Anda di halaman 1dari 4

KELAINAN JINAK PADA ORGAN GENITLIA INTERNA

1. Kista Nabotian
Benjolan kecil pada serviks yang berisi cairan mucus (lendir)
Etiologi : muara kelenjar endoserviks tertutup
- Cervicitis (Infeksi yang lama sebabkan metaplasia skuamosa sehingga muara kelenjar
ektoserviks tertutup maka terjadi retensi secret dan berkembang menjadi kantong kista)
- Trauma
- Primer dari metaplasia
Faktor risiko :
- Child Bearing
- Infeksi pada serviks pada waktu yang lama
- Trauma
Diagnosis :
- Umumnya asimptomatik, ditemukan tidak sengaja pada saat PDV
- Membesar, menyebabkan rasa tidak nyaman saat coirus, nyeri panggul
- Inspekulo ditemukan : penonjolan kistik, batas tegas, warna pucat
- Penunjang : kolposkopi, biopsy
Tatalaksana :
- Umumnya tidak ada terapi khusus
- Ukuran besar/ simpatomatik : biopsi forceps dan drainase
Komplikasi :
obstuksi jalan lahir, PUA, retensi urin dan penekanan pada rectum jika ukuran kista besar

2. Polip Serviks / Polip ENdoserviks


Pertumbuhan jinak berlebih dari stroma endoserviks yang diliputi epitel kolumnair musinous
Etiologi : belum diketahui pasti
Faktor RIsiko :
- wanita premonopause
- multiparitas
- IMS
- RIwayat polip servik sebelumnya
Diagnosis :
- Sering asimptomatik
- Perdarahan intramenstrual atau post coital bleeding
- Vaginal discharge abnormal
- Inspekulo : massa tunggal, warna merah, permukaan licin, memanjang ke canalis
endoserviks, ukuran bervariasi
- Penunjang : USG transvaginal, Pap smear
Tatalaksana :
- Ekstraksi Polip/ polypectomy (diputar dan dijepit sampai tangkai polip putus)
- Mensel Paste (Feric Sulosulfate) sebagai antiperdarahan setelah polip dikeluarkan
- Ligasi dan eksisi (jika tangkai tebal dan perdarahan hebat)
Komplikasi : infertilitas (jika ukuran besar dan menutup ostium), infeksi

3. Kista Ovarium
Kantung berisi cairan atau jaringan padat atau keduanya yang berasal dari ovarium
Faktor risiko :
- Gangguan hormonal
- Kehamilan
- Tamoxifen
- Hipotiroid
- Maternal ginatropin
- Morokok
- Ligase tuba
Klasifikasi :
- Non neoplasma : kista folikel, dan kista corpus luteum
- Neoplastik jinak : kista ovarium simpleks, kista dermoid
Diagnosis :
- Umumnya asimptomatik
- Dyspareunia, disminore
- Tanda gangguan hormonal (gangguan siklus haid atau timbul tanda virilisasi)
- Nyeri perut bawah
- Pemfis : Pem. Ginekologi (massa mudah bergerak, kistik tegang, terletak di lateral uterus)
- Penunjang : USG, MRI, Lab (B-Hcg untuk singkirkan kehamilan, Ca-125 untuk singkirkan
keganasan)
Tatalaksana :
- < 5 c : observasi
- > 5 cm (ukuran kista besar) : laparatomi, histerektomi
Komplikasi : rupture kista, torsio kista, perdarahan

4. Kista Dermoid
Tumor jinak yang berasal dari sel germinativum (yang terdiri atas jaringan : ectoderm,
mesoderm dan endoderm) dan mengandung kumpulan berbagai jaringan seperti rambut,
lemak, tulang gigi
Klasifikasi :
- Teratomi Imatur (ganas)
- Teratoma Matur (jinak)
- Monodermal (jinak)
Diagnosis :
- Ukuran kecil : asimptomatis
- Ukuran besar : rasa penuh dna berat dalam perut
- Penunjang : USG, dan histopatologi
Tatalaksana :
- Rujuk : ooferektomi
Komplikasi :
- Torsio kista, perdarahan

5. Torsi Kista
Terputar (lengkap atau parsial) ovarium/ komponen adnexa sehingga menyebabkan obstruksi
vaskularisasi  iskemik dan nekrosis jaringan ovarium (sering terjadi pada ovarium kanan)
Faktor risiko :
- Trauma
- Kontraksi uterus (terutama hamil)
- Gerakan fisik yang kasar
- Peristaltik usus
Diagnosis :
- Nyeri perut bawah tajam dan akut (memburuk dalam beberapa jam)
- Mual dan muntah
- Demam subfebrik
- Pemfis : bimanual ditemukan massa adnexa dan nyeri tekan
- Penunjang : USG (multiple follicle yang mengelilingi ovarium)
Tatalaksana :
- Kegawatdaruratan ginekologi : rujuk CITO
- Tindakan pembedahan : oopheropexy, salphingo-ooferektomi, kistektomi
Komplikasi : adhesion, infertilitas, infeksi, nyeri kronis, peritonitis

6. Mioma Uteri
Tumor jinak otot polos yang berasal dari myometrium
Faktor risiko : (meningkat estrogen)
- Menarche dini
- Obesitas/overweight
- Riwayat keluarga
- PCOS
- Stress
Klasifikasi :
- Subserosa
- Intramural
- Submukosa
Manifestasi Klinis :
- Sering asimptomatik
- Perdarahan uterus abnormal, infertilitas
- Nyeri pelvis dan dismenore
- Efek penekanan
- Pemfis : Pm. Ginekologi  pembesaran uterus, kontur irregular
- Penunjang : USG (hipoechoic hingga hiperechoic), HSG (nilai patologi endometrium) ,
histeroskopi (endometrium tebal dan irregular), MRI
Tatalaksana :
- Observasi : jika tidak ada keluhan karena diharapkan dapat mengecil saat menopause
- Medikamentosa : NSAID, COCS, OMPA, GNRH agonist
- Embolisasi arteri uterine
- Pembedahan : miomektomi (Cuma angkat miom), histerektomi (mengangkat seluruh uterus,
indikasi pada usia > 40 tahun dan tidak berencana punya anak lagi)
Komplikasi :
- Infertilitas
- Kehamilan : abortus, prematuritas
- Torsio, infeksi

7. Adenomiosis
Ditemukannya kelenjar dan stroma endometrium yang berfungsi pada myometrium
Faktor Risiko :
- Usia produktif
- Menarke dini
- Polimenorea
- Menoragia
- Multiparitas
- Riwayat operasi uterus
- Merokok
Diagnosis :
- Perdarahan uterus abnormal, dismenore
- Subertilitas
- Pemfis : Bimanual ditemukan pembesaran uterus, regular, lunak, dan nyeri tekan (Halban
Sign)
- Penunjang : USG (uterus membesar difus dan kantung kista sarang lebah), MRI (penebalan
myometrium), biopsy
Tatalaksana :
- Medikamentosa : GnRH Agonist, progesterone IM< IUD Mirena, Aromatase inhibitor
- Pembedahan : reseksi minimal, histerektomi
Komplikasi : anemia, prematuritas, IUGR

Anda mungkin juga menyukai