OLEH :
Gusti Ayu Ketut Sudarini S.Kep
20089142177
2) Alasan Dirawat
a) Keluhan utama
(1) Saat masuk rumah sakit (tanggal 10 Juni 2021) pukul 10.00
Wita, pasien mengeluh sakit pada perut kanan bawah
seperti ditusuk-tusuk sejak 1 minggu yang lalu (tanggal 6
juni 2021).
(2) Saat pengkajian (tanggal 10 Juni 2021) pukul 12.00 Wita,
pasien mengeluh sakit pada perut kanan bawah seperti
ditusuk-tusuk terutama saat bergerak.
b) Riwayat penyakit
Pasien mengatakan sejak 1 minggu yang lalu (3 Juni 2021)
perutnya sakit. Oleh keluarganya, pasien diajak berobat ke
puskesmas. Di puskesmas pasien disuntik dan diberi obat
(pasien lupa nama obat yang diberikan). Setelah minum obat,
pasien mengatakan sakit perutnya tak kunjung hilang. Pada
tanggal 10 Juni 2021 pukul 08.00 Wita, pasien mengatakan
perutnya kembali sakit dan disertai dengan muntah-muntah
setelah makan, isi muntahan berupa makanan dan cairan yang
habis dimakan. Oleh keluarga pasien segera dibawa ke Poli
Bedah RSU Kertha Usada Singaraja, pasien diperiksa oleh
dokter dan dinyatakan menderita appendiksitis akut. Pasien
diterima di Ruang Kresna pada tanggal 14 juni 2021 pada
pukul 10.00 Wita. Di Ruang Kresna pasien dipersiapkan untuk
tindakan operasi.
Diagnosa medis : Appendiksitis akut
Therapi tanggal 10 juni 2021 : Rencana operasi
3) Riwayat Penyakit Sebelumnya
Pasien mengatakan tidak pernah menderita penyakit gangguan
pembekuan darah (hemofili), jantung dan ginjal. Pasien
mengatakan tidak pernah menderita penyakit yang parah yang
menyebabkan harus dirawat di Rumah Sakit.
4) Riwayat Penyakit keluarga
Pasien mengatakan dalam keluarga tidak ada yang memiliki
riwayat penyakit Appendiksitis seperti yang dialami pasien. Dalam
keluarga pasien tidak ada riwayat penyakit keturunanseperti
diabetes mellitus, jantung, maupun asma dan penyakit menular
seperti TB paru dan hepatitis.
5) Data Biolois-Psikologis-Sosial-Spiritual
a) Data biologis
(1) Bernafas
Pasien mengatakan sebelum sakit dan saat pengkajian tidak
mengalami kesulitan dalam bernafas baik dalam menghirup
dan menghembuskan nafas. Pasien juga mengatakan tidak
ada nyeri pada dadanya saat bernafas.
(2) Makan dan minum
Makan : Sebelum sakit pasien mengatakan biasa makan 3
kali sehari dengan menu nasi, lauk pauk dan
sayur, habis 1 porsi setiap kali makan dan
kadang-kadang mengkonsumsi buah. Pasien
juga suka makan makanan yang pedas. Saat
pengkajian pasien puasa.
Minum : Sebelum sakit pasien mengatakan biasa minum
± 6-8 gelas sehari (± 1200-1800 cc). Saat
pengkajian pasien puasa.
(3) Eliminasi
BAB : Sebelum sakit pasien mengatakan biasa buang
air besar 1 kali setiap hari dengan konsistensi
lembek, warna kuning, bau khas feses, tidak ada
lendir dan darah. Saat pengkajian pasien
mengatakan sudah BAB 1 kali sebelum masuk
rumah sakit.
BAK : Sebelum sakit pasien mengatakan biasa BAK ±
6-8 kali sehari (± 1600 cc/ hari) dengan warna
kuning dan bau pesing. Saat pengkajian pasien
sedah mengatakan BAK.
(4) Gerak dan aktivitas
Sebelum sakit pasien mengatakan biasa melakukan
aktivitas sehari-hari. Saat pengkajian pasien hanya
berbaring di tempat tidur.
(5) Istirahat dan tidur
Sebelum sakit dan saat pengkajian pasien mengatakan tidak
mengalami kesulitan dalam istirahat dan tidur. Pasien biasa
tidur malam pada pukul 21.30 Wita dan bangun pukul
05.30 Wita
(6) Kebersihan diri
Sebelum sakit pasien mengatakan biasa mandi 2 x sehari di
kamar mandi dengan menggunakan sabun, gosok gigi 2 x
sehari dengan menggunakan pasta gigi, mencuci rambut 3 x
seminggu dengan menggunkan shampo, dan memotong
kukunya sendiri jika sudah panjang. Saat pengkajian pasien
tampak belum mandi.
(7) Berpakaian
Saat pengkajian pasien tampak cukup rapi dengan
menggunakan kemeja dan celana panjang.
(8) Pengaturan suhu tubuh
Sebelum sakit dan saat pengkajian pasien mengatakan tidak
pernah mengalami peningkatan suhu tubuh
b) Data psikologis
(1) Rasa aman (cemas)
Pasien dan keluarganya mengatakan takut dan cemas
dengan keadaan pasien, terlebih lagi karena akan dilakukan
tindakan operasi, ekspresi wajah tegang, pasien dan
keluarga tampak cemas dan gelisah.
(2) Rasa nyaman (nyeri)
Pasien mengatakan nyeri pada perut kanan bawah, pasien
mengatakan nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk, skala
nyeri 6 (sedang) dari 0-10 skala yang diberikan, nyeri
dirasakan saat pasien bergerak, pasien tampak meringis,
pasien tampak sering memegang perutnya saat bergerak.
c) Data sosial
(1) Sosial
Hubungan pasien dengan keluarga, perawat dan pasien
yang lain baik, pasien kooperatif dalam memberikan
informasi data dan kooperatif dalam menerima setiap
tindakan yang diberikan.
(2) Prestasi
Pasien mengatakan masih sekolah di SMAN 1
Singaraja dan sampai saat ini pasien mengatakan tidak
memiliki prestasi yang dapat dibanggakan.
(3) Bermain dan rekreasi
Pasien mengatakan jika ada waktu luang, pasien
biasanya menghabiskan waktu dengan jalan-jalan
bersama temannya.
(4) Pengetahuan belajar
Pasien dan keluarganya mengatakan tidak tahu tentang
penyakit, penyebab, perawatan, dan pengobatannya.
Pasien sering bertanya-tanya tentang penyakitnya dan
perawatan setelah operasi. Pasien tampak tegang.
d) Data spiritual
Pasien beragama Hindu, sebelum sakit pasien mengatakan
biasa sembahyang 3 x sehari, dan saat pengkajian pasien
mengatakan hanya bisa berdoa di tempat tidur saja.
6) Pemeriksaan fisik
a) Keadaan umum
(1) Kesadaran : CM (compos mentis)
(2) Bangun tubuh : Kurus
(3) Postur tubuh : Tegak
(4) Gerak motorik : Terkoordinir
(5) Keadaan kulit : Warna kulit normal (sawo matang),
lembab, tidak ada sianosis, turgor elastis,
dan kebersihannya cukup.
b) Gejala kardinal
(1) Suhu : 37,4 ºC
(2) Pernafasan : 20 x / menit
(3) Denyut nadi : 88 x / menit
(4) Tekanan darah : 120 / 80 mmHg
c) Ukuran-ukuran lain
(1) BB sebelum sakit : 52 kg
(2) BB saat pengkajian : 50 kg
(3) TB : 168 cm
d) Keadaan fisik
(1) Kepala : Bentuk simetris, lesi tidak ada, benjolan
tidak ada, nyeri tekan tidak ada,
penyebaran rambut merata, rambut tidak
rontok, warna rambut hitam, dan kulit
kepala bersih.
(2) Wajah/ Muka : Bentuk oval, lesi tidak ada, oedem tidak
ada, benjolan tidak ada, dan nyeri tekan
tidak ada.
(3) Mata : Bentuk simetris, pergerakan bola mata
terkoordinasi sesuai dengan fungsi 6 otot
mata dan lapang pandang ± 160 º, refleks
pupil baik, pupil isokor, nyeri tekan tidak
ada, konjungtiva merah muda, sklera
putih, dan penglihatan baik.
(4) Hidung : Bentuk simetris, nyeri tekan tidak ada,
sekret tidak ada, kebersihan cukup,
mukosa hidung merah muda, dan
penciuman baik.
(5) Telinga : Bentuk simetris, nyeri tekan tidak ada,
serumen ada, kebersihan cukup, dan
pendengaran baik.
(6) Mulut : Bentuk simetris, mukosa bibir lembab,
stomatitis tidak ada, pembesaran tonsil
tidak ada, lidah bersih, kebersihan gigi
cukup, caries tidak ada, jumlah gigi
lengkap (32 buah), dan secara umum
kebersihan mulut pasien cukup.
(7) Leher : Nyeri tekan tidak ada, pembesaran
kelenjar limfe tidak ada, pembesaran
kelenjar tiroid tidak ada, bendungan vena
jugularis tidak ada, dan pergerakan
terkoordinasi.
(8) Thorak : Pergerakan dada simetris, gerakan dada
bebas, nyeri pada dada tidak ada, retraksi
otot dada tidak ada, suara nafas
vesikuler, ronchi tidak ada, wheezing
tidak ada, suara jantung S1S2 tunggal
reguler, gallop tidak ada, murmur tidak
ada, payudara simetris, dan tidak ada
nyeri dan bengkak pada payudara.
(9) Abdomen : Bising usus 3x/ 20 detik, terdapat nyeri
tekan pada perut kanan bawah (titik Mc.
Burney). Distensi abdomen, perkusi
suara tympani.
(10)Genetalia : Lesi tidak ada, kemerahan tidak ada,
kebersihan cukup.
(11)Anus : Lesi tidak ada, kemerahan tidak ada,
kebersihan cukup.
(12)Ekstremitas
Atas : Edema tidak ada, sianosis pada ujung
kuku tidak ada, clubing finger tidak ada,
lesi tidak ada, da pergerakan pada tangan
kanan dan kiri terkoordinasi.
Bawah : Edema tidak ada, lesi tidak ada, nyeri
atau kesemutan tidak ada, refleks patella
+/+, kuku pendek dan bersih.
Kekuatan otot : 555 555
555 555
7) Data Penunjang
a) Hasil pemeriksaan lab.DL pada tanggal 13 juni 2021
Parameter Hasil Normal Range
WBC 12,77 [k/ul] 4,60-10,2 [k/ul]
RBC 3,90 [g/dl] 3,80-6,50 [g/dl]
HGB 11,7 [g/dl] 11,5-18,0 [g/dl]
HCT 35,1 [%] 37,0-54,0 [%]
MCV 90,0 [fl] 80,0-100 [fl]
MCH 30,0 [fl] 27,0-32,0 [fl]
RDW 12,7 [H%] 11,5-14,5 [H%]
PLT 441 [k/ul] 150-400 [k/ul]
MPV 8,7 [fl] 7,80-11,0 [fl]
PCT 0,38 [%] 0,19-0,36 [%]
PDW 9,0 [fl] 15,5-17,1 [fl]
b) Data tambahan (post operasi)
(1) Laporan operasi
Pada tanggal 10 juni 2021 pukul 15.00 Wita dilaksanakan
tindakan operasi. Sebelumnya pasien mendapatkan obat
premedikasi: ceftriaxon 1 gram, ketorolak 30 mg, secara
intravena. Jenis anastesi yang digunakan adalah RA
(Regional Anastesi)/ BSA (Blok Spinal Anastesi). Insisi
pada area kuadran kanan bawah sepanjang 10 cm kemudian
appendiks diangkat, dimana sudah terjadi komplikasi
perforasi appendiksitis supuratif. Luka ditutup dengan gaas
steril, supratul dan hypafik. Operasi selesai pukul 16.45
Wita. TD 120/80 mmHg, RR 18 x/menit, nadi 89 x/menit,
suhu 37,6ºC
(2) Pengkajian setelah operasi (tanggal 10 juni 2008 pukul
16.45 Wita)
Setelah keadaan pasien membaik, pasien kemudian
dipindahkan ke Ruang Kresna untuk mendapatkan
perawatan lebih lanjut. Pasien mengatakan perutnya sakit
pada daerah luka operasi, pasien mengatakan nyeri seperti
ditusuk-tusuk, skala nyeri 6 (sedang) dari 0-10 skala yang
diberikan, pasien mengatakan nyerinya bertambah saat
badannya digerakkan, pasien tampak kesakitan dan
meringis saat badannya digerakkan, pasien tampak sering
memegang perutnya saat bergerak, terdapat luka operasi di
perut kanan bawah sepanjang 10 cm, luka tertutup hypafik,
pasien mengatakan sebagian kebutuhan dibantu seperti
mandi, pasien mengatakan badannya terasa lemas, pasien
tampak lemah, pasien hanya tampak berbaring di tempat
tidur, pasien hanya mampu miring kiri dan kanan dengan
sangat hati-hati, kebutuhan ADL pasien dibantu oleh
keluarga, pasien tampak tidak leluasa untuk bergerak,
terpasang IVFD RL 28 tetes/menit pada tangan kanan
pasien.
Diagnosa pasca bedah : Post Appendiktomy
Therapi pasca bedah (tanggal 10 juni 2021) :
- IVFD RL 28 tetes/menit
- Ceftriaxone 2 x 1 gram
- Ranitidin 2x50 mg
- ketorolak 3 x 30 mg
b. Analisa Data
TABEL 1
ANALISA DATA KEPERAWATAN PASIEN D.A.
DENGAN APPENDIKSITIS AKUT DAN POST APPENDIKTOMY
PRE OPERASI
POST OPERASI
Kamis / 10 16.00 Ansietas Setelah diberikan asuhan 1. Nilai sumber dan 1. Menentukan tingkat
juni 2021 wita keperawatan selama 1 x 24 tingkat kecemasan, kecemasan dan kebutuhan
jam diharapkan ansietas bagaimana untuk intervensi, sumber
berkurang dengan kriteria kecemasan mungkin termasuk
hasil : dimanifestasikan ketakutan dan
Pasien mampu mengontrol dan dibutuhkan ketidakpastian tentang
kecemasannya. untuk informasi pengobatan dan
yang akan pemulihan, rasa bersalah
membebaskannya tentang kehadiran
dari rasa cemas. penyakit, kemungkinan
kehilangan peran dan
tanggung jawab orang tua
selama rawat inap.
2. Memfasilitasi 2. Memberikan kesempatan
ekspresi untuk melepaskan
kekhawatiran dan perasaan, mengamankan
kesempatan untuk informasi yang
bertanya tentang dibutuhkan untuk
kondisi penyakit mengatasi kecemasan.
3. Lakukan 3. Meningkatkan lingkungan
komunikasi yang mendukung.
Terapeutik dengan
orang tua dan anak.
tentang kondisi dan
manifestasi
penyakit.
4. Diskusikan setiap 4. Memberikan informasi
prosedur atau jenis untuk mengurangi
mungkin terapi, efek kecemasan dengan
dari tes diagnostik pengetahuan tentang apa
apa pun untuk orang yang diharapkan.
tua dan anak yang
sesuai dengan usia.
Kamis / 10 16.00 Resiko infeksi Setelah diberikan asuhan 1. Kaji tanda-tanda 1. Mengetahui tanda dan
juni 2021 wita keperawatan selama 3 x 24 infeksi gejala infeksi untuk
jam diharapkan tidak terjadi menentukan penanganan
infeksi dengan kriteria hasil selanjutnya.
: 2. Lakukan cuci 2. Mencegah terjadinya
1. Klien bebas dari tanda tangan sebelum infeksi silang pada pasien
dan gejala infeksi. melakukan dan petugas
2. Mendeskripsikan tindakan dan
proses penularan setelah tindakan
penyakit, faktor yang 3. Lakukan perawatan 3. Menjaga sterilitas luka
mempengaruhi luka dengan teknik operasi guna mencegah
penularan serta steril terjadinya infeksi
penatalaksanaannya. 4. Ajarkan pasien 4. Memberikan pengetahuan
3. Menunjukkan untuk menjaga ke pasien untuk menjaga
kemampuan untuk kebersihan luka kondisi luka dari infeksi
mencegah timbulnya operasi dan jangan
infeksi. sampai basah
4. Jumlah leukosit dalam 5. Kolaborasi dengan 5. Antibiotik bisa
batas normal dokter dalam membunuh kuman bakteri
pemberian agar tidak terjadi infeksi
antibiotik pada luka operasi pasien