Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena,
berkat limpahan dan rahmat-Nya, kami selaku penyusun dapat menyelesaikan
laporan hasil peninjauan k3 ini guna mengetahui sebagai pembelajaran dan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Patient Safety. Laporan ini dibuat
sebagai laporan pertanggung jawaban terhadap peninjaun observasi selama waktu
tugas diberikan.

Kami menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing kami meminta
masukannya demi perbaikan laporan hasil peninjauan K3 yang lebih baik dan
mengharapkan kritik serta saran yang membangun dari para pembaca.

Akhir kata kami selaku penyusun mengucapkan terimakasih.

Bondowoso, 22 Maret 2022

Penyusun

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………….….1

Daftar Isi………………………………………………………………………….2

BAB I Pendahuluan……………………………………………………………...3

1.1 latar Belakang………………………………………………………………..3


1.2 Maksud dan Tujuan…………………………………………………………4
1.3 Manfaat……………………………………………………………………….5

BAB II Pembahasan……………………………………………………………..6
2.1 Keamanan Sirkuit Mandalika………………………………………………6
2.2 Keamanan Serta Kenyamanan Pusat Layanan Medis di Sirkuit
Mandalika……………………………………………………………………7
2.3 Resiko yang Dapat Terjadi di Pusat Layanan Medis di Sirkuit Mandalika…….8
BAB III Penutup ……………………………………………………..……...…10

3.1 Kesimpulan………………………………………………………………….10

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...11

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan upaya kita untuk
menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman, sehingga dapat
mengurangi probabilitas kecelakaan kerja / penyakit akibat kelalaian yang
mengakibatkan demotivasi dan dan defisiensi produktivitas kerja. Menurut
UU Pokok Kesehatan RI No. 9 Th. 1960 Bab I Pasal II, Kesehatan Kerja
adalah suatu kondisi Kesehatan yang bertujuan agar masyarakat pekerja
memperoleh derajat Kesehatan setinggi-tingginya, baik jasmani ,rohani
maupun sosial, dengan usaha pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit
atau gangguan Kesehatan yang disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan
kerja maupun penyakit umum.
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan salah satu faktor
penting yang dapat mempengaruhi produktivitas karyawan. Resiko
kecelakaan serta penyakit akibat kerja sering terjadi karena program K3 tidak
berjalan dengan baik. Hal ini dapat berdampak pada tingkat produktivitas
karyawan. Pada umumnya kecelakaan kerja disebabkan oleh dua faktor yaitu
manusia dan lingkungan. Faktor manusia yaitu tindakan tidak aman dari
manusia seperti sengaja melanggar peraturan keselamatan kerja yang
diwajibkan atau kurang terampilnya pekerja itu sendiri. Sedangkan faktor
lingkungan yaitu keadaan tidak aman dari lingkungan kerja yang menyangkut
antara lain peralatan atau mesin-mesin.
Langsung saja pada latar belakang pembangunan sirkuit mandalika.
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan
mencatatkan uang negara sebesar Rp 2,49 triliun dikucurkan untuk
membiayai pembangunan sirkuit Mandalika di Lombok, NTB.

3
DJKN merincikan APBN yang diinvestasikan dibagi dalam tiga
pembiayaan. Pertama, penanaman modal negara (PMN) dan nontunai kepada
Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) berupa lahan dan
pembiayaan pembangunan infrastruktur dasar senilai Rp 1,3 triliun.
Kedua, pengalokasian APBN melalui anggaran Kementerian/Lembaga
(K/L) digunakan pembangunan sarana dan prasarana sekitar sirkuit
Mandalika sebesar Rp 1,18 triliun.
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat) Kementerian
Perhubungan (Kemenhub) menyiapkan anggaran sebesar Rp 21,25 miliar.
Adapun anggaran itu digunakan berbagai keperluan mulai dari pembangunan
halte bus, penerangan jalan umum, hingga rekayasa lalu lintas selama gelaran
balapan motor tersebut berlangsung.

Sementara itu pembiayaan APBN yang ketiga adalah pemberian fasilitas


kepabeanan dan perpajakan impor barang modal dalam rangka pembangunan
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika senilai Rp 12,75 miliar. Selain
itu, DJKN juga memberikan kemudahan prosedural kepabeanan dan
perpajakan di kawasan KEK Mandalika..

1.2 Maksud dan Tujuan


Observasi secara literasi ini dilakukan guna mengetahui permasalahan
yang terjadi pada saat Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara
Barat (NTB). Sehingga dapat diketahui resiko apa saja yang terjadi pada saat
Sirkuit Mandalika berlangsung. Kemudian dapat ditentukan solusi yang tepat
untuk mengatasi permasalahan yang ada.
1. Mengidentifikasi keamanan serta resiko yang dapat terjadi di sirkuit
Mandalika
2. Mengidentifikasi keamanan serta kenyamanan pusat layanan medis di
sirkuit mandalika
3. Mengidentifikasi apa saja resiko yang dapat menimpa klien di pusat
layanan Kesehatan srikuit mandalika

4
1.3 Manfaat
Dengan adanya laporan observasi ini, diharapkan dapat menambah
wawasan para pembaca agar lebih memperhatikan keselamatan dan
Kesehatan kerja dalam dunia kerja, dan juga dapat digunakan sebagai
referensi bagi penulis lain yang berhubungan dengan K3 dan MPS.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Keamanan Sirkuit Mandalika

Berdasarkan beberapa artikel dan berita keadaan sirkuit Mandalika antara


lain :
A. Kualitas Aspal
Kualitas aspal Sirkuit Mandalika merupakan yang terbaik.
Pihaknya memastikan hal ini untuk merespons keluhan pembalap saat
tes pramusim. Pengaspalan ulang dilakukan mulai dari tikungan 16,5
hingga 5,5 atau sekitar 17,5 persen dari total lintasan sirkuit yang
sepanjang 4,31 kilometer tersebut. dalam proses pengaspalan ulang
terdiri atas tiga lapisan. Lapisan pertama ada wearning course,
Lapisan tersebut terdiri dari Stone Masthic Aspalt yang merupakan
bahan campuran aspal dan digunakan untuk melapisi permukaan aspal.
Lapisan aspal ini diklaim bisa memperkuat struktur lapisan permukaan
lintasan agar tetap kuat. Pada saat ingin mengadakan suatu kompetisi
sangatlah perlu dalam memperhatikan setiap hal pada kualitas sirkuit
terutamanya banyak pembalap yang mengeluhkan terutama bagian
aspal di saat hujan, dan menurut salah satu pembalap mengatakan
terdapat kerikil² kecil pada saat melakukan warming up dan kualitas
aspal pada saat hujan sangat tidak bersahabat pada ban motor para
pembalap.
B. Lintasan yang kotor
Sama halnya seperti kualitas aspal, dari sisi kebersihan sirkuit
Mandalika sedikit kurang terjaga, sirkuitnya yang kotor apalagi pada
tikungan ini menyebabkan jatuhnya para pembalap sirkuit atau lintasan
kotor menyebabkan pandangan pembalap akan berkurang dan faktor
nya tentu akan terjatuh di saat sudah ada kesiapan dari para riders atau

6
pembalap dan harus juga menjaga bersihnya debu maupun hal yang lain
dapat mengganggu para pembalap.
C. Grevel
Grevel adalah suatu hal yang perlu di perhatikan dalam
pembangunan sirkuit dan sangat fatal jika tidak benar² standar dalam
aturan.
Mengapa grevel sirkuit di Mandalika menjadi perhatian di
karenakan masih sangat minim grevel pelambat jatuh pasien di sirkuit
Mandalika hal ini sangat perlu di perhatikan di karenakan jika tidak ada
grevel perlambat jatuh akan meluncur jatuh sangat keras dan resiko
untuk membentur pagar pembatas.
D. Pagar Pembatas
Selain grevel yang belum seratus persen, pagar pembatas juga
sangat perlu di perhatikan karena tidak ada pengamanan pada pagar
pembatas seperti tumpukan ban bekas atau yang lainya dan juga ada di
sisi sirkuit yang pagar pembatas nya langsung pada bawah kursi
penonton ini sangatlah penting demi keselamatan para pembalap dan
penonton memang jarak lintasan dengan tribun penonton sedikit ada
jarak namun juga bisa berpotensi untuk tejatuh dan langsung mengarah
ke bawah tribun penonton.

2.2 Keamanan Serta Kenyamanan Pusat Layanan Medis di Sirkuit


Mandalika

Ajang World Superbike atau WSBK Mandalika 2021 dimulai hari ini,


Sabtu (19/11/2021) di Sirkuit Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa
Tenggara Barat. Guna memberikan keamanan bagi penonton dan para pekerja
yang terlibat dalam event internasional ini, penyelenggara menyiapkan
fasilitas kesehatan. Salah satunya Mini Clinic.

Mini clinic berada di area penonton. Ini merupakan fasilitas yang


disiapkan untuk memberikan keamanan dalam urusan kesehatan bagi
penonton dan pekerja termasuk panitia dan aparat keamanan yang mana

7
dalam setiap tenda medis terdapat fasilitas untuk pertolongan pertama dan
evakuasi. Fasilitas pendukung yang ada di Mini Clinic cukup lengkap.
Menurut dokter umum yang sehari-hari bertugas di RSUD Provinsi NTB ini,
ada fasilitas bed pasien, monitor, alat-alat untuk kejadian emergency, serta
ruangan ber-AC.

petugas kesehatan yang berjaga dalam setiap tenda medis berjumlah lima
orang, terdiri atas empat perawat dan satu dokter umum. Sedangkan di mini
clinic berjumlah tujuh orang, terdiri atas lima perawat, satu dokter umum, dan
satu spesialis emergency. Para tenaga kesehatan ini berasal dari sejumlah
rumah sakit di wilayah NTB. Penanganan kesehatan selama penyelenggaraan
WSBK Mandalika 2021 telah dipersiapkan dengan baik. Menurut keterangan
Koordinator Kesehatan WSBK Mandalika 2021, Wahyu Amri, sebanyak 356
orang dilibatkan dalam tim kesehatan yang tersebar dalam tiga ring lokasi.

Di ring satu yang berada di dalam Sirkut Mandalika, terdapat medical


center (MC), 13 ground post, delapan ambulance advance, serta dua unit
helikopter untuk evakuasi medis dari MGPA, Basarnas dan melibatkan tenaga
kesehatan yang terdiri atas 30 orang dokter spesialis, 17 oramg dokter umum,
57 orang perawat, dan penunjang lainya. Mini Clinic terdapat di ring dua,
berada di area penonton. Selain mini clinic yang berjumlah dua unit, terdapat
pula satu tenda isolasi, satu unit ambulance advance, dan lima unit ambulance
trasporter. Di area penonton, terdapat tenaga kesehatan yang terdiri atas dua
dokter spesialis, dua dokter umum, 46 perawat, dan 39 tenaga penunjang.
Sedangkan di ring tiga, yang berada di area sekitar Sirkuit Mandalika,
melibatkan beberapa stakeholder. Seperti PCC yang berlokasi di RSUD di
provinsi NTB, PSC sepulau Lombok, puskesmas dan klinik sekitar, rumah
sakti Mandalika, RSUD Praya, RSUD Kota Mataram, RSUD Patut Patuh
Patju, dan RSUD Provinsi NTB sebagai rujukan tertinggi.

2.3 Resiko yang Dapat Terjadi di Pusat Layanan Medis di Sirkuit Mandalika

8
Karena pusat layanan medis yang terdapat di sirkuit mandalika merupakan
banguan nomaden berupa tenda maka resiko yang dapat terjadi pada klien di
pusat layanan Kesehatan tersebut antara lain :

 Kebocoran serta robohnya tenda layanan unit medis

 Kemungkinan cidera karena tertusuk atau tergores alat-alat medis


yang tajam

 Kemungkinan kurangnya kenyamanan klien karena ruangan


perawatan yang terbatas

 Keterbatasan alat medis sehingga terdapat pelayanan medis yang tidak


dapat dilakukan yang mana menyebabkan klien tidak mendapatkan
perawatan

Berdasarkan resiko yang dapat terjadi diatas maka pihak penyelenggara


telah menyediakan beberapa antisipasi berupa :

 Pengecekan berkala terhadap tenda layanan medis sehingga dapat


dipastikan tidak terdapat kebocoran serta roboh pada tenda layanan
medis

 Meletakkan peralatan medis dengan baik serta presisi segingga dapat


meminimalisir terjadi cidera karena peralatan medis serta menggunaan
tenaga professional yang dapat dipercaya

 Dengan menyediakan lebihdari satu tenda dan telah disediakannya


ambulance untuk membawa klien ke rumah sakit untuk mendapat
perawatan yang lebih serius Ketika terjadi cidera yang cukup fatal

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah salah satu


bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari
pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhimya dapat
meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja. Kecelakaan kerja tidak saja
menimbulkan korban jiwa maupun kerugian materi bagi pekerja dan
pengusaha, tetapi juga dapat mengganggu proses produksi secara
menyeluruh, merusak lingkungan yang pada akhirnya akan berdampak pada
masyarakat luas.

Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam setiap


pelaksanaan kegiatan apa lagi kegiatan besar yang berskala internasional
sangat diperlukannya unit medis untuk menjaga keselamatan serta
mengurangi resiko yang dapat terjadi di lapangan. Namun juga perlu
diperhatikan untuk unit medis serta klinik untuk tetap memperhatikan klien
sehingga penerapan Manajement Patien Safety dapat terwujud.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://www.timesindonesia.co.id/read/news/382690/mini-clinic-fasilitas-
pelayanan-kesehatan-di-wsbk-mandalika-2021 , Diakses pada : 21 Maret 2022
Pukul 15.45 WIB

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://
amp.kompas.com/otomotif/read/2022/02/14/164028215/usai-tes-pramusim-bos-
dorna-bicara-kelebihan-dan-kekurangan-sirkuit&ved= , Diakses pada 22 Maret
2022 Pukul 19.50 WIB

11

Anda mungkin juga menyukai