Anda di halaman 1dari 2

Diversi

1. Pengertian Diversi
Diversi merupakan suatu upaya hukum pengalihan penyelesaian perkara pidana anak dari
proses peradilan pidana ke proses di luar peradilan pidana. Pengertian tersebut diatur
dalam Pasal 1 ayat (7) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan
Pidana Anak.

2. Syarat Diversi
Syarat dilakukannya diversi :
- Ancaman tindak pidana yang dilakukan di bawah 7 (tujuh) tahun;
- Tindak pidana bukan residive (pengulangan tindak pidana).
(dasar hukumnya yaitu Pasal 7 ayat (2) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012
tentang Sistem Peradilan Pidana Anak.

3. Ketentuan Recidive dalam diversi anak

Sebelumnya, kita perlu mengetahui terlebih dahulu arti dari recidive itu. Recidive
memiliki arti apabila seorang melakukan suatu tindak pidana dan untuk itu dijatuhkan
pidana padanya, akan tetapi dalam jangka waktu tertentu (sejak setelah pidana tersebut
dilaksanakan seluruhnya atau sebahagian; sejak pidana tersebut seluruhnya dihapuskan;
atau apabila kewajiban menjalankan pidana itu belum daluarsa) pelaku yang sama itu
kemudian melakukan tindak pidana lagi. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa
residive itu adalah pengulangan suatu tindak pidana oleh pelaku yang sama, yang mana
tindak pidana yang dilakukan sebelumnya telah dijatuhi pidana dan berkekuatan hukum
tetap, serta pengulangan terjadi dalam jangka waktu tertentu.

Dalam ketentuan pidana anak, recidive sebernya tidak diberlakukan. Atau dengan kata
lain, tidak ada pemberatan pidana terhadap anak yang masih berada di bawah umur.
Adapun upaya penyelesaiannya melalui mediasi non penal atau upaya preventif yaitu
pencegahan, penangkalan, pengendalian sebelum kejahatan terjadi. Sasaran utama dari
upaya ini adalah menangani faktor-faktor kondusif penyebab terjadinya kejahatan.
Faktor-faktor kodusif antara lain berpusat pada masalahmasalah atau kondisi-kondisi
sosial yang secara langsung atau tidak langsung dapat menimbulkan atau menumbuh
suburkan kejahatan.

4. Contoh Kasus
Tribratanews.jateng.polri.go.id, Jepara – Unit Pelayanan Perempuan dan Anak-anak
(Unit PPA) Sat Reskrim Polres Jepara melanjutkan pemberian fasilitasi penyelesaian
secara kekeluargaan, dalam rangka diversi kasus anak berhadapan dengan hukum
sebagaimana dimaksud Pasal 53 (1) Jo Pasal 362 KUHP tentang percobaan pencurian,
Kamis (22/02/2018).

Ahmad Bagus Setiawan (15) masih pelajar dan beralamat di Kel. Bulu Kec./Kab. Jepara
dan Erik Pratama, (15) yang beralamat di Kel. Bulu Kec./Kab. Jepara, keduanya adalah
merupakan pelaku utama percobaan pencurian di rumah Sdr. Bagus Aria Teja Loh
Bahagia (35) yang beralamat Ds. Teluk Awur Kec. Tahunan Kab. Jepara yang terjadi
pada hari Senin tanggal 15 Januari 2018 lalu.

5. Analisis

Sebagaimana contoh kasus yang telah disebutkan pada nomor 4, kasus tersebut telah
ditembuh dengan akhir kekeluargaan atau dengan cara diversi terhadap pelaku yang
masih tergolong anak-anak. Pemberlakuan diversi tersebut diperkuat dengan adakanya
pertimbangan menjauhkan anak dari proses peradilan ke proses diluar peradilan pidana
sehingga dapat menghindari stigmatisasi terhadap anak yang berhadapan dengan hukum
dan diharapkan anak dapat kembali ke dalam lingkungan sosial secara wajar. Karena
pada dasarnya anak masih memiliki jalan yang panjang untuk meraih cita-cita di masa
depan, atau dengan kata lain anak adalah asset masa depan. Maka dari itu perlu adanya
perlindungan terhadap anak yang salah satunya diterapkan melalui diversi ini.

Kemudian berbicara terkait pemberlakuan diversi antara pihak korban dan pelaku telah
menempuh kata sepakat, bahkan dari keduanya baik korban maupun pelaku menyambut
baik upaya diversi yang ditempuh oleh Unit PPA Sat Reskrim Polres Jepara. Proses
diversi sendiri dilakukan melalui pendekatan secara musyawarah dengan melibatkan
korban, pelaku yang notabene masih anak-anak (pihak terlapor) dan orang tua/walinya,
pembimbing kemasyarakatan serta dari Dinas Kabupaten Jepara yang berkompeten
membidangi kasus anak.
Setelah proses diversi dinyatakan berhasil, dari pihak terlapor dan keluarga
menyampaikan permohonan maaf yang sebesar – besarnya kepada korban serta
mengungkapkan rasa terimakasih kepada para pihak yang telah berpartisipasi dalam
mengupayakan pemberian diversi khususnya Unit PPA Sat Reskrim Polres Jepara.

Tentu saja hal ini akan menjadi pelajaran berharga bagi anak, khususnya anak yang telah
menjadi pelaku/pihak terlapor. Dengan adanya kasus ini, kemudian anak diharapkan tidak
mengulangi perbuatan buruknya lagi serta menjadi pribadi yang lebih baik yang berguna
bagi masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai