1. Pengkajian Keperawatan
Tujuan pengkajian pada lansia adalah untuk mengidentifikasi kekuatan dan
keterbatasan klien sehingga intervensi yang efektif dan tepat dapat diberikan
untuk meningkatkan fungsi optimal dan mencegah ketidakmampuan dan
ketergantungan. Pengkajian keperawatan pada lansia terdiri dari pengkajian
riwayat kesehatan, pengkajian status fungsional, pengkajian status kognitif
dan afektif, pengkajian status sosial.
1. Pengkajian Lansia
a. Identitas klien
Nama : Ny. S
Umur : 72 tahun (elderly)
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku : Banjar
Agama : Islam
Status Perkawinan : Menikah
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT
Alamat : Desa Paku Alam RT 01
b. Identitas keluarga terdekat
Nama : Ny. E
Hubungan : Anak
Alamat : Desa Paku Alam RT 01
Jenis Kelamin : Perempuan
c. Riwayat Keluarga
Genogram :
72
Keterangan:
:Laki – laki :Perempuan meninggal
:Laki – laki meninggal : Pasien
:Perempuan :Garis serumah
d. Status Kesehatan
a. Keluhan utama saat ini :
Pasien mengatakan pusing ketika bangun untuk berdiri dan berjalan
pasien mengatakan sulit tidur malah hari sejak 2 hari yang lalu,
ketika berjalan pasien mengatakan kali terasa lemas.
b. Riwayat kesehatan sekarang :
Pasien mengatakan bahwa tidak pernah meminum obat untuk
Hipertensi yang di alaminya karena tidak pernah memeriksakan diri
ke tenaga kesehatan, pasien mengatakan sering tidak tidur pada
malam hari, pasien kadang-kadang merasa mual, pusing, dan
tengkuk berasa sakit, pasien tidak pernah memeriksakan diri ke
Puskesmas karena takut disuntik.
c. Riwayat kesehatan dahulu :
pasien mengatakan tidak ada memiliki riwayat penyakit
sebelumnya
d. Riwayat penyakit keluarga :
pasien mengatakan keluarga tidak memiliki riwayat hipertensi
e. Riwayat pekerjaan
a) Status pekerjaan saat ini :
IRT
b) Pekerjaan sebelumnya :
Petani
c) Sumber-sumber pendapatan dan kecukupan terhadap kebutuhan :
d) Jarak tempat kerja dari rumah :
-
e) Alat transportasi :
-
f. Alergi
Alergi yang dialami lansia seperti :
Udang, ikan laut, kacang-kacangan
g. Sumber / sistem pendukung yang digunakan
a) Pelayanan kesehatan :
Pasien tidak berani datang ke Puskesmas karena takut disuntik
b) Tenaga kesehatan :
Pasien sering berperiksa kepada mahasiswa praktek
c) Jarak tempat pelayanan kesehatan dari rumah / panti :
-+ 1 KM
h. Obat-obatan
a) Nama : Amlodiphine, dexametason , ketoconazole
b) Dosis :10 mg 1x1, 0,5 mg 1x1 ,200mg K/P
c) Bagaimana / kapan menggunakannya : sebelum tidur
e. Kebiasaan sehari-hari
1) Biologis
a) Pola makan :
Pasien makan 3x sehari 1 porsi ( 5 sendok makan ) dengan lauk
b) Pola minum :
Paien minum kurang lebih 1,5 Liter per hari
c) Pola tidur :
Pasien sering tidak tidur pada malam hari
d) Pola eliminasi (BAB/BAK) :
Pasien BAB 1x sehari
Pasien BAK 3-5x sehari
e) Aktifitas sehari-hari :
Pasien hanya berdiam diri dirumah dan sekali-sekali membantu
anaknya berjualan diwarung
f) Rekreasi :
Pasien merasa senang saat dikunjungi anak dan cucu
2) Psikologis
a) Keadaan emosi :
Pasien tampak khawatir saat Tekanan darahnya tinggi
b) Status depresi dan kecemasan :
Pasien cemas saat memikirkan tenanan darahnya
c) Perasaan saat menghadapi masalah/ penyakit :
Cemas
3) Sosial
a) Dukungan keluarga :
Pasien mengatakan apapun yang pasien lakukan didukung oleh
anak-anaknya
b) Hubungan antar keluarga :
Hubungan pasien dan keluarganya harmonis
c) Hubungan dengan orang lain :
Pasien dengan lingkungan dan orang lain mudah bergaul dan
mudah bersosialisasi
4) Spiritual/ Kultural
a) Pelaksanaan ibadah :
Pasien rutin sholat 5 waktu
b) Keyakinan tentang kesehatan :
Pasien ikhlas menerima penyakitnya saat ini dan pasien yakin
bahwa penyakitnya akan sembuh. Pasien yakin bahwa
penyakitnya adalah ujian dari tuhan.
f. Pemeriksaan fisik
1) Kondisi pasien dan tanda-tanda vital
a) Keadaan umum :
b) Kesadaran : composmentis
c) Suhu : 36,2 o
C
d) Nadi : 88 x/menit
e) Tekanan darah : 190/100 mmHg
f) Pernafasan : 22 x/menit
g) Tinggi badan : 150 cm
h) Berat badan : 51 kg
i) IMT : 22,6 normal
2) Pengkajian head to toe
a) Kepala
Kebersihan : bersih
Kerontokan rambut : tidak ada kerontokan
Warna : warna rambut sebagian memutih karna
proses penuaan
Tekstur rambut : halus
Keluhan : tidak ada benjolan, luka dan keluhan
b) Mata
Pupil : normal, ad refleks cahaya
Konjungtiva : tidak anemis
Sklera : tidak ikterik
Strabismus : tidak
Penglihatan : pasien tidak melihat normal dalam jarak
jauh
Peradangan : tidak ada
Riwayat katarak : tidak pernah
Nyeri tekan : tidak ada nyeri tekan pada mata
Kacamata : pasien tidak mengenakan kacamata
Keluhan : penglihatan jarak jauh terganggu
c) Hidung
Kondisi hidung : Bersih
Bentuk : simetris
Peradangan : Tidak ada peradangan
Penciuman : normal, tidak terganggu
Pernafasan cuping hidung: tidak ada pernafasan cuping hidung
Nyeri tekan : tidak ada nyeri tekan
Obstruksi : tidak ada sumbatan jalan nafas
Keluhan : normal, tidak ad keluhan
d) Mulut dan tenggorokan
Kebersihan : baik
Mukosa : lembab
Peradangan/stomatitis : tidak ada peradangan
Lidah : tidak ada keputihan
Gigi : ompong
Radang gusi : tidak ada
Karies : tidak ada
Lesi : tidak ada
Kesulitan mengunyah : kesulitan mengunyah karena ompong
Kesulitan menelan : normal tidak ada kesulitan menelan
Keluhan : kesulitan mengunyah
e) Telinga
Kebersihan : bersih
Peradangan : tidak ad peradangan
Obstruksi : tidak ada
Pendengaran :menurun, pasien tidak mendengar dengan
jelas harus menggunakan suara yang agak
keras
Keluhan : pendengaran menurun
f) Leher
Pembesaran kelenjar thyroid : tidak ada
JVP : tidak ada
Kaku kuduk : tidak ada
Nyeri tekan : tidak ada
Benjolan/massa : tidak ada
Keluhan : kadang sakit tengkuk
g) Dada
Inspeksi : dada bersih, bentuk dada (normal)
Perkusi : paru (sonor)
Palpasi : tidak ada massa, tidak ada nyeri tekan
Auskultasi : suara paru (vesikuler )
Keluhan : tidak ada keluhan
h) Abdomen
Inspeksi : bersih, normal dan tidak ada bekas
jahitan
Auskultasi : bising usus 12 kali / menit
Palpasi : tiak ada massa, tidak ada asites, turgor
kulit normal, tidak ada nyeri tekan
Perkusi : timpani
Keluhan : normal, tidak ada keluhan
i) Genetalia
Kebersihan :-
Haemoroid : tidak ada
Infeksi : tidak ada
Menstruasi : menopouse
Keluhan : tidak ada keluhan
j) Ekstremitas
5555 5555
Kekuatan otot :
Kekuatan normal 4444 4444
Jumlah
Keterangan
4 : mampu melakukan aktifitas dengan lengkap
3 : mampu melakukan aktifitas dengan bantuan
2 : mampu melakukan aktifitas dengan bantuan maksimal
1 : tidak mampu melakukan aktifitas
Nilai
42-54 : mampu melakukan aktifitas
28-41 : mampu melakukan sedikit bantuan
14-27 : mampu melakukan bantuan maksimal
14 ≤ : tidak mampu melakukan
Kesimpulan :
Mampu melakukan sedikit bantuan
1 Mandi V
Mandiri :
Tergantung :
2 Berpakaian V
Mandiri :
pakaian.
Tergantung :
3 Ke Kamar Kecil V
Mandiri :
Tergantung :
4 Berpindah V
Mandiri :
Bergantung :
5 Kontinen V
Mandiri :
6 Makan V
Mandiri :
Bergantung :
Keterangan :
Beri tanda ( v ) pada point yang sesuai kondisi klien
Kesimpulan: Mandiri
NILAI
No KRITERIA BANTUA MANDIR KETERANGAN
N I
1 Makan 5 10 10
2 Berpindah dari kursi 15
roda ke tempat tidur, 5-10 15
sebaliknya
3 Kebersihan diri, mencuci 5
muka, menyisir,
0 5
mencukur dan
menggosok gigi
4 Aktivitas di toilet 10
(menyemprot, 5 10
mengelap)
5 Mandi 0 5 5
6 Berjalan di jalan yang 15
datar (jika tidak mampu
10 15
jalan / melakukannya
dengan kursi roda)
7 Naik turun tangga 5 10 10
8 Berpakaian termasuk 5 10 10
mengenakan sepatu
9 Mengontrol BAB 5 10 10
10 Mengontrol BAK 5 10 10
Total 100
Penilaian:
0 – 20 : Ketergantungan
21 – 61 : Ketergantungan berat/ sangat ketergantungan
62 – 90 : Ketergantungan moderat
91 – 99 : Ketergantungan ringan
100 : Mandiri
Kesimpulan : Mandiri
2) Pertanyaan tahap 2
a) Keluhan > 3 bulan atau > 1 kali dalam sebulan
b) Ada masalah atau banyak pikiran
c) Ada gangguan atau masalah dengan orang lain
d) Menggunakan obat tidur/penenang atas anjuran dokter
e) Cenderung mengurung diri
Jika >1 atau = 1 jawaban “ya”, maka
ada masalah gangguan emosional.
Gangguan emosional
Kesimpulan: Normal
Jawab:
Jawab:
2022
Jawab:
1950
Jawab:
72 tahun
Paku alam
Jawab:
Ny.E
Jawab:
45
Jawab:
Jokowi
Jawab:
Jumlah 9 1
Analisis Hasil
Skor salah (0 – 2) : Fungsi intelektual utuh
Skor salah (3 – 4) : Kerusakan intelektual ringan
Skor salah (5 – 7) : Kerusakan intelektual sedang
Skor salah (8 – 10) : Kerusakan intelektual berat
Kesimpulan:
Fungsi intelektual utuh
d. Perintahkan pada
klien untuk hal
berikut (bila aktifitas
sesuai perintah nilai
satu poin).
“tutup mata anda”
e. Perintahkan kepada
klien untuk menulis
kalimat atau
menyalin gambar.
Klien menulis/
menggambar
Total nilai 30 28
Interpretasi hasil
> 23 : aspek kognitif dari fungsi mental baik
18 – 22 : kerusakan aspek fungsi mental ringan
0 – 17 : terdapat kerusakan fungsi mental berat
Kesimpulan:
Aspek kognitif dari fungsi mentak baik
Kesimpulan:
Risiko rendah (pelaksanaan intervensi pencegahan jatuh standar)
Keterangan:
Lingkari pilihan jawaban berdasarkan pernyataan klien
Skor : hitung jumlah jawaban yang bercetak tebal
Setiap jawaban bercetak tebal mempunyai nilai 1
Skor antara 5 – 9 menunjukkan kemungkinan besar depresi
Skor 10 atau lebih menunjukkan depresi
Kesimpulan:
normal
m. Penilaian potensi dekubitus
Skor norton digunakan untuk menilai potensi dekubitus
No Item Penilaian Skor
1 Kondisi fisik:
Baik 4
Cukup baik 3
Buruk 2
Sangat buruk 1
2 Kondisi mental:
Waspada/ sadar penuh 4
Apatis 3
Bingung 2
3 Aktifitas:
Dapat berpindah sendiri 4
Berjalan dengan bantuan 3
Terbatas dikursi 2
4 Mobilitas:
Penuh/ bergerak bebas 4
Sedikit terbatas 3
Sangat terbatas 2
Sulit bergerak 1
5 Inkontinensia:
Tidak ngompol 1
Kadang-kadang 2
Keterangan:
Skor < 14 : Resiko tinggi terjadinya ulkus diabetikum
Skor < 12 : Peningkatan risiko 50 kali lebih besar terjadinya ulkus
diabetikum
Skor 12 – 13 : Resiko sedang
Skor > 14 : Resiko kecil
Kesimpulan :
Risiko kecil
n. Informasi Penunjang
1) Diagnosa Medis
Hipertensi
2) Hasil laboratorium
-
3) Terapi medis
Amlodiphine, dexametason, ketoconazole
4) Keadaan lingkungan
Pencahayaan ruangan dan kamar redup, kondisi lantai kayu, keadaan
lantai kering, jarak ke kamar mandi, toilet/,dapur cukup dekat,
penggunaan WC jongkok
B. Data Fokus
Data subjektif :
1. Pasien mengatakan bahwa tidak pernah meminum obat untuk Hipertensi
yang di alaminya karena jarang memeriksakaan diri ke tenaga kesehatan.
2. Pasien mengatakan sering tidak tidur pada malam hari
3. Pasien mengtakan pola tidurnya berubah sejak sakit
4. Pasien kadang-kadang merasa mual, pusing, dan tengkuk terasa sakit,
5. Pasien tidak pernah memeriksakan diri ke Puskesmas karena takut
disuntik
6. Pasien mengatakan khawatir dengan penyakitnya
7. Pasien sulit berkonsentrasi
8. Pasien mengatakan pusing
9. Pasien mengatakan tidak berdaya
Data Objektif :
1. Kesadaran : composmentis
Suhu : 36,2 o
C
Nadi : 88 x/menit
Tekanan darah : 190/100 mmHg
Pernafasan : 22 x/menit
Tinggi badan : 150 cm
Berat badan : 52 kg
2. Ny. F tidak mau minum obat untuk Hipertensi karena tidak merasakan
gejala yang berarti
3. Pasien tidak pernah memeriksakan diri ke Puskesmas dan hanya
memeriksakan diri ke mahasiswa praktek
4. Pasien berjalan sambil berpegangan dengan benda sekitar
5. Kekuatan otot pasien menurun
6. Pasien mengalami gangguan pendengaran
7. Pasien mengalami gangguan keseimbangan dengan hasil sullivan
( mampu melakukan dengan sedikit bantuan)
8. Morse fall scal : resiko jatuh kecil
C. Analisa Data
No. Data Masalah Etiologi
1 DS: Pemeliharaan Ketidak
- Pasien tidak minum obat Hipertensi kesehatan tidak adekuatan
karena tidak merasakan gejala yang efektif pemahaman
berarti
DO:
- pasien tidak mau minum obat
hipertensi
2 DS: Nausea Peningkatan
- pasien mengeluh sering merasakan tekanan
mual intrakranial
DO:
- pasien tampak lesu dan menunjuk
ke ulu hati sambil menjelaskan
3 DS: Gangguan pola Kurang kontrol
- pasien mengatakan sering tidak tidur tidur
tidur pada malam hari
- Pasien mengtakan pola tidurnya
berubah sejak sakit
- Pasien mengatakan khawatir
dengan penyakitnya
DO:
- Pasien tampak lesu
- Suhu : 36,2oC
- Nadi : 88x/menit
- Tekanan darah: 190/100 mmHg
- Pernafasan: 22x/menit
Edukasi :
1. Informasikan program
pengobatan yang harus
dijalani
2. Informasikan manfaat yang
akan diperoleh jika teratur
menjalani program
pengobatan
3. Anjurkan pasien dan
keluarga melakukan
konsultasi ke pelayanan
kesehatan terdekat, jika perlu
1.
2 Nausea berhubungan dengan Tingkat nausea (08065) Manajemen mual (I.03117)
Tekanan Intrakranial Setelah dilakukan asuhan Observasi:
keperawatan selama 3x24 1. Identifikasi pengalaman
jam diharapkan mual mual
berkurang dan membaik 2. Identifikasi dampak
dengan kriteria hasil : mual terhadap kualitas
1. Nafsu makan hidup (mis: nafsu makan,
meningkat aktivitas, pola tidur)
2. Keluhan mual 3. Identifikasi faktor
berkurang penyebab mual
3. Perasaan ingin 4. Identifikasi antiemetik
muntah menurun untuk mencegah mual
4. Perasaan asam 5. Monitor mual
dimulut menurun 6. Monitor asupan nutrisi
5. Diaforesis dan kalori
menurun
6. Jumlah saliva
Terapeutik:
menurun
1. Kendalikan faktor
lingkungan penyebab
mual (mis: bau tak
sedap)
2. Kurangi atau hilangkan
keadaan penyebab mual
(mis: kelelahan)
3. Berikan makanan dalam
jumlah kecil dan
menarik
4. Berikan makanan dingin,
cairan bening, tidak
berbau, tidak berwarna
Edukasi:
1. Kolaborasi pemberian
antiemetik, jika perlu
3 Gangguan pola tidur berhubungan Pola tidur (L.05045) Dukungan tidur (I.09265)
dengan kurang kontrol tidur Setelah dilakukan asuhan Observasi:
keperawatan selama 3 x 24 1. Identifikasi pola aktivitas
jam diharapkan pola tidur dan tidur
membaik dengan kriteria 2. Identifikasi faktor
hasil : pengganggu tidur
1. Keluhan kesulitan 3. Identifikasi makanan dan
tidur menurun minuman yang
atau hilang mengganggu tidur
2. Keluhan sering 4. Identifikasi obat tidur
terjaga menurun yang dikonsumsi
3. Keluhan tidak
puas tidur Terapeutik:
menurun
1. Modifikasi lingkungan
4. Keluhan pola tidur
(mis:pencahayaan, suhu,
berubah menurun
kebisingan)
5. Keluhan istirahat
2. Batasi waktu tidur siang
tidak cukup
jika perlu
menurun
3. Fasilitasi menghilangkan
6. Kemampuan
stress sebelum tidur
beraktivitas
4. Tetapkan jadwal rutin
meningkat
tidur
5. Lakukan prosedur untuk
meningkatkan
kenyamanan
(mis:mengatur posisi
tidur)
6. Sesuasikan jadwal
pemberian obat/dan atau
tindakan yang
m,enunjang siklus tidur-
terjaga
Edukasi
1. Jelaskan pentingnya
tidur cukup selama sakit
2. Anjurkan menepati
kebiasaan tidur
3. Anjurkan menghindari
makanan/minuman yang
mengganggu tidur
4. Ajarkan faktor-faktor
yang berkontribusi
terhadap gangguan pola
tidur (mis:psikologis,
gaya hidup)
4 Perilaku kesehatan cenderung Label: Perilaku Kesehatan Promosi prilaku upaya kesehatan
berisiko berhubungan dengan (L.12107) (I.12472)
Kurang informasi
Tujuan: Observasi:
Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi upaya
keperawatan selama 3 x 24 perilaku upaya kesehatan
jam maka masalah Perilaku
kesehatan cenderung yang dapat ditingkatkan
berisiko berhubungan
dengan Kurang informasi
Terapeutik :
dapat teratasi dengan
kriteria hasil: 1. Berikan lingkungan yang
1. Penerimaan mendukung kesehatan
terhadap 2. Orientasi kesehatan yang
perubahan status dapat dimanfaatkan
kesehatan
meningkat Edukasi:
2. Kemampuan
1. Anjurkan menggunakan
melakukan
air bersih
tindakan
2. Anjurkan mencuci
pencegahan
tangan dengan air bersih
masalah kesehatan
dan sabun
meningkat
3. Anjurkan menggunakan
3. Kemampuan
jamban sehat
peningkatan
4. Anjurkan makan sayur
kesehatan
dan buah setiap hari
meningkat
5. Anjurkan melakukan
4. Pencapaian
aktifitas fisik setiap hari
pengendalian
6. Anjurkan tidak merokok
kesehatan
didalam rumah
meningkat
1.
F. Implementasi dan Evaluasi
No. Tgl/ jam Implementasi Evaluasi
Dx
1 11 oktober 1. Mengobservasi kepatuhan S:
2022 menjalani program 1. Ny. M mengatakan tidak
16:20 pengobatan pernah minum obat
2. Mendikusikan hal-hal yag untuk hipertensi
dapat mendukung atau 2. Ny. M mengatakan
menghambat jalannya proses bahwa tidak mengalami
pengobatan gejala gejala berarti
3. Menginformasikan program sehingga tidak minum
pengobatan yang harus obat
dijalani 3. Ny M mendengarkan
4. Menginformasikan manfaat penjelasan yang
yang akan diperoleh jika diberikan
teratur menjalani program O:
pengobatan 1. Pasien tampak ragu
5. Menganjurkan pasien dan untuk meminum obat
keluarga melakukan karena lingkungannya
konsultasi ke pelayanan juga tidak mau minum
kesehatan terdekat obat dengan alasan efek
samping
2. TTV:
TD : 160/110mmhg
N : 88x/m
T: 36,2c
R: 22x/m
A: masalah belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan
2 11 Oktober 1. Mengidentifikasi pengalaman S:
2022 mual 1. Ny. M mengatakan
16:20 2. Mengidentifikasi dampak terkadang mualnya
mual terhadap kualitas hidup datang secara tiba-tiba
(mis: nafsu makan, aktivitas, 2. Ny. M makan nasi
pola tidur) beserta lauk pauk
3. Mengidentifikasi faktor 3. Ny. M mengerti apa
penyebab mual
4. Memonitor mual yang telah di sarankan
5. Memonitor asupan nutrisi dan
kalori O: keadaan umum Ny. M tampak
6. Mengendalikan faktor lemah, Ny M mengerti saran yang
lingkungan penyebab mual diberikan
(mis: bau tak sedap) A: masalah belum teratasi
7. Mengurangi atau hilangkan P: intervensi dilanjutkan
keadaan penyebab mual (mis:
kelelahan)
8. Menganjurkan makanan
dingin, cairan bening, tidak
berbau, tidak berwarna
9. Menganjurkan istirahat tidur
yang cukup
10. Menganjurkan makanan
tinggi karbohidrat dan rendah
lemak
P: intervensi dihentikan
P: lanjutkan intervensi
1 12 oktober 2022 S:
16:30 1. Ny. M tetap tidak mau minum obat hipertensi
2. Ny. M mau untuk mengkonsumsi makanan non
farmakologis untuk membantu menurunkan
hipertensinya
O:
1. Ny. M nampak ingin meningkatkan kesehatannya
2. Ny. M mau berusaha untuk mengontrol hipertensi
nya
3. Ttv
TD : 150/110mmhg
T: 36 C
N:86x/m
R: 22x/m
P: intervensi dihentikan
1 13 oktober 2022 S:
16:22 1. Ny. M tetap tidak mau minum obat
2. Ny. M mau mengkonsumsi makanan non
farmakologis seperti semangka dan timun
3. Ny m mengurangi makanan asin
4. Ny. M mau untuk memeriksakan diri ke tenaga
kesehatan tapi tidak mau ke puskesmas
O:
1. Ny. M ingin meningkatkan kesehatannya
2. Ny. M mau memeriksakan diri ke tenaga kesehatan
dan mahasiswa kesehatan
3. Ny. M hanya mau mengkonsumsi obat non
farmakologis
4. Ttv
TD : 140/100 mmhg
T: 36 C
N : 86x/m
R: 22x/m
A: masalah teratasi sebagian
P: intervensi dihentikan