Anda di halaman 1dari 59

Melatih Kemampuan

Bicara &
Menghindari Speech
Delay
dr. Sari Mulia, Sp.A, M.Kes
Daftar Riwayat Hidup

Nama : dr. Sari Mulia, Sp.A, M.Kes


Tempat/Tanggal lahir : Palembang, 4 Juni 1978
Alamat : Perumahan Alexandria Opi
Jakabaring, Kota Palembang
Sumatera Selatan
Agama : Islam
Status pernikahan : Menikah
Jumlah anak : 3 orang
Media Sosial : Email : sariemoelia@yahoo.com ,
sarimulia5414@gmail.com
FB : Sari Vienna
IG : @docsarimulia
Riwayat Pendidikan Kedokteran:
- FK Universitas Sriwijaya Palembang (1996 - 2002)
- PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK Unsri (Jan 2007 - Maret 2012)
- Magister Biomedik Ilmu Kesehatan Anak FK Unsri (2009 - 2012)

Riwayat Pekerjaan:
- Puskesmas Rasanae Timur, Kota Bima, NTB (Jan 2004 - Juli 2004)
- Puskesmas Asakota, Kota Bima, NTB (Juli 2004 - Juli 2006)
- RSUD Sungailiat (Desember 2012 - Juni 2013)
- RS Bakti Timah Pangkalpinang (Januari 2013 - Oktober 2015)
- RSUD Rasidin Padang (Oktober 2015 - Mei 2017)
- RST Reksodiwiryo Padang (Jan 2016 - Mei 2017)
- RS Pertamina Plaju (Maret 2017 - September 2019)
- RS Hermina Opi Jakabaring (September 2018 - Sekarang)
Riwayat Pelatihan:
- Pelatihan MPASI
- Pelatihan Tatalaksana BBLR dengan Metode Kanguru
- Pelatihan Manajemen Laktasi
- Pelatihan Konseling ASI Modul 40 Jam
- Pelatihan Pijat Laktasi Arrugaan
- Pelatihan Hypnobreastfeeding
- Pelatihan Pijat Bayi
Pengertian Speech Delay
❑ merupakan istilah umum merujuk pada proses
keterlambatan bicara dan berbahasa yang tidak
sesuai dengan usia perkembangan anak.
❑ adalah kondisi dimana seorang anak belum
mampu mengucapkan sejumlah kosakata di usia
tertentu yang seharusnya ia sudah bisa.
➢ Berdasarkan data dari University of Michigan
Health System, speech delay terjadi pada 5
hingga 10 persen anak usia pra sekolah.
➢ Setiap anak memiliki perkembangan yang
berbeda, sehingga tidak bisa dibandingkan satu
dengan yang lainnya.
Kenali Tahap Perkembangan
Bahasa Anak Usia Dini
Secara umum perkembangan bahasa anak dibagi menjadi dua tahap, yaitu:
1.Tahap pra linguistik
- berlangsung pada fase bayi
- komunikasi dengan cara menangis, menjerit, atau tertawa.
- meningkat dengan bentuk komunikasi yang lebih verbal,
yaitu mulai dapat mengoceh meski kata-katanya belum jelas.

2.Tahap linguistik
- fase si kecil belajar berbicara
- sudah dapat mengucapkan kata-kata dengan baik.
- sudah dapat merangkai banyak kata dalam satu kalimat.
Kemampuan Berbahasa
Pengertian Kemampuan Berbahasa
adalah kesanggupan maupun kecakapan untuk mengutarakan
pikiran, perasaan, dan keinginan individu yang berwujud vokal,
dan merupakan kombinasi dari beberapa bunyi yang
mengandung arti yang tersusun secara sistematik sehingga
pikiran dan perasaan tersebut dapat dimengerti oleh orang lain.
Kemampuan Berbahasa
Dari sudut pandang keterampilan berbahasanya
dibedakan menjadi 2, yaitu:

Kemampuan Kemampuan
Berbahasa Berbahasa
Pasif/Reseptif Aktif/Ekspresif
Kemampuan Berbahasa Pasif
Pengertian Kemampuan Berbahasa Pasif
Adalah kemampuan untuk mengerti dan memahami pikiran, perasaan, dan kehendak
orang lain baik lisan maupun tulisan.
• Kemampuan ini bersifat sebagai input atau masukan.
• Dalam tumbuh kembang anak secara umum, anak-anak dapat memahami bahasa
sebelum mereka dapat mengkomunikasikannya.
• Input dulu --> Output kemudian
Mendengar --> berbicara
Membaca --> menulis
• Anak-anak yang tidak dapat memahami bahasa mungkin memiliki gangguan
bahasa reseptif.

• Anak-anak dengan gangguan bahasa reseptif biasanya:


- Sulit mengikuti arahan
- Sulit memahami apa arti gerakan tubuh
- Sulit menjawab pertanyaan
- Sulit mengenali objek dan gambar
- Sulit memahami bacaan
- Sulit memahami sebuah cerita
Kemampuan Berbahasa Aktif
Pengertian Kemampuan Berbahasa Aktif
• adalah kemampuan seseorang untuk menyampaikan atau menyatakan pikiran,
perasaan, dan kehendak kepada orang lain baik secara komunikasi verbal ataupun
non verbal.

• Kemampuan ini bersifat output atau keluaran.

• Anak-anak yang mengalami kesulitan mengomunikasikan keinginan dan


kebutuhan mereka kemungkinan mengalami gangguan bahasa ekspresif.
• Anak-anak dengan gangguan bahasa ekspresif biasanya:
- Sulit bertanya
- Sulit memberi nama objek
- Jarang menggunakan bahasa tubuh atau gerakan ekspresi
- Jarang menggunakan ekspresi wajah
- Jarang berkomentar
- Penggunaan kosa kata yang sedikit
- Penggunaan tata bahasa yang kurang baik
- Penggunaan kata atau kalimat yang tidak memiliki makna jelas
Berbicara vs Berbahasa
• Sekilas memiliki arti yang sama.

• Dalam dunia medis --> memiliki makna yang sangat berbeda.


Berbicara vs Berbahasa
• Bicara :
- mengacu pada suara aktual dari bahasa yang diucapkan.
- merupakan bentuk komunikasi lisan.
- menggunakan otot-otot lidah, bibir, rahang dan saluran
vokal dengan cara yang tepat dan terkoordinasi untuk
menghasilkan suara-suara yang dikenali yang membentuk
bahasa.
Berbicara vs Berbahasa
• Bahasa :
- mengacu pada keseluruhan sistem kata-kata maupun
simbol yang ditulis, diucapkan atau diekspresikan
dengan gerak tubuh dan bahasa tubuh untuk
mengkomunikasikan makna.
American Speech Language
Hearing Association (ASHA)
Gangguan bicara terdiri dari 3 macam gangguan:
(Hallahan dan Kauffman)

1. Gangguan suara (voice disorder)


2. Gangguan artikulasi (articulation disorder)
3. Gangguan kelancaran bicara (fluency disorder)
Gangguan Suara
yaitu ketiadaan atau abnormalitas produksi kualitas suara, pola
titik nada (pitch), keras suara, resonansi, dan durasi bicara.
Gangguan Artikulasi
yaitu abnormalitas dari bunyi bicara.
Gangguan Kelancaran Berbicara
yaitu abnormalitas aliran ekspresi verbal, dan berhubungan
dengan kecepatan atau ritme bicara
Periode kritis perkembangan kemampuan berbahasa anak
terjadi pada tahap usia dini, yakni sejak ia lahir sampai berusia 6
tahun.
Perkembangan Bahasa Anak
Usia Dini Berdasarkan Tahap
Usia
• 0 - 12 bulan
- sudah dapat merespon suara, menunjukkan ketertarikan sosial terhadap
wajah dan orang, babbling, memahami perintah verbal, mampu menunjuk
arah yang diinginkan.
• 1 - 2 tahun
- bisa memproduksi dan memahami kata-kata tungal, mampu menunjukkan
bagian-bagian tubuh, perbendaharaan kata meningkat pesat.
- mulai memahami makna di balik pernyataan maupun instruksi
sederhana seperti "lempar bola", "ambil mainan" dan "tepuk tangan"
Perkembangan Bahasa Anak
Usia Dini Berdasarkan Tahap
Usia
• 2 - 3 tahun
- sudah mampu memahami percakapan yang familiar (misalnya oleh
keluarga), mampu melakukan percakapan melalui tanya jawab, mampu
bertanya kenapa, mampu mengucapkan kalimat yang terdiri atas dua kata
atau lebih seperti "ndak mau", "pa tu (apa itu), dll meski pengucapannya
belum sempurna
Perkembangan Bahasa Anak
Usia Dini Berdasarkan Tahap
Usia
• 3 - 4 tahun
- kemampuan bersosialisasi meningkat -> kemampuan berbicara makin baik.
- kosakata makin banyak
- mampu memahami konsep-konsep warna, bentuk, ukuran, peristiwa, rasa,
tekstur, dan bau.
- senang berkomunikasi dengan teman sebayanya
- rasa ingin tahu yang besar, sering mengajukan pertanyaan seperti
"Apa ini?", "Kenapa begini?", dll
Perkembangan Bahasa Anak
Usia Dini Berdasarkan Tahap
Usia
• 4 - 5 tahun
- sudah hampir sama dengan orang dewasa.
- sudah mampu memberikan kritik, mengajukan
banyak pertanyaan, bahkan menyuruh atau memberi tahu.
Perkembangan Bahasa Anak
Usia Dini Berdasarkan Tahap
Usia
• 5 - 6 tahun
- Perkembangan bahasa sudah sangat kompleks.
- Sudah memahami bahwa bahasa bukan sekadar ucapan, tapi
bermakna luas.
- Dapat mengungkapkan perasaan, mengekspresikan keinginan,
penolakan, dan kekagumannya.
- Berinteraksi dengan teman sebayanya dan berimaginasi.
Perkembangan Bahasa dan
Bicara Bayi
• Perkembangan bahasa dan bicara bayi berbeda --> tidak langsung mengeluarkan kata.

• Memperhatikan tahapan perkembangan bahasa dan bicara pada tahun pertama


kehidupan seorang anak sangat penting dalam mengantisipasi adanya gangguan
perkembangan bahasa pada seorang anak.
Perkembangan Bahasa
dan Bicara Bayi
Usia 0-12 bulan
1. Perkembangan bahasa dan bicara bayi usia 1-3 bulan
- menangis sebagai bentuk komunikasi untuk segala kebutuhan
- Perbedaan suara tangis untuk kebutuhan atau keluhan tertentu
- mulai membuat suara-suara vocal seperti oooh, aaah, uuuhhh
(mendekut/cooing)
- Terkejut ketika mendengar suara keras.
- Memberikan perhatian pada suara ibu.
- Memperhatikan wajah.
- Tersenyum.
2. Perkembangan Bahasa dan Bicara Bayi 4-5 Bulan
- Menoleh ke sumber suara.
- Tertawa dan mengikik.
- Mulai "ileran" dan juga suka sekali menyemburkan ludahnya
dan membuat gelembung.
- Mendekut atau "cooing" semakin sering terutama untuk
merespon sesuatu.
3. Perkembangan Bahasa dan Bicara Bayi 6 Bulan
- Mulai merespon jika dipanggil nama dan juga kata tidak.
- Sering memperhatikan mulut kita ketika kita berbicara.
- Mulai berceloteh dan lebih sering menggunakan
suara "O" dan "U".
- Mulai mengeluarkan suara-suara seperti mengejek yang
menggemaskan.
4. Perkembangan Bahasa dan Bicara Bayi 7-9 Bulan
- Anak mulai memperhatikan terhadap percakapan.
- Nampak mulai memahami beberapa kata.
- Mengerti kata "tidak"
- Bisa mengucapkan dua silabel secara bersamaan
seperti "baba , gaga".
- Mulai mengucapkan kata "mama atau papa"
- Mulai mengikuti nyanyian dengan bahasanya sendiri
5. Perkembangan bahasa dan bicara bayi 10-12 bulan
- Mulai memahami perintah sederhana seperti meminta
anak untuk mengambil barang, dll
- Bereaksi terhadap musik seperti melakukan gerakan tarian.
- Mulai meniru berbagai macam suara.
- Mengucapkan kata Mama dan Papa dalam arti sebenarnya
dan bisa mengucapkan 1-3 kata.
- Bereaksi ketika kita berpamitan, yakni mengatakan
daa...daaah.., sembari melambaikan tangan.
• Melalui kemampuan berbahasa si kecil, dapat dideteksi
keterlambatan ataupun kelainan pada sistem lain, seperti
kemampuan kognitif, sensorimotor, psikologis, emosi, dan
lingkungan di sekitar anak.
• Deteksi dini sangat penting agar intervensi atau stimulasi
dapat segera dilakukan.
Panduan Sederhana Adanya Gangguan
Perkembangan Bicara & Bahasa pada
Anak
Beberapa tanda yang membutuhkan perhatian jika ini terjadi pada anak-anak:
1. Tidak mengetahui namanya sendiri, kata "tidak" atau "no" , atau
perintah sederhana saat usia 1 tahun.
2. Tidak mengucapkan kata-kata yang jelas pada usia 14
hingga 16 bulan.
3. Tidak dapat menjawab pertanyaan dasar (apa, di mana, siapa)
pada usia 3 tahun.
Panduan Sederhana Adanya Gangguan
Perkembangan Bicara & Bahasa pada
Anak
4. Memiliki kesulitan dipahami orang-orang selain keluarganya
setelah usia 3 tahun.
5. Memiliki keragu-raguan atau pengulangan berkali-kali ketika
berbicara melewati usia 5 tahun.
6. Tidak dapat menceritakan kisah secara urut (sebuah cerita
dengan awal, tengah, dan akhir) pada usia 5 tahun.
7. Menunjukkan perkembangan kosa kata yang terbatas.
Jenis Speech Delay
Pada Anak, Terdiri Dari
:
1. Speech Delay
Fungsional

2. Speech Delay Non


Fungsional
Speech Delay Fungsional
• Berkaitan dengan kurangnya stimulus.
• Adanya pola asuh yang salah selama membersamai anak.
• Beberapa faktor eksternal yang membuat hal ini semakin parah, yakni
sebagai berikut:
1. Terlalu banyak menonton TV atau gadget
2. Kurangnya perhatian ortu
3. Tidak ada stimulus perkembangan berdasarkan usianya.
• Bersifat kondisional.
• Masih sangat bisa dikembalikan teknik kebahasaannya sesuai usia, jika
ortu benar-benar mengupayakannya.
Speech Delay Non Fungsional
• Berkaitan dengan adanya faktor internal dalam diri anak.
• Di antara beberapa faktor yang berpengaruh pada speech delay pada
anak usia dini dalam kelompok ini adalah sbb:
1. Gangguan pendengaran
2. Terdapat kelainan organ bicara
3. Autisme
Speech Delay Non Fungsional

1. Gangguan pendengaran
- gangguan pendengaran akan menimbulkan
permasalahan pada proses bicara.
- bisa terjadi karena: adanya kelainan bawaan, infeksi,
trauma, atau lainnya
Speech Delay Non Fungsional
2. Terdapat kelainan organ bicara:
- Adanya kelainan organ bicara seperti lidah pendek,
bibir sumbing, atau kelainan bentuk gigi atau rahang
bisa menghambat proses bicara pada anak.
- Kelainan laring juga menghambat kelancaran bicara
karena kurang jelas pada pelafalan huruf tertentu
seperti t, n, r, dan l
Speech Delay Non Fungsional

3. Autisme
- Umumnya gangguan pada kondisi autisme ini
menyerang kognitif, perilaku, interaksi sosial,
hingga komunikasi (bahasa)
Upaya Menangani Speech
Delay Pada Anak
• Pada gangguan bicara non fungsional, orang tua harus
segera berkonsultasi dengan dokter ahli untuk
menentukan pengobatan terbaik.
• Pada gangguan bicara fungsional, perlu diberikan stimulus
kepada anak dan harus memperhatikan perkembangan
bahasa pada anak seusianya.
Cara Menstimulasi
Perkembangan
Bahasa & Bicara
Bayi Usia
0-12 bulan
Menstimulasi Kemampuan
Bahasa & Bicara Bayi Usia1-3 Bulan
• Pada fase ini ibu bisa lebih sering mengajak bayi berbicara dan
jelaskan pada bayi mengenai arti tangisannya, misal bayi
menangis karena lapar, ajak bayi berbicara dan mengatakan,
"baby lapar ya? Mama kasih nenen ya..."
Menstimulasi Kemampuan
Bahasa & Bicara Bayi Usia 4-5 Bulan
• Pada fase ini, yang ibu bisa lakukan untuk menstimulasinya
adalah dengan mengajak bercanda dan tertawa bersama.

• Coba mengajak anak untuk meniru suara seperti "aaaah" atau


"mama" dan berikan respon tersenyum jika anak mulai
mencobanya.
Menstimulasi Kemampuan
Bahasa & Bicara Bayi Usia 6 Bulan
• Di usia ini untuk menstimulasinya, ibu bisa mengajaknya
bermain di depan cermin kemudian memanggil nama bayi dan
menunjuk pada bayangan bayi di cermin.

• Mengajak bayi bermain dengan mainan yang mengeluarkan


suara ketika dikocok atau dipukul.
Menstimulasi Kemampuan
Bahasa & Bicara Bayi Usia 7-9 Bulan
• Stimulasi pada usia ini bisa dengan banyak mengajaknya
bermain, seperti bermain cilukba.

• Ibu bisa lebih sering lagi menunjukkan nama-nama benda di


sekeliling anak seperti memberi tahu botol, makan, minum,
susu, mama, papa, dan lain-lain.
Menstimulasi Kemampuan
Bahasa & Bicara Bayi
Usia 10-12 Bulan
• Pada usia ini ibu bisa lebih sering mengobrol dengan anak dan
juga mendorong anak untuk mengatakan sesuatu --> jangan
gunakan bahasa bayi.
Ketika Usia 2 Tahun Anak Belum Dapat
Berbicara, Apa yang Harus Diupayakan?
Kemampuan Bicara Anak
pada Usia 2 Tahun
• Usia 2 tahun --> belum bisa berbicara dengan bahasa yang dipahami --> yang
diucapkan masih belum secara jelas berbentuk kata --> lampu kuning bagi orang
tua.

• Pada usia 2 tahun --> anak sudah mengucapkan 50 kosa kata dengan jelas, dan
berkomunikasi menggunakan 2 kata, seperti: mau makan, mau susu, dll

• Jika belum menunjukkan kemampuan tersebut --> pertanda anak mengalami


speech delay --> konsultasi dan koreksi segera.
Tanda Keterlambatan Bicara
Anak pada Usia 2 Tahun
• Bicara sangat minim --> kesulitan memproduksi kata-kata sendiri
• Tidak bisa mengucapkan kata-kata dengan jelas yang dapat dipahami.
• Kosakata sangat sedikit (< 25 kata)
• Kesulitan mengikuti yang diucapkan orang lain.
• Tidak merespon ketika diajak bicara --> sulit memahami instruksi sederhana,
termasuk ketika dipanggil atau diminta melakukan sesuatu.
• Tidak memahami gestur atau gerak tangan, semisal ketika orang tua menunjuk
sesuatu dengan jari telunjuknya
Apa yang Harus Dilakukan Oleh Orangtua
Jika Keterlambatan Bicara Terjadi?
Dua Langkah Penting
• Memberikan sebanyak mungkin stimulasi bicara melalui
berbagai cara.

• Mengkonsultasikan lebih lanjut untuk mendapatkan saran


spesifik dari profesional.
Memberikan Sebanyak Mungkin Stimulasi
Bicara
• Memperbanyak komunikasi bersama anak, misal dengan bercerita lisan,
bernyanyi bersama, menirukan suara tertentu, mengajak berbicara setiap
saat, bernyanyi bersama, menirukan suara tertentu, mengajak berbicara
setiap saat meskipun anak belum bisa merespon dengan baik.
• Menginformasikan berbagai hal di sekitar anak, misal ketika ditaman,
menunjukkan nama pohon, hewan, berbagai benda, dll untuk
mengenalkan juga berbagai kosa kata baru.
• Menunjukkan ketertarikan pada hal-hal yang disukai atau ditunjukkan anak
dan mengajak anak membicarakannya.
• Membacakan buku.
Memberikan Sebanyak Mungkin Stimulasi
Bicara
• Memperbaiki pengucapan kata anak yang tidak sempurna, misal ketika anak menyebut
kata "baba" untuk maksud bapak, maka pengasuh bisa memperbaiki dengan "Adik
mau panggil bapak?“
• Selalu mengucapkan kata dengan benar ketika berbicara dengan anak, bukan justru
ikut menirukan cara bicara anak yang keliru.
• Merespon apapun bentuk komunikasi anak dengan menggunakan kata-kata. Misal
ketika anak menunjuk boneka, orang tua bisa mengatakan dulu "Kamu mau boneka?"
dan menunggu respon anak sebelum kemudian mengambilkannya.
• Meminimalisir aktivitas anak bersama gawai.
Mengkonsultasikan Lebih Lanjut
• Apabila setelah cukup lama dimaksimalkan stimulasinya respon anak
masih tetap sama, minim perkembangan, maka sangat disarankan untuk
segera membawa anak periksa dan berkonsultasi lebih lanjut dengan
psikolog atau dokter spesialis tumbuh kembang.

• Umumnya, anak 2 tahun yang belum bisa bicara akan direkomendasikan


untuk menjalani terapi wicara.
Mengkonsultasikan Lebih Lanjut
• Beberapa strategi yang dapat digunakan oleh terapis dalam melakukan terapi
wicara pada anak 2 tahun antara lain:

1. Aktivitas intervensi berbahasa, sambil bermain atau


melakukan kegiatan lain yang menyenangkan.
2. Terapi menggunakan musik.
3. Terapi oral motorik
4. Terapi artikulasi
5. dll
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai