Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KELOMPOK 13

BAHASA INDONESIA 2
Mampu memahami dan menjelaskan konsep apresiasi drama

Dosen Pengampu :

Widya Permata Dilla, M,Pd.

Disusun oleh :

Fitri Handayani 203010212013

Puspa Diah 203030212151

Yunani Khatrin 203010212018

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah kami ini. Dan juga kami
berterima kasih pada Ibu Widya Pernata Dilla M.Pd, selaku Dosen pengampu mata kuliah
Bahasa Indonesia 2 yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai hakikat apresiasi drama, tujuan apresiasi drama, menfaat
apresiasi drama, dan pengejaran drama di sekolah dasar. Kami juga menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kai
harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa
yang akan dating, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang
membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacaya.
Sekiranya makalah yang kami susun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membaca nya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.

Palangka Raya, 05 Februari 2022

Penyusun,

KELOMPOK 13
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .........................................................................................................i

DAFTAR ISI ......................................................................................................................ii

BAB I ..................................................................................................................................1

PENDAHULUAN ..............................................................................................................1

A. Latar Belakang ..........................................................................................................1


B. Rumusan Masalah .....................................................................................................1
C. Tujuan Masalah .........................................................................................................1

BAB II .................................................................................................................................2

PEMBAHASAN .................................................................................................................2

A. Konsep Apresiasi Drama ...........................................................................................2


B. Hakikat Apresiasi Drama ...........................................................................................3
C. Tujuan Apresiasi Drama ...........................................................................................4
D. Manfaat Apresiasi Drama ..........................................................................................4
E. Pengajaran Drama Di Sekolah Dasar ........................................................................5

BAB III ..............................................................................................................................7

PENUTUP ...........................................................................................................................7

Kesimpulan ........................................................................................................................7

Saran .................................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................8


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Apresiasi adalah kegiatan menggauli karya sastra (drama) secara sungguh-
sungguh sehngga tumbuh pengertian, penghargaan, kepekaan, pikiran kritis dan
kepekaan perasaan yang baik terhadap karya sastra. Didalam mata kuliah Apresiasi
Drama Indonesia diharaokan mahasiswa dapat memahami pengertian apresiasi dan
mengaplikasikannya dalam pembelajaran drama.
Pemilihan naskah drama ini di dasari oleh beberapa faktor yaitu: pertama
penulis naskah drama ini adalah Nobertus Riantiarno yang merupakan salah
satupenulis naskah drama yang direkomendasikan oleh dosen pengampu untuk
diapresiasi, kedua cerita didalam naskah drama ini menceritakan seputar kehidupan
keluarga, ketiga naskah drama ini termasuk kedalam bentuk naskah drama yang tidak
terlalu sulit diapresiasi dan dipertunjukan.

B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan konsep apresiasi drama ?
2. Apa hakikat apresiasi drama ?
3. Apa tujuan apresiasai drama ?
4. Apa manfaat apresiasi drama?
5. Bagaimana pengajaran apresiasi drama di sekolah dasar?

C. Tujuan Masalah
1. Agar dapat mengetahui konsep apresiasi drama
2. Agar dapat mengetahui apa hakikat apresiasi drama
3. Agar dapat mengetahui tujuan apresiasai drama
4. Agar dapat mengetahui apa manfaat apresiasi drama
5. Agar dapat mengetahui bagaimana pengajaran apresiasi drama di sekolah dasar
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Apresiasi Drama


Drama merupakan bagian dari genre sastra. Pengertian apresiasi telah banyak
dikupas oleh para ahli sastra. Diantaranya missal: Wardani dalam bukunya pengajaran
sastra mengatakan, kata apresiasi telah terlalu umum dipakai untuk mengatakan sikap
atau tanggapan seseorang terhadap sesuatu, misalnya terhadap seni musik dan seni
sastra sehingga muncul istilah apresiasi musik, apresiasi satra, dan sebagainya.
Secara harfiah kata apresiasi berarti pengertian, pengetahuan atau penghargaan
terhadap sesuatu karya seni. Dengan demikian, yang dimaksud dengan apresiasi sastra
adalah pengetahuan, pengertian atau penghargaan terhadap cipta sastra (1981:1).
Efendi memberikan batasan apresiasi sastra, yaitu kegiatan menggauli cipta sastra
dengan sungguh-sungguh sehingga tumbuh pengertian, penghargaan, kepekaan
pikiran kritis, dan kepekaan perasaan yang baik terhadap cipta sastra ( 200 :6).

`Proses apresiasi dapt dibagi kedalam beberapa tingkatan, yaitu:

1. Tingkat menggemari, yang ditandai oleh adanya rasa tertarik pada buku-buku
sastra serta keinginan membacanya;
2. Tingkat menikmati, yaitu mulai dapat menikmati karya sastra karena mulai
tumbuhnya pengertian;
3. Tingkat mereaksi, yaitu mulai adanya keinginan untuk menyatakan pendapat
tenteang karya sastra yang dinikmati, misalnya: menulis resensi, berdebat dalam
suatu diskusi, termasuk keinginan ikut partisipasi dalam berbagai kegiatan sastra;
4. Tingkat produktif, yaitu mulai ikut menghasilkan karya sastra.

Memahami dari beberapa pengertian apresiasi diatas, dapat dimaknai bahwa apresiasi
berkaitan dengan 3 hal, yaitu :

1. Keterlibatan jiwa, yakni memahami masalah, merasakan perasaan,


membayangkan dunia hayal, dan kemampuan berempati;
2. Memahami dan menghargai, yaitu mengapresiasikan kemampuan dan penguasaan
sastrawan terhadap cara penyajian atau cara meramu berbagai unsur sehingga
tercipta sebuah karya sastra;
3. Kemampuan pembaca menemukan permasalahan dan menghubungkan relevansi
permasalahan dengan kehidupan nyata.

B. Hakikat Apresiasi Drama


Apresiasi merupakan cara pencinta sastra terkhusunya di bidang drama untuk
mengenal, memahami, dan menghayati suatu karya sastra sehingga menimbulkan
kritik positif yang dapat menghargai dan menikmati karya sastra tersebut.
Apresiasi menurut Aminudin (1987:34) mengandung makna pengenalan
melalui perasaan atau kepekaan batin dan pengakuan terhadap nilai-nilai keindahan
yang diungkapkan pengarang. Apresiai dikembangkan dengan menumbuhkan sikap
sungguh-sungguh dan melaksanakan kegiatan apresiasi sebagai bagian hidupnya dan
sebagai satu kebutuhan yang mampu memuaskan rohaniahnya, jadi maksud si
aminudin dalam apresiasi merupakan pandangan positif yang telah melalui proses
pemahaman, penghayatan dan kritik karya sastra.

Hakikat Drama

Drama berasal dari bahasa Yunani yang berarti “Berbuat, bertindak, dan
berinteraksi”. Drama merupakan tiruan kehidupan manusia yang diproyeksikan diatas
pentas. Drama disebut juga sebagai sandiwara jadi semua yang bersandiwara dapat
dikatakan sebagai drama.

Dalam drama arti luas merupakan suatu bentuik kesenian yang


mempertunjukkan sifat atua budi pelerti manusia dengan gerak dan percakapan diatas
pentas atau panggung. Drama merupakan bentuk seni yang bertujuan menggambarkan
kehiduapan dengan menyampaikan pertikaian dan emosi melalui lakuan dandialog.
Dengan melihat drama penonton seolah-olah pernah merasakab kehidupan dia yang
dipentaskan.

Secara Etimologi (asal usul bentuk kata). Kata drama berasal dari akar kata
drau (bahasa Yunani) yang berarti “gerak” atau “perbuatan”. Tontonan drama
memang menonjolkan percakapan (dialog) dan gerak-gerik para pemain (action)
dipanggung. Drama merupakan karangan yang berbentuk scenario lengkap, semuanya
diuraikan secara rinci oleh penulis naskah, seperti unsur-unsur yang dalam karya
sastra yaitu unsur intrinsic dan ekstrinsik. Sebelum drama dipertunjukan diatas pentas,
teks drama harus dianalisis sehingga gambaran kasar tentang suasana drama dalam
naskah tersebut dapat dibayangkan.

C. Tujuan Apresiasi Drama


Tujuan apresiasi drama di antaranya:
1. Melatih keempat keterampilan berbahasa, yakni mendengarkan, berbicara,
membaca dan menulis.
2. Menambah pengalaman berharga tentang kehidupan
3. Membantu mengembangkan pribadi
4. Membantu pembentukan watak
5. Memberi kenyamanan
6. Meluaskan dimensi kehidupan dengan pengalaman baru

D. Manfaat Apresiasi Drama


Apresiasi drama termasuk dalam pembelajaran apresiasi sastra, karena di dalamnya
siswa tidak hanya diajari teori semata, tetapi juga menemukan hubungan antara proses
dan hasil yang nantinya akan dicapai sehingga siswa mampu menemukan hubungan
anatar proses dan hasil yang diperoleh dalam cipta sastra yang dilakukan.
Secara utuh, apresiasi drama memiliki 4 cakupan manfaat, yaitu:
1. Membantu keterampilan berbahasa, dengan pengajaran apresiasi drama, siswa
dapat melatih keterampilan menyimak dengan mendengarkan suatu drama dari
berbagai sumber, baik secara langsung maupun tidak langsung. Siswa dapat
melatih keterampilan berbicara dengan ikut berperan dalam suatu drama. Siswa
dapat juga meningkatkan keterampilan membaca dengan membacakan puisi arau
dialog yang terdapat dalam drama.
2. Meningkatkan pengetahuan budaya, setiap sistem pendidikan kiranya perlu
disertai usaha untuk menanamkan wawasan pemahaman budaya bagi setiap anak
didik. Salah satu tugas yang utama pengajaran adalah memperkenalkan anak didik
dengan sederetan kemajuan yang dicapai manusia di seluruh dunia tanpa merusak
kebanggaan atas kebudayaan yang mereka miliki sendiri. Begitu pula dengan
pengajaran apresiasi drama, jika dilaksanakan dengan bijaksana, dapat mengantar
anak didik berkenalan dengan pribadi-pribadi dan pemikir-pemikir besar di dunia
serta pemikir-pemikir besar di dunia serta pemikiran-pemikiran utama dari zaman
ke zaman.
3. Mengembangkan cipta dan rasa, dalam pengajaran drama, kecakapan yang perlu
dikembangkan adalah kecakapan yang bersifat indra, yang bersifat penalaran,
yang bersifat afektif, yang bersifat sosial, dan yang bersifat religius. Pengajaran
drama jika diarahkan secara tepat akan sangat membantu siswa untuk berlatih
memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan berpikir logis. Pengajaran
drama dapat melatih siswa untuk dapat memahami fakta-fakta, membedakan mana
yang pasti dan mana yang dugaan, memberikan bukti tentang suatu pendapat,
serta mengenal metode argumentasi yang betul dan yang salah, dan sebagainya.
4. Menunjang pembentukan watak, dalam nilai pengajaran drama ada dua tuntutan
yang dapat diungkapkan sehubungan dengan watak ini. Pertama, pengajaran
drama hendaknya mampu membina perasaan yang lebih tajam. Seseorang yang
telah banyak mendalami berbagai karya sastra dalam bentuk drama biasanya
mempunyai perasaan yang lebih peka untuk menunjuk hal mana yang bernilai dan
mana yang tak bernilai. Tuntutan kedua, bahwa pengajaran drama hendaknya
dapat memberikan bantuan dalam usaha mengembangkan berbagai kualitas
kepribadian siswa yang antara lain meliputi ketekunan, kepandaian, pengimajian,
dan penciptaan. Pembelajaran apresiasi drama diharapkan juga dapat memberikan
sumbangan secara nyata dalam pendidikan mentalitas murid.

E. Pengajaran Drama Di Sekolah Dasar


Menurut Herman J Waluyo (2006:159) pengejaran drama di sekolah dapat
ditafsirkan dua macam, yaitu pengajaran teori drama atau pengajaran teori drama atau
pengajaran apresiasi drama. Masing-masing terdiri dari dua jenis, yaitu pengajaran
teori, tentang teks (naskah drama), dan pengajaran tentang teori pementasan drama.
Apabila teori-teori termasuk dalam kawasan kognitif, maka apresiasi menitik beratkan
kawasan efektif.
Pada pengajaran drama, pementasan drama memasuki kawasan psikomotorik,
akan tetapi juga dijiwai oleh aspek kognitif dan afektif. Pada saat berkesenian yang
dalam hal ini ber-acting dalam drama, terjadi peleburan kawasan kognitif , afektif,
dan psikomotorik. Ketiga hal itu menyatu dalam diri actor yang beracting. Dalam
pembacaan drama juga terlibat aspek psikomotorik, tetapi tidak total seperti dalam
pementasan drama. Kesimpulan dari penjabaran tersebut adalah bahwa pembelajaran
tersebut adalah bahwa pembelajaran drama mencakup tiga kawasan yaitu aspek
kognitif, afektif dan psikomotor.
Pengajaran drama disekolah dapat diklasifikasikan ke dalam dua golongan, yaitu: (1)
pengajaran teks drama yang termasuk sastra, dan (2) pementasan drama yang
termasuk bidang teater. Dalam pementasan drama di kelas (untuk demonstrasi) dan
pementasan untuk sekolah yang ditontonkan oleh seluruh siswa di sekolah itu.
Pementasan drama di sekolah dasar dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa
Indonesia aspek sastra yaitu bermain drama pendek. Tahap-tahap pementasan drama
tergantung pada teks drama yang disediakan oleh guru dan peran disesuaikan dengan
anggota kelompok. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
drama di sekolah dasar adalah memerankan tokoh drama dengan lafal, intonasi, dan
ekspresi. Pembelajaran drama yang baik mencakup aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat simpulkan
1. Secara harfiah kata apresiasi berarti pengertian, pengetahuan atau penghargaan
terhadap sesuatu karya seni. Dengan demikian, yang dimaksud dengan apresiasi
sastra adalah pengetahuan, pengertian atau penghargaan terhadap cipta sastra
(1981:1).
2. Dalam drama arti luas merupakan suatu bentuik kesenian yang
mempertunjukkan sifat atua budi pelerti manusia dengan gerak dan percakapan
diatas pentas atau panggung. Drama merupakan bentuk seni yang bertujuan
menggambarkan kehiduapan dengan menyampaikan pertikaian dan emosi
melalui lakuan dandialog. Dengan melihat drama penonton seolah-olah pernah
merasakab kehidupan dia yang dipentaskan.

3. Pembelajaran drama di sekolah dasar adalah memerankan tokoh drama dengan


lafal, intonasi, dan ekspresi. Pembelajaran drama yang baik mencakup aspek
kognitif, afektif dan psikomotorik.

B. Saran
Kami sebagai penyusun makalah ini, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali
kesalahan dan sangat jauh dari kata sempurna.
Tentunya, kami akan terus memperbaiki makalah dengan mengacu pada sumber yang
dapat dipertanggung jawabkan nantinya.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dansaran tentang pembahasan
makalah kami.
DAFTAR PUSTAKA

http://namzaisname.blogspot.com/2016/11/makalah-apresiasi-drama.html?m=1

https://id.scribd.com/document/517250707/hakikat-apresiasi-drama

https://kumparan.com/slovingka1911/pembelajaran-apresiasi-drama-di-sekolah-
1uinJNiHm1Z

https://slideplayer.info/slide/3946059/

https://id.scribd.com/document/113656244/Makalah-Pengajaran-Drama

Anda mungkin juga menyukai