Anda di halaman 1dari 3

MASYARAKAT

INDONESIA PADA
ZAMAN PRA AKSARA
PENGERTIAN
• Masa praaksara adalah zaman manusia belum mengenal
tulisan. Masa praaksara dimulai sejak manusia ada di muka
bumi sampai dengan saat manuisa mengenal tulisan.Setiap

MASA PRA
bangsa tidak sama meninggalkan masa praaksara.
Masuknya suatu bangsa ke dalam zaman sejarah
bergantung dari adanya penemuan tertulis pertama.Dilansir

AKSARA
dari buku Sejarah (2007) karya Anwar Kurnia, Indonesia
memasuki zaman sejarah kira-kira awal abad ke-5. Catatan
angka tahun tertua diketahui dari batu-batu bertulis yang ada
di aliran Sungai Mahakam di Kalimantan Timur.

• Secara harfiah, pra artinya sebelum dan aksara artinya


tulisan. Jadi, praaksara artinya belum mengenal tulisan.
Pada masa praaksara manusia belum mengenal tulisan dan
hanya mengandalkan fosil, seperti sisa makhluk hidup yang
telah membatu untuk mempelajari kehidupannya.

• Nama lain masa praaksara adalah prasejarah atau nirleka,


yang artinya zaman tidak ada tulisan. Nir yang artinya tidak
ada dan leka artinya tulisan. Merujuk pada buku Sejarah
Indonesia yang ditulis oleh Veni Rosfenti, masa praaksara
adalah masa-masa saat manusia belum mengenal
tulisan.Meskipun mulainya masa praaksara hingga kini
belum diketahui secara pasti dan belum bisa dibuktikan,
namun satu hal yang pasti adalah masa praaksara dimulai
sejak manusia purba mulai ada di muka Bumi ini.
PERKEMBANGAN
• 𝕄𝕒𝕤𝕒 𝕙𝕚𝕕𝕦𝕡 𝕓𝕖𝕣𝕓𝕦𝕣𝕦 𝕕𝕒𝕟 𝕞𝕖𝕟𝕘𝕦𝕞𝕡𝕦𝕝𝕜𝕒𝕟 𝕞𝕒𝕜𝕒𝕟𝕒𝕟, Awal kehidupan manusia praaksara Indonesia ditandai
dengan kegiatan berburu dan mengumpulkan makanan. Binatang perburuan yang dicari, di antaranya gajah, banteng,
badak, rusam dan kerbau liar. Selain itu, mereka juga berburu ikan dan kerang di laut. Kegiatan perburuan kebanyakan
dilakukan oleh laki-laki. Tugas perempuan adalah mengumpulkan makanan yang didapat dari alam sekitar. Bahan
makanan yang dikumpulkan antara lain, ubi, keladi, daun -daunan, dan buah-buahan.Pada masa itu, manusia purba belum

KEHIDUPAN
mengenal cara bercocok tanam. Mereka sangat bergantung pada alam yang tersedia. Segala yang terdapat disekitar,
diambil dan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup.Alat kehidupan yang digunakan pada masa mengumpulkan
makanan berupa:Kapak perimbas (chopper), kapak perimbas sejenis kapak batu yang digenggam dan tidak bertangkai.Alat
serpih, terbuat dari tulang atau tanduk rusa. Fungsi alat ini yaitu untuk penusuk, alat melubangi (gurdi), dan sebagai pisau.
Biasanya untuk mengorek ubi atau keladi dari dalam tanah dan juga menangkap ikan.Kehidupan manusia pada masa
berburu dan mengumpulkan makanan kebanyakan di gua-gua dekat sungai. Gua yang digunakan adalah gua yang bagian

MASA PRA
atasnya terlindungi oleh karang.Kehidupan manusia di gua-gua dapat dilihat dari peninggalan seni lukis yang terdapat di
Gua Leang-Leang di Provinsi Sulawesi Selatan.Lukisan yang tertera berupa tangan-tangan manusia dan binatang dengan
cat merah. Lukisan tersebut menggambarkan perjuangan hidup manusia pada masa berburu dan mengumpulkan
makanan.Manusia purba yang tinggal di daerah pantai meninggalkan sampah-sampah dapur atau kjokkenmoddinger.Fosil
sampah dapur terbentuk dari sisa-sisa makanan, kulit kerang, dan tulang-tulang ikan yang menggunung di tepi-tepi pantai.

AKSARA
Fosil tersebut hampir di sepanjang pantai Sumatera Timur.Kehidupan manusia purba pada masa berburu dan
mengumpulkan makanan ditandai juga dengan berpindah -pindah dari satu tempat ke tempat yang lain (nomaden).

• 𝕄𝕒𝕤𝕒 𝕓𝕖𝕣𝕔𝕠𝕔𝕠𝕜 𝕥𝕒𝕟𝕒𝕞𝕕𝕒𝕟 𝕓𝕖𝕥𝕖𝕣𝕟𝕒𝕜, Pada masa bercocok tanam, timbul suatu revolusi peradaban yang
menyangkut kehidupan manusia purba. Pada saat itu, terjadi perubahan dari tradisi mengumpulkan makanan menuju
menghasilkan makanan. Di masa ini, manusia sudah tidak bergantung lai pada alam. Selain itu, kehidupan nomaden juga
mulai hilang. Tempat-tempat yang didiami adalah tempat yang tinggi.Bukit-bukit kecil yang dikelilingi sungai atau jurang
yang dipagar oleh hutan juga menjadi tempat tingga. Manusia sudah berusaha menghasilkan makanan sendiri dengan
bercocok tanam dan beternak.Jenis tanaman yang ditanam, antara lain padi, jagung, keladi, sukun, pisang, dan ketela.
Hewan yang diternak seperti unggas, kerbau, dan babi.Perkakas batu yang digunakan saat itu umumnya sudah diasah
sampai halus. Alat batu yang banyak digunakan, yaitu:Kapak persegi (beliung persegi),Kapak lonjong,Alat obsidian (batu
kecubung),Mata panah,Peninggalan kapak persegi di Indonesia banyak ditemukan di Sumatera, Jawa, dan Bali. Untuk
kapak lonjong menyebar di Papua dan sekitarnya. Untuk memenuhi kehidupan, manusia masa itu melakukan sistem barter.
Sistem barter yaitu tukar-menukar barang dengan barang.Alat tukar yang biasa digunakan, yaitu garam, ikan laut kering,
atau hasil kerajinan tangan (gerabah, beliung, dan berbagai perhiasan dari batu).

• 𝕄𝕒𝕤𝕒 𝕞𝕖𝕘𝕒𝕝𝕚𝕥𝕙𝕚𝕜𝕦𝕞, Selain alat-alat yangsudah ditemukan, masih terdapat benda lain yang dihasilkan, khususnya
benda yang dikaitkan dengan kepercayaan manusia pada masa zaman batu.Kepercayaan masyarakat pada masa
bercocok tanam merupakan perkembangan dari masa berburu dan mengumpulkan makanan. Pada masa sebelumnya,
manusia purba sudah mengenal kepercayaan adanya penguburan. Pada masa bercocok tanam, kepercayaan itu
dibuktikan dengan ditemukannya bangunan-bangunan batu besar atau disebut megalithikum.Bangunan megalithikum
diperkirakan berlangsung sejak masa bercocok tanam dan masa perundagian.Bangunan-bangunan batu pada masa
mengalithikum antara lain:Menhir,Dolmen,Sarkopagus atau keranda,Kubur batu,Punden berundak-undak,Waruga,dan
Arca

• 𝕄𝕒𝕤𝕒 𝕜𝕖𝕞𝕒𝕙𝕚𝕣𝕒𝕟 𝕥𝕖𝕜𝕟𝕚𝕜 𝕒𝕥𝕒𝕦 𝕡𝕖𝕣𝕦𝕟𝕕𝕒𝕘𝕚𝕒𝕟, Pada masa perundagian, manusia purba sudah mahir membuat
perkakas-perkakas yang berasal dari logam. Mereka memanfaatkan perkakas tersebut bagian dari
kehidupannya.Peninggalan perkakas pada masa itu kebanyakan berupa artefak logam, perunggu, dan besi. benda-benda
logam perunggu yang ditemukan di Indonsia, di antaranya:Nekara,Moko,Arca perunggu,Kapak Perunggu,Bejana
perunggu,dan Perhiasan.

Anda mungkin juga menyukai