FETOMATERNAL
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
NAMA NIM
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadiran Allah SWT. Karena dengan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga makalah kami yang berjudul “Adaptasi Fisiologi Pada Payudara” ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini kami susun sesuai dengan kebutuhan pembelajaran mata kuliah
Fetomaternal dan untuk menambah wawasan para pembaca. Terima kasih yang tak terhingga
kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kritik dan saran yang membangun sangat kami butuhkan demi kesempurnaan makalah
ini selanjutnya. Besar harapan kami agar makalah ini bias bermanfaat bagi para bidan pada
khususnya dan pembaca diluar sana.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................ 1
A. Latar Belakang................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................ 2
C. Tujuan.............................................................................................................. 2
1.
A. DEFINISI PAYUDARA...................................................................................... 3
B. ANATOMI PAYUDARA...................................................................................... 3
C. PERUBAHAN PAYUDARA SELAMA
KEHAMILAN...................................................................................................... 6
D. ETIOLOGI PENGELUARAN ASI........................................................................ 7
1.
2.
3.
4.
5.
A. Kesimpulan....................................................................................................... 11
B. Saran ............................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Payudara perempuan disebut juga glandula mammaria, organ seks
asesoris. Organ ini terletak pada setiap sisi sternum dan meluas setinggi antara
costa kedua dan keenam (gadis), tertanam diatas muskulus pectoralis mayor
dan dipertahankan oleh ligamentum suspensorium. Pda payudara terdapat 3
bagian utama yaitu : korpus (bagian yang membesar),areola (bagian yang
kehitaman di tengah),papilla atau puting (bagian yang menonjol di puncak
payudara) (Sumiasih,2016).
Puting payudara dikelilingi oleh areola, suatu daerah berpigmen yang
ukurannya bervariasi, yang bertambah gelap saat hamil serta kaya akan
pasokan pembuluh darah dan saraf sensorik. Puting payudara memiliki tuberkel
Montgomeri di sekitarnya, kelenjar sebasea yang mengalami hipertrofi dan
menjadi menonjol saat hamil, menghasilkan pelumas dan memberi perlindungan.
Kepekaan putting payudara dan daerah disekitarnya sangat meningkat segera
setelah persalinan. Persiapan menyebabkan influx implus saraf aferen ke
hipotalamus dan mengontrol laktasi dan perilaku ibu. Dalam korpus mamae
terdapat alveolus yaitu unit terkecil yang memproduksi susu. Alveolus
menyalurkan ASI ke dalam saluran kecil (ductulus), kemudian beberapa saluran
kecil bergabung membentuk saluran yang lebih besar (ductus laktiferus). Di
dalam dinding alveolus maupun saluran-saluran terdapat oto polos yang bila
berkontraksi memompa ASI keluar (Zumrotun et al, 2018).
Selama kehamilan tubuh mempersiapkan payudara untuk memproduksi
Air Susu Ibu (ASI). ASI merupakan satu-satunya makanan yang telah disiapkan
untuk calon bayi saat ibu masa kehamilan. Selama hamil payudara ibu
mengalami perubahan untuk menyiapkan produksi ASI sehingga jika telah tiba
waktunya ASI dapat digunakan sebagai pemenuhan nutrisi bayi. Perawatan
payudara diperlukan pada masa kehamilan sehingga payudara dapat segera
berfungsi dengan baik segera setelah bayi lahir (Kristiyanasari, 2018).
Perawatan payudara dan puting susu pada masa kehamilan sangat
penting dalam proses laktasi. Kedua perawatan ini menyelamatkan ibu dalam
melewati masa-masa awal menyusui yang terasa sangat berat. Misalnya jika
terjadi puting lecet, putting susu mendelep dan bendungan ASI. Persiapan
psikologi ibu untuk menyusui pada saat kehamilan juga tidak kalah penting,
karena keputusan atau sikap ibu yang positif harus sudah ada pada saat
kehamilan atau jauh sebelum masa kehamilan sehingga ibu sudah bisa
mengambil sikap untuk melakukan perawatan payudara pada masa kehamilan.
WHO (2002) merekomendasikan untuk menyusui secara eksklusif dalam
6 bulan pertama kehidupan bayi dan melanjutkan menyusui untuk waktu dua
tahun, karena ASI sangat seimbang dalam memeuhi kebutuhan nutrisi bayi baru
lahir, dan merupakan satusatunya makanan yang dibutuhkan sampai usia enam
bulan, serta nutrisi yang baik untuk diteruskan hingga masa usia dua tahun
berdampingan dengan makanan pendamping. Keuntungan dalam menyusui
adalah bahwa ASI langsung tersedia, tidak mengeluarkan biaya, dapat diberikan
secara langsung bila dibutuhkan dan pada suhu yang tepat, dan bayi dapat
mengatur jumlah yang dibutuhkan pada setiap waktu menyusu. Bahan-bahan
yang terdapat dalam ASI sifatnya eksklusif, tidak dapat ditiru oleh ASI formula
dan memberi banyak manfaat baik untuk ibu maupun untuk bayi. Meskipun
banyak sekali manfaat dan keuntungan pemberian ASI, namun WHO
memperkirakan hanya 40% dari seluruh bayi di dunia yang mendapat ASI untuk
jangka waktu enam bulan (Pollard, 2015).
B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah adaptasi fisiologi pada payudara untuk persiapan masa
menyusui?
C. Tujuan
Untuk mengetahui adaptasi fisiologi pada payudara untuk persiapan masa
menyusui
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Definisi Payudara
B. Anatomi Payudara
1. Hormon estrogen
a) Menimbulkan hipertrofi sistem saluran payudara
b) Menimbulkan pertumbuhan lemak dan air serta garam
sehingga payudara tampak semakin besar.
2. Hormon progesteron
a) Mempersiapkan asinus sehingga dapat berfungsi
b) Menambah jumlah sel asinus
3. Hormon somatomammotropin
a) Mempengaruhi sel asinus untuk membuat kasein,
laktalbumin, dan laktoglobulin.
b) Penimbunan lemak serta alveolus payudara
c) Merangsang pengeluaran kolostrum pada kehamilan. (
Hidayati R, 2009).
a) Refleks prolaktin.
b) Refleks Letdown.
1) Melihat bayi
2) Mendengarkan suara bayi
3) Mencium bayi
4) Memikirkan untuk menyusui bayi.
5) Faktor-faktor yang menghambat reflek letdown
adalah stres seperti :
A. Kesimpulan
B. Saran
Sebagai bidan perlu memberikan informasi kepada ibu hamil agar ibu
mengetahui perubahan - perubahan yang terjadi pada anatomi dan adaptasi
fisiologi pada payudara bahwa perubahan itu normal dan ibu dapat mencegah
terjadinya kelainan atau hal – hal yang tidak diinginkan terkait masalah
kehamilannya melalui perawatan payudara.
DAFTAR PUSTAKA