkan Keseimbangan Pembangunan
Tahun 2019-2024 adalah “TERWUJUDNYA Ekonomi, baik antar kelompok, antar sektor
MASYARAKAT JAWA TIMUR YANG ADIL, dan antar wilayah (spatial policy) didukung
SEJAHTERA, UNGGUL DAN BERAKHLAK oleh keterhubungan antar zona

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 197


• Terciptanya Kesejahteraan yang Nawa Bhakti Satya merupakan 9 (Sembilan)
Berkeadilan Sosial, Pemenuhan Kebutuhan Bhakti pasangan Gubernur Khofifah Indar
Dasar Terutama Kesehatan dan Pendidikan, Parawansa dan Wakil Gubernur Emil
Penyediaan Lapangan Kerja dengan Elestianto Dardak Jawa Timur Periode 2019-
Memperhatikan Kelompok Rentan 2024 yang merupakan Sembilan pengabdian
• Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih, tulus dan penuh keikhlasan bersama-sama
Inovatif, Terbuka, Partisipatoris masyarakat untuk membangun Provinsi Jawa
Memperkuat Demokrasi Kewargaan Timur menjadi lebih sejahtera dan penuh
untuk Menghadirkan Ruang Sosial yang kemuliaan selama lima tahun mendatang.
menghargai prinsip Kebhinekaan Nawa Bhakti Satya berasal dari Bahasa
• Melaksanakan Pembangunan Berdasarkan Sansekerta dan Jawa. Nawa berarti Sembilan,
Semangat Gotong Royong, Berwawasan kemudian Bhakti merupakan pengabdian yang
Lingkungan untuk Menjamin Keselarasan dilakukan secara aktif yang sifatnya inklusif
Ruang Ekologi, Ruang Sosial, Ruang dan partisipatif (ada keterlibatan Bersama),
Ekonomi dan Ruang Budaya sedangkan Satya memiliki arti “benar” dan
sekaligus menegaskan sebuah kesejahteraan
Dalam 4 misi pembangunan tersebut yang bermuara pada tujuan kemuliaan. Nawa
penanggulangan kemiskinan masuk dalam Bhakti Satya merupakan komitmen dan
misi 2. Dalam penjabaran tujuan dan sasaran sekaligus rencana aksi untuk mewujudkan
pembangunan pada misi 2, penanggulangan visi kepala daerah dan wakil kepala daerah
kemiskinan masuk dalam tujuan 1, yaitu: terpilih, yang selanjutnya menjadi Visi
Menurunnya angka kemiskinan, dengan pembangunan dalam Rencana Pembangunan
sasaran: Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
• Menurunnya Penduduk Miskin Perdesaan Provinsi Jawa Timur tahun 2019-2024 yaitu
• Meningkatnya Kemandirian PMKS Terwujudnya Masyarakat Jawa Timur yang
Adil, Sejahtera, Unggul dan Berakhlak dengan
Program Prioritas Pembangunan dalam RPJMD Tata Kelola Pemerintahan yang Partisipatoris
merupakan manifestasi dari Nawa Bhakti Inklusif Melalui Kerja Bersama dan Semangat
Satya yang merupakan Visi Politik Kepala Gotong-Royang. Kesembilan Bhakti tersebut
Daerah terpilih sebagai komitmen kepada selanjutnya menjadi pijakan dalam menyusun
rakyat Provinsi Jawa Timur. Terkait dengan hal Program Prioritas pembangunan daerah sesuai
tersebut, maka perlu diidentifikasi Program dengan nomenklatur program dan kegiatan di
Prioritas Pembangunan Daerah sesuai dengan tingkat Rencana Strategis (Renstra) Perangkat
Janji Politik pada saat kampanye : Nawa Bhakti Daerah. Penjelasan lebih detail mengenai
Satya. sembilan bhakti tersebut sebagaimana berikut:

198 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Gambar 4.9. Nawa Bhakti Satya

Sumber: Perubahan RPJMD Tahun 2019-2014 Provinsi Jawa Timur

Rumah besar penanggulangan kemiskinan miskin. Jatim Satya merupakan wujud dari
Provinsi Jawa Timur terletak pada Program penanggulangan kemiskinan Provinsi Jawa
JATIM SATYA (Jawa Timur Sejahterah dan Timur yang dilaksanakan secara komprehensif,
Mulia). Prgram Jatim Satya pada dasarnya meliputi Program penangulangan kemiskinan
merupakan inti dari berbagai program dalam bentuk bantuan sosial terpadu
penanggulangan kemiskinan Provinsi Jawa berbasis keluarga dan individu, Program
Timur tahun 2019-2024, yang meliputi penanggulangan kemiskinan berbasis
berbagai program untuk mengurangi pemberdayaan masyarakat dan pemberdayaan
beban pengeluaran masyarakat miskin dan UMKM serta program penanggulangan
meningkatkan pendapatan masyarakat kemiskinan pro rakyat lainnya.

Gambar 4.10. Jawa Timur Sejahtera dan Mulia (JATIM SATYA)

Sumber: Perubahan RPJMD Tahun 2019-2014 Provinsi Jawa Timur

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 199


Untuk mengefektifkan upaya penanggulangan • Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
kemiskinan maka fokus penanggulangan di wilayah rentan terhadap akses (3T :
kemiskinan di Jawa Timur adalah pada Tertinggal, Terluar, Terdalam)
penurunan kemiskinan pedesaan melalui • Meningkatkan pembangunan,
penerapan strategi sebagai berikut : pemberdayaan, dan pembinaan masyarakat
• Sinkronisasi program penanggulanagan desa
kemiskinan antar pusat dan daerah,
antarsektor dengan lokasi dan sasaran Selain fokus pada penurunan kemiskinan
tertentu pedesaan juga meningkatkan kemandirian
• Meningkatkan keberlangsungan usaha PMKS, melalui strategi:
mikro dan kecil dalam upaya menurunkan • Mendukung sistem perlindungan sosial
angka kemiskinan melalui PKH plus dan jaminan sosial lainnya
• Memperluas dan meningkatkan kualitas • Pengembangan dan penguatan kapasitas
Kelompok Usaha Bersama PMKS dalam upaya penanganan PMKS

4.4.3 Program Penanggulangan Kemiskinan


erdasarkan Permendagri 53 Tahun 2020 • Pengurangan PMKS (Penyandang Masalah

B tentang Tata Kerja dan Penyelerasan


Kerja Serta Pembinaan Kelembagaan
dan Sumber Daya Manusia Tim Koordinasi
Kesejahteraan Sosial)
• Program Jatim PUSPA (Pemberdayaan
Usaha Perempuan)
Penanggulangan Kemiskinan Provinsi dan • Restorasi Desa (penguatan kemandirian
Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan desa baik pemerintahan desa, lembaga
Kabupaten/Kota, program penanggulangan desa besera masyarakat desa)
kemiskinan dibagi menjadi 3 yaitu: • Program Desa Sehat,
• Program bantuan sosial dan jaminan sosial • Program Pembiayaan bagi masyarakat
terpadu berbasis rumah tangga, keluarga, miskin beserta JKN – PBI Daerah
atau individu • Program Konseling dari pintu ke pintu
• Program pemberdayaan masyarakat dan (KOPIPU)
penguatan pelaku usaha mikro dan kecil • Program penyediaan pendidikan gratis dan
• Program lainnya yang secara langsung berkualitas melalui bantuan pengganti SPP
atau tidak langsung dapat meningkatkan untuk SMA, SMK dan PK-PLK
kegiatan ekonomi dan kesejahteraan • Program BOSDA MADIN
masyarakat miskin, termasuk program • Program beasiswa untuk SMK jurusan
dengan dana desa/dana kelurahan. prioritas
• Program PERI PENJAGA IBU
Adapun berdasarkan tujuannya, program (Pemberdayaan Imam, Guru Madrasah
penanggulangan kemiskinan Jawa Timur 2019- Diniyah, Huffadz dan Penjaga Makam Situs
2024 di bagi menjadi 3 kelompok, yaitu: Budaya)
• Meningkatkan Pendapatan Masyarakat • Program Anti Kemiskinan (Anti Poverty
Miskin dan Rentan Program) dan lainnya
• Menurunkan Beban Pengeluaran
Masyarakat Miskin dan Rentan Dengan berbagai program tersebut diatas serta
• Meminimalkan Wilayah Kantong didukung sinergitas yang baik antara program
Kemiskinan kemiskinan yang dilaksanakan oleh Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Kabupaten/Kota maka
Aktualisasikan dalam bentuk program prioritas pemerintah optimis akan berdampak positif
penanggulangan kemiskinan sebagai berikut: pada penurunan kemiskinan di Jawa Timur.
• Program Keluarga Harapan Plus Berikut Program-Program Penanggulangan
Kemiskinan Jawa Timur Tahun 2019-2024.

200 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Matriks 4.1. Matriks Program Penanggulangan Kemiskinan Jawa Timur Tahun 2019-2024
Sub Sasaran Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024
Program Program Kegiatan
Kegiatan Pener- Instansi
No Icon/ Nomen- Nomen- Pagu Pagu
Nomen- ima Tar- Tar- Pagu Tar- Pagu Tar- Pagu Tar- Pagu Terkait
Prioritas klatur klatur Anggaran Anggaran Target
klatur Manfaat get get Anggaran (Rp.) get Anggaran (Rp.) get Anggaran (Rp.) get Anggaran (Rp.)
(Rp.) (Rp.)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

A Menurunkan Beban Pengeluaran


1 PKH Plus Program Pengelo- Fasilitasi Lansia 50.000 100.000.000.000 50.000 124.802.248.375 50.000 117.432.048.000 50.000 117.932.048.000 Dinas
Perlind- laan Data Bantuan dari KPM orang orang orang orang Sosial
ungan dan Fakir Sosial Kes- Peserta
Jaminan Miskin ejahteraan PKH
Sosial Cakupan Keluarga
Daerah
Provinsi
2 Bansos Program Pengelo- Fasilitasi Penyan- 4.000 14.400.000.000 4.000 14.400.000.000 4.000 14.400.000.000 4.000 14.400.000.000 Dinas
Disabilitas Perlind- laan Data Bantuan dang orang orang orang orang Sosial
(ASPD) ungan dan Fakir Sosial Kes- Disabilitas
Jaminan Miskin ejahteraan
Sosial Cakupan Keluarga
Daerah
Provinsi
3 Bantuan Program Pengelo- Fasilitasi Anak yang 350 350.000.000 Dinas
Untuk Perlind- laan Data Bantuan ada di Anak Sosial
Anak di ungan dan Fakir Sosial Kes- LKSA
LKSA Jaminan Miskin ejahteraan
Sosial Cakupan Keluarga
Daerah
Provinsi
4 Penanga- Program Rehabili- Penye- PMKS/ 875 8.207.874.500 875 8.214.912.500 875 10.344.623.918 875 10.344.623.918 Dinas
nan PMKS Rehabili- tasi Sosial diaan Per- PPKS Orang Orang Orang Orang Sosial
melalui 29 tasi Sosial Dasar makanan
UPT Dinas Penyan-
Sosial dang
Disabilitas
Terlantar
di dalam
Panti
Penye- PMKS/ 875 540.680.000 875 3.150.000.000 875 3.150.000.000 875 3.150.000.000
diaan PPKS Orang Orang Orang Orang
Sandang
Penye- PMKS/ 255 73.641.000 --- --- ---
diaan As- PPKS
rama yang
Mudah
Diakses

201 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


202 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024

Pro- Pro- Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024
Kegia- Sasaran
gram gram Sub Kegiatan
tan No- Pener- Instansi
No Icon/ No- Nomenkla- Pagu Pagu
men- ima Tar- Tar- Pagu Tar- Pagu Tar- Pagu Tar- Pagu Terkait
Priori- men- tur Anggaran Anggaran Target
klatur Manfaat get get Anggaran (Rp.) get Anggaran (Rp.) get Anggaran (Rp.) get Anggaran (Rp.)
tas klatur (Rp.) (Rp.)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Penyediaan PMKS/ 240 365.729.385 240 105.000.000 240 105.000.000 240 105.000.000
Alat Bantu PPKS
Penyediaan PMKS/ 875 1.626.703.240 875 760.020.000 875 760.020.000 875 760.020.000
Perbekalan PPKS
Kesehatan di
Dalam Panti
Pemberian PMKS/ 875 2.179.464.711 875 1.755.000.000 875 1.755.000.000 875 1.755.000.000
Bimbingan PPKS
Fisik, Mental,
Spiritual dan
Sosial
Pemberian PMKS/ 565 1.127.956.379 --- --- ---
Bimbingan PPKS
Aktivitas Hidup
Sehari- Hari
Akses ke PMKS/ 240 188.360.160 240 306.000.000 240 306.000.000 240 306.000.000
Layanan PPKS
Pendidikan
dan Kesehatan
Dasar
Pemberian PMKS/ 105 5.000.000 105 5.000.000 105 5.000.000 105 5.000.000
Pelayanan PPKS
Penelusuran
Keluarga
Pemberian PMKS/ 740 67.259.000 740 145,000,000 740 145,000,000 740 145,000,000
Pelayanan PPKS
Reunifikasi
Keluarga
Koordinasi dan PMKS/ 520 869.165.420 520 6,080,944,920 520 5,501,136,000 520 5,501,136,000
Sinkronisasi PPKS
Pelaksanaan
Bidang
Rehabilitasi
Sosial Dasar
Penyandang
Disabilitas
Terlantar
Pro- Pro- Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024
Sasaran
gram gram Kegiatan Sub Kegiatan
Pener- Instansi
No Icon/ No- Nomen- Nomenkla- Pagu Pagu
ima Tar- Tar- Pagu Tar- Pagu Tar- Pagu Tar- Pagu Terkait
Priori- men- klatur tur Anggaran Anggaran Target
Manfaat get get Anggaran (Rp.) get Anggaran (Rp.) get Anggaran (Rp.) get Anggaran (Rp.)
tas klatur (Rp.) (Rp.)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Rehabili- Pengasuhan PMKS/ 1745 2.119.845.000 1745 279.672.000 1745 279.672.000 1745 279.672.000
tasi Sosial PPKS
Dasar
Anak
Terlantar
di Dalam
Panti
Penyediaan PMKS/ 1745 6.296.286.000 1745 6.007.619.000 1745 9.201.369.000 1745 9.201.369.000
Makanan PPKS
Penyediaan PMKS/ 1745 846.425.000 1745 846.425.000 1745 846.425.000 1745 846.425.000
Sandang PPKS
Penyediaan PMKS/ 1495 327.257.000 ----- ----- -----
Asrama yang PPKS
Mudah Diakses
Penyediaan PMKS/ 1745 357.977.460 1745 357.977.460 1745 357.977.460 1745 357.977.460
Perbekalan PPKS
Kesehatan di
Dalam Panti
Pemberian PMKS/ 1745 790.996.000 1745 375.000.000 1745 375.000.000 1745 375.000.000
Bimbingan PPKS
Fisik, Mental,
Spiritual dan
Sosial
Pemberian PMKS/ 1745 756.354.922 1745 154.434.000 1745 154.434.000 1745 154.434.000
Bimbingan PPKS
Aktivitas Hidup
Sehari- hari
Fasilitasi PMKS/ 415 21.480.000 ----- ----- -----
Pembuatan PPKS
Akta Kelahiran,
Nomor Induk
Kependudukan,
dan Kartu Iden-
titas Anak
Akses ke PMKS/ 1745 1.846.460.109 1745 1.509.840.000 1745 1.509.840.000 1745 1.509.840.000
Layanan PPKS
Pendidikan
dan Kesehatan
Dasar

203 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


204 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024

Pro- Pro- Ke- Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024
Sasaran
gram gram giatan
Sub Kegiatan Pener- Instansi
No Icon/ No- No- Pagu Pagu
Nomenklatur ima Tar- Tar- Pagu Tar- Pagu Tar- Pagu Tar- Pagu Terkait
Priori- men- men- Anggaran Anggaran Target
Manfaat get get Anggaran (Rp.) get Anggaran (Rp.) get Anggaran (Rp.) get Anggaran (Rp.)
tas klatur klatur (Rp.) (Rp.)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Penyediaan San- PMKS/ 940 896.750.000 940 896.750.000 940 896.750.000 940 896.750.000
dang PPKS
Penyediaan Asrama PMKS/ 785 1.200.266.424 ----- ----- -----
yang Mudah PPKS
Diakses
Penyediaan Alat PMKS/ 940 453.481.706 940 590.552.056 940 590.552.056 940 590.552.056
Bantu PPKS
Penyediaan Per- PMKS/ 940 1.625.981.678 940 1.297.794.004 940 1.297.794.004 940 1.297.794.004
bekalan Kesehatan PPKS
di dalam Panti
Sosial
Pemberian Bimb- PMKS/ 940 278.900.000 940 278.900.000 940 278.900.000 940 278.900.000
ingan Fisik, Mental, PPKS
Spritual dan Sosial
Pemberian Bimbin- PMKS/ 940 677.474.192 940 282.000.000 940 282.000.000 940 282.000.000
gan Aktivitas Hidup PPKS
Sehari- Hari
Akses Ke Layanan PMKS/ 940 1.222.256.000 940 229.950.000 940 229.950.000 940 229.950.000
Pendidikan dan PPKS
Kesehatan Dasar
Pemberian Pe- PMKS/ 505 14.800.000 ----- ----- -----
layanan Penelusu- PPKS
ran Keluarga
Pemberian Pe- PMKS/ 140 27.140.000 140 5.600.000 140 5.600.000 140 5.600.000
layanan Reunifikasi PPKS
Keluarga
Pemulasaraan PMKS/ 940 175.000.000 940 175.000.000 940 175.000.000 940 175.000.000
PPKS
Koordinasi, Sinkro- PMKS/ 940 416.611.295 940 4.991.731.295 940 5.563.171.295 940 5.563.171.295
nisasi dan Pembi- PPKS
naan Pelaksanaan
Rehabilitasi Sosial
Dasar Gelandan-
gan dan Pengemis
Terlantar di dalam
Panti
Pro- Pro- Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024
Sasaran
gram gram Kegiatan
Sub Kegiatan Pener- Instansi
No Icon/ No- Nomen- Pagu Pagu
Nomenklatur ima Tar- Tar- Pagu Tar- Pagu Tar- Pagu Tar- Pagu Terkait
Prior- men- klatur Anggaran Anggaran Target
Manfaat get get Anggaran (Rp.) get Anggaran (Rp.) get Anggaran (Rp.) get Anggaran (Rp.)
itas klatur (Rp.) (Rp.)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Rehabili- Penyediaan PMKS/ 200 1.897.000.000 200 1.939.975.000 200 2.71.500.000 200 2.715.600.000
tasi Sosial Permakanan PPKS
Dasar
Gelandan-
gan dan
Pengemis
di dalam
Panti
Penyediaan PMKS/ 200 95.000.000 200 95.000.000 200 95.000.000 200 95.000.000
Sandang PPKS
Penyediaan PMKS/ 200 83.050.000 ----- ----- -----
Asrama/Wisma PPKS
yang mudah
Diakses
Penyediaan PMKS/ 200 353.344.500 200 229.312.500 200 229.312.500 200 229.312.500
Perbekalan PPKS
Kesehatan di
dalam Panti
Pemberian PMKS/ 200 85.087.500 200 80.000.000 200 80.000.000 200 80.000.000
Bimbingan Fisik, PPKS
Mental, Spritual
dan Sosial
Pemberian PMKS/ 200 197.782.000 200 100.000.000 200 100.000.000 200 100.000.000
Bimbingan PPKS
Aktivitas Hidup
Sehari- Hari
Pemberian PMKS/ 200 840.000.000 200 840.000.000 200 840.000.000 200v 840.000000
Bimbingan PPKS
Keterampilan
Dasar
Fasilitasi PMKS/ 100 6.000.000 ----- ----- -----
Pembuatan PPKS
Nomor Induk
Kependudukan,
Kartu Tanda
Penduduk, Akta
Kelahiran, Surat
Nikah, dan/atau
Identitas Anak

205 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


206 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024

Pro- Pro- Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024
Sasaran
gram gram Kegiatan Sub Kegiatan
Pener- Instansi
No Icon/ No- Nomen- Nomenkla- Pagu Pagu
ima Tar- Tar- Pagu Tar- Pagu Tar- Pagu Tar- Pagu Terkait
Prior- men- klatur tur Anggaran Anggaran Target
Manfaat get get Anggaran (Rp.) get Anggaran (Rp.) get Anggaran (Rp.) get Anggaran (Rp.)
itas klatur (Rp.) (Rp.)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Akses PMKS/ 200 93.640.000 200 93.640.000 200 93.640.000 200 93.640.000
Kelayanan PPKS
Pendidikan
dan Kesehatan
Dasar
Pemulangan ke PMKS/ 100 50.000.000 ----- ----- -----
Daerah Asal PPKS
Koordinasi, PMKS/ 5 679.501.670 5 1.481.677.670 5 1.463.677.670 5 1.463.677.670
Sinkronisasi PPKS
dan Pembinaan
Pelaksanaan
Rehabilitasi
Sosial Dasar
Gelandangan
dan Pengemis
Terlantar di
dalam Panti
Rehabilitasi Penyediaan PMKS/ 1214 5.862.571.000 1214 10.914.190.000 1214 14.164.190.000 1214 14.164.190.000
Sosial bagi Permakanan PPKS
Penyandang
Masalah
Kesejahter-
aan Sosial
(PMKS)
Lainnya di
Luar HIV/
AIDS dan
NAPZA di
dalam Panti
Penyediaan PMKS/ 1214 850.348.140 1214 850.348.140 1214 1.019.098.140 1214 1.019.098.140
Sandang PPKS
Penyediaan PMKS/ 1214 120.983.662 _____ _____ _____
Asrama/Wisma PPKS
yang mudah
Diakses
Penyediaan PMKS/ 1214 506.683.370 1214 506.683.370 1214 554.383.370 1214 554.383.370
Perbekalan PPKS
Kesehatan di
dalam Panti
Pro- Ke- Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 In-
Program Sasaran
gram giatan Sub Kegiatan stansi
No Icon/ Penerima Pagu Pagu
Nomen- Nomen- Nomenklatur Tar- Tar- Pagu Tar- Pagu Tar- Pagu Tar- Pagu Ter-
Prioritas Manfaat Anggaran Anggaran Target
klatur klatur get get Anggaran (Rp.) get Anggaran (Rp.) get Anggaran (Rp.) get Anggaran (Rp.) kait
(Rp.) (Rp.)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Pemberian PMKS/ 1214 873.901.998 1214 873.901.998 1214 873.901.998 1214 873.901.998
Bimbingan Fisik, PPKS
Mental, Spritual
dan Sosial
Pemberian Bimb- PMKS/ 1044 623.707.540 1044 296.576.540 1044 296.576.540 1044 296.576.540
ingan Aktivitas PPKS
Hidup Sehari- Hari
Pemberian Bimb- PMKS/ 1214 5.413.700.000 1214 1.620.000.000 1214 2.700.000.000 1214 2.700.000.000
ingan Keterampi- PPKS
lan Dasar
Fasilitasi Pembua- PMKS/ 150 104.000 150 104.000 150 104.000 150 104.000
tan Nomor Induk PPKS
Kependudukan,
Kartu Tanda
Penduduk, Akta
Kelahiran, Surat
Nikah, dan/atau
Identitas Anak
Akses Kelayanan PMKS/ 150 202.363.000 150 202.363.000 150 202.363.000 150 202.363.000
Pendidikan dan PPKS Orang Orang Orang Orang
Kesehatan Dasar
Pemulangan ke PMKS/ 670 131.800.000 - - -
Daerah Asal PPKS Orang
Koordinasi, PMKS/ 1054 360.295.290 1054 3.944.816.000 1054 4.126.816.000 1054 4.126.816.000
Sinkronisasi dan PPKS orang orang orang orang
Pembinaan Pelak-
sanaan Bidang
Rehabilitasi Sosial
bagi Penyandang
Masalah Kese-
jahteraan Sosial
(PMKS) Lainnya di
luar HIV/AIDS dan
NAPZA
5 Bantuan Program Penge- Rehabilitasi Sara- Janda 415 83.000.000 - - - Dinas
Sembako Penge- lolaan na dan Prasarana Perintis Ke- orang Sosial
Untuk lolaan Taman Taman Makam merdekaan
Janda Per- Taman Makam Pahlawan Nasional
intis Ke- Makam Pahlawan Provinsi
merdekaan Pahlawan Nasional
Provinsi

207 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


208 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024

Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024
Pro- Sub Sasaran
Program Kegiatan
gram Kegiatan Pener- Pagu Pagu Instansi
No Icon/ Nomen-
Nomen- Nomen- ima Tar- Ang- Tar- Ang- Pagu Pagu Pagu Pagu Terkait
Prioritas klatur Target Target Target Target
klatur klatur Manfaat get garan get garan Anggaran (Rp.) Anggaran (Rp.) Anggaran (Rp.) Anggaran (Rp.)
(Rp.) (Rp.)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
6 Biaya Program Pengelo- Penye- Siswa 532.450 270.384.055.500 372.601 291.729.055.500 372.601 291.729.045.500 372.601 291.729.045.500 Dinas
Penunjang Pengelo- laan Pen- diaan SMA Siswa Pendi-
Operasional laan Pen- didikan Biaya dikan
Penye- didikan Sekolah Personil
lenggaraan Menengah Peserta
Pendidikan Atas Didik
(BPOPP) Sekolah
SMA, SMK Menengah
dan PK-PLK Atas
Pengelo- Penye- Siswa 779.816 596.140.175.300 658.871.395.300 374.977 658.871.395.300 374.977 658.871.395.300
laan Pen- diaan SMK siswa
didikan Biaya
Sekolah Personil
Menengah Peserta
Kejuruan Didik
Sekolah
Menengah
Kejuruan
Pengelo- Penye- Siswa PK 20.185 15.901.959.200 5.240 18.167.709.200 5.290 18.167.709.200 5.341 18.167.709.200
laan Pen- diaan PLK Siswa
didikan Biaya
Khusus Personil
Peserta
Didik Pen-
didikan
Khusus
7 Tunjangan Program Fasilitasi Fasilitasi Imam 9.350 18.700.000.000 92 261.004.004.006 94 261.373.333.375 96 261.532.636.842 Biro Ad-
kehormatan Kese- Pem- Kelem- Masjid orang ministrasi
bagi Imam jahteraan binaan bagaan Kese-
Masjid Rakyat Mental Bina jahteraan
Spiritual Spiritual Rakyat
8 Tunjangan Program Fasilitasi Fasilitasi Hafidz 5.095 1.273.750.000 Biro Ad-
Kehormatan Kese- Pem- Kelem- Hafidzoh orang ministrasi
untuk Hafidz jahteraan binaan bagaan Kese-
Hafidzoh Rakyat Mental Bina jahteraan
Spiritual Spiritual Rakyat
9 Beasiswa S - Program Fasilitasi Pengelo- Guru 510 5.100.000.000 92 244.486.871.677 94 244.525.858.167 96 244.542.674.276 Biro Ad-
1 Madin Kese- Pem- laan Sa- Madin orang ministrasi
jahteraan binaan rana dan Kese-
Rakyat Mental Prasarana jahteraan
Spiritual Spiritual Rakyat
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024
Sub Sasaran
Program Program Kegiatan
Kegiatan Pener- Pagu Pagu Instansi
No Icon/ Nomen- Nomen-
Nomen- ima Tar- Ang- Tar- Ang- Pagu Tar- Pagu Tar- Pagu Tar- Pagu Terkait
Prioritas klatur klatur Target
klatur Manfaat get garan get garan Anggaran (Rp.) get Anggaran (Rp.) get Anggaran (Rp.) get Anggaran (Rp.)
(Rp.) (Rp.)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
10 Bea- Program Fasilitasi Penge- Guru 425 4.250.000.000 Biro
siswa S Kese- Pembinaan lolaan Madin orang Adminis-
- 1 Ma'had jahteraan Mental Sarana dan trasi Kese-
Aly Rakyat Spiritual Prasarana jahteraan
Spiritual Rakyat
11 Beasiswa Program Fasilitasi Penge- Guru 320 6.400.000.000 Biro
S-2 Kese- Pembinaan lolaan Madin orang Adminis-
Madin jahteraan Mental Sarana dan trasi Kese-
Rakyat Spiritual Prasarana jahteraan
Spiritual Rakyat
12 Beasiswa Program Fasilitasi Penge- Tenaga 20 5.086.500.000 Biro
Kairo Kese- Pembinaan lolaan Pendidik maha- Adminis-
jahteraan Mental Sarana dan siswa trasi Kese-
Rakyat Spiritual Prasarana jahteraan
Spiritual Rakyat
13 Mudik Program Pelak- Penataan Mas- - 300.000.000 260.685.500 260.685.500 260.685.500 Dinas
Balik Gra- Penye- sanaan Manaje- yarakat Perhubun-
tis (Motor, lengga- Manaje- men dan Provinsi gan
Bus, raan Lalu men dan Rekayasa Jawa
Kereta Api Lintas Dan Rekayasa Lalu Lintas Timur
dan Kapal Angkutan Lalu Lintas Untuk Jar-
TNI AL) Jalan untuk Jar- ingan Jalan
(LLAJ) ingan Jalan Provinsi
Provinsi
Penyediaan Penye- Mas- - 999.057.880 0 4.150.000.000 0 4.150.000.000 0 4.150.000.000
Angkutan diaan yarakat
Umum Angkutan Provinsi
untuk Jasa Umum Jawa
Angkutan untuk Jasa Timur
Orang dan/ Angkutan
atau Ba- Orang dan/
rang Antar atau Ba-
Kota dalam rang Antar
1 (satu) Kota dalam
Daerah 1 (satu)
Provinsi Daerah
Provinsi

209 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


210 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024

Sasaran Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024
Program Program Kegiatan Sub Kegia- Pener-
Instansi
No Icon/ Nomen- Nomenkla- tan Nomen- ima Pagu Pagu Pagu Pagu Pagu Pagu
Tar- Tar- Tar- Tar- Tar- Terkait
Prioritas klatur tur klatur Man- Anggaran Anggaran Target Anggaran Anggaran Anggaran Anggaran
get get get get get
faat (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Program Penetapan Penyediaan Mas- - 17.845.273.113 0 19.196.595.330 0 19.371.629.100 0 19.282.408.465 Dinas
Penge- Lintas Penye- Data dan Infor- yarakat Per-
lolaan berangan dan masi Jaringan Provinsi hubun-
Pelayaran Persetujuan Lintas Penye- Jawa gan
Pengoper- berangan dan Timur
asian untuk Persetujuan
Kapal yang Pengoperasian
Melayani Kapal Penye-
Penyeberan- berangan Lin-
gan Lintas tas Pelabuhan
Pelabuhan antar Daerah
antar Daerah Kabupat-
Kabupaten/ en/Kota
Kota dalam 1 dalam Daerah
(satu) Daerah Provinsi
Provinsi
Program Penetapan Pelaksanaan Mas- - 478.974.764 0 - 0 - 0 - Dinas
Penge- Rencana Penyusunan yarakat Per-
lolaan Induk Perk- Rencana Induk Provinsi hubun-
Perkereta- eretaapian Perkereta- Jawa gan
apian apian Timur

B Meningkatkan Pendapatan
1 Bansos Usaha Program Pengelolaan Pengelolaan PMKS/ 440 1.320.000.000 2.519.314.913 3.027.767.372 3.027.767.372 Dinas
Ekonomi Perlindun- Data Fakir Fakir Miskin PPKS Sosial
Produktif gan Dan Miskin Cak- Lintas Daerah
Kelompok Us- Jaminan upan Daerah Kabupaten/
aha Bersama Sosial Provinsi Kota (Fasil-
(KUBE) itasi Bantuan
Pengemban-
gan Ekonomi
Masyarakat)
2 Bansos Usaha Program Pengelolaan Fasilitasi Wanita 120 360.000.000 3.213.721.001 3.457.648.876 3.457.648.876 Dinas
Ekonomi Perlindun- Data Fakir Bantuan Rawan Sosial
Produktif gan Dan Miskin Cak- Pengemban- Sosial
untuk Wanita Jaminan upan Daerah gan Ekonomi Ekonomi
Rawan Sosial Sosial Provinsi Masyarakat
Ekonomi
(WRSE)
Sasaran Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024
Program Program Kegiatan Sub Kegia-
Pener- Instansi
No Icon/ Nomenkla- Nomenkla- tan Nomen- Pagu Pagu Pagu Pagu Pagu Pagu
ima Tar- Tar- Tar- Tar- Terkait
Prioritas tur tur klatur Anggaran Anggaran Target Anggaran Anggaran Target Anggaran Anggaran
Manfaat get get get get
(Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
3 Bansos Program Pengelolaan Fasilitasi Eks Klien 100 500.000.000 ----- ----- ----- Dinas
Usaha Perlindungan Data Fakir Bantuan Sosial
Ekonomi Dan Jaminan Miskin Cak- Pengemban-
Produktif Sosial upan Daerah gan Ekonomi
untuk Eks Provinsi Masyarakat
Klien
4 Pameran, Program Pember- Peningkatan PSM 1 232.503.150 36.086.700 150.000.000 150.000.000 Dinas
promosi Pember- dayaan Po- Kemampuan Sosial
produk dayaan Sosial tensi Sumber Potensi
usaha Kesejahter- Sumber
klien UPT aan Sosial Kesejahter-
(Jatim Provinsi aan Sosial
Fair) Kelembagaan
Masyarakat
Kewenangan
Provinsi
5 Jatim Program Pembi- Pelaksanaan Keluarga 5.298 5.850.000.000 10.186 10.000 10.000 Dinas
Puspa Administrasi naan dan Penugasan Rumah KPM Pember-
Pemerintah- Pengawasan Urusan/ Tangga dayaan
an Desa Penye- Kewenangan Perem- Mas-
lenggaraan Provinsi yang puan (Pe- yarakat
Pemerintah- Dilaksanakan sentil 8-12 dan Desa
an Desa oleh Desa dan PKH
Graduasi)
Bantuan Desa - 15.624.750.000
Keuangan
Desa
6 Pember- Program Pembi- Pembi- Unit 202 4.178.231.000 0 4.178.231.000 0 4.220.000.000 0 4.230.000.000 Dinas
dayaan Administrasi naan dan naan dan Bumdes Unit Pember-
BUMDesa Pemerintah- Pengawasan Pengawasan dayaan
an Desa Penye- Penetapan Mas-
lenggaraan Pengaturan yarakat
Pemerintah- BUM Desa dan Desa
an Desa Kabupaten/
Kota dan
Lembaga
Kerjasama
antar Desa
Bantuan Desa - 15.100.000.000
Keuangan
Desa

211 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


212 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024

Pro- Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024
Pro- Sasaran
gram Kegiatan
gram Sub Kegiatan Pener- Instansi
No Icon/ Nomenkla- Pagu Pagu Pagu Pagu Pagu Pagu
Nomen- Nomenklatur ima Tar- Tar- Tar- Tar- Tar- Terkait
Priori- tur Anggaran Anggaran Target Anggaran Anggaran Anggaran Anggaran
klatur Manfaat get get get get get
tas (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
7 Desa Program Pembinaan Pelaksanaan Desa 151 5.635.539.000 0 11.485.539.000 0 11.600.000.000 0 11.610.000.000 Dinas
Berdaya Admin- dan Penga- Penugasan Uru- Mandiri Desa Pember-
istrasi wasan Penye- san/Kewenangan dayaan
Pemer- lenggaraan Provinsi yang Mas-
intahan Pemerintahan Dilaksanakan yarakat
Desa Desa oleh Desa dan Desa
Bantuan Keuan- Desa - 15.100.000.000
gan Desa

8 SINAN- Program Pember- Fasilitasi Pelaku 1.800 4.252.500.000 0 4.252.500.000 0 4.295.000.000 0 4.310.000.000 Dinas
DO Pember- dayaan Pengembangan Usaha Org Pember-
(Sinau dayaan Lembaga Ke- Usaha Ekonomi Ekonomi dayaan
Nang Lembaga masyarakatan Masyarakat Mas- Mas-
Deso) Kemas- yang bergerak dan Pemerintah yarakat yarakat
yaraka- di bidang pem- Desa dalam (UEM) dan Desa
tan, berdayaan Meningkatkan
Lembaga desa dan Pendapatan Asli
Adat Dan lembaga adat Desa
Mas- tingkat daerah
yarakat Provinsi
Hukum serta Pem-
Adat berdayaan
Masyarakat
Hukum Adat
9 Anti Program Pengelolaan Penyediaan Badan/ 15 1.710.000.000 58 6.106.105.800 59 6.606.105.800 60 6.606.105.800 Dinas Ke-
Poverty Penge- Pembudi- Prasarana Lembaga/ kelom- lautan dan
Program lolaan dayaan Ikan di Pembudidayaan Organisasi pok Perikanan
(APP) Perikanan Laut Ikan di Air Payau Kemas-
Bidang Budidaya dan Air Tawar yarakatan
Peri- yang Penggunaan yang
kanan Sumber Dayanya berbadan
lebih Efisien hukum
Apabila dilaku- Indonesia
kan oleh Daerah
Provinsi dan/
atau Manfaat
atau Dampak
Negatifnya Lintas
Daerah Kabupat-
en/Kota
Sasaran Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024
Program Program Kegiatan
Sub Kegiatan Pener- Instansi
No Icon/ Nomen- Nomen- Pagu Pagu Pagu Pagu Pagu
Nomenklatur ima Tar- Tar- Tar- Tar- Pagu Tar- Terkait
Prioritas klatur klatur Anggaran Anggaran Target Anggaran Anggaran Anggaran
Manfaat get get get get Anggaran (Rp.) get
(Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Program Penge- Penyediaan Badan/ 15 790.050.000 143 19.480.186.664 147 21.081.666.521 150 25.985.864.492 Dinas Ke-
Penge- lolaan Sarana Pembu- Lembaga/ kelom- lautan dan
lolaan Pembudi- didayaan Ikan Organisasi pok Perikanan
Perikanan dayaan Ikan di Air Payau dan Kemas-
Budidaya di Laut Air Tawar yang yarakatan
Penggunaan yang
Sumber Dayan- berbadan
ya lebih Efisien hukum
apabila dilaku- Indonesia
kan oleh Daerah
Provinsi dan/
atau Manfaat
atau Dampak
Negatifnya
Lintas Daerah
Kabupaten/
Kota
10 Pelatihan Program Penyusu- Koordinasi, Pokmas 1 Pok- 42.364.000 Dinas Per-
Pewarnaan Perenca- nan, Pener- Sinkronisasi, mas (20 industrian
Batik den- naan Dan apan, dan dan Pelak- org) dan Per-
gan Teknik Pemba- Evaluasi sanaan Pemban- dagangan
Sogan ngunan Rencana gunan Sumber Provinsi
Industri Pembangu- Daya Industri Jawa
nan Industri Timur
Provinsi
11 Konservasi Program Pengen- Penanganan Kelompok - 238.380.000 325.000.000 335.000.000 335.000.000 Dinas
Lahan Pengen- dalian dan Dampak Tani Perkebu-
Melalui dalian Dan Penang- Perubahan Iklim nan
Pembuatan Penang- gulangan (DPI) Tanaman
Lubang gulangan Bencana Pangan, Hor-
Resapan Bencana Pertanian tikultura, dan
Biopori dan Pertanian Provinsi Perkebunan
Rorak
12 Pelatihan Program Penataan Pengendalian Kelompok - 256.416.000 347.778.000 347.778.000 347.778.000 Dinas
Peningka- Penye- Prasarana dan Peman- Tani Perkebu-
tan Kelas diaan Dan Pertanian faatan Prasa- nan
Kelompok Pengem- rana, Kawasan
Tani bangan dan Komoditas
Prasarana Pertanian
Pertanian

213 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


214 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024

Sub Sasaran Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024
Program Program Kegiatan
Kegiatan Pener- Instansi
No Icon/ Nomen- Nomen- Pagu Pagu Pagu
Nomen- ima Tar- Tar- Pagu Tar- Tar- Pagu Tar- Pagu Terkait
Prioritas klatur klatur Anggaran Anggaran Target Anggaran
klatur Manfaat get get Anggaran (Rp.) get get Anggaran (Rp.) get Anggaran (Rp.)
(Rp.) (Rp.) (Rp.)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
13 Fasilitasi Program Penerbitan Penilaian Kelompok - 635.000.000 700.000.000 715.000.000 715.000.000 Dinas
Pemasa- Perizinan Izin Usaha Kelaya- Tani Perkebu-
ran Usaha Pertanian kan dan nan
Produk Pertanian yang Kegia- Pemberian
Perke- tan Usaha- Pertim-
bunan nya dalam bangan
(Pameran Daerah Teknis
Produk Kabupaten/ Izin Usaha
Perkebu- Kota Pertanian
nan) di Lintas
Kabupat-
en/Kota
14 Fasilitasi Program Penerbitan Pembi- Kelompok - 174.888.000 150.000.000 150.000.000 150.000.000 Dinas
Sertifikasi Perizinan Izin Usaha naan dan Tani Perkebu-
Produk Usaha Pertanian Penga- nan
Perkebu- Pertanian yang Kegia- wasan
nan (SNI) tan Usaha- Penerapan
nya dalam Izin Usaha
Daerah Pertanian
Kabupaten/
Kota
15 Kelompok Program Pelaksanaan Pengua- KTH, PK 41 8.639.915.761 617.159.918 617.159.918 617.159.918 Dinas Ke-
Tani Hutan Pendi- Penyuluhan tan dan Kelom- hutanan
dikan Dan Kehutanan Pendamp- pok
Pelatihan, Provinsi dan ingan
Penyuluhan Pember- Kelem-
Dan Pem- dayaan bagaan
berdayaan Masyarakat Kelompok
Masyarakat di Bidang Tani Hutan
Di Bidang Kehutanan
Kehutanan
16 Perhutan- Program Pelaksanaan Penyia- KPS, 16 4.065.894.810 1.058.193.400 1.198.193.400 1.580.193.400 Dinas Ke-
an Sosial Pendi- Penyuluhan pan dan KUPS, PK Kelom- hutanan
dikan Dan Kehutanan Pengem- pok
Pelatihan, Provinsi dan bangan
Penyuluhan Pember- Perhutan-
Dan Pem- dayaan an Sosial
berdayaan Masyarakat
Masyarakat di Bidang
Di Bidang Kehutanan
Kehutanan
Sub Sasaran Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024
Program Program Kegiatan
Kegiatan Pener- Instansi
No Icon/ Nomen- Nomenkla- Pagu Pagu Pagu
Nomen- ima Tar- Tar- Tar- Pagu Tar- Pagu Tar- Pagu Terkait
Prioritas klatur tur Anggaran Anggaran Target Anggaran
klatur Manfaat get get get Anggaran (Rp.) get Anggaran (Rp.) get Anggaran (Rp.)
(Rp.) (Rp.) (Rp.)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
17 APP (Anti Program Pelaksanaan Pember- Pokmas, 7 276.805.152 280.000.000 280.000.000 280.000.000 Dinas Ke-
Poverty Pengelo- Pengelo- dayaan KTH Kelom- hutanan
Program) laan Daer- laan DAS Mas- pok
Bidang Ke- ah Aliran Lintas Daerah yarakat
hutanan Sungai Kabupaten/ dalam
(Das) Kota dan Kegiatan
dalam Daerah Pengelo-
Kabupaten/ laan DAS
Kota dalam 1
(satu) Daerah
Provinsi
18 APP (Anty Program Peningkatan Pemberian Badan/ 4 2.829.335.000 1 4.300.000.000 1 4.300.000.000 1 4.300.000.000 Dinas Pe-
Poverty Penye- Ketersediaan Bimbingan Lembaga/ ternakan
Program) diaan dan dan Mutu Pening- Organisasi
bidang pe- Pengem- Benih/Bibit katan Kemas-
ternakan bangan Ternak dan Produksi yarakatan
Sarana Tanaman Pa- Benih/Bi- yang
Pertanian kan Ternak, bit Ternak Berbadan
Bahan Pakan, dan Tana- Hukum
serta Pakan man Pakan Indonesia
Kewenangan Ternak,
Provinsi Bahan Pa-
kan, serta
Pakan Ke-
wenangan
Provinsi
19 Penguatan Program Pember- Perluasan Koperasi 1600 5.260.691.250 1.218 16.949.308.053 1.230 17.170.000.000 1.240 17.273.020.000 Dinas
Akses Per- Pember- dayaan dan Akses Pas- Koperasi
modalan dayaan Perlindungan ar, Akses dan UKM
Koperasi, Dan Per- Koperasi yang Pem-
Pendamp- lindungan Keang- biayaan,
ingan re- Koperasi gotaannya Penataan
strukturi- Lintas Daerah Mana-
sasi usaha Kabupaten/ jemen,
koperasi Kota dalam 1 Standari-
(satu) Daerah sasi, dan
Provinsi Restruk-
turisasi
Usaha

215 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


216 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024

Sasaran Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024
Program Program Kegiatan Sub Kegia-
Pener- Instansi
No Icon/ Nomen- Nomen- tan Nomen- Pagu Pagu Pagu Pagu Pagu Pagu
ima Tar- Tar- Tar- Tar- Tar- Terkait
Prioritas klatur klatur klatur Anggaran Anggaran Target Anggaran Anggaran Anggaran Anggaran
Manfaat get get get get get
(Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
20 Penguatan Program Pember- Peningkatan Koperasi 1.451 5.861.339.132 660 5.452.109.323 680 5.555.000.000 690 5.588.330.000 Dinas
Akses Pem- Pember- dayaan dan Produkti- Koperasi
biayaan dayaan Perlindun- vitas, Nilai dan UKM
Jasa Dan Per- gan Kop- Tambah, Akses
Keuangan, lindungan erasi yang Pasar, Akses
Advokasi Koperasi Keanggota- Pembiayaan,
Kelem- annya Lintas Penguatan
bagaan Daerah Kelembagaan,
Koperasi, Kabupaten/ Penataan
Fasilitasi Kota dalam Manajemen,
Badan 1 (satu) Standarisasi,
Hukum Daerah dan Restruk-
Koperasi, Provinsi turisasi Usaha
OPOP
21 Kemitraan Program Pember- Menumbuh UKM 2930 11.847.210.509 240 19.511.203.818 250 19.809.325.000 260 19.928.180.000 Dinas
Pemasaran, Pember- dayaan kembangkan Koperasi
Penguatan dayaan Usaha kecil UMKM untuk dan UKM
Akses Usaha yang dilaku- Menjadi Usaha
permoda- Menen- kan melalui yang Tangguh
lan UKM, gah, Usaha pendataan, dan Mandiri
Pengem- Kecil Dan kemitraan, Sehingga dapat
bangan Usaha kemudahan Meningkatkan
Usaha UKM Mikro perijinan, Penciptaan
melalui (Umkm) penguatan Lapangan Ker-
BDC kelem- ja, Pemerataan
bagaan dan Pendapatan,
koordinasi Pertumbuhan
dengan para Ekonomi, dan
pemangku Pengentasan
kepentingan Kemiskinan
22 Kemitraan Program Pengem- Produksi dan UKM 660 7.053.113.000 600 6.299.265.059 600 6.363.000.000 600 6.401.178.000 Dinas
Pemasaran Pengem- bangan Pengolahan, Koperasi
UKM, bangan Usaha Kecil Pemasaran, dan UKM
Pelatihan Umkm dengan Sumber Daya
UKM Orientasi Manusia, serta
Peningkatan Desain dan
Skala Usaha Teknologi
Menjadi
Usaha
Menengah
Sasaran Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024
Program Kegiatan
Program Icon/ Sub Kegiatan Pener- Instansi
No Nomen- Nomen- Pagu Pagu Pagu Pagu Pagu Pagu
Prioritas Nomenklatur ima Tar- Tar- Tar- Tar- Tar- Terkait
klatur klatur Anggaran Anggaran Target Anggaran Anggaran Anggaran Anggaran
Manfaat get get get get get
(Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
23 Pemulihan Program Pember- Advokasi Perem- 1.050 1.514.226.624 1 1.090.000.000 1 1.090.000.000 1 1.090.000.000 Dinas
Ekonomi dan Pengaru- dayaan kenijakan dan puan Orang Pember-
Sosial melalui sutamaan Perempuan pendampingan Kepala dayaan
Pemberdayaan Gender dan Bidang peningkatan Keluarga, Perem-
Perempuan, Pember- Ekonomi partisipasi Industri puan, Per-
Pembinaan dayaan pada Organ- perempuan Rumahan, lindungan
Pengembangan Perempuan isasi Kemas- dalam politik, Keluarga Anak dan
Produktifitas yarakatan hukum, sosial Pekerja Kepen-
Usaha bagi Kewenan- dan ekonomi Migran dudukan
Perempuan gan Provinsi kewenangan
(IR), Pembinaan provinsi
Pengembangan
Produktifitas
Usaha bagi
Keluarga PMI
24 Pelatihan kerja Program Pelaksanaan Proses Pelaksa- Mas- 1.488 54.563.963.632 Dinas
Reguler Pelatihan Latihan Ker- naan Pendidikan yarakat orang Tenaga
Kerja Dan ja berdasar- dan Pelatihan provinsi Kerja dan
Produktivi- kan Klaster Keterampilan Jawa Transmi-
tas Tenaga Kompetensi bagi Pencari Ker- Timur grasi
Kerja ja berdasarkan
Klaster Kompe-
tensi
25 Pelatihan Kerja Program Pelaksanaan Proses Pelaksa- mas- 592 4.706.951.280 Dinas
intensif 480 jam Pelatihan Latihan Ker- naan Pendidikan yarakat orang Tenaga
Kerja Dan ja berdasar- dan Pelatihan provinsi Kerja dan
Produktivi- kan Klaster Keterampilan Jawa Transmi-
tas Tenaga Kompetensi bagi Pencari Ker- Timur grasi
Kerja ja berdasarkan
Klaster Kompe-
tensi
26 Pelatihan Program Pelaksanaan Proses Pelaksa- mas- 3.504 12.225.053.879 Dinas
Berbasis Mobile Pelatihan Latihan Ker- naan Pendidikan yarakat orang Tenaga
Training Unit Kerja Dan ja berdasar- dan Pelatihan provinsi Kerja dan
(MTU) Produktivi- kan Klaster Keterampilan Jawa Transmi-
tas Tenaga Kompetensi bagi Pencari Ker- Timur grasi
Kerja ja berdasarkan
Klaster Kompe-
tensi

217 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


218 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024

Sub Sasaran Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024
Program Program Kegiatan
Kegiatan Pener- Instansi
No Icon/ Nomen- Nomenkla- Pagu Pagu
Nomen- ima Tar- Tar- Tar- Pagu Tar- Pagu Tar- Pagu Tar- Pagu Terkait
Prioritas klatur tur Anggaran Anggaran
klatur Manfaat get get get Anggaran (Rp.) get Anggaran (Rp.) get Anggaran (Rp.) get Anggaran (Rp.)
(Rp.) (Rp.)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
27 Job Mar- Program Pengelolaan Job Fair/ mas- 1,390 2.319.251.779 550 2.430.371.154 500 2.413.521.785 500 2.413.521.785 Dinas
ket Fair Penempa- Informasi Bursa Kerja yarakat orang Tenaga
tan Tenaga Pasar Kerja provinsi Kerja dan
Kerja Jawa Transmi-
Timur grasi
Program Pelindungan Pember- PMI 50 266,691,808 526,513,400 455,820,950 455,820,950
Penempa- PMI (Pra dayaan
tan Tenaga dan Purna Pekerja
Kerja Penempatan) Migran
di Daerah Indonesia
Provinsi Purna
Penempa-
tan
28 Vocational Program Pelindungan Pember- 50 orang 50 266.691.808 526.513.400 455.820.950 455.820.950 Dinas
training Penempa- PMI (Pra dayaan PMI purna orang Tenaga
pasca tan Tenaga dan Purna Pekerja Kerja dan
kepulan- Kerja Penempatan) Migran Transmi-
gan PMI di Daerah Indonesia grasi
(Pekerja Provinsi Purna Pene-
Migran mpatan
Indonesia)
Wanita

C Meminimalkan Wilayah Kantong Kemiskinan

1 Penge- Penge- Pengangga- Pembangu- Rumah - 2.450.000.000 2.628.000.000 1.400 2.628.000.000 1.400 2.628.000.000 Dinas
lolaan lolaan ran untuk nan Sarana Tangga Energi dan
Ketenag- Ketenag- Kelompok Penyediaan Miskin Sumber
alistrikan alistrikan Masyarakat Tenaga Lis- Daya
Tidak Mampu. trik Belum Mineral
Pembangu- Berkem-
nan Sarana bang,
Penyediaan Daerah Ter-
Tenaga Listrik pencil dan
Belum Berkem- Perdesaan
bang. Daerah
Terpencil dan
Pedesaan
Sub Sasaran Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024
Program Program
Kegiatan No- Kegiatan Pener- Instansi
No Icon/ Nomen- Pagu Pagu
menklatur Nomen- ima Tar- Tar- Tar- Pagu Tar- Pagu Tar- Pagu Tar- Pagu Terkait
Prioritas klatur Angga- Angga-
klatur Manfaat get get get Anggaran (Rp.) get Anggaran (Rp.) get Anggaran (Rp.) get Anggaran (Rp.)
ran (Rp.) ran (Rp.)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
2 Pengem- Program Pengelolaan Supervisi - 2 4.723.275.240 6 18.717.500.000 5 17.167.500.000 5 17.167.500.000 Dinas
bangan Pengelo- dan Pengem- Pembangu- Perumah-
Kinerja laan Dan bangan Sistem nan/Pen- an Rakyat,
Pengelo- Pengem- Penyediaan Air ingkatan/ Kawasan
laan Air bangan Minum (SPAM) Perluasan/ Per-
Minum Sistem Lintas Kabupat- Perbaikan mukiman
dan San- Penye- en/Kota SPAM dan Cipta
itasi diaan Air Karya
Minum
Pemba- - 82 131.915.372.410 40 262.130.772.000 60 274.030.772.000 70 279.030.772.000
ngunan
Baru SPAM
Jaringan
Perpipaan
Perluasan - 1 20.543.000.000 3 25.800.000.000 3 26.000.000.000 3 26.000.000.000
SPAM
Jaringan
Perpipaan
3 Penye- Program Penyelengga- Peman- - 4 6.288.663.600 0 10.129.633.000 0 8.784.747.000 0 10.313.747.000 Dinas
lengga- Pengem- raan Infras- faatan dan Perumah-
raan Peru- bangan truktur pada Pemeli- an Rakyat,
mahan dan Per- Permukiman di haraan Kawasan
Kawasan mukiman Kawasan Strat- Infrastruk- Per-
Per- egis Daerah tur Kawasan mukiman
mukiman Provinsi Permukiman dan Cipta
di Kawasan Karya
Strategis
Daerah
Provinsi
Program Peningka- 17 47.600.000.000 12 40.600.000.000 12 40.600.000.000 12 40.600.000.000
Kawasan tan Kualitas
Per- Kawasan
mukiman Permukiman
Kumuh dengan
Luas 10 (Sepu-
luh) Ha sampai
dengan di
Bawah 15 (Lima
Belas) Ha

219 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


220 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024

Pro- Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024
Sasaran
gram Program Kegiatan Sub Kegia-
Pener- Instansi
No Icon/ Nomen- Nomen- tan Nomen- Pagu Pagu
ima Tar- Tar- Tar- Pagu Tar- Pagu Tar- Pagu Tar- Pagu Terkait
Priori- klatur klatur klatur Anggaran Anggaran
Manfaat get get get Anggaran (Rp.) get Anggaran (Rp.) get Anggaran (Rp.) get Anggaran (Rp.)
tas (Rp.) (Rp.)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Pelaksanaan - 2.000 9.694.560.000 1.156 5.723.730.000 1.265 6.263.730.000 1.374 6.803.730.000
Pembangunan
Pemugaran/
Peremajaan
Permukiman
Kumuh dengan
Luas 10
(Sepuluh) Ha
sampai dengan
di Bawah 15
(Lima Belas) Ha
Program Urusan Penyediaan - -
Pening- Penyeleng- Prasarana,
katan garaan PSU Sarana, dan
Prasarana, Permukiman Utilitas Umum
Sarana di Permukiman
Dan Utili- untuk Menun-
tas Umum jang Fungsi
(PSU) Permukiman
PSU 2.500 392,248,100,000 2.622 717.573.572.040 2.764 719.033.572.040 2.966 720.693.572.040
lingkungan
permukiman
Swadaya yang
dibangun
Program Urusan PSU 2.500 1.249 1.402 1.535 2.500
Pening- Penyeleng- lingkungan
katan garaan PSU permukiman
Prasarana, Permukiman umum dan
Sarana Komersial yang
Dan Utili- dibangun
tas Umum
(PSU)
5 Fasilitasi Program Pembi- Fasilitasi Pen- Desa 113 668.000.000 60 712.000.000 60 720.000.000 60 735.000.000 Dinas
Penge- Admin- naan dan gelolaan Aset (infras- Desa Pember-
lolaan istrasi Pengawasan Desa truktur dayaan
Aset Pemer- Penye- desa) Mas-
Desa intahan lenggaraan yarakat
Desa Pemerintah- dan Desa
an Desa
Sub Sasaran Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024
Program Program Kegiatan
Kegiatan Pener- Instansi
No Icon/ Nomenkla- Nomenkla- Pagu Pagu Pagu
Nomen- ima Tar- Tar- Pagu Tar- Pagu Tar- Pagu Tar- Terkait
Prioritas tur tur Anggaran Anggaran Target Anggaran
klatur Manfaat get get Anggaran (Rp.) get Anggaran (Rp.) get Anggaran (Rp.) get
(Rp.) (Rp.) (Rp.)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
6 Pember- Program Pengelolaan Pember- Pokdarwis 5 Kab/ 524.332.000 Dinas Ke-
dayaan Peningkatan Destinasi dayaan di 5 Kab/ Kota budayaan
Mas- Daya Tarik Pariwisata Mas- Kota dan Pari-
yarakat Destinasi Provinsi yarakat (Selingkar wisata
dalam Pariwisata dalam Wilis)
Penge- Penge-
lolaan lolaan 4 Pokdar- 4 pro- 785.000.000 6.178.300.000 5 6.198.300.000 5 6.198.300.000
Destinasi Destinasi wis posal
Pariwisata Pariwisata
Provinsi Provinsi

7 Pembi- Program Pengelolaan Pembi- Seniman 1.000 1.002.789.862 1.603.670.000 1.110 875.000.000 1.110 875.000.000 Dinas Ke-
naan Sum- Pengem- Kebudayaan naan Sum- orang budayaan
ber Daya bangan yang ber Daya dan Pari-
Manusia, Kebudayaan Masyarakat Manusia, wisata
Lemba- Pelakunya Lemba-
ga, dan Lintas ga, dan
Pranata Daerah Pranata
Tradisional Kabupaten/ Tradisional
Kota dalam 1
(satu) Daer-
ah Provinsi
8 Pelind- Program Pengelolaan Pelind- 24 Pok- 24 pro- 2.635.000.000 4.308.669.000 47 4.055.000.000 48 4.075.000.000 Dinas Ke-
ungan, Pengem- Kebudayaan ungan, darwis posal budayaan
Pengem- bangan yang Pengem- dan Pari-
bangan, Kebudayaan Masyarakat bangan, wisata
Peman- Pelakunya Peman-
faatan Lintas faatan
Obyek Daerah Obyek
Pemajuan Kabupaten/ Pemajuan
Kebu- Kota dalam 1 Kebu-
dayaan (satu) Daer- dayaan
ah Provinsi
9 Pelindun- Program Pengelo- Pelindun- Juru 240 1.731.000.000 1.800.000.000 240 1.800.000.000 240 1.800.000.000 Dinas Ke-
gan Cagar Pelestarian laan Cagar gan Cagar Pelihara orang budayaan
Budaya dan Penge- Budaya Budaya dan Pari-
lolaan Cagar Peringkat wisata
Budaya Provinsi

221 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Untuk mempercepat upaya penanggulangan selain ditujukan sebagai bentuk sinkronisasi
kemiskinan di Jawa Timur terdapat program kebijakan pusat dengan daerah, didasarkan
yang dilakukan dengan memperhatikan sasaran profil penduduk miskin di Jawa Timur. Program
dan konvergensi program. Upaya ini dilakukan tersebut adalah:

Program Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem


Sebagai bentuk sinkronisasi antara kebijakan tahun 2021 ini tingkat kemiskinan ekstrem di
Pusat dan Pemerintah Daerah, Pemerintah Jawa Timur berdasarkan Susenas Tahun 2021
Provinsi Jawa Timur juga melaksanakan adalah 4,4 persen atau 1.746.990 jiwa dengan
kebijakan Pemerintah Pusat dalam Percepatan sebaran per kabupaten kota sebagai berikut:
Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem. Pada
Tabel 4.14. Kondisi Kemiskinan Ekstrem Kabupaten/Kota Tahun 2020

Susenas 2021 Susenas 2020


No Kabupaten/Kota Jumlah Penduduk % Penduduk Jumlah Penduduk % Penduduk
Miskin Miskin Miskin Ekstrem Miskin Ekstrem
1 2 3 4 5 6
1 Pacitan 84.190 15,11 38.060 6,85
2 Ponorogo 89.940 10,26 32.620 3,74
3 Trenggalek 84.890 12,14 23.770 3,41
4 Tulungagung 78.590 7,51 14.880 1,43
5 Blitar 112.620 9,65 42.330 3,64
6 Kediri 184.490 11,64 60.640 3,84
7 Malang 276.580 10,50 85.470 3,27
8 Lumajang 105.250 10,05 25.520 2,44
9 Jember 257.090 10,41 79.450 3,23
10 Banyuwangi 130.930 8,07 60.240 3,73
11 Bondowoso 115.180 14,73 43.500 5,59
12 Situbondo 86.950 12,63 31.980 4,67
13 Probolinggo 223.320 18,91 114.250 9,74
14 Pasuruan 159.780 9,70 41.730 2,55
15 Sidoarjo 137.150 5,93 52.660 2,32
16 Mojokerto 120.540 10,62 65.030 5,78
17 Jombang 127.300 10,00 64.780 5,11
18 Nganjuk 125.530 11,85 34.220 3,24
19 Madiun 81.610 11,91 29.610 4,33
20 Magetan 67.750 10,66 17.530 2,79
21 Ngawi 130.810 15,57 50.200 6,05
22 Bojonegoro 166.520 13,27 59.620 4,76
23 Tuban 192.580 16,31 72.150 6,14
24 Lamongan 166.820 13,86 87.620 7,37
25 Gresik 166.350 12,42 91.220 6,9
26 Bangkalan 215.970 21,57 123.490 12,44
27 Sampang 237.230 23,76 72.500 7,35
28 Pamekasan 137.120 15,30 54.190 6,12
29 Sumenep 224.730 20,51 130.750 11,98
30 Kota Kediri 22.550 7,75 5.570 1,93
31 Kota Blitar 11.330 7,89 2.650 1,86
32 Kota Malang 40.620 4,62 15.070 1,72

222 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Susenas 2021 Susenas 2020
No Kabupaten/Kota Jumlah Penduduk % Penduduk Jumlah Penduduk % Penduduk Miskin
Miskin Miskin Miskin Ekstrem Ekstrem
1 2 3 4 5 6
33 Kota Probolinggo 17.910 7,44 7.260 3,04
34 Kota Pasuruan 13.970 6,88 3.740 1,86
35 Kota Mojokerto 8.370 6,39 2.240 1,72
36 Kota Madiun 9.060 5,09 2.210 1,25
37 Kota Surabaya 152.490 5,23 69.330 2,39
38 Kota Batu 8.630 4,09 4.140 1,99
Jawa Timur 4.572.730 11,40 1.812.220 4.5

Sumber : BPS Susenas

Gambar 4.11. Kondisi Kemiskinan Ekstrem Indonesia dan Jawa Timur

Sumber: TNP2K, diolah

Upaya penanggulangan kemiskinan ektrem Upaya percepatan dilakukan di wilayah


dilaksanakan melalui upaya khusus berupa yang memiliki kantong-kantong kemiskinan,
multiple intervension. Upaya tersebut mengingat kemiskinan ekstrim banyak
dilakukan dengan dua pendekatan utama yaitu: terdapat di wilayah tersebut. Upaya kebijakan
dan pendekatan tersebut tergambarkan pada
Mengurangi beban pengeluaran gambar berikut:
kelompok miskin dan rentan
melalui berbagai program
perlindungan sosial dan subsidi

Melakukan pemberdayaan dalam


rangka meningkatkan produktivitas
kelompok miskin dan rentan untuk
meningkatkan kapasitas ekonomi
atau pendapatan

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 223


Gambar 4.12. Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan Ektrem

Sumber: TNP2K

Gambar 4.13. Upaya Pendekatan Penanggulangan Kemiskinan Ektrem

Sumber: TNP2K

Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan penanggulangan kemiskinan utamanya


(TKPK) memiliki peran yang sangat strategis percepatan penanggulangan kemiskinan
sesuai dengan kewenangannya dalam ekstrem. Jika di sederhanakan konsep sasaran
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 percepatan penanggulangan kemiskinan
Tahun 2020 dalam melakukan koordinasi ekstrem seperti yang tergambarkan pada
perumusan kebijakan, perencanaan: gambar 4.14. dan 4.15.
pelaksanaan, dan pemantauan pelaksanaan

224 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Gambar 4.14. Konsep Sasaran Berbasis Garis Kemiskinan

Gambar 4.15. Intervensi Langsung dan Tidak langsung Percepatan Penanggulangan


Kemiskinan Ekstrem

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 225


Foto: Ilustrasi

Gambar 4.16. Rencana Kerja Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem


di Jawa Timur

Implementasi Implementasi Implementasi


Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3

25 Kabupaten 38 Kabupaten
5 Kabupaten Kemiskinan
Prioritas Prioritas
Prioritas Ekstrem 0%
Perluasan Perluasan

Juli - Desember
2022 2023 2024
2021

Model Adopsi Model


Evaluasi Model
Konvergensi Konvergensi
Konvergensi
Penanggulangan Penanggulangan
untuk Wilayah
Kemiskinan Kemiskinan
Perluasan
Ekstrem Ekstrem

Program kegiatan Percepatan Penanggulangan


Kemiskinan Ekstrem di Jawa Timur dapat
dilihat di Tabel 4.15.

226 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Tabel 4.15. Program Kegiatan Percepatan Penanggulangan
Kemiskinan Ekstrem di Jawa Timur

Menurunkan Beban Pengeluaran

No Program Bentuk Kegiatan Sasaran PD


A Bantuan Sosial
1 PKH+ Bantuan Sosial Program senilai 50.000 Lanjut usia di atas Dinas Sosial
Rp 2.000.000/tahun 70 th dalam KPM PKH
2 Asistensi Sosial Bansos bagi Disabilitas senilai 4.000 Penyandang Dinas Sosial
Penyandang Rp.300.000/bulan Disabilitas Luar Panti
Disabilitas
3 Bantuan untuk Anak Bantuan permakanan senilai Anak telantar berada di Dinas Sosial
di LKSA Rp.1.000.000/tahun dalam LKSA
4 Bantuan Sosial Pemberian Souvenir bagi Perintis 185 orang Dinas Sosial
Kemerdekaan dan Janda Perintis
Kemerdekaan
5 Bantuan Sosial Pemberian Bantuan Sosial bagi Warga Sampang korban Biro Adm.
Pengungsi Jemundo Warga Sampang korban konflik konflik keagamaan Kesejahteraan
keagamaan yang mengungsi di Rakyat
Jemundo sebanyak 344 KK senilai
Rp 8.508.000,-/tahun/orang
6 Tunjangan Pemberian tunjangan 9.350 orang Imam Masjid Biro Adm.
Kehormatan Imam kehormatan kepada Imam Masjid Kesejahteraan
Masjid sebesar Rp 2.000.000/tahun yang Rakyat
ada di daerah terpencil, terluar
dan rawan masalah sosial di Jawa
Timur
7 Tunjangan Pemberian tunjangan 5.095 orang Hafidz Biro Adm.
Kehormatan Hafidz kehormatan kepada Hafidz Hafidzah Kesejahteraan
Hafidzah Hafidzah yang memanfaatkan Rakyat
ilmunya bagi masyarakat Jawa
Timur sejumlah 5.095 orang
senilai Rp 250.000 x 12 bulan
B Jaminan Sosial
1 BPOPP Negri/ Menggratiskan seluruh siswa 1.332.451 siswa Dinas Pendidikan
Swasta (SMA/K/PK jenjang pendidikan SMA, SMK
PLK) dan PK-PLK dari beban biaya
operasional sekolah
2 BOSDA MADIN Bantuan operasional 847.866 Ula Dinas Pendidikan
penyelenggaraan pendidikan 197.139 Wustho
bagi Santri/Warga Belajar/Siswa 52.543 Guru
Madrasah Diniyah Takmiliyah
Ula/Wustho, Paket A/B dan
Paket A/B Pondok Pesantren,
Ustadz/Guru Madrasah Diniyah
Takmiliyah Ula/Wustho dan
Guru Swasta SD/MI/Salafiyah
Ula/SMP/MTs/Salafiyah Wustho
Swasta dan Guru SMP Satu Atap/
MTs Satu Atap
3 Beasiswa untuk Beasiswa Siswa SMK Berprestasi Dinas Pendidikan
SMK jurusan pada Lomba Kompetensi Siswa
prioritas (kelautan, (LKS) Tingkat Provinsi Jawa
teknologi pertanian, Timur Tahun 2021
pariwisata)

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 227


No Program Bentuk Kegiatan Sasaran PD
4 Peningkatan Honor GTT dan PTT (9 Bulan) 19.317 orang Dinas Pendidikan
Kesejahteraan Dan
Kompetensi GTT
Dan PTT
5 Pendidikan Bantuan Keuangan Pendidikan 14 Kabupaten IPM Dinas Pendidikan
Kesetaraan Berbasis Kesetaraan Berbasis Vokasi Sedang
Vokasi (Kejar Paket) (Kejar Paket) program
kesetaraaan A, B dan C yang
dibekali dengan tambahan
ketrampilan
6 Pesantren Pengasuh Kepengasuhan bagi anak-anak Pondok pesantren Dinas Pendidikan
Anak Masa Depan petani, nelayan, yatim piatu,
(Pesan Aman) ditinggal orang tua kerja di
luar melalui pembangunan
asramanegeri, yang bekerjasama
dengan pondok pesantren
7 Rumah Sakit Pemenuhan Redistribusi Tenaga Dinas Kesehatan
Terapung Bahari Kesehatan Terutama Di Wilayah
Husada Terpencil, Tertinggal, Perbatasan
Dan Kepulauan
8 Pondok Kesehatan Pemberian Honor bagi perawat 3.105 perawat Dinas Kesehatan
Desa (PONKESDES) Ponkesdes @Rp.1.550.000 selama
(12 bulan)
9 Beasiswa S1 Guru Hibah uang kepada Perguruan Guru Madin Biro Adm.
Madin Tinggi Keagamaan Islam Swasta Kesejahteraan
(PTKIS) di Jawa Timur untuk Rakyat
beasiswa pendidikan S-1 bagi
Guru Madin sejumlah 510
orang @ Rp 10.000.000 untuk
peningkatan kualifikasi Guru
Madin
10 Beasiswa S1 Mahad Hibah uang kepada Perguruan Guru Mahad Aly Biro Adm.
Aly Tinggi Keagamaan Islam Swasta Kesejahteraan
(PTKIS) di Jawa Timur untuk Rakyat
beasiswa pendidikan S-1 Mahad
Aly sejumlah 425 orang @ Rp
10.000.000 untuk peningkatan
kualifikasi Guru Mahad Aly
11 Beasiswa S2 Guru Hibah uang kepada Perguruan Guru Madin Biro Adm.
Madin Tinggi Keagamaan Islam Swasta Kesejahteraan
(PTKIS) di Jawa Timur untuk Rakyat
beasiswa pendidikan S-2 bagu
Guru Madin sejumlah 320
orang @ Rp 20.000.000 untuk
peningkatan kualifikasi Guru
Madin
12 Beasiswa S1 Al Pemberian Beasiswa kepada 25 Mahasiswa Biro Adm.
Azhar, Kairo, Mesir tenaga pendidik ke Universitas Al Kesejahteraan
Azhar Kairo Mesir Rakyat
C Subsidi
1 Peningkatan rasio Hibah Bantuan Sambungan Listrik Kelompok masyarakat/ Dinas ESDM
elektrifikasi daya 450 VA @ Rp.1.750.000 Rumah Tangga Miskin
Hibah Pembangunan Pembangkit yg belum terjangkau
Listrik Tenaga Mikrohidro/ jaringan listrik PLN
Pikohidro kapasitas daya 4 Kw

228 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


No Program Bentuk Kegiatan Sasaran PD
Hibah Pengadaan dan
Pemasangan Pembangkit Listrik
Tenaga Surya Solar Home System
(PLTS SHS) daya 100 WP
Hibah Barang berupa
Pembangunan Pembangkit Listrik
Tenaga Surya Rooftop (PLTS
Rooftop) kapasitas 7,5 Mp
2 Rumah Tangga Tidak Perbaikan Rumah Masyarakat DTKS Ekstrem Hibah KODAM
Layak Huni (RTLH) miskin Bekerja sama dengan
Kodam V dan Lantamal V dengan
nilai Rp. 15.000.000 per rumah
termasuk Jamban dan alat dapur
3 Bedah Kamar Bedah Kamar bagi 5 lansia lansia dalam keluarga Dinas Sosial
telantar @Rp.10.000.000,- Fakir Miskin
Bedah Kamar bagi 5 Penyandang Penyandang disabilitas Dinas Sosial
Disabilitas @Rp.10.000.000,- dalam keluarga Fakir
Miskin
4 Jambanisasi Perbaikan kualitas Sanitasi DTKS Ekstrem Dinas Cipta Karya
Rumah Tangga miskin dengan
membangun instalasi jamban dan
tandon senilai Rp. 9.000.000 per
unit (instalasi + tandon)

Meningkatkan Pendapatan

No Program Bentuk Kegiatan Sasaran PD


1 Jatim Puspa Memberikan bantuan modal kerja KPM graduasi PKH Dinas
kepada perempuan usia produktif Pemberdayaan
sebesar Rp. 2.500.000,- Masyarakat Dan
Desa
2 Permodalan Bantuan modal kepada BUMDesa Dinas
BUMDesa senilai Rp. 75.000.000 Pemberdayaan
Masyarakat Dan
Desa
3 Desa Berdaya Bantuan kepada Desa Mandiri Dinas
senilai Rp. 100.000.000,- terkait Pemberdayaan
Pengembangan desa tematik Masyarakat Dan
dengan economic branding Desa
untuk menggerakkan kembali
perekonomian di desa
4 SINANDO (Sinau pelatihan bagi Masyarakat Desa Dinas
Nang nDeso) untuk peningkatan kapasitas Pemberdayaan
ketrampilan berdasar potensi dan Masyarakat Dan
kebutuhan masyarakat Desa
5 Anti Poverty Pelatihan dan hibah barang Dinas Pertanian
Program Pendampingan usaha dan Dan Ketahanan
Budidaya Pangan
Dinas Perkebunan
Akses permodalan dan Off Taker Dinas kehutanan
Dinas Peternakan
Dinas
Perindustrian Dan
Perdagangan

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 229


No Program Bentuk Kegiatan Sasaran PD
6 Bimtek Budidaya Pelatihan kepada masyarakat Kelompok Tani Dinas Perkebunan
Tanaman dengan diberikan bahan praktek
dan uang transport
7 Hibah Bibit Tanaman Hibah Bibit Tanaman ke Kelompok Tani Dinas Perkebunan
Kelompok Tani
8 Hibah Pupuk Hibah pupuk ke Kelompok Tani Kelompok Tani Dinas Perkebunan
9 Fasilitasi Sarana Hibah Sarana Panen dan Pasca Kelompok Tani Dinas Perkebunan
Panen dan Pasca Panen
Panen
10 Gerakan Memberikan pelatihan kepada Kelompok Tani Dinas Perkebunan
Pengendalian Hama masyarakat dengan diberikan
& OPT Tanaman bahan praktek dan uang transport
Tahunan
11 Padat Karya Pemeliharaan Kebun Dinas Buruh Tani Dinas Perkebunan
Pemeliharaan Kebun dengan melibatkan masyarakat
Dinas Tanaman sekitar dengan pemberian Upah
Tahunan Tenaga Kasar
12 Padat Karya Pemeliharaan Kebun Dinas Buruh Tani Dinas Perkebunan
Pemeliharaan Kebun dengan melibatkan masyarakat
Dinas Tanaman sekitar dengan pemberian Upah
Semusim Tenaga Kasar
13 Pemberian Hibah Barang berupa sapi, Kelompok Tani Dinas Peternakan
Bimbingan kambing dan domba
Peningkatan
Produksi Benih/Bibit
Ternak dan Tanaman
Pakan Ternak,
Bahan Pakan, serta
Pakan Kewenangan
Provinsi
14 Pengembangan Hibah Barang berupa bibit Kelompok Tani Dinas Peternakan
dan Pelaksanaan rumput
Sistem Manajemen
Mutu Benih/Bibit
Ternak dan Tanaman
Pakan Ternak,
Bahan Pakan, serta
Pakan Kewenangan
Provinsi
15 Pengembangan Hibah Bibit dan alat peternakan Kelompok Pembudidaya Dinas Kelautan
Kawasan ikan gurami, ikan hias, patin dan Ikan (POKDAKAN) Dan Perikanan
Agropolitan rumah ikan
Budidaya Gurame,
Ikan Hias, Patin, Nila,
Lele
16 Peningkatan Hibah Paket Pembenihan ikan Kelompok Pembudidaya Dinas Kelautan
penyediaan SDI, lele bioflok, bandeng, patin, Ikan (POKDAKAN) Dan Perikanan
keberlanjutan usaha gurame udang
dan penyempurnaan
sarana prasarana
17 Peningkatan Hibah Paket Budidaya Kerapu Kelompok Pembudidaya Dinas Kelautan
penyediaan SDI, Ikan (POKDAKAN) Dan Perikanan
keberlanjutan usaha
dan penyempurnaan
sarana prasarana

230 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


No Program Bentuk Kegiatan Sasaran PD
18 Penyediaan Sarana Hibah Barang berupa mesin kelompok masyarakat Dinas Kehutanan
dan Prasarana pengolah bambu, porang, kopi, bidang kehutanan
Ekonomi Produktif bunga kenanga, minyak atsiri dan
mendukung Petik budidaya lebah madu
Olah Kemas Jual
produk Kehutanan
19 Penguatan Daya Beli Bantuan Upah Tenaga Kerja RHL Kelompok Tani Hutan Dinas Kehutanan
Masyarakat di masa
pandemi melalui
Padat Karya RHL
20 Rehabilitasi hutan Bantuan benih, pupuk, bahan- Kelompok Tani Hutan Dinas Kehutanan
dan lahan pada lahan bahan / bibit tanaman hutan dan
kritis pendistribusiannya
21 Penguatan Kapasitas Pelatihan Ekonomi Kreatif bagi lompok Masyarakat Dinas Kehutanan
dan Pemberdayaan 1 kelompok Masyarakat di Penyangga Kawasan
Masyarakat di Kawasan Ekosistem Esensial Ekosistem Esensial (KEE)
Kawasan Bernilai
Ekosistem Penting
Kewenangan Daerah
Provinsi
22 Penyediaan Sarana Hibah Barang senilai Rp kelompok masyarakat Dinas Kehutanan
dan Prasarana 200.000.000 berupa alat ekonomi bidang kehutanan
Ekonomi Produktif produktif pertukangan kayu,
(DAK) wanafarma, budidaya lebah madu
dan sarana
23 RHL Mangrove Padat karya 2.098 HOK, Kelompok Tani Hutan/ Dinas Kehutanan
(DAK) penanaman & bantuan bibit LMDH/Kelompok Usaha
serta pupuk untuk penanaman Perhutanan Sosial
mangrove
24 RHL pada Lahan Padat karya 9.422 HOK dengan Kelompok Tani Hutan Dinas Kehutanan
Kritis (DAK) pembayaran transfer termasuk
Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK),
penanaman & bantuan bibit serta
pupuk untuk penanaman di lahan
kritis luar kawasan
25 RHL pencegahan Padat karya & pembelian bahan Kelompok Tani Hutan Dinas Kehutanan
erosi dan banjir bangunan pada toko lokal untuk
melalui bangunan pembuatan bangunan KTA
Konservasi Tanah
dan Air (DAK)
31 Pembinaan Pelatihan/Pembinaan Perempuan Kepala Dinas
Pengembangan ketrampilan/usaha bagi Keluarga Pemberdayaan
Produktifitas Usaha Perempuan Kepala Keluarga Perempuan,
Bagi Perempuan Perlindungan Anak
Kepala Keluarga dan Kependudukan
(PEKKA)
32 Pembinaan Pelatihan/Pembinaan Keluarga PMI Dinas
Pengembangan ketrampilan/usaha bagi Keluarga Pemberdayaan
Produktifitas Usaha PMI Perempuan,
Bagi Keluarga PMI Perlindungan Anak
dan Kependudukan
33 Pembinaan Pelatihan/Pembinaan Industri Rumahan Dinas
Pengembangan ketrampilan/usaha bagi Industri (Pemula) Pemberdayaan
Produktifitas Pelaku Rumahan (Pemula) Perempuan,
Usaha Bagi Industri Perlindungan Anak
Rumahan dan Kependudukan

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 231


No Program Bentuk Kegiatan Sasaran PD
34 Pembinaan Pelatihan/Pembinaan Perempuan Korban Dinas
Pengembangan ketrampilan/usaha bagi Kekerasan Pemberdayaan
Produktifitas Usaha Perempuan Korban Kekerasan Perempuan,
Bagi Perempuan Perlindungan Anak
Korban Kekerasan dan Kependudukan
35 Penanganan Hibah Barang berupa jalan Wilayah Kemiskinan Dinas Perumahan
Permukiman lingkungan dan saluran drainase Ekstrem Rakyat, Kawasan
Kawasan Kumuh Permukiman Dan
Cipta Karya
36 Pembangunan Hibah Barang berupa jalan Wilayah Kemiskinan Dinas Perumahan
PSU Permukiman lingkungan dan saluran drainase Ekstrem Rakyat, Kawasan
Perumahan Swadaya Permukiman Dan
Cipta Karya
37 Pembangunan Hibah Barang berupa jalan Wilayah Kemiskinan Dinas Perumahan
PSU Permukiman lingkungan pada lokasi Ekstrem Rakyat, Kawasan
Perumahan Umum perumahan yang menyediakan Permukiman Dan
rumah subsidi bagi masyarakat Cipta Karya
MBR
38 Penanganan desa Hibah Barang berupa sumur Wilayah Kemiskinan Dinas Perumahan
rawan kekeringan bor, tandon dan jaringan Ekstrem Rakyat, Kawasan
perpipaan pada lokasi desa rawan Permukiman Dan
kekeringan yang masuk dalam SK Cipta Karya
desa rawan kekeringan
39 Pemeliharaan Rutin Padat Karya Pemeliharaan Rutin Wilayah Kemiskinan Dinas Pekerjaan
Jalan Jalan Ekstrem Umum Bina Marga
40 Pemeliharaan Rutin Padat Karya Pemeliharaan Rutin Wilayah Kemiskinan Dinas Pekerjaan
Jembatan Jembatan Ekstrem Umum Bina Marga

4.4.4 Konvergensi Penanggulangan Kemiskinan


paya percepatan penanggulangan Upaya konvergensi akan terwujud apabila:

U kemiskinan akan lebih efektif apabila


intervensi meningkatkan pendapatan
dan intervensi menurunkan beban pengeluaran
• Program/kegiatan Nasional,
dan desa sebagai pelaksana program
daerah,

intervensi meningkatkan pendapatan dan


dilakukan secara konvergen. Konvergensi intervensi menurunkan beban pengeluaran
penyampaian layanan membutuhkan dilaksanakan secara terpadu dan
keterpaduan proses perencanaan, terintegrasi sesuai kewenangan.
penganggaran, dan pemantauan program/ • Sasaran program intervensi meningkatkan
kegiatan pemerintah secara lintas sektor untuk pendapatan dan intervensi menurunkan
memastikan tersedianya setiap meningkatkan beban pengeluaran mengacu pada DTKS.
pendapatan dan intervensi menurunkan beban • Kelompok sasaran prioritas menggunakan
pengeluaran masyarakat miskin dan rentan. dan mendapatkan manfaat dari program
tersebut.
Dengan kata lain, konvergensi didefinisikan
sebagai sebuah pendekatan intervensi yang Upaya konvergensi percepatan
dilakukan secara terkoordinir, terpadu, dan penanggulangan kemiskinan dilaksanakan
bersama-sama pada target sasaran wilayah mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan,
geografis dan rumah tangga prioritas untuk hingga pemantauan dan evaluasi program/
percepatan penanggulangan kemiskinan. kegiatan. Pada tahap perencanaan,
Penyelenggaraan intervensi secara konvergen konvergensi diarahkan pada upaya penajaman
dilakukan dengan menggabungkan atau proses perencanaan dan penganggaran regular
mengintegrasikan berbagai sumber daya untuk yang berbasis data dan informasi faktual agar
mencapai tujuan bersama. program dan kegiatan yang disusun lebih

232 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


tepat sasaran melalui: (i) pelaksanaan analisis diarahkan pada upaya untuk melaksanakan
situasi awal; (ii) penentuan sasaran prioritas intervensi meningkatkan pendapatan dan
wilayah dan Kelompok Penerima Manfaat intervensi menurunkan beban pengeluaran
(KPM); dan (iii) penyusunan rencana kerja. secara bersama dan terpadu di lokasi yang telah
Analisis situasi awal dan penentuan sasaran disepakati bersama, termasuk didalamnya
prioritas wilayah dan Kelompok Penerima mendorong penggunaan dana desa untuk
Manfaat (KPM) dilakukan untuk mengetahui percepatan penanggulangan kemiskinan.
kondisi kemiskinan di wilayah kabupaten/kota,
penyebab utama, dan identifikasi program/ Sedangkan pada tahap pemantauan dan
kegiatan yang selama ini sudah dilakukan. evaluasi, konvergensi dilakukan melalui
pelaksanaan pemantauan yang dilakukan
Dari analisis ini diharapkan dapat menentukan bersama dengan menggunakan mekanisme
program/kegiatan, kelompok sasaran, sumber dan indikator yang terkoordinasikan dengan
pendanaan2 dan lokasi upaya percepatan baik secara berkelanjutan. Sehingga hasil
penanggulangan kemiskinan di daerah, yang pemantauan dan evaluasi dapat dijadikan
kemudian diterjemahkan dalam Rencana acuan bagi semua pihak yang terkait untuk
Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), Rencana mengetahui perkembangan pelaksanaan
Kerja Organisasi Perangkat daerah (OPD) dan upaya percepatan pencegahan stunting dan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah memberikan masukan bagi tahap perencanaan
(APBD). Pada tahap pelaksanaan, konvergensi dan penganggaran selanjutnya.

Foto: Ilustrasi

Konvergensi penanggulangan kemiskinan juga menyadari bahwa upaya penanggulangan


bermakna keterlibatan semua stakeholder kemiskinan tidak bisa hanya ditangani oleh
pembangunan baik itu Pemerintah maupun Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan
non pemerintah (Swasta, BUMN, BAZNAS, Pemerintah Kabupaten/Kota saja. Potensi-
Lembaga Kemasyarakatan, dan Masyarakat). potensi masyarakat yang ada juga perlu untuk
Dengan keterlibatan semua pihak, diharapkan di optimalkan. Peran sektor swasta/korporasi
akan mempercepat penanggulangan selama ini juga turut berpartisipasi didalam
kemiskinan di Jawa Timur. Pemerintah membantu masyarakat miskin melalui Tanggung

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 233


Jawab Sosial Perusahaan (CSR). Kinerja penyediaan data base, sinergi dan sinkronisasi
pembangunan yang telah dicapai tidak terlepas program, joint monitoring, dan pembinaan
dari dukungan semua pihak, termasuk Dunia teknis.
Usaha melalui pelaksanaan Penyelenggaraan
Tanggungjawab Sosial Perusahaan (TSP) atau Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah
Corporate Social Responsibility (CSR) dan menerbitkan Peraturan Gubernur Jawa Timur
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Nomor 54 Tahun 2012 tentang pelaksanaan
(PKBL). Peran Pemerintah daerah dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor
kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) 4 tahun 2011 tentang Tanggungjawab Sosial
adalah memberikan data-data pembangunan Perusahaan, terdapat 40 perusahaaan dari
pada bidang-bidang yang dapat menjadi item BUMN, BUMS, dan BUMD yang menjadi
pilihan swasta untuk menyalurkan dana PKBL anggota Forum CSR Provinsi Jawa Timur,
dan CSR-nya, sehingga pelaksanaan CSR/PKBL capaian kinerja anggota Forum CSR Provinsi
akan sangat membantu dalam pembiayaan dalam implementasi program CSR pada
program pembangunan pemerintah daerah. tahun 2019 tercatat sebanyak 22 perusahaan
Oleh karena itu, peran tim fasilitasi CSR/ yang melaporkan kegiatan CSR dengan
PKBL harus lebih ditingkatkan, baik pada level jumlah sebesar Rp. 290,596 Milyar. Sinergi
provinsi maupun Kabupaten/kota. program dan dukungan pihak swasta terhadap
Pemerintah terlihat saat pandemic covid-19,
Fasilitasi Penyelenggaraan Tanggungjawab yaitu pada Tahun 2020 semester I, terdapat
Sosial Perusahaan (TSP), sebagai salah 13 perusahaan yang melaporkan program
satu bentuk kontribusi dunia usaha dalam pencegahan dan dampak covid-19 dengan nilai
mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Oleh Rp.38,777 Milyar, jumlah ini hanya sebagian
karena kontribusi ini lebih didasarkan kepada kecil dari kegiatan CSR dalam penanganan
kesukarelaan dan fasilitasi yang di berikan Pandemi Covid 19 karena ada beberapa
oleh pemerintah daerah diarahkan untuk perusahaan yang tidak menyebutkan nominal
memperluas dan mempercepat pencapaian bantuan yang diberikan.
target-target pembangunan daerah melalui

Gambar 4.17. Konvergensi Penanggulangan Kemiskinan

234 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


4.4.5 Target Penurunan Angka Kemiskinan Tahun 2019-2024
ebagai bagian dari upaya untuk lebih rinci dapat dilihat pada table 4.6.1.

S mengukur kinerja Pemerintahan


upaya penurunan kemiskinan,
ditetapkanlah target penurunan
dalam
maka
Angka
Pemerintah Provinsi Jawa Timur hingga akhir
tahun 2024 menargetkan angka kemiskinan
Jawa Timur bisa dikurangi hingga menjadi
Kemiskinan per tahun (2019-2024), secara 10,56-9,75 persen.

Tabel 4.16. Penyesuaian Target Kemiskinan

Realisasi Target Perubahan RPJMD


Indikator
Kinerja Utama
2019 2020 2021 2022 2023 2024

Persentase Awal 10,19 - 9,77 9,76 - 9,34 9,33 - 8,91 8,90 - 8,44
Penduduk 10,20 11,46 11,16 -
Miskin Perubahan 10,96-10,39 10,77-10,08 10,56-9,75
10,70
Indikator
Kinerja
Daerah
Persentase Awal 13,29 12,65 12,01 11,37
Penduduk
14,16 15,16
Miskin 15,17 - 15,11 - 15,00 - 14,86 -
Perubahan
Pedesaan 14,09 13,78 13,44 13,09

Awal - - - -
Persentase
2,21 4,3
Desa Mandiri
Perubahan 6,41 8,51 10,61 12,71

Persentase Awal 1,28 1,3 1,32 1,34


PMKS yang 1,20 1,26
Mandiri Perubahan 0,90 - 1,06 1,3 1,32 1,34

Sumber: RPJMD Perubahan Provinsi Jawa Timur 2019-2024

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 235


Adapun beberapa alasan perubahan Target 2020, penduduk miskin dan rentan
Persentase Kemiskinan Jawa Timur untuk di jawa timur yang bekerja di sektor
tahun 2021 – 2024 adalah sebagai berikut : informal sebesar 69,33 %. sedangkan
• Pandemi COVID-19 berdampak pada yang bekerja di sektor formal sebesar
semua aspek kehidupan masyarakat 30,67%. Hal ini berarti mayoritas
terutama aspek Kesehatan, Ekonomi, dan penduduk miskin dan rentan tersebut
Sosial. terganggu aktifitas perekonomiannya
• Kondisi kemiskinan Jawa Timur dipengaruhi pada masa pandemi.
oleh beberapa faktor diantaranya 2. Data BPS Sakernas per Februari 2020
pertumbuhan ekonomi, inflasi, tingkat tercatat 13,09 juta pekerja informal
pengangguran, dan kualitas implementasi yang usahanya terganggu, dan
program penanggulangan kemiskinan pekerjanya tidak punya pendapatan
yang dilaksanakan (pusat, provinsi, dan akibat PHK/dirumahkan.
kabupaten/kota). 3. Selama masa pandemi, terjadi fenomena
• Proyeksi Tingkat Kemiskinan sangat baby boom akibat terbatasnya aktifitas
dipengaruhi oleh ketidakpastian masyarakat di luar rumah dan drop out
(uncertainty) berakhirnya pandemi KB yang mengalami kenaikan, sehingga
COVID-19, yang saat ini kita sedang terjadi penambahan anggota keluarga
mengalami peningkatan kasus Covid19 yang berdampak pada pengeluaran
(second wave) . Oleh karena itu scenario perkapita menjadi lebih rendah.
proyeksi kemiskinan tetap semangatnya 4. Angka kemiskinan Jawa Timur masih
menurunkan angka kemiskinan tinggi sejak terjadi Pandemi Covid,
sampai dengan 1 digit berdasarkan berdasarkan hasil SUSENAS BPS
rasionalisasi kondisi faktor faktor yang Per Maret 2021 yaitu sebesar 11,40
mempengaruhinya dan kekuatan fiskal. % (4.572.730 orang) atau sudah
• Untuk mendukung skenario target terjadi penurunan 0,06 poin persen,
tersebut, maka strategi penanggulangan dibandingkan dengan Per September
kemiskinan ke depan adalah pengurangan 2020.
beban masyarakat, peningkatan 5. Persentase kemiskinan Pedesaan
pendapatan masyarakat dan konvergensi Jatim turun 0,11 poin persen (Sept
program penanganan kemiskinan (pusat, 2020-Maret 2021); Jumlah penduduk
provinsi dan kabupaten/kota). miskin Pedesaan Jatim turun sebesar
• Fakta pendukung skenario tingkat 33.330 jiwa (Sept 2020-Maret 2021).
kemiskinan: Sedangkan Persentase kemiskinan
1. Pandemi covid19 berdampak pada Perkotaan Jatim Naik 0,01 poin persen
menurunnya aktifitas perekonomian (Sept 2020-Maret 2021); Jumlah
masyarakat baik di sektor formal penduduk miskin Perkotaan Jatim naik
maupun informal. Situasi pandemi sebesar 20.080 jiwa (Sept 2020-Maret
Covid-19 di Jawa Timur dan dampaknya 2021).
masih terjadi di tahun 2021 bahkan 6. Kinerja penurunan kemiskinan Jawa
ditahun2 berikutnya. Masyarakat Timur Maret 2021 terbaik dibandingkan
lapis bawah terutama pekerja harian dengan Provinsi lain di Pulau Jawa (Jawa
merasakan tekanan ekonomi paling Timur 0,06 poin persen; Jawa Tengah
berat pada era pandemi baik di Kota 0,05 poin persen; Jawa Barat 0,03 poin
maupun di Desa karena penerapan persen; DKI Jakarta dan Banten Naik
kebijakan pembatasan aktifitas 0,03 poin persen, DIY tidak mengalami
masyarakat selama masa pandemi. kenaikan maupun penurunan).
Selain itu berdasarkan data BPS tahun

236 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


I

Rencana Penanggulangan
Kemiskinan Daerah
Provinsi Jawa Timur
tahun 2019-2024

bab V

LOKASI
PROGRAM
5.1 Prioritas Wilayah Bidang Kemiskinan Konsumsi
5.2 Prioritas Wilayah Bidang Ketenagakerjaan
5.3 Prioritas Wilayah Bidang Kesehatan
5.4 Prioritas Wilayah Bidang Pendidikan
5.5 Prioritas Wilayah Bidang Infrastruktur Dasar
5.6 Prioritas Wilayah Bidang Ketahanan Pangan
5.7 Prioritas Wilayah Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem
5.8 Data Spasial

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 237


BAB V
LOKASI PROGRAM
5.1 Prioritas Wilayah Bidang Kemiskinan Konsumsi
enanggulangan Kemiskinan menjadi pedesaan adalah karena berdasarkan data

P prioritas utama Pemerintah Provinsi


Jawa Timur, karena merupakan salah satu
permasalahan pembangunan di Jawa Timur
BPS yang dianalisis sebagian besar kepala
rumah tangga miskin dan rentan di Jawa Timur
berpendidikan terakhir SMP kebawah, yaitu
dalam upaya meningkatkan kesejahteraan sekitar 86,08 % (sumber : Sepakat, Bappenas
masyarakat. Kemiskinan juga menjadi salah RI) dan sebagian besar bekerja di sektor
satu indicator kinerja utama (IKU) Pemerintah informal (69,3%) seperti pertanian (50,6%) dan
Provinsi Jawa Timur. Berdasarkan hasil Survey perdagangan (17,67 %). Petani di Jawa Timur
Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) BPS, rata-rata memiliki lahan pertanian kurang dari
pada tahun 2020 persentase penduduk miskin 1 Ha, hal ini menyebabkan produktivitas petani
Jawa Timur seebsar 11,46 % atau sebanyak turun, sehingga berdampak pada rendahnya
4.585.970 jiwa. Secara kewilayahan kemiskinan pendapatan petani dan menurunnya
Jawa Timur di Dominasi oleh kemiskinan kemampuan memenuhi kebutuhan dasarnya.
Pedesaan dengan persentase penduduk miskin
sebesar 15,16% atau sebanyak 2.765.840 Untuk mengetahui lokasi yang menajdi
jiwa. Persentase kemiskinan pedesaan Jawa prioritas dalam penanggulangan kemiskinan
Timur sekitar 2 kali dari persentase penduduk pedesaan maka digunakan pembanding yaitu
miskin perkotaan. Untuk itu, upaya percepatan Indeks Desa Membangun (IDM). Indeks Desa
penurunan kemiskinan di Jawa Timur di Membangun (IDM) membagi kriteria desa
fokuskan pada penanggulangan kemiskinan menjadi 5, yaitu desa sangat tertinggal, desa
pedesaan. Dengan fokus pada penurunan tertinggal, desa Berkembang, desa maju dan
kemiskinan pedesaan diharapkan akan lebih desa mandiri. Karena di Jawa Timur sudah tidak
efektif menurunkan kemiskinan di Jawa Timur, ada lagi desa dengan kategori sangat tertinggal
sehingga target yang sudah direncanakan dan desa dengan kategori tertinggal juga
dalam RPJMD 2019-2024 dapat tercapai. hanya 1 desa di Kabupaten Probolinggo, maka
digunakan desa dengan kriteria berkembang
Alasan lain kenapa penanggulangan untuk menentukan lokasi penanggulangan
kemiskinan di Jawa Timur di fokuskan pada kemiskinan di Jawa Timur.

Foto: Ilustrasi

238 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Gambar 5.1. Pengelompokan Wilayah berdasarkan Persentase Penduduk Miskin dan Desa
dengan Kategori Desa Berkembang Jawa Timur Tahun 2020

Sumber: BPS, Kemendes

Berdasarkan gambar 5.1. Prioritas wilayah berkembang banyak (catatan : Berdasarkan


untuk penanganan kemiskinan pedesaan Indeks Desa Membangun/IDM tahun 2020 di
dibagi menjadi 4 kuadran untuk menunjukkan Jatim desa dengan Kategori Tertinggal sudah
prioritas wilayah. Kabupaten yang menjadi tidak ada dan desa tertinggal hanya ada 1
prioritas wilayah 1 untuk intervensi Program Desa). Berdasarkan kriteria tersebut maka
Penanggulangan Kemiskinan adalah Kabupaten yang menjadi wilayah prioritas
Kabupaten dengan persentase penduduk intervensi 1 sebanyak 13 Kabupaten, yaitu :
miskin besar dan jumlah desa dengan kategori
Kabupaten Bojonegoro
Kabupaten Sampang
Kabupaten Tuban
Kabupaten Bangkalan
Kabupaten Pamekasan
Kabupaten Sumenep
Kabupaten Nganjuk
Kabupaten Probolinggo
Kabupaten Ngawi
Kabupaten Lamongan
Kabupaten Bondowoso
Kabupaten Kediri
Kabupaten Gresik
Skenario kedua untuk penentuan lokasi Berdasarkan perhitungan kedua hal diatas,
program adalah berdasarkan persentase maka didapatkan 15 Kantong kemiskinan di
penduduk miskin dan jumlah penduduk miskin. Jawa Timur, sebagai berikut:

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 239


Tabel 5.1. Kantong Kemiskinan di Jawa Timur

Jumlah Penduduk Persentase


No Kabupaten / Kota
Miskin (000) Penduduk Miskin (%)
1 Kab. Sampang 224.740 22,78%
2 Kab. Bangkalan 204.000 20,56%
3 Kab.Sumenep 220.230 20,18%
4 Kab. Probolinggo 218.350 18,61%
5 Kab. Tuban 187.130 15,91%
6 Kab. Pamekasan 129.410 14,6%
7 Kab. Bondowoso 110.240 14,17%
8 Kab. Lamongan 164.680 13,85%
9 Kab. Bojonegoro 161.100 12,87%
10 Kab. Situbondo 83.740 12,22%
11 Kab. Kediri 179.930 11,4%
12 Kab. Malang 265.560 10,15%
13 Kab. Jember 247.990 10,09%
14 Kab. Lumajang 102.600 9,83%
15 Kab. Pasuruan 151.430 9,26%
Sumber: BPS

Gambar 5.2. Peta Lokasi Prioritas Bidang Kemiskinan Ekonomi

Keterangan:
Kab/Kota Prioritas 1 (Utama) Kab/Kota Prioritas 2
Kab/Kota Prioritas 3 Kab/Kota Prioritas 4

Sumber: BPS, Kemendes

240 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


5.2 Prioritas Wilayah Bidang Ketenagakerjaan
engan membandingkan antara data Kabupaten/ Kota dengan TPT tinggi dan

D Persentase Penduduk Miskin dengan


Tingkat Pengangguran
per Kabupaten/Kota akan kita peroleh
Terbuka
Persentase penduduk miskin tinggi
mendapat prioritas 1. Daerah dengan TPT
akan

tinggi dan Persentase penduduk miskin yang


Kabupaten/kota yang menjadi Prioritas 1, rendah akan mendapat prioritas 2. Prioritas 3
Prioritas 2, Prioritas 3 dan Prioritas 4. Dengan diberikan pada daerah dengan TPT rendah dan
membandingkan Persentase Penduduk Miskin persentase penduduk miskin tinggi. Sedangkan
dengan Tingkat Pengangguran Terbuka prioritas 4 untuk daerah dengan TPT rendah
akan kita peroleh kuadran prioritas wilayah. dan persentase penduduk miskin rendah.

Gambar 5.3. Pengelompokan Wilayah berdasarkan Tingkat Pengangguran Terbuka (%)


dan Persentase Penduduk Miskin (%) Jawa Timur Tahun 2020

Sumber: BPS

Berdasarkan gambar 5.3. Prioritas wilayah


dengan prioritas intevensi peningkatan Kabupaten Bangkalan
keterampilan tenaga kerja dalam upaya
mengurangi Tingkat Pengangguran Terbuka Kabupaten Gresik
(TPT) disandingkan dengan persentase
penduduk miskin kabupaten/kota. Grafik Sedangkan daerah yang mendapat prioritas
tersebut dibagi menjadi 4 kuadran untuk 2 (Kuning) yaitu daerah dengan TPT Tinggi
menunjukkan prioritas wilayah. Kabupaten dan Persentase Penduduk Miskin Rendah.
yang menjadi prioritas wilayah 1 (Merah) untuk Terdapat 13 Kabupaten, yaitu : Kabupaten
intervensi Program adalah kabupaten/kota Sidoarjo, Kabupaten Kota Surabaya, Kota
dengan persentase penduduk miskin besar Madiun, Kota Malang, Kabupaten Mojokerto,
dan memiliki tingkat pengangguran terbuka Kabupaten Jombang, Kabupaten Pasuruan,
tinggi. Berdasarkan kriteria tersebut maka Kota Blitar, Kota Kediri, Kota Probolingga,
Kabupaten yang menjadi wilayah prioritas Kota Mojokerto, Kota Pasuruan, dan Kota
intervensi 1 sebanyak 2 Kabupaten, yaitu : Batu. Kabupaten/kota yang mendapat prioritas

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 241


3 (Hijau) yaitu Kabupaten dengan persentase dan Kabupaten Situbondo. Kabupaten/Kota
penduduk miskin tinggi dan TPT rendah, dengan Prioritas 4 (Biru), yaitu kabupaten/
terdapat 15 kabupaten/Kota, yaitu : Kabupaten kota dengan Persentase penduduk miskin
Sampang, Kabupaten Sumenep, Kabupaten rendah dan TPT rendah dan terdapat 8
Probolinggo, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Kabupaten/Kota, yaitu: Kabupaten Magetan,
Tuban, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Kabupaten Jember, Kabupaten Lumajang,
Lamongan, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Blitar,
Bondowoso, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Malang, Kabupaten Banyuwangi,
Kabupaten Kediri, Kabupaten Trenggalek, dan Kabupaten Tulungagung.
Kabupaten Madiun, Kabupaten Nganjuk,

Gambar 5.4. Peta Lokasi Prioritas Bidang Ketenagakerjaan

Keterangan:
Kab/Kota Prioritas 1 (Utama) Kab/Kota Prioritas 2
Kab/Kota Prioritas 3 Kab/Kota Prioritas 4

Sumber: BPS

5.3 Prioritas Wilayah Bidang Kesehatan


engan membandingkan antara data tinggi dan Jumlah Gizi Buruk tinggi akan

D stunting dengan jumlah gizi buruk per


Kabupaten/Kota akan kita peroleh
Kabupaten/kota yang menjadi Prioritas 1,
mendapat prioritas 1. Daerah dengan Jumlah
Gizi Buruk tinggi dan stunting yang rendah akan
mendapat prioritas 2. Prioritas 3 diberikan
Prioritas 2, Prioritas 3 dan Prioritas 4. Dengan pada daerah Jumlah Gizi Buruk rendah dan
membandingkan Stunting dan Jumlah Gizi stunting masih tinggi. Sedangkan prioritas
Buruk akan kita peroleh kuadran prioritas 4 untuk daerah dengan angka stunting yang
wilayah. Kabupaten/ Kota dengan stunting rendah dan Jumlah Gizi Buruk rendah.

242 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Gambar 5.5. Pengelompokan Wilayah berdasarkan Stunting dan Jumlah Gizi Buruk
Jawa Timur Tahun 2019

Sumber: SSGBI, Dinas Kesehatan Prov. Jawa Timur

Daerah yang menjadi target/prioritas 1 (merah) Sedangkan daerah yang mendapat prioritas 2
intervensi ada 10 kabupaten/kota yaitu : (Kuning) ada 10 Kabupaten, yaitu : Kabupaten
Lumajang, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten
Kabupaten Probolinggo Sumenep, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten
Bondowoso, Kabupaten Blitar, Kabupaten
Tulungagung, Kabupaten Bojonegoro,
Kabupaten Jember Kabupaten Ngawi dan Kabupaten Ponorogo .

Kabupaten Pasuruan Kabupaten/kota yang mendapat prioritas


3 (Hijau) terdapat 4 kabupaten/Kota, yaitu:
Kota Surabaya, Kabupaten Kediri, Kabupaten
Kabupaten Sampang Malang, Kabupaten Gresik.

Kabupaten Pacitan Kabupaten/Kota dengan Prioritas 4 (Biru)


terdapat 12 Kabupaten/Kota, yaitu: Kota
Mojokerto, Kabupaten Mojokerto, Kota
Kabupaten Jombang
Madiun, Kabupaten Madiun, Kabupaten
Magetan, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten
Kabupaten Tuban Sidoarjo, Kota Probolinggo, Kota Batu, Kota
Kediri, Kota Blitar dan Kota Malang.
Kabupaten Pamekasan

Kabupaten Lamongan

Kabupaten Situbondo

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 243


Gambar 5.6. Peta Lokasi Prioritas Bidang Kesehatan

Keterangan:
Kab/Kota Prioritas 1 (Utama) Kab/Kota Prioritas 2
Kab/Kota Prioritas 3 Kab/Kota Prioritas 4

Sumber: SSGBI, Dinas Kesehatan Prov. Jawa Timur

5.4 Prioritas Wilayah Bidang Pendidikan


rioritas wilayah bidang pendidikan Berdasarkan Gambar 5.4, Kabupaten/Kota

P diperoleh
persentase
dengan
penduduk
membandingkan
miskin
Kabupaten/Kota dengan Angka Putus Sekolah
di
yang mendapat Prioritas 1 ada 7 Kabupaten/
Kota, yaitu :

SMA/MA/SMK. Dari Kuadran akan terlihat Kabupaten Ngawi


Kabupaten/Kota mana yang akan menjadi
prioritas pertama bidang pendidikan untuk
diintervensi dalam upaya memperbaiki Angka Kabupaten Pamekasan
Partisipasi Murni (APM) SMA/MA. Kabupaten/
kota dengan persentase penduduk miskin Kabupaten Probolinggo
tinggi dan Angka Putus Sekolah SMA/MA/SMK
akan mendapat prioritas 1 (Merah). Sedangkan
kabupaten/Kota dengan persentase penduduk Kabupaten Situbondo
miskin rendah dan Angka Putus Sekolah tinggi
akan mendapat prioritas 2 (Kuning). Jika
suatu Kabupaten/Kota memiliki persentase Kabupaten Sumenep
penduduk miskin tinggi dan Angka Putus
Sekolah rendah maka akan mendapat prioritas Kabupaten Bondowoso
3 (Hijau) dan yang terakhir Kabupaten/Kota
yang memiliki persentase penduduk miskin dan
Angka Putus Sekolah SMA/MA/SMK rendah Kabupaten Tuban
akan mendapat prioritas 4.

244 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Daerah yang mendapat prioritas 2 untuk Gresik, Kabupaten Bojonegoro, dan Kabupaten
diintervensi terdapat 5 Kabupaten/Kota, yaitu Kediri.
: Kota Blitar, Kabupaten Blitar, Kabupaten
Banyuwangi, Kabupaten Malang, Kabupaten Sedangkan daerah yang mendapat prioritas
Jember, Kabupaten Lumajang. 4 terdiri dari 17 kabupaten/kota, yaitu :
Kabupaten Jombang, Kabupaten Magetan,
Daerah yang mendapat prioritas 3, terdiri Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Pasuruan,
dari 9 kabupaten/kota, yaitu : Kabupaten Kabupaten Tulungagung, Kabupaten
Bangkalan, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto, Kota Pasuruan,
Madiun, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Kabupaten Sidoarjo, Kota Surabaya, Kota
Trenggalek, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Malang, Kota Madiun, dan Kota Batu.

Gambar 5.7. Pengelompokan Wilayah berdasarkan Angka Putus Sekolah SMA/MA/SMK


dan Persentase Penduduk Miskin (%) Jawa Timur Tahun 2020

Sumber: BPS, Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur

Foto: Ilustrasi

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 245


Gambar 5.8. Peta Lokasi Prioritas Bidang Pendidikan

Keterangan:
Kab/Kota Prioritas 1 (Utama) Kab/Kota Prioritas 2
Kab/Kota Prioritas 3 Kab/Kota Prioritas 4

Sumber: BPS, Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur

5.5 Prioritas Wilayah Bidang Infrastruktur


Dasar
ntuk menentukan Prioritas wilayah yang memiliki Proporsi Rumah Tangga Sanitasi

U kita dapat membandingkan Proporsi


Rumah Tangga dengan Sanitasi Layak
(%) dengan Persentase RT Q1 yang tidak
Layak tinggi dan Persentase RT Q1 yang tidak
punya Fasilitas BAB rendah akan mendapat
prioritas 4 (Biru).
punya Fasilitas BAB disuatu Kabupaten/Kota.
Dari kuadran ini akan terlihat suatu daerah
masuk kuadran/prioritas berapa. Jika suatu
kabupaten atau kota memiliki Proporsi Rumah
Tangga Sanitasi Layak rendah dan Persentase
RT Q1 yang tidak punya Fasilitas BAB tinggi
maka daerah tersebut mendapat prioritas 1
(Merah). Sedangkan Jika suatu kabupaten atau
kota memiliki Proporsi Rumah Tangga Sanitasi
Layak rendah dan Persentase RT Q1 yang
tidak punya Fasilitas BAB rendah maka akan
mendapat prioritas 2 (Kuning).

Kabupaten atau kota memiliki Proporsi Rumah


Tangga dengan Sanitasi Layak tinggi dan
Persentase RT Q1 yang tidak punya Fasilitas
BAB Tinggi maka akan mendapat prioritas 3
(Hijau). Dan yang terakhir kabupaten atau kota Foto: Ilustrasi

246 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Gambar 5.9. Pengelompokan Wilayah berdasarkan Proporsi Rumah Tangga
dengan Sanitasi Layak (%) dan Persentase RT Q1 yang tidak punya Fasilitas BAB
Jawa Timur Tahun 2019

Sumber: BPS (Susenas)

Berdasarkan kuadran diatas, intervensi wilayah


untuk prioritas bidang Proporsi Rumah Tangga Kabupaten Lumajang
dengan Sanitasi Layak (%) dihubungkan dengan
Persentase RT Q1 yang tidak punya Fasilitas Kabupaten Trenggalek
BAB yang ada di Kabupaten/Kota terdapat 11
kabupaten yang mendapat prioritas 1 yaitu : Sedangkan kabupaten/Kota yang mendapat
prioritas 2 terdapat 7 kabupaten/kota, yaitu:
Kabupaten Jember Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang,
Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Blitar,
Kabupaten Bondowoso Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Malang dan
Kabupaten Pacitan.
Kabupaten Situbondo
Kabupaten/Kota yang mendapat Prioritas 3
Kabupaten Banyuwangi terdapat 4 kabupaten/kota yaitu: Kabupaten
Bojonegoro, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten
Jombang, dan Kabupaten Sidoarjo.
Kabupaten Probolinggo
Daerah yang mendapat prioritas 4 terdapat
Kabupaten Pasuruan 16 kabupaten/kota, yaitu: Kabupaten
Tulungagung, Kabupaten Lamongan,
Kabupaten Tuban Kabupaten Madiun, Kabupaten Magetan,
Kabupaten Gresik, Kabupaten Kediri,
Kabupaten Sumenep Kabupaten Ponorogo, Kota Probolinggo, Kota
Mojokerto, Kota Malang, Kota Pasuruan, Kota
Kabupaten Ngawi Surabaya, Kota Batu, Kota Kediri, Kota Madiun
dan Kota Blitar.

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 247


Gambar 5.10. Peta Lokasi Prioritas Bidang Infrastruktur Dasar

Keterangan:
Kab/Kota Prioritas 1 (Utama) Kab/Kota Prioritas 2
Kab/Kota Prioritas 3 Kab/Kota Prioritas 4

Sumber: BPS (Susenas)

5.6 Prioritas Wilayah Bidang Ketahanan Pangan


rioritas Wilayah yang menjadi prioritas daerah dengan garis kemiskinan rendah dan

P utama tergantung pada kuadran yang


membandingkan antara garis kemiskinan
di daerah tersebut dengan perkembangan
harga beras didaerah tersebut cenderung
tinggi maka akan mendapat prioritas 3 (hijau),
sedangkan daerah dengan garis kemiskinan
harga beras. Jika di suatu daerah garis rendah dan harga Beras relatif stabil maka
kemiskinannya tinggi dan harga beras tinggi akan mendapat prioritas 4 (biru).
maka daerah tersebut mendapat prioritas
utama (merah) untuk diintervensi. Daerah Berdasarkan kuadran, daerah yang mendapat
yang garis kemiskinannya tinggi dan harga prioritas 1 untuk di intervensi bidang
beras di daerah tersebut relatif stabil maka Ketahanan Pangan ada 9 Kabupaten, terdiri
akan mendapat prioritas 2 (kuning) sedangkan dari:

Kabupaten Lumajang Kabupaten Tulungagung

Kabupaten Pamekasan Kabupaten Bojonegoro

Kabupaten Malang Kabupaten Pasuruan

Kabupaten Madiun Kabupaten Sampang

Kabupaten Sumenep

248 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Daerah yang mendapat prioritas 2 untuk
intervensi ada 10 Kabupaten/Kota, yaitu
Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Mojokerto,
Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Jombang,
Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Gresik,
Kota Malang, Kota Batu, Kota Surabaya dan
Kota Probolinggo.

Daerah yang mendapat prioritas 3 terdapat


di 7 Kabupaten/Kota, terdiri dari Kabupaten
Nganjuk, Kabupaten Probolinggo, Kota
Pasuruan, Kota Madiun, Kota Kediri dan Kota
Mojokerto, sedangkan kabupaten/kota yang
mendapat prioritas 4 ada 12 kabupaten/
Kota yaitu Kabupaten Lamongan, Kabupaten
Tuban, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten
Magetan, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten
Ngawi, Kabupaten Situbondo, Kabupaten
Jember, Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar,
Foto: Ilustrasi
Kabupaten Trenggalek dan Kabupaten Pacitan.

Gambar 5.11. Pengelompokan Wilayah berdasarkan Perkembangan Harga Beras (Rp)


dan Garis Kemiskinan (Rp) Jawa Timur Tahun 2020

Sumber: BPS, Siskaperbapo Disperindag Prov. Jatim

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 249


Gambar 5.12. Peta Lokasi Prioritas Bidang Ketahanan Pangan

Keterangan:
Kab/Kota Prioritas 1 (Utama) Kab/Kota Prioritas 2
Kab/Kota Prioritas 3 Kab/Kota Prioritas 4

Sumber: Sumber: BPS, Siskaperbapo Disperindag Prov. Jatim

5.7 Prioritas Wilayah Percepatan


Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem
ada Implementasi Tahap 1, upaya khusus Malang, Jember, Banyuwangi, Bondowoso,

P Percepatan Penanggulangan Kemiskinan


Ekstrem tahun 2021 dilaksanakan di 5
kabupaten wilayah prioritas yang memiliki
Situbondo, Probolinggo, Pasuruan, Sidoarjo,
Mojokerto, Jombang, Madiun,
Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Gresik,
Ngawi,

tingkat kemiskinan ekstrem tinggi antara lain: Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep
Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Bojonegoro, dan Kota Surabaya.
Kabupaten Lamongan, Kabupaten Probolinggo
dan Kabupaten Sumenep. Upaya tersebut
dilakukan melalui kolaborasi intervensi,
salah satunya dengan melakukan pemetaan
program/kegiatan penanggulangan kemiskinan
baik yang bersumber dari APBN maupun
dari APBD. Berdasarkan pemetaan tersebut,
berbagai program baik dari pusat maupun
daerah dapat di arahkan kepada kelompok
masyarakat miskin ekstrem.

Sebagai kelanjutan dari implementasi Tahap 1


dilakukan perluasan wilayah Penanggulangan
Kemiskinan Ekstrem tahun 2022 dengan
melibatkan 25 kabupaten/kota antara lain:
Kabupaten Pacitan, Ponorogo, Blitar, Kediri,

250 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Gambar 5.13. Pengelompokan Wilayah Berdasarkan Tingkat Kemiskinan Ekstrem (%)
dan Jumlah Penduduk Miskin Ekstrem (Jiwa)

Sumber: Sumber: BPS

Gambar 5.14. Lokasi Sasaran Prioritas Tahun 2021 dan 2022


Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem

Keterangan:
5 Kab/Kota Prioritas tahun 2021 25 Kab/Kota Prioritas 2022
Bukan Kab/Kota Prioritas

Sumber: Sumber: BPS

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 251


252 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024

Tabel 5.2. Sasaran Penduduk Kemiskinan Ekstrem (Data Susenas Overlay ke DTKS per Okt 2020)

Susenas 2021 Susenas 2020 DTKS Ekstrem (Mengacu ke jumlah)


Jumlah
No Kabupaten/Kota Jumlah Persentase % Penduduk Exclusion/
Penduduk ART
Penduduk Penduduk Miskin Persentil RT Ekstrem Inclusion
Miskin Ekstrem
Miskin Miskin Ekstrem Error
Ekstrem
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 = (5-8)
1 Pacitan 84.190 15,11 38.060 6,85 1-8 37,436 9,892 624
2 Ponorogo 89.940 10,26 32.620 3,74 1-3 34,554 8,204 -1,934
3 Trenggalek 84.890 12,14 23.770 3,41 1-3 27,976 6,898 -4,206
4 Tulungagung 78.590 7,51 14.880 1,43 1-2 16,926 3,833 -2,046
5 Blitar 112.620 9,65 42.330 3,64 1 - 10 44,362 11,026 -2032
6 Kediri 184.490 11,64 60.640 3,84 1-5 64,263 16,681 -3,623
7 Malang 276.580 10,50 85.470 3,27 1-4 70,308 16,052 15,162
8 Lumajang 105.250 10,05 25.520 2,44 1-4 28,519 5,650 -2,999
9 Jember 257.090 10,41 79.450 3,23 1-3 82,935 17,221 -3,485
10 Banyuwangi 130.930 8,07 60.240 3,73 1-5 56,169 12,831 4,071
11 Bondowoso 115.180 14,73 43.500 5,59 1-2 38,426 9,000 5,074
12 Situbondo 86.950 12,63 31.980 4,67 1-3 29,330 7,531 2,650
13 Probolinggo 223.320 18,91 114.250 9,74 1-1 98,750 24,426 15,500
14 Pasuruan 159.780 9,70 41.730 2,55 1-2 55,946 11,290 -14,216
15 Sidoarjo 137.150 5,93 52.660 2,32 1-6 51,632 13,927 1,028
16 Mojokerto 120.540 10,62 65.030 5,78 1 - 18 61,265 14,583 3,765
17 Jombang 127.300 10,00 64.780 5,11 1-7 65,223 16,588 -443
18 Nganjuk 125.530 11,85 34.220 3,24 1-1 28,426 6,066 5,794
19 Madiun 81.610 11,91 29.610 4,33 1 - 16 28,782 9,057 828
20 Magetan 67.750 10,66 17.530 2,79 1-6 17,021 4,134 509
Susenas 2021 Susenas 2020 DTKS Ekstrem (Mengacu ke jumlah)
Jumlah
No Kabupaten/Kota Jumlah Persentase % Penduduk Exclusion/
Penduduk ART
Penduduk Penduduk Miskin Persentil RT Ekstrem Inclusion
Miskin Ekstrem
Miskin Miskin Ekstrem Error
Ekstrem
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 = (5-8)
21 Ngawi 130.810 15,57 50.200 6,05 1-7 47,696 11,374 2,504
22 Bojonegoro 166.520 13,27 59.620 4,76 1 - 10 61,150 15,653 -1,530
23 Tuban 192.580 16,31 72.150 6,14 1 - 11 68,916 15,532 3,234
24 Lamongan 166.820 13,86 87.620 7,37 1 - 14 89,587 20,104 -1,967
25 Gresik 166.350 12,42 91.220 6,9 1 - 11 92,963 21,668 -1,743
26 Bangkalan 215.970 21,57 123.490 12,44 1-3 120,241 21,484 3,249
27 Sampang 237.230 23,76 72.500 7,35 1-4 82,121 13,461 -9,621
28 Pamekasan 137.120 15,30 54.190 6,12 1-3 55,408 9,701 -1,218
29 Sumenep 224.730 20,51 130.750 11,98 1-7 128,169 27,737 2,581
30 Kota Kediri 22.550 7,75 5.570 1,93 1-2 4,624 948 946
31 Kota Blitar 11.330 7,89 2.650 1,86 1-5 2,652 591 -2
32 Kota Malang 40.620 4,62 15.070 1,72 1 - 12 16,916 4196 -1,846
33 Kota Probolinggo 17.910 7,44 7.260 3,04 1-3 6,787 1,753 473
34 Kota Pasuruan 13.970 6,88 3.740 1,86 1-2 4,614 1,110 -874
35 Kota Mojokerto 8.370 6,39 2.240 1,72 1-4 2,489 532 -249
36 Kota Madiun 9.060 5,09 2.210 1,25 1-3 1,967 586 243
37 Kota Surabaya 152.490 5,23 69.330 2,39 1-6 81,304 16,986 -11,974
38 Kota Batu 8.630 4,09 4.140 1,99 1-6 3,955 887 185
4.572.730 11,40 1.812.220 1,809,808 409,193 2,412

Sumber: DTKS Oktober 2020 dan Susenas, diolah

253 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


5.8 data spasial
ntuk melengkapi dasar perencanaan Timur baik melalui Matriks maupun degradasi

U suatu
kemiskinan
program
tentunya
penanggulangan
dibutuhkan
analisis data spasial agar pemerintah daerah
warna pada peta spasial yang ditampilkan.

Data spasial penduduk miskin Jawa Timur


yang dalam hal ini Perangkat Daerah di tingkat tersebut disampaikan dalam 2 versi, yaitu :
provinsi dan kabupaten mempertimbangkan • Matriks penduduk miskin dengan status
kondisi wilayah dalam merumuskan program kesejahteraan 10 persen terbawah (Desil
penanggulangan kemiskinan. Pendekatan 1) hingga level kecamatan.
dimensi spasial akan mengkombinasikan • Peta tematik yang menggambarkan
dimensi-dimensi kemiskinan yang sangat distribusi Rumah Tangga miskin dan
variatif dengan indikator kemiskinan serta Anggota Rumah Tangga Miskin per
pemisahan antara populasi. Kecamatan di 38 kabupaten/kota di Jawa
Timur.
Data spasial kemiskinan Jawa Timur, berisi
data jumlah penduduk miskin (Anggota Rumah Penduduk Miskin Jawa Timur dengan status
Tangga dan Rumah Tangga) di Jawa Timur yang kesejahteraan 10 persen terbawah sebanyak
disajikan hingga pada level kecamatan. Data 3.613.314 jiwa atau 989.289 rumah tangga.
spasial tersebut merupakan data penduduk Adapun Kabupaten dengan penduduk
miskin dengan status kesejahteraan 10 persen berstatus kesejahteraan 10 persen terbawah
terbawah (Desil 1) berdasarkan Data Terpadu (Desil 1) paling banyak adalah Kabupaten
Kesejahteraan Sosial (DTKS) sebagaimana SK Probolinggo sebanyak 346.738 jiwa, dan
Mensos Nomer 146/HUK/2020. Peta spasial kabupaten/Kota dengan status kesejahteraan
akan memudahkan didalam melakukan analisa 10 persen terbawah paling sedikit adalah Kota
kantong-kantong kemiskinan yang ada di Jawa Madiun dengan jumlah 7.486 jiwa.

Tabel 5.3. MATRIKS PETA SPASIAL PENDUDUK MISKIN JAWA TIMUR


(DTKS-SK Menteri Sosial Nomer 146/HUK/2020)

Kode Kode ART RT


Kabupaten Kecamatan
Kab Kecamatan Desil 1 DESIL 1

01 Pacitan 3501010 DONOROJO 1.335 380

01 Pacitan 3501020 PUNUNG 1.018 268

01 Pacitan 3501030 PRINGKUKU 1.015 305

01 Pacitan 3501040 PACITAN 1.227 323

01 Pacitan 3501050 KEBONAGUNG 1.600 409

01 Pacitan 3501060 ARJOSARI 3.095 827

01 Pacitan 3501070 NAWANGAN 8.831 2.436

01 Pacitan 3501080 BANDAR 5.340 1.684

01 Pacitan 3501090 TEGALOMBO 9.141 2.554

01 Pacitan 3501100 TULAKAN 6.586 1.672

01 Pacitan 3501110 NGADIROJO 2.222 569

01 Pacitan 3501120 SUDIMORO 2.249 564

254 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Kode Kode ART RT
Kabupaten Kecamatan
Kab Kecamatan Desil 1 DESIL 1

02 Ponorogo 3502010 NGRAYUN 23.554 6.431

02 Ponorogo 3502020 SLAHUNG 7.601 2.308

02 Ponorogo 3502030 BUNGKAL 2.694 785

02 Ponorogo 3502040 SAMBIT 4.320 1.241

02 Ponorogo 3502050 SAWOO 12.297 3.418

02 Ponorogo 3502060 SOOKO 2.575 778

02 Ponorogo 3502061 PUDAK 1.183 300

02 Ponorogo 3502070 PULUNG 5.106 1.392

02 Ponorogo 3502080 MLARAK 3.332 903

02 Ponorogo 3502090 SIMAN 896 267

02 Ponorogo 3502100 JETIS 1.439 381

02 Ponorogo 3502110 BALONG 4.103 1.173

02 Ponorogo 3502120 KAUMAN 3.774 1.112

02 Ponorogo 3502130 JAMBON 8.433 2.309

02 Ponorogo 3502140 BADEGAN 5.310 1.358

02 Ponorogo 3502150 SAMPUNG 2.662 736

02 Ponorogo 3502160 SUKOREJO 3.130 848

02 Ponorogo 3502170 PONOROGO 842 215

02 Ponorogo 3502180 BABADAN 837 249

02 Ponorogo 3502190 JENANGAN 2.378 709

02 Ponorogo 3502200 NGEBEL 3.635 944

03 Trenggalek 3503010 PANGGUL 11.425 3.047

03 Trenggalek 3503020 MUNJUNGAN 6.951 1.918

03 Trenggalek 3503030 WATULIMO 2.691 774

03 Trenggalek 3503040 KAMPAK 4.513 1.390

03 Trenggalek 3503050 DONGKO 14.032 3.901

03 Trenggalek 3503060 PULE 9.541 2.733

03 Trenggalek 3503070 KARANGAN 1.778 549

03 Trenggalek 3503071 SURUH 3.327 1.057

03 Trenggalek 3503080 GANDUSARI 1.941 582

03 Trenggalek 3503090 DURENAN 2.640 850

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 255


Kode Kode ART RT
Kabupaten Kecamatan
Kab Kecamatan Desil 1 DESIL 1

03 Trenggalek 3503100 POGALAN 1.390 373

03 Trenggalek 3503110 TRENGGALEK 2.164 670

03 Trenggalek 3503120 TUGU 3.236 965

03 Trenggalek 3503130 BENDUNGAN 7.157 2.023

04 Tulungagung 3504010 BESUKI 1.941 668

04 Tulungagung 3504020 BANDUNG 3.760 1.192

04 Tulungagung 3504030 PAKEL 4.916 1.418

04 Tulungagung 3504040 CAMPUR DARAT 5.145 1.512

04 Tulungagung 3504050 TANGGUNG GUNUNG 4.119 1.287

04 Tulungagung 3504060 KALIDAWIR 5.391 1.669

04 Tulungagung 3504070 PUCANG LABAN 3.270 1.065

04 Tulungagung 3504080 REJOTANGAN 4.750 1.370

04 Tulungagung 3504090 NGUNUT 3.851 945

04 Tulungagung 3504100 SUMBERGEMPOL 4.549 1.203

04 Tulungagung 3504110 BOYOLANGU 3.817 997

04 Tulungagung 3504120 TULUNGAGUNG 664 175

04 Tulungagung 3504130 KEDUNGWARU 4.698 1.111

04 Tulungagung 3504140 NGANTRU 3.554 902

04 Tulungagung 3504150 KARANGREJO 4.947 1.364

04 Tulungagung 3504160 KAUMAN 4.037 1.128

04 Tulungagung 3504170 GONDANG 5.115 1.504

04 Tulungagung 3504180 PAGER WOJO 7.035 2.211

04 Tulungagung 3504190 SENDANG 13.915 4.135

05 Blitar 3505010 BAKUNG 879 239

05 Blitar 3505020 WONOTIRTO 2.032 546

05 Blitar 3505030 PANGGUNGREJO 1.432 396

05 Blitar 3505040 WATES 1.092 294

05 Blitar 3505050 BINANGUN 2.560 665

05 Blitar 3505060 SUTOJAYAN 939 251

05 Blitar 3505070 KADEMANGAN 2.177 597

05 Blitar 3505080 KANIGORO 3.282 813

256 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Kode Kode ART RT
Kabupaten Kecamatan
Kab Kecamatan Desil 1 DESIL 1

05 Blitar 3505090 TALUN 1.421 366

05 Blitar 3505100 SELOPURO 1.239 302

05 Blitar 3505110 KESAMBEN 1.944 499

05 Blitar 3505120 SELOREJO 1.039 271

05 Blitar 3505130 DOKO 1.328 336

05 Blitar 3505140 WLINGI 2.120 518

05 Blitar 3505150 GANDUSARI 3.881 940

05 Blitar 3505160 GARUM 2.793 655

05 Blitar 3505170 NGLEGOK 2.481 586

05 Blitar 3505180 SANANKULON 1.660 388

05 Blitar 3505190 PONGGOK 5.400 1.273

05 Blitar 3505200 SRENGAT 1.599 376

05 Blitar 3505210 WONODADI 1.247 283

05 Blitar 3505220 UDANAWU 1.817 432

06 Kediri 3506010 MOJO 9.888 2.833

06 Kediri 3506020 SEMEN 6.439 1.847

06 Kediri 3506030 NGADILUWIH 2.284 637

06 Kediri 3506040 KRAS 3.618 1.044

06 Kediri 3506050 RINGINREJO 5.385 1.547

06 Kediri 3506060 KANDAT 4.163 1.217

06 Kediri 3506070 WATES 5.619 1.517

06 Kediri 3506080 NGANCAR 3.886 1.101

06 Kediri 3506090 PLOSOKLATEN 5.827 1.812

06 Kediri 3506100 GURAH 3.053 822

06 Kediri 3506110 PUNCU 8.990 2.694

06 Kediri 3506120 KEPUNG 9.113 2.657

06 Kediri 3506130 KANDANGAN 4.021 1.093

06 Kediri 3506140 PARE 5.876 1.540

06 Kediri 3506141 BADAS 4.289 1.083

06 Kediri 3506150 KUNJANG 2.215 614

06 Kediri 3506160 PLEMAHAN 2.576 704

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 257


Kode Kode ART RT
Kabupaten Kecamatan
Kab Kecamatan Desil 1 DESIL 1

06 Kediri 3506170 PURWOASRI 3.486 974

06 Kediri 3506180 PAPAR 1.995 530

06 Kediri 3506190 PAGU 1.316 365

06 Kediri 3506191 KAYEN KIDUL 1.717 452

06 Kediri 3506200 GAMPENGREJO 668 175

06 Kediri 3506201 NGASEM 1.296 347

06 Kediri 3506210 BANYAKAN 6.015 1.829

06 Kediri 3506220 GROGOL 4.073 1.257

07 Malang 3506230 TAROKAN 11.436 3.268

07 Malang 3507010 DONOMULYO 3.851 1.108

07 Malang 3507020 KALIPARE 3.993 1.180

07 Malang 3507030 PAGAK 5.642 1.508

07 Malang 3507040 BANTUR 7.460 2.053

07 Malang 3507050 GEDANGAN 7.312 1.959

07 Malang 3507060 SUMBERMANJING 8.585 2.309

07 Malang 3507070 DAMPIT 10.087 2.591

07 Malang 3507080 TIRTO YUDO 5.032 1.360

07 Malang 3507090 AMPELGADING 6.122 1.623

07 Malang 3507100 PONCOKUSUMO 8.229 2.238

07 Malang 3507110 WAJAK 10.660 2.750

07 Malang 3507120 TUREN 6.685 1.660

07 Malang 3507130 BULULAWANG 5.303 1.371

07 Malang 3507140 GONDANGLEGI 6.213 1.527

07 Malang 3507150 PAGELARAN 6.498 1.540

07 Malang 3507160 KEPANJEN 3.835 937

07 Malang 3507170 SUMBER PUCUNG 1.819 481

07 Malang 3507180 KROMENGAN 1.963 516

07 Malang 3507190 NGAJUM 5.631 1.437

07 Malang 3507200 WONOSARI 2.610 709

07 Malang 3507210 WAGIR 2.950 697

07 Malang 3507220 PAKISAJI 2.582 622

258 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Kode Kode ART RT
Kabupaten Kecamatan
Kab Kecamatan Desil 1 DESIL 1

07 Malang 3507230 TAJINAN 5.107 1.349

07 Malang 3507240 TUMPANG 5.783 1.517

07 Malang 3507250 PAKIS 6.961 1.650

07 Malang 3507260 JABUNG 10.166 2.780

07 Malang 3507270 LAWANG 3.123 888

07 Malang 3507280 SINGOSARI 5.889 1.604

07 Malang 3507290 KARANGPLOSO 3.658 985

07 Malang 3507300 DAU 2.657 685

07 Malang 3507310 PUJON 9.619 2.494

07 Malang 3507320 NGANTANG 6.873 1.804

07 Malang 3507330 KASEMBON 4.445 1.226

08 Lumajang 3508010 TEMPURSARI 1.468 366

08 Lumajang 3508020 PRONOJIWO 2.402 534

08 Lumajang 3508030 CANDIPURO 4.538 999

08 Lumajang 3508040 PASIRIAN 5.286 1.072

08 Lumajang 3508050 TEMPEH 5.621 1.226

08 Lumajang 3508060 LUMAJANG 1.981 405

08 Lumajang 3508061 SUMBERSUKO 1.052 230

08 Lumajang 3508070 TEKUNG 1.484 329

08 Lumajang 3508080 KUNIR 4.985 1.064

08 Lumajang 3508090 YOSOWILANGUN 3.544 791

08 Lumajang 3508100 ROWOKANGKUNG 3.757 825

08 Lumajang 3508110 JATIROTO 4.194 890

08 Lumajang 3508120 RANDUAGUNG 7.034 1.611

08 Lumajang 3508130 SUKODONO 2.286 503

08 Lumajang 3508140 PADANG 5.496 1.183

08 Lumajang 3508150 PASRUJAMBE 1.959 435

08 Lumajang 3508160 SENDURO 2.536 561

08 Lumajang 3508170 GUCIALIT 3.553 798

08 Lumajang 3508180 KEDUNGJAJANG 4.930 1.113

08 Lumajang 3508190 KLAKAH 5.357 1.109

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 259


Kode Kode ART RT
Kabupaten Kecamatan
Kab Kecamatan Desil 1 DESIL 1

09 Jember 3508200 RANUYOSO 7.005 1.491

09 Jember 3509010 KENCONG 2.883 675

09 Jember 3509020 GUMUK MAS 4.596 1.064

09 Jember 3509030 PUGER 5.189 1.186

09 Jember 3509040 WULUHAN 6.146 1.343

09 Jember 3509050 AMBULU 5.454 1.240

09 Jember 3509060 TEMPUREJO 10.503 2.490

09 Jember 3509070 SILO 15.656 3.886

09 Jember 3509080 MAYANG 9.142 2.337

09 Jember 3509090 MUMBULSARI 16.563 4.233

09 Jember 3509100 JENGGAWAH 7.125 1.648

09 Jember 3509110 AJUNG 9.797 2.232

09 Jember 3509120 RAMBIPUJI 6.363 1.423

09 Jember 3509130 BALUNG 4.803 1.129

09 Jember 3509140 UMBULSARI 5.721 1.390

09 Jember 3509150 SEMBORO 3.901 990

09 Jember 3509160 JOMBANG 3.360 827

09 Jember 3509170 SUMBER BARU 21.946 5.283

09 Jember 3509180 TANGGUL 9.907 2.329

09 Jember 3509190 BANGSALSARI 16.729 4.184

09 Jember 3509200 PANTI 9.324 2.329

09 Jember 3509210 SUKORAMBI 3.470 826

09 Jember 3509220 ARJASA 8.370 2.233

09 Jember 3509230 PAKUSARI 6.214 1.627

09 Jember 3509240 KALISAT 16.920 4.528

09 Jember 3509250 LEDOKOMBO 15.331 4.108

09 Jember 3509260 SUMBERJAMBE 15.383 4.070

09 Jember 3509270 SUKOWONO 13.524 3.475

09 Jember 3509280 JELBUK 9.286 2.562

09 Jember 3509710 KALIWATES 3.929 899

09 Jember 3509720 SUMBERSARI 5.903 1.482

260 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Kode Kode ART RT
Kabupaten Kecamatan
Kab Kecamatan Desil 1 DESIL 1

09 Jember 3509730 PATRANG 6.764 1.645

10 Banyuwangi 3510010 PESANGGARAN 4.863 1.239

10 Banyuwangi 3510011 SILIRAGUNG 3.372 953

10 Banyuwangi 3510020 BANGOREJO 4.376 1.105

10 Banyuwangi 3510030 PURWOHARJO 4.106 1.132

10 Banyuwangi 3510040 TEGALDLIMO 3.169 888

10 Banyuwangi 3510050 MUNCAR 12.032 3.124

10 Banyuwangi 3510060 CLURING 4.205 1.104

10 Banyuwangi 3510070 GAMBIRAN 5.503 1.390

10 Banyuwangi 3510071 TEGALSARI 2.959 686

10 Banyuwangi 3510080 GLENMORE 7.234 1.741

10 Banyuwangi 3510090 KALIBARU 8.620 2.039

10 Banyuwangi 3510100 GENTENG 5.388 1.303

10 Banyuwangi 3510110 SRONO 6.759 1.962

10 Banyuwangi 3510120 ROGOJAMPI 7.718 2.181

10 Banyuwangi 3510130 KABAT 5.859 1.594

10 Banyuwangi 3510140 SINGOJURUH 3.918 1.144

10 Banyuwangi 3510150 SEMPU 4.197 1.082

10 Banyuwangi 3510160 SONGGON 5.398 1.403

10 Banyuwangi 3510170 GLAGAH 2.519 713

10 Banyuwangi 3510171 LICIN 3.399 940

10 Banyuwangi 3510180 BANYUWANGI 5.402 1.379

10 Banyuwangi 3510190 GIRI 1.395 370

10 Banyuwangi 3510200 KALIPURO 7.437 2.103

10 Banyuwangi 3510210 WONGSOREJO 5.928 1.667

11 Bondowoso 3511010 MAESAN 13.630 3.903

11 Bondowoso 3511020 GRUJUGAN 11.721 3.198

11 Bondowoso 3511030 TAMANAN 9.899 2.791

11 Bondowoso 3511031 JAMBESARI DARUS SHOLAH 9.015 2.481

11 Bondowoso 3511040 PUJER 10.900 3.204

11 Bondowoso 3511050 TLOGOSARI 15.008 4.651

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 261


Kode Kode ART RT
Kabupaten Kecamatan
Kab Kecamatan Desil 1 DESIL 1

11 Bondowoso 3511060 SUKOSARI 2.807 835

11 Bondowoso 3511061 SUMBER WRINGIN 6.121 1.867

11 Bondowoso 3511070 TAPEN 7.129 2.381

11 Bondowoso 3511080 WONOSARI 10.621 3.414

11 Bondowoso 3511090 TENGGARANG 8.227 2.276

11 Bondowoso 3511100 BONDOWOSO 4.876 1.367

11 Bondowoso 3511110 CURAH DAMI 7.225 2.009

11 Bondowoso 3511111 BINAKAL 4.370 1.268

11 Bondowoso 3511120 PAKEM 4.670 1.574

11 Bondowoso 3511130 WRINGIN 8.309 2.534

11 Bondowoso 3511140 TEGALAMPEL 3.670 1.123

11 Bondowoso 3511141 TAMAN KROCOK 3.641 1.345

11 Bondowoso 3511150 KLABANG 1.894 634

11 Bondowoso 3511151 SEMPOL 1.096 297

11 Bondowoso 3511152 BOTOLINGGO 6.695 2.107

11 Bondowoso 3511160 PRAJEKAN 2.967 944

11 Bondowoso 3511170 CERMEE 13.462 4.298

11 Bondowoso 3512010 SUMBERMALANG 6.978 2.106

12 Situbondo 3512020 JATIBANTENG 2.860 804

12 Situbondo 3512030 BANYUGLUGUR 3.523 1.093

12 Situbondo 3512040 BESUKI 10.246 2.679

12 Situbondo 3512050 SUBOH 5.142 1.437

12 Situbondo 3512060 MLANDINGAN 2.107 642

12 Situbondo 3512070 BUNGATAN 3.075 900

12 Situbondo 3512080 KENDIT 3.130 933

12 Situbondo 3512090 PANARUKAN 2.912 856

12 Situbondo 3512100 SITUBONDO 3.111 943

12 Situbondo 3512110 MANGARAN 2.737 817

12 Situbondo 3512120 PANJI 4.875 1.405

12 Situbondo 3512130 KAPONGAN 3.418 1.088

12 Situbondo 3512140 ARJASA 4.248 1.252

262 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Kode Kode ART RT
Kabupaten Kecamatan
Kab Kecamatan Desil 1 DESIL 1

12 Situbondo 3512150 JANGKAR 3.628 1.074

12 Situbondo 3512160 ASEMBAGUS 4.017 1.192

12 Situbondo 3512170 BANYUPUTIH 5.042 1.396

12 Situbondo 3513010 SUKAPURA 1.534 1.364

13 Probolinggo 3513020 SUMBER 2.871 2.653

13 Probolinggo 3513030 KURIPAN 5.480 4.555

13 Probolinggo 3513040 BANTARAN 4.648 3.677

13 Probolinggo 3513050 LECES 5.102 4.358

13 Probolinggo 3513060 TEGALSIWALAN 2.324 2.115

13 Probolinggo 3513070 BANYUANYAR 4.898 4.594

13 Probolinggo 3513080 TIRIS 7.933 6.629

13 Probolinggo 3513090 KRUCIL 13.821 11.611

13 Probolinggo 3513100 GADING 5.938 5.444

13 Probolinggo 3513110 PAKUNIRAN 6.070 5.694

13 Probolinggo 3513120 KOTAANYAR 4.744 4.569

13 Probolinggo 3513130 PAITON 5.861 5.665

13 Probolinggo 3513140 BESUK 5.946 5.567

13 Probolinggo 3513150 KRAKSAAN 4.816 4.486

13 Probolinggo 3513160 KREJENGAN 4.371 4.033

13 Probolinggo 3513170 PAJARAKAN 2.409 2.298

13 Probolinggo 3513180 MARON 8.860 8.298

13 Probolinggo 3513190 GENDING 3.118 2.949

13 Probolinggo 3513200 DRINGU 2.811 2.529

13 Probolinggo 3513210 WONOMERTO 3.336 2.979

13 Probolinggo 3513220 LUMBANG 3.721 3.146

13 Probolinggo 3513230 TONGAS 9.577 8.583

13 Probolinggo 3513240 SUMBERASIH 4.808 4.533

14 Pasuruan 3514010 PURWODADI 6.937 1.759

14 Pasuruan 3514020 TUTUR 6.389 1.762

14 Pasuruan 3514030 PUSPO 9.887 2.541

14 Pasuruan 3514040 TOSARI 4.210 1.060

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 263


Kode Kode ART RT
Kabupaten Kecamatan
Kab Kecamatan Desil 1 DESIL 1

14 Pasuruan 3514050 LUMBANG 12.378 3.385

14 Pasuruan 3514060 PASREPAN 17.978 4.792

14 Pasuruan 3514070 KEJAYAN 13.548 3.575

14 Pasuruan 3514080 WONOREJO 14.801 3.730

14 Pasuruan 3514090 PURWOSARI 6.407 1.579

14 Pasuruan 3514100 PRIGEN 3.276 855

14 Pasuruan 3514110 SUKOREJO 4.615 1.212

14 Pasuruan 3514120 PANDAAN 2.452 576

14 Pasuruan 3514130 GEMPOL 3.512 806

14 Pasuruan 3514140 BEJI 2.775 664

14 Pasuruan 3514150 BANGIL 2.002 451

14 Pasuruan 3514160 REMBANG 12.638 3.275

14 Pasuruan 3514170 KRATON 18.730 4.378

14 Pasuruan 3514180 POHJENTREK 4.573 1.075

14 Pasuruan 3514190 GONDANG WETAN 10.505 2.474

14 Pasuruan 3514200 REJOSO 9.386 2.164

14 Pasuruan 3514210 WINONGAN 14.238 3.472

14 Pasuruan 3514220 GRATI 17.416 4.410

14 Pasuruan 3514230 LEKOK 30.248 7.455

14 Pasuruan 3514240 NGULING 19.879 5.327

15 Sidoarjo 3515010 TARIK 9.973 3.294

15 Sidoarjo 3515020 PRAMBON 8.601 2.729

15 Sidoarjo 3515030 KREMBUNG 8.299 2.406

15 Sidoarjo 3515040 PORONG 7.530 2.051

15 Sidoarjo 3515050 JABON 7.094 2.036

15 Sidoarjo 3515060 TANGGULANGIN 5.693 1.643

15 Sidoarjo 3515070 CANDI 4.952 1.380

15 Sidoarjo 3515080 TULANGAN 7.821 2.421

15 Sidoarjo 3515090 WONOAYU 7.233 2.023

15 Sidoarjo 3515100 SUKODONO 5.335 1.550

15 Sidoarjo 3515110 SIDOARJO 3.821 996

264 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Kode Kode ART RT
Kabupaten Kecamatan
Kab Kecamatan Desil 1 DESIL 1

15 Sidoarjo 3515120 BUDURAN 2.276 610

15 Sidoarjo 3515130 SEDATI 3.788 1.092

15 Sidoarjo 3515140 WARU 2.857 721

15 Sidoarjo 3515150 GEDANGAN 2.494 675

15 Sidoarjo 3515160 TAMAN 5.236 1.495

15 Sidoarjo 3515170 KRIAN 9.009 2.628

15 Sidoarjo 3515180 BALONG BENDO 8.494 2.659

16 Mojokerto 3516010 JATIREJO 1.091 221

16 Mojokerto 3516020 GONDANG 492 101

16 Mojokerto 3516030 PACET 595 123

16 Mojokerto 3516040 TRAWAS 349 69

16 Mojokerto 3516050 NGORO 1.829 394

16 Mojokerto 3516060 PUNGGING 1.242 274

16 Mojokerto 3516070 KUTOREJO 1.169 236

16 Mojokerto 3516080 MOJOSARI 722 159

16 Mojokerto 3516090 BANGSAL 333 68

16 Mojokerto 3516091 MOJOANYAR 255 50

16 Mojokerto 3516100 DLANGGU 743 142

16 Mojokerto 3516110 PURI 1.211 246

16 Mojokerto 3516120 TROWULAN 2.025 399

16 Mojokerto 3516130 SOOKO 1.754 384

16 Mojokerto 3516140 GEDEK 1.373 282

16 Mojokerto 3516150 KEMLAGI 2.714 616

16 Mojokerto 3516160 JETIS 1.252 315

16 Mojokerto 3516170 DAWAR BLANDONG 3.266 782

16 Mojokerto 3517010 BANDAR KEDUNG MULYO 4.656 1.188

17 Jombang 3517020 PERAK 3.528 873

17 Jombang 3517030 GUDO 3.216 857

17 Jombang 3517040 DIWEK 5.836 1.461

17 Jombang 3517050 NGORO 6.877 1.683

17 Jombang 3517060 MOJOWARNO 8.437 2.106

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 265


Kode Kode ART RT
Kabupaten Kecamatan
Kab Kecamatan Desil 1 DESIL 1

17 Jombang 3517070 BARENG 6.023 1.626

17 Jombang 3517080 WONOSALAM 5.985 1.629

17 Jombang 3517090 MOJOAGUNG 4.989 1.275

17 Jombang 3517100 SUMOBITO 6.149 1.648

17 Jombang 3517110 JOGO ROTO 5.580 1.360

17 Jombang 3517120 PETERONGAN 4.893 1.316

17 Jombang 3517130 JOMBANG 4.766 1.212

17 Jombang 3517140 MEGALUH 2.440 709

17 Jombang 3517150 TEMBELANG 3.877 1.097

17 Jombang 3517160 KESAMBEN 4.967 1.368

17 Jombang 3517170 KUDU 3.021 948

17 Jombang 3517171 NGUSIKAN 4.682 1.344

17 Jombang 3517180 PLOSO 3.252 849

17 Jombang 3517190 KABUH 7.062 2.034

17 Jombang 3517200 PLANDAAN 7.195 2.374

17 Jombang 3518010 SAWAHAN 11.246 3.347

18 Nganjuk 3518020 NGETOS 13.681 3.718

18 Nganjuk 3518030 BERBEK 12.925 3.591

18 Nganjuk 3518040 LOCERET 17.355 4.749

18 Nganjuk 3518050 PACE 11.431 3.346

18 Nganjuk 3518060 TANJUNGANOM 18.172 5.056

18 Nganjuk 3518070 PRAMBON 14.745 4.067

18 Nganjuk 3518080 NGRONGGOT 19.248 5.107

18 Nganjuk 3518090 KERTOSONO 5.665 1.571

18 Nganjuk 3518100 PATIANROWO 7.260 2.017

18 Nganjuk 3518110 BARON 8.112 2.166

18 Nganjuk 3518120 GONDANG 12.031 3.386

18 Nganjuk 3518130 SUKOMORO 10.510 3.075

18 Nganjuk 3518140 NGANJUK 5.767 1.606

18 Nganjuk 3518150 BAGOR 9.558 2.879

18 Nganjuk 3518160 WILANGAN 4.712 1.391

266 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Kode Kode ART RT
Kabupaten Kecamatan
Kab Kecamatan Desil 1 DESIL 1

18 Nganjuk 3518170 REJOSO 14.099 4.061

18 Nganjuk 3518180 NGLUYU 1.617 509

18 Nganjuk 3518190 LENGKONG 5.958 1.722

18 Nganjuk 3518200 JATIKALEN 3.906 1.208

18 Nganjuk 3519010 KEBONSARI 752 195

19 Madiun 3519020 GEGER 551 156

19 Madiun 3519030 DOLOPO 763 197

19 Madiun 3519040 DAGANGAN 736 180

19 Madiun 3519050 WUNGU 869 239

19 Madiun 3519060 KARE 1.127 343

19 Madiun 3519070 GEMARANG 2.831 818

19 Madiun 3519080 SARADAN 3.105 950

19 Madiun 3519090 PILANGKENCENG 740 214

19 Madiun 3519100 MEJAYAN 448 133

19 Madiun 3519110 WONOASRI 154 40

19 Madiun 3519120 BALEREJO 650 188

19 Madiun 3519130 MADIUN 279 86

19 Madiun 3519140 SAWAHAN 226 74

19 Madiun 3519150 JIWAN 872 244

19 Madiun 3520010 PONCOL 4.090 1.059

20 Magetan 3520020 PARANG 3.098 817

20 Magetan 3520030 LEMBEYAN 1.846 485

20 Magetan 3520040 TAKERAN 824 215

20 Magetan 3520041 NGUNTORONADI 320 93

20 Magetan 3520050 KAWEDANAN 1.421 413

20 Magetan 3520060 MAGETAN 433 118

20 Magetan 3520061 NGARIBOYO 1.532 377

20 Magetan 3520070 PLAOSAN 3.581 860

20 Magetan 3520071 SIDOREJO 3.264 790

20 Magetan 3520080 PANEKAN 3.857 998

20 Magetan 3520090 SUKOMORO 460 127

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 267


Kode Kode ART RT
Kabupaten Kecamatan
Kab Kecamatan Desil 1 DESIL 1

20 Magetan 3520100 BENDO 439 135

20 Magetan 3520110 MAOSPATI 289 80

20 Magetan 3520120 KARANGREJO 663 184

20 Magetan 3520121 KARAS 1.008 257

20 Magetan 3520130 BARAT 780 234

20 Magetan 3520131 KARTOHARJO 776 217

20 Magetan 3521010 SINE 5.919 1.407

21 Ngawi 3521020 NGRAMBE 4.907 1.197

21 Ngawi 3521030 JOGOROGO 6.148 1.394

21 Ngawi 3521040 KENDAL 6.786 1.687

21 Ngawi 3521050 GENENG 1.095 257

21 Ngawi 3521051 GERIH 2.768 661

21 Ngawi 3521060 KWADUNGAN 843 191

21 Ngawi 3521070 PANGKUR 2.332 597

21 Ngawi 3521080 KARANGJATI 3.650 990

21 Ngawi 3521090 BRINGIN 4.766 1.342

21 Ngawi 3521100 PADAS 2.241 664

21 Ngawi 3521101 KASREMAN 2.490 655

21 Ngawi 3521110 NGAWI 2.860 715

21 Ngawi 3521120 PARON 4.308 1.022

21 Ngawi 3521130 KEDUNGGALAR 3.849 930

21 Ngawi 3521140 PITU 1.894 456

21 Ngawi 3521150 WIDODAREN 7.374 1.834

21 Ngawi 3521160 MANTINGAN 1.579 352

21 Ngawi 3521170 KARANGANYAR 3.909 1.052

21 Ngawi 3522010 MARGOMULYO 4.998 1.330

22 Bojonegoro 3522020 NGRAHO 5.368 1.361

22 Bojonegoro 3522030 TAMBAKREJO 5.590 1.468

22 Bojonegoro 3522040 NGAMBON 852 209

22 Bojonegoro 3522041 SEKAR 5.141 1.394

22 Bojonegoro 3522050 BUBULAN 1.310 357

268 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Kode Kode ART RT
Kabupaten Kecamatan
Kab Kecamatan Desil 1 DESIL 1

22 Bojonegoro 3522051 GONDANG 5.267 1.427

22 Bojonegoro 3522060 TEMAYANG 1.632 494

22 Bojonegoro 3522070 SUGIHWARAS 1.312 317

22 Bojonegoro 3522080 KEDUNGADEM 5.112 1.221

22 Bojonegoro 3522090 KEPOH BARU 2.338 547

22 Bojonegoro 3522100 BAURENO 1.177 277

22 Bojonegoro 3522110 KANOR 503 118

22 Bojonegoro 3522120 SUMBERREJO 975 246

22 Bojonegoro 3522130 BALEN 1.368 341

22 Bojonegoro 3522140 SUKOSEWU 1.088 287

22 Bojonegoro 3522150 KAPAS 841 218

22 Bojonegoro 3522160 BOJONEGORO 169 37

22 Bojonegoro 3522170 TRUCUK 2.379 581

22 Bojonegoro 3522180 DANDER 2.712 665

22 Bojonegoro 3522190 NGASEM 3.870 976

22 Bojonegoro 3522191 GAYAM 383 86

22 Bojonegoro 3522200 KALITIDU 797 177

22 Bojonegoro 3522210 MALO 2.640 720

22 Bojonegoro 3522220 PURWOSARI 1.003 243

22 Bojonegoro 3522230 PADANGAN 573 131

22 Bojonegoro 3522240 KASIMAN 1.378 335

22 Bojonegoro 3522241 KEDEWAN 374 90

23 Tuban 3523010 KENDURUAN 1.810 415

23 Tuban 3523020 BANGILAN 2.425 516

23 Tuban 3523030 SENORI 3.535 763

23 Tuban 3523040 SINGGAHAN 3.550 817

23 Tuban 3523050 MONTONG 3.573 769

23 Tuban 3523060 PARENGAN 3.578 772

23 Tuban 3523070 SOKO 7.426 1.700

23 Tuban 3523080 RENGEL 3.017 694

23 Tuban 3523081 GRABAGAN 2.805 649

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 269


Kode Kode ART RT
Kabupaten Kecamatan
Kab Kecamatan Desil 1 DESIL 1

23 Tuban 3523090 PLUMPANG 3.938 830

23 Tuban 3523100 WIDANG 1.954 412

23 Tuban 3523110 PALANG 3.597 791

23 Tuban 3523120 SEMANDING 3.586 756

23 Tuban 3523130 TUBAN 1.561 321

23 Tuban 3523140 JENU 1.589 359

23 Tuban 3523150 MERAKURAK 2.670 585

23 Tuban 3523160 KEREK 3.724 869

23 Tuban 3523170 TAMBAKBOYO 2.203 469

23 Tuban 3523180 JATIROGO 1.933 474

23 Tuban 3523190 BANCAR 4.612 1.025

24 Lamongan 3524010 SUKORAME 2.090 517

24 Lamongan 3524020 BLULUK 1.759 404

24 Lamongan 3524030 NGIMBANG 3.410 742

24 Lamongan 3524040 SAMBENG 2.665 599

24 Lamongan 3524050 MANTUP 1.438 311

24 Lamongan 3524060 KEMBANGBAHU 3.267 676

24 Lamongan 3524070 SUGIO 3.302 760

24 Lamongan 3524080 KEDUNGPRING 1.861 403

24 Lamongan 3524090 MODO 3.222 796

24 Lamongan 3524100 BABAT 6.513 1.422

24 Lamongan 3524110 PUCUK 1.898 410

24 Lamongan 3524120 SUKODADI 2.458 524

24 Lamongan 3524130 LAMONGAN 892 178

24 Lamongan 3524140 TIKUNG 1.313 271

24 Lamongan 3524141 SARIREJO 456 94

24 Lamongan 3524150 DEKET 1.132 225

24 Lamongan 3524160 GLAGAH 956 206

24 Lamongan 3524170 KARANGBINANGUN 1.405 276

24 Lamongan 3524180 TURI 2.656 496

24 Lamongan 3524190 KALITENGAH 2.217 431

270 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Kode Kode ART RT
Kabupaten Kecamatan
Kab Kecamatan Desil 1 DESIL 1

24 Lamongan 3524200 KARANG GENENG 1.089 211

24 Lamongan 3524210 SEKARAN 2.178 496

24 Lamongan 3524220 MADURAN 1.474 307

24 Lamongan 3524230 LAREN 2.096 458

24 Lamongan 3524240 SOLOKURO 1.444 324

24 Lamongan 3524250 PACIRAN 1.840 382

24 Lamongan 3524260 BRONDONG 3.320 715

24 Lamongan 3525010 WRINGINANOM 4.416 1.164

25 Gresik 3525020 DRIYOREJO 1.686 419

25 Gresik 3525030 KEDAMEAN 3.980 971

25 Gresik 3525040 MENGANTI 3.319 751

25 Gresik 3525050 CERME 4.434 952

25 Gresik 3525060 BENJENG 6.202 1.513

25 Gresik 3525070 BALONGPANGGANG 4.369 998

25 Gresik 3525080 DUDUKSAMPEYAN 2.845 628

25 Gresik 3525090 KEBOMAS 767 157

25 Gresik 3525100 GRESIK 1.628 342

25 Gresik 3525110 MANYAR 1.960 403

25 Gresik 3525120 BUNGAH 5.597 1.308

25 Gresik 3525130 SIDAYU 2.953 614

25 Gresik 3525140 DUKUN 7.950 1.769

25 Gresik 3525150 PANCENG 5.208 1.165

25 Gresik 3525160 UJUNGPANGKAH 5.937 1.265

25 Gresik 3525170 SANGKAPURA 15.554 3.720

25 Gresik 3525180 TAMBAK 6.718 1.603

26 Bangkalan 3526010 KAMAL 3.803 826

26 Bangkalan 3526020 LABANG 5.222 1.159

26 Bangkalan 3526030 KWANYAR 14.620 3.005

26 Bangkalan 3526040 MODUNG 20.251 4.614

26 Bangkalan 3526050 BLEGA 18.451 3.954

26 Bangkalan 3526060 KONANG 24.618 6.243

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 271


Kode Kode ART RT
Kabupaten Kecamatan
Kab Kecamatan Desil 1 DESIL 1

26 Bangkalan 3526070 GALIS 18.133 3.830

26 Bangkalan 3526080 TANAH MERAH 17.863 3.730

26 Bangkalan 3526090 TRAGAH 10.109 2.133

26 Bangkalan 3526100 SOCAH 5.707 1.246

26 Bangkalan 3526110 BANGKALAN 1.984 405

26 Bangkalan 3526120 BURNEH 5.829 1.278

26 Bangkalan 3526130 AROSBAYA 6.798 1.354

26 Bangkalan 3526140 GEGER 24.955 6.145

26 Bangkalan 3526150 KOKOP 42.400 9.338

26 Bangkalan 3526160 TANJUNGBUMI 13.899 3.346

26 Bangkalan 3526170 SEPULU 11.404 2.457

26 Bangkalan 3526180 KLAMPIS 12.507 2.734

27 Sampang 3527010 SRESEH 4.276 983

27 Sampang 3527020 TORJUN 7.025 1.387

27 Sampang 3527021 PANGARENGAN 3.499 727

27 Sampang 3527030 SAMPANG 14.073 2.703

27 Sampang 3527040 CAMPLONG 23.569 4.494

27 Sampang 3527050 OMBEN 24.340 4.836

27 Sampang 3527060 KEDUNGDUNG 36.797 6.489

27 Sampang 3527070 JRENGIK 9.248 1.830

27 Sampang 3527080 TAMBELANGAN 15.660 2.946

27 Sampang 3527090 BANYUATES 12.010 2.501

27 Sampang 3527100 ROBATAL 16.876 3.145

27 Sampang 3527101 KARANG PENANG 16.486 3.298

27 Sampang 3527110 KETAPANG 13.325 2.798

27 Sampang 3527120 SOKOBANAH 5.540 1.162

28 Pamekasan 3528010 TLANAKAN 11.572 2.325

28 Pamekasan 3528020 PADEMAWU 7.137 1.487

28 Pamekasan 3528030 GALIS 2.634 549

28 Pamekasan 3528040 LARANGAN 6.108 1.333

28 Pamekasan 3528050 PAMEKASAN 4.342 891

272 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Kode Kode ART RT
Kabupaten Kecamatan
Kab Kecamatan Desil 1 DESIL 1

28 Pamekasan 3528060 PROPPO 25.279 4.763

28 Pamekasan 3528070 PALENGAAN 21.308 4.142

28 Pamekasan 3528080 PEGANTENAN 15.012 3.033

28 Pamekasan 3528090 KADUR 8.891 1.845

28 Pamekasan 3528100 PAKONG 7.844 1.565

28 Pamekasan 3528110 WARU 13.521 2.873

28 Pamekasan 3528120 BATU MARMAR 15.375 3.295

28 Pamekasan 3528130 PASEAN 8.952 1.953

28 Pamekasan 3529010 PRAGAAN 14.215 3.214

29 Sumenep 3529020 BLUTO 13.079 2.949

29 Sumenep 3529030 SARONGGI 6.548 1.569

29 Sumenep 3529040 GILIGENTENG 4.553 1.034

29 Sumenep 3529050 TALANGO 4.913 1.130

29 Sumenep 3529060 KALIANGET 2.700 575

29 Sumenep 3529070 KOTA SUMENEP 1.725 339

29 Sumenep 3529071 BATUAN 754 168

29 Sumenep 3529080 LENTENG 9.821 2.154

29 Sumenep 3529090 GANDING 7.882 1.699

29 Sumenep 3529100 GULUK GULUK 17.056 3.812

29 Sumenep 3529110 PASONGSONGAN 10.548 2.412

29 Sumenep 3529120 AMBUNTEN 8.206 1.819

29 Sumenep 3529130 RUBARU 10.345 2.096

29 Sumenep 3529140 DASUK 4.672 1.025

29 Sumenep 3529150 MANDING 3.836 885

29 Sumenep 3529160 BATUPUTIH 7.716 1.781

29 Sumenep 3529170 GAPURA 3.991 903

29 Sumenep 3529180 BATANG BATANG 11.118 2.608

29 Sumenep 3529190 DUNGKEK 3.109 741

29 Sumenep 3529200 NONGGUNONG 1.895 545

29 Sumenep 3529210 GAYAM 5.989 1.685

29 Sumenep 3529220 RAAS 6.172 1.462

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 273


Kode Kode ART RT
Kabupaten Kecamatan
Kab Kecamatan Desil 1 DESIL 1

29 Sumenep 3529230 SAPEKEN 11.225 2.601

29 Sumenep 3529240 ARJASA 8.275 2.146

29 Sumenep 3529241 KANGAYAN 3.751 955

29 Sumenep 3529250 MASALEMBU 1.738 370

71 Kota Kediri 3571010 MOJOROTO 9.902 2.523

71 Kota Kediri 3571020 KOTA KEDIRI 6.771 1.787

71 Kota Kediri 3571030 PESANTREN 9.833 2.549

72 Kota Blitar 3572010 SUKOREJO 4.170 1.061

72 Kota Blitar 3572020 KEPANJENKIDUL 2.335 631

72 Kota Blitar 3572030 SANANWETAN 2.515 614

73 Kota Malang 3573010 KEDUNGKANDANG 3.786 906

73 Kota Malang 3573020 SUKUN 4.273 1.010

73 Kota Malang 3573030 KLOJEN 263 59

73 Kota Malang 3573040 BLIMBING 2.162 524

73 Kota Malang 3573050 LOWOKWARU 901 228

74 Kota Probolinggo 3574010 KADEMANGAN 4.433 1.375

74 Kota Probolinggo 3574011 KEDOPOK 4.171 1.189

74 Kota Probolinggo 3574020 WONOASIH 4.398 1.196

74 Kota Probolinggo 3574030 MAYANGAN 3.485 934

74 Kota Probolinggo 3574031 KANIGARAN 4.145 1.085

75 Kota Pasuruan 3575010 GADINGREJO 4.031 1.108

75 Kota Pasuruan 3575020 PURWOREJO 3.886 1.076

75 Kota Pasuruan 3575030 BUGULKIDUL 1.307 363

75 Kota Pasuruan 3575031 PANGGUNGREJO 7.640 1.955

76 Kota Mojokerto 3576010 PRAJURIT KULON 3.020 747

76 Kota Mojokerto 3576020 MAGERSARI 2.940 734

76 Kota Mojokerto 3576021 KRANGGAN 1.567 391

77 Kota Madiun 3577010 MANGU HARJO 3.078 1.045

77 Kota Madiun 3577020 TAMAN 2.760 947

77 Kota Madiun 3577030 KARTOHARJO 1.648 533

78 Kota Surabaya 3578010 KARANG PILANG 786 177

274 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Kode Kode ART RT
Kabupaten Kecamatan
Kab Kecamatan Desil 1 DESIL 1

78 Kota Surabaya 3578020 JAMBANGAN 1.053 224

78 Kota Surabaya 3578030 GAYUNGAN 437 104

78 Kota Surabaya 3578040 WONOCOLO 1.067 250

78 Kota Surabaya 3578050 TENGGILIS MEJOYO 965 208

78 Kota Surabaya 3578060 GUNUNG ANYAR 1.109 232

78 Kota Surabaya 3578070 RUNGKUT 1.886 434

78 Kota Surabaya 3578080 SUKOLILO 1.809 447

78 Kota Surabaya 3578090 MULYOREJO 1.756 368

78 Kota Surabaya 3578100 GUBENG 2.889 642

78 Kota Surabaya 3578110 WONOKROMO 3.557 820

78 Kota Surabaya 3578120 DUKUH PAKIS 1.029 222

78 Kota Surabaya 3578130 WIYUNG 1.342 280

78 Kota Surabaya 3578140 LAKARSANTRI 2.081 417

78 Kota Surabaya 3578141 SAMBIKEREP 1.098 230

78 Kota Surabaya 3578150 TANDES 2.073 466

78 Kota Surabaya 3578160 SUKO MANUNGGAL 2.095 535

78 Kota Surabaya 3578170 SAWAHAN 6.805 1.527

78 Kota Surabaya 3578180 TEGALSARI 3.692 829

78 Kota Surabaya 3578190 GENTENG 2.936 612

78 Kota Surabaya 3578200 TAMBAKSARI 9.507 2.123

78 Kota Surabaya 3578210 KENJERAN 9.866 2.012

78 Kota Surabaya 3578211 BULAK 1.502 333

78 Kota Surabaya 3578220 SIMOKERTO 12.735 2.902

78 Kota Surabaya 3578230 SEMAMPIR 27.339 6.003

78 Kota Surabaya 3578170 SAWAHAN 6.805 1.527

78 Kota Surabaya 3578180 TEGALSARI 3.692 829

78 Kota Surabaya 3578190 GENTENG 2.936 612

78 Kota Surabaya 3578200 TAMBAKSARI 9.507 2.123

78 Kota Surabaya 3578210 KENJERAN 9.866 2.012

78 Kota Surabaya 3578211 BULAK 1.502 333

78 Kota Surabaya 3578220 SIMOKERTO 12.735 2.902

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 275


Kode Kode ART RT
Kabupaten Kecamatan
Kab Kecamatan Desil 1 DESIL 1

78 Kota Surabaya 3578230 SEMAMPIR 27.339 6.003

78 Kota Surabaya 3578240 PABEAN CANTIAN 5.234 1.153

78 Kota Surabaya 3578250 BUBUTAN 4.599 1.039

78 Kota Surabaya 3578260 KREMBANGAN 4.714 980

78 Kota Surabaya 3578270 ASEMROWO 3.007 611

78 Kota Surabaya 3578280 BENOWO 1.158 252

78 Kota Surabaya 3578281 PAKAL 1.479 312

79 Kota Batu 3579010 BATU 4.446 1.082

79 Kota Batu 3579020 JUNREJO 2.505 673

79 Kota Batu 3579030 BUMIAJI 5.118 1.307

JAWA TIMUR 3.613.314 989.289

Sedangkan penyajian jumlah penduduk miskin warna yang semakin gelap (dari kuning mudah
Jawa Timur dalam bentuk Peta Spasial Tematik menjadi warna coklat) menunjukkan bahwa
untuk memberikan gambaran secara visual Kecamatan tersebut memiliki jumlah rumah
kantong-kantong kemiskinan Jawa Timur tangga miskin atau anggota rumah tangga
berdasarkan jumlah rumah tangga (Gambar miskin yang semakin banyak dibandingkan
5.15) maupun berdasarkan jumlah anggota dengan kecamatan lainnya.
rumah tangga miskin (Gambar 5.16). Degradasi

Foto: Ilustrasi

276 RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


Gambar 5.15. Peta Spasial Rumah Tangga Miskin di Jawa Timur

RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024


277
Sumber : DTKS, SK Mensos 146/HUK/2020, diolah
Gambar 5.16. Peta Spasial Anggota Rumah Tangga Miskin di Jawa Timur

278
RPKD Provinsi Jawa Timur 2019-2024
Sumber: DTKS, SK Mensos 146/HUK/2020, diolah

Anda mungkin juga menyukai