OLEH :
PUTU GYAN JAYANTI
2014901077
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN PROFESI NERS
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
2020/2021
1. Pengkajian
Pengkajian pada pasien dilakukan pada tanggal 28 September 2020 pukul 13.00
wita di Ruang Dahlia RS Tabanan dengan metode observasi, wawancara,
pemeriksaan fisik dan dokumentasi (rekam medis)
a. Pengumpulan Data
1) Identitas
Pasien Ayah
Nama : Ny. M Tn. A
Umur : 18 th 45 th
Jenis Kelamin : Perempuan Laki-laki
Status Perkawinan : Belum kawin Kawin
Bangsa : Indonesia Indonesia
Agama : Hindu Hindu
Pendidikan : SMA SMA
Pekerjaan : Mahasiswa Wiraswasta
Alamat : Tabanan Tabanan
Nomor Telepon : 081234567899 087891234567
Nomor Register : 100514
Tanggal MRS : 28 September 2020 pukul 06.00 wita
2) Riwayat Kesehatan
a) Keluhan utama masuk rumah sakit
Pasien mengatakan sering berkemih dan terasa nyeri setiap berkemih.
b) Keluhan utama saat pengkajian
Pasien mengatakan merasa tidak puas saat berkemih dan terasa nyeri.
c) Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengeluh nyeri saat berkemih sejak 3 hari yang lalu. Sejak tadi
malam nyeri dirasakan bertambah dan demam, lalu pasien dibawa ke UGD
oleh keluarganya. Setelah dilakukan pemeriksaan, pasien didiagnosa Infeksi
Saluran Kemih sehingga dirawat inap di Ruang Dahlia untuk perawatan
lebih lanjut.
d) Riwayat penyakit sebelumnya
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit sebelumnya.
e) Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan tidak ada keluarga lain yang pernah menderita ISK.
f) Genogram
Keterangan:
: perempuan
: laki-laki
: pasien
: laki-laki meninggal
: perempuan
meninggal
: tinggal serumah
3) Pola Kebiasaan
a) Bernapas
(1) Sebelum Pengkajian
Pasien tidak memiliki keluhan pada pernapasan
(2) Saat Pengkajian
Pasien mengatakan tidak ada keluhan pada pernapasan, saat pengkajian
didapatkan hasil respirasi 20x/menit
b) Makan dan minum
(1) Sebelum Pengkajian
Pasien mengatakan sebelum sakit frekuensi makan klien 2-3 kali sehari
dengan jenis makanan bervariasi, minum sebanyak 5-6 gelas perhari
dengan gelas ukuran sedang, pasien mengatakan tidak mengkonsumsi
kopi maupun alkohol.
(2) Saat Pengkajian
Frekuensi makan (3x/hari), jenis makanan (nasi, lauk dan sayuran),
tidak ada pantangan makanan, tidak ada alergi makanan, porsi makan
sehari (habis 1 porsi), minuman yang biasa diminum (air putih), pasien
tidak minum alkohol, pasien tidak merokok, jumlah minum sehari (1
liter/ 1 botol air minum kemasan). Pasien mengatakan tidak ada mual
dan muntah.
c) Eleminasi
(1) Sebelum Pengkajian
Saat sebelum sakit pasien mengatakan BAB setiap hari saat pagi hari
dan BAK 4-5 kali sehari. Pasien mengatakan sering menahan BAK dan
tidak mengeringkan area vagina setelah BAK. Sejak 3 hari yang lalu,
pasien mulai merasakan nyeri saat berkemih.
(2) Saat Pengkajian
Pada saat pengkajian pasien mengatakan merasa tidak puas saat
berkemih, urin keluar sedikit-sedikit saat berkemih, serta dirasakan
nyeri dengan skala 3
Masalah Keperawatan : Gangguan eliminasi urin
d) Gerak dan aktivitas
(1) Sebelum Pengkajian
Sebelum sakit pasien mengatakan beraktivitas seperti biasa dirumah.
Sejak MRS tadi pagi, pasien hanya terbaring di tempat tidurnya.
(2) Saat Pengkajian
Pasien mengatakan kegiatannya hanya berbaring dan duduk di dalam
ruangan RS
e) Istirahat dan tidur
(1) Sebelum Pengkajian
Sebelum sakit pasien mengatakan tidur dari jam 11 malam dan biasa
bangun pagi jam 8 pagi. Pasien mengatakan saat dirumah jarang tidur
pada siang hari.
(2) Saat Pengkajian
Saat pengkajian pasien mengatakan bisa tidur pada saat malam hari,
selama dirumah sakit pasien tidak pernah tidur siang.
f) Kebersihan diri
(1) Sebelum Pengkajian
Sebelum sakit pasien mengatakan mandi 2 kali sehari dan keramas 2
hari sekali menggunakan sampo, pasien sikat gigi 2 kali sehari saat
mandi menggunakan sikat gigi dan pasta gigi.
(2) Saat Pengkajian
Saat pengkajian pasien mengatakan mandi dengan cara di lap oleh
keluarga sebanyak 2 kali sehari memakai air hangat, selama dirumah
sakit pasien tidak pernah mencuci rambut, pasien membersihkan mulut
dan gigi dengan mengosok gigi dan berkumur-kumur menggunakan air
hangat. Saat pengkajian pasien tampak menggunakan baju. Keadaan
kuku pasien bersih.
g) Pengaturan suhu tubuh
(1) Sebelum Pengkajian
Pasien mengatakan sempat demam tadi malam.
(2) Saat Pengkajian
Pasien mengatakan masih terasa meriang, suhu saat diukur 37oC
h) Rasa nyaman
(1) Sebelum Pengkajian
Pasien mengatakan nyeri saat berkemih
(2) Saat Pengkajian
Pasien mengatakan nyeri timbul saat berkemih dengan skala nyeri 3 dari
10 skala yang diberikan.
Masalah Keperawatan : Nyeri akut
i) Rasa aman
(1) Sebelum Pengkajian
Pasien tidak merasakan cemas ataupun takut.
(2) Saat Pengkajian
Pasien tidak merasakan cemas ataupun takut.
j) Data sosial
(1) Sebelum Pengkajian
Sebelum sakit pasien hubungan dengan keluarga harmonis, hubungan
dengan tetanga baik, hubungan dengan temannya baik.
(2) Saat Pengkajian
Pasien mengatakan kemampuan ekonomi keluarga tercukupi, hubungan
pasien dengan pasien lain baik, hubungan dengan perawat juga baik.
k) Prestasi dan produktivitas
(1) Sebelum Pengkajian
Pasien mengatakan tidak memiliki prestasi apapun selama sekolah.
(2) Saat Pengkajian
Pasien mengatakan tidak memiliki prestasi apapun selama sekolah.
l) Rekreasi
(1) Sebelum Pengkajian
Sebelum sakit pasien biasanya menghabiskan waktu bersama keluarga
di rumah dan teman-temannya melalui sosial media.
(2) Saat Pengkajian
Pasien mengatakan hanya berisitirahat dan berbincang bersama anggota
keluarga yang menemaninya.
m)Belajar
(1) Sebelum Pengkajian
Pasien mengatakan tidak memiliki prestasi selama sekolah, pasien
mengikuti sekolah secara online selama pandemic COVID-19.
(2) Saat Pengkajian
Pasien mengatakan tidak mengikuti kegiatan sekolah dan tidak
mengumpulkan tugas selama MRS
n) Ibadah
(1) Sebelum Pengkajian
Saat sebelum sakit pasien sembahyang setiap pagi di sanggah sebelum
melakukan aktivitas.
(2) Saat Pengkajian
Pasien mengatakan berdoa diatas tempat tidur
4) Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan Umum
(1) Kesadaran : compos mentis
(2) Bangun Tubuh : sedang
(3) Postur Tubuh : tegak
(4) Cara Berjalan : (√) lancar terkoordinir (-) terganggu,
(5) Gerak Motorik : (√) normal (-) tergangu,
(6) Keadaan Kulit :
Warna : (√) normal (-) ikterus (-) sianosis (-) pucat/anemis
Turgor : (√) elastis (-) kurang elastis (-) jelek
Kebersihan : (√) bersih (-) kurang bersih (-) kotor
Luka : (√) tidak ada,
(-) ada : (-) terbuka (-) tertutup
Lokasi luka :
Gambar :
Depan Belakang
(7) Gejala Kardinal:
TD : 110/70 mmhg
N : 88x/mnt
S : 37oC
RR : 20x/mnt
(8) Ukuran lain:
BB : 50 kg
TB : 150 cm
b) Kepala
(1) Kulit kepala : (√) bersih (-) kotor : (-) ketombe (-) kutu
(2) Rambut : (-) rontok (-) jagung (-) merah
(3) Nyeri tekan : tidak ada
(4) Luka : tidak ada
Luas luka :-
Warna. :-
Gambar :
c) Mata
(1) Konjungtiva : (√) merah muda (-) anemis/pucat (-) ikterus/kuning
(2) Sklera : (√) putih (-) ikterus
(3) Kelopak mata : (-) oedema (-) benjolan (-) lingkaran hitam
(4) Pupil : (√) reflek pupil baik (-) pupil isokor (-) pupil
midriasis, (-) bola mata menonjol
d) Hidung
(1) Keadaan : (√) bersih (-) secret (-) darah (-) polip
(2) Penciuman : (√) baik (-) terganggu
(3) Nyeri : (-) nyeri tekan (-) sinusitis,
(4) Luka : (√) tidak ada (-) ada
Lokasi :-
Luas luka :-
Warna :-
e) Telinga
(1) Keadaan : (√) bersih (-) secret (-) darah
(2) Nyeri : (√) tidak nyeri (-) nyeri tekan
(3) Pendengaran : (√) baik/normal (-) terganggu
f) Mulut
(1) Mukosa bibir : (√) mukosa lembab (-) bibir sianosis (-) pucat (-)
kering
(2) Gusi : (√) tidak berdarah (-) berdarah
(3) Gigi : (-) gigi lengkap (-) gigi bersih (√) caries/karang gigi
(-) berlubang
(4) Lidah : (√) bersih (-) kotor,
(5) Tonsil : (√) normal ( -) hyperemia pada tonsil (-) tonsil
membesar (-) faring radang
g) Leher
(1) Inspeksi : (√) baik/normal (-) pembengkakan kelenjar tiroid (-)
distensi vena jugularis (-) kaku kuduk
(2) Palpasi : (-) kelenjar limfa membesar (-) kelenjar parotis
membesar (-) pembengkakan kelenjar tiroid (-)
deviasi trakea (-) teraba massa/tumor
h) Thorax
Inspeksi :
(1) Bentuk : (√) simetris (-) asimetris
(2) Gerakan dada : (√) bebas (-) terbatas (-) retraksi dada (-) palpitasi
(3) Payudara : ( -) simetri (-) asimetris
Nyeri :-
Bengkak :-
Luka :-
Palpasi :
(1) Pengembangan dada : (√) simetris (-) asimetris
(2) Vibrasi tactile premitus : (√) simetris (-) asimetris
(3) Nyeri tekan :-
Perkusi :
(1) Suara paru : (√) Sonor/resonan (-) dullnes (-) hypersonor
Auskultasi
(1) Suara paru : (√) vesikuler/normal (-) ronchi (-) wheezing (-) rales
(2) Suara jantung : (√) regular (-) S1-S2 tunggal (-) murmur (-) gallop
i) Abdomen
Inspeksi
(1) Pemeriksaan : (√) distensi abdomen (-) ascites
(2) Luka : (√) tidak ada (-) ada,
Lokasi :-
Luas :-
Warna :-
Pus :-
Auskultasi
(1) Peristaltik usus : tidak terdengar bising usus
Palpasi : (-) hepatomegaly (-) apendiksitis (√) distensi abdomen
(-) ascites (-) massa (√) nyeri tekan
Perkusi : (-) tympani (-) dullnes (-) hipertympani (-)
j) Genetalia
(1) Keadaan : tidak terkaji
(2) Letak Uretra : tidak terkaji
(3) Prosedur invasive : tidak terkaji
k) Anus
(1) Keadaan : tidak terkaji
l) Ekstremitas
(1) Ektremitas atas : (√) pergerakan bebas (-) deformitas (-) oedema
(-) sianosis pada ujung kuku (-) clubbing finger, CRT
2 detik (-) luka
Lokasi luka :-
Luas luka :-
Warna :-
Pus :-
Hiperemi :-
Terpasang infus RL 20 tpm di tangan kanan
(2) Ektremitas bawah : (√) pergerakan bebas (-) deformitas (-) oedema
(-) sianosis pada ujung kuku (-) clubbing finger,
CRT 1 detik (-) luka
Lokasi luka :-
Luas luka :-
Warna :-
Pus :-
Hiperemi :-
Data lainnya :-
(3) Kekuatan Otot
555 555
555 555
5) Pemeriksaan Penunjang
a) Hasil pemeriksaan laboratorium
b. Analisa Data
Analisa Data Pasien Ny. M Dengan Gangguan Eliminasi Di
Ruang Bedah RS Tabanan Tanggal 28 September 2020
3. Perencanaan
a. Prioritas Masalah Keperawatan
1) Gangguan eleminasi urin
2) Nyeri akut
b. Rencana Keperawatan
Rencana Keperawatan Pada Pasien Ny. M Dengan Gangguan Eliminasi Urin
Di Ruang Bedah RS Tabanan Tanggal 28 s/d 30 September 2020
GYAN
2. Monitor eliminasi DS :
urin (frekuensi, Pasien mengatakan
konsistensi, aroma, hanya BAK satu kali
volume, dan warna) dalam satu hari ini
DO :
Konsistensi urin agak
kental, aroma
menyengat, volume
sedikit, dan warnanya
keruh
GYAN
3. Menganjurkan
DS :
pasien/keluarga
Pasien dan
untuk mencatat
keluarganya bersedia
output urin
mencatat output urin
DO: -
GYAN
4. Melakukan palpasi
DS :
kandung kemih
DO :
Tampak adanya
distensi kandung
kemih GYAN
5. Delegasi antibiotik
DS :
Pasien mengatakan
terasa perih saat obat
dimasukkan
DO :
Antibiotik sudah
disuntikan melalui
Dx 2 three way infus yang GYAN
6. Mengidentifikasi terpasang
nyeri (provokes,
quality, region, DS :
severity, time) Pasien mengatakan
nyeri terasa
meningkat saat BAK,
nyeri terasa panas,
nyeri terasa di alat
kelamin dengan skala
3 dari 10 skala yang
diberikan, nyeri
timbul hanya saat
BAK
DO : GYAN
Pasien tampak
7. Mengajarkan teknik
meringis saat BAK
relaksasi dan
distraksi
DS :
Pasien mengatakan
belum bisa
menerapkan teknik ini
saat nyeri dating
DO :
Pasien mampu GYAN
8. Delegasi pemberian mengulang poin-poin
analgetik penjelasan yang
diberikan
DS :
Pasien mengatakan
sudah meminum obat
yang diberikan
DO :
Obat sudah tidak
terlihat dalam mulut
pasien
Selasa, 29 Dx 1 1. Memonitor tanda- DS : - GYAN
September tanda vital pasien DO :
2020 TD : 110/ 80 mmHg
07.00- S : 36,80C
13.00 RR : 22 x/menit
WITA N : 90 x/menit
GYAN
2. Monitor eliminasi DS :
urin (frekuensi, Pasien mengatakan
konsistensi, aroma, sudah BAK satu kali
volume, dan warna) dalam satu hari ini
DO :
Konsistensi urin agak
kental, aroma
menyengat, volume
urin mulai bertambah,
dan warnanya tidak
terlalu keruh
GYAN
3. Melakukan palpasi
kandung kemih DS :
DO :
Distensi kandung
kemih berkurang GYAN
4. Mengajarkan tanda
dan gejala infeksi DS :
saluran kemih Pasien mengatakan
sudah mengerti
dengan penjelasan
yang diberikan
DO :
Pasien mampu
mengulang poin-poin
penjelasan yang GYAN
Pasien tampak
7. Mengajarkan teknik
meringis saat BAK
relaksasi dan
distraksi
DS :
Pasien mengatakan
sudah bisa
menggunakan teknik
relaksasi napas dalam
saat nyeri datang GYAN
DO :
8. Delegasi pemberian Pasien tampak lebih
analgetik tenang
DS :
Pasien mengatakan
sudah meminum obat
yang diberikan
DO :
Obat sudah tidak
terlihat dalam mulut
pasien
Rabu, 30 Dx 1 1. Memonitor tanda- DS : - GYAN
September tanda vital pasien DO :
2020 TD : 110/ 70 mmHg
13.00- S : 36,50C
20.00 RR : 20 x/menit
WITA N : 87 x/menit
GYAN
2. Monitor eliminasi DS :
urin (frekuensi, Pasien mengatakan
konsistensi, aroma, sudah BAK tiga kali
volume, dan warna) dalam satu hari ini
DO :
Konsistensi urin
encer, aroma tidak
menyengat, volume
urin mulai bertambah,
dan warnanya kuning
tanpa keruh
antibiotik DS :
Pasien mengatakan
terasa perih saat obat
dimasukkan
DO :
Antibiotik sudah
disuntikan melalui
three way infus yang
Dx 2 terpasang GYAN
5. Mengidentifikasi
nyeri (provokes,
DS :
quality, region,
Pasien mengatakan
severity, time)
nyeri masih ada saat
BAK, nyeri terasa di
alat kelamin dengan
skala 1 dari 10 skala
yang diberikan
DO :
Pasien tidak meringis
saat BAK GYAN
6. Delegasi pemberian
analgetik DS :
Pasien mengatakan
sudah meminum obat
yang diberikan
DO :
Obat sudah tidak
terlihat dalam mulut
pasien
5. Evaluasi
Evaluasi Keperawatan Pada Pasien Ny. M Dengan Gangguan Eliminasi Urin
Di Ruang Bedah RS Tabanan Tanggal 30 September 2020