Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

PENDIDIKAN KESEHATAN PADA REMAJA


KESEHATAN REPRODUKSI YAITU PELECEHAN SEKSUAL

Satuan Acara Pembelajaran ini Disusun Guna Untuk Memenuhi Tugas Praktikum
Mata Kuliah Promosi Kesehatan
Dosen Pengampu : Sumardino, S.ST., M.Kes

DISUSUN OLEH

ROSYI NUGRAENI NUR ANNISA SEPTI

P27220020083

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA

2021/2022
LAMPIRAN 2
OUTLINE SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)
PADA REMAJA

Pokok Bahasan : Kesehatan Reproduksi


Sub Pokok Bahasan : Pelecehan Seksual
Sasaran : Remaja (A)
Tempat : Di Balai Desa Gajahan RW 01
Hari/Tanggal : Minggu, 29 Agustus 2021
Waktu : 08.00 – 08.15
Penyaji : Rosyi Nugraeni Nur Annisa Septi

I. Tujuan Instruksional Umum :


Setelah dilakukan promosi kesehatan selama 15 menit, remaja mampu memahami
Konsep Pelecehan Seksual

II. Tujuan Instruksional Khusus :


Setelah dilakukan promosi kesehatan selama 15 menit, remaja mampu mengulangi
kembali :
1. Menjelaskan Pengertian Pelecehan Seksual
2. Menjelaskan Faktor Penyebab Pelecehan Seksual
3. Menyebutkan Dampak Bahaya Pelecehan Seksual
4. Menyebutkan Cara Menghindari Pelecehan Seksual

III. Topik Materi Pendidikan Kesehatan


1. Pengertian Pelecehan Seksual
2. Faktor Penyebab Pelecehan Seksual
3. Dampak Bahaya Pelecehan Seksual
4. Cara menghindari Pelecehan Seksual

IV. Metode Pendidikan Kesehatan


1. Ceramah (pemaparan materi)
2. Tanya jawab/diskusi
V. Media dan Alat (Terlampir)
1. Media : Zoom, Leaflet
2. Alat : Laptop

VI. Kegiatan Belajar Mengajar

Tahapan Waktu Aktifitas/Kegiatan Respon Klien


yang dilakukan
Pembuka 3 menit 1. Memberikan 1. Audiens Menjawab
an salam salam
2. Mengenalkan 2. Audiens
diri mendengarkan
3. Sambutan dan
menjelaskan
maksud dan
tujuan
Inti 10 menit Menyajikan Materi : 1. Menjelaskan
1. Apersepsi pelecehan seksual
2. Menjelaskan sesuai pengetahuan
Pengertian audiens
Pelecehan 2. Audiens kooperatif
Seksual dan mendengarkan
3. Menjelaskan saat penyajian
Penyebab materi
Pelecahan
Seksual
4. Menjelaskan
Dampak
Bahaya
Pelecehan
Seksual
5. Menjelaskan
Cara
Menghindari
Pelecahan
Seksual
Penutup 2 menit 1. Tanya jawab 1. Audiens dapat
2. Evaluasi menjawab
pertanyaan
2.
a. Menjelaskan
kembali
Pengertian
Pelecehan
Seksual
b. Menjelaskan
Penyebab
Pelecahan
Seksual
c. Menjelaskan
Dampak Bahaya
Pelecehan
Seksual
d. Menjelaskan
Cara
Menghindari
Pelecahan
Seksual
3. Menyimpulkan Audiens mendengarkan
materi

4. Mengucapkan Audiens menjawab salam


salam dan
terima kasih
VII. Kriteria Evaluasi
Pertanyaan Audiens :
1. Audiens dapat menjelaskan kembali pengertian pelecehan seksual
2. Audiens dapat menjelaskan tentang faktor penyebab pelecehan seksual
3. Audiens dapat menjelaskan tentang dampak bahaya pelecehan seksual
4. Audiens dapat menjelaskan tentang cara menghindari pelecehan seksual

VIII. Lampiran
1. Materi Pendidikan Kesehatan
2. Media Pendidikan Kesehatan

LAMPIRAN I

MATERI PENDIDIKAN KESEHATAN

PELECEHAN SEKSUAL

A. PENGERTIAN
Kekerasan seksual pada remaja adalah semua aktivitas seksual yang dilakukan
dengan paksaan atau ancaman oleh orang dewasa atau teman sebayanya. Akibat
perilaku kekerasan seksual ini tentu akan berdampak pada kehidupan selanjutnya.
Kekerasan seksual akan mempengaruhi perkembangan dan masa depan remaja.
Menurut Gaskil dan Perry (2018) dampak kekerasan seksual akan berpengaruh pada
pertumbuhan fisik, psikologis dan perkembangan psikososial. Selain itu, mereka dapat
mengalami depresi, stres pasca trauma, kegelisahan, pikiran bunuh diri, gangguan
makan, dan isolasi sosial yang dapat berlanjut hingga dewasa. Studi lainnya
melaporkan dampak kekerasan seksual dapat menganggu kesehatan mental seperti
bunuh diri, kehamilan yang tak diinginkan, komplikasi ginekologi dan HIV.
Kekerasan seksual terhadap remaja potensial terjadi di semua lapisan
masyarakat, namun lebih umum terjadi pada masyarakat yang lebih rendah. Tingginya
tingkat kekerasan seksual pada remaja menunjukkan pentingnya pengetahuan dan
sikap remaja terhadap terjadinya kekerasan seksual pada remaja. Kasus kekerasan
seksual, terutama biasanya potensial terjadi di keluarga miskin karena tekanan
kebutuhan hidup dan kondisi lingkungan sosial di sekitarnya memang memungkin
kasus ini terjadi.

B. PENYEBAB
Faktor terjadinya kekerasan seksual ini disebabkan oleh berbagai faktor. Yusuf dan
Erlinda (2019) menyebutkan ada 9 faktor yang menyebabkan kekerasan seksual
antara lain :
1) keluarga yang mengalami broken home
2) pola asuh orang tua yang tidak sehat
3) mudahnya mendapatkan konten pornografi
4) tingginya angka kemiskinan
5) tingginya angka pengangguran
6) rentannya ketahanan keluarga
7) kecenderungan korban kejahatan seksual yang belum tertangani
8) rendahnya efek jera
9) efek cegah dari norma dan hukum

C. DAMPAK BAHAYA
Banyak dampak berbahaya yang ditimbulkan dari pelecehan seksual pada anak,
yaitu dapat berpengaruh pada psikologis, fisik, dan sosialnya. Inilah beberapa di
antaranya:

1) Anak menjadi pribadi yang tertutup dan tidak percaya diri


2) Timbul perasaan bersalah, stres, bahkan depresi
3) Timbul ketakutan atau fobia tertentu
4) Mengidap gangguan traumatik pasca kejadian (PTSD)
5) Di kemudian hari, anak bisa menjadi lebih agresif, berpotensi melakukan
tindak kriminal bahkan menjadi calon pelaku kekerasan
6) Susah makan dan tidur, mendapat mimpi buruk
7) Terjangkit penyakit menular seksual
8) Disfungsi seksual
9) Tidak bersosialisasi dengan lingkungan luar
10) Mudah merasa takut dan cemas berlebihan
11) Prestasi akademik menjadi rendah
12) Adanya gangguan psikis, dan bisa menghambat tumbuh-kembang anak

D. CARA MENGHINDARI
Ada beberapa cara untuk menjauhkan diri dari pelecehan seksual, antara lain :

1. Jaga penampilan

Hal pertama yang harus dilakukan untuk menghindari pelecehan seksual adalah


dengan menjaga penampilan, khususnya pada seorang wanita. Hindari mengenakan
pakaian berbahan minim atau terlalu ketat yang memamerkan bagian maupun lekuk
tubuh tertentu.

2. Jangan percaya penuh

Sebagai makhluk sosial, manusia memang saling membutuhkan satu sama lain.
Akan tetapi, bukan berarti bisa menaruh rasa percaya sepenuhnya, apalagi terhadap
orang yang baru ditemui.

Jadi, untuk menghindari pelecehan seksual, akan lebih baik bila sedikit ‘jaga jarak’
dengan mereka yang bukan anggota keluarga atau kerabat yang benar-benar dekat.

3. Hindari obrolan berbau porno

Obrolan berbau pornografi dapat menjadi awal dari perilaku pelecehan seksual. Ini
karena obrolan yang semacam itu bisa membuat lawan bicara berpikir bahwa
‘membuka’ diri atau terbiasa dengan hal-hal yang berbau seksual.

Karena itu, hindari obrolan yang terlalu menjurus ke sana dan kemari apalagi
dengan orang yang baru dikenal. Hal yang ditakutkan, lawan bicara sengaja
memancing obrolan panjang agar ujung-ujungnya bisa terbawa suasana sehingga
tanpa sadar berbicara hal-hal berbau porno. Bila ini terjadi, celah untuk melakukan
tindak pelecehan seksual menjadi terbuka lebar.

4. Berani bersikap tegas

Seseorang tidak dilarang untuk bersikap ramah kepada siapa pun. Namun, tetap
harus menjaga image diri agar tidak dicap sebagai orang yang selalu berpikiran
dan bersikap terbuka terhadap hal apa pun, apalagi bila berurusan dengan orang
yang baru dikenal.

Bila dipaksa atau mengalami perilaku di luar dugaan, segera ambil tindakan.
Ceritakan kejadian yang dialami pada anggota keluarga dan kerabat dekat
terpercaya yang sudah dikenal lama. Di samping itu, laporkan pula tindakan
pelecehan seksual tersebut kepada pihak berwajib agar pelaku segera ditindak.

DAFTAR PUSTAKA

Aditya, Dimas. 2019. “Pengertian Pelecehan Seksual Pada Remaja”, (Online),


(http://scholar.unand.ac.id/42076/2/BAB%20I.pdf, diakses pada Jum’at 27
Agustus2021).

Budhi, Nur. 2018. “Tips sederhana untuk menghindari pelecehan seksual”, (Online),
(https://jurnal.unpad.ac.id/prosiding/article/view/16035, diakses pada Minggu
29 Agustus 2021).

Fakultas Hukum UI. 2021. “Bahaya Dampak Kejahatan Seksual” , (Online),


(
https://law.ui.ac.id › bahaya-dampak-kejahatan-seksual diakses pada Jum’at
27 Agustus 2021) .
LAMPIRAN II
MEDIA PENDIDIKAN KESEHATAN
PELECEHAN SEKSUAL

LEAFLET

Anda mungkin juga menyukai