Kelompok 1:
FAKULTAS KESEHATAN
2022
ASUHAN KEPERAWATAN PADA DENGAN GANGGUAN SISTEM SARAF: TUMOR OTAK
DI RUANG 02, RS LEIMENA
KASUS :
Tn. K berusia 30 tahun telah di diagonasa mengalami tumor otak selama 4 bulan terakhir, pasien mengalami
nyeri kepala yang sangat berat dengan skala 8, mengalami mual muntah, serta ada riwayat kejang. Berdasarkan
hasil pemeriksaan menunjukan (RR : 30 x/m, TD 140/100mmHg, N : 100 x/m, S : 37,8 C, CRT : 4 detik)
terdengar suara rohnchi, pernapasan klien tersengal-sengal dan tidak napsu makan akhir-akhir ini, akral klien
teraba hangat dan warnanya pucat. Berjalan tidak seimbang selama 1 bulan. Terdapat papil edema, penglihatan
kabur. Pasien mengalami penurunan kesadaran dengan GCS 4,4,5 dan terlihat lemah.
A. IDENTITAS KLIEN
Nama Klien : Tn. K
Usia : 30 Tahun
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Kristen
Suku Bangsa : Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Supir angkot
Alamat : Passo
Sumber Informasi : Klien
B. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
Keluhan Utama : Pasien mengalami nyeri kepala yang sangat berat dengan skala 8 serta
ada riwayat kejang, dan mual muntah.
Kronologis Keluhan : Klien di bawah oleh istrinya ke RS pada 15 Oktober karena merasakan
nyeri yang sangat berat pada kepala.
c. Riwayat dirawat di Rumah Sakit (kapan, alasan, dan berapa lama) : Klien pernah di rawat di RS
karena penyakit tumor otak ini. Selama 3 minggu.
Riwayat Pemakaian Obat : Klien mengkonsumsi obat Prednison 5mg dan Hidrokortison 200mg.
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Garis keturunan
4. Penyakit yang pernah diderita oleh keluarga yang menjadi faktor resiko : Tidak terdapat penyakit yang
diderita keluarga sebagai faktor resiko.
d. Masalah yang mempengaruhi pasien : tidak terdapat masalah yang mempengaruhi pasien.
7. Pola kebiasaan : Kebiasaan klien sebelum sakit yaitu merokok, dan gaya hidup tidak sehat.
:
C. PENGKAJIAN FISIK
2. Sistem Penglihatan
a. Posisi mata : ( √ ) Simetris ( ) Asimetris
b. Kelopak mata : ( ) Normal ( √ ) Ptosis
c. Pergerakan bola mata : (√ ) Normal ( ) Abnormal
d. Konjungtiva : (√ ) Merah muda ( ) Anemis
( ) Sangat merah
e. Kornea : ( ) Normal
( √ ) Keruh/berkabut ( ) Terdapat
pendarahan
f. Sklera : ( ) Ikterik (√ ) Anikterik
g. Pupil : ( √ ) Isokor ( ) Anisokor
( ) Midriasis ( ) Miosis
h. Otot-otot mata : ( √ ) Tidak ada kelainan ( ) Juling keluar
( ) Juling kedalam ( ) Berada diatas
i. Fungsi penglihatan : ( ) Baik (√ ) Kabur ( )Dua bentuk
j. Tanda-tanda radang : Penglihatan kabur
k. Pemakaian kacamata : Tidak
l. Pemakaian lensa kontak : Tidak
m. Pemakaian lensa kontakreaksi terhadap cahaya : Tidak
3. Sistem Pendengaran
a. Daun telinga : ( √ ) Normal ( ) Tidak, kanan/kiri
b. Karakteristik serumen (warna, konsistensi, bau) :
5. Sistem Pernafasan
a. Jalan nafas : ( ) Bersih ( ) Ada Sumbatan
b. Pernafasan : ( ) Tidak sesak ( ) Sesak
9. Sistem Pencernaan
a. Keadaan mulut
1. Gigi : ( ) Caries () Tidak
2. Gigi palsu : ( ) Ya ( ) Tidak
3. Stomatitis : ( ) Ya ( ) Tidak
4. Lidah kotor : ( ) Lidah kotor ( ) Tidak
5. Saliva : ( ) Normal ( ) Abnormal
b. Muntah : ( ) Tidak ( ) Ya
c. Nyeri daerah perut : ( ) Ya () Tidak
d. Skala nyeri lokasi dan karakteristik
( ) Seperti di tusuk-tusuk ( ) Melilit ( ) Cramp
( ) Panas ( ) Setempat ( ) Menyebar
( ) Berpindah-pindah ( ) Kanan/kiri bawah
e. Skala nyeri :
f. Bising usus :
g. Diare : (√ ) Tidak ( ) Ya
h. Warna feses : ( ) Kuning ( ) Putih seperti air cucian beras
() Coklat ( ) Hitam ( ) Dempul
i. Konsistensi feses : ( ) Setengah padat ( ) Cair
( ) Terdapat lender ( ) Berdarah
j. Konstipasi : ( ) Tidak ( ) Ya, lamanya hari
k. Hepar : ( ) Teraba () Tidak teraba
l. Abdomen : ( ) Lembek ( ) Asites
( ) Kembung ( ) Distensi
10. Sistem Endokrin
a. Pembesaran kalejer tiroid : ( ) Tidak ( ) Ya
( ) Exoptalmus
( ) Tremor
( ) Diaporesis
b. Nafas berbau keton : ( ) Ya ( ) Tidak
( ) Poliuri ( ) Polidipsi
( ) Polipagia
Cairan : ( ) Ya ( ) Tidak
Pus : ( ) YA ( ) Tidak
DO :
- Pasien terlihat meringis.
- TD 140/100 mmHg
- N 100x/menit
- Klien mengalami penuruna
kesadaran (G4C4S5)
2 DS : Gangguan neurologis Pola nafas tidak efektif
- Klien mengatakan kesulitan
bernapas
DO :
- Klien terlihat sesak.
- RR 30x/menit
3 DS: Tidak napsu makan Defisit nutrisi
-Klien mengatakan tidak napsu
makan akhir-akhir ini
DO:
- BB klien sebelum sakit 65kg setelah
sakit 48 kg
-
A. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN (berdasarkan SDKI)
1 Pola napas tidak efektif b.d gangguan neurologis.
Rabu,17 oktober Pola napas tidak efektif b.d Setelah dilakukan tindakan Pemantauan respirasi
2022 gangguan neurologis keperawatan selama 3 x 24 jam, Observasi
(D.0005) diharapkan pola napas membaik - Monitor pola napas, monitor saturasi oksigen
(L. - Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya napas
- Frekuensi napas dan - Monitor adanya sumbatan jalan napas
kedalaman bernapas Terapeutik
membaik - Atur interval pemantauan respirasi sesuai kondisi pasien
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
- Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
Terapi oksigen
Observasi
- Monitor kecepatan aliran oksigen
- Monitor posisi alat terapi oksigen
- Monitor tanda tanda hipoventilasi
Terapeutik
- Pertahankan kepatenan jalan naos
- Berikan oksigen jika perlu
Rabu, 17 oktober Nyeri kronis b.d infritasi Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri
2022 kronis keperawatan selama 3 x 24 jam, Observasi
(D.0078) diharapkan tingkat nyeri membaik - Identifikasi
(L. lokasi,karakteristik,durasi,frekuensi,kualitas,intensitas nyeri
- Keluhan nyeri membaik - Identifikasi skala nyeri
- Identifikasi respons nyeri non verbal
- Indentifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
- Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik
- Berikan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa nyeri
- Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
- Fasilitasi istirahat dan tidur
Rabu, 17 oktober Defisit nutrisi b.d faktor Setelah dilakukan tindakan Manajemen nutrisi
2022 psikologis keperawatan selama 3 x 24 jam, Observasi
(D.0019) diharapkan status nutrisi membaik - Identifikasi status nutrisi
(L. - Monitor asupan makanan
- Porsi makanan dapat - Monitor berat badan
dihabiskan Terapeutik
- Nafsu makan meningkat - Lakukan oral hygiene sebelum makan ,jika perlu
- Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
- Hentikan pemberian makanan melalui selang nasogastric ,jika
asupan oral dapat ditoleransi
Edukasi
- Anjurkan posisi duduk,jika mampu
- Ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori
dan jenis nutrien yang dibutuhkan
Promosi Berat Badan
Observasi
- Identitas kemungkinan penyebab BB kurang
- Monitor adanya mual dan muntah
Terapeutik
- Sediakan makanan yang tepat sesuai kondisi pasien
- Berikan pujian kepada pasien untuk peningkatan yang dicapai
Edukasi
- Jelaskan jenis makanan yang berizi tinggi,namun tetap
terjangkau
- Jelaskan peningkatan asupan kalori yang dibutuhkan
IMPLEMANTASI / TINDAKAN KEPERAWATAN