Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat digunakan sebagai
salah satu acuan, petunjuk, maupun pedoman bagi Pembaca.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini untuk
kedepannya sudah dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki
sangat kurang. Oleh karena itu saya harapkan kepada pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Palu, 6 September 2021

Penyusun

1
DAFTAR ISI

Halaman Judul..................................................................................................................... i
Kata Pengantar .................................................................................................................... 1
Daftar Isi.............................................................................................................................. 2
BAB I : …………………………………………………………………………………… 3
1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 3
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 3
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan......................................................................... 3
BAB II : PEMBAHASAN ………………………………………………………………. 4
2.1 Beriman & Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa .................................... 4
2.2 Pancasila (Sila 1 : Ketuhanan Yang Maha Esa) .............................................. 4
2.3 Pembukaan UUD 1945 (Garis 3 & 4) .............................................................. 5
2.4 UUD 1945 (Bab 26 Ayat 1- 2) ........................................................................ 5
BAB III : PEMBAHASAN ……………………………………………………………… 5
3.2 Kesimpulan ...................................................................................................... 9
3.3 Saran ................................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 10

2
BAB I

PEMBAHASAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan, manusia tidak akan pernah lepas untuk mencari nilai-nilai
kebenaran yang sebenarnya karena kesehariannya manusia dihadapkan pada berbagai
macam karakter yang membutuhkan penyelesaian. Dengan perkembangan iptek yang
pesat ini karakter hidup menjadi lebih kompleks memberi manusia permainan kata-kata
semakin sulit mengatasi karakter hidup. Di saat kita manusia tidak bisa menyelesaian
atau mengatasi masalah hidup. Kita pasti lebih memilih lari dari masalah tersebut
memberi melakukan hal-hal yang saya menyimpang seperti minuman-minuman keras,
narkoba, dll. Dan bahkan tidak sedikit dari mereka yang melakukan bunuh diri gara-gara
tidak bisa mengatasi masalah kehidupan.
Di sinilah iman dan taqwa mengambil alih sebagai jalan keluar atau solusi untuk
selesaikan masalah itu. Ketika seseorang telah bisa memahami dan menerapkan konsep
dari iman dan taqwa tersebut ke dalam kehidupannya maka ia dapat mengatasi
permasalahan hidupnya. Jadi iman dan taqwa itu sangat penting bagi manusia khususnya
bagi kita pemeluk agama islam, agar mendekatkan kita kepada Allah SWT. Dan menjadi
hamba yang beriman dan bertaqwa. Dengan begitu konsep iman dan taqwa itu perlu
untuk dikaji.

1.2 Masalah Rumusan


Berdasarkan Latar Belakang masalah yang dikemukakan diatas maka dapat
dirumuskan permasalahan dari judul makalah sebagai berikut :
1. Apa yang di maksud Beriman & Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa?
2. Ciri / Karakteristik Orang yang Beriman & Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan
Tujuan penyusunannya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas makalah PKN
dan menjawab pertanyaan yang ada pada rumusan masalah. Manfaat penulisan makalah
ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan penulisan dan pembaca tentang konsep iman
dan taqwa, wajah mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari serta

3
mengetahui bahwa imtaq dapat menjawab masalah kehidupan kita di masa yang modern
ini.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Beriman & Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa

 Ateis : Orang yang tidak percaya adanya Tuhan


 Beriman : Bertengger kering penuh kepada TUHAN YME
 Manusia Yang Beriman : Manusia yang percaya kepada Tuhan YME dengan
penuh keyakinan dan tanpa keraguan
 Takwa (Taqwa) : Garis perintah-Nya dan larangan-Nya
 Manusia Yang Bertakwa : Akan berusaha melaksanakan segala perintah dan
batasan larangan Tuhan YME
 TUHAN : Sesuatu, Seseorang atau zat yang memiliki kekuasaan, kemampuan
untuk mengubah, mengatur, dan menguasai differences (Segala) *Sesuatu.
Segala*. (Alam Semesta)
 Bukti bahwa Bangsa Indonesia BERIMAN & BERTAKWA kepada TUHAN
YME.

2.2 Pancasila (Sila 1 : Ketuhanan yang Maha Esa)

 Makna Sila 1 : - Hormat menghormati serta bekerja sama antar pemeluk agama
dan tahu kepercayaan yang berbeda-beda, jadi terbina kerukunan hidup Perch dan
Takwa kepada Tuhan YME sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-
masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
- Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing
- Tidak tanpa suatu agama atau kepercayaan kepada orang lain
- Mengandung makna adanya Causa Prima’ (sebab pertama) yaitu Tuhan YME
- Menjamin penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan beribadah
menurut agamanya

4
- Negara memberi fasilitas bagi tumbuh kembangnya agama dan iman warga
negara dan mediator ketika terjadi konflik agama
- Bertoleransi dalam beragama, dalam hal ini ditekankan dalam beribadah menurut
agama masing-masing
-
2.3 Pembukaan UUD 1945 (GARIS 3 & 4)

Alinea ketiga : “Atas berkat Rahmat Allah yang Maha Kuasa, dan dengan
didorongkan oleh keinginan luhur, agar berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka
rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya..”
Alinea keempat : “Negara Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan
kepada Ketuhanan Yang Maha Esa..”

2.4 UUD 1945 (BAB 26 AYAT 1-2)

Ayat 1 : Negara berdasar atas Ketuhanan yang Maha Esa


Ayat 2 : Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk
agamanya masing-masing untuk beribadah menurut agamanya dan kepercayaannya.
Pengertiannya :
Ayat 1 : Say Indonesian tidak boleh ada dalam hal Ketuhanan yang Maha Esa, dan
sikap atau perbuatan yang anti terhadap Ketuhanan yang Maha Esa, anti agama.
Ayat 2 : Sebaliknya dengan paham Ketuhanan yang Maha Esa, menantang
diwujudkan kerukunan hidup beragama, kehidupan yang penuh toleransi dalam jubah-
jubah yang diinginkan oleh atau menurut agama masing-masing, agar terwujud
ketentraman dan kesejukan di dalam hidup beragama.
 Untuk memelihara dan mewujudkan 3 model kerukunan hidup beragama di
Indonesia meliputi : Kerukunan hidup antar umat beragama, kerukunan hidup antar
umat seagama, kerukunan hidup antar umat beragama & pemerintah
 Tri Kerukunan hidup tersebut merupakan salah satu faktor perekat kesatuan bangsa

Aspek perkembangan : Landasan hidup religius


Bidang Bimbingan : Perilaku akhlak mulia
Tujuan : Setelah menyelesaikan kegiatan ini diharapkan para peserta

5
1. Menyebutkan nilai-nilai yang berkembang di masyarakat
2. Menyebutkan pentingkan hidup berke-Tuhan-an Yang Maha Esa
3. Taat Beribadah sesuai dengan agama yang dianutnya.

A. Materi Uraian
Ditolak menjamin kebebasan setiap warga untuk menganut salah satu agama.
Amandemen Pembukaan UUD 1945 menyatakan, Negara Republik Indonesia
berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan untuk Ketuhanan Yang Maha Esa. Pasal
29 Amandemen UUD 1945 menegaskan bahwa :

1. Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa


2. Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya
masing-masing dan untuk beribadah menurut agama dan kepercayaannya itu.

Setiap ajaran agama selalu mengajak umatnya untuk selalu bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Kata Takwa itu berasal dari bahasa arab, yang berarti: hati-
hati, takut, atau rasa malu untuk melakukan yang dilarang Tuhan. Menurut istilah
ketakwaan itu merujuk kepada arti : perintah Tuhan dan larangan-Nya
Perintah Tuhan itu menyangkut semua hal atau perbuatan yang baik, yang
bermanfaat, dan menyejahterakan atau membahagiakan orang lain, seperti: mengajak
sembahyang, puasa, berzakat, menjalin hubungan silahturahmi (tali persaudaraan),
bekerja untuk mencari rezki yang halal, serta rajin belajar. Sedangkan larangan
Tuhan menyangkut berbagai hal atau perbuatan yang haram, yang tidak baik, tidak
mencelakakan, atau merugikan orang lain, seperti: mencuri, membunuh, minuman
keras, berzina, perkelahian (tawuran), kebohongan, dan penyakit orang lain, korupsi,
dll
Orang yang bertaqwa menduduki derajat yang tinggi disisi Tuhan. Seseorang
dapat mencapai derajat ketakwaan, apabila memiliki ciri-ciri atau karakteristik
sebagai berikut :

1. Aspek Aqidah (Keimanan), yang meliputi ranah :


A. Pikiran
B. Ucapan
C. Perilaku
6
2. Aspek Ibadah
Yaitu melaksanakan ibadah ritual, seperti : sembahyang dan peribadatan lainnya
3. Aspek Akhlaq
A. Berbuat baik untuk orang tua, dengan cara: keselamatan kedua, bertutur kata
yang sopan, dan meminta perintahnya (kecuali yang dilarang Tuhan)
B. Silahturahmi (menjalin hubungan) dengan orang lain, dengan tidak
mempertentangkan agama, suku, ras, budaya atau tingkat sosial ekonomi
C. Menyantuni fakir miskin, yatim piatu, atau membantu orang-orang yang
memerlukan pertolongan.
D. Bersikap hormat kepada guru atau orang yang telah berjasa memberikan ilmu.
E. Menguasai rasa marah (mengendalikan diri dari berbuat agresif, mencelakakan
orang lain, berkelahi, merusak, menyakiti orang lain secara fisik maupun
verbal).
F. Bersyukur, yaitu melakukan suatu amal baik atas perintah Tuhan, sebagai rasa
terima kasih terhadap rahmat yang telah diterimanya. Rasa syukur ini
diwujudkan dalam perbuatan, seperti: membaca kalimat yang baik seperti
Alhamdulillah atau ucapan terima kasih kepada Tuhan, memuji Tuhan,
memberikan sedekah.
G. Bersabar: sikap teguh hati dalam menghadapi musibah (sesuatu yang tidak
disenangi adanya). Dan berikhtiar/berusaha untuk mengatasinya. Contoh
musibah itu misalnya: sakit, kecelakaan, ditinggal pergi oleh orang yang
dicintai, tidak lulus ujian, sulit mencari kerja, kehilangan barang yang
disenangi, gagal dalam mencapai cita-cita, dan bencana alam.
H. Menyesali dosa, yaitu perasaan gelisah, tidak nyaman, atau merasa takut akan
murka Tuhan, setelah melakukan perbuatan yang dilarang Tuhan. Menyesali
dosa atau perasaan berdosa / bersalah (quilty), merupakan pertanda dari orang
yang memiliki ketakwaan beragama, karena bagi orang yang tidak bertakwa
dia tidak akan merasa berdosa bila melakukan perbuatan yang dilarang
(diharamkan) Tuhan. Untuk menghilangkan perasaan ketidaksadaran
(Perbuatan dosa sendiri agama mengajar dengan melakukan taubat,
menyucikan diri, dengan mendekatkan diri kepada Tuhan, dan tidak berulang-
ulang perbuatan dosanya)
I. Jujur, tidak suka berbohong, dan tidak mengingkari janji, melaksanakan
amanat.
7
J. Menjauhkan langsung dari perbuatan yang dilarang / diharamkan Allah.
Seperti : berjudi, mabuk-mabukan, mengganggu ketentraman orang lain dan
lain-lain.
K. Memelihara kebersihan (kesehatan), kebersihan sebagian dari iman. Oleh
karena itu, orang yang memelihara kebersihan adalah orang yang percaya.
Dengan demikian memelihara kebersihan (baik pribadi maupun lingkungan)
merupakan salah satu ibadah yang menghasil pahala bagi yang berhasil.
L. Memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar (mencari ilmu). Belajar
merupakan salah satu kewajiban agama, baik belajar dalam bidang keagamaan
maupun umum (seperti: matematika, fisik, psikologi, sosiologi, dll)

8
BAB III

PENUTUP

3.2 Kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa seorang konselor
dalam mengemban sebagai pelayan atau sebagai pembimbing, para pembimbing
memiliki perilaku yang sesuai dengan mereka akan agama memberi selalu
berpegangan teguh dengan nilai-nilai keagamaan yang dianutnya. Sehingga nantinya
pada saat memberikan pelayanan konseling, akan tercipta suasana yang nyaman,
tenang, damai, dan masalah yang dihadapi dapat terselesaikan dengan baik sesuai
yang sudah tercapai atau digariskan oleh Tuhan Yang Maha Esa.

3.3 Saran

Saran yang dapat disampaikan yaitu kita sebagai manusia harus sadar bahwa percaya
dan bertaqwa untuk Tuhan Yang Maha Esa akan menimbulkan kebahagiaan. Tidak
hanya untuk diri sendiri, tetapi untuk orang-orang yang ada disekitar kita. Selalu
pasrah dan mensyukuri apa yang telah di takdirkan oleh Tuhan Yang Maha Esa.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://7thgradeipto.wordpress.com/rangkuman-materi/pkn/bab-1-beriman-bertakwa-kepada-
tuhan-yang-maha-esa/
http://yanitiani.blogdetik.com/2011/03/20/beriman-dan-bertaqwa-terhadap-tuhan-yang-maha-
esa/
http://www.scribd.com/doc/87948589/Beriman-Dan-Bertaqwa-Kepada-Tuhan-Yang-Maha-
Esa
http://rahmatsuharjana.blogspot.com/2013/03/makalah-pancasila-yang-
berketuhanan_2408.html
https://www.google.co.id/?
gws_rd=ssl#q=makalah+beriman+dan+bertaqwa+kepada+tuhan+yang+maha+esa&mantra=1

10

Anda mungkin juga menyukai