Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN

KEBUTUHAN DASAR ELIMINASI CAIRAN

OLEH :
PUTU GYAN JAYANTI
2014901077

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN PROFESI NERS
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
2020/2021
1. Pengkajian
Pengkajian pada pasien dilakukan pada tanggal 28 September 2020 pukul 13.00
wita di Ruang Dahlia RS Tabanan dengan metode observasi, wawancara,
pemeriksaan fisik dan dokumentasi (rekam medis)
a. Pengumpulan Data
1) Identitas
Pasien Ayah
Nama : Ny. M Tn. A
Umur : 18 th 45 th
Jenis Kelamin : Perempuan Laki-laki
Status Perkawinan : Belum kawin Kawin
Bangsa : Indonesia Indonesia
Agama : Hindu Hindu
Pendidikan : SMA SMA
Pekerjaan : Mahasiswa Wiraswasta
Alamat : Tabanan Tabanan
Nomor Telepon : 081234567899 087891234567
Nomor Register : 100514
Tanggal MRS : 28 September 2020 pukul 06.00 wita

2) Riwayat Kesehatan
a) Keluhan utama masuk rumah sakit
Pasien mengatakan sering berkemih dan terasa nyeri setiap berkemih.
b) Keluhan utama saat pengkajian
Pasien mengatakan merasa tidak puas saat berkemih dan terasa nyeri.
c) Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengeluh nyeri saat berkemih sejak 3 hari yang lalu. Sejak tadi
malam nyeri dirasakan bertambah dan demam, lalu pasien dibawa ke UGD
oleh keluarganya. Setelah dilakukan pemeriksaan, pasien didiagnosa Infeksi
Saluran Kemih sehingga dirawat inap di Ruang Dahlia untuk perawatan
lebih lanjut.
d) Riwayat penyakit sebelumnya
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit sebelumnya.
e) Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan tidak ada keluarga lain yang pernah menderita ISK.
f) Genogram

Keterangan:

: perempuan

: laki-laki

: pasien

: laki-laki meninggal

: perempuan
meninggal

: tinggal serumah

3) Pola Kebiasaan
a) Bernapas
(1) Sebelum Pengkajian
Pasien tidak memiliki keluhan pada pernapasan
(2) Saat Pengkajian
Pasien mengatakan tidak ada keluhan pada pernapasan, saat pengkajian
didapatkan hasil respirasi 20x/menit
b) Makan dan minum
(1) Sebelum Pengkajian
Pasien mengatakan sebelum sakit frekuensi makan klien 2-3 kali sehari
dengan jenis makanan bervariasi, minum sebanyak 5-6 gelas perhari
dengan gelas ukuran sedang, pasien mengatakan tidak mengkonsumsi
kopi maupun alkohol.
(2) Saat Pengkajian
Frekuensi makan (3x/hari), jenis makanan (nasi, lauk dan sayuran),
tidak ada pantangan makanan, tidak ada alergi makanan, porsi makan
sehari (habis 1 porsi), minuman yang biasa diminum (air putih), pasien
tidak minum alkohol, pasien tidak merokok, jumlah minum sehari (1
liter/ 1 botol air minum kemasan). Pasien mengatakan tidak ada mual
dan muntah.
c) Eleminasi
(1) Sebelum Pengkajian
Saat sebelum sakit pasien mengatakan BAB setiap hari saat pagi hari
dan BAK 4-5 kali sehari. Pasien mengatakan sering menahan BAK dan
tidak mengeringkan area vagina setelah BAK. Sejak 3 hari yang lalu,
pasien mulai merasakan nyeri saat berkemih.
(2) Saat Pengkajian
Pada saat pengkajian pasien mengatakan merasa tidak puas saat
berkemih, urin keluar sedikit-sedikit saat berkemih, serta dirasakan
nyeri dengan skala 3
Masalah Keperawatan : Gangguan eliminasi urin
d) Gerak dan aktivitas
(1) Sebelum Pengkajian
Sebelum sakit pasien mengatakan beraktivitas seperti biasa dirumah.
Sejak MRS tadi pagi, pasien hanya terbaring di tempat tidurnya.
(2) Saat Pengkajian
Pasien mengatakan kegiatannya hanya berbaring dan duduk di dalam
ruangan RS
e) Istirahat dan tidur
(1) Sebelum Pengkajian
Sebelum sakit pasien mengatakan tidur dari jam 11 malam dan biasa
bangun pagi jam 8 pagi. Pasien mengatakan saat dirumah jarang tidur
pada siang hari.
(2) Saat Pengkajian
Saat pengkajian pasien mengatakan bisa tidur pada saat malam hari,
selama dirumah sakit pasien tidak pernah tidur siang.
f) Kebersihan diri
(1) Sebelum Pengkajian
Sebelum sakit pasien mengatakan mandi 2 kali sehari dan keramas 2
hari sekali menggunakan sampo, pasien sikat gigi 2 kali sehari saat
mandi menggunakan sikat gigi dan pasta gigi.
(2) Saat Pengkajian
Saat pengkajian pasien mengatakan mandi dengan cara di lap oleh
keluarga sebanyak 2 kali sehari memakai air hangat, selama dirumah
sakit pasien tidak pernah mencuci rambut, pasien membersihkan mulut
dan gigi dengan mengosok gigi dan berkumur-kumur menggunakan air
hangat. Saat pengkajian pasien tampak menggunakan baju. Keadaan
kuku pasien bersih.
g) Pengaturan suhu tubuh
(1) Sebelum Pengkajian
Pasien mengatakan sempat demam tadi malam.
(2) Saat Pengkajian
Pasien mengatakan masih terasa meriang, suhu saat diukur 37oC
h) Rasa nyaman
(1) Sebelum Pengkajian
Pasien mengatakan nyeri saat berkemih
(2) Saat Pengkajian
Pasien mengatakan nyeri timbul saat berkemih dengan skala nyeri 3 dari
10 skala yang diberikan.
Masalah Keperawatan : Nyeri akut
i) Rasa aman
(1) Sebelum Pengkajian
Pasien tidak merasakan cemas ataupun takut.
(2) Saat Pengkajian
Pasien tidak merasakan cemas ataupun takut.
j) Data sosial
(1) Sebelum Pengkajian
Sebelum sakit pasien hubungan dengan keluarga harmonis, hubungan
dengan tetanga baik, hubungan dengan temannya baik.
(2) Saat Pengkajian
Pasien mengatakan kemampuan ekonomi keluarga tercukupi, hubungan
pasien dengan pasien lain baik, hubungan dengan perawat juga baik.
k) Prestasi dan produktivitas
(1) Sebelum Pengkajian
Pasien mengatakan tidak memiliki prestasi apapun selama sekolah.
(2) Saat Pengkajian
Pasien mengatakan tidak memiliki prestasi apapun selama sekolah.
l) Rekreasi
(1) Sebelum Pengkajian
Sebelum sakit pasien biasanya menghabiskan waktu bersama keluarga
di rumah dan teman-temannya melalui sosial media.
(2) Saat Pengkajian
Pasien mengatakan hanya berisitirahat dan berbincang bersama anggota
keluarga yang menemaninya.
m)Belajar
(1) Sebelum Pengkajian
Pasien mengatakan tidak memiliki prestasi selama sekolah, pasien
mengikuti sekolah secara online selama pandemic COVID-19.
(2) Saat Pengkajian
Pasien mengatakan tidak mengikuti kegiatan sekolah dan tidak
mengumpulkan tugas selama MRS
n) Ibadah
(1) Sebelum Pengkajian
Saat sebelum sakit pasien sembahyang setiap pagi di sanggah sebelum
melakukan aktivitas.
(2) Saat Pengkajian
Pasien mengatakan berdoa diatas tempat tidur
4) Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan Umum
(1) Kesadaran : compos mentis
(2) Bangun Tubuh : sedang
(3) Postur Tubuh : tegak
(4) Cara Berjalan : (√) lancar terkoordinir (-) terganggu,
(5) Gerak Motorik : (√) normal (-) tergangu,
(6) Keadaan Kulit :
Warna : (√) normal (-) ikterus (-) sianosis (-) pucat/anemis
Turgor : (√) elastis (-) kurang elastis (-) jelek
Kebersihan : (√) bersih (-) kurang bersih (-) kotor
Luka : (√) tidak ada,
(-) ada : (-) terbuka (-) tertutup
Lokasi luka :
Gambar :
Depan Belakang
(7) Gejala Kardinal:
TD : 110/70 mmhg
N : 88x/mnt
S : 37oC
RR : 20x/mnt
(8) Ukuran lain:
BB : 50 kg
TB : 150 cm
b) Kepala
(1) Kulit kepala : (√) bersih (-) kotor : (-) ketombe (-) kutu
(2) Rambut : (-) rontok (-) jagung (-) merah
(3) Nyeri tekan : tidak ada
(4) Luka : tidak ada
Luas luka :-
Warna. :-
Gambar :

c) Mata
(1) Konjungtiva : (√) merah muda (-) anemis/pucat (-) ikterus/kuning
(2) Sklera : (√) putih (-) ikterus
(3) Kelopak mata : (-) oedema (-) benjolan (-) lingkaran hitam
(4) Pupil : (√) reflek pupil baik (-) pupil isokor (-) pupil
midriasis, (-) bola mata menonjol
d) Hidung
(1) Keadaan : (√) bersih (-) secret (-) darah (-) polip
(2) Penciuman : (√) baik (-) terganggu
(3) Nyeri : (-) nyeri tekan (-) sinusitis,
(4) Luka : (√) tidak ada (-) ada
Lokasi :-
Luas luka :-
Warna :-
e) Telinga
(1) Keadaan : (√) bersih (-) secret (-) darah
(2) Nyeri : (√) tidak nyeri (-) nyeri tekan
(3) Pendengaran : (√) baik/normal (-) terganggu
f) Mulut
(1) Mukosa bibir : (√) mukosa lembab (-) bibir sianosis (-) pucat (-)
kering
(2) Gusi : (√) tidak berdarah (-) berdarah
(3) Gigi : (-) gigi lengkap (-) gigi bersih (√) caries/karang gigi
(-) berlubang
(4) Lidah : (√) bersih (-) kotor,
(5) Tonsil : (√) normal ( -) hyperemia pada tonsil (-) tonsil
membesar (-) faring radang
g) Leher
(1) Inspeksi : (√) baik/normal (-) pembengkakan kelenjar tiroid (-)
distensi vena jugularis (-) kaku kuduk
(2) Palpasi : (-) kelenjar limfa membesar (-) kelenjar parotis
membesar (-) pembengkakan kelenjar tiroid (-)
deviasi trakea (-) teraba massa/tumor
h) Thorax
Inspeksi :
(1) Bentuk : (√) simetris (-) asimetris
(2) Gerakan dada : (√) bebas (-) terbatas (-) retraksi dada (-) palpitasi
(3) Payudara : ( -) simetri (-) asimetris
Nyeri :-
Bengkak :-
Luka :-
Palpasi :
(1) Pengembangan dada : (√) simetris (-) asimetris
(2) Vibrasi tactile premitus : (√) simetris (-) asimetris
(3) Nyeri tekan :-
Perkusi :
(1) Suara paru : (√) Sonor/resonan (-) dullnes (-) hypersonor
Auskultasi
(1) Suara paru : (√) vesikuler/normal (-) ronchi (-) wheezing (-) rales
(2) Suara jantung : (√) regular (-) S1-S2 tunggal (-) murmur (-) gallop
i) Abdomen
Inspeksi
(1) Pemeriksaan : (√) distensi abdomen (-) ascites
(2) Luka : (√) tidak ada (-) ada,
Lokasi :-
Luas :-
Warna :-
Pus :-
Auskultasi
(1) Peristaltik usus : tidak terdengar bising usus
Palpasi : (-) hepatomegaly (-) apendiksitis (√) distensi abdomen
(-) ascites (-) massa (√) nyeri tekan
Perkusi : (-) tympani (-) dullnes (-) hipertympani (-)
j) Genetalia
(1) Keadaan : tidak terkaji
(2) Letak Uretra : tidak terkaji
(3) Prosedur invasive : tidak terkaji
k) Anus
(1) Keadaan : tidak terkaji
l) Ekstremitas
(1) Ektremitas atas : (√) pergerakan bebas (-) deformitas (-) oedema
(-) sianosis pada ujung kuku (-) clubbing finger, CRT
2 detik (-) luka

Lokasi luka :-
Luas luka :-
Warna :-
Pus :-
Hiperemi :-
Terpasang infus RL 20 tpm di tangan kanan
(2) Ektremitas bawah : (√) pergerakan bebas (-) deformitas (-) oedema
(-) sianosis pada ujung kuku (-) clubbing finger,
CRT 1 detik (-) luka
Lokasi luka :-
Luas luka :-
Warna :-
Pus :-
Hiperemi :-
Data lainnya :-
(3) Kekuatan Otot

555 555

555 555

5) Pemeriksaan Penunjang
a) Hasil pemeriksaan laboratorium

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal


Kalium 2,98 3,60 – 5,50
HEMATOLOGI
Darah lengkap
- Leukosit (WBC) 23,37 3,70 – 10,1
- Neutrofil 19,7
- Limfosit 2,2
- Monosit 0,6
- Eosinofil 0,7
- Basofil 0,1
H 84,3 39,3 – 73,7
- Neutrofil % 18,0 – 48,3
- Limfosit % L 9,6
L 2,5 4,40 – 12,7
- Monosit % 0,600 – 7,30
- Eosinofil % 3,1
0,00 – 1,70
- Basofil % 0,5 4,2 – 11,00
- Eritrosit (RBC) 5,530 12,0 – 16,0
- Hemoglobin (HGB) 12,8 38 – 47
- Hematokrit (HCT) 42,58 27,6 – 31,2
- MCV L 26,71 31,8 – 35,4
- MCH 34,69 11,5 – 14,5
- MCHC L 9,90 155 – 366
- RDW L 9,90 6,90- 10,6
- PLT H 427
FAAL GINJAL
- BUN 14 7,8 – 20,23
- Kreatinin 0,8 0,6 – 1,0
URINALISIS
- Glukosa Negatif Negatif
- Bilirubin Positif 1 Negatif
- Keton Positif 2 <5 mg/dL
- Berat jenis >1,030 1,001 – 1,035
- Darah Negatif Negatif
- pH 6,0 4,6 – 8,0
- Protein Positif 2 Negatif
- Urobinogen Positif 2 Negatif
- Nitrit Negatif ≥0,2
- Leukosit Negatif Negatif

b. Analisa Data
Analisa Data Pasien Ny. M Dengan Gangguan Eliminasi Di
Ruang Bedah RS Tabanan Tanggal 28 September 2020

Data Subyektif Data Obyektif Kesimpulan


Pasien mengatakan merasa distensi abdomen Gangguan eliminasi
tidak puas saat berkemih, cairan
urin keluar sedikit-sedikit
saat berkemih, sering
menahan BAK dan tidak
mengeringkan daerah vagina
setelah BAK
Pasien mengatakan nyeri Pasien tampak gelisah Nyeri akut
saat berkemih dengan skala
nyeri 3

c. Rumusan Masalah Keperawatan


1) Gangguan eliminasi urin
2) Nyeri akut
d. Analisa Masalah
P : Gangguan eliminasi urin
E : Infeksi saluran kemih
S : Pasien mengatakan merasa tidak puas saat berkemih, urin keluar sedikit-sedikit
saat berkemih, sering menahan BAK dan tidak mengeringkan daerah vagina
setelah BAK serta distensi abdomen
Proses terjadinya :
Akibat jika tidak ditanggulangi :
2. Diagnose Keperawatan
a. Gangguan eliminasi urin berhubungan dengan infeksi saluran kemih ditandai dengan
pasien mengatakan merasa tidak puas saat berkemih, urin keluar sedikit-sedikit saat
berkemih, sering menahan BAK dan tidak mengeringkan daerah vagina setelah BAK
serta distensi abdomen
b. Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi ditandai dengan pasien mengatakan nyeri
saat berkemih, skala nyeri 3, dan pasien tampak tegang

3. Perencanaan
a. Prioritas Masalah Keperawatan
1) Gangguan eleminasi urin
2) Nyeri akut
b. Rencana Keperawatan
Rencana Keperawatan Pada Pasien Ny. M Dengan Gangguan Eliminasi Urin
Di Ruang Bedah RS Tabanan Tanggal 28 s/d 30 September 2020

Diagnosa Rencana Rencana


No Hari/Tgl/Jam Rasional
Keperawatan Tujuan Tindakan
1 Senin, 28 Gangguan eliminasi urin Setelah diberikan asuhan 1. Monitor tanda-tanda 1. Mengidentifikasi
September berhubungan dengan keperawatan selama 3x24 vital pasien perubahan kondisi
2020 pasien secara umum
infeksi saluran kemih jam diharapkan masalah 2. Monitor eliminasi urin 2. Mendeteksi dini adanya
Pukul 13.00-
20.00 wita ditandai dengan pasien keperawatan gangguan (frekuensi, konsistensi, perubahan output urin
mengatakan merasa tidak eliminasi urin dapat aroma, volume, dan
warna)
puas saat berkemih, urin membaik dengan kriteria 3. Mengetahui input dan
3. Anjurkan
keluar sedikit-sedikit saat hasil: pasien/keluarga untuk output cairan
berkemih, sering menahan 1. Berkemih tidak tuntas mencatat output urin
4. Palpasi kandung kemih 4. Mendeteksi adanya
BAK dan tidak menurun distensi abdomen
mengeringkan daerah 2. Volume residu urin 5. Ajarkan tanda dan 5. Menambah wawasan
vagina setelah BAK serta menurun gejala infeksi saluran pasien mengenai
kemih penyakitnya
distensi abdomen 3. Disuria menurun
6. Kolaborasi dengan tim 6. Antibiotik merupakan
4. Pengetahuan pasien medis dalam obat yang diberikan
tentang penyakitnya pemberian antibiotik karena penyebab
penyakit pasien adalah
bertambah
bakteri
2 Nyeri akut berhubungan Setelah diberikan asuhan 1. Identifikasi nyeri 1. Mendeteksi dini jika
(provokes, quality, kondisi pasien
dengan inflamasi ditandai keperawatan selama 3x24 region, severity, time) bertambah buruk
2. Ajarkan teknik 2. Teknik relaksasi dan
dengan pasien mengatakan jam diharapkan masalah
relaksasi dan distraksi distraksi adalah terapi
nyeri saat berkemih, skala keperawatan nyeri akut nonfarmakologi untuk
mengurangi nyeri
nyeri 3, dan pasien tampak dapat berkurang dengan 3. Kolaborasi dengan tim 3. Analgetik merupakan
tegang kriteria hasil: medis dalam pemberian golongan obat yang
analgetik berfungsi untuk
1. Mampu mengontrol
mengurangi nyeri
nyeri (mengetahui
penyebab nyeri, mampu
menggunakan teknik
nonfarmakologi untuk
mengurangi nyeri,
mencari bantuan)
2. Keluhan nyeri berkurang
3. Gelisah berkurang
4. Pelaksanaan
Pelaksanaan Keperawatan Pada Pasien Ny. M Dengan Gangguan Eliminasi Urin
Di Ruang Bedah RS Tabanan Tanggal 28 – 30 September 2020

Hari/tgl/ No. Diagnosa Implementasi Evaluasi Respon Paraf


jam Keperawatan
Senin, 28 Dx 1 1. Memonitor tanda- DS : - GYAN
September tanda vital pasien DO :
2020 TD : 110/ 70 mmHg
13.00- S : 370C
20.00 RR : 20 x/menit
WITA N : 88 x/menit

GYAN
2. Monitor eliminasi DS :
urin (frekuensi, Pasien mengatakan
konsistensi, aroma, hanya BAK satu kali
volume, dan warna) dalam satu hari ini
DO :
Konsistensi urin agak
kental, aroma
menyengat, volume
sedikit, dan warnanya
keruh
GYAN
3. Menganjurkan
DS :
pasien/keluarga
Pasien dan
untuk mencatat
keluarganya bersedia
output urin
mencatat output urin
DO: -
GYAN
4. Melakukan palpasi
DS :
kandung kemih
DO :
Tampak adanya
distensi kandung
kemih GYAN
5. Delegasi antibiotik
DS :
Pasien mengatakan
terasa perih saat obat
dimasukkan
DO :
Antibiotik sudah
disuntikan melalui
Dx 2 three way infus yang GYAN
6. Mengidentifikasi terpasang
nyeri (provokes,
quality, region, DS :
severity, time) Pasien mengatakan
nyeri terasa
meningkat saat BAK,
nyeri terasa panas,
nyeri terasa di alat
kelamin dengan skala
3 dari 10 skala yang
diberikan, nyeri
timbul hanya saat
BAK
DO : GYAN
Pasien tampak
7. Mengajarkan teknik
meringis saat BAK
relaksasi dan
distraksi
DS :
Pasien mengatakan
belum bisa
menerapkan teknik ini
saat nyeri dating
DO :
Pasien mampu GYAN
8. Delegasi pemberian mengulang poin-poin
analgetik penjelasan yang
diberikan

DS :
Pasien mengatakan
sudah meminum obat
yang diberikan
DO :
Obat sudah tidak
terlihat dalam mulut
pasien
Selasa, 29 Dx 1 1. Memonitor tanda- DS : - GYAN
September tanda vital pasien DO :
2020 TD : 110/ 80 mmHg
07.00- S : 36,80C
13.00 RR : 22 x/menit
WITA N : 90 x/menit

GYAN
2. Monitor eliminasi DS :
urin (frekuensi, Pasien mengatakan
konsistensi, aroma, sudah BAK satu kali
volume, dan warna) dalam satu hari ini
DO :
Konsistensi urin agak
kental, aroma
menyengat, volume
urin mulai bertambah,
dan warnanya tidak
terlalu keruh
GYAN
3. Melakukan palpasi
kandung kemih DS :
DO :
Distensi kandung
kemih berkurang GYAN
4. Mengajarkan tanda
dan gejala infeksi DS :
saluran kemih Pasien mengatakan
sudah mengerti
dengan penjelasan
yang diberikan
DO :
Pasien mampu
mengulang poin-poin
penjelasan yang GYAN

5. Delegasi pemberian diberikan


antibiotik
DS :
Pasien mengatakan
terasa perih saat obat
dimasukkan
DO :
Antibiotik sudah
Dx 2 disuntikan melalui
GYAN
three way infus yang
6. Mengidentifikasi
terpasang
nyeri (provokes,
quality, region,
DS :
severity, time)
Pasien mengatakan
nyeri terasa
meningkat saat BAK,
nyeri terasa panas,
nyeri terasa di alat
kelamin dengan skala
2 dari 10 skala yang
diberikan, nyeri
timbul hanya saat
BAK
DO : GYAN

Pasien tampak
7. Mengajarkan teknik
meringis saat BAK
relaksasi dan
distraksi
DS :
Pasien mengatakan
sudah bisa
menggunakan teknik
relaksasi napas dalam
saat nyeri datang GYAN
DO :
8. Delegasi pemberian Pasien tampak lebih
analgetik tenang

DS :
Pasien mengatakan
sudah meminum obat
yang diberikan
DO :
Obat sudah tidak
terlihat dalam mulut
pasien
Rabu, 30 Dx 1 1. Memonitor tanda- DS : - GYAN
September tanda vital pasien DO :
2020 TD : 110/ 70 mmHg
13.00- S : 36,50C
20.00 RR : 20 x/menit
WITA N : 87 x/menit

GYAN
2. Monitor eliminasi DS :
urin (frekuensi, Pasien mengatakan
konsistensi, aroma, sudah BAK tiga kali
volume, dan warna) dalam satu hari ini
DO :
Konsistensi urin
encer, aroma tidak
menyengat, volume
urin mulai bertambah,
dan warnanya kuning
tanpa keruh

3. Melakukan palpasi GYAN


DS :
kandung kemih
DO :
Distensi kandung
kemih berkurang
4. Delegasi pemberian GYAN

antibiotik DS :
Pasien mengatakan
terasa perih saat obat
dimasukkan
DO :
Antibiotik sudah
disuntikan melalui
three way infus yang
Dx 2 terpasang GYAN
5. Mengidentifikasi
nyeri (provokes,
DS :
quality, region,
Pasien mengatakan
severity, time)
nyeri masih ada saat
BAK, nyeri terasa di
alat kelamin dengan
skala 1 dari 10 skala
yang diberikan
DO :
Pasien tidak meringis
saat BAK GYAN
6. Delegasi pemberian
analgetik DS :
Pasien mengatakan
sudah meminum obat
yang diberikan
DO :
Obat sudah tidak
terlihat dalam mulut
pasien

5. Evaluasi
Evaluasi Keperawatan Pada Pasien Ny. M Dengan Gangguan Eliminasi Urin
Di Ruang Bedah RS Tabanan Tanggal 30 September 2020

Hari/tanggal Diagnosa Keperawatan Evaluasi Paraf


Jam
Rabu, 30 Gangguan eliminasi urin S: GYAN
September berhubungan dengan infeksi Pasien dan keluarganya
2020 saluran kemih ditandai bersedia mencatat output
Pukul 20.00 dengan pasien mengatakan urin
wita merasa tidak puas saat Pasien mengatakan sudah
berkemih, urin keluar BAK tiga kali dalam satu
sedikit-sedikit saat berkemih, hari ini
sering menahan BAK dan Pasien mengatakan terasa
tidak mengeringkan daerah perih saat obat dimasukkan
vagina setelah BAK serta O:
distensi abdomen TD : 110/ 80 mmHg
S : 36,60C
RR : 20 x/menit
N : 86 x/menit
Konsistensi urin encer,
aroma tidak menyengat,
volume urin mulai
bertambah, dan warnanya
kuning tanpa keruh
Distensi kandung kemih
berkurang
Antibiotik sudah disuntikan
melalui three way infus yang
terpasang
A: tujuan 1,2,3,4 tercapai
P: pertahankan kondisi
pasien GYAN
Nyeri akut berhubungan
dengan inflamasi ditandai S:
dengan pasien mengatakan Pasien mengatakan nyeri
nyeri saat berkemih, skala masih ada saat BAK, nyeri
nyeri 3, dan pasien tampak terasa di alat kelamin dengan
tegang skala 1 dari 10 skala yang
diberikan
Pasien mengatakan sudah
meminum obat yang
diberikan
Pasien mengatakan sudah
mengerti dengan penjelasan
yang diberikan
O:
Pasien tidak meringis saat
BAK
Obat sudah tidak terlihat
dalam mulut pasien
Pasien mampu mengulang
poin-poin penjelasan yang
diberikan
A: tujuan 1,2,3 tercapai
P: pertahankan kondisi
pasien

Anda mungkin juga menyukai