Anda di halaman 1dari 30

KELOMPOK 2

“Asuhan keperawatan Pada Kelompok


Pekerja”
Pengkajian
 Data inti Demografi
Pada kelompok pekerja setelah dikaji mempunyai jenis kelamin yang lebih banyak adalah laki-laki
dengan F:8 dengan total responden yang digunakan dalam pengkajian komunitas pada kelompok
pekerja adalah 8 respondens.

Tabel 3.1.1.1 : Agama

Kategori Frekuensi Percent


(%)

Islam 6 75.0 %
Kristen 2 25.0 %

Total = 8 100 %

Dari pengkajian yang didapat pada kelompok pekerja yang bergama islam dan kristen
dengan F:6 islam dan F:2 untuk kristen.
Tabel 3.1.1.2 : Pendidikan Terakhir

Kategori Frekuensi Percent (%) Tingkat pendidikan terakhir


SD 3 37.5 % yang didapat pada kelompok
SMP 1 12.5 % pekerja kebanyakan dengan
derajat pendidikan adalah
SMA 2 25.0 %
SD sehingga didapatkan
S1 2 25.0 % hasil dengan F:3 SD, F:1
Total = 8 100 % SMP, F: 2 SMA, SI:2.

Tabel 3.1.1.3 : Pekerjaan

Kategori Frekuensi Percent (%) Setelah dilakukan


pengkajian pekerjaan
Buru 4 62.5 % masyarakat pada pada
Supir Angkot 2 12.5% kelompok pekerja
didapatkan hasil rata – rata
Tukang Ojek 1 12.5%
pekerjaan terbanyak
Tukang Becak 1 12.5% adalah buru dengan F:4,
supir angkot F:2, tukang
Total = 8 100 % ojek dan tukang becak
F:1.
Tabel 3.1.1.4 : Status Kesehatan Saat Ini

Kategori Frekuensi Percent (%)

Vertigo 3 37.5%
Badan-badan sakit 2 25.0%
Penglihatan kabur 2 25.0%
Nyeri punggung 1 12.%%

Total = 8 100 %

Status kesehatan pada kelompok pekerja cenderung berbeda karena


banyak penyakit memiliki factor resiko yang berbeda – beda pada 6 bulan
terakhir. Dapat dilihat dari berbagai penyakit pada kelompok pekerja dari
popoulasi terbesar sampai populasi terkecil, yaitu badan-badan sakit F:2,
penglihatan kabur F:2, nyeri punggung F:1 dan vertigo yang dijadikan
sebagai populasi terbesar dan paling banyak diderita pada kelompok
pekerja .
Data Subsistem Lingkungan
Fisik ( 8 Subsistem )
 Lingkungan fisik
Berdasarkan hasil pengkajia, didapatkan bahwa kondisi lingkungan kerja pra
pekerja memiliki tingkat kebisingan yang bising apalagi untuk pekerja supir
angkot, becar, dan tukang ojek. Dimana ini dikarenakan tempat bekerja
mereka yang berada di jalan sehingga terdapat kebisingan dari kendaraan di
jalan.
Kemudian suhu dan penerangan tempat pekerja yaitu panas dan terang kalau
bekerja di siang hari, dan dingin kalau bekerja di malam hari.

 Pelayanan kesehatan dan sosial


Dari hasil wawancara berkaitan dengan pelayanan kesehatan dan sosial
khusus untuk pekerja ditemukan 4 respoden dengan pekerjaan sebagai buru,
memiliki ketersedian pelayanan kesehatan berupa pos kesehatan yang
jaraknya dekat dengan tempat pekerjaan yaitu sekitar 5 m. Sedangkan untuk 4
responden lainnya tidak memiliki ketersedian sarana pelayanan kesehatan di
tempat kerja mereka.
Dari hasil wawancara juga didapatkan hasil pada kelompok pekerja dengan
jumlah 8 respoden menggunakan BPJS sebagai jaminan kesehatan.
Ekonomi

Table 3.1.2.3 : Ekonomi

  Frequency Percent

< 2.700.000 7 87.5%

Valid > 2.700.000 1 12.5%

Total 8 100%

Didapatkan bahwa F:1 dalam kelompok pekerja yang bekerja sebagai supir
angkot yang memiliki penghasilan di atas upah minimum daerah. Ini dikarenakan
angkot yang digunakan pekerja merupakan milik pribadi, sehingga penghasilan
yang didapatkan menjadi milik pribadi dan tidak di setorkan. Sedangkan untuk 7
responden lainnya memiliki gaji di bawah UMR.
Transportasi dan keamanan

Table 3.1.2.4 : Transportasi yang digunakan


  Frequency Percent

Kendaraan
5 62.5%
Pribadi

Valid Kendaraan
3 37.5%
Umum

Total 8 100%

Dari hasil pengkajian ditemukan sebagaian besar kelompok pekerja menggunakan


kendaraan pribadi sebagai kendaraan untuk pergi ke tempat kerja. Dengan
kendaraan pribadi kelompok pekerja akan lebih mudah menjangkau tempat kerja dan
juga ada sebagian responden yang menggunakan kendaraan tersebut untuk mencari
nafkah. Dengan F:5 kendaraan pribadi dan F:3 untuk kendaraan umum.
Table 3.1.2.4 : Apakah sudah menggunakan
APD dengan baik untuk menghindari kecelakaan
pekerjaan

  Frequenc Percen
y t
Di gunakan 3 37.5%
Tidak di
Valid 5 62.5%
gunakan
Total 8 100%
Untuk penggunaan APD pada pekerja, didapatkan F:3 pekerja yang menggunakan
APD yaitu supir angkot yang menggunakan sabuk pengaman dan tukang ojek yang
menggunakan helem. Sedangkan untuk F:5 kelompok pekerja yang tidak
menggunakan APD.
Dari hasil pengkajian didapatkan sebagian responden dengani sistem keamanan
perusahaan pada kelompok pekerja memiliki ketersedian alaram dan alat pemadam
api.
 
 Politik dan pemerintahan
Dalam pengkajian komunitas yang dikaji hampir semua responden dalam kelompok
pekerja yang tidak memiliki dukungan pemerintah setempat terhadap kesejahteraan
dan hak pekerja, tidak ada instruksi/ SK yang mengatur melindungi hak dan
kewajiban pekerja. Dan tidak ada strategi yang disediakan pemerintah setempat
dalam melindungi hak pekerja.

 Komunikasi
Setelah diwawancarai banyak responden dalam kelompok pekerja komunikasi
Komunikasi antar sesama pekerja baik. Biasa mereka akan duduk dan berbincang
jika sedang istirahat sedangkan untuk komunikasi dengan keluarga tetap dilakukan,
dengan menggunakan media HP.

 Pendidikan
Dari hasil pengkajian ditemukan sebagian besar pekerja tidak memiliki kesempatan
dalam mengembangkan diri mereka melalui pendidikan formal dan informal.
Rekreasi
Table 3.1.2.7 : Apakah ada taman atau tempat istirahat di
tempat kerja

  Frequency Percent

Di gunakan 3 37.5%

Valid Tidak di gunakan 5 62.5%

Total 8 100%

Dari hasil pengkajian ditemukan tidak adanya ketersedian


program rekreasi di perusahan dan tidak tersedia kantin yang
sehat bagi kepompok pekerja Ditemukan sebagian responden
pada kelompok pekerja memiliki ketersedian taman atau tempat
untuk istirahat dengan hasil F:3 di gunakan, F:5 tidak di gunakan.
Analisa
Data
ANALISA DATA
No Data Masalah
1 DS : Defisit kesehatan komunitas
 Berdasarkan hasil pengkajian, didapatkan bahwa para pekerja
tidak sempat ke pelayanan kesehatan karena lebih memilih
fokus bekerja.
DO :
 Sakit yang diderita para pekerja berupa badan sakit (bagi
pekerja buru karena mengangkat barang-barang), gangguan
pendengaran karena kebisingan, dan pusing.

2 DS : Defisit pengetahuan
 Berdasarkan hasil pengkajian, didapatkan bahwa sebagian
besar pekerja hanya tamanat SD, sehingga kurang memiliki
pengetahuan tentang kesehatan.
DO :

 Para pekerja kurang minat untuk mecari tahu tentang


kesehatan.
ANALISA DATA

Data Masalah
3 DS : Resiko cidera
- Didapatkan bahwa pekerjaan yang biasa
dilakukan termasuk berbahaya jika tidak
dilakukan denga hati-hati dan tidak
menggunakan APD, sehingga bisa
menimbulkan cedera.
DO :

Terdapat 6 pekerja yang tidak menggunakan


alat pelindung diri saat bekerja
Diagnosa keperawatan

Sasaran Kategori Subkategori Kode Rumusan Diagnosis

D.010 Defisit kesehatan komunitas


Defisit pengetahuan
Penyuluhan dan
Perilaku
Pembelajaran D.0111

Kelompo
k Pekerja
Resiko cidera

Keamanan dan
Lingkungan D.0136
Proteksi
SKORING
SKORING
Dx 1 : Defisit kesehatan komunitas b.d hambatan ke pelayanan komunitas

N0 KRITERIA SKOR SKOR 4 Ketersediaan ahli/ 1 = Rendah 1


YANG pihak terkait terhadap 2 = Sedang
DIDAPAT penyelesaian masalah 3 = Tinggi
1 Kesadaran 1 = Rendah 1
5 Dampak terhadap 1 = Rendah 3
masyarakat akan 2 = Sedang
masyarakat jika 2 = Sedang
masalah 3 = Tinggi
masalah tidak 3 = Tinggi
2 Motivasi 1 = Rendah 2
terselesaikan
masyarakat untuk 2 = Sedang
menyelesaikan 3 = Tinggi 6 Mempercepat 1 = Rendah 3

masalah penyelesaian masalah 2 = Sedang


dengan solusi 3 = Tinggi
3 Kemampuan 1 = Rendah 3
penyelesaian masalah
perawat dalam 2 = Sedang
menyelesaikan 3 = Tinggi
  Total 13
masalah
SKORING
Dx 2 : Defisit pengetahuan b.d kurang terpapar informasi

N0 KRITERIA SKOR SKOR YANG 4 Ketersediaan ahli/ 1 = Rendah 1


DIDAPAT pihak terkait terhadap 2 = Sedang

1 Kesadaran 1 = Rendah 1 penyelesaian masalah 3 = Tinggi

masyarakat akan 2 = Sedang 5 Dampak terhadap 1 = Rendah 3


masalah 3 = Tinggi masyarakat jika 2 = Sedang
masalah tidak 3 = Tinggi
2 Motivasi masyarakat 1 = Rendah 1
terselesaikan
untuk menyelesaikan 2 = Sedang
masalah 3 = Tinggi 6 Mempercepat 1 = Rendah 2
penyelesaian masalah 2 = Sedang
3 Kemampuan perawat 1 = Rendah 3
dengan solusi 3 = Tinggi
dalam menyelesaikan 2 = Sedang
penyelesaian masalah
masalah 3 = Tinggi
  Total 11
SKORING
Dx 3 : Resiko cidera d.d ketidakamanan.

N0 KRITERIA SKOR SKOR 4 Ketersediaan ahli/ 1 = Rendah 1


YANG pihak terkait terhadap 2 = Sedang
DIDAPAT penyelesaian 3 = Tinggi
1 Kesadaran 1 = Rendah 2 masalah
masyarakat akan 2 = Sedang 5 Dampak terhadap 1 = Rendah 3
masalah 3 = Tinggi masyarakat jika 2 = Sedang
masalah tidak 3 = Tinggi
2 Motivasi masyarakat 1 = Rendah 1
terselesaikan
untuk menyelesaikan 2 = Sedang
masalah 3 = Tinggi 6 Mempercepat 1 = Rendah 1
penyelesaian 2 = Sedang
3 Kemampuan perawat 1 = Rendah 2 masalah dengan 3 = Tinggi
dalam 2 = Sedang solusi penyelesaian
menyelesaikan 3 = Tinggi masalah
masalah
  Total 11
INTERVENSI
KEPERAWATAN
INTERVENSI KEPERAWATAN
INTERVENSI KEPERAWATAN
INTERVENSI KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI
IMPLEMENTASI
No Diagnosa Hr/tgl/jam Implementasi
1. Defisit kesehatan 2 Oktober 2022  Melakukan identifikasi masalah kesehatan dan
prioritasnya
komunitas b.d  Melibatkan anggota keluarga untuk meningkatkan
hambatan ke pelayanan kesadaran terhadap masalah kesehatan yang
dihadapi.
komunitas Melibatkan anggota keluarga dalam

mengembangkan jaringan kesehatan
2. Defisit pengetahuan b.d 2 Oktober 2022  Melakukan identifikasi kesiapan dan kemampuan
menerima informasi.
kurang terpapar  Menyediakan materi dan media pendidikan
informasi kesehatan.
 Menjelaskan faktor resiko yang dapat mempengaruhi
kesehatan.
 Mengnjurkan perilaku hidup bersih dan sehat.
IMPLEMENTASI

3. Resiko cidera d.d 2 Oktober 2022  Mengidentifikasi kebutuhan keselamatan.


 Melakukan monitor perubahan status
ketidakamanan. keselamatan.
 Menghilangkan bahaya keselamatan
lingkungan.
 Melakukan modifikasi lingkungan untuk
meminimalkan bahaya dan resiko.
 Mengajarkan individu, keluarga dan
kelompok risiko tinggi bahaya lingkungan.
EVALUASI
EVALUASI
No Diagnosa Hr/tgl/jam Evaluasi
S:Para pekerja mengatakan akan selalu menyempatkan
1 Defisit kesehatan 10 Oktober 2022
waktu ke pelayanan kesehatan jika sakit.
komunitas b.d hambatan O: -
ke pelayanan komunitas A: Masalah teratasi.
P: Hentikan intervensi
S: Berdasarkan hasil wawancara para pekerja mengatakan
2 Defisit pengetahuan b.d  
mulai memehami pentingnya pendidikan kesehatan, dan
kurang terpapar mengatakan akan mencari tahu mengenai masalah
informasi kesehatan.
 
O: pekerja mulai memperhatikan pengetahuan mereka
mengenai kesehatan.
A: Masalah teratasi
 
P: Intervensi di hentikan
EVALUASI
S : Hasil wawancara menunjukan para pekerja sudah
3 Resiko cidera d.d  
mulai megutamakn keamaan diri agar tidak terjadi
ketidakamanan. cidera responden mulai memperhatian
keselamatan kerja dengan memakai APD saat
bekerja
 
O : Para pekerja sudah tampak menggunakan APD
saat bekerja.
A : Masalah teratasi.
P : Hentikan intervensi.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai