Anda di halaman 1dari 3

PENGENDALIAN MUTU

A. Pengertian
Mutu pelayanan radiologi dilaksanakan untuk mengetahui efektifitas dan efesiensi
pelayanan radiologi, meningkatkan dan mempertahankan mutu pelayanan serta sebagai
bahan acuan dalam perencanaan dan pengembangan pelayanan radiologi. Untuk
meningkatkan mutu pelayanan Radiologi, perlu adanya evaluasi sistem dan prosedur
pelayanan, fasilitas dan penyelenggaraan pelayanan, penyelenggaraan pelayanan
radiologi, hasil penyelenggaraan pelayanan dan perbaikan sarana yang dilaksanakan
secara intern dan rutin melalui rapat intern radiologi.
Program Peningkatan Mutu adalah cakupan keseluruhan Program menejemen yang di
terapkan untuk menjamin keprimaan mutu pelayanan kesehatan melalui suatu kegiatan
secara sistematis yang bertujuan untuk menjamin terlaksananya pelayanan radiologi yang
prima sesuai standar, dapat memberikan informasi diagnostik yang tepat, dengan dosis
radiasi yang serendah-rendahnya dan biaya yang sekecil-kecilnya.
Pelaksana dari program peningkatan mutu adalah tim yang bibentuk oleh instalasi
radiologi dan disahkan oleh direktur. Penyusunan tim melibatkan staf instalasi radiologi.
Pelaksanaan kegiatan peningkatan mutu mencakup :
1. Program peningkatan mutu berfokus pada standar input (SDM, peralatan, ruangan,
bahan habis pakai dan lain-lain).
2. Program peningkatan mutu berfokus pada proses, yaitu pemantauan terhadap
pelaksanaan kegiatan pelayanan.
3. Program peningkatan mutu berfokus pada output, yaitu evaluasi terhadap hasil-hasil
yang sudah dilaksanakan (hasil radiograf, hasil bacaan, reject analisis, kepuasan pasien
dan lain-lain).

B. Tujuan Pengendalian Mutu


1. Umum
Meningkatkan mutu pelayanan Radiologi Diagnostik Imejing RS Umum Leona
Kefamenanu dengan mengenalkan dan meningkatkan budaya pelayanan yang
profesional, manusiawi,tepat waktu dan tepat guna.
2. Khusus
Setiap staf Radiologi Diagnostik Imajing RS Leona Kefamenanu selalu
mengupayakan tercapainya kepuasan dan keselamatan pasien.

1
C. Monitoring Mutu
1. Data Monitoring
Monitoring dilakukan untuk memantau performa dan mutu pelayanaan di radiologi.
Untuk itu maka ditetapkan beberapa indikator baik klinis maupun manajerial yaitu :
a) Tercapainya kepuasan dan keselamatan pasien pada pelayanan radiologi
diagnostik konvensional.
b) Pencapaian lama waktu tunggu hasil foto sinar-X 1x24 Jam
c) Pencapaian kerusakan film tidak boleh melebihi 5% dari jumlah pemakaian film
selama satu bulan.
d) Peningkatan pengetahuan, keterampilan dan keahlian staf Unit Radiologi
Diagnostik konvensional
2. Proses Monitoring
Proses peningkatan mutu pelayanan radiologi diagnostik konvensional dilaksanakan
dengan cara :
a) Untuk sasaran waktu tunggu hasil foto pengumpulan data diambil melalui :
1) Pengumpulan jam foto dan jam hasil yang ditulis di form pemeriksaan
radiologi
2) Jam foto diisi oleh radiografer setelah selesai melakukan pemrosesan film
3) Jam hasil foto diisi oleh radiografer setelah selesai di expertise
4) Melalui jumlah tersebut data akan direkap dan dihitung rata-rata jam hasil
5) Frekuensi 1 bulan sekali
b) Untuk sasaran mutu kerusakan film, pengumpulan data diambil melalui :
1) Menghitung jumlah film yang rusak (rejeck) yang telah dikumpulkan oleh
radiografer
2) Mengelompokkan berdasarkan ukuran dan sebab kerusakan
3) Menghitung rata-rata film rusak (rejeck) dan dibandingkan dengan jumlah film
yang terpakai
4) Frekuensi dilakukan selama 1 bulan sekali
c) Melakukan peningkatan mutu pelayanan radiologi staf Unit Radiologi Diagnostik
Imajing
1) Pelatihan Internal
Pelatihan di dalam RS Leona Kefamenanu oleh bagian diklat RS Leona
Kefamenanu

2
2) Pelatihan Eksternal
Pelatihan di luar RS Leona Kefamenanu oleh ikatan proferi (PARI)

Anda mungkin juga menyukai