0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan2 halaman
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Hukum humaniter internasional dan hukum HAM internasional bertujuan untuk melindungi hak-hak individu selama konflik bersenjata.
2. Ruang lingkup hukum humaniter meliputi hukum Jenewa, hukum Den Haag, dan hak asasi manusia, sementara ruang lingkup hukum HAM internasional mencakup hak pribadi, kelompok, politik, ekonomi, dan sosial.
3
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Hukum humaniter internasional dan hukum HAM internasional bertujuan untuk melindungi hak-hak individu selama konflik bersenjata.
2. Ruang lingkup hukum humaniter meliputi hukum Jenewa, hukum Den Haag, dan hak asasi manusia, sementara ruang lingkup hukum HAM internasional mencakup hak pribadi, kelompok, politik, ekonomi, dan sosial.
3
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Hukum humaniter internasional dan hukum HAM internasional bertujuan untuk melindungi hak-hak individu selama konflik bersenjata.
2. Ruang lingkup hukum humaniter meliputi hukum Jenewa, hukum Den Haag, dan hak asasi manusia, sementara ruang lingkup hukum HAM internasional mencakup hak pribadi, kelompok, politik, ekonomi, dan sosial.
3
Hukum Humaniter Internasional adalah seperangkat aturan yang, karena alasan
kemanusiaan dibuat untuk membatasi akibat-akibat dari pertikaian senjata. Hukum ini melindungi mereka yang tidak atau tidak lagi terlibat dalam pertikaian, dan membatasi cara- cara dan metode berperang. Hukum Humaniter Internasional adalah istilah lain dari hukum perang (laws of war) dan hukum konflik bersenjata (laws of armed conflict).
Hukum HAM internasional adalah hukum mengenai perlindungan terhadap hak-hak
individu atau kelompok yang dilindungi secara internasional dari pelanggaran yang terutama dilakukan oleh pemerintah atau aparatnya, termasuk di dalamnya upaya penggalakkan hak- hak tersebut.
B. Ruang Lingkup
(Hukum Humaniter Internasional) Dengan berbagai pengertian dan/atau pengertian
dari beberapa ahli, ruang lingkup hukum humaniter dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok, yaitu aliran luas, aliran tengah dan aliran sempit. Jean Pictet misalnya, menganut pengertian hukum humaniter dalam arti pengertian yang luas, yaitu bahwa hukum humaniter mencakup baik Hukum Jenewa, Hukum den Haag dan Hak Asasi Manusia. Sebaliknya Geza Herzegh menganut aliran sempit, dimana menurutnya hukum humaniter hanya menyangkut Hukum Jenewa. Sedangkan Starke dan Haryomataram menganut aliran tengah yang mengatakan bahwa hukum humaniter terdiri atas Hukum Jenewa dan Hukum Den Haag.
(Hukum HAM Internasional) Ruang lingkup HAM meliputi: a. Hak pribadi: hak-hak
persamaan hidup, kebebasan, keamanan, dan lain-lain; b. Hak milik pribadi dan kelompok sosial tempat seseorang berada; c. Kebebasan sipil dan politik untuk dapat ikut serta dalam pemerintahan; serta d. Hak-hak berkenaan dengan masalah ekonomi dan sosial.
C. Sejarah
Hukum humaniter atau hukum perselisihan bersenjata memiliki perkembangan yang
sama dengan pertahanan manusia. Hukum humaniter dimulai pada abad ke-19 setelah berakhirnya perang dunia. Sejak saat itu negara-negara mulai menyetujui untuk menyusun beberapa peraturan untuk tidak berperang dibagun atas pengalaman pahit.
Pengakuan umum terhadap perlindungan HAM dalam hukum internasional tertulis
bermula sesudah Perang Dunia II. Piagam PBB menjadi dasar HAM yang mengawali pembentukan instrumen hukum HAM Internasional. Salah satu dokumen “International Bill of Human Right” adalah Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM). Selain PBB, Komite Palang Merah Internasional juga mengembangkan hukum humaniter bertujuan untuk memberikan perlindungan terhadap HAM sewaktu timbul konflik bersenjata internasional dan konflik bersenjata non-internasional. Langkah PBB berikutnya dalam mengembangkan instrumen hukum HAM internasional terwujud dengan ditetapkan dua perjanjian internasional, yaitu Kovenan Hak-Hak Sipil dan Politik dan Kovenan Hak-Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya.