Program Kerja Ponek 2020
Program Kerja Ponek 2020
PELAYANAN OBSTETRI
NEONATAL
EMERGENCY
KOMPREHENSIF
RUMAH SAKIT UMUM PINDAD
TAHUN
1
2019
2
3
4
5
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................
1
A.TUJUAN UMUM
.............................................................................................................
4
B.TUJUAN KHUSUS
.............................................................................................................
4
A.KEGIATAN POKOK
.............................................................................................................
5
B.RINCIAN KEGIATAN
.............................................................................................................
5
BAB VI SASARAN..................................................................................................
9
6
BAB IX PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN......................
14
7
BAB I
PENDAHULUAN
Ponek merupakan pelayanan obstetri neonatal esensial/emergensi
komprehensif dai proses pelayanan berkesinambungan yang berorientasi
pada keselamatan pasien. Dalam perkembangan masyarakat yang
semakin kritis, mutu pelayanan rumah sakit tidak hanya dinilai dari aspek
klinisnya saja namun juga dari aspek keselamtan pasien dan pemberian
asuhan serta pelayanannya.
Tujuan dari ponek itu sendiri adalah menurunkan AKI dan AKB
dirumah sakit dengan peningkatan mutu melalui program yang disusun
secara objektif dan sistematis untuk memantau dan menilai mutu asuhan
terhadap pasien, menggunakan peluang untuk meningkatkan asuhan
pasien dan memecahkan masalah-masalah yang terungkap.
Rumah Sakit Umum Pindad Turen sebagai salah satu organisasi
penyedia jasa pelayanan kesehatan yang berkomitmen untuk
memberikan pelayanan yang berkualitas terhadap karyawan rumah sakit,
pasien, maupun pengunjung.
BAB II
LATAR BELAKANG
1
Seperti kita ketahui bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) dan
Angka Kematian Neonatal (AKN) di Indonesia masih tertinggi di antara
Negara ASEAN dan penurunannya sangat lambat. AKI dari
307/100.000 kelahiran hidup (SDKI tahun 2002-2003), menjadi
228/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007. Demikian pula Angka
Kematian Bayi (AKB) 35/1000 kelahiran hidup (SDKI tahun 2002-
2003) menjadi 34/1000 kelahiran hidup pada tahun 2007. Seharusnya
sesuai dengan Tujuan Pembangunan Millenium (MDGs) 2015 target
penurunan AKI dari 408/100.000 (SDKI dan SKRT 1990) menjadi
102/100.000 pada tahun 2015 dan AKB dari 68/1000 kelahiran hidup
(SDKI dan SKRT 1990) menjadi 23/1000 kelahiran hidup tahun 2015.
Pada Konferensi Tingkat Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa
pada tahun 2000 disepakati bahwa terdapat 8 Tujuan Pembangunan
Millenium (Millenium Development Goals/MDGs) pada tahun 2015.
Dua diantara tujuan tersebut mempunyai sasaran dan indikator yang
terkait dengan kesehatan ibu, bayi dan anak yaitu :
1. Mengurangi dua per tiga tingkat kematian anak-anak usia di
bawah 5 tahun.
2. Mengurangi tiga per empat rasio kematian ibu dalam proses
melahirkan.
Dua per tiga dari AKB didominasi oleh AKN. Penyebab dari AKN di
negara berkembang maupun di Indonesia kurang lebih sama.
Berdasarkan data Riskesdas 2007, penyebab kematian terbanyak
neonatus usia 0-6 hari antara lain gangguan atau kelainan pernafasan
(35,9%), prematuritas (32,4%), dan sepsis (20%). Ketiga hal tersebut
diatas seharusnya dapat dihindari. Kendala yang dihadapi masih
berkisar antara keterlambatan pengambilan keputusan, merujuk dan
mengobati. Sedangkan kematian ibu umumnya disebabkan
perdarahan (27%), eklampsia (23%), infeksi (11%), dan abortus (5%)
(SKRT 2001). Mengingat kematian bayi mempunyai hubungan erat
dengan mutu penanganan ibu, maka proses persalinan dan
perawatan bayi harus dilakukan dalam sistem terpadu di tingkat
nasional dan regional.
2
Pelayanan obstetri dan neonatal regional merupakan upaya
penyediaan pelayanan bagi ibudan bayi baru lahir secara terpadu
dalam bentuk Pelayanan Obstetri Neonatal EmergensiKomprehensif
(PONEK) di Rumah sakit dan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi
Dasar (PONED) di tingkat Puskesmas.
Rumah sakit PONEK 24 Jam merupakan bagian dari sistem
rujukan pelayanan kedaruratan maternal dan neonatal, yang sangat
berperan dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir.
Kunci keberhasilan PONEK adalah ketersediaan tenaga kesehatan
yang sesuai kompetensi, prasarana, sarana dan manajemen yang
handal.
Untuk mencapai kompetensi dalam bidang tertentu, tenaga
kesehatan memerlukan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan
pengetahuan, keterampilan dan perubahan perilaku dalam pelayanan
kepada pasien.Pada tahun 2005 telah dilakukan penyusunan buku
Pedoman Manajemen Penyelenggaraan PONEK 24 jam di Rumah
Sakit Kabupaten/Kota
Selanjutnya diharapkan Pedoman Penyelenggaraan PONEK di
Rumah Sakit ini dapat dijadikan panduan bagi Tim PONEK Rumah
Sakit Umum Daerah sehingga dapat dipergunakan untuk menurunkan
Angka Kematian Ibu
3
BAB III
TUJUAN
A. Tujuan umum
Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan ibu dan bayi secara terpadu
dalam upaya menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
Kematian Bayi (AKB) di Rumah Sakit Umum PINDAD
B. Tujuan khusus
1. Adanya kebijakan Rumah Sakit dan dukungan penuh
manajemen dalam pelayanan PONEK
2. Terbentuknya tim PONEK RSU PINDAD Turen yang dilantik
oleh Direktur RS dan memiliki SK/Surat tugas.
3. Tercapainya kemampuan teknis Tim PONEK RSU PINDAD
Turen sesuai Standar Kinerja Manajemen dan Standar Kinerja
Klinis
4. Adanya proses konsultasi dan pembinaan dalam pelayanan
obstetri dan neonatal emergensi antara RS PONEK, Puskesmas
PONED, Puskesmas, Puskesmas pembantu, Dokter dan Bidan
Praktik Swasta
4
BAB IV
A. Kegiatan Pokok
Pelaksanaan penyelenggaraan pelayanan Obstetrik Neonatal
Emergensi Komprehensif ( PONEK ) 24 jam di RSU PINDAD
TUREN
B. Rincian Kegiatan
1. Rapat tim pembentukan PONEK
2. Sosialisasi penyelenggaran PONEK oleh direktur RS
3. Penyusunan program PONEK
4. Pemenuhan fasilitas serta monitoring sarana dan prasarana
dalam penyelenggaran PONEK 24 jam di RSU PINDAD Turen
5. Pengembangan SDM
Pelatihan Eksternal PONEK
o PPGDON
o Resusitasi BBL
o Manajemen BBLR
o Pelatihan manajemen laktasi
o Pelatihan perawatan metode kangguru
o Pelatihan resusitasi neonates
Orientasi Karyawan Baru
In House Training
5
staff staff
6 Clinical Instruktur 1 orang 1 orang 1 orang
7 Sosialisasi SPO Semua Semua Semua
staff staff staff
6
BAB V
7
BAB VI
SASARAN
1. 60% anggota tim ponek terlatih
2. Mempunyai Standar Respon Time
3. Di IGD target pelayanan diupayakan selama
5 menit
Di Kaber target pelayanan diupayakan kurang dari 30 menit
Pelayanan darah target diupayakan kurang dari 60 menit
Pelayanan SC cito target diupayakan kurang dari 30 menit
4. Pelaksanaan IMD pada bayi lahir normal tanpa komplikasi dalam
persalinan normal dan persalinan SC harus 100%
5. Angka kematian maternal dan neonatal harus kurang dari 1%
8
BAB VII
5. Pengembangan SDM
9
9. Pelaksanaan sistem rujukan
10. Sosialisasi sistem rujukan PONEK
11. Audit maternal dan neonatal
12. Pelaksanaan Pencegahaan dan pengendalian infeksi
1
23. Pelayanan konseling kesehatan maternal dan neonatal.
1
BAB VIII
RINCIAN ANGGARAN
- Biaya rapat untuk 1 kali pertemuan
: @Rp.300.000
- Pelatihan 1 Tim Ponek (5 orang)
: Rp.25.000.000
- ATK/Brosur Leaflet edukasi
: Rp.300.000
- Audit maternal perinatal
: Rp.2.500.000
- Pembuatan Pojok Laktasi, Ruang
Ponek ,Ruang DDTK : Rp.15.000.000
- Pengadaan In house Training
: Rp. 10.000.000
BAB IX
PENCATATAN, PELAPORAN
12
pencatatan dan pelaporan terkait respon time (IGD, Kamar Bersalin,
Pelayanan Darah, Pelayanan SC cito) serta kasus kematian jika ada.
Dikeluarkan di :Turen
Pada tanggal : 26 September 2019
SAJI PURBORETNO
1
SAJI PURBORETNO