P DENGAN
A. IDENTITAS KLIEN
a. Nama Pasien : Ny. P
b. Usia : 65 Tahun
c. Status Perkawinan : Menikah
d. Agama : Kristen
e. Suku Bangsa : Ambon
f. Pendidikan : SMA
g. Pekerjaan :-
h. Alamat : Kudamati
C. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
a. Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri pada bagian mata dan pandangan menjadi kabur
b. Keluhan Sekarang
Pasien mengatakan nyeri pada mata sudah mulai berkurang tetapi belum juga menghilang
dan pandangan pasien masih juga mengabur
c. Perjalanan masuk ke RS
Pasien mengatakan saat pagi hari setelah bangun tidur pasien tiba-tiba merasakan nyeri
yang hebat pada matanya. Setelah itu perlahan pandangan pasien mengabur dan berubah
menjadi gelap kemudian pasien memanggil anaknya setelah sang anak datang pasien
mengatakan bahwa ia mengalami nyeri yang sangat hebat pada matanya sampai membuat
kepalanya ikut sakit sehingga sang anak membawa pasien ke RS
2. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
a. Riwayat alergi
Pasien mengatakan tidak memiliki alergi apapun terhadap makanan, obat-obatan maupun
lainnya
b. Riwayat kecelakaan
Pasien tidak pernah mengalami kecelakaan yang berat sebelumnya
c. Riwayat dirawat di RS
Pasien mengatakan tidak pernah dirawat di RS sebelumnya akan tetapi pasien pernah
melakukan perobatan rawat jalan karena penyakit Myopia yang dialaminya dan sering
beberapa kali melakukan konsul ke dokter
d. Riwayat pemakaian obat
Pasien mengatakan selama ini rajin minum obat yang disarankan dokter untuk mengobati
penyakit Myopianya
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan ayah pasien dulu pernah mengalami diabetes sedangkan ibu pasien
mengalami gangguan penglihatan saat sudah seusia pasien dulu
4. Genogram
Keterangan:
: Laki-laki : Garis Keturunan
: Pasien : Meninggal
D. PENGKAJIAN FISIK
1. Pengkajian Fisik
a. Berat badan : 80Kg Tinggi badan : 165Cm
b. Tekanan darah : 140/100mmHg Irama: Normal
c. Nadi : 120x/m
d. Frekuensi nafas : 20x/m
e. Suhu : 370C
f. Keadaan umum : ( ) Ringan ( √ ) Sedang ( ) Berat
g. Kesadaran : Composmentis
h. Pembesaran kelenjar getah bening : ( ) Ya ( √ ) Tidak
2. Sistem Penglihatan
a. Posisi mata : ( √ ) Simetris ( ) Asimetris
b. Kelopak mata : ( √ ) Normal ( ) Ptosis
c. Pergerakan bola mata : ( ) Normal ( √ ) Abnormal
d. Konjungtiva : ( ) Merah muda ( ) Anemis
( √ ) Sangat merah
e. Kornea : ( ) Normal ( √ ) Keruh/berkabut
( ) Terdapat pendarahan
f. Sklera : ( ) Ikterik ( √ ) Anikterik
g. Pupil : ( ) Isokor ( ) Anisokor ( √ ) Midriasis
( ) Miosis
h. Otot-otot mata : ( √ ) Tidak ada kelainan ( ) Juling ke luar
( ) Juling ke dalam ( ) Berada di atas
i. Fungsi penglihatan : ( ) Baik ( √ ) Kabur ( ) Dua bentuk
j. Tanda-tanda radang : Ada
k. Pemakaian kaca mata : Ya
l. Pemakaian kontak lens : Tidak ada
m. Pemakaian lensa kontak reaksi terhadap cahaya : Tidak ada
3. Sistem Pendengaran
a. Daun telinga : ( √ ) Normal ( ) Tidak kanan/kiri
b. Karakteristik serumen (warna, konsistensi, bau) : Normal
c. Kondisi telinga tengah : ( √ ) Normal ( ) Kemerahan
( ) Bengkak ( ) Terdapat lesi
d. Cairan dari telinga : ( √ ) Tidak ( ) Ya
e. Perasaan penuh ditelinga : ( ) Ya ( √ ) Tidak
f. Tinnitus : ( ) Ya ( √ ) Tidak
g. Fungsi pendengaran : ( √ ) Normal ( ) Kurang
( ) Tuli kanan/kiri
h. Gangguan keseimbangan : ( √ ) Tidak ( ) Ya
i. Pemakaian alat bantu : ( ) Ya ( √ ) Tidak
4. Sistem Wicara : ( √ ) Normal ( ) Tidak normal ( ) Aphasia
( ) Aphonia ( ) Dysatria ( ) Dyphasia
( ) Anarthia
5. Sistem Pernafasan
a. Jalan nafas : ( √ ) Bersih ( ) Ada sumbatan
b. Pernafasan : ( √ ) Tidak sesak ( ) Sesak
c. Menggunakan otot bantu nafas : ( ) Ya ( √ ) Tidak
d. Frekuensi : 20x/m
e. Irama : ( √ ) Teratur ( ) Tidak teratur
f. Jenis pernapasan : Pernapasan dada
g. Kedalaman : ( ) Dalam ( √ ) Dangkal
h. Batuk : ( √ ) Tidak ( ) Ya
i. Sputum : ( √ ) Tidak ( ) Ya
j. Konsistensi : ( ) Kental ( ) Encer
k. Terdapat darah : ( ) Ya ( √ ) Tidak
l. Inspeksi dada : Normal, tidak terdapat luka atau edema
pada bagian dada
m. Palpasi dada : Normal, tidak terdapat benjolan pada
area dada
n. Perkusi dada :-
o. Auskultasi dada : Normal, tidak terdengar bunyi nafas
tambahan
p. Suara nafas : ( √ ) Vesikuler ( ) Ronchi
( ) Wheezing ( ) Rales
q. Nyeri saat bernafas : ( ) Ya ( √ ) Tidak
r. Penggunaan alat bantu nafas : ( √ ) Tidak ( ) Ya
6. Sistem Kardiovaskular
a. Siklus perifer
Nadi : 124x/m
- Itama : ( √ ) Teratur ( ) Tidak
- Denyut : ( ) Lemah ( √ ) Kuat
Tekanan darah : 140/100mmHg
Distensi vena jugulari
- Kanan : ( ) Ya ( √ ) Tidak
- Kiri : ( ) Ya ( √ ) Tidak
Temperatur kulit : ( √ ) Hangat ( ) Dingin
Warna kulit : ( √ ) Pucat ( ) Sianosis (Kemerahan)
Pengikisan kapiler : -
Edema : ( ) Ya (√ ) Tidak ( ) Tungkai atas
( ) Tungkai bawah ( ) Periorbital
( ) Muka ( ) Anasarka
( ) Skrotalis
b. Sirkulasi jantung
Kecepatan denyut apikal : Normal
Irama : ( √ ) Teratur ( ) Tidak teratur
Kelainan bunyi jantung : ( ) Murmur ( ) Gallop
Sakit dada : ( ) Ya ( ) Tidak
- Timbulnya : ( ) Saat aktivitas ( ) Tanpa
aktifitas
- Karakteristik : ( ) Seprti ditusuk-tusuk
( ) Seperti dibakar
( ) Seperti tertimpa benda berat
- Skala nyeri :-
7. Sistem Hematologi
Gangguan hematologi
Pucat : ( √ ) Tidak ( ) Ya
Pendarahan : ( √ ) Tidak ( ) Ya ( ) Ptechie ( ) Purpura
( ) Mimisan ( ) Pendarahan gusi ( ) Etchimosis
8. Sistem Saraf Pusat
a. Keluhan sakit kepala : Normal
b. Tingkat kesadaran : Composmentis
c. Glasglow Come Scale (GCS) : E=4 M=6 V=5
d. Tanda-tanda peningkatan TIK : ( √ ) Tidak ( ) Ya ( ) muntah
Proyektil
( ) Nyeri kepala ( ) papil edema
e. Gangguan sistem pernapasan : ( ) Kejang ( ) Mulut mencong
( ) Pelo ( ) Kesemutan
( ) Kelumpuhan ekstremitas
( ) Disorientasi
f. Pemeriksaan reflek
Refleks fisiologis : ( √ ) Normal ( ) Tidak
Refleks pstologis : ( √ ) Tidak ( ) Ya
9. Sistem pencernaan
a. Keadaan mulut
Gigi : ( ) Caries ( √ ) Tidak
Gigi palsu : ( ) Ya ( √ ) Tidak
Stomatitis : ( ) Ya ( √ ) Tidak
Lidah kotor : ( ) Ya ( √ ) Tidak
Saliva : ( √ ) Normal ( ) Abnormal
b. Muntah : ( √ ) Tidak ( ) Ya
c. Nyeri daerah perut : ( ) Ya ( √ ) Tidak
d. Skala nyeri indikasi dan karakteristik
( ) Seperti ditusuk-tusuk ( ) Melilit ( ) Cramp ( ) Panas
( ) Setempat ( ) Setempat ( ) Menyebar ( ) Berpindah/pindah
( ) Kanan/kiri bawah
e. Skala nyeri :-
f. Bising usus : 12x/m
g. Diare : ( √ ) Tidak ( ) Ya
h. Warna feses : ( √ ) Kuning ( ) Putih seperti air cucian beras
( ) Coklat ( ) Hitam ( ) Dempul
i. Konsistensi fese : ( √ ) Setengah padat ( ) Cair ( ) Berdarah
( ) Terdapat lender
j. Konstipasi : (√ ) Tidak ( ) Ya, lamanya _____hari
k. Hepar : ( √ ) Teraba ( ) Tidak teraba
l. Abdomen : ( √ ) Lembek ( ) Asites ( ) Kembung
( ) Distensi
10. Sistem Endokrin
a. Pembesaran kelenjar tiroid : ( √ ) Tidak ( ) Ya
( ) Exoptalamus
( ) Tremor
( ) Diaporesis
b. Nafas berbau keton : ( ) Ya ( √ ) Tidak ( ) Poliuri
( ) Polidipsi ( ) Polipagia
c. Luka ganggren : ( √ ) Tidak
( ) Ya : Luka___cm Kedalaman___cm
Cairan : ( ) Ya ( ) Tidak
Pus : ( ) Ya ( ) Tidak
d. Ankle Brachial Indeks :-
11. Sistem Urogenital
a. Intake cairan : 1760ml
b. Output cairan : 2000ml
c. Blance cairan : -240cc
d. Perubahan pola kemih : ( ) Retensi ( ) Urgensi ( ) Disuria
( ) Tidak lampias ( ) Nokturia
( ) Ikontinen
e. BAK : Warna : ( √ ) Kuning ( ) Kuning kental
( ) Kekeruhan ( ) Merah ( ) Putih
f. Distensi kandung kemih : ( ) Ya ( √ ) Tidak
g. Keluhan pinggang : ( ) Ya ( √ ) Tidak
h. Klien mengatakan selalu berkeringat : Tidak
i. Terpasang kateter : ( ) Ya:____cc ( √ ) Tidak
E. DATA PENUNJANG
1. Pemeriksaan darah lengkap
2. Pemeriksaan tajam penglihatan
Pemeriksaan tonometri
Pemeriksaan ginoskopi
Pemeriksaan oftalmoskopi
3. Pemeriksaan lapang pandang
F. PENATALAKSANAAN MEDIS
1. Cairan : Infus RL 500cc/24 jam = 20TPM
2. Diet :-
3. Obat :
Waktu
Jalur
No. Nama Obat Dosis Pemberia Indikasi Kontraindikasi
Pemberian
n
1 Gliserin 3g/hari 1xSehari Oral Indikasi gliserin Kontraindikasi gliserin
supositoria adalah apabila terdapat obstruksi
untuk konstipasi. gastrointestinal, impaksi
Dosis diberikan berat, dan
dapat berbeda hipersensitivitas terhadap
antara anak dan obat.
dewasa.
2 Manitol 1,5g/30m 1xSehari Intravena Indikasi manitol Kontraindikasi manitol
20% adalah untuk adalah kongesti paru dan
menurunkan perdarahan intrakranial
tekanan aktif. Selain itu,
intrakranial dan peringatan penting terkait
intraokular yang penggunaan manitol
tinggi, seperti adalah risiko
pada kasus cedera hipovolemia, sakit
otak traumatik kepala, dan polidipsia.
dan glaukoma. Pasien yang menerima
Obat ini juga manitol harus
dapat digunakan mendapatkan
untuk fase pengawasan.
oliguria gagal
ginjal akut dan
ekskresi substansi
toksik.
3 Acetazolam 750mg/hari 3xSehari Intravena Indikasi Acetazolamide
acetazolamide kontraindikasi pada
adalah glaukoma, pasien dengan
dan altitude hipersensitivitas terhadap
sickness (Acute sulfonamid. Meskipun
Mountain kasusnya jarang, dapat
Sickness). timbul reaksi fatal yang
mencakup sindrom
Stevens-Johnson, toxic
epidermal necrolysis,
nekrosis hati fulminan,
agranulositosis, anemia
aplastik, dan diskrasia
darah lainnya.
4 Nepthazane 2 tetes/3 3 jam Topikal Nafazolin Obat nafazolin tidak
jam sekali sekali merupakan obat boleh diberikan pada
yang digunakan orang yang memiliki
untuk mengatasi reaksi alergi terhadap
mata merah, nafazolin.
bengkak, gatal,
atau berair akibat
alergi maupun
iritasi.
5 Timopic 2 tetes/hari 1xSehari Topikal Indikasi timolol Kontraindikasi timolol
topikal hanyalah adalah asthma,
untuk glaukoma bradikardia, dan gagal
sudut terbuka dan jantung. Peringatan yang
hipertensi okular. perlu diperhatikan adalah
Timolol oral efek timolol sebagai beta
belum tersedia di bloker nonselektif, yang
Indonesia tetapi mungkin menyebabkan
digunakan untuk efek samping
terapi hipertensi, kardiovaskular dan
infark miokard, respirasi meskipun hanya
dan profilaksis digunakan secara topikal.
migraine di
negara lain. Dosis
timolol yang
diberikan
bervariasi sesuai
bentuk sediaan
dan indikasinya.
6 Demerol 150mg/hari 3xSehari Oral Indikasi petidin Kontraindikasi petidin
adalah untuk adalah pada pasien
manajemen nyeri dengan hipersensitivitas
derajat sedang- terhadap obat ini dan
berat, misalnya pasien yang
akibat persalinan, mengonsumsi monoamin
pankreatitis atau e oxidase
kolelitiasis. Obat inhibitors (MAOIs),
ini juga bisa seperti selegiline.
digunakan Peringatan penggunaan
sebagai analgesik petidin diperlukan terkait
pre dan post risiko penyalahgunaan,
operatif, serta depresi napas
terapi adjuvan mengancam
anestesi. Petidin nyawa, neonatal
tidak digunakan abstinence syndrome, dan
sebagai terapi lini sindrom putus obat.
pertama dan tidak
untuk terapi nyeri
kronik karena
peningkatan
risiko toksisitas
sistem saraf pusat
dan adiksi.
ANALISA DATA
DO:
KU: Pasien tampak lemah dan meringis
kesakitan
Kesadaran : Composmentis
Nyeri:
P : Peningkatan tekanan bola mata
Q : Nyeri seperti ditusuk-tusuk
R : Nyeri yang dirasakan menyebar hingga
membuat kepala juga terasa sakit
S:8
T : nyeri muncul secara tiba-tiba
Tekanan darah meningkat : 140/100mmHg
2 DS: Ganguan Gangguan persepsi
penerimaan, sensori: pengelihatan
Pasien mengatakan pandangannya mengabur gangguan status (D.0086)
Pasien mengatakan dirinya lebih banyak organ indra
mengurung diri di rumah setelah matanya
mengabur
Pasien kesulitan mengenali lingkungannya
sendiri dikarenakan tidak dapat melihat
dengan jelas
DO:
Pasien tampak selalu berdiam diri
Pasien tampak tidak terlalu mengenali orang
yang ada di sekitarnya kecuali dari suara
Pasien tampak kurang berkonsentrasi
Di susun OLEH:
Kelompok 2
Nama kelompok :