PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Suatu proses penelitian merupakan suatu kegiatan untuk memperoleh pengetahuan
dengan menggunakan cara dan metode untuk mencari kebenaran terhadap suatu
permasalahan. Pengetahuan yang diperoleh dari penelitian terdiri dari fakta, konsep,
generalisasi dan teori yang memungkinkan manusia dapat memahami fenomena dan
memecahkan masalah yang dihadapinya. Masalah penelitian bermula karena adanya
kesenjangan atau gap antara harapan dengan kenyataan.
Baik untuk masalah penelitian yang timbul karena adanya kesulitan yang dihadapi
manusia maupun karena ingin tahu, diperlukan jawaban yang dapat diandalkan berdasarkan
pengetahuan yang benar. Kebenaran yang dipegang teguh dalam penelitian adalah
kebenaran ilmiah, yaitu kebenaran yang bersifat relatif atau nisbi, bukan kebenaran yang
sempurna dan bersifat mutlak. Penelitian berusaha memperoleh pengetahuan yang memiliki
kebenaran ilmiah yang lebih sempurna dari pengetahuan sebelumnya, yang kesalahannya
lebih kecil daripada pengetahuan yang telah terkumpul sebelumnya.
Kegiatan ilmiah untuk memperoleh pengetahuan yang benar sebagai penyempurnaan
pengetahuan sebelumnya telah dilaksanakan oleh para peneliti dan ilmuwan dalam ilmunya
masing-masing. Secara akumulatif, pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep,
generalisasi-generalisasi, dan teori-teori yang telah dihasilkan dari berbagai penelitian itu
merupakan sumbangan penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
berbagai bidang.
Di samping itu, Tanzeh mengemukakan, “hasil penelitian juga memungkinkan menjadi
metode yang lebih baik dalam memecahkan, menjawab dan menyelesaikan masalah-
masalah praktis yang dihadapi manusia dalam hidupnya.”
Secara garis besar dibedakan dua macam penelitian yaitu, penelitian kualitatif dan
penelitian kuantitatif. Keduanya memiliki asumsi, karakteristik dan prosedur penelitian
yang berbeda. Pembahasan yang akan dikaji di dalam makalah ini adalah penelitian
kualitatif grounded theory.
Penelitian Grounded Theory adalah metode penelitian kualitatif yang menggunakan
sejumlah prosedur sistematis yang diarahkan untuk mengembangkan teori berorientasi
tindakan, interaksi, atau proses dengan berlandaskan data yang diperoleh dari lapangan.
Grounded Theory atau teori dasar merupakan salah satu model pendekatan yang sedang
berkembang sangat pesat beberapa tahun terakhir ini, baik dari sisi kuantitas maupun
bidang studi yang menggunakannya, dari yang semula di bidang sosiologi saja sekarang
sudah berkembang ke bidang-bidang lain, seperti pendidikan, ekonomi, antropologi,
psikologi, bahasa, komunikasi, politik, sejarah, agama dan sebagainya.
Penelitian jenis ini (grounded) dikembangkan pada tahun 1967 oleh Barney G. Glaser
dan Anselm L. Strauss dengan diterbitkannya buku berjudul The Discovery of Grounded
Theory. Tetapi di Indonesia mulai dikenal sekitar tahun 1970. Kehadirannya menghebohkan
para ahli penelitian kualitatif sebelumnya yang selalu berangkat dari teori untuk
menghasilkan teori baru. !eori dipakai sebagai alat untuk memahami gejala atau fenomena
hingga data yang diperoleh. Asumsinya, tanpa teori sebagai sebuah perspektif, peneliti tidak
akan mampu memahami gejala untuk memperoleh makna (meaning), sehingga bisa jadi
gejala yang penting pun untuk menjawab masalah penelitian terlewatkan begitu saja karena
peneliti memiliki kelemahan atau kekurangan wawasan mengenai tema yang diteliti, baik
secara teoretik atau yang disebut sebagai perspektif teoretik maupun wawasan empirik yang
diperoleh dari pelacakan studi atau penelitian sebelumnya.
Di dalam makalah ini akan membahas konsep-konsep pokok tentang Penelitian
Grounded Theory, yang diawali dengan mengemukakan pengertian, ciri-ciri penelitian
grounded theory, prinsip-prinsip grounded teori, metode pengumpulan data pada grounded
theory, kelebihan dan kelemahan penelitian grounded theory, proses analisis data dalam
grounded theory dan diakhiri dengan kesimpulan yang didasarkan pada pemaparan-
pemaparan sebelumnya.
B. Rumusan masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut;
1. Bagaimana pengertian penelitian Grounded Theory?
2. Bagaimana ciri-ciri penelitian Grounded Theory?
3. Apa saja prinsip-prinsip Grounded Theory?
4. Bagaimana metode pengumpulan data pada Grounded Theory?
5. Bagaimana proses analisis data dalam Grounded Theory?
C. Tujuan penulisan
1. Ingin mengetahui pengertian penelitian grounded theory.
2. Ingin mengetahui ciri-ciri penelitian grounded theory.
3. Ingin mengetahui prinsip-prinsip grounded theory.
4. Ingin mengetahui metode pengumpulan data pada grounded theory.
5. Ingin mengetahui kelebihan dan kekurangan penelitian grounded theory.
BAB II
PEMBAHASAN
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari beberapa penjelasan pada bab sebelumnya, dapat ditarik beberapa kesimpulan
diantaranya:
Grounded theory adalah suatu yang bersifat konseptual atau teori sebagai hasil
pemikiran induktif dari data yang dihasilkan dalam penelitian mengenai suatu fenomena.
Atau suatu teori yang dibangun dari data suatu fenomena dan dianalisis secara induktif,
bukan hasil pengujian teori yang telah ada.
Ciri-cirinya adalah:
1. Grounded theory dibangun dari data tentang suatu fenomena.
2. Penyusunan teori tersebut dilakukan dengan analisis data secara induktif.
3. Agar penyusunan teori menghasilkan teori yang benar disamping harus dipenuhi 4
(empat) kriteria yaitu: cocok, dipahami, berlaku umum, pengawasan, juga diperlukan
dimilikinya kepekaan teoretik (theoretical sensitivity) dari si peneliti.
4. Peneliti mempunyai wawasan yang luas
Prinsip-prinsip grounded theory meliputi:
Perumusan masalah, deteksi fenomena, penurunan teori, pengembangan teori,
penilaian teori, dan grounded theory yang direkonstruksi. Menurut Creswell pengumpulan
data dalam studi grounded theory merupakan proses “zigzag” keluar lapangan untuk
memperoleh informasi, menganalisis data, dan seterusnya. Partisipan yang diwawancarai
dipilih secara teoritis -dalam theoritical sampling- untuk membantu peneliti membentuk
teori yang paling baik.
Proses analisis data dalam grounded theory meliputi1 pengodean terbuka (open
coding), pengodean poros (axial coding), pengodean selektif (selective coding), dan
proposition.
DAFTAR PUSTAKA
Agus Salim, Teori dan Paradigma penelitian Sosial, 2001.Yogyakarta: Tiara Wacana
Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Sosial, Format-format kuantitatif dan kualitatif. 2001.
Surabaya: Airlangga University Press.
Daymon, Cristin, dan Holloway, Immy. Metode-metode riset kualitatif dalam publick
relations dan marketing communication, 2008. Yogyakarta: Bentang.